Head of Primary Health Care's letter of decision regarding the person in charge for quality control managementDeskripsi lengkap
SKFull description
RHHYYHDeskripsi lengkap
SK MPPFull description
skDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
h
restraint
SK TDDFull description
SK HCU
Full description
SURAT KEPUTUSAN PONKESDESFull description
sk dirDeskripsi lengkap
OKFull description
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KLIINIK BHAKTI SANDAAN Nomor: 023/ KBS / I /2017 /2017
TENTANG PENANGANAN KTD, KPC, KNC DAN RESIKO PELAYANAN KLINIS KLINIK BHAKTI SANDAAN KEPALA KLINIK BHAKTI SANDAAN
MENIMBANG
:
a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien maka tenaga klinis wajib berperan aktif dalam pelaksanaannya; b. bahwa
untuk
penanganan
melaksanakan
terhadap
tanggung
Kejadian
Tidak
jawab
tersebut,
Diharapkan,
perlu
Kejadian
Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana seb agaimana yang dimaksud pada point a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Klinik Bhakti Sandaan tentang Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera MENGINGAT
:
1.
Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran
2.
Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
3.
Peratutran Mentri Kesehatan No 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
4.
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
5.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;
6.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota; 7.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: Keputusan Kepala klinik Bhakti Sandaan Tentang Penanganan KTD, KPC, KNC dan Resiko Pelayanan Klinis
PERTAMA
: Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera sesuai dengan SPO Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera;
KEDUA
:
Penyampaian informasi hasil evaluasi peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien sebagaimana dalam diktum Pertama dilaksanakan satu minggu setelah pelaksanaan evaluasi peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien;
KETIGA
: Kewajiban
untuk
melaksanakan
penanganan
Kejadian
Tidak
Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera merupakan tanggung jawab Tim Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien; KEEMPAT
: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pada tanggal :
Cibenda 14 Januari 2017
KEPALA KLINIK BHAKTI SANDAAN
dr. Indri Noviyanti
Lampiran
:
Keputusan Kepala Klinik Bhakti Sandaan Nomor
: 022/ KBS / I /2017
Tanggal
: 14 Januari 2017
PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN, KEJADIAN POTENSIAL CEDERA, DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA KLINIK BHAKTI SANDAAN A. PENDAHULUAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan untuk tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera.
B. TEMA
Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera akan meningkatkan mutu pelayanan medis.
C. TUJUAN
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Klinik Bhakti Sandaan b. Meningkatnya akuntabilitas terhadap pasien dan masyarakat c. Menurunnya Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera di Klinik. d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi penanggulangan Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera