Sejarah dan Perkembangan Perkembangan Kerudung/Hijab/Jilbab Kerudung/Hijab/Jilbab
Kerudung/Hijab/Jilbab awalnya adalah sebuah benda yang kemunculanya akibat dari dorongan syaraiat, artinya munculnya ide budaya materi Kerudung/Hijab/Jilbab adalah berasal dari hukum Alloh Alloh yang jelas, sudah diberi definisi dan ketentuan apa yang yang dimaksud, dan dalam kadar seperti apa sesuatu bisa disebut sebagai sebuah Kerudung/Hijab/Jilbab ( Al ( Al ~ Qur’an surat An – Nur (24): 31). Sehingga manusia tinggal memahami kemudian mewujudkanya !alam konteks ini, penulis menafsirkan awalnya Kerudung/Hijab/Jilbab masih sebatas sebagai fungsi teknis, artinya baru sebatas sebagai sebuah benda yang memiliki fungsi untuk menutupi bagian tubuh yang dilarang untuk dilihat oleh orang lain, untuk menghindari maksiat bagi yang melihat( Al melihat( Al ~ Qur’an surat Al – Ahzab (33): 59). Kemudian 59). Kemudian fungsi Kerudung/Hijab/Jilbab tidak hanya sebatas sebagai fungsi teknis saja Karena dalil tidak sebatas itu dalam memerintah, akan tetapi Kerudung/Hijab/Jilbab juga sebagai sebuah identitas bagi si pemakainya akibatnya masyarakat Arap yang memakai Kerudung/Hijab/Jilbab sesuai syariat memiliki identitas sosial baru, yaitu sebagai seorang wanita muslim yang dihormati dan lelaki segan dan tidak menggangu, demikianlah catatan sejarah berkata Sehingga jika Kerudung/Hijab/Jilbab dikaitkan sebagai sebuah identitas sosial kaitanya dengan keagamaan, maka pembacaan Kerudung/Hijab/Jilbab berkembang lagi, tidak hanya sebatas teknofak, dan sosiofak akan tetapi fungsi ideofak otomatis juga melekat karena Kerudung/Hijab/Jilbab adalah bagian dari syariat agama islam, yang tak lain islam sebagai sebuah ideologi bagi sebagaian manusia dimuka bumi ini Abad ke " adalah abad dimana awal perintah berkerudung/berhijab, dalam konteks abad ke " di semenanjung Arabia, kondisi sosial masyarakat jauh dari pengaruh peradaban dua imperium besar yaitu #omawi dan $ersia(lihat% sejarah &uhammad, & Husein Haekal' Hal ini sebagai dampak dari geomorfologi Arab Arab yang terpencil dan terkukung dari pegunungan dan padang pasir, hal ini berdampak pada pengaruh budaya yang cukup kecil terjadi, sehingga apa yang dikembangkan oleh masyarakat masih sesuai dengan doktrin yang ada di lingkungan masyarakat Arab Kerudung/Hijab/Jilbab sebagai sebuah hasil pemahaman atas dalil agama juga belum mengalami perubahan akibat pengaruh dua pusat kebudayaan dan masih sesuai dengan makna, dan ketentuanya, yang dimaksud disini sesuai dengan dalil adalah Kerudung/Hijab/Jilbab berarti% kain penutup kepala sehingga kain menjulur hingga dada Hal ini dapat ditarik sebuah pengetian bahwa masyarakat pendukung kebudayaan Kerudung/Hijab/Jilbab pada awalnya masih memegang teguh ketentuanketentuan dalil tentang Kerudung/Hijab/Jilbab, dan belum terfikirkan untuk merubah makna Kerudung/Hijab/Jilbab $asca islam pada abad ke )*+ mengalami perkembangan dan persebaran mengalami akulturasi dengan kebudayaan lainya, misalnya di sebagaian egara timurtengah berkembang model Kerudung/Hijab/Jilbab dengan cadar, bur-a, ni-op, dan masker, kemudian berkembang pula di usantara atau &elayu abad *) Kerudung/Hijab/Jilbab selendang yang tidak menutupi penuh kepala, dan hanya di selampirkan di kawasan timur juga berkembang Kerudung/Hijab/Jilbab dengan motif hiasan tertentu sesuai dengan konteks lingkunganya, tidak sebatas polos tanpa motif, dan lain sebagainya Hal ini menggambarkan bahwa ada sebuah perkembangan dalam berupaya untuk
menafsiakan Kerudung/Hijab/Jilbab .aktorya tentu banyak, hal ini terkait dengan kondisi sosial budaya, lingkungan, dan pemahaman atas dalil agama Singkatnya dalam konteks kondisi sosialbudaya misalnya% pendapat yang masih menjadi perdebatan para ahli, bahwa khusunya di Jawa pada abad *), masih sedikit masyarakat yang memakai Kerudung/Hijab/Jilbab sesuai ketentuan dalil, hanya sebatas selendang yang diselampirkan di kepala, hal ini sebagaian berpendapat bahwa, hal ini sebagai dampak pola penyebaran agama islam yang dilakukan oleh ali ali Songo, Songo, yang sangat toleran dengan budaya lokal, sehingga pada waktu itu a ali li Songo baru menyampaikan menyampaikan masalah 0eologis 0eologis belum sampai pada masalah fi-ih Kerudung/Hijab/Jilbab, karena menyadari menyadari bahwa hal ini akan merubah budaya berpakaian masyarakat jawa yang sangat mencolok 1ontoh lain dalam konteks kondisi lingkungan alam% misalnya pada masyarakat di &elayu, yang memakai Kerudung/Hijab/Jilbab dengan bahan dan motif yang lebih 2ariatif, hal ini menggambarkan kondisi bahan baku Kerudung/Hijab/Jilbab, yang sesuai dengan kondisi sumber daya alam masyarakat pendukungnya !an contoh yang terakhir adalah perubahan Kerudung/Hijab/Jilbab karena pemahaman dalil agama yang menyebabkan berubahanya Kerudung/Hijab/Jilbab &isalnya saja 1adar yang masih menjadi perdebatan para ulama dalam hal keharusanya memakai !ari semua proses dari awal pemahaman manusia atas dalil agama yang menyebutkan keharusan berkerudung/berhijab, hingga abad selanjutnya dalam proses perubahan Kerudung/Hijab/Jilbab dapat dimaknai bahwa manusia pendukung budaya materi Kerudung/Hijab/Jilbab memiliki pola fikir pada dimensi Kerudung/Hijab/Jilbab sebagai sebuah benda materi sacral, karena ini adalah perintah Alloh, sehingga tidak ada ino2asi yang berarti, jika ada hal ini disebabkan karena factorfaktor yang sebenarnya bukan melenceng melenceng dari anggapan kesakralan itu sendiri, ini hanya terkait dengan factor teknis saja, belum beranjak pada masalah pergeseran ideologi
Memaknai Fenomena Perubahan Budaya Materi: Kerudung/Hijab/Jilbab Kreatif
3ang 3ang dimaksud Kerudung/Hijab/Jilbab Kreatif dalam hal ini adalah sebuah Kerudung/Hijab/Jilbab yang penulis anggap hilang dari sisi nilainilai ideologis sebagai dasar kemunculnya, dan bergeser yang lebih menonjol pada sis i gaya hidup atau sebuah s ebuah mode Sehingga Kerudung/Hijab/Jilbab disini mengalami pergeseran makna, dari sacral menjadi profane Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif hari ini juga telah menjadi symbolsimbol lapisan sosial, tentusaja maksud penulis bukan sebatas symbol lapisan sosial dalam kontek antara agama, seperti pada permulaan munculnya Kerudung/Hijab/Jilbab itu sendiri, akan tetapi sebagai sebuah symbol lapisan sosial dalam kontek klasifikasi tingkatan ekonomi Selanjutnya penulis juga menemukan sebuah fenomena f enomena yang cukup menarik bahwa fenomena Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif telah menarik segelintir orang untuk mengapresiasi melalui sebuah perkumpulan yang dipersatukan atas ata s dasar budaya materi mater i ini 0ernyata 0ernyata hobi, kegemaran dan bisnis memakai Kerudung/Hijab/Jilbab ini mengispirasikan sekelompok
menafsiakan Kerudung/Hijab/Jilbab .aktorya tentu banyak, hal ini terkait dengan kondisi sosial budaya, lingkungan, dan pemahaman atas dalil agama Singkatnya dalam konteks kondisi sosialbudaya misalnya% pendapat yang masih menjadi perdebatan para ahli, bahwa khusunya di Jawa pada abad *), masih sedikit masyarakat yang memakai Kerudung/Hijab/Jilbab sesuai ketentuan dalil, hanya sebatas selendang yang diselampirkan di kepala, hal ini sebagaian berpendapat bahwa, hal ini sebagai dampak pola penyebaran agama islam yang dilakukan oleh ali ali Songo, Songo, yang sangat toleran dengan budaya lokal, sehingga pada waktu itu a ali li Songo baru menyampaikan menyampaikan masalah 0eologis 0eologis belum sampai pada masalah fi-ih Kerudung/Hijab/Jilbab, karena menyadari menyadari bahwa hal ini akan merubah budaya berpakaian masyarakat jawa yang sangat mencolok 1ontoh lain dalam konteks kondisi lingkungan alam% misalnya pada masyarakat di &elayu, yang memakai Kerudung/Hijab/Jilbab dengan bahan dan motif yang lebih 2ariatif, hal ini menggambarkan kondisi bahan baku Kerudung/Hijab/Jilbab, yang sesuai dengan kondisi sumber daya alam masyarakat pendukungnya !an contoh yang terakhir adalah perubahan Kerudung/Hijab/Jilbab karena pemahaman dalil agama yang menyebabkan berubahanya Kerudung/Hijab/Jilbab &isalnya saja 1adar yang masih menjadi perdebatan para ulama dalam hal keharusanya memakai !ari semua proses dari awal pemahaman manusia atas dalil agama yang menyebutkan keharusan berkerudung/berhijab, hingga abad selanjutnya dalam proses perubahan Kerudung/Hijab/Jilbab dapat dimaknai bahwa manusia pendukung budaya materi Kerudung/Hijab/Jilbab memiliki pola fikir pada dimensi Kerudung/Hijab/Jilbab sebagai sebuah benda materi sacral, karena ini adalah perintah Alloh, sehingga tidak ada ino2asi yang berarti, jika ada hal ini disebabkan karena factorfaktor yang sebenarnya bukan melenceng melenceng dari anggapan kesakralan itu sendiri, ini hanya terkait dengan factor teknis saja, belum beranjak pada masalah pergeseran ideologi
Memaknai Fenomena Perubahan Budaya Materi: Kerudung/Hijab/Jilbab Kreatif
3ang 3ang dimaksud Kerudung/Hijab/Jilbab Kreatif dalam hal ini adalah sebuah Kerudung/Hijab/Jilbab yang penulis anggap hilang dari sisi nilainilai ideologis sebagai dasar kemunculnya, dan bergeser yang lebih menonjol pada sis i gaya hidup atau sebuah s ebuah mode Sehingga Kerudung/Hijab/Jilbab disini mengalami pergeseran makna, dari sacral menjadi profane Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif hari ini juga telah menjadi symbolsimbol lapisan sosial, tentusaja maksud penulis bukan sebatas symbol lapisan sosial dalam kontek antara agama, seperti pada permulaan munculnya Kerudung/Hijab/Jilbab itu sendiri, akan tetapi sebagai sebuah symbol lapisan sosial dalam kontek klasifikasi tingkatan ekonomi Selanjutnya penulis juga menemukan sebuah fenomena f enomena yang cukup menarik bahwa fenomena Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif telah menarik segelintir orang untuk mengapresiasi melalui sebuah perkumpulan yang dipersatukan atas ata s dasar budaya materi mater i ini 0ernyata 0ernyata hobi, kegemaran dan bisnis memakai Kerudung/Hijab/Jilbab ini mengispirasikan sekelompok
wanita untuk mendirikan sejumlah situs untuk mempromosikan dan kemudian mempunyai basis massa dan 2isimissi tertentu Kemudian munculnya Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif juga menumbuhkan sebuah klasifikasi yang baru, hal ini sebuah fenomena yang biasa dalam konteks 4aman sekarang &isalnya kita berangkat dari sebuah contoh, agar mudah menggambarkan menggambarkan hal ini 5agam atau model pada budaya materi celana jeans misalnya, tahun "6an umum telah berkembang model calana jeans cutbrai, baru pada tahun )6an model ini sempat menghilang, menghilang, dan kembali muncul tahun +66" Kemudian model ini tahun +6*6 menghilang karena model celana jeans pensil 7aya celana pensil ini secara otomatis akan menganeliasi gaya cutbraiy, sehingga jika ada remaja yang masih memakai celana jeans cutbraiy saat ini dalam perspektif klasifikasi fashions dia akan masuk pada golongan mode kuna Hal ini terjadi secara otomatis, sehingga celana pensil dalam waktu sekejap menjamur dan dipakai segala lapisan masyarakat yang selalu tidak mau ketinggalan mode ampaknya begitu juga dengan Kerudung/Hijab/Jilbab ini Kerudung/Hijab/Jilbab ini mulai menjamur,apalagi dengan dukungan media massa dan elektronik, Kerudung/Hijab/Jilbab ini siapsiap akan menjadi pusat perhatian baru, sehingga masyarakat akan banyak memburu model ini !alam perkembangan waktu seperti yang berlaku pada celana jeans, bahwa jika masih ada yang menggunakan menggunakan Kerudung/Hijab/Jilbab 8formal9 maka secara otomatis dia akan masuk dalam klasifikasi gaya era masa lalu, tentu hal ini melalui kacamata masyarakat pengagum mode Kemunculan mode ini memang tidak datang sesederhana seperti apa yang kita banyangkan Kemunculan ini tentu melalui beberapa fase dan kepentingan Ada Ada beberapa tahapan yang penulis jabarkan disini tentu dalam kontek :ndonesia Pertama: :ndonesia Pertama: bahwa bahwa munculnya Kerudung/Hijab/Jilbab yang marak di :ndonesia baru muncul pasca tumbangnya re4im ;rde
kemudian fase yang terakhir inilah yang menyuburkan symbolsimbol agama dipakai dalam kehidupan, termasuk Kerudung/Hijab/Jilbab Sebuah catatan yang penulis tekankan adalah pada awalnya masyarakat belum berfikiran akan memodifikasi gaya Kerudung/Hijab/Jilbab Kerudung/Hijab/Jilbab mereka hal ini tentu saja dapat dipahami bahwasanya, masyarakat baru belajar memakai simbol baru yang sebenarnya sudah lama dikenal, dampaknya adalah normati2e, dan masih sesuai dengan ketentuan yang selaras dengan dalil .ase selanjutnya memang Kerudung/Hijab/Jilbab menjadi trend masyarakat muslimah indonesia hal ini mendorong pula dimunculkanya aturanatruran yang melegalkan Kerudung/Hijab/Jilbab, terutama di instansiinstansi islam yang sebagai lembaga pendukung kebudayaan ini !ampaknya massi2e Kerudung/Hijab/Jilbab menjadi hal yang biasa atau lumrah pada perkembangan selanjutnya Kelumprahan inilah sebenarnya akar dari sebuah upaya desakralisasi Kerudung/Hijab/Jilbab itu sendiri, ditambah penekanan pada esensi kewajiban berkerudung bagi seorang muslimah mulai ditinggalkan, dan hanya sebatas peraturan berkerudung yang diberlakukan, diberlakukan, terutama untuk sekolah islam 0entu 0entu saja hal ini tidak mewadahi jikalau muncul sebuah apologistik, terhadap esensi berkerudung Kepentingan Pasar Sebagai Pengaruh
$asar adalah kekuatan yang selalu mendorong sebuh perubahan kebudayaan Kepentingan pasar tidak akan toleran terhadap nilainilai dan batas norma tertentu Karena dalam kacamata kepentingan pasar, keuntungan adalah segalanya Jikalau keuntungan itu harus diupayakan dengan menerobos batasbatas kemanusiaan, bukanlah menjadi persoalan $erspektif ini akan terus berlaku terutama bagi dunia moderen yang menitik beratkan pada financial sebagai tolok ukur suatu keberhasilan kehidupan Sehingga banyak orang yang berusaha mengupayakanya hingga titik darah penghabisan Sejumlah produsen pasca menjamurnya pemakai Kerudung/Hijab/Jilbab, sangat menyadari sebuah peluang keuntungan dari adanya trend ini Hal ini tentu memacu munculnya kreati2itas untuk menghasilkan sebuah produk yang mampu menar ik konsumen lebih banyak :no2asiino2asi mulai dari Kerudung/Hijab/Jilbab yang praktis dipakai, indah dengan berbagai aksesorisnya, dan berbahan kain tertentu yang semuanya semuanya memanjakan bagi pemakainya, menjadi trend selanjutnya &enurut salah satu produsen Kerudung/Hijab/Jilbab Kerudung/Hijab/Jilbab diindonesia yang dikutip dari republika coid menuturkan bahwa% pengaruh tele2isi dan media massa lain menyebabkan beragamnya pilihan gaya busana keseharian &eski tetap patuh pada pakem, setiap &uslimah lebih berani mengeksplorasi gaya dengan tampilan tampilan berbeda dengan busana muslim sesuai karakter personal &enurut ia Aplikasi Kerudung/Hijab/Jilbab juga tak ketinggalan $rinsipnya, kaidah berbusana berbusana &uslim tetap dijalankan, namun perempuan masih bisa bereksplorasi dengan Kerudung/Hijab/Jilbabnya, Kerudung/Hijab/Jilbabnya, kata dia Selama ini, busana &uslim tidak lagi identik dengan kesan feminin Sekarang ini, mulai bermunculan jilbab bergaya sporty sporty Adapula, Adapula, jilbab bergaya Hoodie, yakni jilbab dengan penutup kepala kepala namun menutupi bagian dada dengan detail mengkerut sehingga sehingga tidak perlu lagi mengenakan kalung atau rantai
Kemudian dalam beberapa episode pembiritaan dalam republika disebutkan bahwa beberapa komunitas jilbab telah menjamur, motif mereka sebenarnya adalah keprihatinan akan kondisi pasar jilbab yang dikuasai oleh pasar asing seperti cina dan timur tengah Atas keprihatinanya tersebut mereka berusaha menciptakan produk mandiri untuk memenuhi pasar dalam negeri &eskipun gaya masih banyak mengadopsi gaya luar Adapun contoh komunitas yang sekaligus menjadi nama situs internet adalah Hij =p, dan Jilbab 1antik Sekarang telah ada berpuluhpuluh gaya jilbab contohnya% 1hrysant, #ose, ;rchid, Jasmine, Sakura dan 0ulip, !aisy dan >iolet Selain bisnis, mereka mempunyai alasan untuk mesosialisaikan jilbab kepada masyarakat yang belum memakainya Sengan cara mengembangkan model diharapkan masyarakat semakin mencintai jilbab !alih untuk menciptakan gaya untuk menambah kesan Kerudung/Hijab/Jilbab mampu menampung aspirasi bagi setiap indi2idu si pemakainya menjadi salah satu alasan yang berkembang saat ini Sebenarnya jika kita berfikir positif tentu hal ini sahsah saja Jika benar dan konsisten apa yang dikatakan oleh produsen tadi bahwa tanpa melanggar koridor hukum, atau kaidah Kerudung/Hijab/Jilbab, jangan sampai gaya mengorbankan esensi Kerudung/Hijab/Jilbab sebenarnya Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif tidaklah buruk dampak kemunculanya Alasanya hal ini akan meningkatkan minat para muslimah untuk memakai Kerudung/Hijab/Jilbab Selain itu dengan adanya banyak pilihan model Kerudung/Hijab/Jilbab, muslimah yang belum memakainya akan lebih tertarik Hal yang disayangkan adalah penekanan akan Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif hanya berhenti pada wilayah fashion atau gaya saja Sehingga nilainilai atau esensi akan Kerudung/Hijab/Jilbab itu sendiri tidak diketahui oleh pemakainya &emang penulis akui bahwa hal ini bukan tugasnya para produsen, terlebih bagi produsen yang hanya mengejar keuntungan Akan tetapi setidaknya jika memang ada sejumlah produsen yang peduli akan hal ini, tentusaja seharusnya produsen akan berimbang dalam memproduksi Kerudung/Hijab/Jilbab yaitu antara kreatifitas dan sesuai dengan koridor berkerudung/berhiijab yang benar 0entu saja hal ini juga bagi para pemakainya Jika para pemakai menganggap bahwa Kerudung/Hijab/Jilbab adalah bagian dari perintah agama yang tentu saja sacral dan tidak boleh di modifikasi yang mengarah pada pelanggaran akan pakem dalil, maka seharusnya para pemakai harus sadar bahwa Kerudung/Hijab/Jilbab dengan gaya yang tidak sesuai seharusnya jangan dibeli atau dipakai 5ahirnya komunitas pecina Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif setidaknya juga ikut mensosialisasikan bagaimana Kerudung/Hijab/Jilbab yang normati2e itu Kalaupun mereka ingin menciptakan model atau gaya yang baru, hendaknya itu harus dibarengi dengan penjelasanpenjelasan atau batasanbatasannya Sehingga peran komunitas ini tidak sebatas pada sosialisasi trens masa kini, akan tetapi juga flashback pada masa lampau tentang hakekat Kerudung/Hijab/Jilbab itu di syariatkan Kesimpulan
!ari fenomena perubahan budaya materi Kerudung/Hijab/Jilbab tersebut penulis akan berusaha menyimpulkan bahwasanya ada beberapa hal yang ditekankan disini 3ang pertama adalah terdapat perkembangan gaya dalam budaya materi ini, hal ini menandakan bahwa proses transformasi nilainilai atau pemaknaan akan budaya materi ini tidak sepenuhnya tersampaikan Hal ini diakibatkan oleh beberapa factor budaya, sosial, politik dan lain sebagainya yang menunjukan proses yang sangat panjang perubahanya $ada tahap perkembangan akhir pada Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif ada beberapa hal yang dapat dibaca bahwa telah terjadi penyimpangan pemahaman terhadap esensi pemakianya Sehingga tahap awal Kerudung/Hijab/Jilbab yang masih dalam dimensi ekofak, sosialfak dan ideofak, berkembang pula pada salah satu penekananya yaitu sosialfak Artinya penekanan Kerudung/Hijab/Jilbab hanya pada wilayah atribut sosial atau penanda status sosial yang mempertegas perbedaan sosial si pemakainya Hal ini jauh menyimpang dari hakekat makna Kerudung/Hijab/Jilbab sebenarnya
bser!asi "aya berjilbab #hijab style$ *?%6?
nico fergiyono
B%B & P'()%H*+*%( ,- +atar Belakang Masalah
!alam kehidupan, setiap masyarakat pasti mengalami perubahanperubahan $erubahan tersebut dapat terjadi dalam berbagai bidang kehidupan, misalnya dalam bidang politik, ekonomi, sosial, maupun perubahan yang berkaitan dengan kebudayaan $erubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, perubahannya
pun dapat menuju ke arah yang positif maupun menuju arah yang negatif 0entunya perubahan sosial yang terjadi mempunyai berbagai dampak bagi diri setiap indi2idu tersebut $erubahan sosial dalam masyarakat terjadi karena adanya perubahan dalam unsurunsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, misalnya perubahan dalam unsurunsur geografis, biologis, atau kebudayaan &asyarakat dan budaya memiliki keterkaitan yang kuat, karena tidak ada satu pun manusia yang hidup tanpa budaya $erubahan sosial budaya dalam masyarakat terjadi karena setiap masyarakat memang menginginkan adanya sebuah perkembangan dalam hidupnya, agar kehidupannya tidak konstan atau tetap pada satu titik saja $erubahan sosial dan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama, yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan caracara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu
masyarakat
memenuhi
kebutuhankebutuhannya
$erubahanperubahan
dalam
masyarakat dapat memberi dampak besar maupun kecil pada sebuah sistem sosial !alam beberapa kasus perubahanperubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat terjadi tanpa mempengaruhi lembagalembaga kemasyarakatan atau sistem sosial, misalnya model gaya berjilbab atau hijab style Seperti yang diketahui masyarakat awam bahwa jilbab identik dengan muslimah, namun ternyata jilbab bukan hanya ada dalam dunia :slam saja,dalam beberapa agama dan dalam tradisi di beberapa bagian dunia jilbab sudah dikenal sejak dahulu !alam perkembangan jaman gaya jilbab khususnya dalam dunia :slam selalu mengalami perkembangan, gaya jilbab saat ini telah menjadi sebuah trend fashion yang tidak dapat lepas dalam kehidupan para pemakai jilbab amun hijab atau jilbab yang telah menjadi sebuah trend baru dalam fashion ini menyebabkan beberapa sisi pro dan kontra diantara pemakai jilbab khususnya juga di kalangan mahasiswa Salah satu penyebab pro dan kontra berjilbab ini adalah gaya berjilbab jaman sekarang yang dinilai sudah mulai melenceng dari ketentuanketentuan dalam syariat :slam $erkembangan gaya jilbab yang dulu berkiblat pada dunia 0imur, saat ini lebih berkiblat pada dunia
*
0- 1ujuan Penulisan
* &engetahui sejarah jilbab dari berbagai negara dan agama + &engetahui penyebab trend jilbab saat ini
B%B && 1&(J%*%( P*S1%K%
ini
disebabkan
oleh
adanya
emosi
keagamaan
atau
rel!"!$us
em$t!$n
(Koentjaraningrat,*)?6' , yaitu suatu getaran jiwa yang pada suatu ketika pernah menghinggapi seorang manusia dalam jangka waktu hidupnya mosi keagamaan itulah yang mendorong indi2idu berlaku serba religi Seiring berkembangnya pola pikir dan peradaban manusia menyebabkan pula perubahanperubahan dalam gaya berjilbab saat ini sehingga menciptakan suatu trend dalam dunia fashion &enurut illiam .;ugburn bahwa ruang lingkup perubahanperubahan sosial meliputi unsurunsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial Jilbab inilah merupakan salah satu hasil dari budaya manusia yang berupa material(Soekanto, *)?+% +B+' 7aya jilbab ini khusunya pada kalangan &ahasiswi sangat mengalami perkembangan yang cukup pesat amun perubahan yang terjadi dalam dunia fashion menyangkut perubahan gaya berjilbab ini merupakan perubahan kecil $erubahan kecil merupakan perubahanperubahan yang terjadi pada unsurunsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atu berarti bagi masyarakat(Soekanto, *)?+% +"*' $erubahan dalam gaya jilbab ini dikarenakan
adanya pengaruh modernisasi dari dalam maupun luar negeri
&odernisasi merupakan sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang kearah yang lebih baik dengan harapan akan mencapai kehidupan masyarakat yang lebih maju
B%B &&& M'1)' P'("*MP*+%( )%1%
&etode pengumpulan data yang digunakan di dalam melakukan obser2asi di lingkungan kampus =ni2ersitas egeri 3ogyakarta (.akultas :lmu Sosial' sebagai berikut % •
Metode bser!asi
;brser2asi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket' namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi' 0eknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejalagejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar •
Metode 2a3an4ara # &nter!ie3 $
awancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data 0eknik wawancara yang digunakan peneliti dengan tekhnik wawancara semi terbuka, dengan menggunakan pedoman berupa format laporan dan tambahan dari peneliti sendiri •
Metode )okumentasi
&etode dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumendokumen yang ada atau catatancatatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, arsip, foto dan lain sebagainya 0ekhnik dokumentasi yang digunakan peneliti adalah dokumentasi primer dan sekunder $rimer berupa dokumentasi pengambilan foto secara langsung oleh peneliti Sekunder berupa pengambilan beberapa informasi dari media internet
+okasi bser!asi
;bser2asi yang peneliti lakukan ini berfokus di lingkungan kampus =ni2ersitas egeri 3ogyakarta (.akultas :lmu Sosial'
2aktu melakukan obser!asi
a- 2a3an4ara , Hari : Jumat 1anggal :.. Maret .5,0 b- 2a3an4ara . Hari : abu 1anggal :.6 Maret .5,0 4- 2a3an4ara 0 Hari : Kamis 1anggal :.7 Maret .5,0
B%B &8 H%S&+ )%( P'MB%H%S%( ,- Sejarah Jilbab dari Berbagai (egara dan %gama
:stilah jilbab di :ndonesia pada awalnya dikenal sebagai kain atau selendang untuk menutupi kepala (rambut' wanita !i beberapa negara :slam, pakaian sejenis jilbab dikenal dengan beberapa istilah, seperti chador di :ran, pardeh di :ndia dan $akistan, milayat di 5ibya, abaya di :rak, charshaf di 0urki, dan hijCb di beberapa negara ArabAfrika seperti di &esir, Sudan, dan 3aman 0erlepas dari istilah yang digunakan, sebenarnya konsep hijCb bukanlah 8milik9 :slam &isalnya dalam kitab 0aurat, kitab suci agama 3ahudi, sudah dikenal beberapa istilah yang semakna dengan hijCb seperti tifDeret !emikian pula dalam kitab :njil yang merupakan kitab suci agama asrani (Kristen dan Katolik' juga ditemukan istilah
semakna
&isalnya
istilah
4ammah,
reDalah,
4aif
dan
mitpahat
&enurut ipstein, seperti dikutip asaruddin =mar dalam tulisannya, hijâb sudah dikenal sebelum adanya agama-agama Samawi (Yahudi dan Nasrani atau Kristen dan katolik).
tubuh wanita itu sudah menjadi wacana dalam beberapa diskusi pada masa itu Ketentuan penggunaan
jilbab
bahkan
&esopotamia,
sudah
dikenal
di dan
beberapa
kota
tua
seperti Asyiria
&emakai jilbab bagi wanita muslim (beragama :slam' merupakan sebuah kewajiban yang perintahnya telah dijelaskan di dalam AlEurDan 0erlepas dari adanya kewajiban memakai jilbab bagi wanita :slam, sejarah mencatat bahwa jilbab sendiri merupakan bagian dari pakaian kebesaran sebagian besar agama, terutama agamaagama besar di dunia $akaian penutup kepala yang seringkali digabung dengan pakaian panjang (semacam toga' yang menutupi hampir seluruh tubuh itu bahkan tidak hanya dipakai oleh wanita, melainkan juga dipakai oleh guruguru (pendeta' agama Sehingga sebenarnya jilbab merupakan bagian dari tradisi dan identitas untuk hampir semua agama di dunia ini Jilbab atau penutup kepala dan pakaian yang menutupi sebagian besar tubuh wanita, diakui atau tidak adalah bagian dari tradisi dan ajaran agamaagama Jilbab merupakan identitas tentang sebuah kebaikan, kesopanan dan ketaatan
9Jilbab dalam dunia &S+%M #para Muslimah$
76* %anita :slam berjilbab
!alam dunia :slam memakai jilbab merupakan salah satu perintah Allah yang dikhususkan kepada para muslimah (wanitawanita muslim' &emakai jilbab tidak hanya untuk menutup aurat saja, namun juga sebagai identitas muslimah sejati Jilbab merupakan suatu cara agar wanita muslim terhidar dari berbagai godaan duniawi $erintah memakai jilbab terkandung dalam Al%Qur’an surat An%Nur a&at 33' surat Al%Ahzab a&at 59' an Al% Qur’an surat Al A’raa a&at 2. 8!an hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putraputra mereka, atau putraputra suami mereka, atau saudarasaudara mereka, atau wanitawanita :slam, atau budakbudak yang mereka miliki, atau pelayan laki laki yang tidak memiliki keinginan (terhadap wanita' atau anakanak yang belum mengerti aurat wanita9 (Al%Qur’an surat An%Nuur a&at 31) Hai abi katakanlah kepada isteriisterimu, anakanak perempuanmu, dan isteriisteri orang mukmin%9Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka9 3ang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu !an Allah &aha $engampun lagi &aha $enyayang.(Al%Qur’an surat Al%Ahzab a&at 59) 8ahai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan !an pakaian takwa itulah yang paling baik 3ang demikian itu adalah sebahagian dari tandatanda kekuasaan Allah, mudah mudahan mereka selalu ingat9(AlQur’an surat Al A’raa a&at 2 '
9dalam K&S1'( #suster biara3ati$
76+ %Suster dan
76F %
**%B Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya 0etapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting
atau
dicukur,
maka
HA#=S5AH
:A
&=!=7:
K$A5A3A
**%*6 Sebab itu, $#&$=A HA#=S &&AKA: 0A!A :
karena
para
malaikat
**%*F $ertimbangkanlah sendiri% $A0=0KAH $#&$=A <#!;A K$A!A A55AH !7A K$A5A 0:!AK <#0=!=7@
9B*()% 1''S%
76 %
9dalam ;%H*)&
#abbi #achel, salah satu #abbi yang sangat dihormati oleh umat 3ahudi juga selalu menggunakan penutup kepala dan longdress dalam kesehariannya, terutama pada saat memimpin prosesi keagamaan 76G %#abbi #achel memakai jilbab
9dalam B*)H%
76B %!ewi Kwan :m memakai jilbab !alam agama
9dalam H&()H*
76" %;rangorang Hindhu memakai jilbab Hal yang sama juga dilakukan dalam trad isi orangorang :ndia yang sebagian besar penganut ajaran Hindu $akaian yang panjang sampai menyentuh mata kaki dengan kerudung menutupi
kepala
adalah
pakaian
khas
yang
dipakai
seharihari
9orang
76? % Kaum
agung
seperti
pernikahan
91radisi Jepang masa lalu
76) %0radisi orang Jepang masa lalu memakai jilbab !alam tradisi masyarakat Jepang juga dikenal tradisi memakai pakaian semacam jilbab .aktanya sejak dahulu sampai saat ini jilbab tidak hanya menjadi bagian dari dinamika peradaban, namun telah menjadi simbol kebaikan dan ketaatan terhadap sebuah keyakinan Hampir semua agama menggunakan dan menghormati jilbab sebagai simbol pakaian yang agung, meski tidak semua menetapkannya sebagai kewajiban !ari perspektif tradisi (culture' bersama inilah jilbab tidak menjadi penghalang kebersamaan, namun jilbab dapat menjadi pemersatu dalam keragaman agama dan budaya Jilbab semestinya dimaknai sebagai keagungan berbudaya dan bukan sebaliknya
!alam agama :slam, memakai jilbab merupakan sebuah ibadah yang khusus diperintahkan oleh Allah S0 untuk para muslimah melalui firmanya dalam AlEurDan Jilbab bukan hanya sebagai penutup auerat wanita saja, jilbab juga merupakan sebuah identitas bagi muslimah &emakai jilbab juga merupakan kesadaran bagi wanita muslim yang benarbenar siap menjaga jilbabnya Khususnya dalam kalangan &ahasiswi, mereka memiliki beberapa alasan untuk memakai jilbab Alasan umum yang mendasari seorang &ahasiswi untuk memakai jilbab adalah setelah mereka mengerti dengan benarbenar tentang perintah untuk berjilbab yang terkandung dalam AlEurDan kemudian mereka memantapkan hati untuk benarbenar menutup aurat di tubuhnya !alam :slam sendiri ada beberapa aturan dalam pemakaian jilbab yang sesuai dengan syariat :slam, yaitu berjilbab dengan menutup dada dan seluruh bagian tubuhnya sehingga tidak menampakkan lekuk tubuhnya
$emakai jilbab khususnya di dalam kampus sendiri telah menjamur, maka tidak sulit untuk kita menjumpai pemandangan &ahasiswi muslim berjilbab yang berjalan sambil bercengkrama ataupun dudukduduk di taman 5ingkungan pemakai jilbab yang mulai menjamur di kalangan &ahasiswi tekadang dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri, minder, atau malu pada diri &ahasiswi muslim yang belum berjilbab ;leh karena itu, rasa tidak percaya diri, minder, atau malu ini merupakan sebuaha dorongan yang menjadikan sebuah moti2asi untuk &ahasiswi muslim yang belum berjilbab kemudian dengan perlahan mulai belajar untuk menutup aurat mereka dengan jilbab !alam diri seorang &ahasiswi muslim akan timbul perasaan yang aneh dalam diri mereka ketika lingkungannya (lingkungan teman main, teman kumpul, atau di dalam kelas' yang kebanyakan memakai jilbab, mereka akan merasa terintimidasi karena mereka merasa berbeda &eskipun mungkin sebenarnya perasaanperasaan yang timbul hanyalah halusinasi yang timbul dalam otak mereka saja, mereka mengaku bahwa mereka merasa 8berbeda9 dalam lingkungan yang sama yaitu lingkungan sesama wanita muslim Seperti pengakuan yang dilontarkan oleh seorang &ahasiswi jurusan $endidikan Sosiologi semester F, 0issia &aharani !ia mengakui bahwa hal utama yang mendorongnya untuk memakai jilbab adalah rasa malu yang timbul karena sebagian besar teman sekelasnya memakai jilbab !engan memakai jilbab seorang wanita muslim akan memiliki identitas yang mendasar sebagai wanita muslim Jilbab juga menjadi sebuah media untuk menambah kepercayaan diri para hijaber (pemakai jilbab' 7aya berjilbab saat ini yang mulai menjadi trend center akan lebih memperindah dan mempercantik para pemakai jilbab =ntuk beberapa orang, mereka berpendapat bahwa memakai jilbab tidak hanya mengikuti hukum syarDi saja namun juga untuk menambah rasa nyaman dan akan terlihat cantik bila berjilbab Hal yang sama seperti pemaparan &ahasiswi $endidikan Sosiologi semester F 0iara Kusuma 5 dan Sri Handayani &ahasiswi $KH, mereka merasa lebih cantik dan percaya diri bila memakai jilbab ketika melakukan akti2itasnya, seperti ketika pergi ke kampus maupun ketika han" $ut dengan temantemannya $emakaian jilbab dalam kalangan &ahasiswi sendiri terdiri dari dua pandangan, yaitu gaya jilbab yang biasa saja (lebih simple' dan gaya jilbab yang lebih mengikuti trend masa kini (lebih fashionable' Sebagian mahasiswi memilih untuk memakai jilbab dengan gaya jilbab yang biasa saat ke kampus Anggraini 5ufi Hakim, seorang mahasiswi semester + jurusan $endidikan Sejarah memaparkan alasannya memakai jilbab dengan gaya yang biasa saat ke kampus adalah karena gaya ini lebih simple dan tidak terlalu ribet, jadi untuk memakainya dia tidak memerlukan waktu yang lama Apalagi problem anak kos yang sering
bangun kesiangan tidak menjadi masalah yang berat untuk &ahasiswi berjilbab karena dia hanya membutuhkan beberapa menit untuk mengenakan jilbabnya Sebagian &ahasiswi yang sangat memperhatikan penampilan, mereka memilih untuk selalu u#ate dengan gayagaya jilbab masa kini yang terlihat lebih fashionable dan lebih memperlihatkan sisi teena"er dalam penampilan &ahasiswi ini sehingga terkesan tidak terlihat seperti ibuibu 0idak dipungkiri bahwa gaya Jilbab saat ini merupakan fenomena tersendiri dalam dunia fashion, gaya jilbab jaman dahulu yang hanya sekedar berupa kain dan menutup bagian aurat wanita merupakan gaya jilbab yang kuno atau tidak menarik, khususnya untuk para remaja yang memasuki masa peralihan yang sedang menempuh studi di dunia perkuliahan Seperti pilihan gaya berjilbab yang sering dikenakan oleh 0iara Kusuma 5 &ahasiswi $endidikan Sosioogi semester F dan Hida &ujahida
7*6 %Hana 0ajima Simpson saat mengenakan model jilbab yang ia design
masingmasing Ada
beberapa
syarat
budaya standar
dan busana
kebiasaan muslimah
yaitu%
0idak tembus pandang 0idak ketat hingga membentuk lekuk tubuh 0idak menyerupai pakaian lakilaki
B%B 8 S&MP*+%(
:stilah jilbab di :ndonesia pada awalnya dikenal sebagai kain atau selendang untuk menutupi kepala (rambut' wanita !i beberapa negara :slam, pakaian sejenis jilbab dikenal dengan beberapa istilah, seperti chador di :ran, pardeh di :ndia dan $akistan, milayat di 5ibya, abaya di :rak, charshaf di 0urki, dan hijCb di beberapa negara ArabAfrika seperti di &esir, Sudan, dan 3aman 0erlepas dari istilah yang digunakan, sebenarnya konsep hijCb bukanlah 8milik9 :slam &isalnya dalam kitab 0aurat, kitab suci agama 3ahudi, sudah dikenal beberapa istilah yang semakna dengan hijCb seperti tifDeret !emikian pula dalam kitab :njil yang merupakan kitab suci agama asrani (Kristen dan Katolik' juga ditemukan istilah
semakna
&isalnya
istilah
4ammah,
reDalah,
4aif
dan
mitpahat
Jilbab atau penutup kepala dan pakaian yang menutupi sebagian besar tubuh wanita, diakui atau tidak adalah bagian dari tradisi dan ajaran agamaagama Jilbab merupakan identitas tentang sebuah kebaikan, kesopanan dan ketaatan Jilbab tidak hanya dikenal dalam satu agama maupun satu tradisi saja, namun telah menjadi bagian dari beberapa agama maupun tradisi yaitu % Jilbab dalam agama :slam (para muslimah', jilbab yang dikenakan oleh suster atau biarawati dalam agama Kristen,
pada gaya jilbab saat ini 7aya berjilbab jaman sekarang yang dinilai sudah mulai melenceng dari ketentuanketentuan dalam syariat :slam
)%F1% P*S1%K%
Al%Qur’an
Soekanto, Soerjono*)?+ *$s!$l$"! *uatu Pen"antar $0 #aja 7rafindo $ersada% Jakarta
Koentjaraningrat*)?6 +ebera#a P$,$, Antr$#$l$"! *$s!al' !ian #akyat% Jakarta
Kusuma,
:ntan
+6*6
81ara
&enurut
:slamhtt#:--!ntan,usumasbl$".bl$"s#$t.$m-2/1/-/2-ara%ber0!lbab%
Syariat menurut%
s&ar!at%!slam.html . !iakses pada tanggal +? &aret +6*F
+6*6
Sejarah
Jilbab
dari
egara
dan
0radisi
htt#:--$lu.bl$"s#$t.$m-2/1/-12-se0arah%0!lbab%ar!%berba"a!%ne"ara% an.html . !iakses pada tanggal * April +6*F
8&odernisasi9 idwikipediaorg/wiki/modernisasi !iakses pada tanggal * April +6*F
Sejarah Jilbab di Indonesia Negara Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di dunia. Meskipun hanya 88% penduduknya beragama Islam, Indonesia bukanlah negara Islam. Besarnya jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia tentunya berpengaruh pada kultur masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan atau muslimah di Indonesia menggunakan pakaian panjang atau pakaian muslimah dan jilbab sebagai salah satu alternatif untuk menutup aurat. Tahun !"#$an teratat sebagai tahun munulnya gelombang kebangkitan pemeluk Islam di dunia internasional yang gaungnya merambah ke segala
penjuru dunia, termasuk Indonesia. Selama tahun 8# sampai !#$an jumlah pemakai jilbab terus bertambah, utamanya di kalangan mahasis&a dan pelajar. Tepatnya tiga puluh tahun lalu, saat jilbab serta busana muslim masuk ke belantika mode Indonesia. 'enggunaannya masih di anggap gagap dan kurang pergaulan. (esainer yang serius menggarap jilbab dan busana muslim pun masih bisa di hitung dengan jari. Namun sekarang, dengan epat jilbab dan busana muslim dapat beradaptasi, bahkan timbul istilah baru yakni hijab )jilbab modis*. (engan menyerap tren yang ada di medan mode kontemporer seperti eksplorasi fashion timur tengah, etnik tradisional dan fashion internasional. Serta peran media massa dan internet yang sangat berpengaruh karena dapat memberikan informasi$informasi tren masa kini seputar jilbab dan busana muslim. +ontohnya outobe yang bisa mengajarkan bagaimana ara mengeksplorasi dan mengkreasikan jilbab dan hijab. Sekarang bisa ditemukan banyak sekali tutorial jilbab dan hijab di outobe, baik yang berbahasa Inggris ataupun Indonesia. +ara memasang jilbab pasmina, jilbab segi empat, jilbab segitiga, jilbab langsung dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sejak selebritis Indonesia, Inneke -oeshera&ati yang sebelumnya adalah seorang ikon seks memutuskan untuk berhijab pada akhir tahun !!#$an. asilnya jilbab, hijab dan busana muslim meniptakan tren dalam dunia fashion Indonesia. -ondisi muslim/muslimah negara Indonesia yang lebih moderat dan
toleran dibandingkan negara lainnya, meniptakan perubahan dalam segi kultur masyarakat. Menurut Su0anne 1pril Brenner, jilbab di Indonesia merupakan suatu peristi&a ##%
modern,
bahkan
terlampau
modern
dimana
perempuan
berjilbab
merupakan suatu tanda globalisasi, suatu lambang identi2kasi orang Islam di Indonesia dan negara$negara lain di dunia modern ini, menolak tradisi lokal dalam hal berpakaian sekaligus juga menolak hegemoni dan fashionible Barat. ingga sampai hari ini pandangan orang mengenai jilbab terbagi dalam dua kelompok. -elompok pertama, yang tampaknya merupakan kelompok mayoritas adalah perempuan Islam yang senantiasa mengikuti perkembangan mode tanpa memperdulikan ketentuan$ketentuan syariat dalam hal menutup aurat. Mereka masih beranggapan bah&a jilbab itu kuno, ketinggalan 0aman dan sebutan$ sebutan lain yang kurang simpatik. -elompok kedua diisi oleh perempuan Islam yang mengenakan jilbab seara kaku tanpa memperdulikan dan mena2kan pentingnya mode jilbab, karena selama ini istilah mode menurut mereka mengandung konotasi jahili. (i antara kedua kelompok ini berkumpul &anita$ &anita Islam Islam yang merasa terpanggil untuk berjilbab sesuai dengan tuntunan syariat, tetapi tidak menjauhkan diri dari mode busana &anita yang tengah berkembang.
345434NSI &&&.en.&ikipedia.org &&&.syariahpubliations.om, Jilbab Antar Gaya dan Rekontruksi Diri, akses 6 September 6##8, halaman &&&.ajang$kita.om, Jilbab,Antara
Gaul
dan
Pembungkus
Aurat ,
akses
September 6##8, halaman Surtiretna, Nina, )!!7* Anggun Berjilbab, Bandung 1l$Bayan
TREND JILBAB DI KALANGAN REMAJA WANITA ISLAM MODERN TREND JILBAB DI KALANGAN REMAJA WANITA ISLAM MODERN
Tuntunan syariat agama Islam bagi kaum &anita untuk memakai busana muslimah akan lebih memelihara ketenteraman serta menjaga ketenangan dan keselamatan &anita tersebut. 'ria dan &anita sama$sama mempunyai nafsu dan daya tarik. -arenanya, berbusana sebagaimana ketentuan seorang muslimah dengan berkerudung, memakai jilbab atau dengan menutup bagian tubuh yang bisa menimbulkan rangsangan bagi pria akan dapat menegah dari pandangan bebas dan daya tarik laki$laki.9: (i antara penghormatan 1llah, serta
penghargaan
dan penjagaan
martabat kepada kaum perempuan adalah ke&ajiban untuk menggunakan pakaian tertutup (Jilbab* dan menutupi rahasia dan keantikannya dari mata manusia. 1llah juga mengharamkan perempuan untuk membuka busana muslimah dan bersolek untuk menghindarkannya dari pandangan mata laki$laki, nafsu birahi, serta keenderungan yang hina dan sesat sekaligus untuk menjaga martabatnya.96: ;aman
sekarang,era$nya
fashion
yang
semakin
beragam
dan
menarik.Tidak uma kalangan umum saja,bahkan umat islam pun mengikuti perkembangan fashion ini,khususnya pakaian untuk &anita.Sudah biasa kita melihat di tempat$tempat umum,&anita muslim mengenakan jilbab.;ilbab sendiri
di artikan sebagai busana muslim yang bentuknya terusan panjang untuk menutupi seluruh anggota tubuh keuali muka dan telapak tangan. ;ilbab itu di &ajibkan bagi muslimah untuk memakainya dengan tujuan sebagai pelindung dan menjaga auratnya agar tidak di ganggu kaum pria.1da yang
menyebut
;ilbab
dengan
istilah
ijab.Sebenarnya
baik
;ilbab
maupun ijab itu sama saja,hanya perbedaan ara menyebutnya saja.Mungkin di
tempat ini
disebut ;ilbab,sedangkan
di lain
tempat disebut
dengan
ijab. ijab/;ilbab kini fungsinya tak hanya untuk menutupi bagian tubuh yang seharusnya
tertutup
saja,melainkan
telah
banyak
di
kreasikan
dengan
bermaam model,mengikuti selera fashion saat ini.Tidak masalah juga jika ;ilbab menjadi fashion,apalagi remaja putri sekarang suka dengan ;ilbab yang unik dan menarik
modelnya.Tapi
sayangnya
justru banyak
ditemukan
;ilbab
yang
bentuk/ara pemakaiannya tidak sesuai syariat agama. 3emaja muslim ingin dibilang gaul dan akhirnya memakai jilbab yang meleneng dari aturan agama.a memang,jilbab yang dikenakan itu menutupi bagian kepalanya,tapi oba perhatikan bagian ba&ahnya.;ilbab di kombinasikan dengan pakaian yang ketat,transparan dan membentuk lekukan tubuh.Belum lagi ba&ahnya yang sering memakai elana jeans atau elana panjang yang ketat. Mereka yang memakainya nggak merasa kalau ara berjilbab mereka salah.Seolah$olah tidak menghiraukan jika pakaian yangmembentuk lekuk tubuh itu jelas dilarang dipakai dalam agama islam.;angan salahkan para lelaki kalau para tertarik dan menggoda &anita yang berjilbab seperti itu.Saking banyaknya pakaian ;ilbab gaul seperti itu hingga munul sebutan ;ilboobs kalau di artikan,terdiri dari 6 kata ;il )kependekan kata ;ilbab* dan Boobs
)pasti
sudah
tau
artinya*.Miris
memang
melihat
para ;ilboobs ini
berkeliaran dimana$mana.Mereka berjilbab tapi telanjang,kelihatannya memakai pakaian penutup tapi lekuk tubuhnya terlihat jelas semua. 'adahal
dalam
islam,sudah
di
terangkan
seara
jelas,bagaimana
hukumnya jika mengenakan ;ilbab dengan pakaian yang ketat,seperti dijelaskan pada sebuah hadis yang artinya “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: !" #uatu kaum yang memiliki $ambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan %" para &anita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak'lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring )anita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan men$ium baunya, &alaupun baunya ter$ium selama perjalanan sekian dan sekian* )3. Muslim no. 668* <akekat jilbab itu untuk kepentingan menutup aurat. (i samping sebagai bentuk kepatuhan beragama, juga mmiliki manfaat sosial kemasyarakatan. Sungguhpun memakai pakaian, tetapi tetap menonjolkan lekuk tubuh, termasuk juga jenis pakaian tembus pandang, itu tetap tidak memenuhi standar ke&ajiban. Baik digunakan untuk laki$laki maupun perempuan Mereka para ;ilboobs itu seharusnya memakai ;ilbab bukan untuk ikut$ ikutan fashion saja,karena peruma kalau pakai ;ilbab tapi jadinya tidak sesuai aturan agama.=alu bagaimana ;ilbab yang sesuai syariat islam itu> Berikut ini ada beberapa iri ;ilbab yang sesuai dengan ajaran islam
. Menutup seluruh anggota tubuh keuali muka dan kedua telapak tangan 6. Tidak berfungsi sebagai perhiasan )tidak tabaruj* 7. -ainnya tebal,tidak tipis dan transparan ?. Tidak boleh ketat,harus longgar @. Tidak diberi &e&angian/parfum
A. Tidak menyerupai punuk unta, karena seperti perempuan ka2r
Jilboobs : Tubuh Tana Ideolo!i &embahas wacana hijab style kurang seru tanpa membahas fenomena jilboobs Julukan bernada pelecehan yang ditujukan kepada muslimah yang jilbabnya takmenutup dada dan mempertontonkan bentuk payudara (boobs' ini mencuat di media sosial pada Agustus +6* .otofoto muslimah berjilbab dengan kaos ketat dan celana jins yang membentuk bagian payudara dan bokong beredar di .acebook dan 0witter 0agar jilboobs sempat ramai di lini masa 0witter Sebagian orang mengutuk para penggunanya karena telah mencemarkan nama jilbab dan kehormatan muslimah Sebagian yang lain menanggapinya dengan kesan lebih bijak $ara pengguna jilboobs sedang berproses menuji jilbab yang syarDi 0idak sepantasnya masyarakat mengutuknya Alihalih semakin semangat menggunakan hijab, bisa jadi kutukan itu malah membuat pengguna jilboobs melepas jilbabnya Jika dirunut dari sejarah perkembangan gerakan menutup aurat di :ndonesia, aliran berpakaian dengan mengenakan jilbab, tapi tetap memperlihatkan lekuklekuk tubuh tertentu sempat menjadi tren pada tahun *))? sd +66an Hal itu bersamaan dengan booming film :ndia di :ndonesia, (Al Amin% +6*' Hal ini juga berbarengan dengan mulai berjilbabnya artis :nneke Koesherawati :a menjadi pusat tren jilbab gaul pada tahun +66+ yang juga disebut jilbab cekek karena helaian jilbab dililitkan ke leher &odel jilbab ini juga disebut sebagai jilbab pentul korek karena bentuknya yang menyerupai pentul korek 7aya jilbab yang dililitkan ke leher tentu tidak sesuai dengan aturan :slam (menutup dada' sehingga bentuk payudara terlihat jelas
jilbab Komunitaskomunitas Jilboobs di .acebook membagi gambargambar muslimah berjilbab seksi 0anpa sadar, perempuanperempuan yang gambarnya disebarkan oleh akun komunitas Jilboobs sedang menjadi tontonan $ada awalnya meraka menganggap diri menjadi subjek popularitas $adahal sebenarnya mereka sedang menjadi objek tontonan yang tanpa sadar memarginalkan diri mereka sendiri &enurut $iliang, dalam masyarakat tontonan, tubuh perempuan sebagai objek tontonan dalam menjual komoditas mempunyai peran yang sangat sentral &enjadikan tubuh sebagai tontonan bagi sebagian perempuan merupakan jembatan atau jalan pintas untuk memasuki pintu gerbang budaya populer, mencari popularitas, mengejar gaya hidup, dan memenuhi kepuasan material, tanpa menyadari bahwa mereka sebetulnya telah dikonstruksi secara sosial untuk berada di dunia marginal, dunia objek, dunia citra, dan dunia komoditas,9 (+6**% FF*FF+' :ni dialami oleh muslimah yang fotofotonya disebarkan melalui akun komunitas Jilboobs $ada saat wacana ini ramai diperbincangkan di media, fotofoto mereka dicaplok oleh portalportal berita online 0idak jarang foto mereka pun menjadi bahan pelecehan terhadap jilbab Keuntungan material takdidapat, malah ujungnya, popularitas yang didapat adalah sebagai citra negatif pengguna jilbab :nilah yang dinamakan tubuh tanpa ideologi $erempuan pengguna jilboobs seperti awan yang bergerak ke mana angin berhembus :a tidak memiliki pegangan yang jelas dalam berpakaian .enomena Jilboobs yang lahir pada hirukpikuk wacana hijab style sebagai sebuah komoditas fashion hanya akan menjadikan pengguna jilboobs se bagai objek belaka Jilboobs yang merupakan akronil dari Jilbab dan boobs Secara semiotik kata ini mewakili komunitas perempuan beragama :slam yang familiar disebut muslimah
P'()%H*+*%(
%- +%1% B'+%K%("
Kerudung atau Jilbab merupakan kata yang tidak asing lagi diperdengarkan oleh telinga kita saat ini Suatu kain yang berfungsi sebagai penutup aurat wanita kini sedang ramai dipergunakan sebagai tren enter dunia fashion
=ntuk
menghadapi
fenomenafenomena
dewasa
ini
tentang
pengetahuan
menggunakan jilbab &aka, akan dibahas tentang hakikat berjilbab, fungsi jilbab, manfaat jilbab, dan hukum serta ketentuan berjilbab Selain itu, pembahasan ini agar bermanfaat bagi pembaca dan dijadikan sebagai suatu pengetahuan yang berupa referensi menggunakan jibab yang baik dan benar seuai syariat islam yang sesungguhnya
B- *M*S%( M%S%+%H
!ari paparan yang telah dijelaskan diatas, dapat ditentukan suatu rumusan masalah sebagai berikut % * Apakah hakikat berjilbab itu@ + Apakah kriteria jilbab yang baik menurut syariat islam@ F Apakah manfaat berjilbab bagi wanita muslim menurut :slam maupun sains @
P'MB%H%S%(
&-
H%K&K%1 J&+B%B
a- Pengertian jilbab se4ara bahasa
Jilbab menurut kamus Al&uDjam al asith memiliki makna sebagai berikut% * Eomish (sejenis jubah' + Kain yang menutupi seluruh badan F Khimar (kerudung' $akaian atasan seperti milhafah (selimut' G Semisal selimut (baca% kerudung' yang dipakai seorang wanita untuk menutupi tubuhnya Sedangkan jilbab menurut Kamus
b- Pengertian jilbab se4ara istilah
&enurut :bnu Ha4m, jilbab adalah pakaian yang menutupi seluruh badan, bukan hanya sebagiannya &enurut :bnu Katsir jilbab adalah semacam selendang yang dikenakan di atas khimar yang sekarang ini sama fungsinya seperti i4ar (kain penutup' &enurut Syaikh bin
&anusia selalu mengalami perubahanperubahan selama hidup baik secara indi2idu maupun secara kolektif dalam konteks kehidupan bermasyarakat (Soekanto, +66B%+G)' $erubahan dalam berbagai macam sektor yang terjadi pada kelompok masyarakat disebut sebagai perubahan sosial $erubahan sosial mencakup perubahan dalam berbagai sektor, salah satunya mode pakaian (fashion' .ashion merupakan bagian dari gaya hidup masyarakat di dunia, dengan berbagai macam jenis dan mode yang terus mengalami dinamika/perubahan &ulai dari modemode yang berkiblat dari dunia timur sampai tren fashion yang diilhami bangsa
tren hijab, yang tidak hanya b$$m!n" di
:ndonesia namun juga di seluruh dunia Jilbab (hijab' tak hanya sekedar sebagai penutup kepala akan tetapi kini telah menjadi tren mode yang dapat dijangkau
semua lapisan
masyarakat Komunitas hijabers dapat menghasilkan produkproduk kreatif yang menarik dan anggun Kreati2itas ini di akui di :ndonesia,dilihat dari penggunaan syle hijab yang makin pesat bagi wanitawanita muslimahStyle hijab dan tren mode hijab yang sedang berkembang dapat di kaitkan dengan teori kreati2itas,yaitu 0eori :nterpersonal
0eori interpersonal memandang kreati2itas menekankan pada reat$r sebagai !nn$at$r dan orang lain yang mengenal dan mengakui kreasinya !engan kata lain teori ini memandang penting arti nilai dalam karya kreatif, karena nilai mengimplikasikan pengakuan dan kontrol sosial Kerudung atau Jilbab merupakan kata yang tidak asing lagi diperdengarkan oleh telinga kita saat ini Suatu kain yang berfungsi sebagai penutup aurat wanita kini sedang ramai dipergunakan sebagai tren enter dunia fashion
,-. umusan Masalah
*
+
F
,-0 1ujuan
*
=ntuk mengetahui definisi Hijab
+
=ntuk mengetahui sejarah perkembangan Hijab
F
=ntuk mengetahui fenomena Hijab saat ini
=ntuk mengetahui dampak tren Hijab
B%B && P'MB%H%S%( .-, )efinisi Hijab
Jilbab menurut kamus Al&uDjam al asith memiliki makna sebagai berikut% * Eomish (sejenis jubah' + Kain yang menutupi seluruh badan F Khimar (kerudung' $akaian atasan seperti milhafah (selimut' G Semisal selimut (baca% kerudung' yang dipakai seorang wanita untuk menutupi tubuhnya Sedangkan jilbab menurut Kamus
disebut #areh, di 5ibya m!la&at , di :rak aba&a' di 0urki harsha , dan tuun" di &alaysia, sementara di negara ArabAfrika disebut hijab !i :ndonesia, penggunaan kata N 0!lbabN digunakan secara luas sebagai busana ,eruun" yang menutupi sebagian kepala perempuan (rambut dan leher' yang dirangkai dengan baju yang menutupi tubuh kecuali telapak tangan dan kaki amun, ada pendapat yang menyatakan Hijab berbeda dengan jilbab Kalau hijab itu penutup keseluruhan Artinya seluruh tubuh kita tertutup Sedangkan jilbab hanya kerudung penutup kepala saja Sedangkan istilah yang sedang n"e%tren saat ini 8Hijabers9, merupakan kata Hijab yang kemudian mendapatkankan imbuhan Oers yang dapat diartikan sebagai pemakai hijab !alam artikel lain kami mendapati kata 8Hijabers9 lebih merujuk ke arah orang yang berjilbab dengan menggunakan beberapa mode jilbab yang terlihat bagus atau mode yang sedang n"e%tren saaat ini !an pada akhirnya Hijabers dapat diartikan sebagai suatu cara berhijab yang ash!$nable, nyaman dan *t&l!sh tetapi tetap SyarPi Sedangkan !0abers 6$mmun!t& adalah forum perkumpulan para pemakai hijab .-. Sejarah Hijab
Hijab yang kini telah menjadi trend fashion tersendiri memiliki sejarah yang cukup panjang Jika ditarik beberapa tahun ke belakang, terdapat berbagai kasus tentang larangan pemakaian jilbab/hijab yang banyak terjadi di negaranegara sekuler
jilbab
baru
terjadi
setelah
turunnya
SK
)irjen
)ikdasmen
(o-,55/=/Kep/)/,>>, tentang pakaian sekolah yang mengijinkan para siswi muslim
mengenakan jilbab ke sekolah Jika kita menilik sejarah jilbab dunia,yang melintasi berbagai agama '&enurut instein, seperti dikutip asaruddin =mar dalam tulisannya, hijCb sudah dikenal sebelum adanya agamaagama Samawi (3ahudi dan asrani / Kristen'
.-.-, 1radisi Hijab Semua %gama ,- &slam
a! Nab!' ,ata,anlah ,e#aa !ster!%!ster!mu' ana,%ana, #erem#uanmu an !ster!%!ster! $ran" mu,m!n: 7ena,lah mere,a men"ulur,an 0!lbabn&a81232 ,e seluruh tubuh mere,a. ;an" em!,!an !tu su#a&a mere,a leb!h muah untu, !,enal' ,arena !tu mere,a t!a, ! "an""u.
.- Kristen
!alam Kristen dan Katolik, pakaian semacam
jilbab selalu digunakan oleh para
#abbi #achel, salah satu #abbi yang sangat dihormati oleh umat 3ahudi juga selalu menggunakan penutup kepala dan longdress dalam kesehariannya, terutama pada saat memimpin prosesi keagamaan ?- Budha
!ewi Kwan :m (A2alokites2ara
biasa telah memakai pakaian panjang yang anggun dengan penutup kepala yang khas itu .-0 Fenomena Hijab Saat &ni .-0-,- Hijabers ommunity #H=$
.enomena $emakaian hijab di :ndonesia dengan berbagai 2ariasi mode hingga membentuk sebuah tren sebenarnya belum diketahui secara pasti kapan terjadinya di :ndonesia 0etapi dilihat dari perkembangannya, fenomena hijabers dimulai pada tahun +6*6 dengan disertai dibentuknya sebuah komunitas yaitu !0abers 6$mmun!t&
!0abers 6$mmun!t& atau Komunitas Hijabers :ndonesia didirikan pada +" o2ember +6*6 di Jakarta Sekitar F6 perempuan dari berbagai latar belakang dan profesi berkumpul bersama demi berbagi 2isi untuk membentuk sebuah komunitas yang menampung berbagai kegiatan yang berkaitan dengan jilbab dan muslimah &ereka berusaha menumbuhkan kecintaan terhadap islam melalui ash!$n. !0abers 6$mmun!t& tidak hanya berkembang di Jakarta, di beberapa kota besar di :ndonesia, 1ontohnya
.-?
dsb
Bentuk
kreati!itas
hijab
Saat ini hijab sudah berkembang pesat,bahkan indonesia sudah menjadi trend center untuk busana muslimah di dunia!engan banyaknya desainer dengan kreati2itas tinggi dan memiliki koleksi rancangan sendiri,membuat fashion hijab semakin berkembang!apat dilihat dari salah satu acara !0ab a& !s $m!n"> yang diseleranggarakan di Skenoo Ihibition
Hall,
&all
7andaria
1ity,
Jakarta
.-?-,
Model
Selatan
Hijab
&asih disesuaikan dengan cara berpakaian yang sebelumnya yaitu dipenuhi dengan banyak warna serta corak yang lebih style serta dinamis 7aya hijab dari tahun ke tahun telah berkembang
sehingga
tidak
akan
tertinggal
perkembangan
jaman
.-@ )ampak 1ren Hijab
#$ !ibentuknya Komunitas Hijab sebagai upaya mempererat tali silaturrahmi antar sesama
pengguna hijab
#<$ &engurangi esensi dari penggunaan hijab yang sesunguhnya #<$ !ipandang sebagai salah satu produk kapitalisme (digunakan sebagai ajang bisnis'
(ekonomi'
#<$ &enimbulkan kesenjangan sosial mengingat jenisjenis hijab yang ada tidak dapat
dijangkau oleh semua kalangan (sosial' dsb
B%B &&& P'(*1*P
0-, Kesimpulan
komunitas ini berkembang dan menjadi besar serta membuat sebuah tren baru dalam berkerudung bagi muslimah di :ndonesia pergeseran nilai pemakaian jilbab masa kini telah bergeser dari sebuah manifestasi perilaku menjalankan tuntunan agama menuju mode atau fashion !alam kaitannya dengan budaya populer dan industri budaya,
terjadi sebuah pergeseran ( sh!t!n") dalam
pemberlakuan nilainilai agama :slam masa kini terutama dalam perkembangan komunitas Hijabers &elihat fenomena komunitas jilbab kontemporer, perlu dijelaskan kepada masyarakat bahwa persepsi dan pemakaian jilbab telah mengalami pergeseran (*h!t!n") Karena ada upaya untuk mengaktualkan identitas islam itu melalui berbagai tradisi seperti cara berpakaian, penggunaan bahasa dan gaya hidup $ergeseran ini terjadi karena komunitas jilbab kontemporer lebih menekan pada ,$mers!al!sas! dan enterta!n!n" semata dengan melupakan sisi religiusitas sebuah h!0ab.
)%F1% P*S1%K%
*
R*R* http%//idsh2oongcom/humanities/religionstudies/+*?F)"pengertianhijabdan keutamaannya/TiI44+<=i:E>4G diunduh +G o2ember/*G%66 6
R+R+ $rasetia, Heru N$akaian, 7aya, dan :dentitas $erempuan :slamN :dentitas $erempuan
:ndonesia% Status, $ergeseran #elasi 7ender, dan $erjuangan konomi $olitik !esantara .oundation
!epok
http%//lifestyleliputanBcom/read/+6+G6+/ratusanprodukkreatifmelipirdihijabday 6
•
•
Beranda Tentang -ami
•
-ontak
•
1rtikel
•
Sastra
•
4dukasi
•
Berita 'opuler
•
Flahraga
Search her
Home » » REALITAS JILBAB MASA KINI
REALITAS JILBAB MASA KINI 'osted by 1ri2n 4lbanbary 'osted on #".7? &ith No omments
BAB I "ENDA#$L$AN A% La&ar Bela'an! Masalah
Berbiara tentang jilbab tentu sangat menarik untuk dibahas dan diperbinangkan di dunia Islam seara khusus. ;ilbab dalam Islam memang merupakan sebuah identitas kemuslimahan seorang &anita, &alapun ada sebagaian
endikia&an
muslim
Indonesia
seperti
Guraish
Sihab
yang
berpendapat bah&a jilbab hanya persoalan khilafah, hanya persoalan tradisi, maka &anita muslim di Indonesia tidak di&ajibkan berjilbab. Halaupun beberapa ulama lainnya ngotot tetap me&ajibkan berjilbab karena mereka menganggap bah&a jilbab merupakan ke&ajiban bagi seorang muslimah dan merupakan perintah agama. Terlepas dari pesoalan &ajib atau tidak seorang &anita muslimah berjilbab seperti yang dibiarakan di atas tadi, namun yang lebih menarik bagi penulis adalah membahas sesuatu yang lebih realistis, mengapa sebenarnya orang$orang
muslimah
sekarang
memakai
jilbab,
motif
apa
yang
melatarbelakanagi mereka berjilbab, dan apa tujuan mereka berjilbab> 1palagi sekarang dunia 2shion sangat mempengaruhi trend atau mode pakaian termasuk jilbab itu sendiri. Berangkat dari latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut yaitu bagaimanakah realitas jilbab &anita muslimah masa kini>. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tentang realitas jilbab &anita muslimah masa kini. (alam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif$kualitatif sehingga mampu memberikan data$data yang konkrit, realistis, serta +resh dengan melalui kuantitaif, yang pada berikutnya dari data tersebut diperlukan analisis seara mendalam dengan melalui kualitatif. 'enelitian ini dilakukan di JniKersitas Islam Negeri Sunan -alijaga ogyakarta, alasan pengambilan tempat di JIN karena di 'erguruan Tinggi ini merupakan basis jilbab. 'enelitian ini dilaksanakan dalam kurun &aktu satu minggu yakni dari hari senin tanggal ! NoKember s/d hari ahad tanggal 6@ NoKember Tahun 6#6.
BAB II "EMBA#ASAN #ASIL "ENELITIAN A% Landasan Teori Banyak pandangan tentang de2nisi dan batasan jilbab itu sendiri. Menurut Gardha&i seorang &anita mempunyai aurat, dan aurat &anita adalah seluruh tubuh keuali &ajah dan telapak tangan, jadi menggunakan jilbab dalam hal ini merupakan ke&ajiban bagi semua &anita muslimah.9:
'endapat semaam ini bukan hanya ada di kalangan sunni. (i kalangan ulama Syiah juga ada kesimpulan, bah&a Lapa yang biasa tampak daripadanya ialah L&ajah dan telapak tangan dan perhiasan yang ada di bagian &ajah dan telapak tangan. Murtadha Muthahhari menyimpulkan, dari sini ukup jelas bah&a menutup &ajah dan dua telapak tangan tidaklah &ajib bagi &anita, bahkan tidak ada larangan untuk menampakkan perhiasan yang terdapat pada &ajah dan dua telapak tangan yang memang sudah biasa dikenal, seperti elak dan kutek yang tidak pernah lepas dari &anita.96: ;ilbab adalah kain lebar yang menutupi seluruh tubuh keuali muka dan telapak tangan, bukan perhiasan berbentuk pakaian, kainnya tebal, longgar, tidak diberi &e&angian, tidak menyerupai pakaian laki$laki dan &anita ka2r dan bukan merupakan pakaian yang menarik perhatian97:. -arena kalau jilbab menarik perhatian memaning ha&a nafsu terhadap la&an jenis. ;adi dari de2nisi di atas dapat ditarik kesimpulan bah&a jilbab merupakan penutup aurat seorang &anita, dan aurat seorang &anita adalah seluruh tubuh keuali muka dan telapak tangan. ;adi &anita yang berjilbab adalah &anita yang menutupi auratnya atau seluruh tubuh keuali &ajah dan telapak tangan. Namun, sekarang terjadi pergeseran de2nisi jilbab yang semula hanya jilbab dide2nisikan sebagai penutup aurat seluruh tubuh. Namun sekarang jilbab lebih sempit lagi dan dispesi2kasikan terhadap penutup kepala dan dada, bahkan ada yang mengatakan dari kepala sampai ke leher saja. 'ara ilmu&an muslim menilai jilbab sebagai simbol kehormatan dan identitas perempuan. Setiap hal yang berharga tentu sangat layak untuk dijaga dan dilindungi dengan baik. (i mata Islam, perempuan laksana bunga yang harus senantiasa dijaga kesuiannya dengan jilbab.
B%
"e(bahasan)Analisis Masalah Setelah dilakukan penelitian di lapangan maka penulis akan melakukan diskripsi$analisis terhadap data$data yang diperoleh. Banyak persepsi yang munul tentang alasan dan tujuan responden dalam memakai jilbab. Termasuk perkembangan dan perubahan trend jilbab dari masa ke masa sampai saat ini. Maka di sini akan dibahas tentang jilbab dalam perspektif responden. Jntuk itu, pembahasan disini akan dikelompokkan dalam beberapa kategori sesuai dengan data hasil penelitiian di lapangan. Pertama, kategori yang lebih enderung terhadap alasan religius. edua, kelompok yang lebih
enderung terhadap alasan soiologis. etiga, kategori ini lebih enderung terhadap alasan psikologis. eempat, ada juga yang lebih menonjol terhadap faktor kesehatan. Maka keempat kategori tersebut akan dijabarkan sebagai berikut .
-ategori 3elegius 1dapun responden yang termasuk dalam kategori ini adalah +h9?:, r9@:, mereka melihat jilbab tidak hanya sekedar penghias belaka tetapi hakikat jilbab menurut mereka adalah ada -ulue atau nilai yang terkandung disitu, yakni nilai ibadah yang sangat luar biasa.
Sehingga jilbab yang dipakai tidak hanya
menjadi identitas muslimah belaka tetapi lebih kepada hati yang bekerja disini bukan d0ahir yang bekerja. Bahkan menurut +h nilai yang terkandung di dalam jilbab itu selain dari nilai ibadah sang pemakai jilbab juga harus memiliki nilai lebih dari yang tidak memakai jilbab. (engan memakai jilbab seseorang harus lebih sopan dan santun dalam bersikap. ;adi statement yang mengatakan bah&a jilbab itu hanya sebagai pembungkus belaka akan terbantahkan dengan nilai tersebut tadi. Begitu pula menurut r jilbab bukan semata tradisi
muslimah yang
di&ariskan seara turun$temurun, tetapi enderung terhadap ara manusia itu untuk mengimplementasikan keimanan dan ketak&aan dalam keseharian. Jntuk itu, dengan melalui kiat berjilbab maka rasa keimanan dan ketak&aan dapat ditingkatkan seara terus menerus dan konsisten. 6.
-ategori Sosiologis 3ealitas &anita muslimah dalam memakai jilbab ternyata tidak hanya alasan relegius, tetapi terdapat juga alasan sosiologis. 3esponden yang termasuk dalam kategori ini Nm, N5, 5d, -h, NI, (e, B5 dengan beberapa sudut pndang berbeda tetapi masih dalam ranah sosiologis. Menurut Nm9A: mengatakan bah&a jilbab merupakan hiasan diri yang dipakai oleh seoarang &anita sehingga &anita tersebut tampil lebih modis dan peraya diri. ;ilbab itu ya kayak hiasan diri ya, untuk kita tampil lebih emmuaah lebih modis kayak 0aman sekarang itu ya, untuk apa ya pokoknya untuk penampilan kita lebih pede menurutnya seperti yang di&a&anarai di sela$sela istirahat kuliah.
Berbeda dengan N59": mengatakan bah&a tujuan dari berjilbab untuk lebih disegani dan dihargai seara moral karena seara sosiologis mereka yang berjilbab dianggap orang yang baik seara perilaku. 1naloginya ketika orang membeli makanan atau buah$buahan yang tidak dibungkus dan yang dibungkus akan sangat berbeda daya tariknya terhadaap pembeli. ang dibungkus akan terasa menarik dan dianggap terjamin seara higinis oleh konsumen. Berbeda dengan yang tidak dibungkus konsumen ragu akan kebersihannya. Bahkan buah dan makanan yang terbungkus seperti di s&alayan harganya pasti lebih mahal daripada buah yang tidak terbungkus di pasar tradisional. 'adahal kadar dan jenisnya sama, yang membedakan hanya persoalan dibungkus dan tidak dibungkus saja. Senada dengan pendapat N5, 5d98: pun beranggapan &anita yang memakai jilbab akan terlihat berbeda dalam persepsi laki$laki. Hanita tersebut akan dilihat lebih baik daripada yang tidak memakai jilbab. Bahkan menurut 5d laki$laki akan lebih segan terhadap &anita yang memakai jilbab dan beranggapan bah&a &anita tersebut tidak mudah diganggu. al ini senada dengan -h9!: yang mengatakan bah&a berjilbab akan terasa disegani dan dihormati oleh setiap orang yang berinteraksi denganya. -arena berjilbab baginya merupakan kebiasaan dan identitas dirinya dalam keseharian. Sehingga kalau tidak berjilbab merasa ada yang hilang identitas kehormatannya. Bahkan dia bererita pernah tidak memakai jilbab bertemu dengan temannya reaksinya diterta&akan, sehingga dia merasa ada yang kurang di dalam dirinya jika tidak berjilbab. =ebih anggun memakai jilbab daripada yang tidak memakai jilbab. Sepenggal kalimat ini persis yang dikatakan NI. (ia merasa anggun dalam kesehariannya jika jilbab melekat di kepalanya. Selain itu di a berpendapat bah&a memakai jilbab lebih dihormati oleh laki$laki maupun perempuan. Semua orang akan menghormati bagi yang memakai jilbab. -arena disisinya jilbab itu identitas orang yang baik. ;adi barang siapa yang memakai jilbab maka dia akan memperoleh getahnya dianggap menjadi orang baik pula dalam ranah sosial. Berbeda
dengan
pengalaman
(e9#:
dia
berjilbab
akademis yaitu ketika masuk kuliah di salah satu
karena
tuntutan
'erguruan Tinggi Islam.
Sehingga menuntut dia untuk memakai jilbab, karena sebelumnya di&aktu SM1 dia termasuk &anita anti jilbab. Bahkan menurutnya jilbab sangat membuat ribet bagi pemakainya apalagi ketika terburu$buru berangkat ke suatu aara, &aktu akan termakan dengan memakai jilbab. Tetapi &alapun seperti itu kenyataannya
dia harus memakai jilbab karena tuntutan akademis. BI9: pun demikian karena dia masuk di pesantren sehingga tuntutan untuk memakai jilbab dialaminya sejak di pesantren. 7.
-ategori 'sikologis Berjilbab bagi &anita masa kini ternyata juga tidak terlepas dari faktor psikologis. Berbiara sosiologis memang sangat berkaitan dengan psikologis termasuk responden yang bertujuan sosiologis juga mempunyai kaitan dengan psikologis yang masuk dalam kategori ini adalah -h, 5d, (e, Menurut -h96: ada yang sangat dominan dalam memakai jilbab baginya yakni merasa aman di jalan dan tenang dengan kata lain dia merasa terhindar dari gangguan laki$laki karena baginya dengan memakai jilbab laki$laki akan mearasa segan. al ini senada dengan pendapat (e97: dia mengatakan Manfaatnya yang saya rasakan beda ya kalau saya pakai motor saya berkendaraan gak pakai jilbab itu beda rasanya dengan pakai jilbab. Terutaman dari segi keamanan bagi saya misalnya kalau saya gak pakek jilbab konteksnya godaan dari lingkungan itu lebih gede daripada saya gak pakai. ;adi kalau saya pakai jarang sih orang$ orang yang ngelirik dalam konteksnya sensual seperti itu imbuhnya seperti yang di&a&anarai di ruang tamu kosnya. =ebih terlindungi dan mearasa aman juga dirasakan oleh 5d9?: dalam kesehariaannya dengan memakai jilbab. ;ilbab baginya merupakan benteng penjaga dirinya dari perlakuan yang tidak baik seorang laki$laki. al ini dikatakan dalam &a&anara di amper kosnya Manfaat lebih terlindungi sih dengan kayak gitu, kita kan hidup gak hanya sendiri ada yang namanya o&ok, jadi dengan memakai jilbab o&ok lebih menghargai jadi mereka akan beranggapan bah&a
e&ek yang memakai jilbab gak bisa diganggu tandasnya. ?. -ategori -esehatan 5aktor kesehatan juga tidak kalah urgennya bagi &anita pemakai jilbab. 5aktor ini ternyata ukup dominan dalam respon responden. 1dapaun yang termasuk dalam kategori ini adalah +h9@: dia mengatakan bah&a berjilbab tidak hanya persoalan batin saja tetapi ada yang sangat menarik dari berjilbab yaitu persolan 2sik bagi kesehatan. Bagi responden yang satu ini menagatakan bah&a orang yang memakai jilbab akan terlindungi kulitnya dari terik matahari sehingga terhindar dari penyakit kulit seperti panu, gatal$gatal kemerah$ merahan dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, rambut juga tidak akan kusam karena selalu ditutup setiap keluar rumah. 1lhasil rambut akan terus terlindungi oleh jilbab. -alau seara 2sik sendiri pasti jelas itu salah satunya, kalau menurut saya buat kesehatan ya, ya kalau rambut kalau aku merasa rambut aku lebih
sehat pakai jilbab karena kalau pakai jilbab kan terhindar dari panas kalau gak, itu jelas berpengaruh banget terhadap kesehatan imbuhnya saat di&a&anarai di Toman +afe. al terersebut senada dengan pendapat (e9A: bah&a memakai jilbab memang sangat berguna bagi 2sik terutama bagi rambut yakni tidak langsung terkena matahari. -ulit akan terjaga tidak kusam karena berinteraksi langsung dengan matahari sehingga berjilbab sangat mendukung seara kesehatan bagi 2sik. Begitu pula hal senada disampaikan NI9": menurutnya memakai jilbab dapat terhindar dari panas matahari sehingga rambut dan kulit terasa terlindungi. Setelah diuraikan di atas, maka sangat jelas klasi2kasi kategori$kategori jilbab &anita masa kini. Tetapi bagi penulis ada yang menarik di sini bah&a memakai jilbab tidak hanya sekedar alasan religius atau halal haram saja termasuk sebagai penutup aurat saja tetapi jilbab lebih kepada alasan sosiologis dan psikologis. Bahkan pendapat yang ekstrim , Nm98: mengatakan bah&a jilbab merupakan hiasan diri untuk tampil lebih modis dan peraya diri. 'endapat ini menunjukkan bah&a memakai jilbab tujuan utama bukan karena persoalan halal haram, mendapat pahala dan lain sebagainya tetapi memakai jilbab lebih kepada 2shion dan trendy. 3ealitas ini menunjukkan bah&a jilbab yang selama ini sebagai simbol agama ternyata dipakai bukan atas dasar kesadaran beragama tetapi ini adalah ranah tradisi, ranah lingkungan, ranah sosiologi, karena realitasnya tidak selamanya jilbab yang dilihat merupakan representasi dari agama. Banyak juga orang Islam tidak memakai jilbab karena memang lingkungannya berbeda. ;ilbab bukan dipengaruhi oleh agama tetapi jilbab berangkat dari sebuah tradisi lingkungan yang memaksakan kepada pelaku. +ontoh konkritnya saja ketika ditanya seputar jilbab ja&aban responden lebih mengarah kepada persoalan sosiologis, psikologis, bukan persoalan agama lagi. Misalnya tujuan dari keseluruhan responden memakai jilbab adalah mereka berjilbab agar supaya terlihat lebih anggun, lebih antik, lebih modis, terhindar dari panas matahari, lebih disegani dan agar dianggap &anita baik oleh orang lain, lebih$lebih laki$laki, jadi tidak ada diantara mereka yang mengatakan ingin diintai tuhan, ingin masuk surga dan lain sebagainya. 'erkembangan dan perubahan model jilbab memang berkembang sangat pesat di Indoensia khususnya, banyak ta&aran model jilbab yang disajikan di dunia 2shion, menurut -h9!: dulu jilbab hanya penutup kepala saja yang tidak
di ikat dan tidak dimodifakasi seperti sekarang ini. Menurut +h96#: 0aman dulu jilbab masih persegi empat yang keil, kemudian munul jilbab praktis yaitu jilbab masukan yang tinggal dimasukkan ke kepala saja tanpa diikat dan lain sebagainya. setelah itu paris berkembang me&arnai dunia jilbab. 'aris terkenal praktis dan bisa dimodi2kasi kehendak pemakai dibentuk seperti apa saja, sampai sekarang pun paris masih disukai karena selain lebih praktis harganya ukup merakyat . Menurut r paris yang dulu dengan sekarang hanya berubah tebal tipis kainnya saja. Nah setelah paris munul yang trend pasmina, model pasmina ini memang tampil modis dan merupakan trend mutaakhir. =alu setelah pasmina munul yang disebut dengan trend kepang, model yang satu ini ara memakainya lebih sulit dari paris tetapi bagi yang memakainya akan terlihat semakin anggun. Nah, beberapa trend yang telah disebutkan tadi, dari sekian responden yang suka pasmina hanya Br96:. Menurutnya dengan memakai pasmina akan lebih tampil modis dan antik karena model modi2kasinya lebih banyak dan sesuai dengan 0aman sekarang, sebenarnya pasmina ini tidak ribet kalau sudah menjadi kebiasaan. Namun mayoritas responden tidak menyukai pasmina karena dianggap sangat ribet ara memakainya, mereka lebih suka memakai paris yang gampang ara pakainya, murah merakyat harganya, dan bisa juga dimodi2kasi &alaupun terbatas. =alu apa yang mempengaruhi perubahan model jilbab sendiri, menurut (e perubahan model itu karena memang tuntutan 2shion dan merupakan strategi pelaku pasar, karena dengan adanya model baru maka konsumen akan lebih tertarik terhadap model baru tersebut. Menurut 5d perubahan tersebut lebih kegaya hidup masyarakat, karena mereka ingin tampil lebih modis dan menarik. Bagaimana respon luar terhadap orang yang memakai jilbab, dalam artian respon orang yang tidak memaki jilbab terhadapa pemakai jilbab>. Banyak pengalaman dari beberapa responden ada yang pernah merasa dileehkan oleh lingkungannya termasuk teman$temannya yang tidak memakai jilbab. al ini terbukti dari pengakuan dan pengalaman N5, (e, Nm, dalam kegiatan$kegiatan tertentu. Misalnya ketika renang mereka diterta&akan karena dianggap aneh oleh teman$temannya. =alu adakah sisi negatif dari berjilbab>, menurut NI966: sisi negatif dari berjilbab adalah ketika orang berjilbab lebar yang disebut dengan jilbaber kadang orang luar mengaggap bah&a orang tersebut istrinya teroris. Menurut j sisi negatif dari berjilbab adalah lebih sulit mengurus rambut karena orang berjilbab rambutnya tidak boleh kelihatan. Berbeda dengan pendapat (e, 5d, -h, Nm, yang merasa sumu. begitu pula ketika terburu$buru berangkat pergi,
karena berjilbab itu butuh &aktu daripada tidak memakai jilbab. Bahkan (e merasa dirinya lebih antik tidak memaki jilbab. ;adi, berjilbab itu bukan persoalan halal$haram tetapi bagi seorang perempuan yang keluar dari rumahnya dengan mengenakan busana tertutup maka dia akan lebih merasa nyaman karena dianggap lebih aman dan merasa diperhitungkan lebih daripada yang tidak memakai jilbab. Tidak hanya itu berjilbab merupakan sebagian langkah preKentif terhadap timbulnya penyakit sosial seperti kejahatan seksual.
BAB III "EN$T$" A% Kesi(ulan 'enulis dapat menyimpulkan dari sekian tanggapan responden bah&a jilbab tidak hanya berangkat dari sebuah agama, tetapi jilbab juga berangkat dari sebuah tradisi dan lingkungan. (engan kata lain jilbab munul dari faktor atau alasan$alasan sosiologis, psikologis dan biologis karena jilbab bagi mereka adalah pakaian hiasan kepala yang merupakan &arisan tradisi lingkungan, baik keluarga, pendidikan )seperti sekolah, pesantren, dan kampus*, atau lingkungan masyarakat. al tersebut senada dengan tanggapan responden bah&a mereka dalam memakai jilbab karena paksaan orang tua atau lingkungan sehingga menjadi kebiasaan. Begitu pula tujuan memakai jilbab, &anita masa kini tidak hanya tujuan religius, tetapi lagi$lagi lebih kepada persoalan sosiologis, psikologis, kesehatan dan mode dalam berjilbab. Terbukti dari sekian banyak responden, mereka dalam berjilbab bukan berbiara ingin mendapatkan pahala tetapi ranahnya lebih ingin dihargai atau dihormati, lebih terlihat anggun, lebih merasa aman dan nyaman
dengan lingkungan, dan merasa terhindar dari terik matahari. Sehingga mereka merasa mempunyai identitas dalam status sosial. al tersebut menunjukkan bah&a realitas jilbab &anita masa kini lebih ke ranah interaksi dalam pentas sosial. Pun sudah terjadi pergeseran makna dan pergeseran nilai yakni dari ranah relegius digeser menjadi ranah sosiologis bahkan sampai ke ranah trendy atau mode di panggung /shion busana. Jntuk itu penulis dapat mengambil benang mereh bah&a jilbab domain $entral'nya bukan lagi agama tetapi tradisi.
B%
Saran 'enulis berharap ada penelitian lebih mendalam terkait dengan tema ini agar memberikan
kekayaan kha0anah
literatur tentang jilbab.
keilmuan
termasuk memperrkayak