SEJARAH SINGKAT DARI RADIOAKTIVITAS PENEMUAN BECQUEREL . kurang lebih serangkaian kejadian yang secara kebetulan yang memulai dan mengarah kepada penemuan radioaktivatas tergantung pada khususnya dua faktor signifikan: (1) sinar-sinar X misterius yang ditemukan lebih dulu oleh W. C Rontgen yang menghasilkan Flupresensi (istilah yang dipakai adalah fosforesensi pada waktu itu), pada dinding gelas dari tabung sinar X dan dalam beberpa material lain.(2) henri Becquerel telah mewarisi ketertarikan terhadap fosforesensi dari ayah dan kakeknya. Ayahnya, Edmund Becquerel (1820-1891) telah mempelajari secara nyata tentang fosforesensi dari garam uranium dan tahun 1880 henri Becquerel menyiapkan potassium uranil sulfat K 2UO2(SO4)2. 2H2O dan mencatat peristiwa keberadaan fosforesensi oleh sinar ultraviolet. Pada tahun 1895 dan 1896, ketika beberapa ilmuwan mencari-cari hubungan antara sinar X dengan fosforesensi dan mereka menemukan radiasi tinggi dari zat yang memfosforesensi, yang bersifat alami dari percobaan Becquerel yang sama dengan menggunakan potassium uranil sulfat. Pada tanggal 24 februari 1896, henri Becquerel melaporkan hasil pertamanya: setelah penyinaran oleh sinar matahari, Kristal dari uranil dua sulfat memancarkan radiasi yang menghitamkan plat fotografi dan membuatnya menjadi buram begitu pula zat-zat lain. Selama beberapa bulan berikutnya ia melanjutkan eksperiment, hasil yang diperoleh lebih membingungkan. Pengaruh yang sama kuat diperoleh dengan penyinaran menggunakan cahaya lemah sama seperti penyinaran dengan matahari.begitu pula saat diletakkan di tempat yang gelap. Radiasi yang kuat juga dipancarkan oleh uranil lainnya dan juga garam uranium, oleh larutan dari garam uranium, dan bahkan oleh apa yang dipercaya sebagai logam uranium, dan pada beberapa kasus yang intensitasnya sama dengan kandungan uranium.Proses menggunakan analogi dengan mengetahui alat sinar X, Becquerel telah mengamati bahwa pancaran sinar tinggi yang dibebaskan dari uranium melalui sebuah elektroskop.semua elektrosk op.semua hasil tersebut diperoleh pada tahun 1896 (B1). Meskipun Becquerel dan ilmuwan lainnya melanjutkan penelitian selama beberapa tahun, pengetahuan yang diperoleh dalam fase ini disimpulkan sebagai ilmu baru di tahun 1898, ketika piere dan marie sklodowska curie menyimpulkan bahwa sinar uranium itu merupakan fenomena khusus dari bagian suatu atom, dan tidak berhubungan dengan keadaan sifat fisik kimia, dan memperkenalkan istilah radioaktivitas dari fenomena tersebut. Currie. Banyak informasi baru yang muncul selama tahun 1898, sebagian besar melalui karya curie. Pemeriksaan unsur-unsur lain menyebabkan penemuan tersebut, secara independen oleh marie curie dan G.C Schmidt, bahwa senyawa thorium memancarkan sinar yang sama dengan uranium. Pengamatan yang sangat penting yaitu beberapa bijih uranium alami bahkan lebih radioaktif daripada uranium murni, dan lebih aktif daripada bijih yang sama yang dibuat secara sintesis. Dekomposisi kimia dan fraksinasi bijih tersebut merupakan percobaan pertama di radiokimia dan mengarah langsung pada penemuan polonium sebagai suatu zat baru yang diamati hanya melalui zat radioaktif yang intensif diakui sebagai unsure baru dan segera diidentifikasi dengan spektroskopis. Curie dan rekan kerjanya telah menemukan radium dalam fraksi barium yang dipisahkan secara kimia dari bijih uranium (semua bijih hamper mengandung sekitar 75 persen U 3O8), dan mereka mempelajari bahwa hal tersebut bisa terkonsentrasi dari barium dengan kristalisasi fraksional berulang dari klorida, sisa
garam radium lebih mudah terjadi dari larutan induk. Tahun 1902 marie curie melaporkan isolasi 100 miligram radium klorida secara spektroskopis bebas dari barium dan memperkirakan beratnya 225 atom unsure ( proses tersebut menggunakan sekitar dua ton bijih uranium dan radium yang terisolasi sekitar 25 % yield). Kemudian marie curie menentukan berat atom menjadi 226,5 (0.2 % dari nilai sebenarnya) dan juga menyiapkan logam radium menggunakan elektrolisis dari garam kompleksnya. Becquerel dalam percobaannya telah menunjukkan uranium tersebut, dalam ruang gelap tidak disertakan dengan energy dengan cara apapun yang dikenal,kemudian selama bertahun-tahun memancarkan sinar yang intensitasnya kurang.E.Rutherford telah membuat perkiraan secara kasar dari energy yang berhubungan dengan sinar radioaktif, sumber energy ini cukup diketahui dengan konsentrasi sampel radium curie membuat pengukuran dari efek pemanasanyang dihasilkan , yang mereka temukan sekitar 100 kal.h -1 per gram radium.Bukti begitu besarnya energy tidak hanya menyebabkan kontroversi antara para ilmuwan waktu itu, tetapi juga membantu untuk menciptakan minat yang tinggi di radium dan radioaktivitas. (sebuah artikel menarik di st Louis post-dispacht) 4 October 1903, berspekulasi pada kekuatan baru tak terbayangkan, penggunaannya dalam perang, dan merupakan alat penghancur dunia). Karakterisasi awal sinar.efek dari radiasi radioaktif dalam malaksanakan suatu elektroskop segera dipahami dalam hal ionisasi molekul di udara, seperti J.J Thomson dan lainnya pengetahuan perkembangan tentang topic ini dalam studi mereka sinar –X. penngunaan jumlah ionisasi di udara sebagai ukuran intensitas radiasi dikembangkan menjadi teknikyang lebih tepat daripada menghitamkan fotografi, dan tehnik ini dilakukan di laboratorium curie, dimana arus ionisasi di ukur dengan sebuah electrometer .Pada tahun 1899 Rutherford memulai studi tentang sifat-sifat sinar sendiri, dengan menggunakan instrument serupa.Pengukuran penyerapan sinar dalam foil logam menunjukkan ada dua komponen.Satu komponen diserap dalam beberapa seperseribu sentimeter pertama dari aluminium dan dinamakan radiasi alfa, yang lainnya diabsorpsi cukup dalam sekitar 100 kali dari ketebalan aluminium dan diberi nama radiasi β.Untuk sinar β Rutherford menemukan bahwa efek ionisasiberkurang ke fraksi e -µd dari nilai aslinya ketika d cm -1dari penyerap yang dikemukakan, penyerapan koefisien µ sekitar 15 cm -1 untuk alumunium dan meningkat dengan berat atom untuk foil logam lainnya. Rutherford waktu itu meyakini bahwa absorpsi dari radiasi α juga mengikuti hukum eksponensial dan terdaftar untuk koefisien untuk penyerapan dalam aluminium nilainya µ=1600 cm-1. Tahun berikutnya. Curie menemukan bahwa µ tidak constant untuk sinar α tetapi meningkat seperti sinar yang diteruskan melalui penyerap. Ini merupakan kenyataan, sejak suatu yang akan diabsorpsi diperkirakan sebuah ketidakseragaman dari radiasi akan hasilnya pada penyerapan yang dekatdari sedikit komponen yang tajam denganrespon yang meningkat dalam koefisien absorpsi dengan jarak. Pada 1904 konsep definisi hasil dari partikel α ( mereka merumuskan partikel per waktu) telah diusulkan dan di tunjukkan oleh W.H Bragg. Dia menemukan beberapa zat radioaktif memancarkan sinar α dengan nilai karakteristik yang berbeda.
Pengakuan tentang sifat dari sinar α dan β yang mengalir dengan partikel yang berkecepatan tinggi dating dengan besar seperti sifat magnet dan percobaan elektrostatik defleksi. Pada tahap ini sinar β telah terlihat sebagai perpindahan electron dengan jumlah kecepatan cahaya. Untuk pertama, mereka berpikir sinar α menjadi tidak menyimpang oleh keadaan ini. Banyak percobaan penyulingan telah menunjukkan defleksi, dari rasio yang bermuatan ke masa yang telah terhitung sekitar setengah dari ion hydrogen,bermuatan positif, dan kecepatan yang terhitung sekitar persepul uh cahaya. Saran bahwa partikel α merupakan ion helium yang terbentuk dengan cepat, dan hal tersebut dikonfirmasi setelah adanya banyak studi. Munculnya helium dalam bijih uranium dan thorium telah tercatat dan terlihat signifikan dalam hubungan ini. Demo nstrasi penembakan terbentuk setelahnya, dalam sinar α yang dapat menerobos dinding gelas yang terkumpul pada pusat gelas., dengan demikian cukup beberapa hari gas helium muncul dalam pusat deteksi dengan spektroskopi.
Sebelum lengkapnya studi dari sina r α dan β, sebuah radiasi yang lebih tinggi,tidak menyimpang oleh medan magnet, ditemukan dalam gelombang elektromagnetik seperti sifat sinar X jika tidak diberi energy, muncul lebih cepat. Dalam jangka waktu panjang tidak adanya perbedaan antara nuklir sinar γ dan beberapa ekstra nuklir sinar X yang sering bersamaan dengan pembentukan radioaktif. Rutherford dan Soddy menunjukkan adanya jumlah radioaktifitas pada garam thorium, Rutherford mengamati pembacaan electrometer terkadang tidak meningkat. Semenjak tahun 1899 mereka menetapkan bahwa pengaruh difusi ini muncul dari ionisasi pancaran radioaktif zat yang berasal dari senyawa thorium. Efek yang sama juga diperoleh dari senyawa radium. Penelitian lebih lanjut terutama oleh Rutherford dan F Soddy menunjukkan bahwa pancaran tersebut dengan gas yang memiliki berat molekul tinggi, yang terkondensasi pada -150°C. zat radioaktif lainnya, actinium, yang telah terpisah dari senyawanya pada tahun 1899. Dan hal tersebut telah ditemukan sehingga memperikan pancaran aktif. Munculnya pancaran radioaktif dari thorium, radium, dan actinium telah memberikan keuntungan yang sangat besar bagi kemajuan pengetahuan alam yang nyata dari radioaktifitas. Pada dasarnya sifat gas inert dari zat- zat yang terbentuk dari pemisahan radiokimia tidak hanya dengan proses yang mudah tetapi jugansalah satu dari paksaan pada perhatian dari investigator awal. Dua konsekuensi yang sangat signifikan dari awal studi mengenai radiasi yaitu (1) kenyataan bahwa aktifitas dari zat radioaktif tidak selalu kontinu tetapi berkurang intensitasnya dengan jarak sifat dari zat; (2) pengetahuam proses radioaktifitas dibarengi oleh perubahan pada alat-alat dari aktifitas atom —atom. Pada tahun 1900 dan pergantian tahun aplikasi dari prosedur pemisaahan kimia, khususnya oleh W Crookes dan oleh Rutherford dan Soddy mengusulkan keberadan ( eksistensi) dari aktifitas lain dengan angka karakteristik peluruhan dan radiasi termasuk uranium x (sekarang disebut 234 Th)dapat dipisahkan oleh uranium oleh penambahan ammonium karbonat berlebih (uranium karbonat kembali tidak terlarut pada karbonat berlebih melalui pembentuka ion-ion kompleks). Dan thorium X (sekarang diketahui sebagai 224Ra) dengan sisa dalam larutan thorium adalah ketika ditambahkan seperti hidroksida dengan ammonium hidroksida. Pada setiap kasus selalu ditemukan aktifitas dari peluruhan bentuk X dalam materi dari hari ke hari dan itu pemasukan baru pada bentuk X yang muncul pada zat induk pada waktu yang sama. Hal tersebut juga
menunjukkan bahwa keduanya uranium dan thorium, ketika dengan efektif dimurnikandari bentuk X dan produk laiinya, juga terpancar sinar α dari uranium X dan thorium X memancarkan sinar β. Pada tahun 1903 rutherford dan Soddy telah mencapai pemahaman yang menakjubkan dari radioaktivitas alami dan diumumkan oleh mereka akibat dari elemen radiaktivitas yang mengalami transformasi atau perubahan spontanitas dari suatu atom kimia ke atom lainnya, radiasi radioaktivitas tersebut diiringi dengan perubahan dan proses radiaktivitas tersebut dari subatomic diganti oleh atom.jadi harus diingat bahwa ide dari nukleous atom tidak dapat tampak sampai delapan tahun kemudian pada tahun 1904 Bragg berusaha untuk memahami bahwa partikel α sebagi kelompok dari ribuan, kurang lebih electron bebas. C..zat yang terjadi secara alami radioaktive uranium, thorium, dan aktinium. semua elemen yang ditemukan di sumber-sumber alam dengan nomor atom lebih besar dari 83 (bismut) adalah radioaktif. mereka memiliki peluruhan berturut-turut, dan semua spesies dalam satu urutan tersebut tergolong radioaktive atau seri. tiga dari golongan-golongan ini mencakup semua kegiatan alam di kawasan ini bagan periodik. satu golongan memiliki uranium sebagai bahan induk, dan setelah 14 transformasi (8 satunya dengan emisi α-partikel dan 6 dengan emisi β-partikel) mencapai akhir produksi stabil, Pb, ini dikenal sebagai seri uranium (yang termasuk radium dan nya produchs pembusukan). karena massa di changged oleh empat unit di pembusukan α dan hanya sebagian kecil dari satu unit di peluruhan B, angka berbagai massa yang ditemukan anggota golongan berbeda dengan kelipatan 4, dan rumus umum untuk nomor massa adalah 4n +2, dimana n adalah bilangan bulat. Oleh karena itu seri uranium ini juga dikenal sebagai seri 4n +2. Gambar 1-1 menunjukkan anggota dan transformasi dari seri uranium. thorium (Th) adalah zat induk dari 4n atau serangkaian thorium dengan Pb sebagai produk akhir yang stabil. seri ini ditunjukkan pada Gambar 1-2. seri 4n +3 atau aktinium telah U (sebelumnya dikenal sebagai actino-uranium) sebagai akhir induk Pb sebagai produk akhir yang stabil. seri ini ditunjukkan pada Gambar 1-3. kesamaan yang cukup dekat antara seri tiga dan hubungan mereka dengan tabel periodik yang menarik dan membantu dalam mengingat moders peluruhan dari dan tata-nama bagi tubuh yang aktif. sebenarnya nama-nama ini sejarah telah menjadi hampir usang, dan sebutan unsur kimia dan nomor massa sekarang standart, kita lebih akrab dengan U, U, dan U dibandingkan dengan U1, ACU, dan U11.however, beberapa nama sejarah seperti Raa dan RAB segera menunjukkan posisi dalam rantai peluruhan. keberadaan dari percabangan meluruh di setiap seri tiga harus benoticed. sebagai kuda berarti sensitif untuk mendeteksi intensitas rendah cabang telah tersedia, lebih meluruh bercabang telah ditemukan. untuk exsample, yang astatine occurrencesof jumlah massa 219 di cabang persen 5 +10 dari seri aktinium diakui sebagai sebagai akhir 1953. dengan perbaikan lebih lanjut dalam branchings teknik tambahan mungkin, dengan ditemukan.
salah satu hasil penting dari mengungkap dari seri peluruhan radioaktif adalah kesimpulan yang dicapai pada awal 1910, terutama oleh suddy, bahwa spesies radioaktif yang berbeda dari nomor massa yang berbeda namun bisa proporties kimia indentical. ini adalah originof konsep isotop, yang telah kita menggunakan implicitlyin menulis simbol seperti U dan U untuk uranium nomor massa 235 dan 238. diskusi lebih jauh tentang isotopesis ditangguhkan sampai bab 2, bagian B. di masing-masing dari tiga golongan ada isotop jumlah, elemen 86 dikenal sebagai radon (kadang-kadang disebut emanasi). ini jarang-gas radioaktif isotop, disebut sebagai radon, thoron, dan actino, adalah pancaran yang telah disebutkan sebelumnya, mereka sangat penting bagi pemahaman awal radioaktivitas. itu karena karakter gas dari zat yang keturunan mereka, A, B, produk C dan sebagainya, dari tiga golongan bisa begitu mudah isoleted dari prekursor mereka lagi-tinggal. Terjadinya radioaktivitas alami yang lain. sejak penemuan dari keradioaktifan hampir unsur dikenal yang suatu waktu atau lain telah diuji untuk bukti dari keradioaktifan occuring alami. pada 1906 N. R. Campbell dan A.Wood menemukan keradioaktifan β yang le mah pada kedua unsur kalium dan rubidium, dan pada 25 tahun tinggal mereka satu-satunya yang mengetahui radioaktif pelapukan tiga rangkaian unsur bagian luarnya. Sejarah pembangunan. secara alami terjadi unsur radioaktif adalah satu-satunya tersedia untuk mempelajari hingga 1934. di januari dari tahun itu curie I. (anak perempuan dari pierre dan Curie Marie) dan F. Joliot mengumumkan boron dan aluminium itu dapat dibuat radioaktif oleh pemboman dengan satu sinar α dari polonium (J1). penemuan ini Sangat Pe nting agar tehindar dari palsu, keradioaktifan dihasilkan dari sepanjang percobaan mereka pada penghasilan dari positron oleh pemboman dari unsur ini dengan satu partikel positron telah ditemukan hanya dua tahun lebih awal oleh CD. underson sebagai satu komponen dari radiasi kosmis ini adalah satu partikel banyak seperti elektron kecuali yang bermuatan positif. sejumlah laboratorium dengan cepat menyatakan bahwa positron itu dapat dihasilkan dari unsur cahaya oleh satu pemboman sanar α. Penemuan curie -joliot adalah sasaran boron dan aluminium berlanjut memancarkan positron setelah pemindahan dari satu sumber dan keradioaktifan itu terimbas pada masing-masing kasus membusuk dengan karakteristik satu umur-paruh (dilaporkan sebagai 14 min untuk B, 3. 25 min untuk Al)