ABSTRAK MAKALAH
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) PULAU SULAWESI DIKAITKAN DENGAN TRANSPORTASI JALAN REL OLEH DIREKTUR JENDERAL PENATAAN RUANG 1 DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH
Makalah ini berisikan uraian mengenai issues pengembangan wilayah Pulau Sulawesi, arahan pengembangan Pulau Sulawesi sebagai salah satu satu wila wilaya yah h stra strate tegi gis s di Kawa Kawasa san n Timur imur Indo Indone nesi sia a (KTI (KTI), ), sert serta a sken skenar ario io dan dan stra strate tegi gi peng pengem emba bang ngan an wila wilaya yah h Pulau ulau Sula Sulawe wesi si.. Diuraikan pula bahwa renana pembangunan Trans Sulawesi Railway Network ini ini meru merupa paka kan n bagi bagian an inte integr gral al dari dari upay upaya a mewu mewu!u !udk dkan an sistem sistem nasional nasional untuk untuk mendor mendorong ong pengemban pengembangan gan wilayah wilayah dengan dengan pend endekat ekatan an pen penataa ataan n ruan uang. "ntu "ntuk k itu itu, penge engem mbang angann annya seyo seyogy gyan anya ya dila dilak kukan ukan deng dengan an memp memper erha hati tik kan keser eseras asian ian dan dan kesel eselar aras asan an deng dengan an peng pengem emba bang ngan an sist sistem em tran transp spor orta tasi si lain lain di Sula Sulawe wesi si,, peng pengem emba bang ngan an kawas awasan an#k #kaw awas asan an $ung $ungsi sion onal al,, dan dan pengembangan sistem perkotaan.
Makalah ini disampaikan dalam rangka “Seminar “Seminar Nasional Pembangunan Perkeretaapian Sulawesi (Trans Sulawesi Railway)”dengan Railway) ”dengan tema “Urgensi Pembangunan Perkeretaapian di Sulawesi dalam rangka Percepatan Pengembangan Ekonomi Regional” yang diselenggarakan diselenggarakan pada tanggal ! "uli #$$# di di Manado% Sulawesi Utara. 1
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702 -Sul-KA-150702
1
I.
Latar Belaa!"
Keberad eberadaan aan prasa prasaran rana a dan sarana sarana trans transpor portas tasii yang yang handal handal telah telah men!adi harapan dan kebutuhan kebutuhan mendesak dalam rangka mendukung mendukung pengem pengemban bangan gan wilaya wilayah h Pu Pulau lau Sulawe Sulawesi, si, mengi menginga ngatt potens potensii Pu Pulau lau Sulawe Sulawesi si yang yang besar besar dengan dengan keunggu keunggulan lan #$%et&t&' pada sektor sektor## sektor sektor perkebuna perkebunan n (kakao, (kakao, engkeh, engkeh, kopi, kopi, !ambu !ambu mete), mete), perikanan perikanan laut (tuna dan akalang), tanaman pangan (padi dan !agung), serta pertambangan (nikel, aspal dan marmer). Selain itu, terdapat potensi lain lain pada pada wilay ilayah ah Pulau ulau Sula Sulawe wes si yang yang memil emilik ikii keung eungg gulan ulan #$%arat&' yang yang !uga !uga memb membut utuh uhka kan n duku dukung ngan an pras prasar aran ana a dan dan sarana transportasi yang handal. Potensi tersebut adalah eco&cultural tourism yang didasarkan atas keunikan budaya lokal dan keane eaneka kara raga gama man n haya hayati ti (biodi'ersity ), sep seperti erti dit ditemu emukan pada ada taman#taman nasional (%awa &opa dan Dumoga) dan taman#taman laut ('akatobi, unaken, dan Takabonerate). Seluru Seluruh h potens potensii yang yang dimilik dimilikii Pu Pulau lau Sulawe Sulawesi si dengan dengan keunggu eunggulan lan kompet ompetiti iti$$ dan komp kompara arati$ ti$nya nya masin masing#m g#masi asing, ng, sangat sangat %r#%et&' untuk dipromosikan ke pasar berskala regional maupun internasional. al ini terka terkait it denga dengan n masih masih tingginy tingginya a demand demand atas produk#produk unggul unggulan an yang yang dihasi dihasilk lkan an oleh oleh Pu Pulau lau Sulawe Sulawesi, si, dis disamp amping ing posisi posisi geogra*s wilayah Pulau Sulawesi yang strategis pada pintu gerbang menu!u menu!u pasar pasar potensial potensial &sia Pasi*k+, misal negara &S&-, epang, ongkong, Taiwan, Taiwan, dan %%/. Salah satu upaya upaya untuk menghubun menghubungkan gkan potensi#po potensi#potensi tensi unggulan unggulan pada pada wila wilaya yah h Pulau ulau Sula Sulawe wesi si deng dengan an outl outlet et#o #out utle lett utam utama a dan dan kemu emudian dian ke lok lokasi asi pasar asar poten otensi sial al ter terseb sebut adal adalah ah deng engan pembangunan prasarana prasarana dan sarana sarana transportasi transportasi !alan rel. Mengingat ea!ala! dibanding dengan prasarana dan sarana !alan rel memiliki ea!ala! dibanding transportasi lainya, yakni ditin!au dari segi kemampuan !arak tempuh yang !auh (long long&d &dis ista tanc nce e tran transp spor orta tati tion on mode mode)), kapasitas pengan pengangk gkut utan an yang yang besar, besar, kerama eramahan han pada pada lingk lingkung ungan, an, tingk tingkat at keama eamana nan n dan dan kesel eselam amat atan an yang yang relat elati$ i$ ting tinggi, gi, sert serta a dari dari segi segi (erdasarkan data statistik% pada periode antara ))*$$$ nilai ekspor komoditi unggulan +ndonesia ke pasar ,sia&Pasi-k mencapai !!.$/*%* 0uta dollar atau !)1 dari total ekspor ke pasar dunia.
2
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702 -Sul-KA-150702
2
ekonomisnya untuk pengangkutan besar. Dengan karakteristik produk#produk unggulan wilayah yang umumnya besar dari segi 0olume serta dukungan prasarana !alan yang belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pergerakan orang dan barang di Sulawesi (baik seara kualitas, kuantitas, maupun kontinuitas), maka keberadaan !aringan !alan rel men!adi sangat rele0an. 1leh karenanya, untuk mewu!udkan !aringan !alan rel di Sulawesi, maka pada tanggal +2 Mei +33+ yang baru lalu di Kota 4orontalo telah disepakati %enana &ksi Program Pengembangan konomi se# Sulawesi yang salah satu butirnya menegaskan urgensi pembangunan prasarana dan sarana transportasi !alan rel. %enana &ksi tersebut dituangkan dalam Kesepakatan Pemerintah Propinsi se#Sulawesi yang pada dasarnya merupakan bentuk ker!asama pembangunan lintas# propinsi se#Sulawesi dalam rangka mewu!udkan 0isi masyarakat Sulawesi +3+3 yang se!ahtera dan beradab, bertumpu pada kemandirian lokal dan semangat solidaritas kawasan dalam bingkai -egara Kesatuan %epublik Indonesia. Seara khusus renana pembangunan TS%- ditu!ukan untuk meningkatkan 0olume perdagangan dan arus in0estasi melalui peningkatan mobilitas orang dan barang dalam wilayah Pulau Sulawesi, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan ekonomi wilayah dan kese!ahteraan masyarakat. erdasarkan Master Plan Pembangunan alan Kereta &pi di Sulawesi 23it0en 4ubdar% #$$5 maka !aringan !alan kereta api direnanakan memiliki pan!ang rel ± 5+67 km, yang akan dibangun seara bertahap menurut skala prioritasnya. (Mohon periksa Ta*el 1). &dapun total biaya in0estasi yang dibutuhkan untuk pembangunan prasarana dan sarana !alan rel menapai Triliun %upiah.
II.
± "SD
+289 !uta atau setara dengan +2
RTRW P+la+ S+la,e& e*a"a& A-+a! Pelaa!aa! Pe$*a!"+!a! Trans Sulawesi Railway Network (TSRN)
Pembangunan prasarana dan sarana pada dasarnya dilakukan untuk mendorong pengembangan wilayah, yang ditempuh melalui pendekatan penataan ruang. Penataan ruang nasional sebagai landasan keterpaduan program pembangunan prasarana dan sarana,
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
3
serta pengembangan sektor#sektor lainnya diwu!udkan dalam S&te$ Na!al. Sistem -asional merupakan :kerangka; pembangunan nasional yang menakup 9 (empat) komponen, yaitu < (a) sistem prasarana antar kawasan dan antar pusat permukiman (kota), (b) sistem pusat#pusat permukiman (kota), () pengembangan kawasan andalan, tertentu, tertinggal prioritas (termasuk kawasan perbatasan) dan (d) pengelolaan sumber daya air dan satuan wilayah sungai prioritas. Sebagai bagian integral untuk mewu!udkan sistem nasional diatas, di dalam SISTRANAS telah disebutkan adanya renana pengembangan !alur kereta api untuk melayani angkutan barang khusus di Pulau Sulawesi dan Kalimantan, yang didalam proses pengembangannya harus dilakukan dengan mempertimbangkan %enana Tata %uang 'ilayah (%T%'), baik %T%' -asional, Pulau, Propinsi, dan Kabupaten=Kota. Dalam konteks ini %T%' Pulau > sebagai alat #%era!al&a& RTRW Na!al > pada dasarnya memuat strategi pengelolaan dan pengembangan wilayah Pulau, untuk < (a) kawasan lindung dan budidaya (termasuk kawasan#kawasan strategis seperti Kawasan &ndalan dan K&PT, (b) sistem pusat#pusat pelayanan (permukiman perkotaan dan perdesaan), serta () sistem prasarana wilayah (!alan, !alan rel, pelabuhan laut dan udara). Dengan kata lain, %T%' Pulau merupakan strategi pengembangan dan pengelolaan sumber daya seara terpadu pada wilayah Pulau dalam rangka meniptakan keterpaduan dan keterkaitan $ungsional antara sentra#sentra produksi pada kawasan#kawasan strategis, simpul#simpul pelayanan (permukiman perkotaan dan perdesaan) dengan outlet#outlet pemasaran (pelabuhan laut dan udara) yang dihubungkan satu sama lain dengan sistem !aringan transportasi (darat, laut dan udara). &pabila dikaitkan dengan renana pembangunan transportasi !alan rel, maka %T%' Pulau diharapkan dapat diman$aatkan sebagai alat koordinasi dan landasan perumusan program#program pembangunan lintas sektor dan lintas wilayah. Selain itu %T%' Pulau diharapkan dapat diman$aatkan pula sebagai landasan pelaksanaan prinsip sinergitas pembangunan dan pengelolaan kompetisi (managed competition) untuk menapai kesepakatan atas pengelolaan dan pengembangan prasarana dan sarana wilayah (termasuk !alan rel), c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
4
sekaligus meminimalkan ter!adinya potensi kon?ik lintas wilayah dan sektor. Terkait dengan hal diatas, maka atas inisiati$ Pemerintah Propinsi se# Sulawesi, pada tanggal ++ Pebruari +335 yang lalu di Manado telah Naa Kee%aata! dilakukan penandatanganan antara Depkimpraswil .@ Dit!en Penataan %uang dengan Pemerintah Propinsi se#Sulawesi .@ adan Ker!asama Pembangunan %egional Sulawesi (KP%S), tentang Penataan %uang Pulau Sulawesi. Peran Depkimpraswil adalah memberikan $asilitasi penataan ruang lintas propinsi pada lingkup pulau agar perepatan pembangunan Pulau Sulawesi sebagai bagian dari agenda nasional untuk perepatan pembangunan KTI dan pemantapan pelaksanaan otonomi daerah dapat diapai.
III.
I+e a! Per$aalaa! Pe!"e$*a!"a! W&la/a P+la+ S+la,e&
Pengembangan Trans Sulawesi Railways Network (TSRN) diharapkan bukan hanya mengau pada %T%' Pulau Sulawesi, namun lebih dari itu, men!adi bagian yang penting atau memberikan pengaruh yang signi*kan terhadap penanganan berbagai issues dan permasalahan pengembangan wilayah. &dapun issues dan permasalahan pengembangan wilayah Pulau Sulawesi yang si$atnya strategis dapat diidenti*kasikan sebagai berikut < a. Ketimpangan pengembangan wilayah yang ter!adi antara bagian Tengah#Tenggara yang relati$ tertinggal terhadap bagian Selatan#"tara pada Pulau Sulawesi, diantaranya disebabkan oleh keterkaitan yang rendah antara satu kawasan dengan kawasan lainnya serta keterisolasian wilayah akibat minimnya dukungan transportasi (darat dan laut). al ini terermin dari angka PD% antar wilayah propinsi di Pulau Sulawesi, dimana propinsi Sulsel dan Sulut memberikan share yang menapai 8AB dari total share PD% Pulau Sulawesi. b. Masih terkonsentrasinya kegiatan ekonomi di Pulau Sulawesi terbatas pada Ibukota Propinsi, yang kurang memberikan dampak pemerataan pada wilayah lainnya. &glomerasi kegiatan perekonomian saat ini terbatas pada simpul#simpul utama (kota#kota nasional), seperti Makassar, Manado, Palu, Kendari, Pare#Pare dan 4orontalo.
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
5
. Distribusi penduduk yang tersebar merata pada seluruh wilayah pulau mengakibatkan biaya in0estasi yang tinggi untuk pengembangan prasarana wilayah. al ini diindikasikan dengan !umlah dan kepadatan penduduk di wilayah propinsi Sulsel (53A,C !iwa=km+) dan Sulut (5AC,A !iwa=km+) yang !auh lebih besar dari !umlah dan kepadatan penduduk pada wilayah propinsi Sulteng (+6,A !iwa=km+) serta Sultra (76,A !iwa=km+) d. Terganggunya !alur transportasi (khususnya !alan lintas), yang menghubungkan pusat produksi ke outlet (pemasaran), seperti misalnya !alan dengan kondisi kritis pada ruas Porehu (Sultra)# atas Sulsel ruas !alan ulantio#Tolinggula di Sulawesi "tara dan ruas Kendari#%ate#rate#Kolaka di Sulawesi Tenggara. Selain itu masih terdapat !alan yang :belum tembus; (sekitar 576 km), yang terdapat pada ruas#ruas < ruas aturebe > Tondoyono > Kolonedale dan ruas ungku > Marole (di batas Sulteng#Sultra) serta ruas Ealeko > Tolala (Sultra). e. Masih kurangnya perhatian terhadap sektor distribusi akibat pelayanan dan kapasitas prasarana dan sarana outlet (terutama pelabuhan laut) yang kurang memadai, sehingga mengakibatkan ketergantungan pengangkutan produk#produk ekspor pada kapal asing serta orientasi pemasaran melalui akarta ataupun Surabaya. $.
Pengelolaan Taman#taman -asional (baik darat maupun laut) yang belum memperhatikan dimensi keberlan!utannya. /ontohnya adalah ter!adinya perambahan hutan di Taman -asional %awa &opa 'atumohai (Sultra) dan Eore Eindu (Sulteng) Kurang terpeliharanya kelestarian Taman Eaut unaken akibat pendangkalan Teluk Menado dan ter!adinya penangkapan ikan menggunakan bom di Taman Eaut -asional 'akatobi (Sultra).
g. Potensi sumber daya kelautan yang sangat besar hingga kini belum diman$aatkan seara optimal di Sulawesi karena masih terbatas pada peman$aatan potensi perikanan tangkap untuk keperluan internal. Pada tiga kawasan laut di Sulawesi # Teluk Tomini, Selat Makassar, dan Eaut Sulawesi > yang memiliki potensi hayati berkisar C62,C ribu ton=tahun, maka 76B diantaranya telah diman$aatkan, sementara AAB dari ma6imum sustainable yield masih idle. Potensi sumber daya laut (marine
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
6
resources) yang besar tersebut diharapkan akan men!adi basis bagi pengembangan wilayah Sulawesi pada masa datang. h. esarnya potensi kon?ik lintas wilayah !urisdiksi di beberapa wilayah perairan, terutama Teluk Tomini, Teluk one, dan Selat Makassar untuk penangkapan dan budidaya ikan=hasil#hasil laut lainnya. i.
I0.
Ter!adinya penurunan kualitas lingkungan hidup akibat pengelolaan sumber daya alam yang kurang optimal, seperti diindikasikan dari keberadaan Satuan 'ilayah Sungai (S'S) kritis seperti S'S 'alanae#/enranae, eneberang, olango# one, Palu#Eariang, Sadang dan %anowangko#Tondano. Selain itu !uga ter!adi pendangkalan pada danau#danau besar, seperti Eimboto (4orontalo), Tempe dan Poso (Sulteng) dan Tondano (Sulut) atau pendangkalan Teluk Kendari dan Teluk Manado.
Araa! Pe!"e$*a!"a! W&la/a P+la+ S+la,e& e*a"a& Prime Mover Pe!"e$*a!"a! Ka,aa! T&$+r I!#!e&a
Pengembangan wilayah Pulau Sulawesi tidak dapat dilepaskan dari upaya perepatan pembangunan pada wilayah KTI, melainkan harus merupakan satu kesatuan konsepsi strategi pengembangan KTI yang utuh, mengingat peran Pulau Sulawesi sebagai salah satu prime& mo'er pengembangan wilayah KTIA disamping Pulau Kalimantan. "ntuk itu, %T%' Pulau Sulawesi harus mengakomodasikan kebi!akan# kebi!akan pengembangan KTI agar berbagai upaya pembangunan lintas wilayah dan lintas sektor dapat ber!alan seara serasi, selaras, saling menguatkan (sinergis), dan dapat memberikan multiplier e7ect yang besar bagi kawasan#kawasan di sekitarnya. Maka, berdasarkan arah pengembangan %T%' -asional telah disusun 6 (tu!uh) kebi!akan pokok pengembangan KTI, yang !uga berlaku untuk pengembangan wilayah Pulau Sulawesi. &dapun 6 (tu!uh) 3ari total share P3( wilayah 8T+ terhadap perekonomian nasional 2)15% maka share Pulau Sulawesi adalah yang kedua terbesar 2!15% setelah 8alimantan 2915% sementara share P3( pulau&pulau lainnya adalah Papua 2:15% Nusa Tenggara 2%!15 dan Maluku 2%!15. 3
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
7
kebi!akan pokok tersebut yang berlaku untuk wilayah Pulau Sulawesi meliputi < a. Pembangunan KTI dikembangkan seara terpadu lintas wilayah administrasi dan lintas sektor dengan meman$aatkan %T%'-, %T%' Pulau dan %T%' Propinsi. b. Pengembangan kawasan#kawasan prioritas dalam rangka perepatan pertumbuhan wilayah KTI (K&PT sebagai unit corporate mandiri kawasan epat tumbuh dan potensial tumbuh kawasan KS% IMP#&4& melalui peningkatan ker!asama lintas negara) dan tanpa melupakan kawasan tertinggal. Kawasan#kawasan tertinggal di P. Sulawesi diantaranya adalah < kawasan pesisir di Sulut (Kep. Sangihe#Talaud dan Pantai Selatan), di 4orontalo (atudara, Popayato), di Sulteng (Poso, Teluk Matarape, Pulau Samit), di Sultra (Muna arat, Kabaena, Poasia#Moramo#'awonii) dan di Sulsel (Eatimo!ong, Kep. Pangka!ene, Selayar) kawasan terisolasi di 4orontalo (Suwawa), di Sultra (Mowewe "tara), dan di Sulteng ("mu, Tidantana). . Pengembangan kawasan perbatasan sebagai kawasan depan yang dilakukan dengan memadukan pendekatan prosperity dan security , seperti pada kawasan perbatasan Sangihe# Talaud (Sulut) dengan perairan Philipina. d. Simpul#simpul utama KTI didorong sebagai pusat=hub ekonomi wilayah Timur Indonesia ke pasar internasional yang didukung oleh pengembangan industri pengolahan. Simpul# simpul utama di Sulawesi yang !uga merupakan kota#kota nasional, meliputi < 4orontalo, Manado, itung, Tahuna, Palu, Kendari, Makassar, Pare#Pare, Maros, Takalar, Palopo dan Sungguminasa. e. KTI merupakan sentra pendukung ketahanan pangan nasional yang diarahkan untuk mendukung kebi!akan substitusi import. al ini diapai melalui pengembangan pola agroindustri terpadu dengan mengembangkan potensi pertanian skala besar (agriculture estate) yang dilengkapi dengan sistem mana!emen modern berbasis teknologi (technology&based ;arming system), serta memiliki akses ke sentra produksi dan pasar regional=internasional dengan c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
8
meman$aatkan tersedia.
pelayanan
prasarana
dan
sarana
yang
Kawasan#kawasan strategis yang merupakan sentra produksi tanaman pangan di Pulau Sulawesi, meliputi < di Sulut (Kotamobagu dsk) di 4orontalo (4orontalo dsk) di Sulteng (Palu dsk, Poso dsk, Kolonedale dsk), di Sultra (K&PT uton# Kolaka#Kendari) dan di Sulsel (Makassar dsk, Palopo dsk, ulukumba dsk, Mamu!u dsk, K&PT Pare#Pare). $. KTI merupakan sentra pengembangan kelautan terpadu dengan memperhatikan peningkatan kemampuan teknologi kelautan dan perikanan seara bertahap peman$aatan sumber daya alam yang belum tergali seara berkelan!utan pengembangan tidak ter$okus pada kawasan pesisir sa!a (namun termasuk pula kawasan yang lebih luas menu!u pasar dunia). Dalam hal ini, laut merupakan alat pengawal dalam mewu!udkan persatuan dan kesatuan -K%I. Sentra#sentra pengembangan kelautan di Pulau Sulawesi meliputi < di Sulut (KE unaken dsk dan KE atutoli dsk) di 4orontalo (KE Tomini dsk) di Sultra (KE Tolo dsk, KE one dsk, dan KE Tukangbesi) di Sulteng (KE Tolo dsk, KE Tomini), dan di Sulsel (KE one dsk, KE Selat Makassar dsk, KE Singkarang dsk). g. 'ilayah KTI merupakan sentra pengembangan potensi sumber daya alam yang berorientasi ekspor (seperti misalnya nikel, aspal, kakao, kopi, engkeh, dsb)9, yang diarahkan untuk tetap mendorong peningkatan kualitas kese!ahteraan masyarakat dan lingkungan.
0.
Se!ar a! Strate"& Pe!"e$*a!"a! Tata R+a!" P+la+ S+la,e&
Skenario pengembangan untuk mewadahi atau memberi bingkai bagi strategi pengembangan tata ruang wilayah Pulau Sulawesi adalah skenario pengembangan yang *er#r&e!ta& e l+ar e!"a! &te$ Total nilai ekspor produk&produk unggulan Sulawesi ke pasar dunia pada periode ))*$$$ hanya berkisar %91 dari total ekspor +ndonesia. Sementara untuk 8T+% untuk periode yang sama total ekspor mencapai #$%# 1 dari total +ndonesia. 4
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
9
#+tlet &rar& '+!"!al a! e!"a! $e$%erat&a! ee&$*a!"a! a!tara %ert+$*+a! a! %e$erataa! . Pengembangan tata ruang yang beorientasi keluar berarti melihat Pulau Sulawesi sebagai wilayah terbuka yang berinteraksi dengan wilayah lain di luar Pulau, baik nasional maupun internasional. Perekonomian Pulau Sulawesi akan didorong untuk meman$aatkan peluang#peluang eksternal dan mengoptimalkan potensi#potensi internal yang dimiliki, sehingga ekspor Pulau Sulawesi semakin besar dan semakin berperan dalam pasar global. Dengan skenario ini, diharapkan pembangunan Pulau Sulawesi dapat men!awab tantangan global sekaligus konsolidasi wilayah Dalam berhubungan dengan dunia luar, Pulau Sulawesi akan memiliki pintu#pintu yang seara $ungsional berhirarki, artinya akan ada beberapa pelabuhan=bandara primer, beberapa pelabuhan=bandara sekunder dan tersier. irarki ini dimaksudkan untuk e*siensi pergerakan barang dan orang, serta menghemat pengeluaran pemerintah dalam pembangunan in$rastruktur. "ntuk menyeimbangkan pertumbuhan dan pemerataan, maka di dalam Pulau akan diupayakan ter!adi interaksi antara pusat#pusat pertumbuhan dan wilayah belakangnya. Seara konseptual, hubungan ini merupakan !abaran dari konsep pengembangan pusat#pusat pertumbuhan 2growth poles). Prasarana transportasi selain akan ber$ungsi sebagai media berlangsungnya spread e7ect% !uga berperan untuk melayani (peran pasi$) sekaligus membangkitkan (peran akti$) kegiatan sosial ekonomi pada pusat#pusat pertumbuhan wilayah. Pen!abaran dari skenario ini adalah sebagai berikut (lihat D&a"ra$ 1 berikut) < D&a"ra$ 1 K#!e% Se!ar Pe!"e$*a!"a! P+la+ S+la,e&
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
10
Tolitoli
Gorontalo
Manado
Nasional Nasional & Internasional
Nasional Bitung Nasional
Poso
KTIMaluku! Irian
Palu Luwuk Palopo
Kalimantan Selatan dan Timur
Pare pare Watam -pone
Kolaka
Kendari Nasional
Makassar
Nasional & Internasional
Baubau Takalar
Bulukumb a
NTT & NTB
•
Pulau Sulawesi akan memiliki + (dua) outlet utama yaitu Makassar dan itung, serta beberapa outlet sekunder yaitu Kendari, Palu dan Euwuk. Pelabuhan Makassar melayani wilayah Sulsel dan Sultra, Kalteng, Kaltim, Kalsel, dan -TT untuk pasar ekspor. Pelabuhan itung melayani Sulut, 4orontalo, Sulteng, Maluku, dan Papua, untuk pasar ekspor.
•
"ntuk arus barang dan penumpang antar propinsi dan antar kabupaten, antar kawasan, dan lingkup nasional maka<
Pelabuhan Kendari dapat melayani Sultra, khususnya untuk K&PT ukari.
Pelabuhan Euwuk dapat melayani kawasan andalan Euwuk, Kolonedale dan sekitarnya.
Pelabuhan Palu dapat melayani Sulteng bagian arat seperti Kawasan Poso, Mamu!u, Toli#toli, dsk.
•
Masing#masing kawasan andalan perlu dipau perkembangannya sebagai pusat pertumbuhan sesuai dengan potensi yang dimilikinya, serta memperhatikan kemungkinan meniptakan sinergi dan multiplier e7ect terhadap wilayah#wilayah tertinggal. &kses antara pusat pertumbuhan dengan daerah belakangnya
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
11
harus diperbaiki sehingga spread e7ect dapat benar#benar ter!adi dan daerah belakang terangkat dari keterbelakangan. •
Produksi kawasan andalan akan dikumpulkan pada simpul terdekat untuk dibawa ke simpul hirarki yang lebih tinggi. &kses antar simpul harus diupayakan lebih baik. Pengembangan !aringan transportasi yang menghubungkan antar propinsi=antarkabupaten=kota atau antar kawasan andalan didasarkan pada konsep keterkaitan antar kawasan.
•
Keberadaan kawasan lindung harus tetap di!aga kelestariannya agar keseimbangan lingkungan tetap ter!aga kesinambungannya.
Skenario diatas kemudian di!abarkan kedalam bentuk strategi pengembangan wilayah Pulau Sulawesi untuk mewu!udkan pola dan struktur peman$aatan ruang wilayah Pulau yang diharapkan. &dapun strategi pengembangan dimaksud diuraikan sebagai berikut < •
Perepatan pembangunan wilayah Tengah#Tenggara P. Sulawesi yang relati$ tertinggal agar ter!adi keseimbangan perkembangan antar kawasan
•
Mengembangkan pengelolaan peman$aatan potensi sumber daya kelautan dan wilayah pesisir seara lebih optimal,
•
Mendorong pengembangan sistem kota yang lebih e*sien untuk menyebarkan dan menyeimbangkan pusat#pusat pertumbuhan
•
Meningkatkan aksesibilitas antar kawasan yang menghubungkan potensi daratan dan kelautan dengan pasar lokal (Sulawesi), regional (antar Pulau dalam wilayah Indonesia), dan global (&sia Pasi*k)
•
Mendorong teriptanya pengelolaan kompetisi antar#sektor dan antar#kawasan unggulan (managed competition)
•
Mengembangkan sistem permukiman pada wilayah pesisir dan pulau#pulau keil, terutama di P. Kabaena dan P. uton (Sultra), Kep. anggai (Sulteng) dan Kep. Sangir#Talaud (Sulut).
•
Meningkatkan ker!asama ekonomi internasional dalam $rame IMP#&4& dan &ID&, untuk mewu!udkan Sulawesi sebagai salah satu F prime mo'er G pengembangan KTI.
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
12
0I.
I!ter#!e& S+la,e&
Jar&!"a!
Tra!%#rta&
P+la+
2.1
I!ter#!e& Jar&!"a! Jala! e!"a! Jar&!"a! Jala! Rel
Sesuai dengan arahan SIST%&-&S, maka pada masa yang akan datang Pulau Sulawesi akan memiliki struktur !aringan !alan 4elang dan Sirip Sulawesi yang seluruhnya ber$ungsi arteri primer. 4elang Sulawesi terdiri atas Eintas arat yang menghubungkan Kota ulukumbaHantaengHeneponto > Takalar MakassarHPangka!ene > arru > Pare#Pare > Ma!ene > Mamu!u > aros (Sulsel) hingga ke Palu di Sulteng. alan Eintas arat kemudian terhubung dengan Eintas Timur yang menghubungkan kota#kota Palu > Poso > Pepe > 'otu (Sulteng) > Palopo > Tarumpake > Sengkang > 'atampone > Sin!ai dan ulukumba (Sulsel). Disamping itu, terdapat pula Sirip Sulawesi yang menghubungkan kota#kota 'otu (Sulteng) > Malili (Sulsel) > Kolaka > "naaha > Kendari (Sultra), kemudian sirip Poso > &mpana > Pagimana > Euwuk (Sulteng) dan sirip Palu > Tobali > Kasimbar > Mepanga (Sulteng) > 4orontalo > Kwandang (4orontalo) > Maelang > Manado hingga itung (Sulut). (Selengkapnya mohon periksa Ta*el 3). Pada saat ini, !aringan !alan lintas di Sulawesi telah membentuk struktur !aringan seperti yang diarahkan oleh SIST%&-&S, walaupun pada sebagian ruas masih ber$ungsi sebagai !alan kolektor primer. alur#!alur !alan tersebut melayani angkutan utama dan menghubungkan pusat#pusat kegiatan utama termasuk outlet (pelabuhan laut dan pelabuhan udara) dan merupakan !aringan utama transportasi nasional. Pada tahun +3+3 keseluruhan !aringan !alan diatas diharapkan dapat ditingkatkan statusnya seara bertahap men!adi !aringan !alan arteri. Total pan!ang seluruh !aringan !alan lintas di Pulau Sulawesi dapat dilihat pada Ta*el 4, sedangkan !aringan !alan lintas eksisting di Sulawesi meliputi < •
alur arat < sepan!ang pantai arat P. Sulawesi, mulai dari kota eneponto > Makassar > Pare#Pare > Pinrang > Polewali > Mamu!u > Donggala > Palu > Toli#Toli > ual > "mu # Molingkaputo di Propinsi Sulawesi "tara, sepan!ang ± 5898 km.
•
alur Tengah < sepan!ang pantai Timur Propinsi Sulawesi Selatan, mulai dari eneponto, antaeng > ulukumba > 'atampone > Sengkang > Palopo > Tarengge > Poso > Molosipat > Marisa > Isimu # Kwandang sampai dengan Kota Manado dan
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
13
itung di Propinsi Sulawesi "tara, dengan total pan!ang km. •
± 5C+7
alur Timur < sepan!ang pantai Timur P. Sulawesi mulai dari Kota Poso di wilayah Propinsi Sulteng ke &mpana > Pagimana > Euwuk > atui > Kolonedale > ungku > Easolo > Kendari > Tinanggea > Kolaka sampai dengan Tarengge di Propinsi Sulsel sepan!ang ++33 km. Pada !alur Timur ini, tidak kurang dari 576 km masih belum tembus, seperti pada ruas#ruas aturube > Tondoyono (Sulteng), Tondoyono > Kolonedale (Sulteng), ungku > Marole (atas Sultra), Ealeko > Tolala (Sultra)
Meskipun ter!adi peningkatan pelayanan prasarana transportasi darat (khususnya !alan), namun aksesibilitas internal Pulau Sulawesi masih relati$ kurang memadai. "ntuk itu, keberadaan !aringan !alan rel kereta api diharapkan tidak sa!a men!adi alternati$ moda transportasi, namun dapat komplementer dengan !aringan !alan eksisting di Sulawesi. alur#!alur krusial yang perlu diprioritaskan peningkatan aksesibilitasnya berturut#turut adalah < (5) 4orontalo > itung > Manado, (+) Makassar > Pare#Pare > Mamu!u, (A) Palu > Poso, dan (7) Kolaka > Kendari. -amun demikian, !alur#!alur lain yang perlu pula dikembangkan pada rentang waktu berikutnya agar seluruh simpul# simpul utama di Pulau Sulawesi dapat saling terhubungkan satu sama lain, antara lain < !alur 4orontalo > Marissa > Palu, !alur Makassar > ulukumba > 'atampone, !alur Poso > 'otu > Palopo, dan !alur 'otu > Malili > Kolaka. al yang perlu dipertimbangkan seara matang adalah kondisi *sik# mor$ologi wilayah yang enderung berbukit dan bergunung pada bagian tengah Pulau Sulawesi. Kondisi ini pada kenyataannya ukup menyulitkan aksesibilitas internal pulau. ampir 7+B dari wilayah Sulawesi bagian Tengah berada pada kemiringan lereng diatas 93B, sementara +2B lainnya berada pada kemiringan antara 57 # 93B. Euasan lahan yang relati$ datar di Sulawesi sangat terbatas (++B), umumnya berada di kawasan pesisir pantai dan banyak dilintasi oleh sungai#sungai. Kondisi ini mengakibatkan besarnya in0estasi yang dibutuhkan baik untuk menghubungkan !alur#!alur !alan lintas maupun untuk pembangunan !alan rel kereta api.
2.3
I!ter#!e& Jar&!"a! Jala! Rel e!"a! O+tlet5O+tlet
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
14
Pengembangan !aringan !alan rel kereta api pun harus terpadu dengan pengembangan outlet&outlet , khususnya dengan pelabuhan laut, yang dimaksudkan agar aliran hasil#hasil produksi dari sentra# sentra produksi (kawasan#kawasan andalan dan K&PT) ke lokasi# lokasi pasar dapat berlangsung seara lebih e$ekti$ dan e*sien. &dapun pelabuhan laut (outlet#outlet) utama yang sekaligus merupakan simpul#simpul pertumbuhan ekonomi wilayah di Pulau Sulawesi adalah Makassar, itung, Kendari, Palu, 4orontalo, Pare#Pare, Euwuk, aubau, Toli#Toli, Poso dan %aha. (Selengkapnya mohon periksa Ta*el 6). Selan!utnya, perhatian khusus perlu diberikan untuk keterpaduan pengembangan !aringan !alan rel kereta api dengan kawasan#kawasan strategis, simpul#simpul pertumbuhan, dan outlet&outlet utama pada bagian Timur perairan Pulau Sulawesi # yakni Selat Makassar yang memisahkan Pulau Sulawesi dengan Kalimantan # dimana terdapat salah satu &lur Eaut Kepulauan Indonesia (&EKI)7. &EKI merupakan !alur laut pelayaran internasional untuk men!amin keamanan !alur perhubungan laut internasional yang melewati Indonesia, dan merupakan salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam mengembangkan sistem transportasi laut nasional. Dalam kaitan ini selain untuk kepentingan pertahanan, keberadaan &EKI merupakan peluang yang harus diman$aatkan seara optimal untuk perepatan pengembangan wilayah Sulawesi bagian arat, mengingat aksesibilitas dari dan menu!u pasar potensial (&S&- dan &sia Pasi*k) diperkirakan akan terus meningkat pada tahun#tahun mendatang. eberapa kota nasional pada wilayah Pulau Sulawesi bagian Timur yang memiliki peluang meman$aatkan !alur &EKI tersebut memiliki peran dan $ungsi yang berbeda#beda, meliputi sebagai kota pusat pemerintahan (ibukota propinsi), kota perbatasan negara, kota sebagai pintu gerbang nasional=internasional ditandai dengan keberadaan pelabuhan utama primer=sekunder, kota pusat kegiatan ekonomi nasional, atau kota pusat pelayanan dari kawasan tertentu (misal kawasan perbatasan). Kota#kota tersebut merupakan pusat Tiga 0alur ,<8+ di perairan +ndonesia yaitu ,<8+ + 2dibagian utara bercabang menu0u Singapura 2+,5 dan menu0u laut =ina selatan% ,<8+ ++ melalui selat lombok menu0u laut Sulawesi dan ,<8+ +++ yang dibagian selatan bercabang tiga men0adi ,<8+ +++&,% +++&(% +++&= dan +++&3% dan yang dibagian utara bercabang menu0u
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
15
pertumbuhan dari kawasan#kawasan strategis yang dilayaninya, seperti diperlihatkan pada Ta*el 7 pada Eampiran.
0II. Da$%a Pe$*a!"+!a! Jar&!"a! Jala! Rel teraa% Pe!"e$*a!"a! W&la/a P+la+ S+la,e& Selan!utnya, dengan mempertimbangkan $ungsi dan peran strategis !alan rel di Pulau Sulawesi sebagai satu kesatuan sistem dengan prasarana dan sarana transportasi lain (darat, laut dan udara), maka pembangunan TS%- diharapkan dapat memberikan dampak positi$ bagi pengembangan wilayah Pulau Sulawesi seara keseluruhan. &dapun dampak positi$ dimaksud meliputi < 5.
Meningkatnya aksesibilitas dari pusat# pusat produksi (khususnya K&PT dan kawasan andalan) ke outlet#outlet pemasaran, seperti Makassar dan itung.
+.
Meningkatnya keterkaitan $ungsional antar kawasan, antar kota, antar desa#kota, antar produksi# distribusi, kawasan berkembang#tertinggal sehingga mendorong terapainya keseimbangan antar wilayah yang lebih baik.
A.
Meningkatnya akupan pasar sebagai produk#produk unggulan di Sulawesi (capti'e global market place), diantaranya dengan meman$aatkan !alur &EKI II yang melintasi Selat Makassar.
9.
Meningkatnya peman$aatan potensi unggulan wilayah seara optimal, yang diikuti dengan meningkatnya daya saing produk#produk unggulan di Sulawesi, akibat penurunan biaya transportasi dan peningkatan e*siensi.
7.
Mendukung
misi
pengembangan
Pulau
Sulawesi untuk< a. Pengembangan sistem kota di Sulawesi yang terpadu. b. Pembentukan sistem propinsi se#Sulawesi.
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
transportasi
inter
dan
intra
16
. Pengintegrasian pusat#pusat kota pertanian (agropolitan), pertambangan, dan pesisir (kelautan) dengan sistem kota di Sulawesi. -amun demikian, untuk merealisasikan keberadaan !aringan !alan rel kereta api ini dibutuhkan biaya in0estasi, operasi dan pemeliharaan yang sangat besar. "ntuk itu, pengembangan !aringan rel kereta api perlu dilakukan seara bertahap mengikuti skala prioritas yang harus disepakati bersama. Selain itu, komitmen dan kemitraan antara Pemerintah Pusat, Daerah dan Dunia "saha (Swasta), baik yang bersi$at Penanaman Modal &sing maupun Modal Dala m -egeri perlu terus didorong untuk membiayai in0estasi awal yang dibutuhkan seara kolekti$.
0III. Pe!+t+% %enana pengembangan Trans Sulawesi Railway Network (TS%-) merupakan upaya strategis untuk perepatan pembangunan wilayah Pulau Sulawesi, sebagai salah satu prime m'oer pengembangan KTI. Pengembangan !aringan !alan rel kereta api di Sulawesi sangat penting untuk mendukung peman$aatan kekayaan sumber daya alam, pemasaran dan perluasan skala ekonomi hasil#hasil produksi. %enana pengembangan Trans Sulawesi Railway Network (TS%-) seyogyanya berada dalam bingkai pengembangan wilayah, sebagai bagian integral untuk mewu!udkan sistem nasional yang ditempuh melalui pendekatan penataan ruang. &gar upaya ini benar#benar dapat mendukung pengembangan sektor# sektor lainnya serta memberikan multiplier e7ect yang besar bagi pengembangan kawasan#kawasan di Pulau Sulawesi, maka renana pengembangan TSRN harus selaras dengan %T%' Pulau Sulawesi dan SIST%&-&S. Pada dasarnya, renana pembangunan TSRN merupakan bagian dari upaya pembangunan !angka pan!ang yang diapai seara bertahap untuk menangani berbagai issues dan permasalahan pengembangan wilayah yang bersi$at strategis, serta sekaligus untuk mewu!udkan 0isi masyarakat Sulawesi +3+3 yang diita#itakan.
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
17
La$%&ra! Ta*el 1 Re!-a!a Se"$e! a! Ur+ta! Prr&ta No. Segmen Panjang (km) 1 Menado-Bitung 48 2 Gorontalo-Bitung 300 3 Makassar-Pare-pare 128 4 Palu-Poso 133 5 Kendari-Kolaka 115 6 Makassar-Takalar-Bulukuma 128 ! Bulukuma-Ba"oe 110 8 Pare-pare-Ba"oe 100 % Pare-pare-Mamu"u 213 Sumer ' Master Plan Pemangunan (alan K) di Sula*esi+ ,it"en udar+ 2001
Prioritas Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang #enda$ #enda$ #enda$
Ta*el 3 Pe!"e$*a!"a! Jar&!"a! Jala! Me!+r+t Pera!!/a & P. S+la,e& ( 388853838 ) No. A.
NAMA RUAS TAHUN 2000
PERAN TAHUN 2010
TAHUN 2020
Kolektor Primer
)rteri Primer
)rteri Primer
)rteri Primer
)rteri Primer
)rteri Primer
)rteri Primer
)rteri Primer
)rteri Primer
)rteri Primer )rteri Primer
)rteri Primer )rteri Primer
)rteri Primer )rteri Primer
GELANG SULAES! 1. /T)S B)#)T a. Bulu Kuma Bantaeng (eneponto Takalar Makasar . Makasar Pangka"ene Barru Pare-pare Ma"ene Mamu"u . Mamu"u Baros Palu 2. /T)S TM# a. Palu Poso Pepe . Pepe otu Palopo Tarumpakea
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
18
".
. Torumpakea Sengkang atampone d. atampone Sin"ai Bulukuma S!R!P SULAES! 1.
otu Malili Kolaka na )ma Kendari
2. 3.
Poso )mpana Pagimana /u*uk Palu- Toali Kasimar Mapanga Gorontalo K*andang Maelang Manado Bitung
)rteri Primer )rteri Primer
)rteri Primer )rteri Primer
)rteri Primer
)rteri Primer
)rteri Primer
Kolektor Primer )rteri Primer
)rteri Primer )rteri Primer
)rteri Primer )rteri Primer
Sumer ' Ka"i lang Sistranas+ 2001
Ta*el 4 Data Pa!9a!" Jala! L&!ta & S+la,e& Pro#insi
Panjang $a%an (km) Lintas "arat Lintas Tenga& Lintas Tim'r Sula*esi tara 128+55 66%+%4 Sula*esi Tenga$ 816+86 610+50 1.223+33 Sula*esi Selatan %22+13 644+12 68+63 Sula*esi Tenggara %08+42 Tota% 1.86!+54 1.%24+56 2.200+38 Sumer ' ,it"en Prasarana ilaa$ - ,epkimpras*il+ 2001
Tota% !%8+4% 2.650+6% 1.634+88 %08+42 5.%%2+48
Tabel 4
Ketera&ta! A!tara Pe!"e$*a!"a! Ka,aa! :+!"!al De!"a! Re!-a!a Se"$e! Jala! Rel Kereta A%& & S+la,e&
No
Segmen $a%an Re% A
1.
Menado-Bitung
aasan *'ngsiona% Ka*an Menado- Bitung
Kater Bitung dsk Kater Pesisir Pantai Sulut 2.
Gorontalo-Bitung
K)PT Manado-Bitung
Ka*an Kota Gorontalo Ka*an ,umoga- Kotamoagu dsk Kater Konser9asi : isata ,)S Tondano Kater Bitung dsk Kater Konser9asi : isata ,)S M;), Kating Pantai Selatan Sulut 3.
Palu-Poso
Ka*an Palu dsk Ka*an Poso dsk
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
ota+ota ,a%am aasan Kota Bitung7 Kota Manado7 Kaupaten Mina$asa' Tondano+ Tomo$on+ /ikupang+ )murang Bitung7 Kemas Tana$ angko7 Tumpaan7 )murang7 noontu7 Ta$una Kota Bitung7 Kota Manado7 Kaupaten Mina$asa' Tondano+ Tomo$on+ /ikupang+ )murang Kota Gorontalo Ka. Bolaang Mongondo*' ,umoga7 Kotamoagu7 Moliagu7 Kotaunan Tondano7 Kakas7 #emoken Bitung7 Kemas Guan7 Pur*or*"o7 Mondaag7 Kotamuagu Kema7 Belang7 Kotaunan7 Moloag7 Taludaa7 Moliagu Kota Palu7 Ka. ,onggala Ka. Poso 19
4.
Makassar-Pare-pare
Kating Poso dsk Ka*an Pare-Pare dsk Ka*an Makasar dsk Kater Manasa Mamata Kater ,anau Tempe Kater Pantai Barat Selatan
5.
Pare-pare-Mamu"u
Ka*an Pare-Pare dsk Ka*an Mamu"u dsk Kater Pantai Barat Selatan
Kater Peratasan Kating /atimo"ong 6.
Makassar-TakalarBulukuma
Ka*an Makasar dsk Ka*an Bulukuma dsk. Kater Manasa Matata
!.
Bulukuma-Ba"oe <atampone=
Ka*an atampone dsk Ka*an Bulukuma dsk.
8.
Pare-pare-Ba"oe <atampone=
Ka*an Pare-Pare dsk
%.
Kendari-Kolaka
Ka*an atampone dsk Kater ,anau Tempe Ka*an )sesolo Ka*an Mo*edongi
Ka. Poso Pare-pare7 Barru7 Pinrang7 Sidrap7 nrekang Kota Makasar7 Go*a7 Takalar7 Maros7 Pangkep Go*a
Sumer ' asil )nalisis Keterangan ' Ka*an Kater Kating K)PT
> Ka*asan )ndalan > Ka*asan Tertentu > Ka*asan Tertinggal > Ka*asan Pengemangan konomi Terpadu
Ta*el 7 Araa! T&%#l#"& (Beara! :+!"& Uta$a) K#ta D& P+la+ S+la,e&
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
20
No
!-'kota a-'#atenota
*'ngsi Utama 't%et "an,ar Pe%a-'&an a
"esaran ota T&. 201/
*'ngsi ota
ominasi egiatan i%aa& ,i Sekitarna ,i Masa Men,atang
tersier
Kota asional
Pertanian+ Perdagangan
Pengumpan /okal
tersier
PK/
Pertanian+ (asa
Keil
-
-
PK/
Pertanian+ ndustri+ (asa
12 Pole*ali
Keil
-
-
PK/
13 Toli-Toli
Keil
Pengumpan /okal
tersier
PK
14 Bulukuma
Keil
Pengumpan /okal
-
15 Maros 5=
Keil
-
-
16 Pinrang
Keil
-
-
PK/ Kota asional
Pertanian+ ndustri Pertanian+ Perdagangan+ (asa Pertanian+ Perdagangan
1! Poso
Keil
Pengumpan /okal
Tersier
PK
18 #a$a 1% Kotamoagu 20 Bantaeng
Keil
Pengumpan /okal
-
PK/
Pertanian+ (asa Pertanian+ Perdagangan+ (asa Pertanian+ (asa
Keil
-
-
PK/
Pertanian+ Permukiman+ (asa
Keil
-
-
PK/
Pertanian+ Perdagangan
21 Kolaka 22 Mamu"u 23 Tondano
Keil
-
-
PK/
Pertanian+ Perdagangan
Keil
-
-
PK
Pertanian+ ndustri
Keil
-
-
PK/
Pertanian+ Pertamangan
24 Pangka"ene 25 Sin"ai
Keil
-
-
PK/
Pertanian+ ndustri
Keil
-
-
PK/
Pertanian+ (asa
Keil
-
-
Kota asional
Pertanian+ (asa
2! Makale
Keil
-
-
PK/
Pertanian+ Perdagangan+ (asa
28 Takalar 5=
Keil
-
-
2% ,onggala 30 naa$a 31 Barru
Keil
-
Keil
32 (eneponte 33 nrekang
1 Makasar 1= 3= 4= 5=
Metro
tama Sekunder.
Primer
Besar
-
Primer
3 Palu 1=
Sedang
Pengumpan #eg.
Sekunder
4 Kendari 1= 3= 4=
Sedang
Pengumpan #eg.
Tersier
5 Gorontalo 1=
Sedang
Pengumpan lokal
Sekunder
6 Pare-pare 4=
Sedang
Pengumpan #eg.
-
! Palopo 4= 5=
Sedang
-
-
8 Bitung 2= 3= 5=
Sedang
tama Primer
-
% /u*uk 10 Bau-Bau 11 Ma"ene
Sedang
Pengumpan #eg.
Keil
2
26
Manado 1= 3= 4=
Ta$una
ndustri+ Permukiman+ Perdagangan+ (asa Perdagangan+ (asa ndustri+ Perdagangan+ (asa ndustri+ Perdagangan+ (asa Perdagangan+ (asa Perdagangan+ (asa Pertamangan+ ndustri (asa+ ndustri
Pertanian+ (asa
-
Kota asional
Pertanian+ Pertamangan
-
-
PK/
Pertanian+ Pertamangan
Keil
-
-
PK/
Pertanian+ (asa
Keil
-
-
PK/
Pertanian+ Pertamangan
Keil
-
-
PK/
Pertanian+ Perdagangan
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
Pertanian+ ndustri+ (asa
21
No
!-'kota a-'#atenota
*'ngsi Utama 't%et "an,ar Pe%a-'&an a
"esaran ota T&. 201/
ominasi egiatan i%aa& ,i Sekitarna ,i Masa Men,atang
*'ngsi ota
34 /imoto
Keil
-
-
PK/
35 Kolonedale
Keil
Pengumpan /okal
-
PK/
36 Sungguminasa 5=
Keil
-
-
3! Soroako 4= 5=
Keil
-
-
Kota asional
Pertanian+ (asa Pertanian
Sumer' #e9ie* #T# Pulau Sula*esi+ 2001 #e9ie* #T# asional+ 2001 Keterangan' 1. Kota Pusat Pemerinta$an
c:/Tarunas/TR-Pulau/Sul/Paper-Sul-KA-150702
22