SESAR
a. Pengertian Sesar
Struktur geologi adalah bentuk kenampakan bumi yang telah mengalami perubahan bentuk dari bentuk asalnya yang diakibatkan suatu deformasi. Salah satu bentuk dari struktur geologi adalah sesar (fault). Sesar adalah bentuk rekahan pada suatu lapisan batuan yang menyebabkan suatu blok batuan bergerak relatif terhadap blok batuan yang lain. Pergerakannya ada yang bergerak naik, turun dan mendatar. Sesar ini terjadi pada batuan yang plastis ataupun gaya yang diberikan pada lapisannya telah melebihi batas maksimum elastisitasannya. Pergerakan secara tiba-tiba dapat mengakibatkan sutu getaran yang disebut gempa bumi. Sesar ini merupakan rekahan pada batuan yang telah mengalami suatu pergeseran. Berbeda dengan struktur geologi yang lainnya yaitu kekar yang belum mengalami pergeseran pada bidangnya. Sesar ini terjadi di sepanjang retakan pada kerak bumi yang terdapat slip yang berada di antara dua sisi yang berada pada sesar tersebut.
Adapun istilah-istilah pada penganalisisan sesar antara lain :
Jurus sesar (strike of fault), yaitu garis perpotongan pada bidang sesar dengan bidang horizontalnya yang diukur dari arah utara searah jarum jam.
Kemiringan sesar (dip of fault), yaitu sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang horizontalnya diukur secar tegak lurus (900) dari arah strike.
Net Slip, yaitu pergeseran suatu titik yang mulanya berhimpit pada bidang sesar dikarenakan adanya sesar.
Rake, yaitu sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip atau dapat disebut pergeseran secara horizontal searah strike pada bidang sesar.
Dalam pembahasan mengenai sesar, terdapat istilah hanging wall dan foot wall sebagai petunjuk bagian blok pada tubuh sesar. Hanging wall adalah bagian pada tubuh batuan yang berada relatif di atas bidang sesar. Sedangkan foot wall adalah bagian pada tubuh batuan yang berada relatif di bawah bidang sesarnya.
.
Gambar 1
Bagian-bagian Pada Struktur Sesar
b. Jenis-jenis Sesar
1. Sesar Normal (Extention Fault)
Sesar normal ini bergerak dikarenakan gaya gravitasi sebagai faktor utama. Sesar ini biasanya berlaku secara bercabang. Pada pergerakannya yaitu Hanging wall relatif turun terhadap foot wall . Kemudian bidang sesarnya memiliki kemiringan yang besar. Dikarenakan hanging wall turun maka dapat disebut pula sesar ini sebagai sesar turun. Sesar normal memiliki cabang yaitu sesar sintetik dan sesar antitetik. Kedua cabang tersebut berlaku pada sesar yang pergerakannya serentak. Sesar ini dikaitkan dengan perlipatan karena sesar ini merupakan lanjutan dari struktur perlipatan yang telah melebihi maksimum dari elastisnya. Salah satu blok memngalami penurunan terhadap blok yang lain. Bidang miring (fault scrap) adalah permukaan dari bidang sesarnya.
Gambar 2
Sesar Normal
2. Sesar Naik (Reverse Fault / Contraction Faulth)
Pada sesar naik ini bagian hanging wall bergerak relatif naik terhadap foot wall. Yang mencirikan sesar naik adalah sudut kemiringan dari sesar tersebut termasuk kecil apabila dibandingkan dengan sesar normal yang dapat mendekati vertikal pada sudut kemiringannya.
Gambar 3
Sesar Naik
3. Sesar Mendatar (Strike Slip Fault / Transcurent Fault / Wrench Fault)
Sesar mendatar ini adalah sesar yang proses pembentukannya dipengaruhi oleh tegasan kompresi. Posisi tegasan utamanya ialah bergerak secara horizontal, sama dengan posisi tegasan minimum. Sedangkan untuk posisi penegasan menegah adalah bergerak secara vertikal. Untuk sesar ini, istilah hanging wall dan foot wall tidak digunakan dalam sistem ini karena tidak ada pergerakan secara signifikan mengenai arah vertikalnya. Sesar mendatar dibagi menjadi dua berdasarkan gerak relatifnya, yaitu sinistral (mengiri) tidak searah jarum jam dan dekstral (menganan) searah jarum jam.
Gambar 4
Sesar Mendatar
c. Ciri-ciri Sesar
Secara garis besarnya, struktur sesar dibagi menjadi dua, yaitu sesar tampak, yaitu sesar yang mencapai ke permukaan bumi dan sesar buta yaitu sesar yang terjadi di bawah permukaan bumi dan tertutupi oleh lapisan sedimen yang menimbunnya. Dalam keadaan di lapangan, ada beberapa petunjuk yang dapat mengindikasikan keterdapatan suatu sesar antara lain :
Adanya struktur yang tidak kontinyu atau terpotong tiba-tiba
Hilangnya lapisan batuan
Kenampakan yang mencirikhaskan adanya sesar, seperti cermin sesar, gores garis
Gambar 5
Gores Garis (slickens slides)
Perbedaan fasies sedimen
Mineralisasi dan silifikasi di area sepanjang zona sesar
Kenampakan suatu bentuk khas pada zona sesar, seperti seretan dan breksi sesar.
petunjuk fisiografi, seperti scarplets (piedmont scarp), triangular facet, gawir (scarp), dan terpotongnya dia bagian depan pada rangkaian pegunungan struktural.
Gambar 6
Triangular facet
Adanya boundins, yaitu lapisan batuan yang bentuknya terpotong-potong akibat oleh sesar.
Gambar 7
Boundins
KESIMPULAN
Sesar adalah bentuk struktur geologi yang berupa patahan pada suatu lapisandan mengalami pergeseran. Pada sesar terdapat pergerakan dari satu blok dengan blok yang lain. Sesar ini terjadi akibat adanya deformasi yang menyebabkan perubahan bentuk lapisan pada batuan. Faktor lain terjadinya sesar adalah deformasi yang muncul melebihi batas maksimum alastisitas suatu lapisan batuan atau dapat langsung tejadi pada lapisan batuan yang plastis.
Terdapat istilah untuk hanging wall dan foot wall. Hanging wall adalah bagian pada tubuh batuan yang berada relatif di atas bidang sesar. Sedangkan foot wall adalah bagian pada tubuh batuan yang berada relatif di bawah bidang sesarnya. Pada proses pembentukan sesar, yang bergerak hingga timbulnya suatu sesar merupakan hanging wall. Sedangkan foot wall relatif diam. Terdapat 3 jenis sesar yaitu Sesar Naik (Reverse Fault / Contraction Faulth), Sesar Naik (Reverse Fault / Contraction Faulth), dan Sesar Mendatar (Strike Slip Fault / Transcurent Fault / Wrench Fault).
Pada aplikasinya dalam dunia pertambangan, sesar ini sering dikaitkan dengan permasalahan geoteknik, yaitu membahas mengenai kemantapan sebuah lereng yang akan digunakan sebagai media penghubung antara bukaan tambang (pit) dengan area luar. Sebuah lereng yang baik digunakan untuk lahan jalan haruslah yang tidak ada struktur sesar ataupun zona sesar yang akan mengakibatkan permasalahan untuk waktu ke depannya. Selain geoteknik, geothermal juga berhubungan dengan sesar. Suatu cadangan panas bumi yang dapat dibuat usaha tambang adalah yang memiliki struktur sesar. Umumnya sesar yang dimaksud adalah sesar turun yang lapisan batuan turunnya berdekatan dengan panas bumi di dalam perut bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Alter Igo, 2012. "Struktur Geologi Sesar Fault". http://theotherofmyself.wordpress.com/2012/05/04/struktur-geologi-kekar-fractures/. Diakses pada tanggal 18 Maret 2014
Syukur, Andi, 2012 "Struktur Geologi Sesar" http://bumi-myearth.blogspot.com/2012/01/struktur-geologi-sesar.html. Diakses pada tanggal 18 Maret 2014