SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PEMANTAUAN BAYI RESIKO TINGGI
Hari/tanggal
: Rabu, 23 Agustus 2017
Waktu
: 08.00 WIB s/d selesai
Pokok bahasan
: Pemantauan bayi resiko tinggi
Sasaran
: Bayi resiko tinggi
Penyuluh
: 1. Tri Mulyani, Amd.Keb (NIP.19830403 201102 2 001) 2. Elsa Karina Sari, Amd.Keb (Nr.PTT.04.6.0400172)
Tempat
I.
: Desa Puteri Sembilan
LATAR BELAKANG Bayi dengan kondisi kekurangan gizi dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental. Bahkan pada bayi, gangguan tersebut dapat bersifat permanen dan sangat sulit diperbaiki. Dengan demikian akan mengakibatkan rendahnyan kualitas sumber daya manusia. Negara dan bangsa juga akan menderita bila ibu, anak dan keluarga serta masyarakat tidak sehat. Sebab kematian bayi sangat erat hubungannya dengan ekonomi, keadaan gizi dan pelayanan kesehatan. Berbagai gangguan dapat terjadi pada bayi yang mengakibatkan kesakitan serta kematian. Diperkirakan 2/3 kematian bayi terjadi pada bulan pertama kehidupannya. Penyebab kematian utama pada minggu pertama kehidupan adalah komplikasi kehamilan dan persalinan. Hal tersebut disebabkan tidak memadainya perawatan ante natal, pertolongan
persalinan serta perawatan
neonatal. Sebagian besar kematian ini dapat dicegah apabila penanganan awal dilaksanakan dengan cepat dan tepat. Cakupan kematian bayi selama tahun 2016 di UPT Puskesmas Tanjung Medang sebanyak 0 bayi (0%). Oleh karena itu diperlukan
kegiatan pemantauan bayi resiko tinggi untuk mencegah
angka kesakitan dan kematian.
II. Tujuan Umum Kegiatan pemantauan bayi resiko tinggi bertujuan untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan pada bayi dengan resiko tinggi serta meningkatkan kemampuan ibu dan keluarga dalam merawat bayi dengan resiko tinggi sehingga mendapatkan perawatan yang tepat dan optimal agar tidak semakin memperberat kondisi bayi.
III.
Tujuan Khusus Setelah dilakukan pemantauan bayi dengan resiko tinggi, diharapkan: 1.
Memantau seluruh bayi resiko tinggi untuk memastikan kesehatan dan tumbuh kembangnya
2.
Menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dengan resiko tinggi
3.
Ibu dan keluarga menjadi terampil merawat bayi dengan resiko tinggi
4.
Mencegah keadaan yang yang bisa memperberat kondisi bayi dengan dengan resiko tinggi
5.
Membina ibu dan keluarga untuk dapat melakukan perawatan bayi resiko tinggi sehari-hari dengan tepat dan optimal
IV. Garis-garis Besar Materi 1.
Pengertian tumbuh kembang pada bayi
2.
Tumbuh kembang bayi dari bulan ke bulan
V.
Metode 1.
Kunjungan Rumah
VI. Media dan Alat Peraga 1.
Buku KIA
2.
Buku register bayi
3.
Timbangan
4.
Pita ukur
VII. Pelaksanaan No. 1.
Acara Perkenalan
Waktu 5
Kegiatan Penyuluhan
Menit
Evaluasi
Mengucap salam, memperkenalkan diri dan
Menjawab salam,
menjelaskan maksud dan tujuan
mendengarkan dengan seksama.
2.
Melakukan
15
Melakukan anamnesa
Ibu dan keluarga
Pendataan
Menit
Melakukan pemeriksaan fisik bayi (BB, TB,
memberikan jawaban
LK dan kelainan bila ditemukan)
yang akurat atas
Melakukan pemeriksaan tumbuh kembang
pertanyaan yang
(gerak kasar, gerak halus, bicara dan
diberikan.
bahasa serta sosialisasi dan kemandirian)
Ibu dan keluarga
kooperatif saat petugas melakukan pemeriksaan pada bayi. 3.
Melakukan
10 Menit
Pemeriksaan
Memberikan
penyuluhan
mengenai
Ibu dan
pentingnya periksa hamil:
keluarga
1.
Pengertian tumbuh kembang pada byai
mendengarkan,
2.
Tumbuh kembang bayi dari bulan ke
memperhatikan
bulan
dan berperan aktif dalam proses pemberian informasi dan aktif bertanya
4.
Penutup
5
Menit
Menyampaikan saran dari hasil pemeriksaan
Ibu dan keluarga
yang ditemukan
menjawab salam dan
Mengucapkan terima kasih atas perhatian
paham atas
dan kerja samanya
penjelasan yang disampaikan serta mendapatkan pengetahuan oleh tenaga kesehatan
VIII.
Evaluasi 1.
Apakah ibu dan keluarga mengerti tentang pengertian tumbuh kembang?
2.
Apakah ibu dan keluarga mengerti tentang tumbuh kembang bayi dari bulan ke bulan?
IX.
Materi TUMBUH KEMBANG PADA BAYI Tumbuh kembang bayi tiap bulan hendaknya perlu di pantau oleh orang tua. Yang perlu diamati adalah berat badan, panjang badan, perkembangan gerakan motorik dan sensorik anak serta sejauh mana perkembangannya bulan ke bulan agar orang tua tau hal apa yang terbaik untuk dilakukan selanjutnya jika mendapati anak tidak tumbuh dan berkembang dengan baik. Tumbuh kembang bayi sangat cepat tiap bulannya, baik pertambahan berat badan maupun panjang badan. Selain melengkapi tumbuh kembang bayi bulan ke bulan, juga berusaha melengkapi tumbuh kembang anak tentang perkembangan motorik dan sensorik dari 0-12 bulan. Penjabarannya sebagai berikut: Tumbuh Kembang Bayi 1 Bulan Sejak bayi berumur 0 bulan, dengan berat badan lahir normal 2500 gr akan terus tumbuh dan berkembang. Perkembangan berat badan yakni bisa mencapai 5,7 kg hingga usia 1 bulan. Sedangkan panjang badan bisa mencapai 56,8 cm untuk bayi laki-kaki. Sedangkan bayi perempuan berat badan 5,5 kg dan panjang badan 57,6 cm. Pada fase 0-1 bulan, aktifitas motorik sudah berkembang dengan baik, seperti anggota gerak tangan dan kaki bergerak aktif (motorik kasar). Sedangkan motorik halus anak pun sudah mampu tumbuh dengan baik seperti menoleh ke kiri dan kanan. Serta bereaksi terhadap bunyibunyian seperti lonceng. Kemampuan sensorik bayi juga mulai berkembang, seperti menatap wajah ibu saat diberi ASI atau seakan memperhatikan saat di ajak bicara oleh ayah dan ibu. Tumbuh Kembang Bayi 2 Bulan Pada usia 2 bulan, bayi laki-laki memiliki berat badan ideal 4,2 kg-6,9 kg dan perempuan 4,0 kg6,7 kg. Sedangkan panjang badan normal bagi anak laki-laki 54,4 cm- 62,6 cm, dan bayi perempuan usia 2 bulan panjang badan 53 cm-61,1 cm. Pada usia 2 bulan, gerakan motorik kasar bayi sudah mulai mengangkat kepala ketika tengkurap. Sedangkan kemampuan sensorik mulai berkata-kata seperti, " Ooo ooww.." serta mampu tersenyum spontan. Tumbuh Kembang Bayi 3 Bulan Pada kondisi normal anak laki-laki umur 3 bulan rentang berat badan normal adalah 5 kg-8 kg, sedangkan anak perempuan 4,6 kg-7,5 kg. Kemungkinan panjang badan anak laki-laki usia 3 bulan adalah 57,3 cm-65,6 cm. Bagi anak perempuan usia 3 bulan panjang badannya 53,6 cm-64 cm. Pada usia 3 bulan, perkembangan motorik anak semakin meningkat, kepala anak sudah bisa ia tegakkan di saat duduk, serta sudah bisa memegang mainan. Sedangkan sensorik anak juga berkembang pesat, anak sudah mampu tertawa dan berteriak, serta memandang anggota geraknya, seperti jari dan tangan. Tumbuh Kembang Bayi 4 Bulan Usia bayi laki-laki 4 bulan diperkirakan berat badan 5,6 kg-8,7 kg. Dan perempuan 5 kg-8,3 kg. Sedangkan panjang badan bayi laki-laki diperkirakan berada pada rentang 59,7 cm-68 cm dan bayi perempuan usia 4 bulan panjang badan 57,8 cm-66,4 cm. Pada usia 4 bulan motorik kasar anak diharapkan sudah mampu tengkurap dan terlentang sendiri di bawah pengawasan orang tua. Tumbuh kembang bayi 5 bulan Pada umur 5 bulan bayi laki-laki diperkirakan berat badannya 6 kg-9,3 kg. Dan bayi perempuan 5,4 kg-8,9 kg. Sedangkan panjang badan bayi laki-laki usia 5 bulan adalah 61,7 cm-70,4 cm dan panjang badan bayi perempuan 59,6 cm-68,5 cm. Pada usia 5 bulan, perkembangan motorik bayi adalah sudah mampu meraih dan menggapai mainan yang menarik baginya, serta aktifitas sensorik anak juga berkembang baik seperti menoleh jika di panggil atau mendengar bunyi-bunyian. Tumbuh kembang bayi 6 bulan Pada usia 6 bulan, berat badan bayi laki-laki adalah 6,3 kg-9,8 kg. Berat badan bayi perempuan adalah 5,8 kg-9,3 kg. Sedangkan panjang badan anak usia 6 bulan adalah, laki-laki 63,2 cm-71,9 cm dan perempuan 61,2 cm-70,3 cm. Usia 6 bulan, gerakan motorik anak sudah mampu duduk sendiri tanpa berpegangan, serta mencari dan mengambil mainan/benda yang ia jatuhkan. Pada tahap ini, bayi juga mampu memasukan makanan/biskuit sendiri ke dalam mulut.
Tumbuh kembang bayi 7 bulan Bayi laki-laki usia 7 bulan berat badannya adalah 6,7 kg-10,3 kg. Dan bayi perempuan 6 kg-9,8 kg. Sedangkan panjang badan anak umur 7 bulan adalah laki-laki 64,8 cm-73,8 cm dan perempuan 62,7 cm-71,9 cm. Pada usia 7 bulan, anak sudah bisa mengkoordinasikan antara tangan kanan dan kiri, saat mengambil mainan. Serta mengeluarkan suara, " Maa maa..." Tumbuh kembang bayi 8 bulan Bayi laki-laki umur 8 bulan, berat badannya adalah 6,9 kg-10,7 kg. Dan bayi perempuan 6,2 kg10,2 kg. Sedangkan panjang badan anak usia 8 bulan adalah, laki-laki 66,2 cm-75 cm, dan bayi perempuan 64 cm-73,5 cm. Pada usia 8 bulan, anak sudah mampu berdiri sambil berpegangan atau dengan alat bantu, misal berdiri dengan memegang tangan kursi. Tumbuh kembang bayi 9 bulan Bayi laki-laki usia 9 bulan, berat badannya adalah 7,2 kg-11,1 kg dan bayi perempuan 6,5 kg10,6 kg . Sedangkan panjang badan anak laki-laki usia 9 bulan adalah, 67,5 cm-76,3 cm dan panjang badan bayi perempuan 9 bulan adalah 65,3 cm-75 cm. Pada usia 9 bulan, anak sudah bisa melambaikan tangan pada seseorang sambil tersenyum. Pada usia 10 bulan, berat badan bayi laki-laki idealnya 7,4 kg11,4 kg dan bayi perempuan 6,8 kg-10,9 kg. Sedangkan panjang badan idealnya bayi laki-laki adalah 68,7 cm-77,9 cm, dan bayi perempuan 66,5 cm-76,4 cm. Masa umur 10 bulan, bayi sudah mampu memukul mainan dengan kedua tangan, serta mampu bertepuk tangan sambil ketawa-ketiwi. Tumbuh kembang bayi 11 bulan Bayi laki-laki usia 11 bulan, berat badan normalnya berada pada rentang 7,1 kg-11,7 kg, dan bayi perempuan 6,9 kg-11,2 kg. Sedangkan panjang badan anak laki-laki umur 11 bulan adalah 69,9 cm-79,2 cm, dan panjang badan anak perempuan 11 bulan adalah 67,7 cm-77,8 cm. Pada usia 11 bulan, idealnya anak sudah mampu menunjuk dan meminta mainan dan makanan. Tumbuh kembang bayi 12 bulan (1 tahun) Anak usia 12 bulan atau 1 tahun merupakan fase yang berharga bagi kedua orang tua, akan merayakan 1 tahun usia anaknya. Pada tahap ini, tumbuh kembang anak menjadi perhatian penuh bagi kedua orang tua. Berat badan ideal anak umur 12 bulan adalah laki-laki 7,8 kg-12 kg, dan berat badan anak perempuan 12 bulan adalah 7,1 kg-11,5 kg. Sedangkan panjang badan anak laki-laki usia 1 tahun adalah 71 cm-81,5 cm dan anak perempuan 1 tahun panjang badannya adalah 68 cm-79,2 cm. Pada usia 12 bulan anak sudah mampu berdiri tanpa berpegangan, dan memasukan mainan ke cangkir, serta mulai pandai bermain dengan orang lain.