TUGAS MAKALAH PSIKOLOGI KOMINUKASI
SISTEM KOMUNIKASI MASSA
DISUSUN OLEH: NAZHIRA MAULIDA
12.860.0252
PROGAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA 2016
1.
Penger!"n K#$%n!&"'! M"''"
Definisi komunikasi massa menurut beberapa ahli. 1.
Bittner (1980:10), komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan
!.
melalui media massa pada seumlah besar orang. "erbner (19#$), %omunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Dapat disimpulkan bah&a komunikasi massa diartikan sebagai enis
komunikasi yang dituukan kepada seumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media 'etak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima se'ara serentak dan sesaat.
1.1
S!'e$ K#$%n!&"'! M"''" (er'%' S!'e$ K#$%n!&"'! Iner)er'#n"*
enurut li*abeth+oelle euman (19$-), komunikasi massa se'ara teknis menunukkan empat tanda pokok: 1. !. -. .
Bersifat tidak langsung, harus mele&ati media teknis. Bersifat satu arah, tidak ada interaksi antara para komunikan. Bersifat terbuka, dituukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim. empunyai publik yang tersebar. %arena perbedaan teknis, sistem komunikasi massa uga mempunyai
karakteristik psikologis yang khas dibandingkan komunikasi interpersonal. /ni tampak dalam pengendalian arus informasi, umpan balik, stimuli alat indera, dan proporsi unsur isi dengan hubungan. Pengendalian Arus Informasi engendalikan arus informasi berarti mengatur alannya pembi'araan yang disampaikan dan yang diterima. erbandingan antara pengendalian arus informasi dalam komunikasi massa dan komunikasi interpersonal:
KOMUNIKASI MASSA
%ita
tidak
informasi
dapat seperti
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
mengendalikan yang
arus %ita bersama+sama dapat mengendalikan arus
dikehendaki informasi seperti yang dikehendaki.
(dikendalikan komunikator) ituasi komunikasi dapat menunang persuasi ituasi komunikasi akan mendorong belaar yang efektif yang efektif %omunikator sukar menyesuaikan pesannya %omunikator mudah menyesuaikan pesannya dengan reaksi komunikan, reaksi khalayak dengan reaksi komunikan diadikan
proses
untuk
komunikasi
berikutnya (feedba'k) Umpan Balik 2mpan balik berasal dari teori sibernetika (orbet 3iener). Dalam sibernetika, umpan balik adalah keluaran (output) system yang dibalikkan kembali kepada system masukan (input) tambahan dan berfungsi mengatur keluaran berikutnya. Dalam komunikasi umpan balik diartikan sebagai respon, peneguhan, dan ser4omekanisme internal. ebagai Re')#n, umpan balik adalah pesan yang dikirim kembali dari penerima ke sumber, memberi tahu sumber tentang reaksi penerima, dan memberikan landasan kepada sumber untuk menentukan perilaku selanutnya. Dalam pengertian ini umpan balik berma'am+ma'am umlah dan salurannya. 2mpan balik sebagai )eneg%+"n , respon yang diperteguh akan mendorong orang untuk mengulangi respon tersebut. sebaliknya, respon yang tidak diperteguh akan dihilangkan. 2mpan balik sebagai 'er(#$e&"n!'$e . Dalam setiap sistem, selalu ada aparat yang memberikan respon pada alannya sistem.
Belaar menimbulkan
ser4omekanisme dalam diri indi4idu. ikap yang diperoleh melalui belaar, diinternalisasikan dalam diri indi4idu sebagai mekanisme yang menstabilkan perilaku indi4idu. erbedaan umpan balik sistem komunikasi massa dan sistem komunikasi interpersonal:
PEM,EDA
KOMUNIKASI MASSA
ebagai respon
5anyalah
*ero
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
feedba'k, 6olume
tidak
terbatas
dan
ebagai peneguhan
berlangsung satu arah berbagai saluran komunikasi Delayed feedba'k 2mpan balik 'epat
ebagai
(terlambat) %endala ekonomi,
ser4omekanisme
teknologi,
dan
berfungsi
nilai, ikap
berfungsi
le&at
sebagai
organisasi ser4omekanisme sebagai
ser4omekanisme Stimuli Alat Indera Dalam komunikasi massa, stimuli alat indra bergantung pada enis media massa. edangkan dalam komunikasi interpersonal, stimuli le&at seluruh alat inderanya. enurut '7uhan, perkembangan searah berdasarkan media massa dibedakan menadi - babak: 1. Babak tribal: le&at semua alat indera. !. Babak "utenberg: hanya indera mata yang mendapat stimuli. -. Babak neotribal: alat+alat elektronik memungkinkan manusia menggunakan beberapa ma'am alat indera. Proporsi Unsur Isi dengan Hubungan erbandingan proporsi unsur isi dengan hubungan antara komunikasi massa dan komunikasi interpersonal. KOMUNIKASI MASSA
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
2nsur isi lebih penting
2nsur hubungan lebih penting
esan
berstruktur,
dapat
diklasifikasi, dan didokumentasikan
disimpan, esan tidak berstruktur, tidak sistematis, dan sukar disimpan atau dilihat kembali.
2. -"&#r-"&#r /"ng Me$)eng"r%+! Re"&'! K+"*"/"& )"" K#$%n!&"'! M"''"
edia masa adalah faktor lingkungan yang dapat mengubah perilaku khalayak, sedangkan khalayak itu sendiri dianggap sebagai kepala kosong yang siap
untuk menampung atau menerima pesan+pesan yang telah diberikan atau disampaikan dari media massa. Dari sini khalayak akan memilih suatu informasi dari lingkungan yang berbeda pula. Dalam perspektif kategori sosial berasumsi bah&a dalam masyarakat terdapat kelompok+kelompok sosial yang reaksinya pada stimuli tertentu 'enderung sama. 2ntuk golongan berdasarkan usia, yakni untuk usia anak+anak dalam menyukai tayangan tele4isi, mereka lebih menyukai tayangan film+film kartun, seperti aruto, 4atar, pongbob uerpain, Doraemon, in'han, ope yed dan film+film kartun yang lainnya. Dan untuk usia seorang ibu+ibu rumah tangga, mereka lebih 'ondong menyukai tayangan tentang a'ara memasak atau film+film teleno4ela yang 'enderung men'eritakan tentang kisah+kisah per'intaan dan kisah+kisah perselingkuhan atau sinetron+sinetron dan untuk usia remaa mereka lebih menyukai tentang tayangan seperti infotaimen+infoteimen. 2ntuk golongan sosial yang berdasarkan enis kelamin, yaitu untuk para perempuan mereka lebih menyukai tayangan+tayangan seperti a'ara gosip dan sinetron+sinetron. edangkan untuk para laki+laki mereka lebih menyukai atau memilih tentang tayangan olahraga, seperti tinu dan sepak bola. 2ntuk golongan sosial berdasarkan tingkat pendapatan, mereka yang pendapatannya lebih dari standar atau tinggi maka tayangan dalam media 6 mereka lebih menyukai tentang a'ara yang menayangkan ada tempat+tempat perbelanaan. Dari masing+masing sebagian golongan sosial tersebut apabila masing+masing golongan sosial seperti usia, enis kelamin, tingkat pendapatan dan yang lainnya maka apabila mereka 'enderung memilih isi komunikasi yang sama maka bila mereka berkomunikasi maka akan memberi respon dengan 'ara hampir sama uga.
2.1
Te#r! De-*e%r "n ,"**R#&e"+ en"ng Pere$%"n eng"n Me!"
De;leur dan Ball+
erspektif erbedaan /ndi4idual
emandang bah&a sikap dan organisasi personal+psikologis indi4idu akan menentukan bagaimana indi4idu memilih stimuli dari lingkungan, dan bagaimana ia memberi makna pada stimuli tersebut. !. erspektif %ategori osial Berasumsi bah&a dalam masyarakat terdapat kelompok+kelompok sosial, yang reaksinya pada stimuli tertentu 'enderung sama.
-. erspektif 5ubungan osial enekankan pentingnya peranan hubungan sosial yang informal dalam memengaruhi reaksi orang terhadap media massa. e'ara singkat, berbagai faktor akan memengaruhi reaksi orang terhadap media massa. ;aktor+faktor ini meliputi: •
=rganisasi personal+psikologis indi4idu (potensi biologis, sikap, nilai, keper'ayaan,
•
serta bidang pengalaman). %elompok+kelompok sosial di mana indi4idu menadi anggota. 5ubungan+hubungan interpersonal pada proses penerimaan, pengelolaan, dan
•
penyampaian informasi.
2.2
Pene&""n M#!("'!#n"* "n U'e' "n Gr"!!"!#n
Uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan se'ara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber+sumber lain, yang memba&a pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan akan akibat+akibat lain, barangkali termasuk uga yang tidak kita inginkan (%at*, Blumler, "ure4it'h, 19$:!0). sumsi dasar teori uses and gratifications: 1. %halayak dianggap aktif. !. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.
-. edia massa harus bersaing dengan sumber+sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. . Banyak tuuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak. >. enilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.
3.
Ee& K#$%n!&"'! M"''"
2mumnya kita lebih tertarik bukan kepada apa yang kita lakukan pada media, tetapi pada apa yang dilakukan media pada kita. %ita ingin tahu apa yang kita ba'a surat kabar atau menonton tele4isi, tetapi bagaimana surat kabar dan tele4isi menambah pengetahuan, mengubah sikap, atau menggerakkan perilaku kita. Di saat kita menelaskan perkembangan penelitian efek komunikasi massa, kita telah melihat pasang+surut efek media massa pada pandangan peneliti. da satu saat ketika media massa dipandang sangat berpengaruh, tetapi ada saat lain ketika media massa dianggap sedikit, bahkan hampir tidak ada pengaruhnya sama sekali. erbedaan pandangan ini tidak saa disebabkan karena perbedaan latar belakang teoritis, atau latar belakang historis, tetapi uga karena perbedaan mengartikan ? efek ?. isal: seseorang yang mengantikan abu merang padi dengan shampoo untuk keramas. eperti dinyatakan Donald %. 9 ), ada yang beranggapan bah&a efek hanyalah ? perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa ?. %arena fokusnya pesan , maka efek haruslah berkaitan dengan pesan yang di sampaikan media massa. %ita 'enderung melihat efek media massa, baik yang berkaitan dengan pesan maupun dengan media itu sendiri. enurut te4en . @haffe ( Dalam 3ithoit dan5arold de bo'k, 1980:$8 ) ada tiga pendekatan. 1. Dalam melihat efek media massa. !. elihat enis perubahan yang teradi pada diri khalayak komunikasi massa+ penerimaan informasi, perubahan perasaan atau sikap, dan perubahan perilakuA atau dengan istilah lain perubahan kognitif, efektif, dan beha4ioral.
-. eninau satuan obser4asi yang dikenai efek komunikasi massa+indi4idu, kelompok, organisasi, masyarakat, atau bangsa..
3.1
Ee& Ke+"!r"n K#$%n!&"'! M"''"
eori '7uhan, disebut teori teori perpanjangan alat indera ( sense etension theory ), menyatakan bah&a media massa adalah perluasan dari alat indera manusiaA telepon adalah perpanangan dari telinga, dan tele4isi adalah perpanangan dari mata. enurut te4en 5. @haffe ada lima hal tentang efek: 1. fek ekonomis, bah&a kehadiran media massa mengerakkan berbagai usaha. eperti: produksi, distribusi, dan konsumsi ?asaC media massa. !. fek sosial, berkenaan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial akibat kehadiran media massa. -. fek pada penad&alan kegiatan, penad&alan kembali kegiatan sehari+hari. . fek pada penyaluranpenghilangan perasaan tertentu, orang menyalurkan perasaannya dengan mengunakan media massa. >. fek pada perasaan orang terhadap media, bagaimana orang menggunakan media massa untuk memuasakan kebutuhan psikologis. 3.2
Ee& K#gn!! K#$%n!&"'! M"''"
Dalam kognitif komunikasi massa, kita banyak mengulas tentang 'itra. @itra adalah gambaran tentang realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas. @itra adalah dunia menurut persepsi kita. %ita akan menelaah efek kognitif komunikasi pada pembentukan dan perubahan 'itra. Pembentukan dan Perubahan Citra @itra terbentuk berdasarkan informasi yang kita terima. edia massa bekera untuk menyampaikan informasi. 2ntuk khalayak, informasi dapat membentuk, mempertahankan atau mendefinisikan 'itra. enurut '7uhan, media massa adalah perpanangan alat indera kita dari media massa kita memperoleh alat indera kita. dengan media massa kita memperoleh iformasi tentang benda, orang, atau tempat yang kita alami se'ara langsung. Dunia ini terlalu luas untuk kita masuki semuanya. %arena itu media massa dapat menadi endela ke'il untuk menyaksikan berbagai peristi&a yang auh dari angkauan alat indera kita.
%ita membentuk 'itra tentang lingkungan sosial kita berdasarkan realitas yang ditampilkan media masa. isalnya saa, tele4isi yang sering menampilkan adegan kekerasan menadikan penonton 'enderung memandang dunia ini lebih keras, lebih tidak aman dan lebih mengerikan. Dalam hal ini elas 'itra dunia dan lingkungan sosial dipengaruhi oleh apa yang dilihatnya di tele4isi ataupun media massa lain. engaruh media massa terasa lebih kuat lagi karena pada masyarakat modern orang memperoleh banyak informasi tentang dunia dari media massa. Dari media kita dapat menentukan mana isu yang penting dan mana yang tidak. %emampuan media massa untuk mempengaruhi apa yang dianggap penting oleh masyarakat disebut agenda setting.
3.3
Ee& Ae&! K#$%n!&"'! M"''"
Pembentukan dan perubahan sikap 1. enurut Eoseph %lepper (19#0), berdasarkan penelitian yang komprehensif mengenai media massa, dalam hubungannya dengan pembentukan dan perubahan sikap, pengaruh media massa dapat disimpulkan pada lima prinsip umum : !. engaruh komunikasi massa, faktor+faktornya : predisposisi personal proses selektif keanggotaan kelompok -. ;aktor+faktor diatas berfungsi memperkokoh sikap dan pendapat yang ada,
&alaupun kadang+kadang berfungsi sebagai agent of change. . %omunikasi massa menimbulkan perubahan sikap, perubahan ke'il pada >.
intensitas sikap lebih umum teradi daripada kon4ersi (perubahan seluruh sikap). %omunikasi massa efektif dalam bidang dimana pendapat orang lemah (misalnya
pada iklan komersial). #. %omunikasi massa afektif dalam men'iptakan pendapat tentang masalah+masalah baru bila tidak ada predisposisi yang harus diperteguh. $. erubahan sikap se'ara berarti tidak ditemukan oleh peneliti sebab : 8. alat ukur yang digunakan oleh peneliti gagal mendeteksi perubahan tersebut.
9.
teradi terpaan selektif yang menyebabkan orang 'enderung menerima
konsepsi yang sudah ada sebelumnya. 10. ketika kita mengukur efek media massa, kita mengukur efek yang saling menghapus,
artinya
orang
menerima
bukan
saa
media
massa
yang
mengkampanyekan hal tertentu, tetapi uga menentang hal tersebut. 11. media memang tidak menyebabkan orang beralih sikap, tetapi hanya memperkokoh ke'enderungan yang sudah ada sehingga setiap pihak, dengan kampanye berusaha menghindari pindah ke pihak lain.
3.4 Ee& ,e+"(!#r"* K#$%n!&"'! M"''"
fek komunikasi massa pada perilaku sosial yang diterima atau efek prososial beha4ioral (dan pada perilaku agresif). elanutnya, akan diulas teori+teori yang menelaskan efek komunikasi massa pada peristi&a+peristi&a sosial. Efek Prososial Behaioral alah satu perilaku prososiala memiliki keterampilan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. eori psikologi yang menelaskan efek prososial media massa adalah teori belaar sosial menurut Bandura. enurut Bandura, kita belaar bukan saa dari pengalaman langsung, tetapi dari peniruan atau peneladanan (modeling). rtinya, kita mampu memiliki keterampilan tertentu bila terdapat alinan positif yang kita amati dan karakteristik kita. Agresi Sebagai Efek !omunikasi "assa gresi sebagai setiap bentuk perilaku yang diarahkan untuk merusak atau melukai orang lain yang menghindari perlakuan seperti itu (Baron dan Byrne, 19$9:0>). enurut teori belaar sosial dari Bandura, orang 'enderung meniru perilaku yang diamatinya, stimuli menadi teladan untuk perilakunya. %ita dapat menduga penyaian 'erita atau adegan kekerasan dalam media massa akan menyebabkan orang melakukan kekerasan pula, dengan kata lain mendorong orang menadi agresif. #eori$teori Efek !omunikasi "assa
enurut /nnis (19>1), media mempengaruhi bentuk+bentuk organisasi sosial. etiap media memiliki ke'enderungan memihak ruang atau &aktu F communication bias. Bila komunikasi yang dilakukan bias pada ruang F artinya, pesan dapat disampaikan ke tempat+tempat yang auh F orang 'enderung bergerak ke tempat+ tempat yang auh, sehingga teradi ekspansi teritorial, mobilisasi penduduk se'ara hori*ontal, dan kekaisaran. ebaliknya, bila komunikasi bias pada &aktu, orang tinggal pada ruang yang terbatas, pada kelompok yang terikat erat karena searah, tradisi, agama, dan keluarga. Bias &aktu memba&a ke masa lalu, bias ruang memba&a ke masa depan. Dengan demikian, media komunikasi membentuk enis kebudayaan tertentu. edia lisan mengandung bias &aktu, karena sukar didengar dari arak auh. /ni melahirkan masyarakat tradisional dan kekuasaan kelompok agama serta orang+orang tua. edia tulisan memiliki bias ruang. /ni melahirkan masyarakat yang menolak tradisi, meninggalkan mitos dan agama, serta berorientasi pada masa depan.