A. Sampel Tunggal (Single Sampling ) Sampel Tunggal adalah keputusan untuk menerima atau menolak hanya berdasarkan satu sampel saja. Uji statistik nonparametrik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang berasal dari satu sampel tunggal.Berikut gambaran mengenai sampel tunggal yaitu : Jika d1 > c ditolak Produk Datang
Inspeksi n unit
Jika d1 < c ditolak
Gambar 1. Penarikan Sampel Tunggal Ada empat cara pengujian untuk menentukan sampel tunggal. Ada tiga jenis pengujian yang merupakan uji kecocokan atau goodness of fit,yaitu Uji Binomial, Uji Chi Kuadrat (c2) Sampel Tunggal, Uji Kolmogorov-Smirnov Sampel Tunggal . Dan Uji Deret atau Run Test disebut sebagai uji keacakan atau randomness. a. Uji Binomial Uji Binomial bisa digunakan untuk data berskala nominal yang hanya memiliki dua kategori. Uji ini dapat dipakai untuk sampel berukuran kecil dimana tidak memenuhi 2
syarat untuk melakukan pengujian . Fungsi Uji Binomial adalah untuk menguji perbedaan proporsi populasi yang hanya memiliki dua buah kategori/ jenjang berdasarkan proporsi yang berasal dari sampel tunggal. Fungsi Pengujian Pengujian : Untuk menguji perbedaan proporsi populasi yang hanya memiliki dua buah kategori berdasarkan proporsi sampel tunggal. Persyaratan Persyaratan Data : Dapat digunakan untuk data berskala nominal yang hanya memiliki dua kategori. Prosedur Prosedur Pengujian Pengujian : 1. Tentukan n = jumlah semua kasus yang diteliti. 2. Tentukan jumlah frekuensi dari masing-masing kategori. 3. Metode menemukan kemungkinan terjadinya suatu harga, atau harga yang lebih ekstrem dibawah H 0 bervariasi : a. Jika n < 25 dan jika P=Q= ½, lihat pada Tabel D (Siegel) Uji satu sisi digunakan apabila telah memiliki perkiraan frekuensi mana yang lebih kecil. Jika belum memiliki perkiraan, harga p dalam Tabel D dikalikan dua b. Jika n > 25 dan P mendekati ½. Sedangkan tabel yang digunakan adalah Tabel A (Siegel, 1997) yang menyajikan kemungkinan satu sisi/ one tailed untuk kemunculan harga z pengamatan di bawah Ho. Uji satu sisi digunakan apabila telah memiliki perkiraan frekuensi mana yang lebih kecil. Jika belum memiliki perkiraan, harga p dalam Tabel A dikalikan dua
c. Jika p diasosiasikan dengan harga x atau z yang diamati ternyata £ a , maka tolak Ho.
Contoh : Seorang mahasiswa Fakultas pertanian melakukan penelitian yang berkaitan dengan “Cakupan Pemakaian Dua Merk Pestisida di Suatu Daerah”. Daerah”. Di daerah tersebut hanya ada pestisida merk A dan B yang biasa dipakai petani. Kepada setiap petani dipilih secara random diberikan pertanyaan mengenai merk pestisida yang dipakai. Menurut peneliti, kedua merk pestisida itu memiliki kesamaan dalam berbagai hal, baik kualitas, efektivitas, kemudahan mendapatkannya, maupun harganya. Namun ada dugaan bahwa petani yang memakai pestisida merk A lebih banyak daripada petani yang memakai pestisida merk B. Hipotesis penelitian ini adalah : H0 : PA= PB H1 : PA > PB Taraf nyata atau tingkat signifikansi pengujian yang digunakan adalah α = 0,05 Hasil penelitian terhadap 20 orang responden petani memberikan data sebagai berikut : Terdapat 15 orang petani yang menggunakan pestisida merk A dan 5 orang petani menggunakan pestisida merk B. Pengguna pestisida merk B lebih sedikit daripada pengguna pestisida merk A. Uji Kolmogorov-Smirnov Sampel Tunggal dianjurkan dipakai untuk data yang memiliki skala ordinal, namun bisa juga digunakan untuk data berskala nominal. Fungsi Uji ini adalah untuk menguji perbedaan proporsi populasi, yaitu antara data yang diamati dengan yang telah ditentukan menurut Ho, berdasarkan proporsi data yang berasal dari sampel tunggal. Uji Kolmogorov-Smirnov dapat dipakai untuk sampel berukuran kecil, dan uji ini tidak akan mengaburkan kesimpulan karena tidak perlu melakukan penggabungan beberapa jenjang data yang memiliki frekuensi kecil seperti halnya jika menggunakan Uji c2. Oleh karena itu bisa dikatakan, bahwa Uji Kolmogorov-Smirnov memiliki kekuatan yang lebih besar kalau dibandingkan dengan Uji c2. Dengan demikian, seandainya data yang diperoleh dari sebuah penelitian yang berasal dari sampel tunggal memenuhi syarat untuk menggunakan ketiga pengujian yang telah disebutkan di atas, maka pilihan terbaik adalah memakai Uji
Kolmogorov-Smirnov Uji Deret ( Run) Sampel Tunggal bisa digunakan untuk data berskala nominal maupun ordinal. Fungsi Uji Deret adalah untuk melakukan pengujian apakah data yang diamati berdistribusi random atau tidak. Kekuatan Uji Deret tidak diketahui, karena tidak ada uji parametrik yang bisa digunakan menguji keacakan atau randomness data dalam urutan untuk kasus sampel tunggal. B. Sampel Ganda ( Double Double Sampling Sampling) Sampel Ganda adalah pengambilan sample dibagi menjadi 2 tahap, dengan criteria penerimaan dan penolakan yang berbeda. Berikut gambaran mengenai sample ganda yaitu : Jika d1 > c ditolak
Produk Datang
Inspeksi n1 unit
Inspeksi n2 unit
Jika d1 < c ditolak
Gambar 2.3 Penarikan Sampel Ganda
Jika d1 + d2 > c2 ditolak
Jika d1 + d2 < c2 diterima