LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR SENYAWA ANORGANIK SINTESIS DAN KARAKTERISASI KALIUM NITRAT(KNO3)
PENYUSUN: NAMA
: SEPTIA ADELLA
KELOMPOK
:2
REKAN KERJA
: 1. Utari Noitria 2. I!"ria Tri#!a Katri!a 3. A$a%&"i! Ma'riat&%%a
PEL ELAK AKSA SAN NAAN
:J JU UM'A M'AT 2* SE SEP PTE TEM+ M+ER ER 2,12,1-
DOSEN
: 1. Dra. +aarti/ M.S0 2. Mita&% Kair/ Kair/ S.Si / M.Si 3. Ea Yaita Yaita// S.P"/ M.P"
ASIST SISTEN EN DOSE SEN N
: 1. Ra! Sti Stia a$a!
LA+ORATORIUM KIMIA ANORGANIK
JURUSAN KIMIA 4AKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETA5UAN ALAM UNI6ERSITAS NEGERI PADANG 2,1Pr0o7aa! 1 Si!t#i# "a! Karatri#a#i Ka%i& Nitrat( KNO3)
A. T&8&a!:
1. Mensintesis Kalium Nitrat 2. Mengkarakterisasi Mengkarakterisasi Kalium Nitrat (penentuan titik lebur dan sifat-sifatnya) 3. Membandingkan titik titik leleh beberapa senyawa senyawa ion. ion. . Menentukan !umlah muatan pada larutan sampel dan kelarutan senyawa ion
+. Wat& P%a#a!aa!
"ari
# $umat% 2& 'eptember 21
aktu a ktu
# *.- 12.2 +,
empat
# aboratorium abora torium Kimia /norganik % 0M+/% N
9.Tori 9.Tori Da#ar
aram aram nitrat nitrat terdapa terdapatt di 4hili 4hili terutam terutamaa dalam dalam bentuk bentuk natriu natrium m nitrat nitrat.. Natrium nitrat bersifat higroskopis. 5leh karena itu untuk berbagai keperluan natrium nitrat yang lebih murah itu diubah men!adi garam kalium. Kalium nitrat
yang dibuat dari K4l yang terdapat dalam mineral sil6it dan NaN5 3. $ika larutan !ernuh dari masing-masing pereaksi di7ampur% Na4l yang kurang melarut akan mengendap. K4l 8 NaN53
→
Na4l 8 KN53
$ika 7airan didinginkan KN53 mengendap endapan ini dipisahkan kemudian dimurnikan dengan ara rekristalisasi. Nama umum untuk KN53 adalah sendawa sedangkan NaN53 disebut sendawa 4hili. Kalium nitrat mengkristal dalam bentuk prisma rombik% tetapi !ika larutannya diuapkan% perlahan-lahan pada ka7a arlo!i akan mengkristal dalam bentuk rombohodral isomorf dengan natrium nitrat dan kalsit% KN53 meleleh pada suhu 33&94 dan pada suhu tinggi menghasilkan oksigen dengan reaksi# 2KN53
→
2KN52 8 52
eburan garam ini adalah oksidator kuat. ,elerang% arang% dan pospor dapat terbakar dalam leburan ini menghasilkan kalium sulfat% karbonat% dan pospat. KN53 digunakan dalam pembuatan mesiu% dan sebagian ke7il digunakan dalam pengolahan daging. (tim struktur senyawa anorganik 21). 'alah satu penerapan yang paling berguna dari kalium nitrat ialah dalam produksi sendawa% dengan menambahkan asam sulfat larutan en7er kalium nitrat% menghasilkan asam sendawa dan kalium sulfat yang terpisah melalui destilasi fraksional. :ang terkonsentrasi pada kalium nitrat !uga digunakan sebagai pupuk% sebagai model bahan pembakar ro7ket% dan dalam beberapa petasan seperti bom asap% pada yang mana 7ampuran dengan gula memproduksi !elaga asap & kali dari 6olumenya sendiri. ;alam proses pengawetan makanan% kalium nitrat merupakan komosisi umum dari daging yang diasinkan. Kalium nitrat !uga komponen utama dalam penghilang punting% !uga telah digunakan dalam pembuatan es krim. Kesalahan konsepsi terkenal ialah bahwa kalium nitrat itu antrafrodisiak dan ditambahkan dalam makanan dalam adat yang biasa diker!akan oleh lelaki. otassium nitrat rand-K adalah saah satu !enis pupuk ma!emuk yang memiliki kedua unsur tersebut se7ara tepat. upuk ini biasanya diformulasikan dalam dua bentuk yaitu prill dan Kristal. otassium nitrat penggunaanya dalam
pertanian dikenal sebagai kalium nitrat atau biasa disingkat dengan rumus KN53. rand-K merupakan pupuk ma!emuk yang memiliki keunggulan dibandingkan pupuk yang lainnya. ;imana dengan rand-K kandungan K 25 yang siap diserap tanaman sangat tinggi yaitu &<. 'elain kandungannya tinggi% ternyata sifat yang penting dimiliki oleh KN53 rand-K adalah tingkat kelarutannya dalam air yang sangat tinggi sehingga !umlah ion-ion K8 dan N53- yang dilepaskan banyak tersedia bagi tanaman. upuk ma!emuk potassium nitrat rand-K sebenrnya tidak hanya bagus untuk bawang merah sa!a namun !uga dapat digunakan untuk tanaman lain seperti padi% tomat% lemon% semangka% dan lain sebagainya. Kalium nitrat adalah senyawa kimia yang merupakan sumber alami nitrogen. 'enyawa ini tergolong senyawa nitrat dengan rumus kimia KN53. Nama umumnya termasuk sendawa. Kalium nitrat merupakan komponen bubuk hitam teroksidasi. 'ebelum fiksasi industry nitrogen skala besar (proses "arker). 'umber utama kaium nitart adalah deposit yang mengkristal mengalirkan bahan
dari dinding gua atau
organi7 yang membusuk. umpukan kotoran !uga sumber
yang utama.% ammonia dari dekomposisi urea dan =at nitrogen lainnya akan melalui oksidasi bateri untuk menghasiklan nitrat. Kalium nitrat !uga dapat dibuat dari kalium klorida yang terdapat dalam mineral sul6it dengan garam natrium nitrat. $ika larutan !enuh dari masing-masing reaksi di7ampur% Na4l yang kurang larut akan mengendap. ersamaan reaksinya # K4l (a>) 8 NaN53
Na4l (s) 8 KN53 (a>)
$ika dilarutkan didinginkan% maka larutan akan mengendap. ?ndapan ini dapat dipisahkan kemudian dimurinikan dengan 7ara kristalisasi. Kaluim nitrat mengkristal dalam bentuk prisma rombik% tetapi !ika larutannya diuapkan perlahan-lahan pada ka7a arlo!i maka akan mengkristal dalam bentuk rombohedial isomof.
K@+'/+'/'+ Merupakan metode pemisahan dengan 7ara pembentukan Kristal sehingga dapat dipisahkan. 'uatu =at gas atau 7air dapat mendingin atau memadat
serta membentuk Kristal karena mengalami proses kristalisasi. Kristal-krisal !uga akan terbentuk dari suatu larutan yang akan di!enuhkan dengan pelarut tertentu. 'emakin kristalnya maka semakin baik karena semakin ke7il kemungkinan ter7emar oleh kotoran. (/rsyad% 21)
K?/@/N ?N;//N ?ndapan adalah =at yang memimsahkan diri sebagai suatu fasa yang keluar dari larutan. ?ndapan dapat dipisahkan dari laruatn dengan penyaringan. ?ndapan terbentuk !iak larutan men!adi terlalu !enuh dengan =at yang bersangkutan. 'uatu kelarutan endapan menurut defenisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan seperti suhu% tekanan% konsentrasi bahan-bahan lain didalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya. (,asri.1**&) ada umumnya dapat dikatakan kelarutan bertambah seiring dengan kenaikan suhu% meskipun dalam beberapa hal istimewa ter!adi yang sebaliknya. alu kenaikan kelarutan dengan suhu berbeda-beda% alam beberapa hal sangat ke7il dan beberapa hal dalam ruang lingkup yang besar. erubahan kelarutan dengan berubahnya suhu dapat mn!adi dasar untuk pemisahan. (Aogel% 1**)
/@/N $?N"
arutan
yang
titik
bekunya
tidak
mengganggu%
artinya
kristalisasi
membiarkan suatu proses tanpa perpindahan la!u. Kristalisasi tidak akan ter!adi sebelum ada !arak. aktu beberapa menit bahkan sampai dua !am. Ke!enuhan membuat kristalisasi sangat efektif dengan penyaringan dan pe misahan.
@5'?'-@5'?' ;//M K@+'/+'/'+
1. Kristalisasi dengan penguapan. Kelaruatan suatu bahan yang berkurang sedikit demi sedikit dengan menurunnya suhu. Kondisi lewat !enuh dapat dipakai dengan penguapan sebagaian pelarutnya (yang artinya pemikatan larutan).
2. Kristalisasi dengn pendingin. ntuk bahan-bahan yang kelarutannya berkurang drasti7 dengan menurunyya temperatur% kondisi lewat !enuh di7apai dengan pendinginan larutan panas yang !enuh. ntuk mengkristalisasi dari lelehan dapat !uga dilakukan.
3. Kristalisasi dengan salting out pemisahan bahan organik dari larutan akuatik dapat dilakukan dengan penambahan suatu garam yang harganya murah. aram ini lebi baik dari pada bahan yang diinginkan. 'ehingga ter!adi penambahan bahan padat terkristalisasi. "al ini merupakan proses fisika.
. Kristalisasi se7ara adiabatik Metode ini disebut dengan metode 6akum% merupakan gabungan antara kristalisasi dengan pendinginan dan penguapan. endinginan bertu!uan untuk memperke7il daya larut% sedangkan maksud dari penguapan adalah untuk membuar tekanan total dengan permukaan lebih ke7il dari tekanan uap pada suhu tersebut. sehingga perubahan ini se7ara adiabati7 karena pendinginan yang ter!adi pada system peguapan itu sendiri. (4ahyono% 1**1)
0a7tor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya Kristal bergantung pada # 1. embentukan init kristal +nti Kristal adalah partikel-partikel yang amat ke7il% yang dapat tebentuk se7ra spontan sebagai dari akibat keadaan kelarutan yang lewat !enuh. embentukan inti Kristal merupakan langkah pertama kristalisasi atau dengan menambhakan benih Kristal ke dalam larutan lewat !enuh. 2. embentukan kirstal Merupakan penggabungan 2 proses yaitu#
a. ransportasi dari molekul-molekul atau ion-ion (dari bahan yang akan di kristalisasi) dalam larutan kepermukaan krisral dengan difusi. $ika dera!at lewat !enuh dalam larutan semakin besar maka proses ini semakin 7epat. b. 'emakin banyak luas permukaaan total Kristal maka semakin banyak bahan yang akan ditempatkan pada sisi Kristal persatuan waktu.
0a7tor-faktor yang mempengaruhi ke7epatan pembentukan Kristal# a. b. 7. d. e.
$enis serta banyak nya =at pengotor ;era!at lewat !enuh Aiskositas larutan ergerakan antara larutan dan kristal $umlah inti yang ada atau luas permukaan Kristal yang ada.
;ekomposisi rangkap Kristal KN53 ada temperatur rendah% KN53 di dekompsisi dalam bahan organik yang dapat menyerap seperti alumina% sili7a% titanium% bersama Na:% K 1 <% K:% B <% =eolit seperti M4M-1 (molekul hasil saringan yang menyerap). 0aktor lain seperti ruang kosong pada struktur o7tahedral susunan ruang atau geometri% keasaman permukaan bahan dan lingkungan mikro menyediakan bahan anorganik yang mudah menyerap selama semua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam dekomposisi KN53 pada temperatur rendah dalam suatu pengukuran% pada temperatur rendah dalam suatu pengukuran. ;ekomposisi KN53 pertama-tama menyatakan bahwa KN53 mulai di dekomposisi pada rentang -C K dalam mengisi hasil pembenukan bahan anorganik dari interaksi. 'elan!utnya se!umlah KN53 yang memuat alumina yang telah di dekomposisi pada suhu ruangan selama proses persiapan. +nilah yang akan men!adi fa7tor penting yang akan mempengaruhi hasil dasar yang kuat KN53D/l253 berperan sebagai katalis. (etru77i% 1**)
D. A%at "a! +aa!
// 1. elas kimia ml 2 buah 2. elas kimia & ml 1 buah 3. elas kimia 2C ml C buah . abu ukur 1 ml 1 buah C. abu ukur C m 1 buah &. abung reaksi sedang buah E. engaduk F. 7orong *. 4awan penguap 2 buah 1. ipet tetes 11. 1 set pemanas 12. ermometer 13. Melting oint /pparatus 1. Kondukti6iti meter
,/"/N 1. Kalium klorida 2. Natrium nitrat
3. itium nitrat . />uades C. Karbon tetra klorida &. kertas saring E. 9ara Kr8a E#ri! 1. Si!t#i# KNO3
1. arutkan 1C g K4l dalam C ml air panas. 2. arutkan 1E g NaN53 dalam C ml air panas. 3. 4ampur kedua larutan diatas . apkan larutan sampai 6olume larutan men!adi mlG (umumnya larutan mendidih se7ara tidak teratur% karena itu gunakan penangas air). C. 'egera saring larutan ketika sedang panas-panas. &. ;inginkan larutan% sampai Kalium nitrat mengkristal E. Murnikan kristal KN53 dengan 7ara rekristalisasi sehingga bebas ion klorida. F. imbang KN53 yang diperoleh dan hitung rendemennya G E#ri! 2. P!!t&a! titi %%
1. ipa kapiler biasanya terbuka pada kedua u!ungnya% panaskan dan lelehkan salah satu u!ung untuk membuatnya buntu. 2. erus sampel hingga !adi bubuk% lalu masukkan sampel padat ke dalam pipa kapiler hingga men7apai tinggi sekitar %C 7m.sahakan sampel men7apai bagian bawah pipa kapiler yang tertutupDbuntu.
3. Masukkan pipa kapiler ke dalam alat penentu titik leleh. . astikan padatan dalam pipa bisa teramati lewat ka7a pembesar alat penentu titik leleh yang tersedia. C. Nyalakan alat (meliputi lampu dan pemanas)% dan mulailah
mengamati
kenaikan suhu lewat termometer. &. 4atatlah suhu !ika padatan mulai meleleh% dan 7atatlah suhu sekali lagi saat seluruh padatan leleh. Misal% !ika padatan mulai meleleh pada suhu &94 dan meleleh sempurna pada suhu &F94 % maka titik leleh =at tersebut adalah&&-&F94 E. ntuk 7ara yang sama lakukan untuk sampel iN53 dan NaN53 E#ri! 3. Pr7a!"i!;a! Titi L%
1. ;imasukkan se!umlah ke7il sampel KN53 (kurang lebih 1-2 sudip) ke dalam tabung reaksi% masukkan termometer ke dalam tabung reaksi tersebut. 2. anaskan tabung reaksi dengan menggunakan lampu spiritus% amati perubahan yang ter!adi pada sampel KN53 di dalam tabung reaksi. 3. ;i7atat suhu tepat pada saat seluruh urea meleleh% dan di7atat suhu pada saat seluruh sampel KN53 dalam tabung reaksi meleleh. Kisaran suhu ini merupakan kisaran titik leleh dan sampel KN53. . ;ilakukan per7obaan ini sebanyak 2 kali. C. ;ilakukan prosedur yang sama untuk senyawa iN53 dan NaN53. &. rosedur di atas tidak dapat dilakukan untuk senyawa Na4+% K+H
dan
Mg'5. ;i7ari data titik leleh dari senyawa-senyawa tersebut berdasarkan buku referensi.
E#ri! -. P!!t&a! "aa a!tar #!a$a io!i
1. Menimbang sampel yang akan dilarutkan sesuai hasil perhitungan 2. Membuat larutan standart sampel masing masing sebesar C.1-3M dengan melarutkan sampel dalam labu ukur 1 ml dengan menambahkan a>uades hingga batas 3. Mengu!i konduktifitas pelarut dengan men7elupkan kondukti6iti meter pada pelarut tersebut . Mengu!i
konduktifitas
larutan
standar sampel
dengan men7elupkan
kondukti6iti meter pada larutan tersebut C. Men7atat hasil pengukuran pada tabel data per7obaan &. Membilas alat kondukti6ity meter dengan pelarut sebelum digunakan untuk mengu!i sampel yang lain E. Mengolah data hasil per7obaan untuk mengetahui kondukti6itas molar suatu senyawa dalam pelarut a>uades E#ri! <. Pr7a!"i!;a! K%ar&ta!
1. ;iisi sebuah tabung reaksi dengan air (abung +) dan tabung reaksi lain dengan karbon tetraklorida (abung ++). 2. ;itambahkan sedikit KN53 ke dalam masing-masing tabung% diko7ok 7ampuran dalam setiap tabung. 3. ;iamati apakah KN53 larut dalam abung + maupun abung ++. . ;ilakukan prosedur yang sama untuk NaN53. C. ;iamati kelarutan dari senyawa dalam masing-masing tabung.
4. Ta7% P!;aata! 5ASIL PENGAMATAN
N5
@5'?;@ K?@$/
pengamatanD interpretasi
Sintesis KNO3
1
arutkan 1C g K4l dalam C m air panas
Ketika K4l di masukkan ke dalam air panas% warna padatan K4l yang tadinya putih larut homogen dalam air% dan larutan men!adi bening.
2.
arutkan 1E gr NaN53 dalam C m air
'aat garam NaN53 dimasukkan
panas
ke dalam air panas% warna padatan NaN53 yang berwarna putih% larut dalam air panas . dan larutan tersebut bening.
3.
4ampur larutan K4l dan NaN53
'etelah larutan K4l dan NaN53 di7ampur larutan tetap bening dan terdapat pengotor dari a>uades yang kurang bersih.
.
Menguapkan larutan sampai m
ada saat penguapan larutan % praktikan menggunakan hot
plate% dimana dipanaskan pada suhu 3C o4 dengan tu!uan supaya proses penguapan berlangsung 7epat. ada saat 6olume telah m% sudah mulai terlihat endapan berwarna putih tetapi masih sedikit.
C.
Menyaring larutan
ada saat proses penyaringan dengan kertas saring% terdapat endapan putih di kertas saring. 'erta kotoran dari a>uades.
&.
;inginkan larutan sampai kalium nitrat
'etelah didinginkan larutan
mengendap
yang telah disaring di masukkan ke 7awan petri% dan disimpan% setelah setelah 3 hari kemudian Kristal mulai terbentuk % tetapi masih mengandung air. 'etelah satu minggu kristalnya sudah terbentuk% tetapi masih mengandung air% Kristal di saring lagi dan di biarkan di udara terbuka supaya air nya menguap. 'etelah dibiarkan beberapa lama. /ir nya kering dan barulah membentuk Kristal seperti !arum.
E
Keringkan dan timbang
,erat awal botol# C%F gram ,erat botol dan Kristal# 21.C gram ,erat Kristal yang dieroleh#berat botol dan Kristal berat botol awal 21%C gram- C.FgramI 1C%E gram
PenentuanTitik Leleh
P!;aata! itik leleh KN53I titik leleh awal- titik leleh akhir
1
itik leleh Kristal KN53
1
Pr7a!"i!;a! titi %% itik leleh KN53 eJperimen
P!;aata! itik leleh KN53 eJperimenI titik leleh awal- titik
leleh akhir
2
itik leleh KN53 murni
itik leleh KN53 murniItitik leleh awal- titik leleh akhir
3
itik leleh NaN53 murni
itik leleh NaN53 murniI titk leleh awal-titik leleh akhir
Pr7a!"i!;a! %ar&ta!
No 1
'enyawa KN53
elarut /ir 44l arut idak larut
+nterpretasi KN53 larut dalam air karena KN53 bersifat polar. KN53 tidak larut dalam 44l karena kloroform bersifat non
2
NaN53
arut
idak larut
polar. NaN53 larut dalam air karena air bersifat polar. NaN53 tidak larut dalam 44l karena 77l bersifat non polar.
G. Prit&!;a! Prit&!;a! R!"!
;iketahui# Massa KN53 (per7obaan)
# &%*&EF g
Massa K4l
# 1%*&1 g
Massa NaN53
# 1E%**2 g
Mr KN53
# 11 gDmol
Mr K4l
# E%C gDmol
Mr NaN53
# FC gDmol
14,9614 g
Mol K4l I 74.5 g / mol I %21 mol 17,0992 g
Mol NaN53 I
85 g / mol
K4l(a>) 8 NaN53(a>)
I %21 mol
→
Na4l(s) 8 KN53(a>)
m#
%2
%2
-
-
r#
%2
%2
%2
%2
s#
-
-
%2
%2
mol KN53
I %2 mol
massa KN53 I %2 mol J 11 gDmol I 2%2 g
@endemen KN53 < rendemenI
massa KNO 3 percobaan J 1< massa KNO 3 teoritis 15,7 g
I
20,2 g
I EE%E <
G. P7aa#a!
J 1<
rinsip dasar dari pembuatan kalium nitrat adalah pemisahan dua garam berdasarkan kelarutannya pada suhu tertentu% terbentuknyakristal KN53 pada suhu rendah dan pemurnian =at berdasarkan rekristalisasi. ahap awal dari per7obaan ini adalah melarutkan K4l dalam air panas dengan tu!uan memper7epat larutnya K4l% karena pada umumnya suatu =at akan lebih 7epat melarut dalam pelarut yang bersuhu tinggi. roses ini menghasilkan larutan bening. "al yang sama !uga dilakukan pada NaN53 yang !uga menghasilkan larutan bening. @eaksi antara K4l dengan air # K4l (s) 8 "25 (l)
K5" (a>) 8"4l (a>)
@eaksi antara NaN53 dengan air # NaN53 8 "25 (l)
Na5"(a>) 8 "N53(a>)
'elan!utnya kedua larutan di7ampurkan kemudian diuapkan dengan menggunakan hot plate hingga 6olumenya men!adi m. tu!uan dilakukan penguapan adalah untuk mengurangi !umlah kandungan pelarut sehingga larutan men!adi !enuh. enguapan dilakukan pada kisaran suhu 3C 4. 4a mpuran antara kedua larutan menghasilkan KN5 3 dan Na4l dengan reaksi sebagai berikut # K4l (a>) 8 NaN53(a>)
Na4l (s) 8 KN53 (a>)
ada proses penguapan ini terdapat endapan didasar gelas. ,erdasarkan reaksi dapat dilihat bahwa Na4l mengendap terlebih dahulu . $adi dapat dikatakan bahwa endapan yang terbentuk Na4l. erbentuk endapan Na4l menun!ukkan bahwa Ksp Na4l telah lewat !enuh. "al ini menun!ukkan bahwa nilai Ksp Na4l lebih ke7il dibandingkan Ksp KN53. 'etelah 6olume larutan men7apai m kemudian larutan dalam keadaan masih panas di lakukan penyaringan. enyaringan dilakukan dalam keadaan masih panas karena kelarutan KN53 dalam air akan bertambah seiring meningkatnya temperature% sedangkan Na4l kurang melarut dalam larutan !enuh antaraK4l dan NaN5 3
Kemudian larutan didiamkan selama seminggu untuk mendapatkan Kristal yang bagus. ntuk memisahkan antara krital KN53 dengan pengotor dilakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring. Kristal yang terbentuk mengandung senyawa KN53
dan larutan Na4l% arutan Na4l yang mengapung di atas kristal di serap dengan tisu untuk mendapatkan endapan KN53 yang sempurna. 'etelah di keringkan Kristal yang didapat lalu ditimbang. /pabila lebih diperhatikan Kristal yang didapat belum lah murni karena menurut teorinya% emurnian kristal ini tidak di lakukan hanya sa!a di identifikasi dengan senyawa /g% !ika senyawa KN53 sudah murni% maka pada endapan terbentuk warna keruh. Namun pada fakta nya terbentuk endapan berwarna bening. "al ini dapat disimpulkan bahwa senyawa KN53 ini belum murni. ,ukan sa!a dengan identifikasi senyawa /g !uga dilakukan penghitungan titik leleh dari senyawa KN53% !ika perbedaan titik leleh pada lelehan pertama kristal KN53 dan lelehan terakhir KN53 rentang nya yaitu 394 maka senyawa ini sudah murni% namun pada fakta nya senyawa ini memiliki rentang titik leleh yaitu 32&94-3394 yaiu sebesar F94. $adi dapat disimpulkan bahwa senyawa ini belum murni . ada saat praktikan menimbang hasil Kristal yang didapat dengan menggunankan nera7a 5haus yaitu 1C%E gram. "al ini sangat berbeda dengan hasil teorinya yaitu 2%2 gram. ,ila dibandingkan hasil eksperimen dengan hasil teori ini maka didapatkan rendemennya sekitar EE%E <. +ni berarti ter!adi kesalahan pada eksperimen. Kesalahan yang mungkin ter!adi seperti perlakuan yang diberikan belumlah tepat% kurang teliti dan lain sebagainya. ada eksperimen selan!utnya kelarutan senyawa K4l dan NaN53 di lakukan dengan mengamati kelarutan nya dalam senyawa polar dan senyawa non polar. 'enyawa yang men!adi pelarutnya yaitu /ir yang bersifat olar dan Kloroform yang bersifat Non olar. adatan K4l dan NaN53 yang dilarutkan dalam air larut sempurna hal ini di karenakan senyawa tersebut merupakan senyawa polar% namun ketika di larutkan dalam Kloroform terbentuk emdapan
padatan tersebut di bawah tabung reaksi. "al ini dikarenakan kloroform merupakan senyawa non polar yang tidak dapat melarutkan senyawa non polar . 'elan!utnya pada eksperimen penentuan titik leleh dan perbandingan titik leleh. raktikan mengu!i titik leleh KN53 murni didapatkan hasil 33 4 namun pada pengu!ian titik leleh pada Kristal KN53 yang telah dibuat praktikan ter!adi pemanasan yang terlalu tinggi sehingga tidak didapat hasil yang diinginkan sehingga praktikan tidak dapat membandingkan titik leleh KN53 murni dengan hasil Kristal yang didapat. 5. K#i&%a!
1. rinsip pembuatan kalium nitrat adalah pemisahan dua garam yang terbentuk dari 7ampuran K4l dan NaN5 3 dengan perbedaan kelarutan garam dalam air pada suhu tertentu.
2. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi seperti suhu% tekanan% konsentrasi bahan-bahan lain didalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya. 3. 'enyawa murni mempunyai rentangan titik leleh tak lebih dari 34 . @ekristalisasi merupakan 7ara yang paling efektif untuk memurnikan =at-=at dalam bentuk padat.
JAWA+AN PERTANYAAN
1. Mengapa ion K 8 bisa mendesak ion Na8 pada pembentukan KN53 bila dilihat dari sifat keperiodikan kedua kation ini L $awab # Karena kemampuan mengoksidasi K 8 Na8% atau kemampuan mereduksi K 8 Na8. 3. ,agaimana menurut anda 7ara menentukan kemurnian KN53 hasil L $awab # :aitu dengan mereaksikannya dengan /gN53. $ika terbentuk endapan putih (/g4l)% berarti KN53 belum murni. . 'ifat fisika dan kimia kalium nitratG a. Massa molar 11%13 gDmol b. u!udnya berupa padatan putih 7. ;ensitas 2.1* gD7m3 d. itik leleh # 33 4 e. itik didih # 4 f. Kelarutan dalam air 13%3 gD1 m (4)% 3& gD1 m (2C4) dan 2E gD1m (14) sedikit larut dalam etanol% larut dalam gliserol dan ammonia g. ,ersifat higroskopis C. una kalium nitrat enggunaan utama kalium nitrat adalah sebagai pupuk% pendorong roket dan bunga api. 'enyawa salah satu konstituen utama sendawa (blackpowder ) dan telah digunakan se!ak /bad ertengahan sebagai pengawet makanan. Kalium nitrat !uga merupakan salah satu bahan utama untuk peledak. &. ,erat kalium nitrat se7ara teoritis yang dihasilkan
;iketahui# Massa KN53 (per7obaan)
# &%*&EF g
Massa K4l
# 1%*&1 g
Massa NaN53
# 1E%**2 g
Mr KN53
# 11 gDmol
Mr K4l
# E%C gDmol
Mr NaN53
# FC gDmol
14,9614 g
Mol K4l I 74.5 g / mol I %21 mol 17,0992 g
Mol NaN53 I
85 g / mol
K4l(a>) 8 NaN53(a>)
I %21 mol
→
Na4l(s) 8 KN53(a>)
m#
%2
%2
-
-
r#
%2
%2
%2
%2
s#
-
-
%2
%2
mol KN53
I %2 mol
massa KN53 I %2 mol J 11 gDmol I 2%2 g
E. ,erat kalium nitrat yang diperoleh # 22%1 gram F. ersen hasil (rendemen) kalium nitrat
@endemen KN53
< rendemenI
massa KNO 3 percobaan J 1< massa KNO 3 teoritis 15,7 g
I
20,2 g
J 1<
I EE%E < *. ,erat kalium setelah kristalisasi # 1C%E gram 1. ersen kehilangan kalium nitrat melalui proses rekristalisasi < kehilangan I 1 < - < rendemen I 1 < - EE%E < I 22%3 <
KEPUSTAKAAN
/rsyad. (21). Kamus Kimia. $akarta# remedia ustaka tama. ,asri. (1**&). Kamus Kimia. $akarta# @ineka 4ipta. 4ahyono% ,. (1**1). Segi Praktisi dan Motode Pemisahan Senyawa Organik . 'emarang# 0M+/ N;+. etru77i.1**. ?lementary 7hemistry. New :ork# 5Jford im% ;. K. /. 21. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik 1. adang# np ress. Aogel. (1**). Organic Analysis Qualitative Macro and Micro. New york# 5Jford.