KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya bisa menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan makalah yang bertema “ikap dan Perilaku Perilaku !lmiah" !lmiah" ini masih banyak banyak terdapat kesalahan kesalahan dan kekurangan, kekurangan, baik dalam hal penulisan maupun #ara penyampaian. Kami mengharapkan segala masukan baik berupa kritik maupun saran yang membangun demi perbaikan makalah ini. $alam $alam penulis penulisan an makala makalah h ini, ini, kami kami berpat berpat%ka %kan n pada beberap beberapaa buku buku dan sumber sumber lainnya, serta pengarahan dari semua d%sen mata kuliah &ilsa'at !lmu. (leh karena itu, pada kesempatan ini kami mengu#apkan terima kasih kepada para pembimbing tersebut. em%ga makalah ini berman'aat bagi para pemba#a, khususnya &akultas Ked%kteran )ni*ersitas +irlangga.
urabaya, N%*ember
Penulis
1
$+&T+/ !!
Kata Pengantar 000000000000.00...00000.00.......... i $a'tar !si 00000000000000000000000.0........... ii 1+1 ! PEN$+2)3)+N 000000000000000.000.0.. 4 1+1 !! PEM1+2++N 00000000000000000000.. 5 1+1 !!! PEN)T)P PEN)T)P 000000000000000000000...... $a'tar Pustaka 000000000000000000.000000.. 6
2
BAB I PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang Masalah
1udaya malas berpikir ilmiah tanpa disadari, kini tengah merasuki relung hati dan pikiran masyarakat kita. Tidak heran jika tak terjadi satu langkah yang tepat dan pr%gresi' di masyar masyaraka akatt dalam dalam mengat mengatasi asi krisis krisis.. Prakte Praktek-p k-prak raktek tek ek%n%m ek%n%mi, i, p%lit p%litik ik dan budaya budaya yang yang berkembang merupakan hasil pemaksaan, sepihak, dan kadang tidak masuk akal. 2al ini ter#er ter#ermin min dari dari kebijak kebijakan an para para elite elite dan pemimp pemimpinin-pem pemim impin pinnya, nya, masyar masyaraka akatny tnya, a, bahkan bahkan dalam upaya menyusun kebudayaan. Kalau kita men%nt%n menu suguhan suguhan tele*isi, tele*isi, budaya malas berpikir berpikir ilmiah itu tampak pada maraknya tayangan klenik, mistik, dan takhayul. 7uga di berbagai media #etak dalam wujud ba#aan-ba#aan tidak mendidik, yang bertujuan mengalihkan ketakutan atau kegilaan masyarakat. $alam keadaan serba semrawut dan buntu itu, kehadiran kaum intelektual sebagai para pemikir ilmiah seperti menjadi penghangat tengg%r%kan yang kering. Kalangan ini dipahami sebagai %rang pintar, banyak pengetahuan, dan pandai menggambarkan realitas. $i lingkungan berbau akademik, mereka sangat dihargai, bermutu, bermartabat. 2al itu terjadi karena dianggap memiliki pengetahuan dan mau berbi#ara tentang realitas yang lebih luas di luar diriny dirinyaa juga, juga, hubungan hubungannya nya dengan dengan %rang %rang lain, lain, masyar masyarakat akat,, bangsa bangsa dan negara negara.. Kaum Kaum ini diangga dianggap p sebagai sebagai pembi# pembi#ara ara s%al s%al masyar masyaraka akat, t, mampu mampu menghu menghubung bungkan kan suatu suatu k%nsep k%nsep dan gambaran-gamb gambaran-gambaran aran yang ada tentang tentang masyarakat masyarakat dan lingkungan lingkungan sehingga sehingga dia dianggap mampu dan mau menggunakan waktunya untuk berbi#ara tentang pers%alan yang lebih besar, bahkan menghabiskan sebagian atau seluruh wak tunya untuk berpikir, menganalisa, dan dalam hal tertentu, menghasilkan s%lusi. 3ebih jauh lagi, bukan hanya bi#ara dan menulis tetapi, juga menyusun kekuatan dan strategi taktik untuk mewujudkan sesuatu yang lebih %bjekti'. Yang patut kita khawatirkan khawatirkan adalah budaya tidak ilmiah ilmiah ini ditebarkan se#ara meluas %leh berbagai media baik media #etak maupun elektr%nik yang dapat membentuk masyarakat yang hanya bisa pasrah, takut dan tunduk di satu sisi tapi, juga agresi' dan sepihak dengan 3
dasar dasar tidak tidak %bjekt %bjekti' i' yang melahi melahirkan rkan kekeras kekerasan an s%sial s%sial.. Kalau Kalau ini dibiar dibiarkan, kan, akan terjad terjadii kerusakan ek%n%mi, p%litik, dan budaya masyarakat !nd%nesia yang sangat signi'ikan, yang dapat dapat
menengg menenggela elamka mkan n peradaba peradaban n kita, kita, ditela ditelan n %leh
keb%d%ha keb%d%han n sendiri sendiri.. (leh karen karenaa
itu,untuk itu,untuk menyikapi masalah tersebut, tersebut, kel%mp%k kami mengangkat t%pi# 8sikap 8sikap dan perilaku perilaku ilmiah9 yang diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap p%la pikiir ilmiah.
II.
Rumusan Masalah 4. 1agaimanakah 1agaimanakah pengertian pengertian sikap dan perilaku perilaku ilmiah: ilmiah: . 1agaimanakah 1agaimanakah penerapan penerapan perilaku perilaku ilmiah ilmiah di masyarakat masyarakat:: 5. 1agaimanakah 1agaimanakah perspekti perspekti'' kita terhada terhadap p masa depan depan menyangkut menyangkut penerapan penerapan sikap sikap dan perilaku ilmiah:
BAB II 4
PEMBAHASAN I.
Pengertian Si Sika Da Dan Pe Perilaku Il Ilmiah
!stilah sikap dalam bahasa !nggris disebut “+ttitude" sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni yak ni “+ptus" yang berarti keadaan siap se#ara mental yang y ang bersi'at untuk melakukan melakukan kegiatan. Triand Triandis is mende'enisikan mende'enisikan sikap sikap sebagai ; “ +n attitude attitude ia an idea #harged #harged with em%ti%n whi#h predis predis p%ses a #lass %' a#ti%ns t% apar#itular apar#itular #lass %' s%#ial situati%n"
.
/umusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga k%mp%nen yaitu 4. k%mp k%mp%n %nen en k%g k%gni niti ti', ', . k%mp k%mp%n %nen en a'ek a'ekti ti' ' 5. k%mp%n k%mp%nen en ting tingkah kah laku laku.. ikap selalu berkenaan dengan suatu %byek dan sikap terhadap %byek ini disertai dengan perasaan p%siti' atau negati'. e#ara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa #enderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan #ara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau %byek. Memp Mempun unya yaii pemik pemikir iran an ilmi ilmiah ah belum belum menj menjam amin in sese sese%r %ran ang g berke berkemb mban ang g dala dalam m menemukan kebenaran ilmiah tadi bila tidak didukung dengan sikap ilmiah. ikap ilmiah bisa diarti diartikan kan sebagai sebagai suatu suatu ke#ende ke#enderun rungan gan pribadi pribadi se%ran se%rang g
Keingi Keinginan nan meng mengeta etahui hui dan mema memaham hami. i.
.
Ke#%nd% Ke#%nd%nga ngan n bertan bertanya ya menge mengenai nai semu semuaa hal
5.
Ke#%nd% Ke#%nd%nga ngan n men#ar men#arii data data dan dan makn maknaa
>.
Ke#%nd% Ke#%nd%nga ngan n menunt menuntut ut suat suatu u penguj pengujian ian
?.
Ke#%nd% Ke#%nd%nga ngan n memeri memeriksa ksa pangka pangkall pikir pikir,,
@.
menyelidiki menyelidiki kesalahan kesalahan atau atau kebenaran, kebenaran, dan kesimp kesimpulan ulan l%gis. l%gis.
A.
Penghar Penghargaan gaan terlia terliadap dap l%gika l%gika
Menurut 1aharuddin <46;5>= mengemukakan bahwa ;"ikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan %leh para !lmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai 5
se%rang se%rang ilmuwan". ilmuwan". $engan perkataan perkataan lain lain ke#endrungan ke#endrungan indi*idu indi*idu untuk bertindak bertindak atau berprilaku dalam meme#ahkan suatu masalah se#ara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. 1eberapa sikap ilmiah dikemukakan %leh Mukayat 1r%t%widj%y% <46? ;54-5>= yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan met%de ilmiah, antara lain ; 4. Sikap ingin tahu ; tahu ; apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinyaB senang mengajukan pertanyaan tentang %byek dan peristieaB kebiasa kebiasaan an menggun menggunaka akan n alat alat indera indera sebanya sebanyak k mungki mungkin n untuk untuk menyel menyelidi idiki ki suatu suatu masalahB memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen. . Sikap kritis ; kritis ; Tidak Tidak langsung begitu begitu saja menerima kesimpulan kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan kebiasaan menggunakan menggunakan bukti C bukti pada waktu menarik kesimpulanB kesimpulanB Tidak Tidak mera merasa sa pali paling ng bena benarr yang yang haru haruss diik diikut utii %leh %leh %ran %rang g lain lainBB bers bersed edia ia meng mengub ubah ah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat. 5. Sikap obyektif obyektif ; Meliha Melihatt sesuat sesuatu u sebaga sebagaima imana na adanya adanya %byek %byek itu, itu, menjau menjauhka hkan n bias bias pribadi dan tidak dikuasai %leh pikirannya sendiri. $engan kata lain mereka dapat mengatakan se#ara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek. >. Sikap ingin menemukan menemukan ; elalu elalu memberikan memberikan saran-saran saran-saran untuk eksprimen eksprimen baruB kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan #ara yang baik dan k%nstrukti'B selalu memberikan k%nsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya. ?. Sikap menghargai karya orang lain lain ; Tidak akan mengakui dan memandang karya %rang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan %leh %rang atau bangsa lain. @. Sikap tekun ; tekun ; Tidak b%san mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan9 tidak akan berhenti melakukan kegiatan Ckegiatan apabila belum selesaiB terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti. A. Sikap terbuka ; terbuka ; 1ersedia mendengarkan argumen %rang lain sekalipun berbeda dengan apa apa yang yang diket diketah ahui uiny nya. a.buk bukaa mene meneri rima ma krit kritik ikan an dan dan resp resp%n %n nega negati ti'' terh terhad adap ap pendapatnya. . Sikap Jujur ; ; !n'%rmasi ilmiah yang ditulis harus sesuai dengan 'akta yang ada, tidak dibuat-buat atau direkayasa atau dimanipulasi. 6
6. Sikap Hormat ; ; elalu mengh%rmati pendapat %rang lain terlepas si penulis setuju atau tidak setuju atas pendapat tersebut. 4. Sikap Sopan Sopan ; $alam menyampaikan lap%ran maupun gagasannya si penulis harus menggunakan gaya bahasa dan sikap yang s%pan sesai n%rma kes%panan yang diterima se#ar umum. 44. Sikap
Bertanggung
jawab
;
berani
nmempertahankan
maupun
mempertanggungjawabkan atas apa yang ditulis. 4. Sikap Tanpa Pamrih Pribadi Pribadi ; dalam menyampaikan in'%rmasi ilmiah tidak b%leh ditump ditumpang angii perti pertimba mbangan ngan kepent kepenting ingan an pribad pribadii atau atau g%l%ng g%l%ngan an sebab sebab bila bila hal ini dilakukan maka akan mengurangi %byekti'itas.
II. II.
Pene Penera raa an n Sik Sika a !an !an Per Peril ilak aku u Ilm Ilmia iah h !i !i Mas Mas"a "ara raka katt
$alam $alam penerap penerapanny annya, a, sikap sikap dan perila perilaku ku ilmiah ilmiah dapat dapat diliha dilihatt dan diamat diamatii dalam dalam sebagian besar akti*itas yang dilakukan setiap hari. 1ahkan terkadang banyak kejadian atau 'en%mena yang terdapat pada diri sendiri, misalnya pada ibu hamil yang memiliki banyak keluhan. alah satu keluhan yang biasa timbul adalah pembengkakan pada kaki atau %dema. 1iasanya para #al%n ibu mengaggap bahwa bengkak pada kaki timbul karena “g%w%ane bayi" atau bawaan bayi. 2al tersebut merupakan salah satu pemikiran tidak ilmiah, dimana anggapan tersebut merupakan keper#ayaan yang diper%leh se#ara turun-temurun yang seharusnya dapat dijabarkan se#ara ilmiah. +nggapan yang salah tersebut dapat menyebabkan penanganan yang salah karena dianggap sebagai hal yang sepele. 1erdasarkan pemikiran dan penelitian ilmiah, ternyata ternyata %dema tidak sesepele sesepele yang dibayangkan. dibayangkan. Kalau tidak ditangani dengan segera, segera, tentu akan berpengaruh pada kesehatan ibu dan bayinya. (dema atau %dem alias kaki bengkak pada ibu hamil, bisa berbahaya dan bisa juga tidak, tidak, tergant tergantung ung sebabn sebabnya. ya. (dema (dema yang terjad terjadii pada pada kehami kehamilan lan,, bisa bisa diseba disebabka bkan n karena karena 'akt%r 'isi%l%gis maupun pat%l%gis.
#isi$l$gis
7
aat hamil, hamil, rahim rahim yang membesar membesar akan menekan menekan pembul pembuluh uh *ena. *ena. Padahal Padahal,, *ena *ena ber'ungsi mengembalikan #airan darah ke arah jantung. +walnya, +walnya, jantung bekerja mem%mpa darah ke seluruh tubuh lewat arteri
(dem (dem bisa bisa terj terjad adii di sepa sepanj njan ang g masa masa keham kehamil ilan an.. Tergan ergantu tung ng kapan kapan terj terjad adin inya ya bendungan. 7ika bendungan sudah terjadi di kehamilan trimester !, ya, bengkaknya sudah terjadi juga. Memang, bengkak- bengkak tersebut biasanya baru mun#ul di usia kehamilan trimester !! dan !!!. Tak semua perempuan hamil mengalami %dema, kendati di pembuluh darah darah *enanya *enanya terjad terjadii bendung bendungan. an. Mungkin Mungkin karena karena bendunga bendunganny nnyaa tak parah, parah, jadi jadi yang yang bersangkutan tak mengalami pembengkakan. +pa pun juga, tak usah kelewat #emas, si'atnya hanya 'isi%l%gis. Nanti juga hilang sendiri setelah melahirkan, sebab bendungan sudah tak ada lagi. Karena si'atnya 'isi%l%gis, bengkak ini pun tak bisa di%bati. Paling si penderita dianjurkan untuk mengatur mengatur p%sisi p%sisi kaki untuk mengurangi mengurangi rasa tak nyaman. nyaman. Naikkan kaki dan ambil p%sisi miring ke kiri saat tidur. Dalaupun Dalaupun terasa tak nyaman, n yaman, &ajar menekankan agar penderita %dem saat hamil tidak mengk%nsumsi %bat antibengkak. (bat sema#am iu umumnya berupa %bat diuretika dan karena melewati plasenta, dikhawatirkan berpengaruh pada janin. 1ayi bisa mengkerut. Pat$l$gis
elain 'isi%l%gis, bengkak di kaki juga bisa disebabkan karena pat%l%gis. !ni yang perlu diwaspadai diwaspadai karena mungkin saja bengkak itu terjadi terjadi %leh sebab kera#unan, kera#unan, yaitu yaitu adanya preeklamp eklampsia sia.. Pre-ekl Pre-eklamp ampsia sia yang yang masih masih ringan ringan akan ditanda ditandaii dengan dengan tekana tekanan n darah darah yang yang meninggi, pr%tein yang berlebihan dalam urin, pembengkakan, serta kenaikan berat badan
8
yang #epat. edangkan yang parah ditandai dengan tekanan darah tinggi yang terus meningkat dan kadar pr%tein yang lebih tinggi lagi dalam urin, sehingga menyebabkan berkurangnya jumlah urin. elain itu, penglihatan pun menjadi kabur, perut terasa sakit atau panas, suka uring-uringan, sakit kepala, serta denyut nadi yang #epat. Ke#uali itu, bengkak karena pre-eklampsia tidak hanya terjadi di kaki, tapi akan terjadi pada wajah dan tangan. Kalau terjadi pembengkakan di wajah atau tangan, segera periksakan pe riksakan diri untuk mengetahui, penyebabnya pat%l%gis atau 'isi%l%gis. Pre-eklampsia, biasanya terjadi pada kehamilan trimester !!! dan harus segera ditangani agar tak meningkat menjadi eklampsia. Eklampsia tak saja bahaya buat ibu tapi juga janin. !bu bisa mengalami kejangkejang hingga meninggal. Kalau sang ibu meninggal, bayi pun bisa mengalami nasib sama. 1isa juga mengakibatkan kelahiran prematur, gagal ginjal, dan kerusakan hati. elain itu, jika alir aliran an dara darah h
ke jani janin n
berk berkur uran ang, g, bisa bisa berd berdam ampa pak k
bur buruk, uk,
7ani anin
akan akan menga engallami ami
kete keterb rbel elak akan angan gan perke perkemb mban angan gan karena karena kuran kurangny gnyaa alir aliran an darah darah mela melalu luii plas plasent entaa atau atau kurangnya %ksigen pada janin. Peng%batan %dema karena pre-eklampsia harus dilakukan untuk menghentikan agar tidak meningkat ke eklampsia, eklampsia, sekaligus demi keselamatan keselamatan janin. janin. 1iasanya 1iasanya ibu diberi terapi terapi anti-kejang dengan pemberian magnesium sul'at. Terapi %ksigen juga akan diberikan untuk mengurangi kekurangan %ksigen pada janin akibat kejang tadi. Terapi lain adalah menjaga berat badan agar tidak meningkat se#ara #epat, pemberian %bat antihipertensi, harus istirahat
III.
Persek Persekti% ti% Terha!a erha!a Masa Dean Dean Men"a Men"angk ngkut ut S Sika ika !an !an Peri Perilaku laku Ilmiah Ilmiah
9
Pengembangan ilmu tidak bisa dilepaskan dengan perkembangan kemajuan pemikiran masyarakat. 2al ini sebagaimana tergambar dalam satu segi dari 'ilsa'at p%siti*isme +uguste %mte, yaitu bahwa perkembangan jiwa atau masyarakat manusia berlangsung di atas garis linier menuju ke arah kemajuan, dan kemajuan itu digambarkan sebagai masyarakat tahap p%siti', atau masyarakat industrial. Pada Pada masy masyar arak akat at indu indust stri rial al ini, ini, sika sikap p ilmi ilmiah ah menj menjad adii buday budayaa ters tersend endir irii dala dalam m kehidupan mereka, artinya sikap ilmiah menjadi suatu pandangan sese%rang terhadap #ara ber'ikir yang sesuai dengan met%de keilmuan, sehingga timbullah ke#enderungan untuk menerima menerima ataupun ataupun men%lak men%lak terhadap terhadap #ara ber'ikir ber'ikir yang sesuai dengan keilmuan keilmuan tersebut. tersebut. e%rang ilmuan jelas harus memiliki memiliki sikap p%siti', p%siti', atau ke#enderungan ke#enderungan untuk menerima menerima #ara ber'ikir yang sesuai dengan met%de keilmuan, yang dimani'estasikan di dalam k%gnisinya, em%si atau perasaannya, serta di dalam perilakunya. +dapun sikap ilmiah yang perlu dimiliki-seperti yang dikemukakan Pr%'. $rs. 2ars%j% adalah <4= %byekti*itas, <= sikap serba relati', <5= sikap skeptis, <>= kesabaran intelektual, = kesederhanaan, dan <@= sikap tidak memihak kepada etik. edang edang +r#hie +r#hie 7. 1ahm, 1ahm, mengung mengungkapk kapkan an bahwa bahwa sikap sikap ilmiah ilmiah dilanda dilandasi si dilanda dilandasi si dengan dengan karakt karaktris ristik tik,, yaitu; yaitu; <4= keingi keinginta ntahuan huan,, <= spekul spekulati ati', ', <5= %byekt %byekti', i', <>= membuk membukaa #akrawala pandang, =men#urahkan kepada penilaian, dan <@= bersikap tentati'
juga memberi justi'ikasi. $engan ini ilmu #endrung memasuki kawasan untuk menjadikan dirinya sebagai ide%l%gi. Ketiga, pendapat ynag menyatakan bahwa ilmu dan k%nteks saling meresapi dan saling memberi pengaruh untuk menjaga agar dirinya beserta temuan-temuannya tidak terjebak dalam kemiskinan rele*ansidan aktualitasnya. “#ien#e '%r ake %' 2uman Pr%gress" adalah pendiriannya. $ari ketiga pendapat ini rupanya pendapat yang ketiga yang mampu membangkitkan gairah keilmuan, karena strategi yang digunakan punya rele*ansi untuk memperkaya muatanmuatan muatan keilmu keilmuan an sesuai sesuai dengan dengan pr%gre pr%gresi* si*it itas as dan aktual aktualit itas as yang yang berkem berkemban bang g di tengahtengahtengah masyarakat. ehingga dari sini tak dapat diletakkan urgensi untuk mengembangkan ilmu yang tidak sekedar te%ri-te%ri belaka, tapi juga realisasi te%ri dalam praktek dan hasilhasil yang dapat diman'aatkan diman'aatkan %leh masyarakat. masyarakat. +rtinya, bahwa ada nilai-nila nilai-nilaii yang menjadi muatan suatu ilmu bisa berkembang dan da n berman'aat. Pandangan Pandangan ke depan mengenai penerapan yang telah dibahas sebelumnya, sebelumnya, diharapkan diharapkan dapat menambah menambah pengetahuan pengetahuan ilmiah yang dapat menimbulkan menimbulkan pemikiran-pem pemikiran-pemikir ikiran an baru yang pada akhirnya akhirnya memun#ulkan memun#ulkan suatu innovasi yang berguna bagi kehidupan.
BAB III 11
PENUTUP Kesimulan &
sikap mengandung tiga k%mp%nen yaitu 4. k%mp k%mp%n %nen en k%g k%gni niti ti', ', . k%mp k%mp%n %nen en a'ek a'ekti ti' ' 5. k%mp%n k%mp%nen en ting tingkah kah laku laku..
ikap ilmiah ini mempunyai #iri-#iri p%k%k yaitu ; 4. Keingi Keinginan nan menget mengetahu ahuii dan dan memah memahami ami..
.
Ke#%nd% Ke#%nd%nga ngan n bertan bertanya ya mengen mengenai ai semua semua hal hal
5.
Ke#%nd% Ke#%nd%nga ngan n men#a men#ari ri data data dan makna makna
>.
Ke#%nd% Ke#%nd%nga ngan n menunt menuntut ut suat suatu u penguj pengujian ian
?.
Ke#%nd% Ke#%nd%nga ngan n memeri memeriksa ksa pangk pangkal al pikir pikir,,
@.
menyelidiki menyelidiki kesalahan kesalahan atau atau kebenaran, kebenaran, dan kesimpu kesimpulan lan l%gis. l%gis.
A.
Penghar Penghargaan gaan terlia terliadap dap l%gika l%gika
sikap ilmiah yang perlu dimiliki--se dimiliki--seperti perti yang dikemukakan dikemukakan Pr%'. $rs. 2ars%j%-2ars%j%-- adalah adalah <4= %byekti*itas, <= sikap serba relati', <5= sikap skeptis, <>= kesabaran intelektual, =
kesederhanaan, dan <@= sikap tidak memihak kepada etik. edang +r#hie +r#hie 7. 1ahm, mengungkapkan mengungkapkan bahwa sikap ilmiah dilandasi dilandasi dengan karaktristik, yaitu; <4= keingintahuan, <= spekulati', <5= %byekti', <>= membuka #akrawala
pandang, =men#urahkan kepada penilaian, dan <@= bersikap tentati'
DA#TAR PUSTAKA
12
%eprapt%, Pit%n%,$kk. Filsafat Filsafat Ilmu edokteran! urabaya; F/+M!K &K )N+!/, . GG-,
&ilsa'at
Pendidikan;
istem
dan
Met%de,
Y%gyakarta;
+ndi
('set,
466>.
!mam 1arnadib dan utari !mam 1arnadib, 1eberapa +spek ubstansial !lmu Pendidikan, Y%gyakarta; +ndi, 466. 7ujun 7ujun . umias umiasuma umantr ntrii
13