AKUNTANSI KEUANGAN II AKUNTANSI LEASING
DosenPengampu: Dr. Drs. Herkulanus Bambang Suprasto, M.Si., Ak., CA Kelas / Ruang: D1/ E.II.1 Kelompok : 4
Nama
Nim / Absen
Made Dita Desi Arista
1607532007 / 5
Kadek Indri Pradnyavita
1607532020 / 17
Ida Ayu Santi Dharmastri Laksmi
1607532027 / 24
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI NON REGULER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA
2017
SAP 13 & 14 1. PENGERTIAN LEASING
Leasing adalah segala kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal yang penggunaannya diserahkan pada suatu perusahaan, melalui pembayaran secara berkala dalam jangka waktu tertentu. Lease (Sewa GunaTanah) adalah Kontrak yang menetapkan syarat-syarat pengalihan hak pengalihan harta atau aktiva kepada lease oleh pemiliknya, yaitu Lessor. Dalam kegiatan leasing ada dua pihak yang terkait langsung : 1. Perusahaan yang kegiatannya melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan perusaahan lain. Jenis perusahaan demikian
disebut Perusahaan
Sewa
Guna
Usaha
( Leasing Company).
Selanjutnya bertindak sebagai pihak yang menyewakan atau sebagai Lessor. sebagai Lessor. 2. Perusahaan yang menerima hak untuk menggunakan barang-barang modal, bertindak sebagai Penyewa Guna Usaha atau disebut Lesse .
Keunggulan Leasing dari segi ekonomi
Ada dua keunggulan utama bagi Lesse untuk melease daripada membeli : 1. Tanpa ada uang muka. Sebagian terbesar pembelian harta yang dibiayai dengan menuntut agar sebagian dari harga beli dibayar langsung oleh peminjam pada saat transaksi dilakukan. Hal ini memberi perlindungan tambahan bagi kreditor apabila terjadi kemancetan pembayaran dan pengembalian aktiva. Sebaliknya, kontrak Lease sering kali dibuat sedemikian rupa sehingga 100% nilai aktiva dibiayai melalui Lease. Aspek ini membuat leasing menjadi alternatif yang menarik bagi Perusahaan yang tidak memiliki Kas yang cukup untuk membayar Uang Muka atau Perusahaan yang ingin menggunakan modal yang tersedia untuk tujuan operasi serta investasi yang lain.
M enghinda nghindar kan kan r esiko pemi lika lik an. Ada banyak resiko dalam pemilikan harta. 2. Me Resiko ini meliputi kerugian karena bencana, keausan, kondisi perekonomian yang berubah, dan kerusakan fisik. Lesse boleh menghentikan Lease, Lease, meskipun biasanya dikenakan denda tertentu, dan dengan demikian menghindarkan
penanggungan penanggungan resiko dari kejadian ini. Keluwesan ini sangat penting bagi perusahaan dimana inovasi dan perubahan Teknologi membuat kegunaan peralatan atau fasilitas tertentu menjadi sangat tiadak pasti.
2. AKUNTANSI LEASING OLEH LEASEE
Jika lessee mengkapitalisasi lease maka lessee akan mencatat aktiva dan kewajiban yang umumnya sama s ama dengan nilai sekarang seka rang pembayaran sewa, lessor yang sudah memindahkan secara substansial seluruh manfaat dan risiko kepemilikan, kepemil ikan, mengakui penjualan dengan mengeluarkan aktiva dari neraca dan menggantikannya dengan piutang. Jurnal yang dibuat dibuat oleh lessor dan lessee dengan asumsi peralatan di-lease dan dikapitalisasi adalah sebagai berikut: Lessee
Lessor
Peralatan yang di-lease
RpXXX
Kewajiban lease
RpXXX
Piutang lease (bersih) RpXXX Peralatan
RpXXX
Karena sudah mengkapitalisasi aktiva, lessee akan mencatat penyusutan. Lessor Lessor dan lessee akan memperlakukan pembayaran lease sebagai pembayaran pokok dan bunga. Jika kontrak lease tidak dikapitalisasi, tidak ada yang dicatat oleh lessee dan tidak ada aktiva yang dikeluarkan dari pembukuan tersebut. Pada saat pembayaran lease dilakukan, lessee mencatat beban sewa dan lessor mengakui pendapatan sewa. Untuk lease yang dicatat
sebagai
Lease
Modal
(capital
lease),
lease harus
dianggap
tidak
dapat
dibatalkan, dan memenuhi satu dari lebih empat kriteria berikut ini:
Lease mentransfer kepemilikan properti kepada lessee.
Lease memiliki memil iki opsi untuk membeli dengan harga khusus (bargain purchase option).
Jangka waktu lease sama dengan atau at au lebih 75% dari estimasi umur ekonomis aktiva yang di-lease.
Nilai sekarang (present value) dan pembayaran lease minimum (tidak termasuk biaya executory) sama dengan atau melebihi 90% dari nilai wajar properti yang di-lease.
Lease yang tidak memenuhi salah satu sat u kriteria di atas diklasifikasikan sebagai Lease Operasi (operating lease).Keempat kriteria kapitalisasi yang berlaku untuk lease bersifat
kontroversial dan sulit diterapkan dalam praktik. Kriteria-kriteria Kriter ia-kriteria tersebut akan dibahas berikut ini. Pengujian Pengalihan Kepemilikan Jika lease tersebut mengalihkan kepemilikan aktiva kepada lessee maka lease itu dianggap sebagai lease modal. Kriteria ini tidak bersifat kontroversial dan mudah untuk diterapkan. Pengujian Opsi untuk Pembelian dengan Harga Khusus (Bargain Purchase Option) Opsi pembelian khusus adalah sebuah provisi yang memungkinkan lessee untuk membeli properti yang di-lease dengan harga yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan nilai
wajar
properti
yang diharapkan pada tanggal ta nggal opsi
itu dapat
digunakan. Pada awal lease, perbedaan antara harga opsi dengan nilai pasar wajar yang diharapkan harus cukup besar sehingga realisasi dari opsi bisa dipastikan secara layak. Pengujian Umur Ekonomis (Pengujian 75%) Jika periode lease sama dengan atau melebihi 75% dari umur umur ekonomis ekonomis aktiva, di mana sebagian besar risiko dan imbalan atas pemilikan barang dialihkan ke lessee maka perlu dilakukan kapitalisasi. Akan tetapi, penentuan jangka ja ngka waktu atau masa m asa lease dan umur ekonomis aktiva dapat menimbulkan masalah. Pengujian Pemulihan Investasi (Pengujian 90%) Jika nilai sekarang (present value) dari pembayaran lease minimum (minimum lease payments) sama dengan atau melebihi 90% dari nilai pasar wajar aktiva maka aktiva yang di-lease harus dikapitalisasi. Dasar pemikiran untuk pengujian ini bahwa jika nilai sekarang pembayaran lease minimum tidak berbeda banyak ban yak dengan harga pasar aktiva maka secara efektif aktiva tersebut dapat dibeli.
3. AKUNTANSI LEASING OLEH LEASOR
Tiga keunggulan penting bagi lessor adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan Bunga
Leasing adalah salah satu bentuk pembiayaan, oleh bkarena itu lembaga keuangan dan perusahaan leasing menganggap leasing sangat menarik karena menyediakan marjin bunga bunga yang kompetitif 2. Insentif Pajak Perusahaan yang melease tidak dapat menggunakan pajak, tetapi memberikan mereka peluang untuk mengalihkan manfaat pajak semacam itu kepada pihak lain berupa pengembalian atas tariff sewa yang lebih rendah dari aktiva yang dilease 3. Nilai Residu yang Tinggi Keunggulan lain bagi lessor adalah pengembalian property pada akhir masa lease. Nilai residu dapat menghasilkan laba yang sangat besar.
Ekonomi Leasing Lessor menentukan jumlah sewa berdasarkan tingkat pengembalian suku bunga implicit yang dibutuhkan untuk menjustifikasi leasing aktiva. Faktor-faktor penting yang dipertimbangkan dalam menentukan tingkat pengembalian adalah posisi kredit lessee, lamanya lease dan status nilai residu (dijamin vs tidak dijamin)
Klasifikasi Lease oleh Lessor Semua lease harus diklasifikasikan untuk tujuan akuntansi sebagai berikut :
Lease Operasi
Lease Pembiayaan Langsung
Lease Jenis Penjualan
Perbedaan lease pembiayaan langsung dengan lease penjualan bagi lessor adalah adanya atau tidak adanya laba atau rugi produsen atau penyalur. Semua lease yang tidak memnuhi kualifikasi lease pembiayaan langsung atau lease penjualan diklasifikasikan dan diperlakukan sebagai lease operasi. Metode Pembiayaan Langsung (Lessor) Lease pembiayaan lamgsung pada hakikatnya adalah pembiayaan atas pembelian aktiva oleh lessee. Pada jenis lease ini, lessor mencatat piutang lease alih-alih aktiva lease. Piutang lease ini menjadi nilai saat dari pembayaran minimum lease. Ingat bahwa pembayaran lease minimum mencakup :
Pembayaran lease (tidak termasuk biaya executor)
Opsi pembelian dengan harga khusus (jika ada) Nilai residu yang dijamin (jika ada) Denda atau penalty atas kegagalan memperbarui (jika ada)
Metode Operasi (Lessor) Menurut metode operasi setiap penerimaan sewa oleh lessor dicatat sebagai pendapatan sewa. Jumlah pendapatan yang diakui dalam setiap periode akuntansi berjumlah sama (dasar garis lurus) tanpa memandang ketentuan atau provisi lease. Selain beban penyusutan, biaya pemeliharaan, dan biaya jasa lain yang diberikan menurut provisi lease dalam periode akuntansi berjalan juga dicatat sebagai beban. Lessor mengamortisasi setiap biaya yang dibayarkan kepada pihak ketiga yang independen seperti honor penaksiran, honor penemu, dan biaya kredit cek selama umur lease yang biasanya atas dasar garis lurus.
4. PENYAJIAN TRANSAKSI LEASING Dilihat dari jenis j enis transaksi leasing, teknik pembiyaan pembi yaan leasing secara garis besar dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu finance lease dan operating lease. FINANCE LEASE Teknik finance lease biasanya juga disebut sebagai fill pay out yaitu suatu bentuk pembiayaan dengan cara kontrak antara lessor dengan dengan lesse, dengan catatan bahwa: o
o
o
o
Lessor sebagai pihak pemilik barang atau objek leasing yang dapat berupa barang bergerak atau tidak bergerak yang memiliki umur maksimum sama dengan masa kegunaan ekonomis barang tersebut Lessee berkewajiban membayar kepada lesor secra berkala sesuai dengan jumlah dan jangka waktu yang disetujui. Jumlah yang dibayar tersebut merupakan angsuran atau lease payment yang terdiri dari biaya perolehan barang ditambah dengan semua biaya lainnya yang dikeluarkan lessor dan tingkat keuntungan (spread) yang diinginkan lessor Lessor dalam jangka waktu perjanjian yang disetujui tidak dapat secara sepihak mengakhiri masa kontrak atau pemakaian barang tersebut. Risiko ekonomis termasuk biya pemeliharaan dan biya lainnya yang berhubungan dengan barang yang disewa tersebut ditanggung oleh lessee lesse pada akhir kontrak memiliki hak opsi untuk membeli barang bar ang tersebut sesuai dengan nilai sisa yang disepakati atau mengembalikanpadalessoratau memperpanjang masa seawa guna usaha sesuai dengan syarat-syarat yang disetujui bersama Pembayaran berkala pada masa perpanjangan sewa tersebut biasanya jauh lebih rendah dari angsuran sebelumnya s ebelumnya
a. Menurut FASB
FASB menetapkan
persyaratan
pengungkapan
untuk
semua
lease,
tanpa
memperhatikan apakah lease itu digolongkan sebagai lease operasi atau lease modal. Informasi berikut wajib untuk dicantumkan untuk semua lease yang mengandung periode lease awal atau periode sisa yang tidak dapat dibatalkan diatas satu tahun : Lesse :
Jumlah kotor yang dicatat sebagai lease modal dan akumulasi penyusutannya pada setiap
tanggal
neraca
yang
disajikan
menurut
kelompok
pertama
berdasarkan
fungsinya.Pembyaransewa minimum mendatang yang diwajibkan diwajibkan per tanggal neraca neraca terakhir yang disajikan secara agregat dan untuk lima tahun fiskal berikutnya. Pembayaran ini harus dipisahkan antara lease operasi dan lease modal. Untuk lease modal biaya eksekutori harus dikeluarkan. Beban sewa untuk setiap periode untukperhitungan rugi laba disiapkan. Informasi tambahan mengenai sewa minimum, sewa kontinjen, dan sewa sublease harus disajikan untuk pereiode yang sama.Penjelasan umum tentang kontrak lease termasuk informasi tentnag pembatasan hal-hal seperti deviden, hutang tambahan dan leasing tambahan. Untuk leasse modal jumlah bunga yang diperlukan untuk mengurangi pembayaran lease agar sama dengan nilai sekarang. Lessor
Unsur-unsur berikut dari dari investasi bersih dalam lease jenis penjualan dan pembiayaan langsung pada setiap tanggal neraca :
Piutang pembayaran lease minimum pada periode mendatang dengan menyajikan pengurangan tersendiri untuk biaya eksekutori dan akumulasi penyisihan utnuk piutang pembayaran leasee minimum yang tidak tertagih
Nilai residual tidak dijamin yang memberi keuntungan bagi lessor.
Pendapatan diterima dimuka
Biaya langsung awal. Untuk lease biaya langsung langsung saja
Pembayaran lease minimum mendatang yang akan diterima setiap tahun selama lima tahun berturut-turut per tanggal neraca terakhir yang disajikan termasuk informasi mengenai sewa kontinjen.
Jumlah pendapatan yang diterima dimuka yang termasuk di dalam laba guna mengoffset biaya langsung awal untuk setiap tahun penyajian perhitungan rugi laba.
Unutk lease operasi harga pokok aktiva lease kepada pihak lain dan akumulasi penyusutannya
Penjelasan umum tentang perjanjian leasing bagi lessor
b. Menurut IAI
Finance leasse – lessor lessor
Aktiva dilaporkan berdasarkan urutan likuiditasnya, kewajiban diurutkan berdasarkan jatuh temponya tanpa mengelompokkan mengelompokkan kedalam unsur lancar dan tidak lancar. Penanamn neto dalam aktiva yang disewagunausahakan
harus dilaporkan dalam neraca
dengan rincian sebagai berikut : Piutang sewa guna usaha
xxx
Nilai sisa yang terjamin
xxx
Pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui Simpanan jaminan
xxx
xxx
Penanaman neto sewa guna usaha
xxx
Penyisihan piutang sewa guna usaha yang diragukan Jumlah penanaman neto
xxx
xxx
Laporan laba rugi disajikan sedemikian rupa sehingga seluruh pendapatan silaporkan dalam kelompok yang terpisah darikelompok biaya.Jumlah penanaman netodan pendapatan sewa guna usaha dalam sewa guna usaha sindikasi dan leveraged leasees harus dilaporkan oleh masing-masing pihak secara proporsional sesuaii dengan penyertaanya. Pengungkapan yang layak harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan mengenai hal-hal sebagai berikut :
1.
Kebijakan penting akuntansi yang diugnakan sehubungan transaksi sewa guna usaha
2. 3. 4. 5.
Jumlah pembayarann sewa guna usaha paling tidak untuk 2 tahun berikutnya. Sifat dari simpanan jaminan yang merupakan kewajiban perusahaan sewa guna usaha kepada sewa guna usaha Piutang sewa guna usaha yang dijaminkan kepada pihak ketiga Sewa guna usaha sindikasi dan leveraged leases
Operating lease – lessor lessor
a. Barang modal yang diguna usahakan dilaporkan berdasarkan harga perolehan setelah dikuirangi akumulasi penyusutannya b. Aktiva yang disewa guna usahakan dilaporkan secara terpisah dari aktiva tetap yang tidak disewa guna usahakan c. Perhitungan rugi laba harus disusun sedemikian rupa sehingga seluruh pendapatan dilaporkan dalam kelompok yang terpisah dari kelompok biaya d. Penyusutan aktiva yang disewa guna usaha harus dilaporkan secara terpisah dari aktiva yang tidak disewa guna usahakan Pengungkapan yang layak harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan mengenai hal-hal sebagai berikut 1. Kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam sewa guna usaha 2. Jumlah pembayaran sewa guan usaha paling tidak untuk 2 tahun berikutnya 3. Sifat dari simpanan jaminan 4. Aktiva yang disewaguna disewaguna usahakan yang dijaminkan kepada pihak ketiga 5. Sewa guna usaha sindikasi dan leveraged leases
Capital lease – lessee lessee
Aktiva yang disewa guna usahakan dilaporkan sebagai bagian aktiva tetap dalam kelompok sendiri.Kewajjiban sewa guna usaha harus disajikan terpisah dari kewajiban lainnya. Pengungkapan yang layak harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan mengenai hal-hal berikut :
1.
Jumlah pembayaran untuk sewa guna guna usaha paling tidak untuk 2 tahun tahun berikutnya :
Penyusutan yang dibebankan untuk laba tahun berjalan
Jaminan yang diberikan sehubungan dengan tansaksi sewa guna usaha
Keuntungan dan kerugian yang ditangguhkan beserta amortisasinya sehubungan dengan transaksi sale dan leaseback
Ikatan-ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa guna usaha
Operating lease – lessee lessee
Pengungkapan yang layak harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan mengenai hal-hal berikut :
Jumlah pembayara sewa guna usaha selama tahun berjalan yang dibebankan sebagai biaya sewa
Jumlah pembayaansewa guna usaha yang dilakukan paling tidak untuk 2 tahun berikutnya
Jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha
Keuntungan dankerugian dankerugian yang ditangguhkan ditangguhkan beserta amortisinya sehubungan dengan dengan transaski sale dan leaseback
Ikatan-ikatan penting yang dipersyaratkan dalam sewa guna usaha
PERLAKUAN AKUNTANSI CAPITAL LEASE OLEH PENYEWA USAHA Menurut PSAK No. 30 adalah : Transaksi sewa guna usaha diberlakukan dan dicatat sebagai aktiva tetap dan kewajiban pada awal masa guna sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar oleh penyewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha.Selama masa sewa guna usaha setiap pembayaran sewa guna dialokasikan dan dicatat sebagai angsuran pokok kewajiban sewa guna usaha dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga yang diperhitungkan terhadap sisa kewajiban penyewa guna usaha. Tingkat diskonto yang digunakan untuk menentukan nilai tunai dari pembayaran sewa guna usaha adalah tingkat bunga yang dibebankan oleh perusahaan sewa guna usaha atau
tingkat bunga yang berlaku pada awal masa sewa guna usaha.Aktiva yang disewa guna usahakan harus diamortisasi dalam jumlah yang wajar berdasarkan taksiran masa manfaatnya.Kalau aktiva yang disewa guna usahakan dibeli sebelum berakhirnya masa sewa guna usaha maka perbedaan antara pembayaran yang dilakukan atau dikreditkan pada tahun berjalan.Kewajiban sewa guna usaha harus disajikan sebagai kewajiban lancar dan jangka panjang sesuai dengan praktek yang lazim untuk jenis usaha penyewa guna usaha. Dalam hal dilakukan penjualan dan penyewaan kembali (sale and leaseback) maka transaksi tersebut harus dilakukan sebagai dua transaksi yang terpisah yaitu transaksi penjualan dan transaksi trans aksi sewa guna usaha.Selisih antara a ntara harga jual dan nilai buku aktiva yang dijual harus diakui dan dicatat sebagai keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan harus dilakukan secara proporsional dengan biaya amortisasi aktiva yang disewaguna usahakan.
REFRENSI
Donald E. Kieso, Donald E., Jerry J Weygandt., & Terry D Warfield.Akuntansi Intermediate Twelfth Edition. John Wiley&Sons Inc., Terj. Penerbit Erlangga, Jakarta:Ciracas, 2009 http://ayuetikas.blogspot.co.id/2014/11/akuntansi-leasing.html?m=1 http://sashaannisa18.blogspot.co.id/2015/03/normal-0-false-false-false-en-us-xnone.html?m=1