ANALISIS RISIKO PADA PADA PROSES PENDIRIAN DAN PEMASANGAN BOP DALAM PROSES DRILLING
Secara prinsip proses kegiatan pengeboran memiliki aktivitas yang sama baik untuk pengeboran minyak, air maupun panas bumi. Seluruh kegiatan operasi pengeboran memiliki potensi bahaya yang besar, karena melibatkan alat-alat berat, alat listrik bertegangan tinggi, zat-zat kimia dan mesin-mesin yang berpotensi menghasilkan kebisingan yang tinggi. Oleh karena langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan di rig pengeboran sangat kompleks, dan setiap sistem beroperasi dalam waktu yang sama dan saling mendukung. Pekerjaan yang terkait dengan pengeboran meliputi drilling, circulating, running casing dan cementing . Dari ketiga pekerjaan yang utama tersebut, akan dilakukan risk assesment pada tahap drilling yaitu pada saat pendirian dan pemasangan BOP. Fungsi dari sistem BOP adalah untuk menyediakan fasilitas untuk mencegah terjadinya semburan liar (tidak terkontrol) lumpur dari sumur, yang merupakan merupakan bahaya utama pada operasi pengeboran. Pengoperasian BOP dilakukan melalui control panel yang ditangani oleh driller dan pengaturan aliran lumpur dilakukan melalui choke manifold secara manual.
Gambar 1. BOP ( Blowout Preventing Preventing System) System) & Koomey BOP merupakan sebuah alat yang dipasang tepat di atas lubang sumur yang berfungsi untuk menutup lubang sumur dan mensirkulasikan lumpur saat terjadi tanda-tanda semburan
FTUI | 1
liar. Proses pengoperasian BOP adalah menggunakan gas inert yaitu Nitrogen dengan sistem bertekanan dengan menggunakan alat yang disebut sebagai koomey. Tekanan yang dihasilkan oleh koomey adalah berkisar antara 2000-5000 psi, dengan tekanan normal yaitu 3000 psi untuk dapat melakukan proses penutupan valve BOP. Bahaya yang terkait dengan BOP adalah alat dengan tekanan tinggi, selain itu penggunaan gas nitrogen bisa membuat lingkungan sekitar miskin oksigen, karena sifat nitrogen yang mengikat O2, maka kadar O2 di udara akan menurun dibawah kadar normal yaitu 19.5% pada tekanan atmosfer. Sehingga akan membuat pekerja sulit bernafas dan menjadi lemas.
IDENTIFIKASI RISIKO
Mengidentifikasi bahaya yang ada dan -faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko untuk analisa lebih lanjut. No
Aktivitas
1
Memeriksa kesiapan wilayah cellar
Terpapar H2S, terpeleset, Dropped object
keracunan H2S, terluka atau cedera tubuh
2
Mengaitkan alat pengangkat dengan BOP kemudian menarik ke atas sumur
Terjepit sling, tersambar BOP
terluka atau cedera tubuh
3
Menempatkan BOP di atas sumur, melepaskan pengangkat, mengkoneksikan BOP
Terjatuh dari BOP, terpukul handtools
terluka atau cedera tubuh
Periksa sambungan hidrolik, tes tekanan & Pengoperasian BOP
Semburan air dan lumpur, semburan gas bertekanan, gas N2
kerusakan lingkungan, luka pada pekerja, rusak properti, kandungan O2 berkurang
4
Risiko
Konsekuensi
PENCEGAHAN YANG DILAKUKAN :
Secara Engineering
Pemasangan alarm H 2S di setiap lokasi rawan timbulnya gas H 2S
Pemasangan safety valve untuk semua sambungan bertekanan
Dilakukan color code untuk kelayakan alat yang digunakan
Pemasangan anti slip di area yang licin
Pemasangan safeguarding pada alat-alat bergerak
Pemasangan blower pada area kerja yang berpotensi timbul gas H2S
Secara Administrasi
Memastikan kondisi pekerja dalam keadaan sehat dengan melakukan tes kesehatan sebelum mulai bekerja ke lokasi FTUI | 2
Pembuatan rambu-rambu peringatan dan keselamatan
Pembuatan SOP dan JSA, serta safety permit, dsb
Pelaksanaan safety meeting setiap pagi dan sore hari sebelum pergantian shift, serta setiap minggu
Pelaksanaan safety induction untuk semua orang baru yang masuk ke area kerja.
Personal Protective Equipment (PPE)
Pemakaian alat pelindung diri secara lengkap untuk semua pekerja
tanpa terkecuali, seperti : safety shoes, coverall, sarung tangan, safety glasses , dan helm
Penggunaan rubber glove, safety glasses dan masker saat kontak dengan bahan kimia
Penggunaan earplug untuk area dengan kebisingan > 85 DB
Pemakaian safety harness saat melakukan pekerjaan di ketinggian.
Pengklasifikasian hazard :
Accident Hazards
Dropped object Semburan air dan lumpur dan gas bertekanan Paparan pipa panas Kandungan O2 berkurang
Bekerja disaat kondisi tubuh sedang kurang sehat Bekerja dalam keadaan tidak fokus
Timbul gas H2S
Physical Hazards
Chemical Hazards
Biological Hazards
Faktor Ergonomic, Psikologis dan Organisasi
Cedera otot dan rangka akibat posisi kerja yang tidak baik Ketidaknyamanan dan masalah psikologis terkait penggunaan perlengkapan protektif dan ketakutan tentang aspek bahaya dari pekerjaan yang dilakukan.
FTUI | 3
PROBABILITAS vs FREKUENSI
FREKUENSI
PROBABILITAS HAZARD
Deskripsi
Accident Hazards
kemungkinan terjadi 50:50
Physical Hazard
Tidak biasa namun memiliki kemungkinan terjadi
Kuantitatif (0-10)
Deskripsi
Kuantitatif (0-10)
6
sering terjadi
10
3
jarang terjadi, seminggu sekali sampai sebulan sekali
3
Chemical Hazards
kemungkinan terjadi 50:50
6
jarang terjadi, seminggu sekali sampai sebulan sekali
3
Biological Hazards
tidak ada bahaya biologi
0
Factor argonomic, psikologis
Tidak biasa namun memiliki kemungkinan terjadi
3
tidak pernah jarang terjadi, seminggu sekali sampai sebulan sekali
0 3
ANALISA
Berdasarkan tabel hasil probabilitas vs frekuensi tersebut, ada beberapa pertimbangan yaitu sebagai berikut : o
frekuensi < atau = probabilitas, maka kegiatan tersebut memiliki level risiko yang dapat diterima (acceptable) namun tetap perlu dilakukan pengawasan
o
frekuensi > probabilitas, maka kegiatan tersebut memiliki risiko yang dapat dikatakan tinggi sehinggan perlu dilakukan peninjauan, pengamatan dan pengawasan kembali kemudian dilakukan perbaikan secara teknis
FTUI | 4