BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Be Belakang
Kimia medisinal atau yang bisa disebut juga kimia farmasi merupakan perpaduan dari beberapa cabang ilmu yang meliputi ilmu kimia, farmasi, dan biologi. Pada awal perkembangannya, kimia medisinal dikenal dengan nama kimia farmasi ( Pharmaceutical Chemistry) Chemistry) atau kimia terapi (Therapeutical (Therapeutical Chemistry), Chemistry), yang menggambarkan pada sekitar abad ke sembilan belas, para ahli kimia dan farmasi bekerja sama di dalam laboratorium untuk mempelajari dan memu memurn rnik ikan an obat obat dari dari baha bahan n alam alam.. Bebe Bebera rapa pa tuga tugass dari dari ahli ahli kimi kimiaa medisinal dewasa ini dimasukkan dalam bidang ilmu biokimia dan farmasi. Pada tahun 1!", seorang ahli farmakologi asal Belanda, Buchheim, menulis bahwa misi dari farmakologi adalah untuk menetapkan #at aktif (alami) dalam obat, obat, dan menemu menemukan kan sifat$ sifat$sif sifat at kimia kimia yang yang bertan bertanggun ggung g jawab jawab terhad terhadap ap akti% akti%it itas asny nyaa sert sertaa memb membuat uat seny senyawa awa sint sintet etik ik yang yang lebi lebih h efekt efektif if.. &ntu &ntuk k mempelajari perubahan obat yang berada dalam organisme, para ahli kimia dan farmas farmasii melaku melakukan kan serang serangkai kaian an isolas isolasii dan identi identifik fikasi asi kandung kandungan an kimia kimia tanaman tanaman nabati dengan latar belakang pengobatan tradisiona tradisional. l. 'ecara bertahap hal ini membuka jalan untuk penelitian baru dengan memilih senyawa organik sintesis, yang mempunyai atau tidak mempunyai hubungan khasiat dengan obat yang yang didapa didapatt dari dari alam. alam. 'emaki 'emakin n banyak banyak senyaw senyawaa obat yang mempuny mempunyai ai akti%itas akti%itas biologi diketahui, diketahui, didapatkan bahwa senyawa senyawa sintesis sintesis sering lebih berguna secara medis bila dibandingkan dengan senyawa bahan alam, mungkin karena metabolit dari tanaman pada umumnya tidak dimaksudkan secara alami sebagai senyawa yang bernilai terapeutik, dalam sistem kehidupan binatang dan manusia. bat menurut menurut undang undang undang undang ialah ialah suatu suatu bahan bahan atau atau campur campuran an bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia. 'ifat fisika dan kimia obat merupakan paparan untuk mengetahui kestabilan tercampurnya suatu obat dan aksi biologi dari obat termasuk penyerapannya pada tubuh agar tercapai respon terapi yang maksimal. 'ifat fisika dan kimia yang penting berhubungan dengan akti%itas biologi yaitu kofisien partisi, kelarutan, absorpsi, dan akti%itas permukaan. Begitu pentingnya mengetahui sifat fisika dan kima obat agar ketika melakukan peracikan dan pencampuran bahan obat agar sediaan yang dihasilkan maksimal dan penggunaannya mendapatkan terapi yang maksimal sesuai dengan penyakit. leh karena itu untuk mengetahui secara rinci sifat fisika dan kimia obat penulis membuat makalah dengan judul *+enganalisis 'ifat isika dan Kimia bat-, diharapkan dalam pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
1.2
1.3
1.!
Rumusan Masalah
1.
pa yang dimaksud dengan obat, sifat fisika dan kimia obat /
0.
pa saja sifat fisika dan kimia obat /
Tujuan Penulsan
1.
+engetahui pengertian obat, sifat fisika dan kimia obat.
0.
+engetahui jenis jenis sifat fisika dan kimia obat.
Man"aat Penulsan
1.
+ampu memahami pengertian obat, sifat fisika dan kimia obat.
0.
+ampu memahami jenis jenis sifat fisika dan kimia obat.
BAB II PEMBAHA#AN
2.1
De"ns
1.
bat bat menurut undang undang ialah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia. bat adalah bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam maupun luar guna mencegah, meringankan, atau bahkan menyembuhkan penyakit. Berbagai macam penggolongan obat, berdasarkan sumbernya obat digolongkan menjadi yaitu 2 a.
bat lamiah bat alamiah adalah obat yang berasal dari alam. 3ari tanaman contohnya 4uinine dan atropine. 3ari hewan contohnya minyak ikan dan hormone. 3ari mineral contohnya belerang.
b.
bat 'emisintetik bat semisintetik adalah hasil sintesis yang bahan dasarnya berasal dari bahan obat yang terdapat di alam. 5ontohnya morfin disintesis menjadi kodein.
c.
bat 'intetik bat sintetik adalah obat yang bahan dasarnya tidak berkhasiat, tetapi setelah
disintesis
akan
didapatkan
senyawa
dengan
khasiat
farmakologis tertentu. 5ontohnya obat analgesic antipiretik yaitu paracetamol dan antihistamin yaitu cetiri#ine.
0.
'ifat isika dan Kimia bat 'ifat fisika dan kimia obat merupakan paparan untuk mengetahui kestabilan tercampurnya suatu obat dan aksi biologi dari obat termasuk penyerapannya pada tubuh agar tercapai respon terapi yang maksimal. 'ifat fisika dan kimia obat merupakan dasar yang sangat penting untuk menjelaskan akti%itas biologis obat, karena dua alasan utama yaitu 2 a.
'ifat kimia fisika memegang peranan penting dalam pengangkutan obat untuk mencapai reseptor. 'ebelum mencapai reseptor, molekul obat harus melalui bermacam$macam sawar membran, berinteraksi dengan senyawa$senyawa dalam cairan luar dan dalam sel serta biopolimer. 3i sini sifat kimia fisika berperan dalam proses absorpsi dan distribusi obat, sehingga kadar obat pada waktu mencapai reseptor cukup besar.
b.
6anya obat yang mempunyai struktur dengan kespesifikan yang tinggi saja yang dapat berinteraksi dengan reseptor biologis. leh karena itu sifat kimia fisika obat harus menunjang orientasi spesifik molekul pada permukaan reseptor.
2.2
$ens % $ens #"at &ska 'an (ma )*at
'ifat fisika dan kimia obat sangat diperlukan untuk mengetahui sifat sifat obat secara umum agar ketika bahan obat satu dicampurkan dengan bahan obat lain tetap stabil. Beberapa sifat fisika dan kimia oba t antara lain 2 1.
Pemerian Pemerian adalah paparan mengenai sifat sifat dari bahan atau #at yang diuraikan secara umum, yang diuraikan dalam pemerian meliputi wujud, rupa, warna, rasa, bau, dan sebagainya. Biasanya dalam pemerian juga dipaparkan petunjuk dalam melakukan peracikan bahan tersebut. Karena setiap bahan obat mempunyai wujud, warna, dan bau yang dapat
mempengaruhi stabilitas maupun hasil sediaan jika salah dalam proses melakukan peracikan.
0.
&kuran Partikel &kuran partikel merupakan jumlah massa dari suatu bahan atau #at. &kuran partikel sangat erat kaitannya dengan kelarutan, karena semakin kecil ukuran partikel maka semakin luas permukaan dan semakin cepat melarut. 'ebaliknya jika semakin besar ukuran partikel maka semakin sempit permukaan dan semakin lama melarut.
.
Koefisien Partisi Koefisien partisi yakni menggambarkan konsentrasi obat yang larut dalam fase organic (lemak) dibandingkan dengan konsentrasi obat yang larut dalam fase cair. Koefisien partisi berguna sehubungan dengan proses ekstraksi dan kromatografi obat obatan. Koefisien partisi juga dapat digunakan untuk mengetahui jumlah yang terlarut dan tersbsorbsi pada organ target dengan sifat sifat tertentu. da dua macam koefisien partisi, yakni koefisien partisi sejati dan koefisien partisi semu. Koefisien partisi sejati (true Partition coeefficient) harus memenuhi beberapa persyaratan kondisi, antara lain2 (1) ntara kedua pelarut benar$benar tidak bercampur satu sama lain7 (0) Bahan obatnya tidak mengalami asosiasi atau disosiasi7 () Kadar obatnya relatif kecil7 dan (8) kelarutan solut dalam masing$masing pelarut kecil. Koefisien partisi semu (pparent Partition 5oefficient) merupakan suatu hasil apabila persyaratan koefisien partisi sejati tidak terpenuhi. 3alam biofarmasetika dan pada berbagai tujuan yang lain umumnya memiliki kondisi nonideal dan tidak disertai koreksinya, sehingga hasilnya adalah koefisien partisi semu. Biasanya sebagai fase lipoid adalah oktanol, kloroform, sikloheksan, isopropil, miristat, dan lain$lain. ase air yang biasa digunakan adalah larutan dapar. Percobaan ini merupakan keadaan koefisien partisi semu.
Kecepatan absorpsi obat sangat dipengaruhi oleh koefisien partisinya. 6al ini disebabkan oleh komponen dinding usus yang sebagian besar terdiri dari lipida. 3engan demikian obat$obat yang mudah larut dalam lipida akan dengan melaluinya. 'ebaliknya obat$obat sukar larut dalam lipida akan sukar diabsorpsi. bat$obat yang mudah larut dalam lipida tersebut dengan sendirinya memiliki koefisien partisi yang besar, sebaliknya obat$obat yang sukar larut dalam lipida akan memiliki koefisien partisi lipida air kecil. 9ipofilisitas bisa dilihat dari koefisien partisi dan ikatan hidrogen. Koefisien partisi merupakan perbandingan kelarutan di dalam lemak dibanding air.
8.
Kelarutan Kelarutan adalah keadaan dimana jumlah ml pelarut akan larut dalam sejumlah 1 gram #at terlarut. Pelarut tidak hanya air melainkan ada berbagai macam pelarut antara lain fenol, eter, alcohol, dan bahan lain yang sesuai. Penggunaan #at pelarut disesuaikan dengan bahan obat yang digunakan, karena setiap bahan obat mempunyai kelarutan dengan pelarut tertentu. 'ifat kelarutan pada umumnya berhubungan dengan kelarutan senyawa dalam media yang berbeda dan ber%ariasi diantara dua hal yang ekstrem, yaitu pelarut polar, seperti air, dan pelarut nonpolar seperti lemak. 'ifat hidrofilik atau lipofibik berhubungan dengan kelarutan dalam air, sedang sifat lipofilik atau hidrofibik berhubungan dengan kelarutan dalam lemak. :ugus$gugus yang dapat meningkatkan kelarutan molekul dalam lemak disebut gugus lipofilik (hidrofobik atau nonpolar). 'ifat kelarutan pada umumnya berhubungan dengan akti%itas biologis dari senyawa seri homolog. 'ifat kelarutan juga berhubungan erat dengan absorbsi obat. 6al ini penting karena intensitas akti%itas biologis obat tergantung pada derajat absorpsinya.
;.
'tabilitas 'tabilitas yaitu kemampuan suatu bahan obat atau #at untuk bertahan dalam batas yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan. 'tabilitas obat sangat penting karena jika obat tidak stabil maka jika disimpan dalam waktu yang lama akan bersifat toksik. 'tabilitas suatu bahan obat atau #at dipengaruhi oleh cahaya, panas, oksigen, kelembaban, p6, dan mikroorganisme.
".
Polimorfisme
!.
BAB III (E#IMPULAN
3.1
#m+ulan
1.
bat adalah bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam maupun luar guna mencegah, meringankan, atau bahkan menyembuhkan penyakit. 'ifat fisika dan kimia obat merupakan paparan untuk mengetahui kestabilan tercampurnya suatu obat dan aksi biologi dari obat termasuk penyerapannya pada tubuh agar tercapai respon terapi yang maksimal.
0.
'ifat fisika dan kimia antara lain pemerian, ukuran partikel, koefisien partisi, kelarutan, stabilitas
3.2
#aran
+ohon maaf bila ada banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena penulis masih dalam proses pembelajaran. +asukan yang membangun dari teman$teman yang membaca makalah ini sangat penulis harapkan demi kemudahan untuk menjadi yang lebih baik lagi.
DA&TAR PU#TA(A
akarta 2 ?:5. 5holis, @ur. 0==A. Modul 7 Tanggung Jawab Seorang Muslim. http2www.google.commakalah$tanggung$jawabmuslim (diakses 0= 'eptember 0=18)