SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT CACINGAN I.
Latar belakang
Penelitian menunjukkan bahwa 90% anak Indonesia mengidap cacingan. Beberapa survei di Indonesia terhadap jenis-jenis cacing yang sering mengineksi manusia menunjukkan bakwa prevalensi Ascaris prevalensi Ascaris lumbricoides yang lebih tinggi !0% misalnya di "umatra #$0%& 'alimantan #$9%& "ulawesi #((%& )usa )u sa *enggara *enggara Barat #9+%& dan ,awa Barat #90%. Prevalensi Trichuris Trichuris trichura juga trichura juga tinggi yaitu untuk masing-masing daerah "umatra #(%& 'alimantan #$9%& "ulawesi #(%& )usa )u sa *enggara *enggara Barat #(%& dan ,awa Barat #9/%. ntuk prevalensi cacing tambang # Necator Necator americanus dan Ancylostoma dan Ancylostoma duodenale duodenale berkisar 0-10 % di berbagai daerah di Indonesia #"upali dkk& +00(. 2asil pemeriksaan tinja pada anak sekolah sekolah dasar ibtidaiyah ang dilakukan oleh sub dit diare& kecacingan dan ineksi saluran pencernaan yang lain pada tahun +00+ 3 +009 di 9(( "456I ang tersbar di provinsi menunjukkan bahwa rata 3 rata prevalensi cacingan adalah /&(%. Berdasarkan data survey kecacingan yayasan kusuma buana #7'B tahun +00! 3 +00$& rata 3 rata angka prevalensi di ,akarta timur adalah +&1% dan jakata utara sebesar $&(%. 4i provinsi "ulawesi selatan rata 3 rata angka prevalensi cacingan tahun +009 3 +0/0 sebesar +$&+(%. Provinsi jawa timur melakukan survey cacingan tahun +00( 3 +0/0 dengan rata 3 rata prevalensi cacingna sebesar $&91%. ntuk tahun +0// data yang terkumpil dari survey di beberapa kabupaten menunjukkan angka prevalensi yang bervariasi& di kabupaten lebak dan pandeglang menunjukkan angka prevalensi yang cukup tinggi yaitu !% dan &$(%& kemudian di kabupaten sleman 4I7 prevalensinya +/&$(%& di kabupaten karangasem 1/&+$%& di kab. 8ombok barat dan kota mataram menunjukkan prevalensi berturut 3 turut +9&$% dan +&1%. *erakhir *erakhir kab. "umba barat menunjukkan prevalensi +9&1!% #'emenkes& +0/+. 6eskipun demikian& penyakit cacingan ini masih sering dianggap sebagai angin lalu tidak hanya oleh masyarakat tetapi juga pemerintah. Padahal& cacingan dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan& gii& dan kecerdasan penderitanya sehingga dipandang sangat merugikan& karena menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah. 2al ini tentu saja dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia. 6elihat berbagai akibat yang ditimbulkan oleh penyakit ini& tentu saja cacingan dapat dikategorikan sebagai salah satu masalah kesehatan yang cukup mengkhawatirkan dan memerlukan penanganan yang serius. 2al ini terutama karena sebagian besar penderitanya adalah anak 3 anak atau balita& yang masih dalam masa pertumbuhan. "elain itu& keadaan lingkungan dan kebersihan
perseorangan juga sangat mempengaruhi penyebaran penyakit ini. Berkaitan dengan hal itu& diperlukan suatu upaya bersama dan juga kesadaran untuk menanggulangi penyakit ini. 4engan adanya penyuluhan ini dapat meningkatkan kesadaran serta pemahaman mengenai penyakit cacingan sebagai salah satu masalah kesehatan yang serius& diharapkan dapat menurunkan jumlah penderita penyakit ini& khususnya bagi balita atau anak 3 anak. II.
III.
Tujuan Instruksional Uu !TIU" "etelah diberikan penyuluhan& sasaran diharapkan mampu memahami tentang penyakit
cacingan dan hal-hal yang terkait lainnya. Tujuan Instruksional K#usus !TIK" /. 6enjelaskan pengertian penyakit cacingan +. 6enjelaskan penyebab terjadinya penyakit cacingan . 6enjelaskan cara cacing masuk ke dalam tubuh manusia . 6enjelaskan gejala penyakit cacingan 1. 6enjelaskan pengobatan penyakit cacingan !. 6enjelaskan pencegahan penyakit cacingan
I$.
Ren%ana kegiatan /. *opik 5 materi : penyuluhan penyakit cacingan +. "asaran : ibu . 6etode : ;eramah dan *anya jawab . raian tugas : a. 6oderator : / 6enjelaskan tujuan penyuluhan + 6engarahkan proses kegiatan pada anggota kelompok 6engealuasi kegiatan setelah pelaksanaan b. Penyaji : / 6empresentasikan materi c.
Peserta
'eterangan : : Peserta : 8eader : Penyaji : asilitator (.
$I.
Proses Kegiatan
No.
Kegiatan Pen&ulu#
/.
Pendahuluan :
Kegiatan Au'ien
/. 6enyampaikan salam /. 6embalas salam
(aktu
menit
+. 6emperkenalkan diri +. 6endengarkan dengan akti . kontrak waktu . 6endengarkan dan memberi . 6enjelaskan tujuan +.
respon
Penjelasan materi : /. Pengertian penyakit cacingan
/. 6endengarkan& memperhatikan
+. Penyebab terjadinya penyakit cacingan
+. 6enanyakan hal-hal yang belum jelas
. >kibat penyakit cacingan . ?ejala penyakit
/0 menit
cacingan 1. Pengobatan penyakit cacingan !. Pencegahan penyakit cacingan .
@valuasi /. 6emberikan pertanyaan lisan +. 6emberikan
6enjawab pertanyaan +. Peserta bertanya
1 menit
kesempatan peserta untuk bertanya .
Penutup /. 6enyimpulkan hasil penyuluhan
6endengarkan dengan akti 6embalas salam
+. 6emberikan salam
$II.
Ren%ana E)aluasi
/. "ebutkan penyebab terjadinya penyakit cacingan +. "ebutkan akibat penyakit cacingan . "ebutkan gejala penyakit cacingan . ,elaskan mengenai pengobatan penyakit cacingan 1. ,elaskan mengenai pencegahan penyakit cacingan
+ menit
*ATERI A. +e,inisi Pen&akit Ca%ingan
;acingan #atau sering disebut kecacingan merupakan penyakit endemic dan kronik diakibatkan oleh cacing parasit dengan prevalensi tinggi& tidak mematikan& tetapi menggerogoti kesehatan tubuh manusia sehingga berakibat menurunnya kondisi gii dan kesehatan masyarakat #Aulkoni& +0/0. -. Pen&ebab 'an Cara Penularan Pen&akit Ca%ingan . Kebersi#an lingkungan
4i Indonesia seharusnya tidak lagi menggunakan septictank untuk keperluan buang air besar. 'etika seorang anak yang cacingan buang air besar di lantai& maka telur atau sporanya bisa tahan berhari-hari& meskipun sudah dipel. "ebelum dapat rumah& larva tidak akan keluar #menetas. Begitu masuk ke usus& baru ia akan keluar. *elur cacing keluar dari perut manusia bersama eses. ,ika limbah manusia itu dialirkan ke sungai atau got& maka setiap tetes air akan terkontaminasi telur cacing. 6eskipun seseorang buang air besar di =;& ia tetap saja bisa menyebarkan telur ini bila kakusnya meluber saat musim banjir #kemenkes& +0/+. /. Kebiasaan &ang buruk
*elur lainnya terbang ke tempat-tempat yang sering dipegang tangan manusia. 8ewat interaksi sehari-hari& mereka bisa berpindah dari satu tangan ke tangan lain. 6ereka akan masuk ke dalam perut jika biasa makan tanpa cuci tangan. ,ika orang 3 orang selalu menggaruk-garuk lubang pantatnya saat sedang tidur& bisa jadi ia terserang cacing kremi. "aat digaruk& telur-telur ini bersembunyi di jari dan kukunya. "ebagian lagi menempel di seprei& bantal& guling& dan pakaiannya. 8ewat kontak langsung& telur menular ke orang-orang yang tinggal serumah dengannya. 8alu& siklus cacingan pun dimulai lagi #kemenkes& +0/+. 0. *akanan &ang ter%ear ole# lar)a %a%ing.
,ika air yang telah tercemar dipakai untuk menyirami tanaman atau aspal jalan& telur-telur itu naik ke darat. Begitu air mengering& mereka menempel pada butiran debu. "aking kecilnya telur-telur itu tak akan pecah& meskipun dilindas ban mobil atau sepeda motor. Bersama debu& telur itu tertiup angin& lalu mencemari gorengan atau es doger yang dijual terbuka di pinggir-pinggir jalan. 'arena menular lewat makanan& korban cacingan umumnya anak-anak yang biasa jajan di pinggir jalan. 6ereka juga bisa menelan telur cacing dari sayuran mentah yang dicuci kurang bersih. 6isalnya& hanya dicelup-celup di baskom tanpa dibilas dengan air mengalir. Buang air besar sembarangan juga berbahaya.
Prosesnya kotoran yang mengandung telur cacing mencemari tanah lalu telur cacing menempel di tangan atau kuku lalu masuk ke mulut bersama makanan. 'otoran yang dikerumuni lalat kemudian lalat hinggap di makanan& juga bisa masuk melalui mulut #kemenkes& +0/+. 1. Tana# &ang engan'ung lar)a %a%ing
*anah yang mengandung larva cacing dan masuk melalui pori 3 pori tubuh. "elain melalui makanan yang tercemar oleh larva cacing& cacing juga masuk ke tubuh manusia melalui kulit #pori-pori. 4ari tanah& misalnya lewat kaki anak telanjang yang menginjak larva atau telur. Bisa juga larva cacing masuk melalui pori-pori& yang biasanya d itandai dengan munculnya rasa gatal #kemenkes& +0/+. C. +a2ak Pen&akit Ca%ingan
Pada kasus ringan cacingan memang tidak menimbulkan gejala nyata& tetapi pada kasuskasus ineksi berat bisa berakibat atal. ;acing dapat bermigrasi ke organ lain yang menyebabkan ineksi pada usus dan dapat berakhir pada kematian. Ineksi usus akibat cacingan& juga berakibat menurunnya status gii penderita yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun sehingga memudahkan terjadinya ineksi penyakit lain termasuk 2I5>I4"& *uberkulosis dan 6alaria. 4ampaknya dapat dilihat dari terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak-anak& komplikasi kehamilan& Berat Badan 8ahir Cendah #BB8C& kerusakan tubuh secara signiikan hingga kecacatan& kebutaan& stigma sosial& serta produktivitas ekonomi dan pendapatan rumah tangga yang menurun. Bisa juga terjadi DerraticD& yakni& cacing keluar keluar lewat hidung atau mulut.E #Aulkoni& +0/0. ;acingan menyebabkan anemia sehingga membuat anak mudah sakit karena tidak punya daya tahan. >nak juga akan kehilangan berat badan& dan prestasi belajar turun. 4ari pertumbuhan isik yang terhambat& hingga IQ loss (penurunan kemampuan mental). 4alam perjalanannya& anak bisa jadi batuk seperti *B;& berdahak seperti asma. . Ca%ing Gelang !As%aris lubri%oi'es" a.
+istribusi Geogra,is
;acing ini tersebar luas di seluruh dunia& terutama di daerah tropis dan subtropis yang kelembapan udaranya tinggi. 4i beberapa daerah di Indonesia ineksi cacing ini dapat dijumpai pada lebih dari !0% dari penduduk yang diperiksa tinjanya.
b. Habitat
;acing dewasa terdapat didalam usus halus& tetapi kadang-kadang dijumpai mengembara dibagian usus lainnya. 2ospes deenitinya adalah manusia& tetapi diduga dapat merupakan penyakit oonosis yang hidup pada usus babi #"oedarto& +00(. %.Siklus Hi'u2
6anusia merupakan satu-satunya hospes cacing ini. ;acing jantan berukuran /0 3 0 cm& sedangkan cacing betina ++ 3 1 cm& pada stadium dewasa hidup di rongga usus halus& cacing betina dapat bertelur sampai /00.000-+00.000 butir sehari& terdiri dari telur yang dibuahi dan telur yang tidak dibuahi. 4alam lingkungan yang sesuai& telur yang dibuahi tumbuh menjadi bentuk inekti dalam waktu kurang lebih minggu. Bentuk inekti ini apabila tertelan manusia& akan menetas menjadi larva di usus halus& larva tersebut menembus dinding usus menuju pembuluh darah atau slauran lima dan dialirkan ke jantung lalu mengikuti aliran darah ke paru-paru menembus dinding pembuluh darah&lalu melalui dinding alveolus masuk rongga alveolus& kemudian naik ke trakea melalui bronkiolus dan bronkus. 4ari trakea larva menuju aring& sehingga menimbulkan rangsangan batuk& kemudian tertelan masuk ke dalam esophagus lalu menuju ke usus halus& tumbuh menjadi cacing dewasa. Proses tersebut memerlukan waktu kurang lebih + bulan sejak tertelan sampai cacing dewasa #menurut 4epkes CI& +00 yang dikuti oleh Aulkhriadi& +00(. ?ambaran umum siklus hidup cacing >scaris lumbricoides adalah sebagai berikut : ;acing dewasa hidup di saluran usus halus. "eekor cacing betina mampu menghasilkan telur sampai +0.000 per hari& yang akan keluar bersama eses. *elur yang sudah dibuahi mengandung embrio dan menjadi inekti setelah /( hari sampai beberapa minggu di tanah. *ergantung pada kondisi lingkungan #kondisi optimum: lembab& hangat& tempat teduh. *elur inekti tertelan. 6asuk ke usus halus dan merasa mengeluarkan larva yang kemudian menembus mukosa usus& masuk kelenjar getah bening dan aliran darah dan terbawa sampai ke paru-paru. 8arva mengalami pendewasaan di dalam paru-paru #/0-/ hari& menembus dinding alveoli& naik ke saluran pernaasan dan akhirnya tertelan kembali. 'etika mencapai usus halus& larva tumbuh menjadi cacing dewasa. =aktu yang diperlukan mulai dari tertelan telur inekti sampai menjadi cacing dewasa sekitar + sampai bulan. ;acing dewasa dapat hidup / sampai + tahun di dalam tubuh #Aulkhriadi& +00(.
'.
Gejala Klinis
Ineksi biasa yang mengandung /0-+0 ekor cacing sering berlau tanpa diketahui penderita dan baru ditemukan pada pemeriksaan tinja rutin atau bila cacing dewasa keluar sendiri bersam tinja #6enurut Brown& /9( yang dikutip oleh Aulkhriadi& +00(. Patogenesis >scariasis berhubungan dengan respon imun hospes& eek migrasi larva& eek mekanis cacing dewasa& dan deisiensi gii. 8arva yang mengalami siklus dalam jumlah besar akan menyebabkan pneumonitis. >pabila larva menembus jaringan masuk alveoli& larva mampu merusak epitel bronkus #6uslim& +009. >skariasis juga sering tidak bergejala tetapi jika jumlah cacing ini di dalam perut semakin banyak& maka berbagai macam gejala akan muncul #Aulkoni& +0/0. ?ejala inestasi cacing yang masih ringan dapat berupa: / 4itemukannya cacing dalam tinja + Batuk mengeluarkan cacing 'urang nasu makan 4emam 1 Bunyi mengi pada saat bernapas #wheeing ?ejala ineksi cacing yang berat antara lain adalah: / 6untah + )apas pendek Perut buncit sus tersumbat 1 "aluran empedu tersumbat
/. Ca%ing Cabuk !Tri%#uris tri%#iura" a.
+istribusi Geogra,is
;acing ini tersebar luas di daerah tropis berhawa panas dan lembab. *richuris trichiura hanya dapatditularkan dari manusia ke manusia sehingga cacing ini bukan parasit oonosis #6uslim& +009.
b. Habitat
;acing dewasa melekat pada mukosa usus penderita& terutama di daerah sekum dan kolon& dengan membenakan kepalanya didalam dinding usus. 'adang-kadang cacing ini ditemukan hidup di apendiks dan ileumbagian distal #6uslim& +009. %.Siklus Hi'u2
Ineksi terjadi jika manusia tertelan telur cacing yang inekti& sesudah telur mengalami pematangan di tanah dalam waktu - minggu lamanya. 4idalam usus halus dinding telur pecah dan larva caing keluar menuju sekum lalu berkembang menjadi caing dewasa. "atu bulan sejak masuknya telur inekti ke dalam mulut& cacing dewasa yang terjadi sudah mulai mampu bertelur. ;acing dewasa dapat hidup beberapa tahun di dalam usus manusia #soedarto& +00(. '.
Gejala Klinis
;acing dewasa yang menembus dinding usus menimbulkan trauma dan kerusakan pada jaringan usus. "elain itu cacing menghasilkan toksin yang menimbulkan iritasi dan peradangan. Pada ineksi ringan dengan beberapa ekor cacing& tidak tampak gejala atau keluhan penderita. *etapi pada ineksi berat& penderita akan mengalami gejala dan keluhan berupa : anemia berat dengan hemoglobin yang dapat kurang dari tiga persen& diare berdarah& nyeri perut& mual dan muntah& berat badan menurun kadang-kadang terjadi prolaps dari rectum yang melalui pemeriksaan proktoskopidapat dilihat adanya cacaing-cacing dewasa pada kolon atau rectum penderita #6uslim& +009. 0. Ca%ing Tabang ! Necator americanus 'an Ancylostoma duodenale"
Pada manusia terdapat beberapa jenis cacing tambang #hookworm yang dapat menimbulkan
penyakit pada manusia.
;acing dewasa Ancylostoma duodenale
menimbulkan ankilostomiasis& cacing dewasa Necator americanus menimbulkan nekatoriasis& larva Ancylostoma branziliensis dan larva Ancylostoma caninum. 'eduanya menimbulkan dermatitis #creeping eruption #"tanhope dan 'nollmueller& +0/0. a.
+istrbusi Geogra,is
;acing tambang tersebar luas di seluruh dunia #kosmopolit terutama di daerah tropis dan subtropics& terutama yang bersuhu panas dan mempunyai kelembapan tinggi. 4i @ropa& ;ina& dan ,epang& ineksi cacing-cacing ini banyak dijumpai pada pekerja tambang& sehingga cacing-cacing ini disebut cacing tambang. Ineksi cacing tambang di Indonesia disebabkan oleh Necator americanus yang menyebabkan nekatoriasis dan
Ancylostoma duodenale yang menimbulkan ankilostomiasis #"tanhope dan 'nollmueller& +0/0. b. Habitat
;acing dewasa hidup di dalam usus halus & terutama di jejunum dan duodenum manusia dengan cara melekatkan diri pada membrane mukosa menggunakan giginya& dan mengisap darah yang keluar dari luka gigitan #"tanhope dan 'nollmueller& +0/0. %. Siklus Hi'u2
6anusia merupakan satu-satunya hospes deeniti N. americanus maupun A. duodenale. *elur yang keluar dari usus penderita dalam waktu dua hari akan tumbuh di tanah menjadi larva rabditiform #tidak inekti. "esudah berganti kulit dua kali& larva rabditiorm dalam waktu seminggu berkembang menjadi larva filariform yang inekti. 8ung migration. 8arva ilariorm akan menebus kulit sehat manusia& memasuki pembuluh darah dan lime& beredar dalam aliran darah& masuk ke jantung kanan& lalu masuk ke dalam kapiler paru. 8arva menembus dinding kapiler masuk ke dalam alveoli. 8arva cacing kemudian mengadakan migrasi ke bronki& trakea& laring dan aring& akhirnya tertelan masuk ke esophagus. 4i esoagus larva berganti kulit untuk ketiga kalinya. 6igrasi larva berlansung sekitar sepuluh hari. 4ari esoagus larva masuk ke usus halus& berganti kulit yang keempat kalinya& lalu tumbuh menjadi cacing dewasa. 4alam waktu satu bulan&cacing betina sudah mampu bertelur #"oedarto& +00(. Ingesti telur inekti dari tanah yang terkontaminasi dengan eses. *idak ada dari orang ke orang. *anah yang terineksi dapat terbawa oleh kaki atau alas kaki. "iklus hidup memerlukan sampai ( minggu #"tanhope dan 'nollmueller& +0/0. '. Gejala Klinis
?ambaran gejala klinis ineksi cacing tambang yang tampak dapat berupa : anemia hipokromik mikrositer& gambaran umum kekurangan darah yaitu pucat& perut buncit& rambut kering dan mudah lepas& rasa tak enak di epigastrum& sembelit& diare atau steatore& grounditch #gatal kulit di tempat masuknya larva cacing& serta gejala bronkitis seperti batuk& kadang-kadang dahak berdahak #"oedarto& +00(.
+. Pengobatan
Pengobatan dapat dilakukan secara individu atau massal pada masyarakat& Pengobatan individu dapat digunakan bemacam 3 macam obat. Pemilihan obat cacing untuk pengobatan massal harus memenuhi beberapa persyaratan& yaitu : a. 6udah di terima di masyarakat b. 6empunyai eek samping yang minimum c. Bersiat polivalen sehingga dapat berkhasiat terhadap beberapa jenis cacing d. 2arganya murah #terjangkau /.Pengobatan yang dilakukan untuk ineksi yang disebabkan oleh cacing cambuk adalah >lbendaole 5 6ebendaole dan Fksantel pamoate. +. Pengobatan ineksi cacing tambang adalah Pyrantel pamoate # ;ombantrin& Pyrantin& 6ebendaole #ermoG& ermona& ircid& >lbendaole. E. Pen%ega#an
paya pencegahan cacingan dapat dilakukan melalui upaya kebersihan perorangan ataupun kebersihan lingkungan. 'egiatan tersebut meliputi: . *enjaga Kebersi#an Perorangan
a. 6encuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar dengan menggunakan air dan sabun. b. Potong kuku anak secara teratur. 'uku panjang bisa menjadi tempat bermukim larva cacing. c. >jari anak untuk tidak terbiasa memasukkan tangan ke dalam mulutnya. "elalu pakaikan sandal atau sepatu setiap kali anak bermain di luar rumah. d. Bilas sayur mentah dengan air mengalir atau mencelupkannya beberapa detik ke dalam air mendidih. e. ,uga tidak jajan di sembarang tempat& apalagi jajanan yang terbuka . 6enggunakan air bersih untuk keperluan makan& minum& dan mandi : g. 6emasak air untuk minum h. 6encuci dan memasak makanan dan minuman sebelum dimakanH i.
6andi dan membersihkan badan paling sedikit dua kali sehariH
j.
6emakai alas kaki bila berjalan di tanah& dan memakai sarung tangan bila melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan tanahH
k. 6enutup makanan dengan tutup saji untuk mencegah debu dan lalat mencemari makanan tersebut #'emenkes& +0/+. /. *enjaga Kebersi#an Lingkungan
a.6embuang tinja di jamban agar tidak mengotori lingkungan. b. ,angan membuang tinja& sampah atau kotoran di sungai. c.tidak menyiram jalanan dengan air got d. 6engusahakan pengaturan pembuangan air kotor. e.6embuang sampah pada tempatnya untuk menghindari lalat dan lipas. . 6enjaga kebersihan rumah dan lingkungannya #'emenkes& +0/+.
+a,tar Pustaka
6uslim. #+009. Parasitologi untuk 'eperawatan. ,akarta: @?;
'ementerian kesehatan CI direktorat jenderal pp dan pl. +0/+. Pedoman pengendalian 'ecacingan.
"oedarto. #+00(. Parasitologi 'linik. "urabaya: >irlangga niversitas Press.
"tanhope& 6arcia dan Cuth ). 'nollmueller. #+0/0. Praktik 'eperawatan 'esehatan'omunitas& @disi +. ,akarta: @?;.
"upali& *.& 6argono& ".". dan >bidin >.".). +00(. )ematoda sus& dalam "usanto& I.& Ismid& I.".& "jariuddin& P.'. dan "ungkar& ". #@ditor& Buku >jar Parasitologi 'edokteran. ,akarta: Buku 'edokteran @;?.
Aukhriadi 4ly& Cahmad C. #+00(. 2ubungan 2igiene Perorangan "iswa d engan Ineksi 'ecacingan >nak "4 )egeri 4i 'ecamatan "ibolga 'ota 'ota "ibolga. 4iakses pada tanggal / Fktober +0/+ dari www.repositoryusu.ac.id.
Aulkoni& >khsin. #+0/0. Parasitologi. 7ogyakarta: 6uha 6edika.