Sensitivitas dan Spesifisitas Istilah sensitivitas dan spesifisitas mula-mula dipekenalkan oleh Yerushelmy Yerushelmy pada tahun 1947 sebagai indeks statistik terhadap efisiensi uji diagnostik ketika ia mempelajari variabilitas pengamat ahli radiologi. enurut enurut Yerushelmy erushelmy yang dimaksud dimaksud sensitivitas sensitivitas adalah kemampuan kemampuan untuk untuk mendiagnos mendiagnosis is se!ara benar pada orang yang sakit" berarti nilai tesnya positif dan memang benar sakit" sedangkan spesifisitas ialah kemampuan untuk mendiagnosis dengan benar pada orang yang tidak sakit berarti hasil tesnya negatif dan memang tidak sakit. #raian di atas se!ara skematis dapat digambarkan dalam tabel berikut$
'ondisi (enderita
%asil &es
Sakit (ositif )egatif Semu
(ositif )egatif
&idak sakit (ositif Semu )egatif
*udul kolom menyatakan kondisi penderita yang sebenarnya dan judul baris menyatakan hasil tes. +gar dapat lebih jelas" tabel diatas disajikan dengan simbol a" b" !" d dan ) sebagai berikut$ %asil (ositif )egatif *umlah
(enyakit +da a ! a, !
&idak +da b d b,d
*umlah a, b !,d )
erdasarkan tabel di atas" sensitivitas adalah proporsi antara hasil uji positif dengan semua penyakit yang ada" sedangkan spesifisitas ialah proporsi antara hasil uji negatif dengan jumlah semua yang tidak sakit. Se!ara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
Sensitivitas dan spesifisitas banyak digunakan dalam kedokteran untuk uji diagnostik atau mendeteksi penyakit pada uji tapis. i samping manfaat yang telah disebutkan" sensitivitas dan spesifisitas memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut$ 1. Sensiti Sensitifita fitass dan spesifis spesifisita itass hanya hanya dapat digunak digunakan an untuk konfirm konfirmasi asi penyaki penyakitt yang yang telah telah diketah diketahui" ui" tetapi tetapi tidak tidak dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk mempred memprediks iksii penya penyakit kit pada pada
sekelompok orang yang belum diketahui kondisinya karena dasar yang digunakan pada perhitungan sensitivitas dan spesifisitas adalah orang yang telah diketahui kondisinya. Sedangkan dalam kenyataannya para klinis berhadapan dengan orang yang belum diketahui kondisinya. /. engan menggunakan tabel seenarnya terjadi penyederhanaan karena dalam kenyataannya hasil pengobatan tidak selalu sembuh dan tidak sembuh. Sumber$ udiarto 0ko. /4. etodologi (enelitian 'edokteran$ Sebuah (engantar. *akarta$ 023