BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang
Pertumbuhan dan maturasi tulang merupakan pengertian dari bedah ortopedi. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses morfologik yang unik s erta melibatkan perubahan biokimia. Sistem rangka berkembang dari mesenkim,yang berasal dari lapisan benih mesoderm dan dari krista neuralis. Beberapa tulang, seperti tulang pipih tengkorak,mengalami penulangan membranosa,yaitu sel-sel mesenkim langsung berubah menjadi menjadi osteoblas. Pusat pusat penulangan timbul di dalam model-model model-model kartilago ini secara perlahan-lahan tulang tersebut mengalami penulangan endokondral. Kolumna vetebralis dan iga-iga berkembang dari kompartemen sklerotom dari somit. Tengkorak Tengkorak terdiri dari atas ata s neurokranium dan viserokranium!ajah",neurokranium mencakup bagian membranosa yang membentuk kubah kepala,dan bagian kartilaginosakondrokranium" yang membentuk dasar tengkorak. 1.2 Rumusan masalah Bagaimana perkembangan tulang dan muskulus skeleta# Bagaimana pertumbuhan tulang selama daur hidup manusia# $pa sajakah kelainan-kelainan pada tulang# 1.3 Tujuan enul!san %engetahui perkembangan pembentukan tulang dan muskulus skeletal. %emahami pertumbuhan tulang selama daur hidup manusia. %engetahui kelainan atau penyakit yang terjadi pada tulang dam muskulus skeletal.
BAB II LANDA"AN TE#RI
Tulang sebagai jaringan yang tersusun oleh sel dan didominasi oleh matri& kolagen ekstraselular type ' collagen" yang disebut sebagai osteoid. (steoid ini termineralisasi oleh deposit kalsium hydro&yapatite, sehingga tulang menjadi kaku dan kuat. Sel-sel pada tulang adalah ) (steoblast ) yang mensintesis dan menjadi perantara mineralisasi osteoid. (steoblast ditemukan dalam satu lapisan pada permukaan jaringan tulang sebagai sel berbentuk kuboid atau silindris pendek yang saling berhubungan melalui tonjolan-tonjolan pendek.
(steosit ) merupakan komponen sel utama dalam jaringan tulang. %empunyai peranan penting dalam pembentukan matriks tulang dengan cara membantu pemberian nutrisi pada tulang. (steoklas ) sel fagosit yang mempunyai kemampuan mengikis tulang dan merupakan bagian yang penting. %ampu memperbaiki tulang bersama osteoblast. (steoklas ini berasal dari deretan sel monosit makrofag. Sel osteoprogenitor ) merupakan sel mesenchimal primitive yang menghasilkan osteoblast selama pertumbuhan tulang dan osteosit pada permukaan dalam jaringan tulang. Tulang membentuk formasi endoskeleton yang kaku dan kuat dimana otot-otot ske letal menempel sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan. Tulang juga berperan dalam penyimpanan dan homeostasis kalsium. Kebanyakan tulang memiliki lapisan luar tulang kompak yang kaku dan padat. Tulang dan kartilago merupakan jaringan penyokong sebagai bagian dari j aringan pengikat tetapi keduanya memiliki perbedaan pokok antara lain ) Tulang memiliki system kanalikuler yang menembus seluruh s ubstansi tulang. Tulang memiliki jaringan pembuluh darah untuk nutrisi sel-se l tulang. Tulang hanya dapat tumbuh secara aposisi. Substansi interseluler tulang selalu mengalami pengapuran.
BAB III PE$BAHA"AN 3.1 Pembentukan erkembangan tulang %an muskulus skeletal
*mbriologi merupakan cabang dari ilmu yang mempelajari perkembangan embrio. Proses pembentukan, pertumbuhan, maturasi tulang Sistem muskulus skeletal sistem otot berkaembang dari lapisan benih mesoderm kecuali otot+otot iris, yang terbentuk dari ekstoderm piala optik dan terdiri dari otot rangka,otot polos, dan otot jantung, otot rangka berasal dari mesoderm paraksial, yang membentuk somit dari daerah oksipital ke sakral dan somitomer dikepala. (tot polos berdeferensisai dari mesoderm splanknik disekitar usus dan derivat-derivatnya, dan otot jantung berasal dari mesoderm splanknik disekitar tabung jantung. 3.1.1&ase embentukan tulang
Pada fase a!al pembentukan terjadi pada minngu k- yaitu terbentuk tiga lapisan yaitu)
− − −
*ksoderm %esoderm *ndoderm Sehingga membentuk lulang ra!an.$!alnya somit dan somitomer membentuk otototot untuk rangkan aksila, dinding tubuh anggota badan dan dan kepala. ari daerah oksipital ke kaudal. Somit membentuk dan berdefisiensi menjadi sklerotum dan dermomiotom. Sel miotom pada dinding tubuh dan daerah ekstremitas berdisosiasi. Begerak ke tempatnya yang pasti, dan menjadi memanjang serta membentuk gelendong, sel-sel ini yang disebut mioblas saling menyatu dan membentuk serabut otot panjang yang berinti majemuk. %iofibril segera nampak dalam sitoplasma dan menjelang akhir bulan ke- nampak gambaran serat lintang yang khas untuk otot rangka. Proses serupa terjadi pula pada tujuh somitomer yang terletak didaerah kepala disebelah rostral somit- somit oksipital. Tetapi struktur somitomer tatap longgar, tidak pernah terpisah-pisah menjadi segmen-segmen sklerotom dan dermiotom. Pola otot dikendalikan oleh jaringan penyambung dimana mioblas bermigrasi. idaerah kepala, jaringan penyambung ini berasal dari sel-sel krista neuralis ) didaerah servikal dan oksipital. Berasal dari moseoderm somit ) dan didinding tubuh serta anggota badan, berasal dari mesoderm somatik . Pada minggu kelima terbentuk tonjolan lim bud" tulang ra!an terdiri dari ialin, /ibrin, *lastin. %enjelang akhir miggu ke-0, setiap miotom terbagi menjadi satu bagian
dorsal yang kecil, epimer, dan satu bagian vetral yang lebih besar, hipomer, yang terbentuk karena migrasi sel- sel miotom. Saraf +saraf yang mempersarafi otot-otot sekmental juga dibagi menjadi ramus dorsalis primer untuk epimer, dan ramus vetralis primer untuk hipomer. %ioblas-mioblas dari epimer membentuk otot ekstrensor tulang belakang, sedangkan yang berasal dari hipomer membentuk sistem otot fleksor leteral dan ventral. %ioblas dari hhipomer servikal membentuk otot skalelus, geniohioideus muskuli paravertebrali. %ioblas yang berasal dari segmen toraks terbagi menjadi tiga lapisan yang didada di!akili oleh %. 'nterkostalis eksterna, %.interkostalis interna, dan %. 'nterkostalis bagian dalam atau %. Transversus torakis . pada dinding perut, ketiga lapisan otot ini terdiri atas %. (blikus eksternus, %. (blikis internus. an %. Trasfersus abdomis. Pada perkembangan minggu ke tujuh terbentuk tulang melalui 1 tahap )
2angsung ) terbentuknya dalam bentuk lembaran-lembaran , misalnya ) tulang muka, pelvis,
skapula, tulang tengkorak. Tidak langsung ) . osifikasi sentral terjadi melalui oksifikasi endokondral. osifikasi perifer terjadi diba!ah perikondral. (tot +otot anggota badan diamati pada minggu k-3 sebagai pemadatan masenkim didekat tunas anggota badan. %asenkim ini berasal dari sel-sel darmomiotom somik yng bermigrasi ketunas anggota badan untuk membentuk otot. Seperti didaerah lainnya, jaringan penyambung menentukan pola pembentuk otot, dan jaringan ini berasal dari mesorerm somatik, yang juga menghasilkan tulang-tulang anggota badan.
3.1.2 Pertumbuhan %an Rem'%ell!ng Tulang
a.
Pertumbuhan memanjang tulang Pertumbuhan memanjang 4 proses osifikasi endokondral pada tulang ra!an. Proses ini terjadi pada dua lokasi ) 5. tulang ra!an artikuler sendi" 1. Terjadi ditulang-tulang pendek e& ) karpal . 2empeng epifis epiphyseal plate" . dengan memeajangja tunas anggota badan, jaringan otot terpecah menjadi komponen fleksor dan ekstensor. Sekalipun pada mulanya otot-otot anggota badan memiliki sifat bersegmen, denga berjalannya !aktu otot-otot ini bersatu dan kemudian tersusunlah jaringan otot. 6ang berasal dari berbagai segmen.
Tulang ra!an artikuler Pertumbuhan tulang panjang terjadi pada daerah tulang ra!an artikuler dan merupakan tempat satu-satunya bagi tulang untuk bertumbuh pada daerah epifisis. Tulang ra!an lempeng epififis
%emberikan kemungkinan metafisis dan diafisis untuk bertumbuh memanjang. Pada daerah pertumbuhan ini terjadi keseimbangan antara dua proses yaitu)
Proses pertumbuhan) adanya pertumbuhan interstisial tulang ra!an dari lempeng epifisis
memungkinkan terjadinya penebalan tulang Proses klasifikasi) kematian dan penggantian tulang ra!an pada daerah permukaan metafisis terjadi melalui proses osifikasi endokondral. $da 7ona lempeng epifisis 8ona
pertumbuhan 8ona transportasi tulang ra!an 8ona osifikasi B. Pertumbuhan melebar tulang Pertumbuhan melebar terjadi akibat pertumbuhan aposisi osteoblas pada lapisan dalam periosteum dan merupakan suatu jenis osifikasi intramembran. 9. :emodelling tulang Selama pertumbuhan memanjang tulang daerah metafisis mengalami remodelling pembentukan" dan pada !ktu bersamaan epifisis menjauhi batang tulang secara progresif. Proses remodelling tulang berlangsung sepanjang hidup,dimana pada anka-anak dalam masa pertumbuhan terjadi keseimbangan balance" yang positif sedangkan pada orang de!asa terjadi keseimbangan yang negatif,remodelling juga terjadi setelah penyembuhan fraktur. Pada anak-anak meskipun ada kelainan hebat,remodelling tetap terjadi secara spontan kecuali bila terdapat kelainan rotasi. 3.2. Taha ertumbuhan selama %aur keh!%uan 3.2.1 Pertumbuhan Tulang Pa%a Ba(!
Pada !aktu lahir, tulang-tulang pipih tengkorak dipisahkan satu dengan lainnya oleh perekat tipis dari jaringan penyambung, yaitu sutura yang juga berasal dari Krista neuralis. i tempat-tempat pertemuan lebih dari dua tulang, suturanya lebardan dikenal sebagai ubunubunfontanella". ;bun- ubun yang paling mencolok adalah ubun-ubun besarfontanella anterior", yang terdapat pada tempat pertemuan dua tulang parietal dan dua tulang frontalis. Sutura dan ubun-ubun memungkinkan tulang-tulang tengkorak saling bertumpah tindihsuatu proses yang disebut molase" selama proses persalinan.segera setelah lahir, tulang-tulang membranosa bergerak kembali ke posisi asalnya dan sehingga tengkorak tampak besar dan bulat. Sebenarnya ukuran kubah sangat besar bila di bandingkan daerah muka yang kecil. Beberapa sutura dan ubun-ubun tetap seperti membrane dalam !aktu yang cukup lama setelah lahir. Pertumbuhan tulang-tulang kubah terus berlangsung setelah lahir dan terutama disebabkan oleh pertumbuhan otak.
memiliki semua kapasitas tengkoraknya, beberapa sutura masih tetap terbuka hingga usia de!asa. Pada beberapa tahun pertama setelah lahir, palpasi ubun-ubun besar dapat memberikan informasi yang bermanfaat mengenai apakah penulangan tengkorak berlangsung normal dan apakah tekanan di dalam normal. •
/emoral anteversi pada saat lahir akan memiliki sudut sekitar =⁰ sampai >=⁰. ikarenakan intrauterin biasanya hip eksternal rotasi positif, maka pada saat pemeriksaan infan akan terlihat hip lebih eksternal rotasi.
•
?aringan lunak hip eksternal rotasi yang kontraktur akan berkurang lebih dari 5 tahun pertama kehidupan seorang anak selanjutnya meningkat menjadi internal rotasi diharapkan femoral anteversi akan menjadi semakin terlihat.
•
$da penurunan secara bertahap femoral anteversi dari = ⁰ sampai >=⁰ pada saat lahir kemudian menjadi 5= ⁰ sampai 50⁰ pada adolesen a!al dan puncak perbaikan terjadi sebelum usia @ tahun.
3.2.2
Pertumbuhan Tulang Pa%a Anak
Pera!atan anak-anak dengan masalah muskuloskeletal masih menjadi bagian tak terpisahkan dari bedah ortopedi modern. Banyak fraktur dan cedera yang terjadi pada anak akibat tingkat aktivitasnya yang tinggi dan rangka yang unik yang belum sempurna. Pera!atan fraktur pada anak berbeda daripada orang de!asa karena gro!th plate yang aktif di tulang mereka. Kerusakan pada gro!th plate dapat menimbulkan masalah signifikan dengan pertumbuhan tulang yang terlambat, dan fraktur risiko harus dimonitor dengan pera!atan. Pera!atan skoliosis adalah aliran utama dalam ortopedi anak. $tas alasan yang kurang dimengerti, pertumbuhan lengkung tulang punggung pada beberapa anak, yang jika dibiarkan tak tera!at dapat menimbulkan cacat yang tak diharapkan dan dapat terus menyebabkan nyeri kronis yang akut dan masalah pernafasan. Pera!atan skoliosis cukup rumit dan sering melibatkan gabungan penjepitan dan pembedahan. $nak-anak memiliki keadaan muskuloskeletal unik lain yang menjadi fokus ortopedi sejak masa ippocrates, termasuk keadaan seperti kaki pekuk dan dislokasi pinggul kongenital juga dikenal sebagai displasia pertumbuhan pinggul". i samping itu, infeksi pada tulang dan sendi osteomielitis" pada anak juga umum. i $merika Serikat, rumah sakit khusus seperti Shriners ospitals for 9hildren telah menyediakan bagian substansial pera!atan anak dengan cacat dan penyakit muskuloskeletal.
3.2.3
Pertumbuhan Tulang Pa%a Remaja
Pertumbuhan linear atau tinggi badan, hampir seluruhnya terjadi akibat pertumbuhan tulang rangka dan dianggap sebagai pengukuran pertumbuhan umum yang stabil. Pertumbuhan tinggi badan tidak terjadi terus-menerus disepanjang kehidupan tetapi berhenti jika maturasi tulang rangka sudah selesai. Pertumbuhan panjang yg maksimal terjadi sebelum kelahiran, tetapi bayi baru lahir terus tumbuh dengan kecepatan yang cepat meskipun lebih lambat. 3.2.)
Pertumbuhan Tulang Pa%a De*asa
Pada masa anak-anak sampai usia remaja, secara normal mineral tulang akan meningkat secara progresif sam-pai mencapai puncaknya pada usia 10 + 1@ tahun !anita" dan usia sekitar = + 0 tahun laki-laki" menurut beberapa ahli puncak kepadatan tulang bervariasi. %enurut beberapa peneliti, kemunduran kepadatan tulang A kekuatan tulang yg progresif laki-laki A !anita" mulai terjadi pada a!al usia 1=-an. Penurunan kepadatan tulang akan disertai dengan meningkatnya porositas tulang.
Pertumbuhan Tulang Pa%a Lans!a
%assa tulang kontinu sampai mencapai puncak pada usia =-0 tahun setelah itu akan menurun karena disebabkan berkurangnya aktivitas osteoblas sedangkan aktivitas osteoklas tetap normal. Secara teratur tulang mengalami turn over yang dilaksanakan melalui 1 proses yaituC modeling dan remodeling, pada keadaan normal jumlah tulang yang dibentuk remodeling sebanding dengan tulang yang dirusak. 'ni disebut positively coupled jadi masa tulang yang hilang nol. Bila tulang yang dirusak lebih banyak terjadi kehilangan masa tulang ini disebut negatively coupled yang terjadi pada usia lanjut. engan bertambahnya usia terdapat penurunan masa tulang secara linier yang disebabkan kenaikan turn over pada tulang sehingga tulang lebih pourus. Pengurangan ini lebih nyata pada !anita, tulang yang hilang kurang lebih =,0 sampai 5D per tahun dari berat tulang pada !anita pasca menopouse dan pada pria diatas @= tahun, pengurangan tulang lebih mengenai bagian trabekula dibanding dengan kortek. Pada pemeriksaan histologi !anita pasca menopouse dengan osteoporosis spinal hanya mempunyai trabekula kurang dari 5>D. Selama kehidupan laki-laki kehilangan 1=-=D dan !anita =->=D dari puncak massa tulang.
Pada sinofial sendi terjadi perubahan berupa tidak ratanya permukaan sendi terjadi celah dan lekukan dipermukaan tulang ra!an. *rosi tulang ra!an hialin menyebabkan pembentukan kista di rongga sub kondral. 2igamen dan jaringan peri artikuler mengalami degenerasi Semuanya ini menyebabkan penurunan fungsi sendi, elastisitas dan mobilitas hilang sehingga sendi kaku, kesulitan dalam gerak yang rumit. Perubahan yang jelas pada sistem otot adalah berkurangnya masa otot terutama mengenai serabut otot tipe ''. Penurunan ini disebabkan karena otropi dan kehilangan serabut otot. Perubahan ini menyebabkan laju metabolik basal dan laju komsumsi oksigen maksimal berkurang. (tot menjadi mudah lelah dan kecepatan laju kontraksi melambat. Selain penurunan masa otot juga dijumpai berkurangnya rasio otot dan jaringan lemak. 2anjut usia adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikarunia usia panjang, terjadi tidak bisa dihindari oleh siapapun, namn manusia dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya. %enua menjadi tua E aging" adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dann fungsi normal sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas termasuk infeksi" dan memkperbaiki kerusakkan yang diderita. Sampoernae.blogspot, 1==@".
"!stem $uskuluskeletal %obilitas merupakan salah satu yang paling penting dari aspek fungsi Physiologi,
karena merupakan hal yg paling utama untuk memelihara kemandirian, dan akan terjadi akibat yang serius ketika kemandirian hilang.;ntuk orang tua, mobilitas mempengaruhi untuk derajat kecil oleh perubahan yang berhubungan dengan umur dan yang paling besar oleh factor resiko, Karenna banyak factor resiko yang mengancam mobilitas, jatuh adalah merupakan kejadian yangpaling umum pada lanjut usia. (rang tua mempunyai tantangan dobel dalam ketrampilan memelihara mobilitas dan memelihara posisi yang benar ketika mereka berjalan. ;ntuk alasan ini, keselamatan merupakan pertimbangan secara menyeluruh dari aspek mobilitas. Tulang, Sendi dan otot adalah struktur tubuh yang paling banyak berhubungan dengan mobilitas. Tetapi banyak aspek fungsi lain yang termasuk pada keselamatan mobilitas. /ungsi neurology sebagai contoh mampu mempengaruhi semua masa lah penampilan muskuloskelethal, dan fungsi penglihatan mempengaruhi kemampuan untuk keselamatan berinteraksi dengan lingkungan. alam sistem muskulokelethal, osteoporosis merupakan perubahan yang berhubungan dengan umur berdampak paling besar secara keseluruhan.
Perubahan a%a s!stem muskul'skeletal antara la!n sebaga! ber!kut ,
I. Tulang
Tulang menyediakan kerangka untuk semua sistem muskuloskelethal dan bekerj a terhubung dengan sistem otot untuk memfasilitasi pergerakan. /ungsi tambahan tulang pada tubuh manusia adalah penyimpanann calcium, produksi sel darah, dan mendukung serta melindungi jaringan dan organ tubuh. Tulang terbentuk dari lapisan luar yang keras disebut cortical atau tulang padat, dan di bagian dalm terdapat spongy berlubang yang disebut trabecular. Bagian cortical terhadap komponen tabecular berubah berdasrkan tipe tulang. Tulang panjang misalnya, radius dan femur, mengandung sebanyak F=D corticol, sedangkan tulang vertebrata susunan utamanya adalah sel trabecular. 9orticol dan trabecular merupakan komponen tulang yang berpengaruh pada lansia. Pada lansia terdapat perubahan pada susuanan pembentukan tulang, yaitu ) a"Tulang cortical %ulai umur >= tahun, terjadi perubahan penurunan sejumlah tulang cortical D perdecade pada laki-laki dan !anita berlanjut terus sampai ahir de!asa Setelah menopause, 0-30 tahun. Penurunan tulang cortical berakhir pada umur 3=-30 tahun asil akhir perubahan ini seumur hidup kira-kira 0D-1D pada !anita dan laki-laki berturut-turut
b" Tulang Trabecular Serangan hilangnya tulang trabecular lebih dulu dari serangan kehilangan cortical pada !anita dan laki-laki. :ata-rata hilangnya tulang trabecular kira-kira GD-@D perdecade Setelah menopause, !anita terjadi kehilangan tulang trabecular secara cepat asil akhir kehilangan seumur hidup kira-kira 0=D- D pada !anita dan laki-laki seumur hidup c" Peningkatan resorbsi tulang oleh tubuh
d" Penurunan penyerapan kalsium e" Serum parathyroid hormone meningkat f" Hangguan regulasi aktivitas oesteoblast g" Hangguan pembentukan tulang, sekunder untuk mengurangi matriks tulang h" Penurunan jumlah fungsi sel marro! yang digantikan oleh jaringan sel lemak
II. #t't
Semua kegiatan sehari + hari $2" langsung dipengaruhi oleh fungsi otot, yang di kendalikan oleh saraf motorik. Perubahan yang berhubungan dengan usia berdampak besar pada fungsi otot, yaitu C ilangnya masa otot sebagai hasil penurunan dalam ukuran dan jumlah serat otot. Penurunan serat otot dengan penggantian selanjutnya oleh jaringan penghubung dan akhirnya oleh jaringan lemak. Penurunan membrane sel otot dan keluarya cairan dan potassium. ∗ engan umur @= tahun, kira-kira masa otot hilang Tonna, 5F@3". Pada penjumlahan, terdapat kehilangan saraf motorik yang berhubungan dengan usia, dan ini mempengaruhi fungsi otot. an pada akhirnya perubahan yang berhubungan dengan usia adalah kemunduran fungsi motorik dan hilangnya kekuatan dan ketahanan otot.
III. Persen%!an
Penurunan viskositas cairan sinovial Terbentuknya jaringan parut dan adanya kalsifikasi pada persendian. ?aringan penghubung kolagen dan elastin". Kolagen sebagai protein pendukung utama pada kulit, tendon, tulang, kartilago, dan jaringan ikat mengalami perubahan menjadi bentangan cross linking yang tidak teratur. Bentangan yang tidak teratur dan penurunan hubungan tarikan linear pada jaringan kolagen merupakan salah satu alasan penurunan mobilitas pada jaringan tubuh. Setelah kolagen mencapai puncak fungsi atau daya mekaniknya karena penuaan, tensile strenght dan kekakuan dari kolagen mulai menurun. Kolagen dan elastin yang merupakan jaringan ikat pada jaringan penghubung mengalami perubahan kualitatif dan kuantitatif sesuai penuaan. Perubahan pada kolagen itu merupakan penyebab turunnya fleksibilitas pada lansia sehingga menimbulkan dampak berupa nyeri,
penurunan kemampuan untuk meningkatkan kekuatan otot, kesulitan bergerak dari duduk ke berdiri, jongkok dan berjalan, dan hambatan dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari. Kartilago. ?aringan kartilago pada persendian menjadi lunak dan mengalami granulasi dan akhirnya permukaan sendi menjadi rata. Selanjutnya kemampuan kartilago untuk regenerasi berkurang dan degenerasi yang terjadi cenderung ke arah progresif. Proteoglikan yang merupakan komponen dasar matriks kartilago berkurang atau hilang secara bertahap. Setelah matriks mengalami deteriorasi, jaringan fibril pada kolagen kehilangan kekuatannya dan akhirnya kartilago cenderung mengalami fibrilasi. Kartilago mengalami kalsifikasi di beberapa tempat, seperti pada tulang rusuk dan tiroid. /ungsi kartilago menjadi tidak efektif, tidak hanya sebagai peredam kejut , tetapi juga sebagai permukaan sendi yang berpelumas. Konsekuensinya kartilago pada persendian menjadi rentan terhadap gesekan. Perubahan tersebut sering terjadi pada sendi besar penumpu berat badan. $kibat perubahan itu sendi mudah mengalami peradangan, kekakuan, nyeri, keterbatasan gerak dan terganggunya aktifitas sehari-hari $ndri, 1==@".
3.3 -ela!nan atau en(ak!t (ang terja%! a%a tulang %am muskulus skeletal. #ste'artr!t!s atau remat!k adalah penyakit sendi degeneratif dimana terjadi
kerusakan tulang ra!an sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dnegan usia lanjut, terutama pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban Secara klinis osteoartritis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi dan hambatangerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar. Seringkali berhubungan dengan trauma maupun mikrotrauma yang berulang-ulang, obesitas, stress oleh beban tubuh dan penyakit-penyakit sendi lainnya. #ste''r's!s adalah penyakit metabolik tulang yang memiliki penurunan matri& dan
proses mineralisasi yang yang normal tetapi massa atau densitas tulang berkurang Hallagher, 5FFF". (steoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang terdiri dari mineral-mineral seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang menjadi keras dan padat. ;ntuk mempertahankan kepadatan tulang, tubuh memerlukan persediaan kalsium dan mineral lainnya yang memadai, dan harus menghasilkan hormon dalam jumlah yang mencukupi hormon paratiroid, hormon pertumbuhan, kalsitonin, estrogen pada !anita dan testosteron pada pria". ?uga persediaan vitamin yang adekuat, yang diperlukan untuk menyerap kalsium dari makanan dan memasukkan ke dalam tulang. Secara progresif, tulang meningkatkan kepadatannya sampai
tercapai kepadatan maksimal sekitar usia = tahun". Setelah itu kepadatan tulang akan berkurang secara perlahan. ?ika tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral dalam tulang, maka tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga terjadilah osteoporosis. Sekitar @=D persen penderita penyakit osteoporosis adalah !anita, termasuk !anita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi amenorrhea". ilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis. L'* bak Pa!n dipersepsikan ketidak nyamanan berhubungan dengan lumbal atau
area sacral pada tulang belakang ataui sekitar jaringan :andy %ariam,5F@3 ".2o! Back Pain adalah suatu tipe nyeri yang membutuhkan pengobatan medis !alaupun sering jika ada trauma secara tiba-tiba dan dapat menjadi kronik pada masalah kehidupan seperti fisik,mental,social dan ekonomi Barbara". 2o! Back Pain adalah nyeri kronik didalam lumbal,biasanya disebabkan oleh terdesaknya para vertebral otot, herniasi dan regenerasi dari nucleus pulposus,osteoartritis dari lumbal sacral pada tulang belakang Brunner,5FFF". 2o! Back Pain terjadi dilumbal bagian ba!ah,lumbal sacral atau daerah sacroiliaca,biasanya dihubungkan dengan proses degenerasi dan ketegangan musulo Pris ilia 2emone,5FFG". (steolisis adalah salah satu penyakit tulang yang berupa hancurnya tulang yang mungkin disebabkan oleh trauma atau kecelakaan berat dan juga mungkin disebabkan adanya kanker yang mengenai tulang . "k'l!'s!s -'ngen!tal!s adalah suatu kelainan pada lengkung tulang belakang bayi
baru lahir. Kelainan ini jarang terjadi dan biasanya berhubungan dengan gangguan pada pembentukan tulang belakang atau peleburan tulang rusuk. Skoliosis bisa menyebabkan kelainan bentuk yang serius pada anak yang sedang tumbuh, karena itu seringkali dilakukan tindakan pengobatan dengan memasang penyangga brace" sedini mungkin. ?ika keadaan anak semakin memburuk, mungkin perlu dilakukan pembedahan. "!n%r'ma P!erre R'b!n adalah sekelompok kelainan yang terutama ditandai dengan
adanya rahang ba!ah yang sangat kecil dengan lidah yang jatuh ke belakang dan mengarah ke ba!ah. Bisa juga disertai dengan tingginya lengkung langit-langit mulut atau celah langitlangit. /lub0''t talipes adalah suatu keadaan dimana bentuk atau posisi kaki terpuntir.
2engkung kaki bisa sangat tinggi atau kaki berputar ke dalam maupun ke luar. 9lubfoot sejati disebabkan oleh kelainan anatomis. ?ika tidak terdapat kelainan anatomis, maka keadaan ini bisa diperbaiki dengan pemasangan gips dan terapi fisik. Pengobatan dini dengan gips bisa memperbaiki clubfoot sejati tetapi biasanya perlu dilakukan pembedahan.
#ste'genes!s Imer0ekta adalah suatu keadaan dimana tulang-tulang menjadi rapuh
secara abnormal. (steogenesis imperfekta merupakan suatu penyakit keturunan. Penyakit ini terjadi akibat adanya kelainan pada jumlah atau struktur kolagen tipe ', yang merupakan bagian penting dari tulang dll.
BAB I PENUTUP -es!mulan
Sistem muskulus skeletal sistem otot berkaembang dari lapisan benih mesoderm kecuali otot+otot iris, yang terbentuk dari ekstoderm piala optik dan terdiri dari otot rangka,otot polos, dan otot jantung, otot rangka berasal dari mesoderm paraksial, yang membentuk somit dari daerah oksipital ke sakral dan somitomer dikepala. (tot polos berdeferensisai daro mesoderm splanknik disekitar usus dan derivat-derivatnya, dan otot jantung berasal dari mesoderm splanknik disekitar tabunh jantung. Sedangkan Tulang adalah jaringan yang tersusun oleh sel dan didominasi oleh matri& kolagen ekstraselular type ' collagen" yang disebut sebagai osteoid. (steoid ini termineralisasi oleh deposit kalsium hydro&yapatite, sehingga tulang menjadi kaku dan kuat. ;ntuk kelainan atau penyakit yang berhubungan dengan tulang dan muskulus skeletal antara lain sebagai berikut )
Penyakit Sendi egeneratif osteoartritis" (steoporosis 2o! back Pain (steolisis Skoliosis Kongenitalis Sindroma Pierre :obin 9lubfoot talipes" (steogenesis 'mperfekta
DA&TAR PU"TA-A
http)44uleegle.!ordpress.com41==F45541=4pembentukan-tulang4 http)44suarademartha.blogspot.com41=5=4=G4embriologi-muskuloskeletal.html :asjad, 9hairuddin. 1==. Pengantar 'lmu Bedah (rtopedi. %a kasar ) Bintang 2amumpatue Sadler,T.<.5FF5.*mbriologi kedokteran langman.jakarta.*H9