SILABUS MATA PELAJARAN IPA
Satuan Pendidikan : SMP Kelas /Semester : VIII Kompetensi Inti : KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2
: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3
: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4
: Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar Materi Pokok 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik Bahan Kimia dan kimiawi, kehidupan dalam Kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
Pembelajaran Mengamati : Meminta peserta didik mengamati 3buah gambar, yakni: ale-ale, jamu kunyit, dan marimas jeruk.
Penilaian Portofolio Laporan tertulis kelompok dan tugas.
Alokasi Waktu 1 x 45 menit
Tes Tes tertulis bentuk uraian
Sumber Sumber Belajar Buku paket, Lembar kerja Siswa Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan.
lingkungan serta mewu judkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan penga-matan, percobaan, dan berdiskusi 3.7 Mendeskripsikan
zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman (segar dan dalam kema-san), dan zat adiktif-psikotropika serta penga-ruhnya terhadap kesehatan 4.7 Menyajikan data, informasi, dan mengusulkan
Menanya : Kandungan bahan kimia apa yang terdapat pada ketiga gambar tersebut? Apakah bahan-bahan tersebut berbahaya bagi kesehatan?
dan/atau pilihan ganda.
Eksperimen/explore Eksperimen/explore : Praktikum identifikasi bahan-bahan pewarna alami dan buatan berdasarkan perubahan
warna ketika diteteskan ke air kapur.
Asosiasi : Mengolah data identifikasi ke dalam tabel. Menyimpulkan zat pewarna alami dan buatan yang terdapat pada minuman. Mencari potensi bahaya dari bahan/zat pewarna, buatan dengan cara
Tas bentuk uraian: 1. Mengapa dalam percobaan identifikasi zat pewarna alami dan buatan pada minuman digunakan air kapur?
2. Jelaskan 3 dampak negatif dari penggunaan zat pewarna buatan secara berlebihan!
Media Power Point
ide pemecahan masalah untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan zat aditif dalam makanan dan minuman serta zat adiktif-psikotropika
mencari informasi dari buku paket atau refrensi lainnya yang relevan Komunikasi: Diskusi kelompok untuk membahas hasil identifikasi. Menyampaikan hasil identifikasi bahan pewarna miuman dalam bentuk laporan tertulis dan presentasi di depan kelas. Menginformasikan lebih lanjut tentang zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman serta pengaruhnya terhadap kesehatan.
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Sekolah Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester Kelas/Semester
: VIII/ II
Materi Pokok
: Zat Pewarna Alami dan Buatan
Alokasi Waktu
: 1 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI 1. Menghargai dan menghayati ajaran a gama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
2.1.
Menunjukkan perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi. Indikator: 1) Menumbuhkan rasa ingin tahu 2) Menunjukkan sikap objektif dalam menuliskan hasil percobaan 3) Menunjukkan keterbukaan dan kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok
3.7.
Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman (segar dan dalam kemasan), dan zat adiktif-psikotropika serta pengaruhnya terhadap kesehatan. Indikator: 1) Mengklasifikasikan macam-macam zat aditif 2) Mengklasifikasikan zat pewarna makanan dan minuman
2. Siswa menunjukkan rasa ingin tahu setelah diberikan kesempatan mengamati gambar penggunaan zat pewarna pada bervariasi minuman. 3. Siswa menunjukkan sikap objektif dalam menuliskan hasil percobaan percobaan uji zat pewarna alami dan buatan. 4. Siswa menunjukkan keterbukaan dan kerja sama dalam proses belajar baik secara individu maupun kelompok. 5. Siswa dapat mengklasifikasikan macam-macam zat aditif secara mandiri berdasarkan peta konsep yang telah disampaikan. 6. Siswa dapat mengklasifikasikan macam-macam zat pewarna secara mandiri berdasarkan peta konsep yang telah disampaikan. 7. Siswa dapat menjelaskan bahaya dari penggunaan zat aditif secara mandiri berdasarkan gambar-gambar yang telah diberikan 8. Siswa dapat melakukan uji zat pewarna alami dan buatan pada minuman (jamu kunyit, ale-ale, dan larutan sirup) dengan menggunakan air kapur.
zat yang memiliki sifat yang memungkinkan terpenuhinya keperluan khusus yang diinginkan. Zat yang ditambahkan tersebut dinamakan aditif makanan. Namun demikian perlu diingat bahwa penggunaan aditif makanan tidak boleh dilatarbelakangi maksud menipu konsumen ataupun berdampak menurunkan nilai gizi makanan. Dalam sub bab ini diuraikan lima bahan aditif makanan, yaitu pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa, dan antioksidan dengan pertimbangan bahwa kelimakelima jenis tersebut penggunaannya paling luas dalam industry makanan. 1. Bahan Pewarna
Jika kamu berbelanja ke toko kue kamu dapat menjumpai bahwa hampir semua kue yang dijajakan menggunakan pewarna. Ada yang berwarna hijau, kuning, merah, coklat, atau warna lain. Apa fungsi penambahan pewarna pada makanan tersebut? Bahan-bahan apa saja yang digunakan untuk memberi warna tersebut? Apakah penggunaan pewarna
Keterbatasan pewarna alami adalah seringkali memberikan rasa dan flavor khas yang tidak diinginkan, konsentrasi pigmen rendah, stabilitas pigmen rendah, keseragaman warna kurang baik dan spektrum warna tidak seluas pewarna sintetik. Pewarna sintetik mempunyai keuntungan yang nyata dibandingkan pewarna alami, yaitu mempunyai kekuatan mewarnai yang lebih kuat, lebih seragam, lebih stabil dan biasanya lebih murah.
Zat Pewarna Makanan
Klorofil, menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun. Banyak
digunakan untuk makanan. Saat ini bahkan mulai digunakan pada berbagai produk kesehatan. Pigmen klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misal daun suji, pandan, katuk dan sebaginya). Daun suji dan daun pandan, daun katuk sebagai penghasil warna hijau untuk berbagai jenis kue jajanan pasar. Selain menghasilkan warna hijau yang cantik, juga memiliki harum yang khas.
Antosianin , penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru banyak
terdapat pada bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, pacar air, kembang sepatu, bunga tasbih/kana, krisan, pelargonium, aster cina, dan buah apel,chery, anggur, strawberi, juga terdapat pada buah manggis dan umbi ubi jalar. Bunga telang, menghasilkan warna biru keunguan. Bunga belimbing sayur menghasilkan warna merah. Penggunaan zat pewarna alami, misalnya pigmen antosianin masih
Contoh produk makanan yang menggunakan pewarna
B eberapa kelebihan pewarna sintetik antara lain , warnanya seragam, tajam, mengembalikan warna asli yang mungkin hilang selama proses pengolahan, melindungi zat-zat vitamin yang peka terhadap cahaya selama penyimpanan, dan hanya diperlukan dalam jumlah se dikit. Seiring dengan meluasnya pemakaian pewarna sintetik, sering terjadi penyalahgunaan pewarna pada makanan. Sebagai contoh
Penggolongan Penggolongan zat menjadi asam, netral, dan basa ini didasarkan pada + kemampuannya melepaskan ion hidrogen (H ) ataupun hidroksida (OH ) di dalam air. Jadi ion H+ adalah pembawa sifat asam dan ion OH - adalah pembawa + sifat basa. Secara umum zat dikatakan asam jika konsentrasi ion H dalam air lebih besar dibandingkan dengan konsentrasi ion OH -, dan sebaliknya suatu zat + dikatakan basa jika konsentrasi ion H lebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi ion OH . Dan zat dikatakan bersifat netral jika konsentrasi ion H+ sama dengan konsentrasi ion OH -. Zat-zat yang bersifat asam yang lekat dalam kehidupan kita sehari-hari antara lain cuka masak, air aki, asam sitrat, dan vitamin C. Bahan atau zat yang bersifat basa antara lain abu, sabun mandi, dan deterjen. Untuk mendeteksi zat-zat yang bersifat asam atau basa tersebut dibutuhkan suatu zat yang dikenal dengan istilah indikator. Indikator tersebut dapat diperoleh di toko-toko kimia. Namun tentunya harus diperhitungkan biayanya. Untuk mengatasi kendala biaya tersebut, sebenarnya Sang Pencipta telah menyediakan bahan-bahan alami yang dapat dimanfaatkan sebagai indikator dan dengan mudah diperoleh di sekitar kita. Indikator alami dapat dibuat dari bagian tanaman yang berwarna baik itu bagian batang, daun maupun bunga. bunga. Tanaman tersebut misalnya kelopak bunga sepatu, daun kubis ungu, daun bayam merah, daun bangka-bangkaan, kayu
Daun rhoeo
discolor atau
nanas
kerang
merupakan tanaman herba yang kuat dengan batang tegak, daun yang menghadap ke bawah berwarna ungu tua, sedangkan yang menghadap ke atas berwarna hijau, dengan posisi antar daun saling menelungkup melingkari batangnya. Ada juga yang mengenal tanaman ini dengan sebutan nanas-nanasan. Cara memanfaatkannya sebagai indikator adalah dengan mengiris-iris daun bangka-bangkaan ini dan dikeringkan. Kemudian irisan daun yang sudah kering ini dilarutkan dalam alkohol, maka akan diperoleh larutan dengan warna kuning kemerahan. Dalam suasana asam warnanya berubah menjadi merah muda (pink) dan dalam suasana basa berubah menjadi hijau. Dengan demikian larutan daun rhoeo discolor atau bangka bangkaan juga dapat digunakan digunakan sebagai indikator alami. Kayu secang se cang (Caesalpinia sappan) disebut juga
Dengan penampilan bunganya yang memancar seperti kembang api dan hidup liar di hutan-hutan, orang-orang Eropa menjuluki tanaman ini dengan sebutan flame of the jungle atau api dari hutan. Dengan semakin berkembangnya pengetahuan, jenis soka hibrida hi brida saat ini telah bermunculan dengan menghadirkan warna -warna bunga yang lebih beragam dan meriah. Saat ini soka telah menjadi tanaman hias di rumah-rumah karena penampilannya yang menarik. Sebagai indikator asam basa, yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah ekstrak dari bunganya. bunganya. Dari larutan ekstrak yang berwarna coklat bening, akan berubah menjadi merah dalam suasana asam dan berwarna hijau pekat dalam suasana basa. Bunga Sepatu atau Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) semak suku semak suku Malvaceae yang
adalah tanaman berasal
dari Asia
Timur dan Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis Bunga besar, berwarna
larutan ekstrak yang berwarna kuning pekat (mendekate oranye), akan berubah menjadi kuning jernih dalam suasana asam dan berwarna merah bata dalam suasana basa. Tabel Perubahan Warna dari Beberapa Indikator Alam Indikator alam
Warna Asli
Warna dalam Asam
Warna dalam Basa
Kubis Merah ungu/ merah lembayung merah muda
hijau
Bunga Sepatu merah tua
merah
kuning
Bunga Mawar merah
merah
hijau
Bayam Merah merah keunguan
merah muda
kuning
Geranium
Merah
jingga tua / orange kuning
Kunyit
jingga tua / orange
kuning
merah
5. Penyimpanan bahan pewarna sintetis oleh pedagang bahan kimia yang tidak memenuhi persyaratan. Metanil Yellow juga merupakan salah satu zat pewama yang tidak diizinkan untuk ditambahkan ke dalam bahan makanan. Metanil Yellow digunakan sebagai pewama untuk produk-produk tekstil (pakaian), cat kayu, dan cat lukis. Metanil juga biasa dijadikan indikator reaksi netralisasi asam basa. Oleh karena itu sebaiknya konsumen sebelum membeli makanan dan minuman, harus meneliti kondisi fisik, kandungan bahan pembuatnya, kehalalannya melalui label makanan yang terdapat di dalam kemasan makanan tersebut agar keamanan makanan yang dikonsumsi senantiasa terjaga. E. METODE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
3. Sumber Belajar
a. Buku Siswa b. LKS
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Kegiatan Pendahuluan Pendahuluan (5 menit) Fase 1 : Orientasi siswa kepada masalah
1. Guru mengucapkan salam 2. Guru mengabsen siswa 3. Guru
mengaitkan
materi
yang
akan
dipelajari
dengan
materi
sebelumnya, “Apakah kalian masih ingat materi yang kita bah as pada minggu kemarin tentang bahan kimia pada makanan? Apa saja macammacamnya?” Mengamati dan Menanya:
serta memprediksi minuman mana yang mengandung pewarna alami dan mana yang mengandung pewarna buatan.
Asosiasi dan Komunikasi : Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengkomunikasikan hasil percobaan identifikasi zat pewarna alami dan buatan pada minuman.
c. Kegiatan Penutup Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1. Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap percobaan identifikasi adanya zat pewarna alami dan buatan pada minuman (jamu kunyit, ale-ale, dan marimas rasa jeruk).
LEMBAR KERJA SISWA Zat Pewarna Alami dan Buatan Pada Minuman
A. Tujuan Mengidentifikasi adanya zat pewarna alami dan buatan pada ale-ale, jamu, dan marimas B. Materi Zat pewarna makanan adalah bahan tambahan makanan yang dapat
memperbaiki atau memberi warna pada makanan. Penambahan warna pada makanan dimaksudkan untuk memperbaiki warna makanan yang berubah atau menjadi pucat selama proses pengolahan atau untuk memberi warna pada makanan yang tidak berwarna agar kelihatan lebih menarik. Zat pewarna dibagi menjadi 2, yaitu yaitu pewarna alami dan pewarna sintetis. C. Alat dan Bahan
2. ......................................... .............................................................. ........................................... ............................................ .................................... .............. ............................................ ................................................................... ............................................ ........................................... .............................. ........ ................................................
F.
Variabel-Variabel Variabel-Variabel Percobaan Variabel Manipulasi
.......................................... ................................................................ ............................................ .............................................. .................................. .......... .......................................... ................................................................ ............................................ ........................................... .................................. ............. ................................................ Variabel Kontrol
......................................... ................................................................ ............................................ ........................................... ................................... ............. ......................................... .............................................................. ........................................... ............................................ .................................... .............. ................................................ Variabel Respon
I.
Analisis Data 1. Bagaimana perubahan warna yang terjadi pada air kapur sebelum dan sesudah ditetesi sampel ale-ale, jamu, dan marimas? 2. Sampel mana yang mengandung pewarna alami? a lami? 3. Sampel mana yang mengandung pewarna buatan?
J.
Kesimpulan .......................................... ................................................................ ............................................ ........................................... ....................................... .................. .......................................... ................................................................ ............................................ ........................................... ....................................... .................. .......................................... ................................................................ ............................................ ........................................... ....................................... .................. .......................................... ................................................................ ............................................ ........................................... ....................................... .................. ........................................... ................................................................. ........................................... ........................................... ....................................... .................
Lembar Evaluasi
Pertanyaan! 3. Mengapa dalam percobaan identifikasi zat pewarna alami dan buatan pada minuman digunakan air kapur?
4. Jelaskan 3 dampak negatif dari penggunaan zat pewarna buatan secara berlebihan! 5. Berdasar pada prosedur di LKS, coba identifikasi 1 produk minuman lain yang berpewarna. Catatkan hasilnya dan simpulkan! Perubahan yang terjadi pada air kapur Sampel
Sebelum ditetesi sampel
Sesudah ditetesi sampel
Sampel mengandung pewarna alami/buatan
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA Zat Pewarna Alami dan Buatan Pada Minuman
A. Tujuan Mengidentifikasi adanya zat pewarna alami dan buatan pada ale-ale, jamu, dan marimas B. Materi Zat pewarna makanan adalah bahan tambahan makanan yang dapat
memperbaiki atau memberi warna pada makanan. Penambahan warna pada makanan dimaksudkan untuk memperbaiki warna makanan yang berubah atau menjadi pucat selama proses pengolahan atau untuk memberi warna pada makanan yang tidak berwarna agar kelihatan lebih menarik. Zat pewarna dibagi menjadi 2, yaitu yaitu pewarna alami dan pewarna pe warna sintetis. C. Alat dan Bahan
F.
Variabel-Variabel Variabel-Variabel Percobaan Percobaan Variabel Manipulasi
1. Sampel yang digunakan Variabel Kontrol
1. Air kapur Variabel Respon
1. Tidak adanya perubahan warna pada minuman yang mengandung pewarna buatan 2. Adanya perubahan warna pada minuman yang mengandung pewarna alami
G. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat yang sudah dibersihkan dan bahan yang diperlukan 2. Teteskan air kapur pada masing-masing plat ± sebanyak 10 tetes
Air kapur setelah ditetesi jamu : jamu berubah warna, dari jingga menjadi merah bata o
Sampel marimas Air kapur sebelum ditetesi marimas : tidak berwarna Air kapur setelah ditetesi marimas : marimas tidak berubah warna, tetap kuning
2. Sampel mana yang mengandung pewarna alami? Sampel yang mengandung pewarna alami adalah jamu, karena ketika jamu diteteskan pada air kapur, terjadi perubahan warna dari jingga menjadi merah bata. 3. Sampel mana yang mengandung pewarna buatan? Sampel yang mengandung pewarna buatan adalah ale-ale, dan marimas, karena ketika ale-ale dan marimas diteteskan pada air kapur, tidak terjadi perubahan warna, warnanya tetap kuning
JAWABAN LEMBAR EVALUASI Pertanyaan! 1. Mengapa dalam percobaan identifikasi zat pewarna alami dan buatan pada minuman digunakan air kapur?
Karena air kapur merupakan larutan yang bersifat basa. Dimana jamu kunyit yang digunakan berbahan dasar dari kunyit. Dan kunyit merupakan indikator asam basa. Ketika kunyit kunyit diteteskan air kapur akan terjadi perubahan warna dari jingga/orange menjadi merah bata. Sehingga dapat dikatakan bahwa jamu kunyit yang berbahan dasar dari kunyit kunyit mengandung pewarna alami. Sedangkan ale-ale dan marimas bukan termasuk indikator asam-basa, sehingga apabila ale-ale dan marimas diteteskan pada air kapur tidak akan terjadi perubahan apa-apa. Jadi, dapat dikatan bahwa ale-ale dan marimas mengandung pewarna buatan. 2. Jelaskan 3 dampak negatif dari penggunaan zat pewarna buatan secara berlebihan!
-
Mengganggu pertumbuhan anak
LEMBAR OBSERVASI GURU
Kegiatan
Ya d. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) Fase 1 : Orientasi
Skor
Keterlaksanaan
siswa kepada
masalah
6. Guru mengucapkan salam 7. Guru mengabsen siswa 8. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya, “Apakah kalian masih ingat materi yang kita bahas pada minggu kemarin
Tidak
1
2
3
4
Fase 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar
2. Guru
membantu
siswa
dengan
memberikan informasi mengenai zat kimia
pada
minuman
yakni
zat
pewarna serta mengkomunikasikan tugas siswa untuk mengidentifikasi adanya zat pewarna alami dan buatan pada minuman. Eksperimen/explore Eksperimen/explore : Fase 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
2. Guru
membimbing
siswa
dalam
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah
2. Guru
membantu
melakukan
siswa
evaluasi
untuk terhadap
percobaan identifikasi adanya zat pewarna
alami
dan buatan pada
minuman (jamu kunyit, ale-ale, dan marimas rasa jeruk)
Lembar Pengamatan Sikap Format Pengamatan Sikap Berkarakter Sekolah
: SMP
Kelas/ semester
: VIII/ II
Petunjuk Pengisian Berilah tanda (√ ) pada kolom skor yang sesuai dengan pengamatan anda Aspek Panilaian Rasa Sikap No Nama siswa Kerja Sama Ingin Tahu Objektif 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Cara pemberian skor :
Nilai =
x 100
Skor
skor maksimal : 12 Surabaya, 16 Oktober 2013
pengamat,
4 : sangat baik , 3 : baik , 2 : cukup baik , 1 : kurang baik RUBRIK PENILAIAN SIKAP SISWA No
Aspek yang diamati
1.
Rasa ingin tahu
2.
Sikap Objektif
3.
Kerja Sama
Kriteria penilaian
1. 2. 3. 4. 1. 2.
Siswa hanya diam saja Siswa kurang aktif dalam menanyakan masalah yang tidak di ketahuinya Siswa aktif dalam menanyakan masalah yang tidak di ketahuinya tetapi kurang jelas. Siswa aktif dalam menanyakan masalah yang tidak di ketahuinya dengan jelas dan tegas Siswa menuliskan hasil pengamatan pengamatan dengan memanipulasi data hasil hasil pengamatan Siswa menuliskan hasil pengamatan sesuai dengan percobaan yang dilakukan tanpa memanipulasi data dan hasil pengamatannya tidak sesuai 3. Siswa menuliskan hasil pengamatan sesuai dengan percobaan yang dilakukan tanpa memanipulasi data dan hasil pengamatannya kurang sesuai 4. Siswa menuliskan hasil pengamatan sesuai dengan percobaan yang dilakukan tanpa memanipulasi data dan hasil pengamatannya sesuai 1. Tidak ada interaksi antar siswa(bekerja secara individual) 2. Siswa tidak dapat bekerja sama dengan baik, cenderung dikuasai oleh anggota kelompok tertentu 3. Siswa dapat bekerja sama dengan baik antar anggota kelompoknya dan hanya beberapa anggota yang aktif dalam mengemukakan gagasannya 4. Siswa dapat bekerja sama dengan baik antar anggota kelompoknya serta setiap anggota aktif dalam mengemukakan gagasannya