Serat (Inggris: fiber) adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Contoh serat yang paling sering dijumpai adalah serat pada kain. Material ini sangat penting dalam ilmu Biologi baik hewan maupun tumbuhan sebagai pengikat dalam tubuh. Manusia menggunakan serat dalam banyak hal: untuk membuat tali, kain, atau kertas. Serat dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat sintetis (serat buatan manusia). Serat sintetis dapat diproduksi secara murah dalam jumlah yang besar. Namun demikian, serat alami memiliki berbagai kelebihan khususnya dalam hal kenyamanan.
Daftar isi
1 Serat alami
2 Serat sintetis o 2.1 Serat mineral o 2.2 Serat polimer
Serat alami Serat alami meliputi serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan proses geologis. Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Serat alami dapat digolongkan ke dalam:
Serat tumbuhan/serat pangan; biasanya tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain ramie. Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat tumbuhan juga penting bagi nutrisi manusia.
Serat kayu, berasal dari tumbuhan berkayu.
Serat hewan, umumnya tersusun atas protein tertentu. Contoh dari serat hewan yang dimanfaatkan oleh manusia adalah serat laba-laba (sutra) dan bulu domba (wol).
Serat mineral, umumnya dibuat dari asbestos. Saat ini asbestos adalah satu-satunya mineral yang secara alami terdapat dalam bentuk serat panjang.
Serat sintetis Serat sintetis atau serat buatan manusia umumnya berasal dari bahan petrokimia. Namun demikian, ada pula serat sintetis yang dibuat dari selulosa alami seperti rayon.
Serat mineral
Kaca serat/Fiberglass, dibuat dari kuarsa,
Serat logam dapat dibuat dari logam yang duktil seperti tembaga, emas, atau perak.
Serat karbon
Serat polimer
Serat polimer adalah bagian dari serat sintetis. Serat jenis ini dibuat melalui proses kimia. Bahan yang umum digunakan untuk membuat serat polimer: o polyamida nilon, o PET atau PBT poliester, digunakan untuk membuat botol plastik, o fenol-formaldehid (PF) o serat polivinyl alkohol (PVOH) o serat polivinyl khlorida (PVC) o poliolefin (PP dan PE) o polyethylene (PE), o Elastomer, digunakan untuk membuat spandex, o poliuretan. http://id.wikipedia.org/wiki/Kaca_serat
Kaca serat (Bahasa Inggris: fiberglass) atau sering diterjemahkan menjadi serat gelas adalah kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis dengan garis tengah sekitar 0,005 mm - 0,01 mm. Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, yang kemudian diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi untuk digunakan sebagai badan mobil dan bangunan kapal. Dia juga digunakan sebagai agen penguat untuk banyak produk plastik; material komposit yang dihasilkan dikenal sebagai plastik diperkuat-gelas (glass-reinforced plastic, GRP) atau epoxy diperkuat glass-fiber (GRE), disebut "fiberglass" dalam penggunaan umumnya.
Pembuat gelas dalam sejarahnya telah mencoba banyak eksperimen dengan gelas giber, tetapi produksi masal dari fiberglass hanya dimungkinkan setelah majunya mesin. Pada 1893, Edward Drummond Libbey memajang sebuah pakaian di World Columbian Exposition menggunakan glass fiber dengan diameter dan tekstur fiber sutra. Yang sekarang ini dikenal sebagai "fiberglass", diciptakan pada 1938 oleh
Russell Games Slayter dari Owens-Corning sebagai sebuah material yang digunakan sebagai insulasi. Dia dipasarkan dibawah merk dagang Fiberglas (sic), lihat juga merk dagang yang menjadi generik.
Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED[1]. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi[2]. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.
Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
Kelebihan Serat Optik Dalam penggunaan serat optik ini, terdapat beberapa keuntungan antara lain[3] : 1. Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabitper detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan 2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi
3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang 4. Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio 5. Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api 6. Tidak berkarat
Kabel Serat Optik Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan core [4]. Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi.
Bagian-bagian serat optik jenis single mode Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang disebut dengan jacket, biasanya berbahan plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk kabel serat optik, walaupun tidak memberikan peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik pada kabel tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti. Serta hal ini dapat juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin terjadi[2].
Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan : 1. Berdasarkan mode yang dirambatkan[5] :
Single mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar 8,3 mikron), diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding). Bahagian inti serat optik single-mode terbuat dari bahan kaca silika (SiO2) dengan sejumlah kecil kaca Germania (GeO2) untuk meningkatkan indeks biasnya. Untuk mendapatkan performa yang baik pada kabel ini, biasanya untuk ukuran selongsongnya adalah sekitar 15 kali dari ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling mahal, tetapi memiliki pelemahan (kurang dari 0.35dB per kilometer), sehingga memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru untuk kabel ini adalah ITU-T G.652D, dan G.657[6].
Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.
2. Berdasarkan indeks bias core[3] :
Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.
Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.
Kabel serat optik
Pelemahan Pelemahan (Attenuation) cahaya sangat penting diketahui terutama dalam merancang sistem telekomunikasi serat optik itu sendiri. Pelemahan cahaya dalam serat optik adalah adanya penurunan rata-rata daya optik pada kabel serat optik, biasanya diekspresikan dalam decibel (dB) tanpa tanda negatif. Berikut ini beberapa hal yang menyumbang kepada pelemahan cahaya pada serat optik[7]: 1. Penyerapan (Absorption) Kehilangan cahaya yang disebabkan adanya kotoran dalam serat optik. 2. Penyebaran (Scattering)
3. Kehilangan radiasi (radiative losses) Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit error rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.
Kode warna pada kabel serat optik Selubung luar Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut: Warna selubung luar/jacket Kuning Oren Aqua Abu-Abu Biru
Artinya serat optik single-mode serat optik multi-mode Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multimode Kode warna serat optik multi-mode, yang tidak digunakan lagi Kadang masih digunakan dalam model perancangan
Konektor Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti berikut: 1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah. 2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain. 3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut. 4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan. 5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya. 7. E200 Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil: 1. LC 2. SMU 3. SC-DC Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut: act yang paling umum digunkan untuk serat optik single-mode. (PC), 0° Angle Polished sudah tidak digunakan lagi untuk Hijau (APC), 8° serat optik multi-mode Physical Contact Hitam (PC), 0° AbuPhysical Contact Krem serat optik multi-mode abu, (PC), 0° Physical Contact Putih (PC), 0° Merah Penggunaan khusus http://apobaeado.blogspot.com/2013/05/serat-alami-dan-serat-buatan-sintetis.html
1. SERAT ALAMI SERAT alam menurut Jumaeri, (1977:5), yaitu “SERAT yang langsung diperoleh di alam. Pada umumnya kain dari SERAT alam mempunyai sifat yang hampir sama yaitu kuat, padat, mudah kusut, dan tahan penyetrikaan”. SERAT alam digolongkan lagi menjadi : (1) SERAT Tumbuh-tumbuhan (selulosa) SERAT tumbuh-tumbuhan memiliki dasar kimia selulosa yang berdasrkan pada asal tumbuhannya dapat berasal dari biji, daun, batang, dan, buah. (a) Biji SERAT yang berasal dari biji terdiri atas SERAT kapas dan kapok. Namun dalam pembuatan busana lebih banyak digunakan SERAT kapas (cotton). SERAT kapok digunakan
sebagai bahan pengisi. Menurut perkiraan, kapas telah dikenal orang sejak 5.000 tahun sebelum Masehi. Sukar untuk dipastikan negeri mana yang pertama-tama menggunakan kapas, tetapi para ahli mengatakan bahwa India adalah Negara tertua yang pertama menggunakan kapas. Sifat SERAT kapas adalah memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan dapat dipertinggi dengan proses perendaman dalam larutan soda kostik. Hal ini juga akan menambah kilau dan daya serap SERAT pada waktu pencelupan atau proses kimia lainnya. Kekuatan SERAT kapas terutama dipengaruhi oleh kadar selulosa dalam SERAT, panjang rantai molekul dan orientasinya. Kekuatan SERAT kapas dalam keadaan basah lebih tinggi dibandingkan dalam keadaan kering. Oleh karena kapas sebagian besar tersusun dari selulosa SERAT kapas pada umumnya tahan terhadap penyimpanan, pengolahan, dan pemakaian sehari-hari, kapas bersifat higroskopis atau menyerap air. Kapas memiliki ketahanan terhadap panas yang tinggi, dan tahan sabun alkali. Asam akan merusak kapas dan membentuk hidroselulosa. Lebih jauh asam kuat akan melarut kapas. Alkali sedikit berpengaruh pada kapas, kecuali larutan alkali pekat akan menyebabkan penggelembungan pada SERAT, seperti pada proses Merserisasi, yang menyebabkan SERAT menjadi lebih mengkilap dan kekuatannya juga lebih tinggi. Kapas mudah diserang oleh jamur dan bakteri terutama pada keadaan lembab, dan pada suhu hangat, kapas memiliki beberapa sifat istimewa, misalnya mudah dicuci, dan dalam pemakaianny nyaman saat dipakai, menyerap panas tubuh sehingga kapas lebih unggul dari SERAT-SERAT lain. Salah satu kain yang berasal dari SERAT kapas, yaitu kain katun. Kain katun memiliki kelebihan dibanding dari bahan sintetis, katun lembut di tubuh, karena memiliki sirkulasi udara yang baik, menyerap panas tubuh sehingga terasa tetap sejuk, dan kering, karena mampu menyerap keringat, berdasarkan sifat tersebut kain katun ideal untuk dijadikan busana anak. Kelebihan katun yang lain adalah katun memiliki sifat hypoallergenic dan resisten terhadap tungau debu, sehingga cocok bagi penderita asma, atau yang berkulit sensitif. Katun mudah kusut, maka dari itu para pakar tekstil bereksperimen mencampur katun dengan bahan lain, yang disebut dengan nama cotton blend, katun dicampur dengan poliester, linen. Biasanya katun dicampur dengan 65 % SERAT sintesis, dan 35 % kapas. Kekurangan kain campuran ini yaitu SERAT kapas cepat menjadi rusak, sementara SERAT sintetisnya tidak. Ketahanan yang berbeda ini terbentuknya gumpalan benang bulat-bulat kecil yang muncul dipermukaan kain. (2) SERAT Protein SERAT proteina dapat berbentuk staple atau filamen. SERAT protein berbentuk stapel berasal dari rambut hewan berupa domba, alpaca, unta,
cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. yang paling sering digunakan adalah wol dari bulu domba.
serat wol dari bulu domba
(a) SERAT wol Baju wol jika dipakai terasa hangat dan dapat digunakan untuk baju anak. dikatakan suatu bahan konduktor yang jelek, wol bersifat hidroskopis. Tetapi SERAT tersebut juga melepaskan uap air secara perlahan-lahan, sewaktu wol melepaskan uap uap air akan menimbulkan panas pada bahan tekstil . Wol tahan kusut dan bersifat dapat menahan lipatan, misalnya karena penyetrikaan. Wol dan SERAT-SERAT yang sejenis merupakan SERAT-SERAT alam yang dapat (felting) menggumpal, apabila dikerjakan dalam larutan sabun bersuhu panas. (b) SERAT sutera SERAT sutera berbentuk filamen, dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk kepompong. Sutra dapat digunakan untuk busana pesta anak, yang sering digunakan adalah sutra campuran dengan SERAT sintetis.
kain sutera
serat sutera
2. SERAT BUATAN SERAT buatan menurut Jumaeri, (1979:35), yaitu “SERAT yang molekulnya disusun secara sengaja oleh manusia. Sifat-sifat umum dari SERAT buatan, yaitu kuat dan tahan gesekan”. (1) Rayon Rayon merupakan SERAT buatan yang paling awal dibuat, memiliki faktor yang terpenting untuk keberhasilan pemasaran SERAT rayon adalah harga yang murah dan dapat dipergunakan untuk membuat kain yang bagus dengan warna menyerupai wol, sutera ataupun linen. SERAT rayon pertama kali dibuat untuk membuat kain pakaian jenis krep atau menyerupai linen. SERAT rayon ada bermacam-macam yaitu SERAT rayon viskos, SERAT rayon kupramonium, SERAT rayon modulus, SERAT rayon kekuatan tinggi, SERAT polinosic. Jenis SERAT rayon yang dapat digunakan sebagai kain untuk busana anak, yaitu SERAT rayon viskosa dan rayon kuproamonium.
serat rayon (a) Rayon Viskosa Campuran rayon viskosa dan poliester banyak digunakan sebagai bahan pakaian. Kain-kain yang halus digunakan untuk pakaian dan pakaian dalam. Rayon viskosa tahan terhadap penyetrikaan, tetapi oleh pemanasan yang lama warnanya akan berubah menjadi kuning. Sedangkan oleh penyinaran kekuatannya akan berkurang. Rayon viskosa cepat rusak oleh asam dibandingkan dengan kapas, terutama dalam keadaan panas. Rayon viskosa tahan terhadap pelarut-pelarut, Sedangkan jamur akan menyebabkan kekuatannya berkurang serta berwarna lebih kusam. (b) Rayon Kupramonium Rayon kupramonium adalah selulosa yang di generasi, maka sifatnya dalam banyak hal sama dengan rayon viskos. Perbedaan sifat-sifatnya antara rayon kupramonium sangat halus, lebih mulur diwaktu basah dibanding waktu kering, bahan mudah terbakar, dan kekuatannya berkurang oleh sinar matahari. Rayon kupramonium kebanyakan digunakan untuk busana pesta anak wanita, karena kain bermutu tinggi dengan kehalusan filamennya member sifat lemas dan drape yang baik. (2) Polimer Sintesis Polimer sintetis yaitu SERAT yang dibuat dari polimer-polimer buatan. Polimer sintesis diantaranya poliamida (Nylon) dan poliester.
serat polyester (a) Poliamida (Nylon) Polimida (Nylon) merupakan SERAT yang kuat. Sifat-sifat Nylon adalah kuat dan tahan gesekan , daya mulurnya besar apabila diregang sampai 8 %, benang akan kembali pada panjang semula, tetapi kalau terlalu regang bentuk akan berubah, elastis, tidak mengisap uap air panas atau bahan tekstil mudah kering, sehingga Nylon akan baik digunakan untuk pakaian bepergian, dan pakaian dalam anak karena ringan dan cepat kering. (b) Poliester Kain-kain yang dibuat dari poliester mempunyai sifat cepat kering, kuat dan dapat berbentuk seperti SERAT alam. SERAT-SERAT poliester bisa dicampur dengan SERAT-SERAT katun, wol, rayon, dan sutera. Poliester memiliki sifat yang baik, yaitu sifat tahan kusut, dan dimensi yang stabil. Untuk pakaian ringan/tipis, poliester sangat baik jika dicampur dengan kapas. SERAT poliester dapat menghasilkan kain yang tipis atau tebal dengan cara menenun atau merajut sesuai dengan kebutuhan, jika menghendaki kain yang terasa sejuk atau hangat, poliester dapat dicampur dengan katun atau rayon, disebut dengan TC dan TR, yang digunakan sebagai seragam sekolah anak. (c) SERAT akrilat Sifat akrilat yang menonjol adalah mempunyai berat jenis rendah dan daya ruwah (bulking power) yang sangat besar, sehingga SERAT tersebut sering diberi julukan hangat tak berbobot (Warmth Without Weight). SERAT akrilat di gunakan sebagai pengganti wol pada busana anak. Keberhasilan SERAT akrilat terutama pada penggunaan sebagai SERAT stapel yang dapat menyerupai sifat wol. Untuk pakaian terasa lebih lembut, lebih ringan dan tidak gatal seperti sifat SERAT wol, tidak mengempa (non felt), mudah dicuci atau dirawat menjadikan SERAT ini saingan dari SERAT wol.
jumper dari serat akrilat Serat logam adalah serat buatan yang dibuat dari logam. Serat logam sudah lama digunakan. Serat logam menghasilkan benang logam yang digunakan sebagai bahan penghias tekstil, baik tekstil untuk keperluan rumah tangga maupun pakaian. Mengingat banyaknya jenis bahan yang beredar di pasar, sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membedakan bahan asli dan bahan tiruan yaitu: a) Dengan mikroskop b) Tes pembakaran c) Tes kimia
http://korhejdalle.wordpress.com/2010/12/08
Asbes (asbestos) adalah salah satu bahan tambang yang bisa ditemui dengan mudah di dunia dalam bentuk benang serat atau gumpalan serat. Bahan ini memiliki kekuatan dan ketahanan tinggi, terhadap api, panas serta zat kimia, tetapi tidak bisa diuraikan oleh alam. Merupakan mineral-mineral berbentuk serat halus yang terjadi secara alamiah. Sebagaimana bahan tambang pada umumnya, asbes merupakan batuan yang mampat namun sangat mudah untuk dipisah-pisahkan menjadi banyak sekali serat-serat halus yang umumnya sangat ringan dan mudah terbang. Secara kimia asbes adalah suatu zat terdiri dari magnesium-calsium-silikat berbangun serat dengan sifat fisik yang sangat kuat.
asbes mikrokopis Ada enam jenis mineral yang dikategorikan asbes yaitu : chrysolite, riebeckite, grunerite, actinolite, anthrophyllite, dan thermolite. Berdasarkan komposisi dan bentuk serat mineral silika ada dua kelompok asbes yaitu : 1. serpentine yaitu chrysotile, merupakan hidroksida magnesium silikat yang memiliki komposisi Mg6(OH)6(Si4O11)H2O. 2. dan amphibole yaitu grunerite – asbes amosite atau asbes coklat, riebeckite – asbes crocidolite atau asbes biru, actinolite, thermolite dan campuran yang sekurangkurangnya mengandung salah satu dari mineral-mineral tersebut. Ada 4 jenis asbes yang beredar dipasaran saat ini antara lain : 1. chrysotile, atau asbes putih, 2. crocidolite atau asbes biru, 3. amosite atau asbes coklat 4. anthrophyllite atau asbes abu-abu. Asbes putih masih digunakan dalam industri dibandingkan dengan asbes coklat dan abu-abu. Asbes biru sudah dilarang penggunaannya.
Asbes merupakan bahan yang cukup ringan, tahan api serta kedap air. Secara luas produk dari asbes antara lain, baju anti panas, pelapis permukaan rem, permukaan plat kopling kendaraan bermotor dan pelapis tekstil dan bahan bangunan.
Pengenalan Sifat-Sifat Kayu http://www.dephut.go.id Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal. Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu : 1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat). 2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial). 3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya. 4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.
b. Serat Binatang (Protein) Serat hewan adalah serat yang berasal dari binatang seperti bulu biri-biri, unta, kambing, dan kepompong sutera. Wol dan sutera adalah bahan yang berasal dari serat protein. Pada umumnya serat dari protein lebih mudah dipengaruhi bahan-bahan kimia dari pada serat sellulosa. Serat (fiber) adalah suatu jenis bahanberupa potongan-potongan2. Serat adalah polimerkomponenyang membentuk jaringan memanjangyang utuh. yang
perbandinganpanjang terhadap diameter molekulnyakira-kira 100:1.www.themegallery.com Company Logo Sifat serat3. Sifat-sifatditentukan oleh strukturmakromolekul dan teknik produksinya. Kekuatan, Kehalusan dan panjang serat,serat antara lain : Elastisitas atau Daya serap, dan Gesekan serat,Keseragaman serat, kelenturan.www.themegallery.com Company Logo
SERAT / FIBER 1. Pengertian Sejarah perkembangan serat sintetis dimulai dengan dibuatnya serat poliamida oleh Dupont pada tahun 1938 dengan nama nilon, dan oleh IG Farben pada tahun 1939 dengan nama perlon. Serat dapat juga diperoleh dari hasil pengolahan selulosa secara kimiawi. Selulosa merupakan serat alami dan merupakan bagian terbesar yang terdapat dalam tumbuhtumbuhan. Serat diperoleh dari hasil pengolahan selulosa adalah rayon. Serat banyak digunakan dalam industri tekstil. Dengan ditemukannya beberapa macam serat sintetis, perkembangan selanjutnya diarahkan pada memperbaiki cara pembuatan dan pengubahan bahan serat untuk mendapatkan kualitas hasil akhir yang lebih baik. Serat poliamida (nilon) mempunyai banyak jenis antara lain: nilon 66, nilon 6, nilon 610, nilon 7, nilon 11 (krislan). Nomor yang ada di belakang nama nilon menunjukkan jumlah atom karbon monomer pembentuknya. Serat adalah suatu material yang perbandingan antara panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul-molekul yang menyusunnya terorientasi terutama ke arah panjang. Serat kapas misalnya memiliki perbandingan panjang:lebar dari mulai 500 : 1 sampai dengan 1000 : 1. Serat diciri oleh modulus dan kekuatannya yang tinggi, daya rentang yang baik, stabilitas panas yang baik, spinabilitas ( kemampuan untuk diubah menjadi filament-filamen ) dan sejumlah sifat lain yang bergantung pada apakah ia dipakai dalam tekstil, kawat, tali, dan lain-lain. Serat adalah kelas dari bahan yang filamen terus menerus atau dalam potongan memanjang diskrit, sama dengan panjang benang . Serat sangat penting dalam biologi baik tumbuhan maupun hewan.
1. Jenis-jenis serat a.
Serat Alami Serat alami termasuk yang diproduksi oleh tumbuhan, hewan, dan proses geologi. Mereka biodegradable dari waktu ke waktu. Mereka dapat diklasifikasikan menurut asal mereka. Serat alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan antara lain: kapas, lenan, rayon, nenas, pisang. Serat alam yang berasal dari hewan yakni: dari bulu beri-beri, adapun bahan yang berasal dari serat tersebut adalah bahan wol. sedangkan serat dari ulat sutra menghasilkan bahan tekstil sutra. Dua serat alam yang utama yaitu kapas dan wol. Kapas merupakan selulosa polisakarida dan wol merupakan suatu protein. Serat pada umumnya dapat dibedakan atau diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu serat alam dan serat buatan (secara kimiawi). Serat alam terbagi kedalam tiga kategori besar, yaitu serat yang berasal dari tumbuhan, dari hewan dan materi anorganik. Kapas, rami, Jute, Kenap, Kapok adalah beberapa contoh serat alam yang berasal dari tumbuhan, sedangkan wol dan sutera adalah serat yang berasal dari hewan.
Serat nabati umumnya didasarkan pada pengaturan dari selulosa , sering dengan lignin : contoh termasuk kapas , rami , goni , rami ,rami , dan sisal . Serat digunakan dalam pembuatan kertas dan tekstil (kain), dan serat makanan merupakan komponen penting dari nutrisi manusia. .
serat hewan sebagian besar terdiri atas protein tertentu. Contoh yang laba-laba sutra , otot , Catgut , wol dan rambut seperti kasmir, mohair dan angora, bulu seperti bulu domba, bulu kelinci, rubah, berang-berang, dll
Serat mineral terdiri dari asbes . Asbes adalah satu-satunya serat mineral alami. Pendek, serat-seperti mineral termasuk wollastonite , atapulgit dan haloisit .
b. Serat Sintetis Serat sintetis atau serat buatan manusia umumnya berasal dari bahan petrokimia. Namun demikian, ada pula serat sintetis yang dibuat dari selulosa alami seperti rayon. Produksi serat sintesis berkembang dengan cepat sesuai dengan kebutuhan tekstil yang melapaui produksi kapas dan wol.serat-serat sintesis diklasifikasi sebagai selulosa dan non selulosa. serat buatan terbagi dalam tiga bagian, yaitu yang bahan bakunya berasal dari alam tetapi kemudian mengalami proses polimerisasi lanjutan seperti ; viskosa, asetat, kuproamonium, dsb. Ada juga yang bahan bakunya berasal dari hasil sintesis polimerisasi misalnya; polyester,
nilon, poliuretan, polivinil, dsb. Sedangkan yang ketiga yaitu yang berbahan dasar anorganik misalnya serat logam, gelas, dsb. Tipe-tipe yang utama dari serat sintetis :
jenis
Deskripsi
Selulosa : a.
Rayon asetat
Selulosa asetat
b. Rayon viskosa
Selulosa regenerasi
Non selulosa : a.
Polyester
b. Nilon
Terutama polietilena tereftalat
Termasuk nilon 66, nilon 6, dan berbagai poli amida alifatik dan aromatic
c.
Olefin
Termasuk poli propilena dan kopolimer vinil klorida, dengan jumlah akrilonitril, vinil astat, atau vinilidena klorida (CH2=CCl2) yang kurang
d. Akrilat
Mengandung paling sedikit 80 % akrilonitril ; termasuk serat modakrilat yang terdiri dari akrilonitril dan sekitar 20% vinilklorida atau vinilidena klorida.
Plastik diperkuat-grafit atau plastik diperkuat serat karbon (bahasa Inggris: carbon fiber reinforced plastic, CFRP atau CRP) adalah sebuah material komposit atau plastik diperkuat fiber yang kuat, ringan, tetapi mahal. Seperti plastik diperkuat-gelas, yang seringkali disebut fiberglass, material komposit umumnya ditunjuk oleh nama serat penguatnya (carbon fiber.
Plastiknya seringkali adalah epoxy, namun jenis lainnya, seperti polyester atau vinylester juga digunakan. Bahan ini memiliki banyak aplikasi dalam konstruksi pesawat, otomotif, kapal layar, dan terutama banyak dipakai untuk kontruksi rangka sepeda modern, di mana kekuatan dan berat yang ringan sangat penting. Plastik diperkuat telah menjadi umum dalam barang konsumen kecil seperti laptop, tripod, dan gagang pancing