BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan sebuah sistem yang memiliki tujuan. Berkaitan dengan upaya mewujudkan tujuan tersebut, serangkaian masalah dapat muncul. Masalah-masalah itu dapat dikelo dikelompo mpokka kkan n sesuai sesuai dengan dengan tugastugas-tug tugas as admini administr strati atiff yang yang menjad menjadii tanggun tanggung g jawab jawab administrat administrator or sekolah, sekolah, sehingga sehingga merupakan merupakan substansi substansi tugas-tugas tugas-tugas aadministr aadministratif atif kepala sekola sekolah h selaku selaku admini administr strato ator. r. Di antara antaranya nya adalah adalah tugas tugas yang yang dikelo dikelompo mpokkan kkan menjad menjadii substansi perlengkapan sekolah. Dalam Dalam rangka rangka melaks melaksana anakan kan tugastugas-tug tugas as yang yang dikelo dikelompo mpokkan kkan sebagai sebagai substa substansi nsi perlengkapan sekolah itu, digunakan suatu pendekatan administratif tertentu yang disebut juga dengan manajemen, merupakan istilah yang cukup popular. Manajemen merupakan prose prosess pendaya pendayaguna gunaan an semua semua sumber sumber daya daya dalam dalam rangka rangka mencap mencapai ai tujuan tujuan yang yang telah telah dite diteta tapk pkan an..
Pend Penday ayag agun unaa aan n
mela melalu luii
taha tahapa pan n
pros proses es
yang yang
meli melipu puti ti
pere perenc ncan anaa aan, n,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan disebut manajemen. Berdas Berdasark arkan an uraian uraian singka singkatt di atas atas dapat dapat dikata dikatakan kan bahwa bahwa manaje manajemen men sarana sarana dan prasarana sekolah merupakan salah satu bagian kajian dalam administrasi sekolah (school administrat administration), ion), atau administr administrasi asi pendidikan pendidikan (educationa (educationall administr administration) ation) dan sekaligus sekaligus menjadi bidang garapan kepala sekolah selaku administrator sekolah. Sebagai salah satu bagian dalam kajian administrasi pendidikan, manajemen perlengkapan sekolah mengkaji administrasi pendidikan ditinjau dari sisi bagaimana memberikan layanan secara professional dalam bidang perlengkapan atau fasilitas kerja bagi personel sekolah. Dengan manajemen yang efektif dan efisien diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kerja personel sekolah.
Namun dalam pembahasanny pembahasannya, a, kami akan menggunakan menggunakan istilah Administrasi Administrasi Sarana dan Prasarana, yang berarti proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja yait yaitu u penda pendaya yagu gunaa naan n semu semuaa sumb sumber er daya daya dalam dalam rangk rangkaa menc mencapa apaii tuju tujuan an yang yang tela telah h ditetapkan. Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang atas tercapainya tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, pendidikan, sebagai sebagai seorang seorang personal personal pendidikan pendidikan kita ditu ditunt ntut ut untu untuk k meng menguas uasii dan mema memaha hami mi admi admini nist stra rasi si sara sarana na dan dan pras prasar aran ana, a, untu untuk k mening meningkat katkan kan daya daya kerja kerja yang yang efekti efektiff dan efisie efisien n serta serta mampu mampu menghar menghargai gai etika etika kerja kerja sesama personal pendidikan, pendidikan, sehingga sehingga akan tercipta keserasian, keserasian, kenyamanan kenyamanan yang dapat menimb menimbulka ulkan n kebangga kebanggaan an dan rasa rasa memili memiliki ki baik baik dari dari warga warga sekola sekolah h maupun maupun warga warga masyar masyaraka akatt sekita sekitarny rnya. a. Lingku Lingkungan ngan pendidi pendidikan kan akan akan bersif bersifat at positi positiff atau atau negati negatiff itu tergantung pada pemeliharaan administrasi ad ministrasi sarana dan prasarana itu sendiri. Terbatasnya pengetahuan dari personal tata usaha sekolah akan administrasi sarana dan prasar prasarana ana pendid pendidika ikan, n, serta serta kurangn kurangnya ya minat minat dari dari mereka mereka untuk untuk menget mengetahui ahui dan memahaminya dengan sungguh sungguh, maka dari itu kami menyusun makalah ini. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi masalah dalam makalah ini adalah bagaimanakah proses pemeliharaan sarana dan prasarana dalam organisasi pendidikan? Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui proses pemeliharaan sarana dan prasarana dalam organisasi pendidikan
BAB II PEMBAHASAN Pengertian Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. misalnya; Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium dsb. Menurut Gunawan (2006: 115) Perlengkapan sekolah, atau juga sering disebut dengan fasilitas sekolah, dapat dikelompokkan menjadi: 1). Sarana pendidikan; dan 2). Prasarana pendidikan. menurut Soetjipto (2004 : 170), Prasarana dan sarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun yang tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan menurut Bafadal (2004 : 2) Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Fasilitas atau benda-benda pendidikan dapat ditinjau dari fungsi, jenis atau sifatnya. 1). Ditinjau dari fungsinya: Ditinjau dari fungsinya terhadap PBM, prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung (kehadirannya tidak sangat menentukan). Termasuk dalam prasarana pendidikan adalah tanah, halaman, pagar, tanaman, gedung/bangunan sekolah, jaringan jalan, air, listrik, telepon, serta perabot. Sedangkan sarana pendidikan berfungsi langsung (kehadirannya
sangat menentukan) terhadap PBM, seperti alat pelajaran, alat peraga, alat praktek, dan media pendidikan. 2). Ditinjau dari jenisnya: Ditinjau dari jenisnya, fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi fasilitas fisik dan fasilitas nonfisik. Fasilitas fisik atau fasilitas material yaitu segala sesuatu yang berwujud benda mati atau dibendakan yang mempunyai peranuntuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha, seperti kendaraan, mesin tulis, computer, perabot, alat peraga, model, media, dan sebagainya. Fasilitas nonfisik yakni sesuatu yang bukan benda mati, atau kurang dapat disebut benda atau dibendakan, yang mempunyai peranan untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha seperti manusia, jasa, uang. 3). Ditinjau dari sifat barangnya: Ditinjau dari sifat barangnya, benda-benda pendidikan dapat dibedakan menjadi barang bergerak dan barang tidak bergerak, yang kesemuanya dapat mendukung pelaksanaan tugas. (Gunawan, 1996 :115) Menurut Bafadal (2004: 5) Secara umum, tujuan administrasi perlengkapan sekolah adalah memberikan layanan secara professional di bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien. Secara rinci, tujuannya adalah sebagai berikut: Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui system perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan pengertian bahwa diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan
dengan dana yang efisien. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisien. Untuk mengupayakan sarana dan prasarana sekolah, sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personel sekolah. Lebih lanjut menurut Befadal ( 2004 : 5) Agar tujuan-tujuan administrasi sarana dan prasarana bisa tercapai, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengelola perlengkapan pendidikan di sekolah. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah 1). Prinsip pencapaian tujuan; 2).Prinsip efisiensi; 3). Prinsip administrative; 4). Prinsip kejelasan tanggung jawab; dan 5). Prinsip kekohesifan. Apabila kelima prinsip tersebut diterapkan, administrasi sarana dan prasarana bias menyokong tercapainya tujuan pendidikan. Prinsip Pencapaian Tujuan Pada dasarnya administrasi sarana dan prasarana sekolah dilakukan dengan maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai. Oleh karena itu, administrasi sarana dan prasarana sekolah dapat dikatakan berhasil jika fasilitas sekolah itu selalu siap pakai setiap saat, pada setiap ada seseorang personel sekolah akan menggunakannya.
2. Prinsip Efisiensi Dengan prinsip efisiensi berarti semua kegiatan pengadaan sarana dan prasarana sekolah dilakukan dengan perencanaan yang hati-hati, sehingga bias memperoleh fasilitas berkualitas baik dengan harga yang relatif murah. Dengan prinsip efisiensi juga berarti bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan. Dalam rangka itu maka perlengkapan sekolah hendaknya dilengkapi dengan petunjuk teknis penggunaan dan pemeliharaannya. Petunjuk
teknistersebut dikomunikasikan kepada semua personel sekolah yang diperkirakan akan menggunakannya. Selanjutnya, bilamana dipandang perlu, dilakukan pembinaan terhadap semua personel. 3. Prinsip Administratif Di Indonesia teradapat sejumlah peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan sarana dan prasarana pendidikan. Sebagai contohnya adalah peraturan tentang inventarisasidan penghapusan perlengkapan milik Negara. Dengan prinsip administrative berarti semua perilaku pengelolaan perlengkapan pendidikan di sekolah itu hendaknya selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi, dan pedoman yang telah diberlakukan oleh pemerintah. Sebagai upaya penerapannya, setiap penanggung jawab penelolaan perlengkapan pendidikan hendaknya memahami semua peraturan perundang-undangan tersebut dan menginformasikan kepada semua personel sekolah yang diperkirakan akan berpartisipasidalam pengelolaan perlengkapan pendidikan. 4. Prinsip Kejelasan Tanggung Jawab Di Indonesia tidak sedikit adanya lembaga pendidikan yang sangat besar dan maju. Oleh karena besar, sarana dan prasarananya sangat banyak sehingga pada kepengaturannya (administrasinya) melibatkan banyak orang. Bilamana hal itu terjadi maka perlu adanya pengorganisasian kerja pengelolaan perlengkapan pendidikan. Dalam pengorganisasiannya, semua tugas dan tanggung jawab semua orang yang terlibat ituperlu dideskripsikan dengan jelas.
5. Prinsip Kekohesifan Dengan prinsip kekohesifan berarti manajemen perlengkapan pendidikan di sekolah
hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak. Oleh karena itu, walaupun semua orangyang terlibat dalam pengelolaan perlengkapan itu telah memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, namun antara yang satu dengan yang lainnyaharus selalu bekerja sama dengan baik. Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendididkan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu : Bangunan dan perabot sekolah Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan laboratorium. Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil. (Yusak, 77:2005) Secara micro (sempit) kepala sekolahlah yang bertanggung jawab atas pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang di perlukan di sebuah sekolah. Sedangkan administrasi sarana dan prasarana itu sendiri mempunyai peranan yang sangat penting bagi terlaksananya proses pembelajaran di sekolaah serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sebuah sekolah baik tujuan secara khusus maupun tujuan secara umum. Terdapat beberapa pemahaman mengenai administrasi sarana dan prasarana di antaranya adalah : a. Berdasarkan konsepsi lama dan modern Menurut konsepsi lama administrasi sarana dan prasarana itu di artikan sebagai sebuah system yang mengatur ketertiban peralatan yang ada di sekolah . Menurut konsepsi modern administrasi sarana dan prasarana itu adalah suatu proses seleksi dalam penggunaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Guru menurut konsepsi lama bertugas untuk mengatur ketertiban penggunaan sarana sekolah, menurut konsepsi modern guru bertugas sebagai administrator dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah.
b. Berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu Seperangkat kegiatan dalam mempertahankan ketertiban penggunaan sarana dan prasarana di sekolah melalui penggunaan di siplin (pendekatan otoriter ) Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan ketertiban sarana dan prasarana sekolah dengan melalui pendekatan intimidasi Seperangkat kegiatan untuk memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana sekolah dalam proses pembelajaran (pendekatan permisif) Seperangkat kegiatan untuk mengefektifkan penggunaan sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan program pembelajaran (pendekatan intruksional) Seperangkat kegiatan untuk mengembangkan sarana dan prasarana sekolah Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan keutuhan dan keamanan dari sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Pengertian lain dari administrasi sarana dan prasarana adalah suatu usaha yang di arahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan dan kelengkapan sarana yang ada. Dengan demikian dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri Dengan demikian adminitrasi sarana dan prasarana itu merupakan usaha untuk mengupayakan sarana dan alat peraga yang di butuhkan pada proses pembelajaran demi lancarnya dan tercapainya tujuan pendidikan .(Http://Media.Diknas.Go.Id) Adapun macam-macam sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah adalah : 1. Ruang kelas: tempat siswa dan guru melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.
2. Ruang perpustakaan: tempat koleksi berbagai jenis bacaan bagi siswa dan dari sinilah siswa dapat menambah pengetahuan. 3. Ruang laboratorium (tempat praktek) : tempat siswa mengembangkan pengetahuan sikap dan keterampilan serta tempat meneliti dengan menggunakan media yang ada untuk memecahkan suatu masalah atau konsep pengetahuan . 4. Ruang keterampilan adalah tempat siswa melaksanakan latihan mengenai keterampilan tertentu. 5. Ruang kesenian: adalah tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan seni 6. Fasilitas olah raga: tempat berlangsungnya latihan-latihan olahraga. Komponen-Komponen Administrasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan antara lain: 1. Lahan Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus di sertai dengan tanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap (sertifikat), adapun jenis lahan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria antara lain : a. Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan , b. Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan diatasnya. c. Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang di gunakan untuk pelaksanaan kegiatan praktek d. Lahan pengembangan adalah lahan yang di butuhkan untuk pengembangan bangunan dan kegiatan praktek. Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang sesuai dengan cakupan wilayah sehingga mudah di jangkau dan aman dari gangguan bencana alam dan lingkungan yang kurang baik.
Ruang Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam: a. Ruang pendidikan, berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori dan praktek antara lain : Ruang teori sejumlah rombel Ruang Laaboraatorium Ruang Olah raga Ruang perpustakaaan Ruang kesenian Ruang keterampilan b. Ruang administrasi Ruang Administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor. Ruang administrasi terdiri dari : Ruang kepala sekolah Ruang guru Ruang tata usaha Gudang c. Ruang penunjang Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain : Ruang Ibadah Ruang koperasi sekolah Ruang OSIS
Ruang BP5 Ruang serbaguna Ruang UKS Ruang WC/ kamar mandi Perabot Secara umum perabot sekolah mendukung 3 fungsi yaitu : fungsi pendidikan, fungsi administrasi, fungsi penunjang. Jenis perabot sekolah di kelompokkan menjadi 3 macam : a. Perabot pendidikan, adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar. Adapun Jenis, bentuk dan ukurannya mengacu pada kegiatan itu sendiri. b. Perabot administrasi, adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung kegiatan kantor. jenis perabot ini hanya tidak baku / terstandart secara internasional. c. Perabot penunjang, adalah perabot yang di gunakan / di butuhkan dalam ruang penunjang. seperti perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS dsb. Alat Dan Media Pendidikan Setiap mata pelajaran sekurang – kurangnya memiliki satu jenis alat peraga praktek yang sesuai dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran, sehingga dengan demikian proses pembelajaran tersebut akan berjalan dengan optimal. Buku Atau Bahan Ajar Bahan ajar adalah sekumpulan bahan pelajaran yang di gunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar. Bahan ajar ini terdiri dari a. Buku Pegangan
Buku pegangan di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai acuan dalam pembelajaran yang bersifat Normatif, adaptif dan produktif. b. Buku Pelengkap Buku ini di gunakan oleh guru untuk memperluas dan memperdalam penguasaan materi c. Buku Sumber Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik untuk memperoleh Kejelasan Informasi Mengenai Suatu Bidang Ilmu / Keterampilan. d. Buku Bacaan Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai bahan bacaan tambahan (non fiksi) untuk memperluas pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan bacaan (fiksi ) yang bersifat relatif. (Oteng, 53:1985) B. PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA
1. Hakikat pemeliharaan Pemeliharaan adalah kegiatan pengurusan dan pengaturan agar semua barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliaharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar barang tersebut dalam keadaan baik. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud. Pemeliharaan dilakukan secara continue terhadap semua barang-barang inventaris kadang-kadang dianggap sebagai suatu hal yang sepele, padahal pemeliharaan ini
merupakan suatu tahap kerja yang tidak kalah pentingnya dengan tahap-tahap yang lain dalam administrasi sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang sudah dibeli dengan harga mahal apabila tidak dipelihara maka tidak dapat dipergunakan. Pemeliharaan dimulai dari pemakai barang, yaitu dengan berhati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas professional yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud. Pelaksanaan Pemeliharaan barang inventaris meliputi: a. Perawatan b. Pencegahan kerusakan c. Penggantian ringan Pemeliharaan berbeda dengan rehabilitasi, rehabilitasi adalah perbaikan berskala besar dan dilakukan pada waktu tertentu saja. (Soetjipto, 172:2004). Untuk menyempurnakan pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana para ahli menyarankan beberapa pedoman pelaksanaan administrasinya, diantaranya adalah sebagai berikut : a. Kepala sekolah tidak terlalu menyibukkan diri secara langsung dengan urusan pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pengajaran. b. Melakukan sistem pencatatan yang tepat sehingga mudah di kerjakan. c. Senantiasa di tinjau dari segi pelayanan untuk turut memperlancar pelaksanaan program pengajaran. Adapun masalah yang sering timbul dalam pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah adalah pengrusakan yang di lakukan oleh siswa-siswa di sekolah itu sendiri. Namun ada beberapa upaya yang bisa di lakukan dalam menangani masalah tersebut diantaranya
adalah : 1. Membangkitkan rasa memiliki sekolah pada siswa –siswi 2. Sarana dan prasarana sekolah di siapkan yang prima sehingga tidak mudah di rusak 3. Membina siswa untuk disiplin dengan cara yang efektif dan di terima oleh semua siswa . 4. Memupuk rasa tanggung jawab kepada siswa untuk menjaga dan memelihara keutuhan dari sarana dan prasarana sekolah yang ada. Koordinasi dalam mengelola dan memelihara sarana dan prasarana sekolah agar tetap prima adalah tugas utama dari administrator , oleh karena itu para petugas yang berhubungan dengan sarana dan prasarana sekolah bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah Adapun kebijaksanaan yang di perlukan dalam memelihara dan mengelola sarana dan prasarana sekolah adalah : 1. Membina hubungan kerja sama yang baik dengan petugas 2. Memimpin kerja sama dengan staf yang membantu petugas. 3. Memberikan pelatihan pada petugas untuk peningkatan kerjanya. 4. Mengawasi pembaharuan dan perbaikan sarana dan prasarana 5. Mengadakan inspeksi secara periodik dan teliti terhadap sarana dan prasarana.
2. Tujuan dan manfaat pemeliharaan a. Tujuan pemeliharaan: 1) Untuk memperpanjang usia kegunaan aset. 2) Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa. 3) Untuk menjamin kesiapan operasional daru seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu. 4) Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakannya. b. Manfaat pemeliharaan 1) Manfaat bagi negara: a) Jika perlatan terpelihara baik umumnya akan awet yang berarti tidak perlu mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat. b) Pemeliharaan yang baik mengakibatkan jarang terjadi kerusakan yang berarti biaya perbaikan dapat ditekan seminimal mungkin. c) Dengan adanya pemeliharaan yang baik, akan lebih terkontrol sehingga menghindari kehilangan. d) Dengan adanya pemeliharaan yang baik akan dilihat dan dipandang. e) Pemeliharaan yang baik memberikan hasil pek erjaan yang baik. 2) Manfaat bagi pegawai yaitu memudahkan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. c. Macam-macam pemeliharaan 1) Pemeliharaan darurat adalah pemeliharaan yang tidak terencana karena mengabaikan pemeliharaan pencegahan. 2) Pemeliharaan korektif dimana dilakukan sesuai dengan usia barang. 3) Pemeliharaan pencegahan/terencana. 4) Perawatan yang dilakukan secara berkala atau terus menerus. 5) Penggantian ringan yang dilakukan karena adanya kerusakan kecil. 3. Proses pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan khusus terhadap barang inventaris yang sedang dalam pemakaian tanpa mengubah atau mengurangi bentuk kontruksi asli. Pemeliharaan dibagi
menjadi: Berdasarkan kurun waktu: Pemeliharaan harian Pemeliharaan ini dapat dilakukan setiap hari. Dilaksanakan oleh pegawai yang menggunakan barang tersebut dan bertanggung jawab atas barang itu. Pemeliharaan berkala Pemeliharaan ini dapat dilakukan secara berkala atau dalam jangka waktu tertentu sesuai petunjuk penggunaan. Umur penggunaan barang pada instansi dapat dilihat dari dua aspek: Usia barang secara fisik,Setiap barang terutama barang elektronik atau mesin mempunyai batas waktu tertentu dalam penggunaannya. Usia barang secara administratif, Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari jarang ditemui barang yang keadaanya secara fisik telah 0%, sebab kalau terjadi hal yang demikian jelas telah mengganggu kelancaran kegiatan dalam organisasi, oleh karena itu biasanya barang dalam kondisi yang kapasitasnya lebih kurang dari 50% sudah diusulkan untuk dihapuskan karena hanya akan mempersempit ruangan saja dan biaya perawatannya juga akan lebih besar. Pemeliharaan dalam aspek hukum Ditujukan untuk memperjelas kepemlikian barang sehingga tidak dapat diganggu oleh pihak lain. Pemeliharaan ini dapat berbentuk: Pengurusan sertifikat kepemilikan tanah Surat izin mendirikan dan penggunaan bangunan Pengurusan STNK dan BPKB pada kendaraan bermotor dan surat-surat lainnya.
Pemeliharaan dari segi penggunaan Barang yang digunakan harus sesuai dengan fungsinya sehingga dapat mengurangi kerusakan pada barang tersebut. Penggunaan barang umumnya dibedakan menjadi dua hal, yaitu memperlakukan dan menjalankan. Istilah-istilah ini dalam kegiatan sehari-hari kadang kala dicampuradukkan pengertiannya karena dalam kenyataannya alatalat yang tidak pernah dijalankan tetapi digunakan seperti penggaris, papan tulis, pensil, dan lain-lain. Menggunakan adalah pengertian secara umum untuk memanfaatkan suatu barang, memperlakukan adalah pengertian secara khusus dalam menerapkan suatu metode untuk menggunakan barang secara langsung atau tidak yang dipengaruhi oleh selera pribadi pemakai barang. Sedangkan menjalankan adalah pengertian secara khusus yang diterapkan pada barang yang struktur intern fisiknya ada yang bergerak atau barang itu seluruhnya bergerak. Pemeliharaan menurut keadaan barang Pemeliharaan yang dilakukan menurut keadaan barang dilakukan terhadap barang habis pakai dan barang tak habis pakai. 4. Penggolongan pekerjaan pemeliharaan
Pekerjaan pemeliharaan dapat dibedakan menjadi: a. Perawatan terus menerus 1) Pembersihan saluran drainase dari sampah dan kotoran 2) Pembersihan ruangan-ruangan dan halaman dari sampah dan kotoran 3) Pembersihan terhadap kaca, jendela, kursi, meja, lemari, dan lain-lain. 4) Pembabatan rumput dan tanaman semak yang tidak teratur. 5) Pembersihan dan penyiraman kamar mandi/WC untuk menjaga kesehatan.
b. Perawatan berkala 1) Perbaikan atau pengecatan kusen-kusen, pintu, tembok, dan komponen bangunan lainnya yang terlihat kusam. 2) Perbaikan mebeulair serta pengecatan ulang. 3) Pengecatan terhadap keamanan sarana bermain atau tempat upacara. 4) Perbaikan genteng rusak/pecah sehingga terjadi kebocoran. 5) Pelapisan plesteran pada tembok yang retak atau terkelupas. 6) Pembersihan dan pengeringan lantai halaman atau selasar yang terkena air hujan/air tergenang. c. Perbaikan darurat 1)
Dilakukan
terhadapa
kerusakan
yang
tidak
terduga
sebelumnya
dan
berbahaya/merugikan apabila tidak diantisipasi secepatnya. 2) Perbaikan bersifat sementara harus cepat selesai sehingga kerusakan tidak bertambah parah, kegiatan belajar mengajar tidak terganggu 3) Dilaksanakan secara swakelola. 4) Harus segera dilaksanakan perbaikan permanen. d. Perawatan preventif Perawatan preventif adalah peawatan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang ditentukan sebelunya. Tujuannya adalah untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan sarana dan prasarana tidak bekerja dengan normal dan membantu agar sarana dan prasarana dapat aktif bekerja sesuai dengan fungsinya. Pekerjaan yang tergolong perawatan adalah melihat, mengecek, menyetel, mengkalibrasi, meminyaki, penggantian suku cadang, dan
sebagainya. Program perawatan preventif adalah tindakan perawatan yang dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan, membantu ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan, terjalin keselamatan SDM yang menggunakan sarana dan prasarana tersebut. e. Pelaksanaan program perawatan preventif 1) Memberikan arahan kepada tim pelaksana perawatan preventif dan adakan kaji ulang terhadap program yang telah dilaksanakan secara teratur. 2) Mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana dan prasarana untuk mengevaluasi aktivitas pelaksanaan berdasarkan jadwal yang telah direncanakan.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah : Administrasi sarana dan prasarana adalah suatu usaha yang di arahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan dan kelengkapan sarana yang ada. Adapun masalah yang sering timbul dalam pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah adalah pengrusakan yang di lakukan oleh siswa –siswa di sekolah itu send iri. Adapun yang menjadi tujuan dari administrasi saran dan prasarana adalah agar semua kegiatan administrasi sarana dan prasarana mendukung tercapainya tujuan pendidikan Tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu bersumber dari tujuan pendidikan nasional. 3.2 Saran
Sebagai seorang personal administrasi pendidikan berusahalah untuk belajar dan belajar lagi lebih giat dalam memahami dan mendalami administrasi sarana dan prasarana demi terwujudnya tujuan dari pendidikan nasional Agar kita tidak ketinggalan maka kita harus aktif mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin lama semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman supaya tidak gaptek ( gagap teknologi ) .
DAFTAR PUSTAKA
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 1996 Burhanuddin, Yusak. Administrasi Pendidikan. Pustaka Setia. Bandung. 2005 Ibrahim
Bafadal,
Manajemen
Perlengkapan
Sekolah,
Jakarta:
Bumi
Aksara,
http://imronfauzi.wordpress.com/2008/06/12/administrasi-sarana-dan-prasarana-pendidikan. Http://Media.Diknas.Go.Id Oteng, Sutisna. Administrasi Pendidikan. Penerbit Angkasa. Bandung. 1985 Soetjipto & Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Cetakan. II. Jakarta: Rineka Cipta, 2004,
2004