RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: MTs
Mata Pelajaran
: Fikih
Kelas / Semester
: VII (Tujuh)/Semester 1
Materi Pokok
: Sholat dalam keadaan darurat
Alokasi Waktu
: pertemuan (2 x 40 menit)
A.KOMPETENSI ISI.
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam d alam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya d an prosedural) berdasarkan rasa ingin 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori pan dang/teori A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR: NO.
KOMPETENSI DASAR
1
1.4
1.1.
Menerima ketentuan sholat dalam keadaan darurat.
2
2.4
2.1
Menghargai nilai sholat Dalam keadaan darurat.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Melaksanakan sholat dalam keadaan darurat.
1. Dapat memanfaatkan keringanan yang diberikan Allah (dalam hal shalat wajib) setiap mendapat kesempatan. 2.Dalam keadaan tertentu tidak akan meninggalkan sholat dalam kedaan darurat.
3
38
Memahami ketentuan sholat dalam keadaan darurat.
1. Menjelaskan pengertian sholat dalam keadaan darurat. 2. Menyebutkan dalil sholat dalam keadaan darurat.. 3. Menjelaskan cara sholat dalam keadaan sakit dengan duduk,berbaring dan telentang. 4. Menjelaskan tatacara sholat di kndaraan.
3
4.8
Mempraktekan sholat dalam keadaan darurat.
Mendemonstrasikan tatacara sholat dalam keadaan sakit. Mendemonstrasikan tatacara sholat dalam kendaraan.
B. Tujuan Pembelajaran
.Setelah kegiatan pembelajaran,siswa diharapkan mampu : 1. Melaksanakan sholat dalam keadaan darurat 2. Dapat memanfaatkan keringanan yang diberikan Allah (dalam hal shalat wajib) setiap mendapat kesempatan. 3.Dalam keadaan tertentu tidak akan meninggalkan sholat dalam kedaan darurat 4.Menjelaskan pengertian sholat dalam keadaan darurat. 5.Menyebutkan dalil sholat dalam keadaan darurat.. 6
Menjelaskan cara sholat dalam keadaan sakit dengan duduk,berbaring dan telentang.
7.Menjelaskan tatacara sholat di kndaraan.
C. MATERI PEMBELAJARAN:
Sholat dalam keadaan sakit dan dalam kendaaraan. D. METODE PEMBELAJARAN:
1.
Pendekatan Scientific
2.
Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan Direct Instruction
3.
Metode diskusidan demontrasi
E. SUMBER BELAJAR
1. Kitab al-Qur ’anul Karim dan terjemahnya, Depag RI 2. Buku teks Fikih kelas VII PT,Tiga Serangkai.
F.
MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
1.
Komputer/Laptop.
2.
Video Sholat dalam keadaan darurot
3.
LCD Projector
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1.
Pendahuluan ( 10
menit )
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat; b. Guru memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah/ayatpilihan (nama surat sesuai dengan program pembiasaan yang ditentukan sebelumnya);
c. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran
dan
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik. d. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran. e. Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai. f. Guru mengkondisikan peserta didik untuk membentuk kelompok-kelompok kecil (terdiri 4 – 6 siswa)
2.
Kegiatan inti ( 10
menit)
a. Mengamati : Peserta didik mengamati video tentang sholat dalam keadaan sakit dan di kendaraan b. Menanyakan: Menanyakan pertanyaan terkait tentang sholat dalam keadaan sakit dan dalam kendaraan. c. Exsplorasi dan Exsperimen. Setelah siswa melihat tayangan tersebut guru dan siswa menggali informasi yang bisa di ambil dari tayangan tersebut. Guru membagikan kertas kepada peserta didik dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah ada. Kumpulkan kertas tersebut diatas dikocok dan dibagikan kembali secara acak kepada masing masing peserta dan diusahakan pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan. Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan tersebut sambil memikirkan jawabannya. Mintalah dia memberikan respon atau jawaban dan teman sekelasnya untuk memberikan jawaban atau pendapat. Berikan apresiasi atau pujian terhadap semua jawaban. d.Asosiasi. Siswa mendiskusikan sholat dalam keadaan sakit dan dalam kendaraan ,dengan penalarannya menyimpulkan ketentuan tatacara shplat dalam keadaan sakit dan dalam kendaraan. e.Komunikasi. Menyampaikan paparam dari hasil pengatan video tentang sholat dalam keadaan sakit dan dalam dalam kendaraan. Menyampaikan kesimpulan hasil pengamatan dan diskusi tentang sholat dalam keadaan sakit dan dalam kendaraan.
g. Penutup 1.
Dibawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkanmateripembelajaran.
2.
Bersama-sama
melakukan
refleksi
terhadap
pembelajaran
yang
dilaksanakan.. 3.
Guru menjelaskanmateri yang akandipelajaripada pertemuan berikutnya.
4.
Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.
H. PENILAIAN 1. Sikap spiritual
telah
a. Teknik Penilaian : Penilaian diri b. Bentuk istrumen : Skala sikap c. Kisi-kisi No Sikap/Nilai Butir instrumen 1 Meyakini bahwa Allah maha mengetahui Terlampir 2 Meyakini bahwa Allah selalu bersama kita Terlampir 3 Meyakini bahwa solat adalah kewajiban setiap Terlampir muslim 4 Meyakini bahwa Alloh maha pemurah Terlampir 5 Meyakini bahwa melakukan solat adalah wujud Terlampir manifestasi keimanan kepada Allah swt 2. Sikap Sosial a. Teknik Penilaian : Penilaian antar teman b. Bentuk istrumen : Skala sikap c. Kisi-kisi No Sikap/Nilai 1 Sikap menjaga waktu 2 Sikap bertanggung jawab 3 Sikap disiplin 4 Sikap mengamalkan ruhsoh dari Alloh 5 Sikap taat kepada Alloh
Butir instrumen Terlampir Terlampir Terlampir Terlampir Terlampir
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian :TesTulis b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian tes tulis c. Kisi-kisi
: Terlampir
4. Keterampilan
a. Teknik Penilaian b. Bentuk Instrumen
: Performance : Praktik
c. Kisi-kisi: No.
Keterampilan
Dapat mempraktikan tata cara 1.
2.
solat dalam sakit
Butir Instrumen
Praktikkan cara solat dalam sakit
Dapat mempraktikkan solat
Praktikkan cara solat dalam keadaan
dalam kendaraan
kendaraan
Instrumen: Terlampir Mengetahui
Semarang, 14 Desember 2013 Guru Mata Pelajaran fiqh
Kepala Sekolah ______________________
Nur Solikhati S.Ag.
NIP.
Lampiran 1.Materi a. Shalat dalam keadaan sakit
NIP. ...
1) Shalat Berdiri tetapi tidak bias ruku atau sujud Orang yang mampu berdiri namun tidak mampu ruku’ atau sujud, ia tetap wajib berdiri. Ia harus shalat dengan berdiri dan melakukan ruku’ dengan menundukkan badannya. Bila ia tidak mampu membungkukkan punggungnya sama sekali, maka cukup dengan menundukkan lehernya, kemudian duduk, lalu menundukkan badan untuk sujud dalam keadaan duduk dengan mendekatkan wajahnya ke tanah sebisa mungkin 2) Shalat Dengan Duduk Shalat dengan duduk boleh dilakukan dengan berbagai posisi duduk, tetapi yang lebih utama adalah dengan duduk iftirosy seperti ketika tasyahud awal. Sedangkan rukun shalat yang lain dilakukan seperti orang yang sehat, termasuk ruku’ dan sujudnya. Hanya saja, apabila tidak mampu ruku’ secara sempurna, maka ruku’ dilakukan dalam keadaan duduk dengan cara membungkukkan kepala sekira kening sejajar dengan kedua lutut atau sejajar dengan tempat sujud, dan sujud dilakukan secara sempurna. Bila tidak mampu, maka dengan membungkukkan kepala sekira posisi kepala saat sujud lebih rendah dibanding saat ruku’. 3) Shalat dengan Tidur Miring Saat shalat dilakukan dengan tidur miring, maka sunah memakai sisi lambung sebelah kanan, dan posisi kepala berada di utara. Seperti halnya shalat dengan posisi duduk, shalat dengan posisi ini juga harus melakukan rukun shalat yang lain seperti orang sehat. Untuk ruku’ dan sujud bila tidak bisa dilak ukan dengan sempurna, maka isyaroh kepala untuk sujud lebih rendah dibanding isyaroh untuk ruku’. 4) Shalat dengan Terlentang Bila shalat dilakukan dengan terlentang, maka posisi kepala wajib sedikit diangkat. Hal ini agar kepala dan sebagian dada dapat menghadap ke arah qiblat. Sedangkan untuk ruku’ dan sujud dilakukan dengan isyaroh kepala bila tidak mampu dilakukan secara sempurna. Dan yang harus diperhatikan di sini adalah isyaroh kepala untuk sujud harus lebih rendah dibanding isyaroh untuk ruku’. 5) Shalat dengan Isyaroh Mata dan Shalat dalam Hati Saat kondisi seseorang benar-benar kritis dan yang bisa digerakkan hanya matanya, maka semua rukun shalat dikerjakan dengan isyaroh mata.
SH ALAT DALAM KE ND ARAAN - Duduk sesuai posisi normal orang naik kendaraan, punggung disandarkan di jok kursi, pandangan mengarah ke depan bawah. - Takbiratul ihram, membaca surat dengan posisi seperti di atas. - Rukuk dengan sedikit menundukkan badan. - Bangkit i’tidal kembali ke posisi semula. - Sujud dengan menundukkan badan yang lebih rendah dari pada ketika rukuk. - Duduk diantara dua sujud dengan posisi duduk sempurna, seperti ketika takbiratul ihram. - Gerakan yang lainnya sama seperti di atas. - Ketika tasyahud mengacungkan isyarat jari telunjuk dan pandangan tertuju ke arah telunjuk. - Salam, menoleh ke kanan ke kiri dalam posisi duduk.
Lampiran 2 Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)
Nama Siswa Kelas Teknik Penilaian Penilai
NO 1 2 3
4 5
: .................................................... : VII/Ganjil : Penilaian diri : Diri Sendiri
PERNYATAAN
PILIHAN JAWABAN Sangat Setuju Kurang Tidak Setuju Setuju Setuju
Ketika sedang berpergian jauh kita boleh shalat shalat fardhu boleh tidak. Allah tidak suka terhadap orang yang tidak melaksanakan kewajibannya Shalat fardhu harus dilakukan pada waktunya seperti shalat dzuhur harus dilaksanakan diwaktu dzuhur tanpa terkecuali berlaku bagi siapa saja. Tidak perlu melakukan shalat bagi orang yang sedang sakit. Ada hubungan yang signifikan antara shalat seseorang dengan kedisiplinan. JUMLAH SKOR KETERANGAN NILAI Skor Sikap Positif Sikap Negatif Sangat setuju = 4 Sangat setuju = 1 Skor yang diperoleh Setuju =3 Setuju =2 ----------------------- x 100 Ragu-Ragu = 2 Ragu-Ragu = 3 Skor Maksimal Tidak Setuju = 1 Tidak Setuju = 4
SKOR
NILAI AKHIR
Lampiran 3: Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial) Nama Siswa Kelas Teknik Penilaian Penilai
: .................................................... : VII/Ganjil : Penilaian diri : Antar Teman PILIHAN JAWABAN
NO
PERNYATAAN Selalu
1 2
3
SKO R
Sering
Jarang
Terhadap shalat fardhu pada waktu berpergian jauh Terhadap pelaksanaan shalat fardhu, seseorang ketika sedang dalam keadaan sakit. Ia sedang berada di kendaraan tibalah waktu shalat fardhu ia harus shalat. JUMLAH SKOR KETERANGAN NILAI Skor Sikap Positif Sikap Negatif Sangat setuju = 4 Sangat setuju = Skor yang diperoleh Setuju =3 1 ----------------------- x 100
Tidak pernah
NILAI AKHIR
Ragu-Ragu = 2 Tidak Setuju = 1
Setuju 2 Jarang Tidak =4
= Skor Maksimal =3 Setuju
Instrumen penilaian praktik No
Nama
Persiapan
Aspek yang dinilai Penampilan Kesesuaian
1 2 3 Kriteria Pensekoran 1. Persiapan a. Siap :3 b. Kurang siap : 2 c. Tidak siap :1 2. Kesungguhan a. Sungguh-sungguh :3 b. Kurang sungguh-sungguh :2 c. Tidak sungguh-sungguh :1 3. Kesesuaian a. Sesuai dengan sarat rukunnya b. Kurang sesuai dengan sarat rukunya c. Tidak sesuai dengan syarat rukunnya
:3 :2 :1
Nilai yang diperoleh Nilai : -------------------------- X 100 Sekor maksimal
Tes Tertulis. 1.Jelaskan pengertian sholat dalam keadaan darurat. 2.Tuliskan salah satu dalil solat dalam ke adaan darurat? 3.Bagaimana cara sholat dalam keadaan sakit jelaskan? 4.Bagaimana cara sholat dalam kendaraan? Kunci jawaban: 1.Sholat yang dilakukan dalam kondisi sakit atau dalam kendaraan.(skor 2) 2.Surat Al Baqoroh ayat 286.(skor 2) 3.1.Dengan cara berdiri bila mampu duduk(skor 3) 2.Dengan cara duduk. 3.dengan cara berbaring. 4.Dengan cara terlentang.
Skor
4.Berwudlu bila mungkin kalau tidak dengan tayamun ,menghadap sesuai ke ndaraan berjalan.gerakannya jika mungkin kalau tidak lakukan dengan duduk,rukuk dan sujudnya dengan isyarat usahakan pada waktu takbirotul ikrom menghadap kiblat gerakan salam tetap ke kanan dahulu.(skor 3)
Lampiran 1: Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual) Nama Siswa Kelas Teknik Penilaian Penilai
NO
: .................................................... : VII/Ganjil : Penilaian diri : Diri Sendiri
PERNYATAAN
PILIHAN JAWABAN Sangat Setuju Kurang Tidak Setuju Setuju Setuju
SKOR
1
2 3 4
5
Allah tidak pernah melakukan kesalahan baik dalam proses penciptaan maupun pengembangan alam semesta Allah tidak suka terhadap lingkungan yang kumuh dan kotor Shalat tanpa berwudhu tidak masalah yang penting badannya bersih Tidak ada hubungan antara kebiasaan berwudhu dengan kebersihan hati seseorang. Orang yang jarang berwudhu pun bisa memiliki hati yang bersih. Kotor atau tidaknya lingkungan rumah seseorang tidak berhubungan dengan keimanan. Yang penting meyakini rukun iman, rumahnya kumuh dan kotor tidak masalah JUMLAH SKOR KETERANGAN NILAI Skor Sikap Positif Sikap Negatif Sangat setuju = 4 Sangat setuju = 1 Skor yang diperoleh Setuju =3 Setuju =2 ----------------------- x 100 Ragu-Ragu = 2 Ragu-Ragu = 3 Skor Maksimal Tidak Setuju = 1 Tidak Setuju = 4
NILAI AKHIR
Lampiran 2: Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial) Nama Siswa Kelas Teknik Penilaian Penilai
: .................................................... : VII/Ganjil : Penilaian diri : Antar Teman PILIHAN JAWABAN
NO
PERNYATAAN Selalu
1 2 3 4 5
SKO R
Sering
Jarang
Berpenampilan bersih dan rapi di sekolah Menyimpan sampah di laci meja Melaksanakan piket kebersihan kelas Buku, tas, kursi, dan meja belajar penuh dengan coret-coretan Membersihkan lingkungan rumah JUMLAH SKOR KETERANGAN NILAI Skor Sikap Positif Sikap Negatif Sangat setuju = 4 Sangat setuju = Skor yang diperoleh Setuju =3 1 ----------------------- x 100 Ragu-Ragu = 2 Setuju = Skor Maksimal Tidak Setuju = 1 2 Ragu-Ragu = 3 Tidak Setuju =4
Tidak pernah
NILAI AKHIR
Lampiran 3 No.
Indikator
Butir Instrumen
1
Dapatmengartikan QS. Al Maidahayat 6
Artikan QS. Al Maidahayat 6
2
Siswadapat mengamati dan memberi komentar tayangan yang terkait dengan kebersihan Simakdanbaca penjelasan mengenai ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar Dengan dimotivasi oleh guru siswadapatmengajukan pertanyaan tentang ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
Amati dan komentari tayangan yang terkait dengan kebersihanberikut Jelaskanketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
3
4
5
6
7
8
Buatlahbeberapapertanyaan tentang ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
Ajukanbeberapapertanyaan terkait dengan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar Secara berkelompokSiswadapat mencari data dari berita Carilahdata dari berita atau informasi atau informasi tentang ketentuan bersuci dari hadas kecil tentang ketentuan bersuci dari hadas dan hadas besar. kecil dan hadas besar.
Siswadapat mengajukan pertanyaan terkait dengan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
Siswadapat mendiskusikan tata cara bersuci dari hadas Diskusikantata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar kecil dan hadas besar Siswadapat mendiskusikanmanfaat bersuci dari hadas Diskusikan manfaat bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. kecil dan hadas besar.
Lampiran : QS.AlMaidahayat 6
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit[403] atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh[404] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi
Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. Lampiran 4
TIM PENYUSUN
:
KETUA SEKRETARIS ANGGOTA
: H. Slamet, S.Ag (Wonosobo) : Bagus Mustakim, S.Ag,M.S.I (Ngawi) :Munir, S.Pd.I. (Bondowoso) Drs. Mursidi, M.Pd.I. (Probolinggo) A. Rais, S.Ag., M.Pd.I. (Surakarta) Drs. H. Abdul Wahib,M.Ag. (Kab. Lamongan)
Lampiran 2: Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial)
Lampiran RPP: a. b. c. d.
Materi Ajar Lembar Kerja Media (Kalau ada) Instrumen Penilaian