PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PUSKESMAS TUNJUNG Jalan Tunjung – Kalipenggung No. Telp. (0334) 323 824 RANDUAGUNG - 67354
e-mail :
[email protected] :
[email protected]
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TUNJUNG NOMOR : 445/24.2/427.55.25/2018
TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS TUNJUNG
Menimbang :
a.
bahwa guna meningkatkan mutu kinerja puskesmas maka perlu adanya indikator jelas sehingga penyelenggaraan pelayanan berjalan secara efektif dan efisien;
b. bahwa
pelaksaaan
kinerja
Puskesmas
dilaksanakan
sesuai
rencana dan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna pelayanan; c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a dan b, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Tunjung tentang Indikator Kinerja Puskesmas.
Mengingat :
1.
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan; 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 3. 2016 tentang Manajemen Puskesmas; Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 4. 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal; Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 5. 2017 tentang Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. 6. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Nomor 440/199/KPTS/102.4/2018 tentang Indikator Manajemen Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2018; 7. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Nomor 188.45/220/427.55/2017 tentang Indikator Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Lumajang;
1
8. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Nomor Nomor 188.45/219/427.55/I/2017 tentang Indikator Mutu dan Kinerja Puskesmas Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang. MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
KEPUTUSAN
KEPALA
PUSKESMAS
TUNJUNG
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS.
KESATU
:
Menetapkan indikator kinerja puskesmas berdasarkan Standar Pelayanan Minimal, Penilaian Kinerja Puskesmas dan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga;
KEDUA
:
Pengumpulan data, monitoring dan analisis hasil dilakukan setiap bulan sebagai bahan untuk perbaikan kinerja Puskesmas;
KETIGA
:
Indikator kinerja Puskesmas yang disusun sebagaimana terlampir dalam lampiran I keputusan ini;
KEEMPAT
:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Lumajang Pada tanggal : 29 Januari 2018 Kepala Puskesmas Tunjung
dr.Tanti Umiyati NIP. 19710503 200501 2 009
2
Lampiran I : Keputusan Kepala Puskesmas Tunjung tentang Penetapan Indikator Kinerja Nomor : 445/24.2/427.55.25/2018 Tanggal : 29 Januari 2018 INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS TUNJUNG TAHUN 2018 Skala No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
Nilai 0
Nilai 4
Nilai 7
Nilai 10
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
100% Dinkes Kab/Kota melakukan verifikasi berkas persyaratan
Sudah ada ijin operasiona l
2.4.1.Manajemen Umum
1.Ijin Operasional Puskesmas
Puskesmas memiliki perijinan yang berlaku (Permenkes no 75/2014)
Belum mengajuka n ijin
50% Dinkes Kab/Kota melakukan verifikasi berkas persyaratan
2.Registrasi Puskesmas
Pendaftaran Puskesmas Puskesmas dengan membuat pengajuan registrasi kepada Dinkes Kab/ Kota, fotocopi izin Puskesmas, Profil, Laporan kegiatan 3 ( tiga) bulan terakhir sebelum pengajuan bagi Puskesmas baru/ setelah Tahun 2014
Belum mempersia pkan akreditasi
50% Pusk yang diverifikasi oleh Dinkes kab/kota
100% pusk yg sdh diajukan registrasi di prop
Ada bukti registrasi
tidak ada visi,misi,tat a nilai dan tujuan, fungsi pusk
ada visi,misi,tata nilai dan tujuan, fungsi pusk, ttp belum ada SK Ka Pusk
ada visi,misi,tata nilai dan tujuan, fungsi pusk, ttp belum ada SK Ka Pusk dan dipasang di pusk
ada, dokumen lengkap dan dipasang di pusk
Tidak ada SK ttg SO dan uraian tugas tidak lengkap
ada SK ka Pusk ttg SO dan 50% uraian tugas karyawan
ada SK ka Pusk ttg SOdan 100% Uraian tugas karyawan
Ada SK Ka Pusk tentang SO dan uraian tugas dilaksanak an
tidak ada peraturan internal
Peraturan internal ditetapkan Ka Pusk, belum disosialisasik an
Peraturan inetrnal di ketahui 50% karyawan
Peraturan internal diketahui dan dilaksanak anoleh seluruh karyawan
3.Visi, misi, tata nilai, tujuan dan fungsi Puskesmas
4.Struktur Organisasi (SO) Puskesmas dengan uraian tugas pokok dan tugas integrasi
5.Peraturan internal Puskesmas
sesuai Permenkes 75 /2014
Struktur organisasi Puskesmas dengan uraian tugas jabatan karyawan sesuai Permenkes 75 /2014
Peraturan yang ditetapkan dan disepakati bersama mengenai pelaksanaan operasional Puskesmas yang bersifat mengikat dalam lingkup Puskesmas ( tata tertib)
3
6.Jenis layanan dan media informasi pelayanan
SK Kepala Puskesnas tentang jenis pelayanan dan media media informasi pelayanan (brosur, flyer, papan pemberitahuan, poster)
7.Alur Pelayanan
Alur yang bertujuan bertujuan memberi informasi kepada masyarakat tentang tahapan pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas, sehingga memudahkan masyarakat dalam mencapai tujuan pengobatan
8..Peta wilayah kerja dan Peta Rawan Bencana
9. Denah bangunan, papan nama ruangan, penunjuk arah,jalur evakuasi
10.Rencana 5 (lima) tahunan
tidak ada SK ttg jenis pelayanan dan media informasi yg ditetapkan
tidak ada alur pelayanan
tidak ada peta wilayah kerja dan rawan bencana
Peta yang menggambarkan data umum tentang wilayah kerja Puskesmas, meliputi keterangan desa, batas wilayah, sarana prasarana dll
Denah bangunan,papan yang berisi letak ruangan untuk memberikan informasi ke masyarkat tentang tempat/lokasi pelayanan. Jalur evakuasi untuk menunjukkan arah pintu keluar bila terjadi kebakaran
Rencana sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas bedasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal
4
Ada SK tentang jenis pelayanan, tidak ada media informasi yang ditetapkan
ada alur pelayanan, ttp tdk pada posisi yg tepat
ada peta wilayah, ttp tidak ada peta rawan bencana
Ada SK tentang jenis pelayanan,d an media informasi yang ditetapkan
adanya jenis pelayanan yang dipasang di Pusk dan ada sarana komunikasi untuk menyampa iakan umpan balik
ada alur pelayanan, pada posisi yg tepat
ada alur pelayanan, pada posisi yg tepat serta dipahami oleh masyaraka t
ada peta wilayah, dan ada peta rawan bencana
ada peta wilayah, dan ada peta rawan bencana dan diketahui oleh seluruh karyawan denah bangunan, papan nama ruangan dan petunjuk arah serta jalur evakuasi, diketahui oleh masyaraka t ada , sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesma s bedasarka n pada analisis kebutuhan masyaraka t
tidak ada denah
50% denah ada
ada denah bangunan, papan nama ruangan dan petunjuk arah serta jalur evakuasi, lengkap
Tidak ada
ada , tidak sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas,t idak berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat
ada , tidak sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas, berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat
11. RUK Tahun (n+1)
RUK (Rencana Usulan Kegiatan) Puskesmas untuk tahun yad ( N+1) dibuat berdasarkan analisa situasi, kebutuhan dan harapan masyarakat dan hasil capaian kinerja, prioritas serta data 3 ( tiga) tahun yang lalu dan data survei
12.RPK/POA bulanan/tahun an
RPK (Rencana pelaksanaan Kegiatan)/ POA (Plann of Action) adalah dokumen dokumen rencana pelaksanaan bulanan/tahunan yang dipakai sebagai acuan pelaksanaan kegiatan program
13.Lokakarya Mini bulanan (lokmin bulanan)
Rapat Lintas Lintas Program (LP) membahas review kegiatan, permasalahan LP, corrective action, beserta tindak lanjutnya secara lengkap. Dokumen lokmin awal tahun memuat penyusunan POA, briefing penjelasan program dari Kapus dan detail pelaksanaan program ( target, strategi pelaksana) dan kesepakatan pegawai Puskesmas. Notulen memuat evaluasi bulanan pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi.
14.Lokakarya Mini tribulanan (lokmin tribulanan)
Rapat lintas program dan Lintas Sektor (LS) membahas review kegiatan, permasalahan LP, corrective action, beserta tindak lanjutnya secara lengkap tindak lanjutnya. Dokumen memuat evaluasi kegiatan yang memerlukan peran LS
15.Pembinaan wilayah dan jaringan Puskesmas
Pembinaan Pustu , Polindes/Ponkesdes/Poskesde s oleh Ka Pusk, dokter dan Penanggung Jawab UKM
16. Survei Keluarga Sehat
ada, disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat dan hasil Kinerja
ada RUK dengan rincian dokumenn ya lengkap dan ada pengesaha n dari Ka Pusk
-
-
Ada dokumen RPK disusun secara rinci sesuai dengan usulan yang disetujui
Tidak ada dokumen
Ada, dokumen tidak memuat evaluasi bulanan pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi
Ada, dokumen Dokumen corrective action,dafar hadir, notulen hasil lokmin,unda ngan rapat lokmin tiap bulan lengkap
Ada, dokumen yang menindakl anjuti hasil lokmin bulan sebelumny a
Tidak ada dokumen
Ada, dokumen tidak memuat evaluasi bulanan pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi
Ada Dokumen corrective action,dafar hadir, notulen hasil lokmin,unda ngan rapat lokmin lengkap
Ada, dokumen yang menindakl anjuti hasil lokmin yang melibatkan peran serta LS
tidak ada pembinaan /monitoring
adanya monitoring tetapi tidak ada evaluasi
adanya monitoring dan evaluasi hasil monitoring
Adanya Tindak lanjut monitoring
tidak ada survei
Bukti survei tidak lengkap,tidak ada laporan , tidak ada dianalisa, belum ada tindak lanjut
Bukti survei lengkap,ada laporan , tidak ada dianalisa, belum ada tindak lanjut
bukti surve lengkap, laporan, analisa dan rencana tindak lanjut
Tidak ada dokumen
Tidak ada dokumen RPK
Survei meliputi KB, persalinan di faskes, bayi dengan imunisasi dasar lengkap, bayi dengan ASI eksklusif, eksklusif, balita ditimbang, penderita TB, hipertensi dan gangguan jiwa mendapat pengobatan, tidak merokok, JKN, air bersih dan jamban sehat yang dilakukan oleh Puskesmas dan jaringannya ,ada bukti bukti survei, laporan, analisa dan rencana tindak lanjut
5
ada, disusun tidak berdasarkan kebutuhan masyarakat dan hasil Kinerja
Jumlah Nilai Manajemen Umum Umum Puskesmas (I) 2.4.2 Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
Tidak ada dokumen
Ada, dokumen tidak lengkap
Ada, dokumenK erangka acuan SMD, rencan kegiatan, analisis masalah/k ebutuhan masyaraka t lengkap
2.Musyawarah Masyarakat Desa(MMD)
Upaya yang disusun disosialisasikan disosialisasikan ke forum/kelompok masyarakat dan lintas 6a nad untuk memperoleh umpan balik terhadap pelaksanaan upaya dari masyarakat. Dokumen hasil identifikasi umpan balik 6a nada rencana tindak lanjut berupa rencana kegiatan perbaikan upaya program berdasarkan hasil umpan balik
Tidak ada dokumen
Ada, dokumen tidak memuat evaluasi pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi
Ada, dokumen Notulen bukti sosialisasi program ke LS, RTL lengkap
3. Matrik Rencana Kegiatan Pemberdayaa n Individu, Keluarga dan Kelompok
Matrik perencanaan yang berisi jenis kegiatan, tujuan, sasaran, tempat/lokasi, metode, petugas pelaksana, media, dana, waktu dan hasil kegiatan
Tidak ada dokumen
Ada matrik , tidak diisi lengkap
Ada, dokumen
1.Survei Mawas Diri (SMD)
Identifikasi kebutuhan dan masyarakat terhadap program, sebelum menetapkan upaya, hasil identifikasi dianalisis untuk menyusun upaya. Dokumen yang harus dilengkapi adalah Kerangka Acuan Identifikasi Identifikasi Kebutuhan Masyarakat, kuesioner/6a nada6nt SMD, SOP identifikasi
Jumlah Nilai Manajemen Pemberdayaan Masyarakat (II) 2.4.3 Manajemen Peralatan 1. SK dan uraian tugas pengelola peralatan
2. SOP peralatan
3. Pencatatan pelaporan alat
SK dan uraian tugas penanggung jawab peralatan
tidak ada dokumen
-
-
ada SK, uraian tugas lengkap
SOP penggantian dan perbaikan alat yang rusak, petugas pemantau 6nstrument, pemilahan alat yang bersih dan kotor, sterilisasi al pemeliharaan, perbaikan alat alat dan kalibrasi alat
Tidak ada
-
-
SOP lengkap
Inventarisasi peralatan medis dan non medis dan non kesehatan, data kalibrasi alat, KIR dan laporan seluruh inventaris alat kesehatan, data pemeliharaan dan perbaikan serta kalibrasi alat, jadwal pemeliharan dan perbaikan , laporan SIMBADA/ ASPAK
Tidak ada
-
-
Data lengkap
6
4. Analisa pemenuhan standar peralatan, kondisi alat, kecukupan jumlah alat
Analisa pemenuhan standar peralatan, kondisi alat, kecukupan jumlah alat di Puskesmas dan rencana tindak lanjutnya
tidak ada analisa peralatan
5. Rencana Perbaikan. Kalibrasi dan pemeliharaa n alat
Rencana Perbaikan. Kalibrasi dan pemeliharaan alat
Dokumen lengkap
Analisa sebagian data ada , analisa ASPAK belum, rencana tindak lanjut belum ada
Analisa sebagian data ada , analisa sebagian ASPAK, rencana tindak lanjut belum lengkap
ada, lengkap dengan rencana tindak lanjut
dokumen lengkap
Jumlah Nilai Manajemen Peralatan (III) 2.4.4 Manajemen Sarana Prasarana 1.SK Penanggung jawab sarana prasarana
tidak ada dokumen
-
ada SK, uraian tugas tidak lengkap
SOP pemeriksaan sarana prasarana, pemeliharaan, perbaikan
tidak ada
50% data fasilitas ada
75% data fasilitas ada
Ada dan data lengkap
3.Pencatatan dan pelaporan terkait sarana prasarana
Data sarana prasarana serta fasilitas Puskesmas ( data bangunan/ gedung, listrik, air, IPAL, laundry dan kendaraan pusling/ambulans ) meliputi, Jadwal pemeliharaan , pencatatan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana prasarana berkala (sesuai dengan tata graha /5R resik, rapi, rajin, ringkas dan rawat)
Tidak ada
50% data fasilitas ada
75% data fasilitas ada
Dokumen lengkap
4. Analisa pemenuhan standar, kondisi dan kecukupan sarana prasarana serta rencana tindak lanjutnya
Analisa pemenuhan standar, kondisi, kecukupan jumlah sarana prasarana di Puskesmas dan rencana tindak lanjutnya
tidak ada analisa peralatan
Analisa 50% data ada , rencana tindak lanjut belum ada
Analisa 75 % data ada , rencana tindak lanjut belum lengkap
ada, lengkap dengan rencana tindak lanjut
5. Monitoring sarana prasarana, evaluasi dan tindak lanjut
Monitoring pelaksanaan tindak lanjut pemenuhan standar, kecukupan dan upaya perbaikan instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gas dan 7eriod lain yang digunakan dipantau secara secara 7eriodic dan evaluasi hasil tindak lanjut
Di
Dokumen tidak lengkap
Ada jadwal pemantaua n, dokumen lengkap
2. SOP sarana prasarana
SK dan uraian tugas pokok dan integraasi penanggung jawab peralatan
Tidak ada
7
ada SK, uraian tugas lengkap
Jumlah Nilai Manajemen Sarana Prasarana (IV) 2.4.5 Manajemen Keuangan
1. SK dan uraian tugas penanggung jawab pengelola keuangan
2. SOP Pengelolaan Keuangan, penerimaan, pengeluaran dan pelaporan keuangan
Staf yang ditunjuk untuk mengelola keuangan (penerimaan dan pengeluaran)sesuai dengan peraturan daerah
tidak ada SK dan uraian tugas
SOP Pengelolaan meliputi SOP Perencanaan, Pengajuan, Penyerapan, Pencairan, dan Pelaporan anggaran
tidak ada SOP
ada SK , ttp belum ada uraian tugas
ada 50% SOP
Ada SK, uraian tugas ada
ada SK, uraian tugas dilaksanak an dengan benar oleh staf yang ditunjuk
ada 75% SOP
SOP lengkap dan dipatuhi oleh staf yang ditunjuk
3. Pencatatan dan pelaporan keuangan
Dokumentasi tentang pencatatan pelaporan penerimaan dan pengeluaran yang disertai bukti, Laporan keuangan ke Dinkes Kab/Kota
tidak ada dokumen
ada 50% dokumen
ada 75% dokumen
dokumen lengkap, laporan keuangan ke Dinkes kab/kota sesuai mekanism e waktu
4. Monitoring evaluasi pengelolaan keuangan, rencana tindak lanjut dan tindak lanjut
Monitoring, analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi hasil tindak lanjut dari ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan dari seluruh unit pelayanan maupun penyerapan kegiatan program,serta hasil audit keuangan
tidak ada monev dan bukti dokumen
ada 50% dokumen
ada 75% dokumen
dokumen lengkap
Jumlah Nilai Kinerja Kinerja Manajemen Keuangan ( V)
.....
2.4.6. Manajemen Sumber Daya Manusia 1.SK, uraian tugas pokok ( tanggung jawab dan wewenang ) serta uraian tugas integrasi seluruh pegawai Puskesmas
Dokumen dibuat rinci meliputi uraian tugas pokok (tanggung jawab dan wewenang) serta serta tugas integrasi (lintas program) pegawai ditetapkan oleh Pimpinan Puskesmas
2.SOP manajemen sumber daya manusia
SOP kredensial, analisa kompetensi pegawai, penilaian kinerja pegawai,
8
tidak ada dokumen
Ada SK, 50 % uraian tugas tidak lengkap untuk semua petugas
Ada SK,75 % uraian tugas tidak lengkap untuk semua petugas
.....
tidak ada
50% SOP
75%SOP
.....
Dokumentasi STR/SIP/SIPP/SIB/SIK/SIPA dan hasil p engembangan SDM ( sertifikat,Pelatihan, seminar, workshop, dll)
4. Analisa pemenuhan standar jumlah dan kompetensi SDM di Puskesmas
Analisa pemenuhan standar jumlah dan kompetensi kompetensi SDM di Puskesmas dan rencana tindak lanjutnya
5.Rencana Tindak Lanjut pengembanga n kompetensi petugas
ada perencanaan pengembangan kompetensi petugas
3.Penyimpana n dokumen kepegawaian
tidak ada
50% data pegawai ada dokumentasi
75% data pegawai ada dokumentasi
lengkap
tidak ada analisa kompetens i dan kebutuhan peningkata n kompetens i
Tenaga sdh dianalisa sesuai dengan kompetensi, blm ada usulan peningkatan kompetensi
Tenaga sdh dianalisa sesuai dengan kompetensi, dan ada usulan peningkatan kompetensi
ada, lengkap dan didokumen tasikan
ada, lengkap dan didokumen tasikan
tidak ada
Jumlah Nilai Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia ( VI) 2.4.7 Manajemen Pelayanan Kefarmasian
1.SDM kefarmasian
Ketentuan: 1. Ada apoteker penanggungjawab pengelola obat 2. Ada SK Penanggung jawab dan uraian tugas petugas obat 3. PJ obat dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian 4. Semua tenaga kefarmasian mempunyai ijin praktek 5. Ada uraian tugas
0- 1 item terpenuhi
2-3 item terpenuhi
4 item terpenuhi
5 item terpenuhi
2.Ruang Farmasi
Persyaratan: 1. Luas dan volume obat yang disimpan sudah sesuai 2. Adanya pencahayaan yang cukup 3. Temperatur ruangan memenuhi syarat 4. Kelembaban tertentu 5. Ruangan bersih dan bebas hama
0- 1 item terpenuhi
2-3 item terpenuhi
4 item terpenuhi
5 item terpenuhi
3.Sarana dan peralatan ruang farmasi
Persyaratan: 1.Jumlah Rak, Lemari obat sesuai jumlah obat 2.Jumlah 2.Jumlah meja, kursi sesuai kebutuhan 3.Tersedia plastik obat, kertas puyer, etiket sesuai kebutuhan4.Tersedia alatalat peracikan (sesuai yang tercantum dalam Permenkes 75 Tahun 2014) yang memadai 5.Tersedia alat pengatur suhu sesuai kebutuhan 6.Tersedia tempat sampah, dan alat kebersihan
4-5 item terpenuhi
6 item terpenuhi dan memenuhi standar
0- 1 item terpenuhi
9
2-3 item terpenuhi
4.Gudang Obat
Persyaratan: 1. Luas dan volume obat yang disimpan sudah sesuai sesuai 2. Adanya pencahayaan yang cukup 3. Temperatur ruangan memenuhi syarat 4. Kelembaban tertentu 5. Ruangan bersih dan bebas hama 6. ruangan terkunci
5.Sarana gudang obat
Persyaratan: 1. Jumlah rak dan lemari obat sesuai jumlah obat 2. Jumlah palet sesuai kebutuhan 3.Jumlah meja, kursi sesuai kebutuhan 4. Terdapat alat pengatur suhu sesuai kebutuhan 5. Terdapat alat pengukur suhu dan kelembaban ruangan 6.Tersedia tempat sampah dan alat kebersihan
6.Perencanaan
Persyaratan perencanaan obat:1. Ada SOP 2.Ada perencanaan tahunan 3. Ada sistem sistem dalam perencanaan 4. Perencanaan dikirim ke dinkes Kab/Kota
7.Permintaan/pen gadaan
Persyaratan permintaan/pengadaan : 1. Ada SOP Permintaan/Pengadaan 2. Ada jadwal permintaan/pengadaan obat 3. Ada sistem dalam membuat permintaan/pengadaan 4. Permintaan /pengadaan terdokumentasi
0- 1 item terpenuhi
8.Penerimaan
Persyaratan:1. Ada SOP Penerimaan 2. Penerimaan dilakukan oleh tenaga kefarmasian 3. Dilakukan pengecekan kesesuaian jenis dan jumlah barang yang diterima dengan permintaan 4. Dilakukan pengecekan dan pencatatan tanggal kadaluarsa dan nomor batch barang yang diterima 5. Dilakukan pengecekan kondisi barang yang diterima (misal : kemasan rusak)
0- 1 item terpenuhi
0- 2 item
0- 1 item terpenuhi
0- 1 item terpenuhi
10
5-6 item terpenuhi
6 item terpenuhi dan memenuhi standar
4-5 item terpenuhi
seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar
3 item terpenuhi
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
2-3 item terpenuhi
4 item terpenuhi
5 item terpenuhi
3-4 item
2-3 item terpenuhi
2 item terpenuhi
Persyaratan:1. Ada SOP Penyimpanan 2. Ada sistem dalam melakukan penyimpanan (misal FEFO, FIFO, alfabetis, dsb) 3. Penyimpanan barang dilakukan sesuai dengan ketentuannya 4. Penyimpanan barang ditata secara rapi dan teratur 5. Penyimpanan barang memudahkan dalam pengambilan dan penjaminan mutu barang
0- 1 item terpenuhi
2-3 item terpenuhi
4-5 item terpenuhi
Persyaratan:1. Ada SOP distribusi obat dan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) 2. Tersedia rencana dan jadwal distribusi ke sub unit 10.Pendistribusian pelayanan 3. Tersedia Form Permintaan dari sub unit pelayanan 4. Tersedia tanda bukti pengeluaran barang
0- 1 item terpenuhi
2-3 item terpenuhi
4-5 item terpenuhi
9.Penyimpanan
11.Pengendalian
Memenuhi persyaratan:1. Ada SOP Pengendalian Pengendalian obat dan BMHP 2. Dilakukan pengendalian persedian obat dan BMHP 3. Dilakukan pengendalian penggunaan obat dan BMHP 4. Ada catatan catatan obat yang rusak dan kadaluwarsa
12.Pencatatan, Pelaporan dan Pengarsipan
Persyaratan: 1. Ada catatan penerimaan dan pengeluaran obat 2. Ada Ada catatan mutasi obat dan BMHP.3. Ada catatan penggunaan obat dan BMHP. 4. Semua penggunaan obat dilaporkan secara rutin dan tepat waktu 5. Semua catatan dan laporan diarsipkan dengan baik dan disimpan dengan rapi
13.Pemantauan dan Evaluasi
Persyaratan: 1.Ada SOP pemantauan dan evaluasi 2.Dilakukan pemantauan obat dan BMHP di sub unit pelayanan 3.Ada evaluasi hasil pemantauan.4.Hasil pemantauan.4.Hasil evaluasi dilaporkan
Tidak ada
tidak ada
tidak ada
11
1- 2 item terpenuhi
1- 2 item terpenuhi
1- 2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar
3 item terpenuhi
seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar
3 item terpenuhi
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
Pelayanan Farmasi Klinik
14.Pengkajian resep
Persyaratan: 1.Ada SOP Pengkajian resep 2.Dilakukan pengkajian persyaratan administratif resep. 3.Dilakukan pengkajian persyaratan Farmasetik resep. 4.Dilakukan pengkajian persyaratan Klinis resep
15. Peracikan dan Pengemasan
Persyaratan: 1.Ada SOP peracikan dan pengemasan. 2.Semua obat yang dilayani sesuai dengan resep. 3.Semua obat masing-masingdiberi etiket sesuai dengan ketentuan. 4. Dilakukan pengecekan ulang sebelum obat diserahkan.
16.Penyerahan dan Pemberian Informasi Obat
Persyaratan: 1.Ada SOP Penyerahan obat. 2.Obat diserahkan dengan disertai pemberian informasi obat.3.Informasi obat yang diberikan sesuai dengan ketentuan.4.Obat dapat dipastikan sudah diberikan pada pasien yang tepat
17.Pelayanan informasi obat (PIO)
Persyaratan:1. Ada SOP Pelayanan Informasi Obat.2. Tersedia informasi obat di Puskesmas.3. Puskesmas.3. Ada catatan pelayanan informasi obat.4. Ada kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang kefarmasian tiap tahun.5. Ada kegiatan pelatihan/diklat kepada tenaga farmasi dan tenaga kesehatan lainnya.6. Tersedia sumber informasi yang dibutuhkan..3.Tersedia kriteria pasien yang dilakukan konseling..4.Tersedia konseling..4.Tersedia form konseling.5.Hasil konseling setiap pasien dapat ditelusuri
18.Konseling
Persyaratan:1.Ada SOP Konseling.2.Tersedia tempat untuk melakukan konseling.
0- 1 item terpenuhi
0- 1 item terpenuhi
Tidak ada
0-1 item
tidak ada
12
1- 2 item terpenuhi
1- 2 item terpenuhi
1- 2 item terpenuhi
2-3 item terpenuhi
1- 2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
3 item terpenuhi
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
3-4 item terpenuhi
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
4-5 item terpenuhi
seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar
3-4 item terpenuhi
seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar
19.Visite pasien di puskesmas rawat inap
Persyaratan:1.Ada SOP ronde/visite pasien.2.Dilakukan pasien.2.Dilakukan visite mandiri.3.Dilakukan visite bersama dokter.4.Ada catatan hasil visite.5.Ada evaluasi hasil visite
20.Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat
Persyaratan:1. Ada SOP pemantauan dan pelaporan efek samping obat.2. Terdapat dokumen pencatatan efek samping obat pasien..3. Ada pelaporan efek samping obat pada dinas kesehatan
21.Pemantauan terapi obat (PTO)
Persyaratan:.1. Ada SOP pemantauan terapi Obat.2. Dilakukan PTO baik rawat inap maupun rawat jalan.3. Ada dokumen pencatatan pencatatan PTO.4. Ada dokumen pencatatan EPO.
22.Evaluasi penggunaan obat
Persyaratan: 1. Ada SOP Evaluasi Penggunaan Obat.1. Ada SOP Evaluasi Penggunaan Obat. 3. Evaluasi dilakukan secara berkala.4. Ada dokumen pencatatan EPO.
0 item
tidak ada
tidak ada
tidak ada
1-2 item terpenuhi
1 item
1 item
1-2 item terpenuhi
3-4 item terpenuhi
5 item terpenuhi dan memenuhi standar
2 item terpenuhi
3 item terpenuhi dan memenuhi standar
2 item terpenuhi
seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar
3 item terpenuhi
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
3 item terpenuhi
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
Administrasi obat
23.Pengelolaan resep
Persyaratan: 1.Resep disimpan minimal 5 tahun. 2. Arsip resep disimpan sesuai dengan urutan tanggal. 3.Resep narkotika dan psikotropika disendirikan.4. Resep yang sudah tersimpan > 5 tahun dapat dimusnahkan dengan disertai dokumentasi dan berita acara pemusnahan resep.
tidak ada
13
1-2 item terpenuhi
24.Kartu stok
Persyaratan: 1. Tersedia kartu stock untuk obat yang disimpan di gudang obat maupun di ruang farmasi.2. Pencatatan kartu stock dilakukan setiap kali transaksi (pemasukan maupun pengeluaran). 3. Sisa stok sesuai dengan fisik. 4. Kartu stok diletakan didekat masing-masing barang
25.LPLPO
Persyaratan: 1. Form LPLPO sesuai dengan kebutuhan. 2. LPLPO semua sub unit pelayanan tersimpan dengan baik. 3. LPLPO dilaporkan sesuai dengan ketentuan
26.Narkotika dan Psikotropika
Persyaratan:1. Ada laporan narkotika dan psikotropika.2. Ada catatan harian narkotika sesuai dengan ketentuan.3. Laporan narkotika dan psikotropika tersimpan dengan baik.
27.Pelabelan obat high alert
Ada pelabelan tertentu tertentu untuk seluruh item obat yang beresiko tinggi pada pasien jika penggunaan tidak sesuai ketentuan
tidak ada
tidak dibuat LPLPO
tidak dibuat Laporan
Tidak ada label untuk obat high alert
3 item terpenuhi
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
2 item terpenuhi
3 item terpenuhi dan memenuhi standar
1 item terpenuhi
2 item terpenuhi
3 item terpenuhi dan memenuhi standar
Ada, tidak lengkap
Ada labeling obat high alert, namun penataan obat high alert tidak beraturan
memenuhi standar
Pedoman tidak lengkap
Pedoman lengkap
1-2 item terpenuhi
1 item terpenuhi
Jumlah manajemen Pelayanan Kefarmasian (VII) 2.4.8. Manajemen Data dan Informasi
1. Pedoman eksternal
Pedoman Pengelolaan SIP, Pedoman analisis dan pemanfaatan data,
Tidak ada pedomann
2. SK SK dan dan uraian tugas Tim Pengelola SIP
Koordinator: Ka Sub Bag TU, Pengelola Sistem: Pelaksana urusan SIP, Pelaksana Pencatatan dan Pelaporan: pelaksana kegiatan program Puskesmas
Tidak ada SK dan uraian tugas
SK ada, uraian tugas Tim Pengelola SIP tidak ada
SK tidak ada, uraian tugas Tim Pengelola SIP ada
ada
SOP analisis data dan informasi
Tidak ada SOP
50% SOP ada
75% SOP ada
Lengkap
3. SOP data
14
Pencatatan data dasar, data program UKM dan UKP, laporan KLB, laporan mingguan, bulanan, tahunan, laporan surveilans sentinel, laporan khusus, pelaporan lintas sektor terkait, umpan balik pelaporan,klasifikasi pelaporan,klasifikasi dan kodifikasi data,
75% pencatatan program ada
Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar dan dilaporkan ke Dinkes Kab/Kota
75% pencatatan program ada
Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar dan dilaporkan ke Dinkes Kab/Kota
75% pencatatan program ada
Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar dan dilaporkan ke Dinkes Kab/Kota
75% pencatatan program ada
Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar dan dilaporkan ke Dinkes Kab/Kota
Tidak ada
50% pencatatan program ada
75% pencatatan program ada
Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar dan dilaporkan ke Dinkes Kab/Kota
1.Pedoman external program UKM
Pedoman untuk kegiatan program Promosi kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIAKB, Gizi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pedoman yang lengkap 01 indikator
Pedoman lengkap untuk 2-3 program
Pedoman lengkap untuk 4 program
Pedoman lengkap untuk 5 program
2.Pedoman internal
Meliputi pedoman program Promosi kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIAKB, Gizi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pedoman yang lengkap 01 indikator
Pedoman lengkap untuk 2-3 program
Pedoman lengkap untuk 4 program
Pedoman lengkap untuk 5 program
4.Pencatatan Pelaporan
5. Validasi data
6. Analisis data dan informasi dan rencana tindak lanjut
Data ASPAK, ketenagaan,sarana prasarana dan fasilitas , data progam UKM, UKP, mutu
Analisis data SIP, data surveillans dan PWS,
7. Monitoring evaluasi program berkala dan tindak lanjut
Monitoring, pelaksanaan tindak lanjut serta evaluasi hasil tindak lanjut program UKM
8.Penyajian data dan informasi
Penyajian data dan informasi tentang : mortalitas 10 penyebab kematian terbesar, morbiditas 10 penyakit terbesar, Kesehatan lingkungan, data cakupan layanan program
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
50% pencatatan program ada
50% pencatatan program ada
50% pencatatan program ada
50% pencatatan program ada
Jumlah nilai manajemen data dan informasi (VIII) 2.4.9 manajemen Program UKM esensial
15
3. Penetapan Indikator kerja selama 1 tahun
SK Kepala Puskesmas tentang Indikator target 5 program esensial melalui pembahasan dengan lintas program dalam pertemuan
Indikator kinerja yang lengkap 01 indikator
Indikator kinerja lengkap untuk 2-3 program
Indikator kinerja lengkap untuk 4 program
Indikator kinerja lengkap untuk 5 program
4. RUK masingmasing Program UKM
Rencana Usulan Kegiatan yg disusun berdasarkan analisa hasil SMD dan pembahasan dengan lintas program/lintas sektor, Penilaian Kinerja Puskesmas, keluhan masyarakat, umpan balik masalah kesehatan dari masyarakat
ada RUK 1 program esensial
ada RUK2 program esensial
ada RUK 34 program esensial
ada RUK 5 program esensial
5.RPK 5 Program UKM esensial
Rencana pelaksanaan kegiatan program Promosi kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA-KB, Gizi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
ada RPK 0-1 program esensial
ada RPK 2 program esensial
ada RPK 34 program esensial
ada RPK 5 program esensial
6.SOP pelaksanaan kegiatan masing-masing UKM
Langkah-langkah kegiatan program yang digunakan sebagai acuan bekerja
Indikator kinerja yang lengkap 01 indikator
Pedoman lengkap untuk 2-3 program
Pedoman lengkap untuk 4 program
Pedoman lengkap untuk 5 program
7.Pencatatan pelaporan kegiatan
Pelaksanaan program bail dalam gedung maupun luar gedung yg secara rutin dilaporkan ke Dinkes kab/Kota
Indikator kinerja yang lengkap 01 indikator
Pencatatan pelaporan lengkap untuk 2-3 program
Pencatatan pelaporan lengkap untuk 4 program
Pencatatan pelaporan lengkap untuk 5 program
Analisa jumlah dan kompetensi penanggung jawab dan pelaksana program berdasarkan Ijazah, sertifikat pelatihan dan tindak lanjut
tidak ada analisa kompetens i dan kebutuhan peningkata n kompetens i
Tenaga sdh dianalisa sesuai dengan kompetensi, blm ada usulan peningkatan kompetensi
Tenaga sdh dianalisa sesuai dengan kompetensi, dan ada usulan peningkatan kompetensi
ada, lengkap dan didokumen tasikan
ada analisa 75% program UKM esensial dan rencana tindak lanjutnya
ada analisa seluruh program UKM esensial dan rencana tindak lanjutnya
Monitoring evaluasi 3-4 program UKM esensial
Monitoring evaluasi 5 program UKM esensial
8.Analisa dan tindak lanjut jumlah dan kompetensi petugas UKM esensial
9.Analisa pelaksanaan program UKM esensial serta rencana tindak lanjutnya
Analisa pelaksanaan pelaksanaan program UKM esensial dan rencana tindak lanjutnya
tidak ada analisa
ada analisa 50% program UKM esensial dan rencana tindak lanjutnya
10. Monitoring RTL dan pelaksanaan tindak lanjut serta evaluasi hasil tindak lanjut perbaikan pelaksanaan program UKM esensial
monitoring, evaluasi dan tindak lanjut serta evaluasi hasil tindak lanjut program UKM
Monitoring evaluasi 01 program UKM esensial
Monitoring evaluasi2 program UKM esensial
16
Jumlah nilai manajemenProgram UKM Essensial ( IX) 2.4.10 Manajemen UKM pengembangan 1.Tersedia pedoman eksternal
Permenkes no 46/2015 tentang akreditasi dll tentang UKM pengembangan
<50% pedoman ada
50% pedoman ada
75% pedoman ada
Ada SK dan struktur tim
2.Tersedia pedoman internal
Pedoman UKM pengembangan yang dilaksanakan di Puskesmas
<50% pedoman ada
50% pedoman ada
75% pedoman ada
Ada SK dan struktur tim
Tidak ada
Ada SK,tidak ada uraian tugas
Ada SK, uraian tugas tidak lengkap
Ada SK dan uraian tugas
3.SK penanggung jawab UKM Pengembangan
SK dan uraian tugas pokok pokok dan terintegrasi PJ UKM pengembangan
4. Penetapan Indikator kerja UKM Pengembangan
SK Kepala Puskesmas tentang Indikator target UKM Pengembangan melalui pembahasan dalam pertemuan
Tidak ada SK
50% SOP program ada
75% SOP program ada
ada indikator target dg SK Ka Pusk, melalui pembahas an LP
5. RUK masingmasing Program UKM Pengembangan
Rencana Usulan Kegiatan yg disusun berdasarkan analisa hasil SMD dan pembahasan dengan lintas program/lintas sektor, Penilaian Kinerja Puskesmas. Dilengkapi bukti pertemuan
Tidak ada
-
dokumen tidak lengkap
dokumen lengkap
6.RPK masingmasing Program UKM pengembangan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan yang akan dijadwalkan selama 1 tahun oleh PJ UKM dan PL UKM, ada jadwal, dilaksanakan dengan memperhatikan visi misi, dalam menentukan jadwal ada pembahasan dengan LP/LS
Tidak ada
Tidak ada pembahasa n dengan LP maupun LS, dalam penentuan jadwal
ada pembahasan dengan LP maupun LS, dalam penentuan jadwal
RPK dilaksanak an dengan memperhat ikan Visi dan Misi Pusk
Langkah-langkah kegiatan program yang digunakan sebagai acuan bekerja
dokumen lengkap untuk 1-2 program pengemba ngan
dokumen lengkap untuk 3-4 program pengemban gan
dokumen lengkap untuk 5-7 program pengembang an
Lengkap SOP dan dilaksanak an
Ada SK Ka Pusk, ttp belum ada pembahasan dg LP
Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar dan dilaporkan ke Dinkes Kab/Kota
7. SOP pelaksanaan kegiatan masing-masing UKM
8. Pencatat an pelaporan kegiatan
Pelaksanaan program bail dalam gedung maupun luar gedung yg secara rutin dilaporkan ke Dinkes kab/Kota
Tidak ada
17
Ada ,ttp belum ada SK Ka Pusk
9 Analisa pemenuhan standar jumlah dan kompetensi SDM serta rencana tindak lanjutnya
Analisa jumlah dan kompetensi SDM penanggug jawab dan pelaksana program UKM pengembangan dan rencana tindak lanjutnya
tidak ada analisa kompetens i dan kebutuhan peningkata n kompetens i
Tenaga sdh dianalisa sesuai dengan kompetensi, usulan peningkatan kompetensi belum lengkap
Tenaga sdh dianalisa sesuai jumlah,belum ada analisa kompetensi dan usulan peningkatan kompetensi
ada, dokumen lengkap
ada analisa 75% program UKM pengembang an dan rencana tindak lanjutnya
ada analisa seluruh program UKM pengemba ngan dan rencana tindak lanjutnya
10. Analisa pelaksanaan program UKM pengembangan serta rencana tindak lanjutnya
Analisa pelaksanaan pelaksanaan program UKM pengembangan dan rencana tindak lanjutnya
tidak ada analisa
ada analisa 50% program UKM pengemban gan dan rencana tindak lanjutnya
11. Monitoring RTL ,tindak lanjut dan evaluasi hasil tindak lanjut program UKM pengembangan
Monitoring RTL dan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan program UKM pengembangan dan evaluasi hasil tindak lanjut
dokumen lengkap untuk 1-2 program pengemba ngan
dokumen lengkap untuk 3-4 program pengemban gan
dokumen lengkap untuk 5-7 program pengembang an
dokumen lengkap untuk 8-10 program pengemba ngan
Pedoman lengkap, SOP sesuai Pedoman
Lengkap
Jumlah nilai manajemen UKM Pengembangan (X) 2.4.11 Manajemen program UKP
1.Pedoman external di Puskesmas
Panduan untuk pelayanan rawat jalan, rawat inap, rekam medik, farmasi, laboratorium, poli KIA dan gawat darurat, contoh: Panduan Praktik Klinis ( Kepmenkes RI no 514/2015), Permenkes 269/ tentang rekam medik, Pedoman PPI, Formularium Obat Nasional
tidak ada dokumen
Pedoman salah
Ada, dilaksanakan tidak sesuai Pedoman
2.Pedoman internal
Meliputi pedoman penyuluhan, Gawat Darurat, Pelayanan Kefarmasian, Laboratorium , manajemen risiko dan rawat inap/PONED
tidak ada dokumen
Pedoman salah
Ada, dilaksanakan tidak sesuai Pedoman
3. RUK masingmasing Program UKP
Rencana Usulan Kegiatan UKP
tidak ada dokumen
4.RPK masingmasing Program UKP
Rencana Pelaksanaan Kegiatan yang akan dijadwalkan selama 1 tahun oleh PJ UKP , ada jadwal, dilaksanakan dengan memperhatikan visi misi, dalam menentukan jadwal ada pembahasan dengan LP/LS
Tidak ada
18
Lengkap
Tidak ada pembahasa n dengan LP maupun LS, dalam penentuan jadwal
ada pembahasan dengan LP maupun LS, dalam penentuan jadwal
RPK dilaksanak an dengan memperhat ikan Visi dan Misi Pusk
5.SK Kepala Puskesmas
6.SOP pelayanan
7.SOP pelayanan non medis
8.Daftar rujukan UKP dan MOU
Ada SK jenis pelayanan, Penanggung jawab pelayanan UKP berikut uraian tugasnya pokok dan terintegrasi, Kode Diagnosis ICD X.
SK salah, dilaksanaka n tidak sesuai SK
SK lengkap, dilaksanakan tidak sesuai SK
Lengkap
tidak ada SOP
SOP salah referensi
SOP salah, dilaksanakan tidak sesuaipedom an
SOP lengkap
tidak ada dokumen
dokumen salah, pelaksanaan tidak sesuai SOP
ada, pelaksanaan tidak sesuai SOP
lengkap, pelaksana an sesuai SOP
tidak ada dokumen
tidak ada daftar rujukan dan ada sebagian MOU
Ada, ada sebagian MOU
dokumen lengkap
Tidak ada
50% pencatatan program ada
75% pencatatan program ada
dokumen lengkap
ada analisa 75% program UKP dan rencana tindak lanjutnya
ada analisa seluruh program UKM pengemba ngan dan rencana tindak lanjutnya
tidak ada dokumen
SOP masing-masing pemeriksaan ( medis, gawat darurat, tindakan, keperawatan, kebidanan, farmasi, gizi, laboratorium)
SOP pendaftaran, penyampaian informasi, ketersediaan informasi, koordinasi dan komunikasi
ada daftar rujukan dengan bukti perjanjian kerjasama dengan fasilitas rujukan lain (contoh: limbah, laboratorium,rujukan medis)
9. Pencatatan dan Pelaporan program UKP
ada jadwal jaga, pengisian lengkap rekam medis, informed consent, lembar observasi, register2/laporan2 di pelayanan serta laporan bulanan ke Dinkes kab kota, monitoring program UKP, form pemeriksaan lab, form rujukan internal,lembar rawat inap, lembar asuhan keperawatan, laporan home care.
10 Analisa pelaksanaan program UKP serta rencana tindak lanjutnya
Analisa pelaksanaan pelaksanaan pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Kefarmasian (tingkat ketersediaan obat,% dan nilai obat rusak atau kadaluarsa, % rata2 waktu kekosongan obat,% obat yang tidak diresepkan) , Laboratorium , manajemen risiko, Formularium Obat Puskesmas dan rawat inap/PONED dan rencana tindak lanjutnya
tidak ada analisa
19
ada analisa 50% program UKP dan rencana tindak lanjutnya
11.Monitoring RTL dan pelaksanaan tindak lanjut serta evaluasi hasil tindak lanjut perbaikan pelaksanaan program UKP
Monitoring RTL dan pelaksanaan tindak lanjut pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Kefarmasian, Laboratorium , manajemen risiko, Formularium Obat Puskesmas dan rawat inap/PONEDdan evaluasi hasil tindak lanjut perbaikan pelaksanaan program UKP
Tidak dievaluasi
masingmasing PL UKP melakukan evaluasi
Ada pembahasan evaluasi terpadu dengan LP
dokumen lengkap
Jumlah manajemen program UKP ( XI ) 2.4.12 Manajemen Mutu 1.Tersedia pedoman eksternal
Permenkes no 46/2015 tentang akreditasi, Permenpan RB no 18 /2014 tentang SKM
<50% pedoman ada
50% pedoman ada
>50% pedoman ada
Ada SK dan struktur tim
2.Tersedia pedoman internal
Pedoman/Manual Mutu dan Pedoman mutu dan keselamatan pasien , Pedoman Manajemen Risiko, Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat dan Pasien
<50% pedoman ada
50% pedoman ada
>50% pedoman ada
Ada SK dan struktur tim
Tidak ada
Ada SK Tim Mutu dan uraian tugas serta evaluasi uraian tugas tidak ada
Ada SK Tim Mutu, uraian tugas tidak ada , serta evaluasi uraian tugas
Ada SK tim , uraian tugas , serta evaluasi uraian tugas
.....
Lengkap SOP pelayanan Lab
.....
ada laporan, pencatatan , rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi hasil tindak lanjut
.....
Pemantau an dilakukan 1x/th
3.SK Tim mutu admin, UKM dan UKP, SK Tim PPI, SK Tim Keselamatan Pasien, Uraian tugas serta evaluasi uraian tugas
SK dan uraian tugas Tim mutu yang terdiri dari ketua pokja UKM, UKP, manajemen, mutu, PPI, Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Audit Internal. Tim Tim yang bertanggung jawab terhadap implementasi kebijakan mutu Puskesmas.
4.Penetapan indikator mutu
Indikator UKM,UKP , manajemen dan mutu Puskesmas
5.Rencana program mutu dan keselamatan pasien
Rencana kegiatan perbaikan/peningkatan mutu dan keselamatan pasien, jadwal audit internal,kerangka internal,kerangka acuan kegiatan dan notulen serta bukti pelaksanaan
6. Media menerima pengaduan ( sms, kotak saran, email, telepon, dll), kuesioner survei
Media pengaduan berupa sms, kotak saran, email, telepon, dll) dan kuesioner survei kepuasan masyarakat, koin survei kepuasan pasien tersedia lengkap.
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
20
7.Pencatatan pelaporan mutu dan keselamatan pasien
Bukti pelaksanaan kegiatan audit internal, pemantauan capaian indikator mutu dan keselamatan pasien, pengaduan, laporan survei SKM dan Survei kepuasan, identifikasi masalah keamanan, identifikasi dan pengelolaan resiko,laporan KTD, KPC, KTC,KNC, identifikasi masalah keamanan lingkungan, pengaduan, upaya perbaikan, monitoring mutu UKP
Tidak ada dokumen
8.Monitoring evaluasi berkala mutu Puskesmas dan tindak lanjut
Monitoring, analisa, rencana tindak lanjut, lanjut, tindak lanjut dan evaluasi hasil tindak lanjut capaian indikator mutu, kepatuhan terhadap SOP, survei kepuasan masyarakat dan survei kepuasan pasien, pengaduan, tindak lanjut audit internal, pengelolaan risiko
Tidak ada pencatatan pelaporan
9.Audit internal UKM, UKP, manajemen dan mutu
10.Rapat tinjauan manajemen
11. Analisa capaian mutu dan rencana tindak lanjut
Pemantauan mutu layanan sepanjang tahun, meliputi audit input, proses (PDCA) (PDCA) dan output pelayanan, ada jadwal selama setahun, setahun, instrumen, hasil dan laporan audit internal
Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dilakukan minimal 1x/tahun untuk meninjau kinerja sistem manajemen mutu, dan kinerja pelayanan/ upaya puskesmas untuk memastikan kelanjutan, keseuaian, kecukupan dan efektifitas sistem manajemen mutu dan sistem pelayanan. Ada notulen, daftar hadir, ada analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi serta menghasilkan luaran rencana perbaikan, peningkatan mutu.
Tim mutu melakukan analisa capaian mutu, identifikasi resiko, hasil survei serta pengaduan serta rencana tindak lanjut peningkatan mutu
.....
Dokumen lengkap, ada rencanapro gram perbaikan dan peningkata n mutu
.....
Pencatatan pelaporan lengkap
.....
Evaluasi setiap bulan didokumen tasikan dan sudah ditindaklanj uti
Tidak ada RTM, dokumen dan rencana pelaksana an kegiatan perbaikan dan peningkata n mutu
Dilakukan 1x setahun, dokumen notulen, daftar hadir lengkap, ada analisa, rencana tindak lanjut (perbaikan/p eningkatan mutu), belum ada tindak lanjut dan evaluasi
Dilakukan 1x setahun, dokumen notulen, daftar hdir lengkap, ada analisa, rencana tindak lanjut (perbaikan /peningkatan mutu), tindak lanjut dan belum dilakukan evaluasi.
Dilakukan >1x setahun, dokumen notulen, daftar hdir lengkap, ada analisa, rencana tindak lanjut (perbaikan /peningkat an mutu), tindak lanjut dan evaluasi.
Tidak dievaluasi
ada sebagian dokumen,tid ak ada rencana pelaksanaan kegiatan perbaikan dan peningkatan mutu
ada sebagian dokumen, ada rencana pelaksanaan kegiatan perbaikan dan peningkatan mutu
Dokumen lengkap
Tidak ada tindak lanjut kegiatan
21
tidak dimonitoring setiap bulan, belum ditindaklanju ti
12. Monitoring tindak lanjut peningkatan mutu dan evaluasi hasil tindak lanjut
Monitoring pelaksanaan tindak lanjut dan evaluasi hasil tindak lanjut capaian indikator mutu, manajemen, UKM, UKP, MU, kepatuhan terhadap SOP, survei kepuasan masyarakat dan survei kepuasan pasien, pengaduan, audit internal serta laporan resiko
Tidak dievaluasi
Jumlah nilai manajemen mutu ( XII )
22
50 % dokumen lengkap
75% dokumen lengkap
dokumen lengkap
INDIKATOR KINERJA PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL PUSKESMAS TUNJUNG TAHUN 2018 No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
Sumber Data
Jumlah Rumah Tangga yang dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran Rumah Tangga dikali 100% Jumlah Institusi Pendidikan yang dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran Institusi Pendidikan dikali 100%
20%
Profil Promkes
50%
Profil Promkes
2.1.UKM Esensial 2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan 2.1.1.1 Pengkajian PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) 1.Rumah Tangga yang dikaji
Rumah Tangga (RT) yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan RT di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.Institusi Pendidikan yang dikaji
Institusi Pendidikan (SD/ MI , SLTP / MTs, SLTA/ MA,PT ) yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan Instistusi Pendidikan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
3. Institusi Kesehatan yang dikaji
Institusi Kesehatan ( BP, Polindes, Pustu dan Puskesmas ) yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan Instistusi Kesehatandi wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Institusi Kesehatan yang dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran Institusi Kesehatan dikali 100%
70%
Profil Promkes
.4. TempatTempat Umum (TTU) yang dikaji
Tempat-Tempat Umum (TTU) yang Jumlah Tempatdimaksud adalah tempat ibadah, Tempat Umum warung makan, pasar yang dikaji / yang dikaji dilaksanakan survey PHBS tatanan PHBS dibagi TTU .di wilayah kerja Puskesmas jumlah sasaran pada kurun waktu tertentu Tempat-Tempat Umum dikali 100%
40%
Profil Promkes
5. Tempat Tempat Kerja yang dikaji
Tempat-Tempat Kerja (kantor Jumlah Tempatpemerintah, kantor swasta, pabrik/ Tempat Kerja Home Industri ) yang dikaji / yang dikaji dilaksanakan survey PHBS tatanan PHBS dibagi Tempat Tempat Kerja.di wilayah kerja jumlah sasaran Puskesmas pada kurun waktu Rumah Tangga tertentupada kurun waktu tertentu dikali 100%
50%
Profil Promkes
6. Pondok Pesantren yang dikaji
Pondok Pesantren yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan Pondok Pesantren di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentupada kurun waktu tertentu
Jumlah Pondok Pesantren yang dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran Rumah Tangga dikali 100%
70%
Profil Promkes
Rumah Tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga (persalinan ditolong oleh nakes, Bayi diberi ASI Eksklusif, Menimbang Bayi/Balita, Menggunakan air Bersih, Mencuci tangan pakai air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah, makan buah dan sayur tiap hari, aktivitas fisik tiap hari, tidak merokok di dalam rumah) di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Rumah Tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100%
59%
Profil Promkes
2.1.1.1.2.Tatanan Sehat 1.Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS
23
2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV)
Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS Institusi Pendidikan (mencuci tangan dengan air yang mengalir & menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban bersih dan sehat, melaksanakan olahraga teratur, memberantas jentik, tidak merokok di sekolah, mengukur BB dan TB 6 bulan sekali, membuang sampah pada tempatnya) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 Indikator PHBS Institusi Pendidikan dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100%
69%
Profil Promkes
3.Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV)
Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 ( enam) Indikator PHBS (menggunakan air bersih, menggunakan jamban, tersedia tempat sampah, tidak merokok, tidak meludah sembarangan, memberantas jentik) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Institusi Pendidikan yang memenuhi 6 Indikator PHBS dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100%
100%
Profil Promkes
4. TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV)
TTU yang memenuhi 6 ( enam) Jumlah TTU Indikator PHBS tempat-tempat Umum yang memenuhi (menggunakan air bersih, 6 Indikator menggunakan jamban, tersedia PHBS dibagi tempat sampah, tidak merokok, tidak jumlah sasaran meludah sembarangan, memberantas pengkajian dikali jentik) di wilayah kerja Puskesmas 100% pada kurun waktu tertentu
64%
Profil Promkes
Jumlah Tempat Kerja yang memenuhi 8-9/ 7-8 indikator PHBS TempatTempat Kerja dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100%
49%
Profil Promkes
Jumlah Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 Indikator PHBS Institusi Pendidikan dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100%
29%
Profil Promkes
5.Tempat Kerja yang memenuhi 8-9/ 7-8 indikator PHBS TempatTempat Kerja (klasifikasi IV)
Tempat Kerja yang memenuhi 8-9 indikator PHBS tempat kerja untuk pabrik/perusahaan (tidak merokok, membeli dan mengkonsumsi makanan sehat di tempat kerja, aktivitas/olah raga secara teratur, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, memberantas jentik, sarana air bersih, jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan APD); Tempat Kerja untuk bukan pabrik/perusahaan yang memenuhi 7-8 Indikator PHBS Tempat Kerja (tidak merokok, membeli dan mengkonsumsi makanan sehat di tempat kerja, aktivitas/olah raga secara teratur, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, memberantas jentik, sarana air bersih, jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya); di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu 6.Pondok Pondok Pesantren yang memenuhi Pesantren yang 16-18 indikator PHBS Pondok memenuhi 16-18 Pesantren (kebersihan perorangan, indikator PHBS penggunaan air bersih, kebersihan Pondok Pesantren tempat wudhu, menggunakan (Klasifikasi IV) jamban, kebersihan asrama, kepadatan penghuni asrama, kebersihan ruang belajar, kebersihan halaman, ada kader santri husada, kader terlatih, kegiatan rutin kader, bebas jentik, penggunaan garam beryodium, makanan gizi seimbang, pemanfaatan sarana yankes, tidak merokok, sadar AIDS, menjadi peserta dana sehat) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
24
2.1.1.3.Intervensi/ 2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan 1.Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Tangga
Kelompok RT yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lain (dengan metode apapun) oleh petugas Puskemas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu diPosyandu.
Jumlah kegiatan penyuluhan/bent uk intervensi lain pada rumah tangga (melalui Posyandu) dalam kurun waktu tertentu
6 kali
Profil Promkes
2. Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan
Institusi Pendidikan (SD / MI ; SLTP / MTs, SLTA/MA, PT ) yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kegiatan penyuluhan/bent uk intervensi lain pada institusi pendidikan (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu
2 kali
Profil Promkes
3. Kegiatan intervensi pada Institusi Kesehatan
Institusi Kesehatan yang dimaksud adalah Balai Pengobatan, Polindes, Pustu dan Puskesmas yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kegiatan penyuluhan/bent uk intervensi lain pada Institusi kesehatan (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu
2 kali
Profil Promkes
4. Kegiatan intervensi pada TTU
TTU yang dimaksud adalah tempat ibadah , warung makan dan pasar yang telah diintervensi dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu Tempat Kerja ( Pemerintah, Pemerintah, swasta, swasta, pabrik/ home industri ) yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kegiatan penyuluhan/ bentuk intervensi lain pada TTU (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu Jumlah kegiatan penyuluhan/bent uk intervensi lain pada Tempat Kerja (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu
2 kali
Profil Promkes
2 kali
Profil Promkes
Pondok Pesantren yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya ( dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kegiatan penyuluhan/bent uk intervensi lain pada Pondok Pesantren (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu
2 kali
Profil Promkes
Jumlah Posyandu yang dibina petugas Puskesmas selama satu tahun dibagi jumlah posyandu yang ada dikali 100 % Posyandu yang diukur stratanya ( Jumlah Pratama, Madya, Purnama, Purnama, Mandiri Mandiri ) Posyandu yang berdasarkan penilaian format Tingkat dilakukan Perkembangan Posyandu minimal pengukuran satu tahun sekali di wilayah kerja dibagi jumlah Puskesmas pada kurun waktu posyandu yang tertentu ada dikali 100%
100%
Profil Promkes
100%
Profil Promkes
5. Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja
6.Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren
2.1.1.4.Pengembangan 2.1.1.4.Pengembangan UKBM 1.Pembinaan Posyandu
2.Pengukuran Tingkat Perkembangan Posyandu
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang dibina petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
25
3. Posyandu PURI ( Purnama Mandiri )
Posyandu Purnama dan Mandiri ddi wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
4.Pengukuran Tingkat Perkembangan Poskesdes
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang diukur stratanya ( Pratama, Madya, Purnama atau Mandiri ) berdasarkan penilaian format Tingkat Perkembangan Poskesdes minimal satu tahun sekali
Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri dibagi jumlah Posyandu dikali 100% Jumlah Poskesdes yang diukur stratanya ( Pratama, Madya, Purnama atau Mandiri ) berdasarkan penilaian format Tingkat Perkembangan Poskesdes dibagi jumlah Poskesdes yang ada dikali 100%
2.1.1.5. Penyuluhan Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif) 1. Penyuluhan Penyuluhan NAPZA di tingkat Jumlah Napza sebelum seseorang menggunakan Penyuluhan NAPZA pada kelompok potensial NAPZA dibagi (generasi muda, tokoh masyarakat, jumlah seluruh kader dll) yang dilakukan dilakukan oleh tenaga kegiatan kesehatan di wilayah kerja penyuluhan Puskesmas pada kurun waktu pada kelompok tertentu potensial (generasi muda, tokoh masyarakat, kader dll) dikali 100% 2.1.1.1.6 Pengembangan Desa Siaga Aktif 1.Desa Siaga Aktif
Desa Siaga Aktif dengan Strata Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.Desa Siaga Aktif PURI ( Purnama Mandiri )
Desa Siaga Aktif dengan Strata Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesams Puskesmas
3.Pembinaan Desa Siaga Aktif
Pembinaan Desa Siaga Aktif Madya oleh petugas Puskesmas minimal 4 (empat) kali dalam satu bulan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.1.1.7. Promosi Kesehatan
26
Jumlah Desa Siaga Aktif dengan Strata Pratama, Madya, Purnama dan Mandiridibagi jumlah total desa dikali 100% Jumlah Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri dibagi jumlah total desa Siaga aktif dikali 100% Jumlah Desa Siaga Aktif yang dibina dibagi jumlah total desa Siaga aktif dikali 100 %
72%
Profil Promkes
100%
Profil Promkes
24%
Profil Promkes
97%
Profil Promkes
13%
Profil Promkes
16%
Profil Promkes
1.Sekolah Pendidikan Dasar yang mendapat Promosi kesehatan
Sekolah Pendidikan Dasar (SD/ MI ; SLTP/ MTs) dengan sasaran siswanya ) yang mendapat Promosi kesehatan minimal satu kali dalam satu tahun di wilayah kerjanya
2.Promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas dan jaringannya (Sasaran masyarakat )
Puskesmas dan jaringannya memberikan promosi kesehatan kepada masyarakat minimal 12 (dua belas) kali dengan masing-masing durasi 60 menit dalam satu tahun kepada masyarakat yang datang ke Puskesmas dan jaringannya.
3..Promosi kesehatan untuk pemberdayan masyarakat di bidang kesehatan ( kegiatan di luar gedung Puskesmas)
Puskesmas memberikan Promosi untuk pemberdayaan masyarakat ( kegiatan di luar gedung Puskesmas) Puskesmas) minimal 12 (dua belas) kali dengan masing-masing durasi 120 menit dalam satu tahun kepada masyarakat.
Jumlah sekolah pendidikan dasar (SD/MI serta SMP/MTS dengan sasaran siswanya ) yang mendapat Promosi kesehatan dibagi jumlah seluruh sekolah pendidikan dasar di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama tahun dikali 100% Jumlah Puskesmas dan Jaringannya melakukan promosi kesehatan 12 (dua belas) kali dalam kurun waktu satu tahun kepada masyarakat yang datang dibagi jumlah Puskesmas dan jaringannya di satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100 % Jumlah promosi untuk pemberdayaan masyarakat kepada masyarakat dalam kurun waktu satu tahun dibagi jumlah promosi untuk pemberdayaan masyarakat 12 (dua belas) kali kepada masyarakat di satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100 %
100%
Profil Promkes
100%
Profil Promkes
100%
Profil Promkes
Jumlah Poskesdes beroperasi yang berstrata Madya, Purnama dan Mandiri dibagi jumlah Poskesdes yang ada dikali 100%
97%
2.1.1.8 Program Pengembangan Pengembangan 1.Poskesdes beroperasi dengan strata Madya, Purnama dan Mandiri
Poskesdes beroperasi yang berstrata Madya , Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
27
2. Pembinaan tingkat perkembangan Poskestren
Pembinaan tingkat perkembangan UKBM petugas Puskesmas pada Pondok Pesantren /Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) selama 1 ( satu) tahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Poskestren yang dibina dibagi jumlah seluruh Poskestren dikali 100%
29%
3. Pembinaan tingkat perkembangan Pos UKK
Pembinaan tingkat perkembangan petugas puskesmas pada Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) Madya, Purnama, dan Mandiri selama 1 tahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Pos UKK Madya, Purnama, dan Mandiri yang dibina dibagi jumlah seluruh Pos UKK dikali 100%
29%
4..Poskestren Purnama dan Mandiri
Poskestren yang berstrata Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
95%
5. Pembinaan tingkat perkembangan Posbindu PTM
Pembinaan tingkat perkembangan petugas puskesmas pada Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Madya, Purnama, dan Mandiri selama 1(satu) tahun
Jumlah Poskesdes yang berstrata Purnama dan Mandiri dibagi jumlah Poskesdes yang ada dikali 100% Jumlah Posbindu PTM Madya, Purnama, dan Mandiriyang dibina dibagi jumlah seluruh Poskestren dikali 100%
1.Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB )
Monitoring/ Inspeksi Sanitasi/IS Jumlah SAB terhadap Sarana Air Bersih yang di IS dibagi (SAB),yaitu jaringan jumlah SAB perpipaan,(PDAM, Sambungan yang ada dikali rumah, hidran umum, kran umum) , 100 % sumur (sumur pompa tangan, sumur bor dengan pompa, sumur gali terlindung, sumur gali dengan pompa), Perlindungan Mata Air (PMA), Penampungan Air Hujan (PAH) yang disebut sebagai sistim penyediaan air bersih (SPAM) di wilayah kerja Puskesmas selamap kurun waktu tertentu. (PP nomor : 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum)
45%
Laporan Bulanan
2.SAB yang memenuhi syarat kesehatan
SAB dimana hasil Inspeksi Sanitasi (IS) secara teknis sudah memenuhi syarat kesehatan (kategori resiko rendah dan sedang), sehingga aman untuk dipakai kebutuhan sehari-hari (termasuk untuk kebutuhan makan dan minum) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah SAB yang di IS dan memenuhi syarat kesehatan dibagi jumlah SAB yang di inspeksi Sanitasi dikali 100 %
84%
Laporan Bulanan
3.Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB
RT yang memiliki akses terhadap SAB (mudah mendapatkan air bersih yang berasal dari SAB terdekat, tidak harus memiliki SAB sendiri, bisa dari SAB umum, kerabat dekat, tetangga dll) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah RT yang memiliki akses SAB dibagi jumlah RT yang ada dikali 100 %
86%
Laporan Bulanan
14%
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan 2.1.2.1.Penyehatan 2.1.2.1.Penyehatan Air
28
2.1.2.2.Penyehatan 2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman 1.Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM )
2.TPM yang memenuhi syarat kesehatan
Monitoring/ Inspeksi Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (restoran, rumah makan, depot air minum, Jasa Boga, sentra makanan jajanan, kantin sekolah, PIRT. Pembinaan terhadap TPM ) yang ada d iwilayah Puskesmas dengan berkoordinasi dengan sektor terkait agar pembinaan bisa lebih maksimal, sekaligus memberikan pembinaan terhadap penanggung jawab/pengelola TPM, petugas maupun terhadap penjamah makanan pada kurun waktu tertentu TPM yang dari segi fisik (sanitasi) maupun perilaku petugas (hygiene) cukup bersih, aman dan tidak berpotensi menimbulkan kontaminasi atau dampak negatif kesehatan lainnya, lebih valid apabila disertai dengan bukti hasil Inspeksi sanitasi dan sertifikat laik hygiene sanitasi selama di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah TPM yang dibina dibagi jumlah TPM yang ada dikali 100 %
82%
Laporan Tribulan
Jumlah TPM yang memenuhi syarat kesehatan dibagi jumlah TPM yang dibina dikali 100 %
61%
Laporan Tribulan
Kegiatan bersifat monitoring/ Inspeksi jumlah rumah Sanitasi (IS) rumah yang terindikasi yang tidak tidak memenuhi syarat kesehatan dan memenuhi perlu mendapat perhatian/pembinaan syarat yang di IS serta sarana sanitasi dasar (Jamban, dibagi jumlah tempat sampah, Sarana Pembuangan seluruh rumah Air Limbah (SPAL) (SPAL) ) sekaligus yang tidak memberikan pembinaan terhadap memenuhi penghuninya di wilayah kerja syarat Puskesmas pada kurun waktu kesehatan dikali tertentu 100 %
76%
Laporan Bulanan
73%
Laporan Bulanan
87,5%
Laporan Tribulan
2.1.2.3.Penyehatan 2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar 1..Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar
2.Rumah yang memenuhi syarat kesehatan
Kondisi rumah yang memenuhi : syarat kebutuhan fisiologis, psikologis, persyaratan pencegahan penularan penyakit, persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan. (Kepmenkes No. 829/1999 dan Permenkes No. 1077/2011) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentuKepmenkes tertentuKepmenkes No. 829/1999 dan Permenkes No. 1077/2011)
Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan dibagi jumlah rumah yang ada dikali 100 %
2.1.2.4.Pembinaan 2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU ) 1.Pembinaan sarana TTU
Monitoring /Inspeksi Sanitasi dan pembinaan yang meliputi rekomendasi teknis dll terhadap penanggung jawab dan petugasnya terhadap TTU prioritas, yaitu TTU yang sangat dibutuhkan oleh banyak masyarakat serta memiliki potensi dampak yang besar terhadap kesehatan masyarakat, seperti : RS, Puskesmas, SD, SLTP, SLTA Negeri dan Swasta , Hotel, Pasar, Tempat Wisata. Kegiatan bisa diintegrasikan dengan program lain, seperti seperti promosi kesehatan (intervensi dan penyuluhan PHBS) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
29
Jumlah TTU yang dibina dibagi jumlah TTU yang ada dikali 100 %
2.TTU yang memenuhi syarat kesehatan
TTU prioritas yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan pedoman yang ada, dimana secara teknis cukup aman untuk dipergunakan dan tidak memiliki resiko negatif terhadap pengguna, petugas dan lingkungan sekitar di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah TTU yang memenuhi syarat kesehatan dibagi jumlah TTU yang dibina/yang diperiksa dikali 100 %
61%
Laporan Tribulan
2.1.2.5.Yankesling 2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi) 1.Konseling Sanitasi
Pelayanan berupa Konseling Sanitasi Jumlah pasien yang diberikan kepada PBL yang pasien/penderita Penyakit yang dikonseling Berbasis Lingkungan (PBL), yaitu dibagi dengan (ISPA, Pnemonia, TBC, DBD, jumlah Pasien Malaria, Chikungunya, Flu burung, PBL di wilayah Filariasis, Diare, Kecacingan, Kulit, Puskesmas Pes, Leptopirosis,keracunan dikali 100 % makanan dan peptisida di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu (Permenkes RI No 13/2015)
10%
Laporan Bulanan Puskesm as
2. Inspeksi Sanitasi PBL
IS terhadap sarana pasien PBL yang dikonseling telah
40%
Laporan Bulanan Puskesm as
40%
Laporan Bulanan Puskesm as
3.Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS
Jumlah IS sarana pasien PBL dibagi jumlah pasien yang dikonseling/terin dikasi PBL dikali 100% Pasien PBL menindaklanjuti saran Jumlah pasien perbaikan terhadap faktor risiko PBL. PBL menindaklanjuti dan atau ditindak lanjuti saran perbaikan terhdap faktor risiko PBL dibagi jumlah IS dikali dikali 100%
2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat 1.Rumah Tangga memiliki Akses terhadap jamban sehat
RT yang memiliki akses jamban Jumlah RT yang apabila KK tersebut dengan mudah memiliki akses dapat menjangkau dan jamban sehat memanfaatkan jamban dibagi jumlah terdekat.mengakses terdekat.mengakses terhadap jamban RT yang ada sehat di wilayah kerja Puskesmas dikali 100 % pada kurun waktu tertentu
78%
Laporan Bulanan Puskesm as
2.Desa/kelurahan yang sudah ODF
Desa/Kelurahan yang masyarakatnya Jumlah sudah tidak ada yang berperilaku Desa/Kelurahan buang air besar di sembarangan yang sudah tempat tetapi sudah buang air besar ODF dibagi di tempat yang terpusat/jamban terpusat/jamban sehat jumlah pada kurun waktu tertentu.Setiap desa/kelurahan Puskesmas minimal bisa yang ada dikali menciptakan 1 Desa ODF (Open 100 % Defecation Free) setiap tahunnya Jamban yang: dapat mencegah Jumlah jamban kontaminasi ke badan air, dapat yang memenuhi mencegah kontak antara manusia syarat dan tinja,, tinja di tempat yang kesehatan tertutup, dapat mengurangi resiko dibagi jumlah terjadinya penularan penyakit akibat jamban yang terjadinya kontaminasi terhadap ada dikali 100 % lingkungan sekitar, tidak berbau dan mudah dibersihkan, lubang kloset tidak berhubungan langsung dengan kotoran (sistem leher angsa, ada septic tank dll)
78%
Laporan Bulanan STBM
82,5 %
Laporan Bulanan STBM
3.Jamban Sehat
30
4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas
Kegiatan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi dengan metode pemicuan, penyuluhan, pembinaan, pemberdayaan lainnya, pembentukan jejaring, koordinasi dengan aparat desa, pembentukan komite, pembentukan natural leader, MMD, penyusunan rencana tindak lanjut dl. 5 (lima) elemen STBM yang diharapkan dapat dilakukan oleh masyarakat, yaitu:tidak buang air besar di sembarang tempat, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman (Permenkes RI No 3/ 2014 tentang STBM)
Jumlah Desa/ Kelurahan yang diberdayakan dibagi jumlah Desa/ Kelurahan yang ada dikali 100 %
75%
Laporan Bulanan STBM
2.1.3 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana 2.1.3.1.Kesehatan Ibu 1.Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4)
Ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal/Ante Natal Care (ANC)sesuai standar dengan distribusi pelayanan minimal tribulan I : 1 (satu) kali, tribulan II : 1 (satu) kali, tribulan III : 2 (dua) kali oleh petugas kesehatanpada kurun waktu tertentu.
Jumlah Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar dibagi sasaran ibu hamil dkali 100%
90%
Laporan PWS KIA
2.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)
Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan pada kurun waktu tertentu
97%
Laporan PWS-KIA
3.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan di fasilitas pelayanan kesehatan pada kurun waktu tertentu
97%
Laporan PWS-KIA
4.Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF)
Pelayanan kepada ibu masa 6 (enam) jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai sesuai standar paling sedikit 3 (tiga)kali, 1(satu) kali pada 6 jam pasca persalinan sd 3 (tiga) hari; 1(satu) kali pada hari ke 4 (empat) sd hari ke 28 dan 1 (satu) kali pada hari ke 29 sd hari ke 42 (termasuk pemberian Vit A 200.000 IU 2 (dua) kali serta persiapan dan atau pemasangan KB) pada kurun waktu tertentu
Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten dibagi sasaran ibu bersalin dikali 100% Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten di fasilitas pelayanan kesehatan dibagi jumlah sasaran ibu bersalin dikali 100% Jumlah ibu nifas yang memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar dibagi sasaran ibu bersalin dikali 100%
97%
Laporan PWS-KIA
31
5.Penanganan komplikasi kebidanan (PK)
Ibu dengan komplikasi kebidanan yang ditangani secara definitif (sampai selesai) di fasyankes dasar dan rujukan pada kurun waktu tertentu. Komplikasi yang mengancam jiwa Ibu antara lain : abortus, hiperemisis gravidarum, perdarahan per vagina, hipertensi dalam kehamilan, kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini, kelainan letak/presentasi janin, partus macet/distosia, infeksi berat, sepsis, kontraksi dini/ persalinan prematur, kehamilan ganda dan kasus non obstetri.
Jumlah ibu hamil,bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sampai selesai dibagi 20% sasaran ibu hamil dikali 100%
80%
Laporan PWS-KIA
1.Pelayanan Kesehatan neonatus pertama ( KN1)
Neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 ( enam) sd 48 (empat puluh delapan) jam setelah lahir. Pelayanan yang diberikan meliputi Inisiasi Menyusui Dini (IMD), salep mata, perawatan tali pusat, injeksi vitamin K1, imunisasi Hepatitis B (HB0) dan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda )
Jumlah neonatus yang mendapat pelayanan sesuai standar pada 6-48 jam setelah lahir di bagi sasaran lahir hidup dikali 100%
98%
Laporan PWS-KIA
2.Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 - 28 hari (KN lengkap)
Neonatus umur 0-28 hari yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar standar paling sedikit sedikit 3 (tiga) (tiga) kali dengan distribusi waktu 1 (satu) kali pada 6 – 48 jam setelah lahir; 1 ( satu) kali pada hari ke 3 – 7; 1 (satu) kali pada hari ke 8 – 28 pada kurun waktu tertentu
Jumlah neonatus umur 0-28 hari yang memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar dibagi sasaran lahir hidup dikali 100%
96%
Laporan PWS KIA
3.Penanganan komplikasi neonatus
Neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan pada kurun waktu tertentu.Neonatal dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan/kematian, dan neonatus dengan komplikasi meliputi trauma lahir, asfiksia, ikterus, hipotermi,Tetanus Neonatorum, sepsis, Bayi Berat Badan Lahir (BBLR) kurang dari 2500 gr, kelainan kongenital, sindrom gangguan pernafasan maupun termasuk klasifikasi kuning dan merah pada MTBM .
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan sesuai standar dibagi 15% sasaran lahir hidup kali 100%
80%
Laporan PWS-KIA
4.Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan
Bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna sesuai standar minimal 4 (empat) kali yaitu 1 (satu) kali pada umur 29 hari – 11 bulan; 1 (satu) kali pada umur 3-5 bulan, 1 (satu) kali pada umur 6-8 bulan dan 1( satu) kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar dan telah lulus KN lengkap pada kurun waktu tertentu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemberian injeksi Vitamin K1 , pemberian Vitamin A 1 (satu) kali, imunisasi dasar lengkap, SDIDTK 4 kali bila sakit di MTBS.
Jumlah bayi usia 29 hari- 11 bulan yang telah memperoleh 4 kali pelayanan kesehatan sesuai standar dibagi sasaran bayi dikali 100%
97%
PWS-KIA
2.1.3.2. Kesehatan Bayi
32
2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah 1. Pelayanan kesehatan anak balita (12 - 59 bulan)
2.Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 72 bulan)
Anak balita umur 12-59 bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8( delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; pemantauan perkembangan minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun; pemberian vitamin A dosis tinggi 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun tahun pada kurun waktu tertentu. Anak prasekolah umur 60-72 bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 ( delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; pemantauan perkembangan minimal 2 (dua) kali dalam 1 ( satu) tahun pada kurun waktu tertentu.
Jumlah anak balita umur 1259 bulanyang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar dibagi sasaran anak balita dikali 100% Jumlah anak umur 60-72 bulan yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar dibagi sasaran anak prasekolah dikali 100%
85%
Register kohort balita
81%
Laporan PWS-KIA
Jumlah sekolah setingkat SD/ MI/ SDLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan dibagi jumlah seluruh sekolah setingkat SD/MI/ SDLB yang ada dikali 100% Jumlah sekolah setingkat SMP/MTs/ SMPLB yang melaksanakan pemeriksanaan penjaringan kesehatan dibagi jumlah sekolah setingkat SMP/MTs/ SMPLB yang ada dikali 100% Jumlah sekolah setingkat SMA/MA/SMK/S MALB yang melaksanakan pemeriksanaan penjaringan kesehatan dibagi jumlah sekolah setingkat SMA/MA/SMK/S MALB yang ada dikali 100% Jumlah murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang diperiksa penjaringan kesehatan dibagi jumlah riil murid kelas I SD/MI/SDLB dan setingkat dikali 100%
100%
Laporan bulanan ARU
92,5%
Laporan bulanan ARU
92,5%
Laporan bulanan ARU
100%
Laporan bulanan ARU
2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan
Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
2. Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan
Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SM ALB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan
Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
4.Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang diperiksa penjaringan kesehatan
Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
33
4.Murid kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB yang diperiksa penjaringan kesehatan
Murid kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai Pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
4.Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SM ALB yang diperiksa penjaringan kesehatan
Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai Pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
3. Pelayanan kesehatan remaja
Remaja usia 10 – 18 tahun yang sekolah dan yang yang tidak sekolah yang mendapatkan pelayanan kesehatan remaja berupa skrining,pelayanan medis dan konseling di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) 1.KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/ CPR)
2. Peserta KB baru
3. Akseptor KB Drop Out
92,5%
Laporan bulanan ARU
92,5%
Laporan bulanan ARU
68%
Laporan bulanan ARU
Peserta KB baru dan lama yang Jumlah Peserta masih aktif menggunakan alat dan KB aktif dibagi obat kontrasepsi (alokon) terus jumlah PUS menerus hingga saat ini untuk dikali 100% menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan yang ada di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu .Dalam konsep kohort PA bukanlah akseptor kunjungan ulang, sehingga perhitungan seorang akseptor sebagai PA hanya dilakukan 1(satu) kali dalam 1(satu) tahun kalender Pasangan Usia Subur (PUS) yang Jumlah peserta baru pertama kali menggunakan KB baru dibagi metode kontrasepsi termasuk mereka jumlah PUS yang pasca keguguran, sesudah dikali 100% melahirkan, atau pasca istirahat minimal 3 (tiga) bulan pada kurun waktu tertentu .
70%
LB3 USUB
10%
LB3 USUB
Peserta yang tidak melanjutkan Jumlah kasus penggunaan kontrasepsi (drop out) KB yang drop dalam 1 (satu) tahun kalender out dibagi diwilayah kerja Puskesmas pada jumlah peserta kurun waktu tertentu .Kasus drop out KB aktif dikali tidak termasuk mereka yang ganti 100 %. cara.
kurang dari 10 %
LB3 USUB
34
Jumlah murid kelas VII setingkat SMP/ MTs/ SMPLB yang diperiksa penjaringan kesehatan dibagi jumlah riil murid kelas VII setingkat SMP/ MTs/ SMPLB dikali 100% Jumlah murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/S MALB dan setingkat yang diperiksa penjaringan kesehatan dibagi jumlah riil murid kelas X setingkat SMA/SMK/SMA LB dikali 100% Jumlah remaja yang sekolah dan yang tidak sekolah yang mendapat pelayanan kesehatan remaja berupa skrining, pelayanan medis dan konseling dibagi jumlah remaja pada Badan Pusat Statistik (BPS) dikali 100%
4. Peserta KB mengalami komplikasi
Peserta KB baru atau lama yang mengalami gangguan kesehatan dan mengarah pada keadaan patologis sebagai akibat dari proses tindakan/ pemberian/ pemasangan alat kontrasepsi yang digunakan seperti perdarahan, infeksi/ abses, flour albus patologis, perforasi, translokasi, hematoma, tekanan darah meningkat, perubahan Hemoglobin, edikalipusi. Komplikasi yang terjadi dalam periode 1 (satu) tahun kalender dihitung 1 (satu) kali serta dihitung per metode (IUD, implant, suntik, pil, MOP dan MOW) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
5. Peserta KB mengalami efek samping
Jumlah peserta KB yang menglami komplikasi dibagi jumlah peserta KB aktif dikali 100%
3,5 %
LB3 USUB
Peserta KB baru atau lama yang Jumlah kasus mengalami gangguan kesehatan efek samping mengarah pada keadaan fisiologis, KB dibagi sebagai akibat dari proses tindakan/ jumlah peserta pemberian/ pemasangan alat KB aktif dikali kontrasepsi yang digunakan spooting, 100 % amenore, pusing, sakit kepala, mual, muntah, perubahan berat badan, nyeri tempat insisi, erosi dan nyeri perut.Efek samping yang terjadi dalam periode 1 (satu) tahun kalender dihitung 1 (satu) kali serta dihitung per metode IUD, implant, suntik, pil , MOP, MOW
12,50%
LB3 USUB
6. PUS dengan 4 T ber KB
PUS dengan 4 Terlalu (4 T), T), yaitu yaitu Jumlah PUS 4T berusia kurang dari 20 tahun, berusia ber KB dibagi lebih dari 35 tahun, telah memiliki jumlah PUS anak hidup lebih dari 3 (tiga) orang dengan 4T atau anak terakhir belum berusia 2 dikali 100 % (dua) tahun yang menjadi peserta KB di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
80%
LB3USU B
7. KB pasca persalinan
PUS yang mulai menggunakan alat kontrasepsi langsung sampai dengan 42 (empat puluh dua) hari sesudah melahirkan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah PUS yang mengikuti KB pasca persalinan dibagi jumlah persalinan dikali 100 %
60%
LB3USU B
8. Ibu hamil yang diperiksa HIV
Ibu hamil yang melakukan ANC pertama kali/kunjungan pertama ke Puskesmas ( K1) dan diperiksa Human Imuno Deficiency Virus (HIV) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah ibu hamil K1 yang diperiksa HIV dibagi ibu hamil K1 dikali 100 %
95%
LB3USU B
Jumlah bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul Vitamin A biru (100.000 IU) dibagi jumlah bayi umur 6-11 bulan yang ada dikali 100%
85%
LB3-Gizi
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 2.1.4.1.Pelayanan 2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 1
Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
Bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A biru (100.000 IU) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu pada kurun waktu tertentu
35
2
Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun
3
Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil
4.Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
Anak balita umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A merah (200.000 IU) 2 kali pertahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah anak balita umur 1259 bulan mendapat kapsul vitamin A 2 ( dua) kali per tahun dibagi jumlah anak balita umur 1259 bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100% Ibu hamil yang selama kehamilannya Jumlah ibu mendapat 90 (sembilan puluh) tablet hamil dapat 90 Besi kumulatif di wilayah kerja (sembilan puluh) Puskesmas pada kurun waktu tablet Besi tertentu kumulatif dibagi jumlah sasaran bumil di wilayah kerja Puskesmas kerja dikali 100% Ibu hamil yang hasil pengukuran Jumlah ibu Lingkar Lengan Atas (LiLA) nya hamil dengan kurang dari 23,5 cm di wilayah kerja LiLA kurang dari Puskesams Puskesmas pada kurun 23,5 cm dibagi waktu tertentu jumlah ibu hamil diukur LiLA dikali 100%
85%
LB3-Gizi
95%
LB3-Gizi
19,7%
LB3-Gizi
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri
Remaja Putri (SMP dan SMA) yang mendapat 1 (satu) tablet tambah darah per minggu sepanjang tahun di suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah remaja putri yang mendapat 1 (satu) tablet tambah darah per minggu dibagi jumlah remaja putri di suatu wilayah kerja dikali 100%
25%
LB3-Gizi
2.Pemberian PMT-P pada balita kurus
Balita kurus yang ditemukan dan mendapat PMT pemulihan (PMT-P) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.Balita kurus yaitu balita yang secara antropometri berdasarkan berat badan dibagi tinggi badan di bawah -2 SD ( menurut Z-score)
Jumlah balita kurus yang ditemukan dan mendapat PMT pemulihan dibagi jumlah balita kurus yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
85%
LB3-Gizi
3. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan
Bumil KEK yang ditemukan dan mendapat PMT pemulihan di suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah bumil KEK yang mendapat PMT pemulihan dibagi jumlah bumil KEK di wilayah kerja Puskesams pada kurun waktu tertentu dikali 100%
80%
LB3-Gizi
36
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 1..Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk
2.Cakupan penimbangan balita D/S
3.Balita naik berat badannya (N/D)
4.Balita Bawah Garis Merah (BGM)
5.Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
Balita gizi buruk yang ditemukan dan Jumlah balita mendapat perawatan sesuai standar gizi buruk yang tatalaksana gizi buruk di wilayah kerja mendapat Puskesams Puskesmas pada kurun perawatan waktu tertentu. Balita gizi buruk yaitu sesuai standar balita yang secara antropometri tatalaksana gizi berdasarkan berat badan dibagi tinggi buruk dibagi badan kurang kurang dari -3 SD ( menurut menurut jumlah balita gizi gizi Z-score) buruk yang ditemukan dikali 100% Balita yang ditimbang berat badannya Jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas pada yang ditimbang kurun waktu tertentud berat badannya (D) dibagi jumlah balita yang ada ( S) dikali 100% Balita yang naik berat badannya Jumlah balita sesuai dengan standar di wilayah yang naik berat kerja Puskesmas pada kurun waktu badannya tertentu sesuai dengan standar (N) dibagi jumlah balita yang ditimbang (D) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100% Balita yang grafik pertumbuhannya Jumlah balita berada di bawah garis merah pada yang grafik Kartu Menuju Sehat (KMS) pada pertumbuhanny kurun waktu tertentu a berada di bawah garis merah pada KMS dibagi jumlah balita yang ditimbang di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100% Rumah tangga yang mengkonsumsi Jumlah rumah garam beryodium di wilayah kerja tangga yang Puskesmas pada kurun waktu mengkonsumsi tertentu garam beryodium.dibag i jumlah rumah tanngga yang disurvei di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
100%
LB3-Gizi
80%
LB3-Gizi
60%
LB3-Gizi
1,8%
LB3-Gizi
90%
Survei
100%
Register Diare Diare.04. Bln.Pkm (Rekapitu lasi Kasus Diare di Wilayah Puskesm as)
2.1.5 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Penyakit 2.1.5.1. Diare 1. Cakupan pelayanan Diare balita
Penemuan kasus Diare balita di sarana kesehatan dan kader di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
37
Jumlah balita Diare yang ditemukan dibagi target. Target = 20% dikali 843/1000 dikali jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas
2. Angka penggunaan oralit Proporsi Penggunaan Oralit pada balita
Penderita Diare balita yang berobat mendapat oralit di sarana kesehatan dan kader di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah penderita Diare balita yang diberi oralit di sarana kesehatan dan kader dibagi total penderita Diare balita dikali 100 %
100%
Register Diare Diare.04. Bln.Pkm (Rekapitu lasi Kasus Diare di Wilayah Puskesm as)
3. Angka Penderita diare balita yang diberi tablet Zinc Proporsi Penggunaan Zinc
Penderita Diare balita yang diberi tablet Zinc di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah penderita Diare balita yang diberi tablet Zinc dibagi jumlah penderita Diare balita dikali 100 %
80%
Diare.04. Bln.Pkm (Rekapitu lasi Kasus Diare di Wilayah Puskesm as)
4.Pelaksanaan Kegiatan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) di Puskesmas
Ruangan/tempat di Puskesmas yang melakukan paling tidak 2 (dua) dari beberapa kegiatan Layanan Rehidrasi Oral (LPO)
Kegiatan Layanan Rehidrasi Oral (LRO) secara terus menerus dalam 3 bulan terakhir dalam periode pelaporan tahun berjalan
100%
Form 13A dan 13B (Register Harian LROA dan Laporan Bulanan LROA)
Kasus Pneumonia balita yang ditemukan dan ditangani di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah penderita Pnemonia balita yang ditangani dibagi target dikali 100%. Target = (4,45 % x jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas) ...10%
90%
Register ISPA/Pn eumonia
1. Cakupan pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru
Pemeriksaan kontak serumah dan tetangga sejumlah lebih kurang 10 (sepuluh) rumah disekitar penderita Kusta baru yang diperiksa. Dengan asumsi jumlah kontak yang ada disekitar penderita sejumlah 25 orang di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kontak dari kasus Kusta baru yang diperiksa dalam 1 (satu) tahun dibagi jumlah kontak dari kasus Kusta baru seluruhnya dikali 100%
lebih dari 80%
Register kohort PB dan MB
2. Kasus Kusta yang dilakukan PFS secara rutin
Penderita Kusta yang diperiksa Jumlah Pemeriksaan Fungsi Syaraf (PFS) penderita Kusta yang masih berobat secara rutin (12 yang diperiksa kali untuk MB/Multi Basiler dan 6 kali PFS dalam 1 untuk PB/Pauci Basiler) diantara tahun secara seluruh penderita dalam 1 (satu) rutin dibagi tahun di wilayah kerja Puskesmas jumlah seluruh pada kurun waktu tertentu penderita dalam 1 tahun dikali 100 %
lebih dari 95%
Register kohort PB dan MB
2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas) Cakupan penemuan penderita Pneumonia balita
2.1.5.3.Kusta
38
3. RFT penderita Kusta
Release From Treatment (RFT) bila penderita baru tipe tipe PB 1 (satu) tahun tahun sebelumnya dan tipe MB 2 (dua) tahun sebelumnya menyelesaikan pengobatan tepat waktu di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
4. Penderita baru pasca pengobatan dengan score kecacatannya tidak bertambah atau tetap
Penderita Kusta tipe PB (dari 1 tahun sebelumnya) dan tipe MB (dari 2 tahun sebelumnya) yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu dengan score kecacatan yang tidak bertambah/ tetap dari total penderita baru tipe PB dan MB di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
5. Proporsi kasus defaulter Kusta
Defaulter yaitu penderita Kusta yang tidak menyelesaikan pengobatan tepat waktu, meliputi penderita PB tidak ambil obat lebih dari 3 (tiga) bulan, MB tidak ambil obat lebih dari 6 (enam) bulan, diantara kasus kasus baru yang mendapat pengobatan pada periode 1 (satu) tahun.
6. Proporsi tenaga kesehatan di desa endemis Kusta tersosialisasi
Prosentase tenaga kesehatan yang ada di desa endemis telah tersosialisasi Program P2 Kusta dari seluruh tenaga kesehatan yang ada. Desa endemis kusta adalah desa yang selama 3 (tiga) tahun berturutturut ditemukan kasus baru kusta di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
7. Proporsi kader kesehatan di desa endemis Kusta tersosialisasi
Kader kesehatan di desa endemis yang telah tersosialisasi Program P2 Kusta terutama untuk membantu penemuan suspect Kusta di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
39
Jumlah penderita baru PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan MB 2 (dua) tahun sebelumnya menyelesaikan pengobatan tepat waktu dibagi jumlah penderita baru PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan MB 2 (dua) tahun sebelumnya yang mulai pengobatan dikali 100% Jumlah penderita baru PB dan MB yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu dengan score kecacatannya tidak bertambah / tetap dibagi jumlah penderita baru yang memulai Multi Drug Therapi (MDT) pada period kohort yang sama dikali 100% Jumlah kasus PB / MB yang tidak menyelesaikan pengobatan tepat waktu dibagi jumlah kasus baru PB/MB yang mendapat pengobatan pada periode yang sama dikalikan 100% Jumlah tenaga kesehatan di desa endemis Kusta telah mendapat sosialisasi dibagi jumlah seluruh tenaga kesehatan di desa endemis Kusta) dikali 100% Jumlah kader kesehatan di desa endemis Kusta telah mendapat sosialisasi dibagi jumlah seluruh kader kesehatan di desa endemis
lebih dari 90%
Register kohort PB dan MB
lebih dari 97%
Register kohort PB dan MB
Kurang dari 5%
Register kohort PB dan MB
lebih dari 95%
lebih dari 95%
8. Proporsi SD/ MI di desa endemis Kusta dilakukan screening Kusta
SD/ MI yang ada di desa endemis Kusta telah dilakukan screening Kusta pada kurun waktu tertentu
Kusta dikali 100% Jumlah SD / MI di desa endemis Kusta telah dilakukan screening Kusta dibagi jumlah seluruh SD / MI di desa endemis Kusta) dikali 100%
100%
2.1.5.4.Tuberculosis 2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru 1.Penemuan suspect penderita TB
2.Cakupan semua kasus TB yang diobati (Case (Case Detection Rate /CDR ). ).
Penemuan suspek TB Paru atau Jumlah suspek penderita batuk berdahak yang lebih TB yang dari 2 (dua) minggu yang ditemukan ditemukan diperiksa dibagi diwilayah kerja Puskesmas pada target suspek kurun waktu tertentu .Jumlah suspek dikali 100%. yang dilaporkan di SITT online Target suspek Catatan : penderita TB = - Suspek adalah semua orang yang 326/100. 000 x mempunyai gejala utama batuk atau jumlah batuk berdahak minimal 2 minggu. penduduk x 60% - Batuk dapat diikuti dengan gejala x 10 1. Jumlah tambahan yaitu dahak bercampur kasus BTA + darah, batuk darah, sesak nafas, tahun 2016 badan lemas, nafsu makan menurun, dibagi capaian berat badan menurun, malaise, semua kasus berkeringat malam hari tanpa tahun 2016 kegiatan fisik, demam meriang lebih dikali 100% dari satu bulan. 2. Hasil no.1 dikali target semua kasus tahun 2017 3. Hasil no.2 dikali 10 Jumlah semua kasus TB yang diobati, 1 Kab/Kota dicatat dan dilaporkan dalam SITT mendapatkan online dibandingkan dengan target target 2017 dari modifikasi modeling dan RAD yang provinsi telah ditetapkan oleh kab/kota berdasarkan modifikasi modeling dan RAD 2.Kab/Kota menghitung data jumlah kasus TB TB per faskes tahun 2016 3. Kab/kota menghitung proporsi kasus berdasarkan jumlah kasus faskes tahun 2016 dibagi total kasus kab/kota th. 2016 dikali 100% 4. Target 2017 faskes adalah proporsi kasus tahun 2016 dikali target kab/kota 2017 dibagi 100
40
80% 100%
Register TB 06 TB 07 SITT online
100%
TB 07 SITT online
3.Penderita TB Paru BTA Positif yang dilakukan pemeriksaan kontak
Jumlah pasien baru BTA positif baru yang dilakukan pemeriksaan kontak serumah dibagi jumlah TB BTA positif baru yang ditemukan dikali 100% 4.Angka Pasien TB paru baru BTA positif yang Jumlah pasien Keberhasilan hasil akhir pengobatan dinyatakan TB paru baru pengobatan sembuh dan pengobatan lengkap BTA positif pasien baru BTA diantara seluruh pasien TB Paru baru sembuh dengan positif Angka BTA positif yang diobati dan tercatat pengobatan keberhasilan didalam register TB 03 Kabupaten/ lengkap dibagi pengobatan Kota dalam periode tertentu ( 3 bulan jumlah pasien semua kasus TB atau 1 tahun ) Jumlah semua kasus TB paru baru (Success TB yang sembuh dan pengobatan BTA positif yang Rate/SR) lengkap di antara semua kasus TB diobati dikali yang diobati, dicatat dan dilaporkan di 100% Jumlah SITT online semua kasus TB yang sembuh dan pengobatan lengkap dibagi jumlah semua kasus TB yang diobati, dicatat dan dilaporkan 2.1.5.5.Pencegahan 2.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS 1.Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
Penderita TB baru dengan hasil pemeriksaan dahak positif yang dilakukan pemeriksaan kontak dibanding dengan jumlah total TB paru Basil Tahan Asam (BTA) positif baru pada kurun waktu tertentu
Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah disuluh atau dijelaskan tentang penyakit HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas selama bulan pada kurun waktu tertentu
100%
Register TB 03
90%
Register TB 08 TB 08 SITT online
Jumlah anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang mendapatkan penyuluhan HIV/AIDS dibagi jumlah seluruh anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
100%
Data dari laporan kegiatan penyuluh an
Jumlah rumah bebas jentik dibagi jumlah rumah yang diperiksa jentiknya dikali 100 % Jumlah kasus DBD yang ditangani sesuai standar Tatalaksana Pengobatan DBD dibagi dengan jumlah seluruh DBD yang terlaporkan di wilayah Puskesmas dikali 100%
lebih dari 95%
2.1.5.6. Demam Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Angka Bebas Jentik (ABJ)
Rumah yang bebas jentik di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu tertentu
2. Penderita DBD ditangani
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditemukan berdasarkan kriteria World Health Organization (WHO) dan ditangani sesuai standar Tatalaksana Pengobatan DBD di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
41
100%
3.Cakupan PE kasus DBD
2.1.5.7. Malaria 1.Penderita Malaria yang dilakukan pemeriksaan SD
Penyelidikan epidemologi (PE) meliputi kegiatan pemeriksaan jentik, pencarian kasus DBD yang lain serta menentukan tindakan penanggulangan fokus selanjutnya. yang dilakukan terhadap setiap kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kasus DBD yang dilakukan PE dibagi jumlah seluruh kasus DBD di wilayah Puskesmas dikali 100%.
100%
Kasus klinis Malaria yang diperiksa Sediaan Darah (SD) nya secara laboratorium di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kasus klinis Malaria yang diperiksa SD nya secara laboratorium dibagi jumlah kasus Malaria dikali100% Jumlah penderita Malaria yang mendapat pengobatan ACT sesuai jenis Plasmodium dibagi jumlah kasus Malaria dikali 100 %
100%
Jumlah kasus Malaria yang telah dilakukan follow up pengobatannya pada hari ke 7, 14 dan 28 sampai hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif dibagi jumlah kasus Malaria dikali 100 %
100%
Jumlah kasus gigitan HPR yang dilakukan cuci luka dibagi jumlah kasus gigitan HPR dikali 100 % Jumlah kasus gigitan HPR terindikasi yang mendapatkan vaksinasi dibagi jumlah kasus gigitan HPR terindikasi dikali 100%
100%
Jumlah bayi yang mendapat IDL dibagi jumlah bayi lahir hidup dikali 100 %
92,5 %
2.Penderita positif Malaria yang diobati sesuai standar (ACT)
Penderita Malaria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, yang dalam sediaan darahnya terdapat Plasmodium baik Plasmodium Falciparum, Vivax dikali atau campuran yang mendapat pengobatan Artesunat Combination Therapi (ACT) dan dosis pengobatan sesuai jenis Plasmodium di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
3.Penderita positif Malaria yang di follow up
Kasus Malaria yang dilakukan follow up pengobatannya pada hari ke 7, 14 dan 28 sampai hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
100%
Register penderita , register laboratori um
2.1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies 1.Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR
Kasus gigitan HPR (Hewan Penular Rabies) yang dilakukan cuci luka di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi
Kasus gigitan HPR terindikasi yang mendapatkan vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
100%
2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi 1.IDL (Imunisasi Dasar Lengkap)
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) bila bayi berusia kurang dari 1 (satu) tahun telah mendapatkan 1 (satu) kali Hepatitis B, 1(satu) kali imunisasi BCG, 3 (tiga) kali imunisasi DPT-HBHib, 4 (empat) kali imunisasi Polio, dan 1 (satu) kali imunisasi Campak di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
42
Kohort bayi
2. UCI desa
UCI (Univercal Coverage Immunization) desa adalah kelurahan/desa dimana minimal 80 % bayi yang ada di desa tersebut mendapatkan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas selama kurun waktu tertentu.
Jumlah bayi IDL dibagi jumlah bayi lahir hidup dikali 100 %
>95%
Kohort bayi
3 Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD
Hasil cakupan imunisasi DT ( Difteri Tetanus) pada anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
>98%
Laporan imunisasi (BIAS)
4 Imunisasi Campak pada anak kelas 1 SD
Hasil cakupan imunisasi campak pada anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
>98%
Laporan imunisasi (BIAS)
.5 Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3
Hasil cakupan imunisasi TT(Tetanus Toxoid) pada anak SD/MI kelas 2 dan 3 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
>98%
Laporan imunisasi TT
6. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th)
Hasil cakupan penapisan dan imunisasi TT pada WUS (Wanita Usia Subur) umur 15-49 tahun dengan status TT5 (Imunisasi TT ke 5) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah murid SD/MI klas I yang mendpt DT dibagi jumlah murid SD/MI kelas I yang ada dikali 100 % Jumlah murid SD/MI klas I yang mendpt campak dibagi jumlah murid SD/MI kelas I yang ada dikali 100 % Jumlah murid SD/ MI kelas 2 dan 3 yang mendpt TT dibagi jumlah murid SD/MI kelas 1 dan 2 yang ada dikali 100 % Jumlah WUS yang status TT 5 dibagi Jumlah WUS tahun yang sama dikali 100 %
> 85%
Laporan imunisasi TT
7.Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th)
Hasil cakupan imunisasi TT pada ibu hamil usia 15-49 tahun dengan status T2 ( Vaksin TT atau Td kedua) ditambah T3 ditambah T4 ditambah T5 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah bumil yang status (T2 + T3 + T4 +T 5) dibagi jumlah bumil tahun yang sama dikali 100 %
> 85%
Kohort ibu dan Laporan Imunisasi TT
8 Pemantauan suhu lemari es vaksin
Pencatatan suhu lemari es penyimpanan vaksin vaksin 2 (dua) (dua) kali sehari pagi dan siang pada buku grafik suhu di Puskesmas pada kurun waktu tertentu
100%
Buku grafik suhu per lemari es
9.Ketersediaan catatan stok vaksin
Ketersediaan catatan stok vaksin sesuai dengan kebutuhan maksimum minimum ditunjukkan dengan pengisian buku stock vaksin di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah bulan pemantauan (grafik) suhu lemari es pagi dan sore tiap hari (lengkap harinya) dibagi jumlah bulan dalam setahun (12 bulan) dikali 100 % Pengisian buku Stok dibagi 12 bulan dikali 100 %
100%
Buku stok vaksin
10. Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non serius
Laporan zero reporting KIPI / KIPI ( Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) non serius yang lengkap di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Laporan KIPI Non Serius dibagi jumlah Lap 12 bulan dikali 100 %
> 90%
Laporan KIPI
43
2.1.5.10.Pengamatan 2.1.5.10.Pengamatan Penyakit (Surveillance Epidemiology) 1. Laporan STP yang tepat waktu
Laporan STP (SurveilansTerpadu Penyakit) yang tepat waktu sampai dengan tanggal 5 ( lima) setiap bulan.
2.Kelengkapan laporan STP
Laporan STP yang lengkap 12 ( dua belas) bulan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
3.Laporan C1 tepat waktu
Laporan C1 (Campak) yang tepat waktu sampai dengan tanggal 5 setiap bulan.
4.Kelengkapan laporan C1
Laporan C1 yang lengkap di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
5.Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu
Laporan W2 (Wabah Mingguan) yang tepat waktu tiap minggu
6.Kelengkapan laporan W2 (mingguan)
Laporan W2 yang lengkap (52 minggu)di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah laporan STP tepat waktu (Ketepatan waktu) dibagi jumlah laporan (12 bulan) dikali 100 % Jumlah laporan STP yang lengkap (kelengkapan laporan) dibagi jumlah laporan (12 bulan) dikali 100 % Jumlah laporan C1 tepat waktu dibagi jumlah laporan (12 bulan) dikali 100 % Jumlah laporan C1 lengkap dibagi jumlah laporan (12 bulan) dikali 100 % Jumlah laporan W2 tepat waktu dibagi jumlah laporan W2 dikali 100 % Jumlah laporan W2 yang diterima dibagi jumlah laporan (52 minggu) dikali 100 %
>80%
Laporan STP
> 90%
Laporan STP
>80%
Laporan C1
> 90%
Laporan C1
>80%
Laporan W2
> 90%
Laporan W2
7.Grafik Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah
Grafik mingguan penyakit potensial wabah yang digunakan untuk mengamati pola kecenderungan mingguan penyakit potensial wabah di wilayah Puskesmas pada kurun waktu tertentu. 17 Penyakit Potensial Wabah menurut Permenkes Permenkes Nomor : 1501 Tahun 2010 yaitu : Kolera, Pes, Demam Berdarah Dengue, Campak, Polio/ AFP, Difteri, Pertusis, Rabies, Malaria, Avian Influenza H5N1, Antraks, Leptospirosis, Hepatitis, Influenza A baru (H1N1)/Pandemi 2009, Meningitis, Yellow Fever dan Chikungunya.
Jumlah grafik mingguan penyakit potensial wabah yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
100%
Laporan KLB/ W1
8.Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam
Desa/ Kelurahan yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang laporan Wabah (W1) nya diselidiki dan ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam oleh Puskesmas dan atau Kabupaten/Kota dan atau Provinsi.
Jumlah Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dan ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam dibagi jumlah Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dikali 100 %
100%
Laporan KLB/ W1
44
2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular 1. Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM
Desa/ Kelurahan melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)
2.Perempuan usia 30 – 50 tahun yang di deteksi dini kanker cervix dan payudara .
Wanita usia 30 – 50 th yang di deteksi dini kanker cervix dan payudara
3.Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR
Semua sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) (PP no 109 tahun 2012 tentng KTR)
4.Penduduk usia lebih dari 15 tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan darah
Penduduk usia lebih dari 15 (lima belas) tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan darah
5.Penduduk usia lebih dari 18 15 tahun yang melakukan pemeriksaan gula darah
Penduduk usia lebih dari 18 15 ( delapan belas) tahun yang melakukan pemeriksaan gula darah
45
Jumlah Desa/ Kelurahan melaksanakan kegiatan Posbindu PTM dibagi jumlah Desa/ Kelurahan yang ada diwilayah kerja Puskesmas dikali 100% Jumlah wanita usia 30 – 50 th yang di deteksi dini kanker servix dan payudara dibagi jumlah wanita usia 30-50 tahun di wilayah Puskesmas dikali 100% Jumlah sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR dibagi jumlah sekolah di wilayah Puskesmas dikali 100% Jumlah penduduk usia lebih dari 15 tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan darah dibagi jumlah penduduk usia lebih dari 15 tahun prevalensi kasus hipertensi di wilayah Puskesmas dikali 100% Jumlah penduduk usia lebih dari 18 15 tahun yang melakukan pemeriksaan gula darah dibagi jumlah pddk usia lebih dari 18 tahun prevalensi kasus DM (6.9 % x Jml penduduk usia lehih dari 15 th) di wilayah puskesmas dikali 100
40%
Portal Web PPTM/ Profil Tahunan
40%
Laporan bulanan deteksi dini kanker cervix/ Portal web PPTM
50%
Laporan verifikasi sekolah KTR 2 kali setahun
40%
Laporan Bulanan Puskesm as dan jaringann ya (dalam dan luar gedung)/ Portal Web PPTM
40%
Laporan bulanan puskesm as dan jaringann ya (dalam dan luar gedung)/ portal web PPTM
6.Obesitas/IMT pada penduduk usia lebih dari 15 tahun yang melakukan pemeriksaan IMT
Penduduk usia lebih dari 15 ( lima belas) tahun yang melakukan pemeriksaan Obesitas/ IMT ( Indeks Massa Tubuh). IMT adalah berat badan dibagi tinggi badan kuadrat dikali 100%. Normal 18-24.9
46
Jumlah penduduk usia lebih dari 15 ( lima belas) tahun yang melakukan pemeriksaan Obesitas/IMT dibagi jumlah penduduk usia lebih dari 15 ( lima belas) tahun di wilayah puskesmas dikali 100%
40%
Laporan bulanan Puskesm as dan jaringann ya (dalam dan luar gedung)/ portal web PPTM
INDIKATOR UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN PUSKESMAS TUNJUNG TAHUN 2018 Indikator UKM Pengembangan
No
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
Sumber Data
2.2.1.Pelayanan 2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas) 1
Rasio Kunjungan Rumah (RKR)
Keluarga (KK) yang dikunjungi dalam program pendekatan keluarga berdasarkan 12 (dua belas) indikator utama penanda status kesehatan sebuah keluarga sesuai Petunjuk Teknis Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga adalah jumlah peserta JKN atau bukan peserta JKN yang terdapat pada wilayah kerja Puskesmas yang dikunjungi oleh petugas Puskesmas
Jumlah keluarga (berdasarkan Kartu Keluarga/KK) yang dikunjungi dalam program pendekatan keluarga dibagi jumlah keluarga (KK) yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
90%
P-care
2
Individu dan keluarganya dari keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat ( Home care)
Individu dan keluarganya yang termasuk dalam keluarga rawan ( penderita penyakit menular dan tidak menular termasuk jiwa , ibu hamil resiko resiko tinggi dan KEK, balita KEK, miskin) yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat oleh tim terpadu Puskesmas ( medis, paramedis, bidan, gizi, kesling dll sesuai kebutuhan) untuk penilaian lingkungan ( keadaan rumah, keluarga,keuangan) dan pemeriksaan fisik (menilai keadaan awal, deteksi penyakit, respon terapi dll) di wilayah kerja Puskesmas pada waktu tertentu.
Individu dan keluarganya mendapat keperawatan kesehatan masyarakat dibagi jumlah keluarga rawan di Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100 % Jumlah keluarga rawan adalah data jamkesmas di kecamatan x 2.66%
70%
Form dan register Keperaw atan Kesehata n Masyara kat dan Register Kohort Keluarga Binaan Perkesm as
3
Kenaikan tingkat kemandirian keluarga setelah pembinaan
Kenaikan tingkat kemandirian keluarga KM I adalah Keluarga menerima keperawatan kesehatan masyarakat KM II adalah Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalahkesehatannya masalahkesehatannya secara benar, dan melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran. KM III adalah Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif dan melakukan tindakan pencegahan secara aktif. KM IV adalah keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif
Jumlah keluarga yang mengalami kenaikan tingkat kemandirian dibagi jumlah seluruh keluarga keluarga yang dibina dikali 100%
35%
Register Kohort Keluarga Binaan Perkesm as
Jumlah kelmpok pemberdayaan masy yang sudah mendapat sosialisasi tentang kesehatan jiwa dibagi jumlah kelompok pemberdayaan masyarakat dikali 100%
25%
Data dasar UKBM (Upaya Kesehata n Bersumb er daya Masyara kat)
2.2.2.Pelayanan 2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa 1
Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program kesehatan jiwa
Kelompok masyarakat ( PMR, Karang Taruna, SBH, kader posyandu dll ) sudah mendapat sosialisasi tentang deteksi dini gangguan jiwa dan cara merujuk ke Puskesmas di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
47
2
Penanganan kasus jiwa ( gangguan perilaku, gangguan jiwa, gangguan psikosomatik, masalah napza dll ) yang datang berobat ke Puskesmas
3
Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS / Specialis
4
Kunjungan rumah pasien jiwa
Kasus jiwa yang ditangani petugas kesehatan di Puskesmas (mendapat konseling dan pengobatan) dibandingkan dengan estimasi jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) di wilayah Puskesmas.Estimasi ODGJ di Puskesmas= 0,22 % x jumlah penduduk wilayah Puskesmas.Estimasi ODMK : 6% x jumlah penduduk wilayah Puskesmas.Target Puskesmas.Target Pelayanan : 40% dari total estimasi ODGJ dan ODMK di wilayah Puskesmas. Kasus kesehatan jiwa yang dirujuk ke RS / Spesialis dibandingkan dengan jumlah seluruh kasus kesehatan jiwa di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya
Jumlah ODGJ + ODMK ditangani petugas kesehatan di Puskesmas dibagi estimasi ODGJ + ODMK di wilayah Puskesmas dikali 100%
40%
Laporan Bulanan Kesehata n Jiwa
Jumlah kasus kesehatan jiwa yang dirujuk ke RS / Spesialis dibagi jumlah seluruh kasus kesehatan jiwa dikali 100%
20%
Laporan Bulanan Kesehata n Jiwa
Jumlah pasien jiwa yang mendapat kunjungan rumah dibagi jumlah seluruh pasien jiwa yang ditangani dikali100%
30%
Data dasar pasien jiwa dan Buku/Lap oran Kegiatan Luar Gedung
Murid kelas 1 SD/MI yang dilakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu Perawatan Preventif dan kuratif sederhana( berupa kumurkumur fluor, topical aplikasi fluor, f issure issure sealant, Surface Protection, Automatic Restoratif Treatment (ART) (ART) , p encabutan gigi sulung) yang diberikan pada murid kelas 1-6 SD/MI yang dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi baik di sekolah ataupun yang dirujuk ke Puskesmas.
Jumlah murid kelas 1 SD/MI yang dilakukan penjaringan dibagi jumlah murid kelas 1 SD/MI dikali 100% Jumlah murid kelas 1-6 yang mendapat perawatan preventif dan kuratif sederhana dibagi jumlah murid kelas kelas 1-6 SD/MI yang membutuhkan perawatan dikali 100%
100%
Lap.gigi/ Puskesm as
45%
Lap.Pusk esmas
Murid SD / MI yang dirujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah SD/MI dengan UKGS Tahap III dibagi jumlah SD/MI dikali 100%
40%
Lap.gigi/ UKGS
Anak pra sekolah (APRAS) di UKBM (Posyandu & PAUD) yang dilakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah APRAS yang dilakukan penjaringan dibagi jumlah APRAS di UKBM ( Posyandu & PAUD) dikali 100%
50%
Lap puskesm as
Pasien jiwa yang dikunjungi rumahnya oleh petugas kesehatan/kader kesehatan dalam rangka konseling/edukasi/pengobatan dibandingkan jumlah seluruh pasien jiwa yang ditangani di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya
2.2.3.Pelayanan 2.2.3.Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 2.2.3.1.UKGS 1
Murid kelas 1 yang dilakukan penjaringan
2
Murid kelas 1-6 yang mendapat perawatan
3
SD/MI dengan UKGS Tahap III
2.2.3.2.UKGM 1
APRAS yang dilakukan penjaringan di UKBM (Posyandu dan PAUD)
48
2
UKBM yang melaksanakan UKGM
Cakupan UKBM yang melaksanakan UKGM di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah UKBM yamg melaksanakan UKGM dibagi jumlah UKBM dikali 100%
20%
Lap.Pusk esmas
Laporan Tribulan Kesehata n Tradision al (Kestrad) Laporan Tribulan Kesehata n Tradision al (Kestrad)
2.2.4.Pelayanan 2.2.4.Pelayanan Kesehatan Tradisional 1
Penyehat Tradisional ramuan yang memiliki STPT
Penyehat Tradisional Ramuan yang memiliki memiliki Surat Terdaftar Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) di wilalyah kerja Puskesmas
Jumlah Hatra ramuan yang memiliki STPT dibagi jumlah Hatra Ramuan yang ada di wilalyah kerja Puskesmas dikali 100%
70%
2
Hatra denganketrampil an yang memiliki STPT
Hatra (Penyehat Tradisional ) dengan Keterampilan yang memiliki STPT di wilalyah kerja Puskesmas
Jumlah Hatra Keterampilan yang memiliki STPT dibagi jumlah Hatra Keterampilan yang ada di wilalyah kerja Puskesmas dikali 100%
70%
3
Fasilitas Yankestrad yang berijin
Fasilitas Yankestrad (Pelayanan Tradisional) yang berijin yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Jumlah Fasilitas yankestrad yang berijin dibagi jumlah yankestrad yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100 %
60%
Pembinaan ke Penyehat Tradisional
Pembinaan ke Penyehat Tradisional yang dilakukan oleh petugas puskesmas/kader puskesmas/kader di wilayah kerja Puskesmas
Jumlah Penyehat Tradisional yang mendapat pembinaan oleh petugas/kader kesehatan dibagi jumlah Penyehat Tradisional yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam periode 1 tahun dikali 100%
40%
4
Laporan Tribulan Kesehata n Tradision al (Kestrad) Laporan Tribulan Kesehata n Tradision al (Kestrad)
2.2.4.Pelayanan 2.2.4.Pelayanan Kesehatan Olahraga 1
Kelompok /klub olahraga yang dibina
Kelompok/ klub olahraga, meliputi kelompok olahraga di sekolah, klub antara lain jantung sehat, senam senam asma, senam usila, senam ibu hamil, senam diabetes, senam osteoporosis, kebugaran jamah haji dan kelompok olahraga/latihan fisik lainnya yang dibina di wilayah kerja Puskesmas selama pada kurun waktu tertentu,
Jumlah kelompok/klub olahraga yang dibina dibagi jumlah kelompok/ klub olahraga yang ada dikali 100%
35%
Data dasar
2
Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji
CJH yang dilakukan pengukuran kebugaran jasmani sesuai dengan pedoman yang ada.
Jumlah CJH yang dilakukan Pengukuran Kebugaran Jasmani oleh Puskesmas pada tahun berjalan dibagi jumlah CJH yang terdaftar di Puskesmas pada tahun berjalan dikali 100 %
70%
Data dasar, Kemente rian agama
3
Pengukuran Kebugaran jasmani pada anak sekolah
Pengukuran Kebugaran jasmani Anak Sekolah ( SD kelas 4 - 6, SMP dan SMA) di wilayah Puskesmas sesuai dengan pedoman yang ada selama kurun waktu tertentu
Jumlah anak sekolah yang dilakukan Pengukuran Kebugaran Jasmani dibagi jumlah murid yang ada di wilayah Puskesmas dikali 100 %
30%
Data dasar
49
2.2.6.Pelayanan 2.2.6.Pelayanan Kesehatan Indera 2.2.6.1.Mata
1
Penemuan dan penanganan Kasus refraksi.
Kasus refraksi yang ditemukan dan ditangani di masyarakat & Puskesmas melalui pemeriksaan visus/ refraksi di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu .
Kasus refraksi yang ditemukan dan ditangani dibagi jumlah penderita yang diperiksa refraksi dikali 100%
60%
Register rwt jln & Lap.sem ester prog.kes Indra
2
Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas
Kasus penyakit mata yang ditemukan melalui pemeriksaan / kegiatan screening, baik secara aktif maupun pasif ( yang datang saja ) di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu.
Jenis kasus penyakit.mata dibagi jumlah seluruh pemeriksaan kasus mata dikali 100%
50%
Register rwt jln & Lap.sem ester prog.kes Indra
3
Penemuan kasus buta katarak pada usia diatas 45 tahun
Kasus buta katarak yang ditemukan melalui pemeriksaan atau kegiatan screening untuk usia diatas 45 tahun baik dalam gedung maupun luar gedung di wilayah kerjanyapada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya. Kegiatan penyuluhan kesehatan mata yang dilaksanakan baik di dalam puskesmas puskesmas maupun di luar puskesmas di wilayah kerjanyapada kurun waktu tertentu.
Jumlah kasus buta katarak dibagi jumlah penduduk usia lebih dari 45 tahun yang dilakukan skrening dikali 100%
30%
Register rwt jln & data dasar
Jumlah penyuluhan yang dilaksanakan dalam kurun waktu setahun dibagi 12 x 100%
95%
Penderita penyakit mata yang dirujuk dengan menjalani pemeriksaan/pengobatan sebelumnya atau tidak di wilayah Puskesmas pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
Jumlah penyakit mata yang dirujuk dibagi jumlah penderita penyakit penyakit mata dikali 100%
25%
Lap. Daftar hadir peserta penyuluh an dan jadwal penyuluh an & Lap semester prog.kes. indera. Register rwt jln & Lap semester prog.kes. indera.
Penemuan kasus yang rujukan ke spesialis di Puskesmas melalui pemeriksaan fungsi pendengaran Penemuan kasus penyakit telinga di puskesmas
Kasus kasus yang di rujukan ke spesialis melalui pemeriksaan fungsi pendengaran baik dalam maupun luar gedung di wilayah Puskesmas pada Kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
Jumlah kasus yang dirujukan ke spesialis dibagi jumlah kasus gangguan pendengaran dikali 100%
12%
Register rwt jln & Lap semester prog.kes. indera
kasus Penyakit telinga yang ditemukan melalui pemeriksaan/ kegiatan skreening baik yang dilakukan di dalam gedung dan luar gedung ( yang datang saja ) di wilayah Puskesmas pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
Jumlah kasus penyakit telinga dibagi jumlah kunjungan kasus telinga (baru dan lama) dikali 100%
40%
Register rwt jln & Lap semester prog.kes. indera
Penemuan Kasus Serumen prop
Kasus serumen prop yang ditemukan pada saat screening / penjaringan dan atau pada saat berobat di puskesmas di wilayah Puskesmas pada Kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
Jumlah kasus serumen prop yang ditemukan dibagi jumlah kasus telinga yang diperiksa dikali 100%
60%
Data penjaring an/scree ning dan register rawat jalan
4
5
.Penyuluhan Kesehatan Mata
Pelayanan rujukan mata
2.2.6.2.Telinga 1
2
3
50
2.2.7. Pelayanan Kesehatan Lansia Pelayanan Kesehatan Lansia
Lansia (umur > 60 th) yang mendapat pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan dan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
Jumlah lansia yang mendapat pelayanan kesehatan dibagi jumlah lansia yang ada (BPS) (BPS) dikali 100%
57%
Laporan Bulanan ARU
2.2.8. Pelayanan Kesehatan Kerja 1
Pekerja formal yang mendapat konseling
Pekerja formal yang mendapat konseling total seluruh pekerja dari seluruh perusahaan/ PNS/ sektor formal lainnya yang mendapat konseling (tatap muka, konsultasi, promotive dan preventive secara individu) baik didalam maupun diluar gedung oleh petugas puskesmas.Jumlah puskesmas.Jumlah seluruh pekerja formal adalah total pekerja dari sektor sektor formal formal (pemerintah/ BUMN/ swasta) di wilayah kerja Puskesmas
Jumlah pekerja formal yang mendapat konseling dibagi jumlah seluruh pekerja formal yang dibina dikali 100%
70%
Data dasar
2
Pekerja informal yang mendapat konseling
Jumlah pekerja informal yang mendapat konseling dibagi jumlah seluruh pekerja informal yang dibina dikali 100%
70%
Data dasar dan Laporan Bulanan Kesehata n Pekerja (LBKP)
3
Promotif dan preventif yang dilakukan pada kelompok kesehatan kerja
Pekerja informal yang mendapat konseling adalah total pekerja dari seluruh sektor informal lainnya yang mendapat konseling (tatap muka, konsultasi, promotive dan preventive secara individu) baik didalam maupun diluar gedung oleh petugas puskesmas.Jumlah puskesmas.Jumlah seluruh pekerja informal : adalah total pekerja dari sektor informal (petani, nelayan, pedagang, dan lain-lain) di wilayah kerja Puskesmas Salah satu atau seluruh kegiatan promosi (penyuluhan, konseling, latihan olahraga dll) dan preventif (imunisasi, pemeriksaan kesehatan, APD, ergonomi, pengendalian bahaya lingkungan dll) yang dilakukan dilakukan minimal 1 (satu) kali tiap bulan selama 12 ( dua belas) bulan pada kelompok kesehatan kerja. Jumlah seluruh Pos UKK : adalah total Pos UKK di wilayah binaan kali 12 ( dua belas) bulan
Jumlah promotif dan preventif yang dilakukan pada kelompok kesehatan kerja dibagi jumlah seluruh Pos UKK dikali 12 dikali 100%
70%
Data dasar dan Laporan Bulanan Kesehata n Pekerja (LBKP)
Jumlah hasil pemeriksaan jemaah haji yg dientry dientry dalam siskohat pd siskohat pd 3 bln sebelum operasional dibagi dengan jumlah kouta jemaah haji pd tahun berjalan dikali 100 Adanya SK TRC TRC Puskesmas
75%
Laporan rekapitul asi pemeriks aan haji
2.2.9. Kesehatan Matra 1
Hasil pemeriksaan kesehatan jamaah haji 3 bulan sebelum operasional terdata. 2 Terbentuknya Tim TRC [Tim Reaksi Cepat]
Jemaah haji yang dilakukan pemeriksaan kesehatan
Adanya TRC Puskesmas Puskesmas
51
100%
SK TRC
INDIKATOR UPAYA KESEHATAN PERSEORANGA PUSKESMAS TUNJUNG TAHUN 2018
No
Jenis pelayanan
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Frekuensi Pengumpul an Data
Periode Analisa
Target Th 2018
Sumber Data
PJ Pelayanan
2.3.1. Pelayanan rawat jalan 1. Angka Kontak
Pemanfaatan
Mengetahui tingkat aksesabilitas dan pemanfaatan pelayanan primer
Kontak bila peserta JKN (per nomor identitas peserta) yang terdaftar mendapatkan pelayanan kesehatan baik di dalam gedung maupun di luar gedung
Jumlah Peserta terdaftar yang melakukan kontak dengan Puskesmas dibagi total jumlah peserta terdaftar di FKTP dikali 1000 (seribu).
1 bulan
1 bulan
150 per mil
Catatan rujukan dalam Pcare
2.Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik
koordinasi dan kerjasama
untuk mengetahui kualitas pelayanan
Jumlah peserta yang dirujuk dengan kasus non spesialistik dibagi jumlah seluruh peserta yang dirujuk oleh Puskesmas dikali 100 %
1 bulan
1 bulan
kurang dari 5%
P-Care.
3.Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB)
kesinambunga n pelayanan
kesinambungan pelayanan penyakit kronis .
Kasus non spesialistik adalah kasus terkait 144 diagnosa yang harus ditangani di Puskesmas serta kriteria Time-Age-Complication-Comorbidity (TACC) . Kelayakan rujukan kasus tersebut berdasarkan kesepakatan dalam bentuk perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan, Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota dan Organisasi Profesi dengan memperhatikan kemampuan pelayanan Puskesmas serta progresifitas penyakit yang merupakan keadaan khusus dan/atau kedaruratan medis Penyakit kronis masuk Prolanis yaitu Diabetes Melitus, Hipertensi, Rujuk Balik (Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsi, stroke, schizophrenia, dan Systemic Lupus Erythematosus (SLE)). Aktifitas Prolanis:(1) edukasi Klub (2) Konsultasi Medis (3) Pemantauan Kesehatan melalui pemeriksaan penunjang (4) Senam Prolanis (5) Home Visit (6) Pelayanan Obat secara rutin (obat PRB)
jumlah Peserta Prolanis yang rutin berkunjung (jumlah peserta JKN yang terdaftar dalam Prolanis (per nomor identitas peserta) dan mendapatkan pelayanan kesehatan dalam gedung maupun di luar gedung. dibagi jumlah Peserta Prolanis terdaftar di Puskesmas dan jaringannya dikali 100%
1 bulan
1 bulan
50%
Aplikasi P-Care.
Jumlah rekam medik rawat jalan yang disediakan dalam waktu kurang dari 10 menit dibagi jumlah rekam medik rawat jalan yang disampling dikali 100% Jumlah rekam medik rawat jalan yang diisi lengkap dibagi jumlah rekam medik rawat jalan dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
Register
PJ Pendaftaran
1 bln
3 bulan
100%
Register
PJ pendaftaran dan poli umum, UGD, gigi, KIA-KB, MTBS, rawat inap
52
4.Penyediaa n rekam medis rawat jalan kurang dari 10 menit
Efektif dan & Efisiensi
Rekam medik tersedia dengan cepat
Penyediaan rekam medis rawat jalan dihitung sejak pasien memasukkan berkas hingga rekam medis tersebut ditemukan
5.Kelengkap an pengisian rekam medik
Efektifitas
Rekam Medik terisi lengkap 1 x 24 jam
Rekam medik yang lengkap dalam 24 jam setelah selesai pelayanan, diisi oleh tenaga medis dan atau paramedis (SOAP,KIE,Askep, diagnosis, Kode ICD X, Kajian sosial, Pengobat an, tanda tangan ) serta pengisian identitas rekam medik lengkap oleh petugas rekam medik (nama, nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, no kartu BPJS)
6. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang dicabut
Kualitas Kesehatan Gigi
Mengurangi angka Pencabutan gigi permanen
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk upaya promotif, preventif dan kuraatif sederhana seperti pencabutan gigi, pengobatan dan penambalan yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan.
Jumlah gigi yang di tambal dibagi jumlah gigi tetap yang dicabut dikali 100%
1 bulan
3 bulan
100% (rasio 2:1)
register gigi
PJ pelayanan gigi dan mulut
7.Bumil yang mendapat perawatan kesehatan gigi
Kualitas Kesehatan Gigi pada bumil
Pelayanan paripurna bagi bumil
Kunjungan baru bumil yang dirujuk dari KIA yang mendapat perawatan kesehatan gigi /diperiksa dan dirawat di poli gigi Puskesmas
Jumlah bumil yang mendapat perawatan kes gigi di puskesmas dibagi jumlah bumil yang periksa di Puskesmas dikali 100%
1 bulan
3 bulan
60%
register gigi
PJ pelayanan gigi dan mulut
Tenaga medis dan paramedis yang telah mengikuti Pelatihan PPGD medis/paramedis serta sopir ambulans yang telah mengikuti pelatihan PPGD awam
Jumlah tenaga medis, paramedis, sopir ambulans yang telah mengikuti pelatihan PPGD dibagi jumlah tenaga medis, paramedis dan sopir ambulans di Puskesmas dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
Register
PJ pelayanan gawat darurat
Jumlah peralatan sarana prasarana dan obat emergensi yang tidak memenuhi standar standar dibagi jumlah seluruh peralatan, sarana prasarana serta obat emergensi dikali 100% Jumlah informed consent rawat jalan yang diisi lengkap dibagi jumlah informed consent di pelayanan gawat darurat, KB dan persalinan persalinan dikali
1 bln
3 bulan
100%
Register gawat darurat
PJ pelayanan gawat darurat
1 bln
3 bulan
100%
Register
PJ pelayanan gawat darurat , KB, persalinan
2.3.2. Pelayanan Gawat Darurat 1.Kompetensi SDM memenuhi standar
Keselamatan dan efektivitas
Kesiapan tenaga melayani kasus gawat darurat
53
2. Ketersediaan peralatan, sarana prasarana dan obat memenuhi standar
Keselamatan dan efektivitas
3.Kelengkapan pengisian informed consent dalam 24 jam setelah selesai
Efektifitas
Kesiapan fasilitas , peralatan, sarana prasarana dan obat di pelayanan gawat darurat Informed terisi lengkap 1 x 24 jam
Kesiapan fasilitas (ruang, akses) dan peralatan ( brankar, oksigen, jumlah dan sterilitas alat bedah minor, alat Bantuan Hidup Dasar ), sarana ( ambulans dan kelengakapannya) serta obat emergensi
Kelengkapan pengisian data informed dan consent , meliputi identitas pasien, informasi yang disampaikan dan tanda tangan saksi dan pemberi layanan
4.Penyediaa n rekam medis rawat jalan kurang dari 10 menit
Efektif dan & Efisiensi
Rekam medik tersedia dengan cepat
Penyediaan rekam medis rawat jalan dihitung sejak pasien memasukkan berkas hingga rekam medis tersebut ditemukan
Jumlah rekam medik rawat jalan yang disediakan dalam waktu kurang dari 10 menit dibagi jumlah rekam medik rawat jalan yang disampling dikali 100% Jumlah rekam medik rawat jalan yang diisi lengkap dibagi jumlah rekam medik rawat jalan dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
Register
PJ Pendaftaran
5.Kelengkap an pengisian rekam medik
Efektifitas
Rekam Medik terisi lengkap 1 x 24 jam
Rekam medik yang lengkap dalam 24 jam setelah selesai pelayanan, diisi oleh tenaga medis dan atau paramedis (SOAP,KIE,Askep, diagnosis, Kode ICD X, Kajian sosial, Pengobat an, tanda tangan ) serta pengisian identitas rekam medik lengkap oleh petugas rekam medik (nama, nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, no kartu BPJS)
1 bln
3 bulan
100%
Register
PJ pendaftaran dan poli umum, UGD, gigi, KIA-KB, MTBS, rawat inap
6. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang dicabut
Kualitas Kesehatan Gigi
Mengurangi angka Pencabutan gigi permanen
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk upaya promotif, preventif dan kuraatif sederhana seperti pencabutan gigi, pengobatan dan penambalan yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan.
Jumlah gigi yang di tambal dibagi jumlah gigi tetap yang dicabut dikali 100%
1 bulan
3 bulan
100% (rasio 2:1)
register gigi
PJ pelayanan gigi dan mulut
7.Bumil yang mendapat perawatan kesehatan gigi
Kualitas Kesehatan Gigi pada bumil
Pelayanan paripurna bagi bumil
Kunjungan baru bumil yang dirujuk dari KIA yang mendapat perawatan kesehatan gigi /diperiksa dan dirawat di poli gigi Puskesmas
Jumlah bumil yang mendapat perawatan kes gigi di puskesmas dibagi jumlah bumil yang periksa di Puskesmas dikali 100%
1 bulan
3 bulan
60%
register gigi
PJ pelayanan gigi dan mulut
Tenaga medis dan paramedis yang telah mengikuti Pelatihan PPGD medis/paramedis serta sopir ambulans yang telah mengikuti pelatihan PPGD awam
Jumlah tenaga medis, paramedis, sopir ambulans yang telah mengikuti pelatihan PPGD dibagi jumlah tenaga medis, paramedis dan sopir ambulans di Puskesmas dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
Register
PJ pelayanan gawat darurat
Jumlah peralatan sarana prasarana dan obat emergensi yang tidak memenuhi standar standar dibagi jumlah seluruh peralatan, sarana prasarana serta obat emergensi dikali 100% Jumlah informed consent rawat jalan yang diisi lengkap dibagi jumlah informed consent di pelayanan gawat darurat, KB dan persalinan persalinan dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
Register gawat darurat
PJ pelayanan gawat darurat
1 bln
3 bulan
100%
Register
PJ pelayanan gawat darurat , KB, persalinan
2.3.2. Pelayanan Gawat Darurat 1.Kompetensi SDM memenuhi standar
Keselamatan dan efektivitas
Kesiapan tenaga melayani kasus gawat darurat
53
2. Ketersediaan peralatan, sarana prasarana dan obat memenuhi standar
Keselamatan dan efektivitas
3.Kelengkapan pengisian informed consent dalam 24 jam setelah selesai pelayanan
Efektifitas
Kesiapan fasilitas , peralatan, sarana prasarana dan obat di pelayanan gawat darurat Informed terisi lengkap 1 x 24 jam
Kesiapan fasilitas (ruang, akses) dan peralatan ( brankar, oksigen, jumlah dan sterilitas alat bedah minor, alat Bantuan Hidup Dasar ), sarana ( ambulans dan kelengakapannya) serta obat emergensi
Kelengkapan pengisian data informed dan consent , meliputi identitas pasien, informasi yang disampaikan dan tanda tangan saksi dan pemberi layanan
2.3.3. Pelayanan Kefarmasian 1.Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas
2.Kesesuaian ketersediaan obat dengan pola penyakit
6
Pemenuhan standar
Efisiensi
Obat terpilih yang sudah disusun dalam Fornas dibutuhkan dan harus tersedia di Puskesmas
Evaluasi kesesuaian item obat dalam resep terhadap Fornas
Jumlah item obat yang termasuk dalam Fornas dibagi jumlah item obat yang tersedia di Puskesmas dikali 100 %
1 bulan
3 bulan
90%
data stok obat
Penanggung Jawab Pelayanan Kefarmasian Puskesmas
Tergambarnya kesesuaian perencanaan dan kebutuhan obat
obat yang disediakan sesuai kebutuhan (dengan pola penyakit yang ada di wilayah Puskesmas)
Jumlah jenis obat yang tersedia dibagi Jumlah Jumlah jenis obat yang dibutuhkan untuk semua kasus sesuai standar pengobatan dikali 100 %
1 bulan
3 bulan
90%
data stok obat
Penanggung Jawab Pelayanan Kefarmasian Puskesmas
Tergambarnya standar pelayanan laboratorium Tergambarnya kecepatan dan ketepatan pelayanan
Jenis pelayanan laboratorium sesuai Permenkes tentang penyelenggaraan lab puskesmas
Jumlah jenis pelayanan yang tersedia dibagi Jumlah standar jenis pelayanan dikali 100 % Jumlah pasien dengan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium < 120 menit
1 bulan
3 Bulan
100%
PJ unit Laboratoriu m
1 bulan
3 Bulan
100%
Analisa jenis pelayana n Survey,R egister
1 bulan
3 Bulan
100%
Hasil pemeriks aan baku mutu internal
PJ unit Laboratoriu m
1 bulan
3 Bulan
100%
Register Kohort
PJ Ruang persalinan & UGD
Pelayanan laboratorium 1.Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar 2.Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan
mutu
efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi kurang/sama dengan 120 menit
PJ unit Laboratoriu m
54
laboratorium 3.Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal (PMI)
laboratorium Keselamatan, efektivitas, efisiensi
Tergambarnya kualitas pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan mutu pelayanan laboratorium memenuhi +2SD- -2SD (Standar Deviasi) oleh Tenaga Puskesmas yang kompeten, dilakukan evaluasi, analisa dan tindak lanjut
Persalinan yang aman di Puskesmas
Pelayanan satu hari oleh tenaga kesehatan yang terlatih
dibagi jumlah seluruh pemeriksaan dikali 100% Jumlah pemeriksaan mutu internal yang memenuhi standar dibagi jumlah pemeriksaan dalam 1 bulan dikali 100%
2.3.5.Pelayanan satu hari ( one day care) Pelayanan satu hari ( One day care ) 0-24 jam jam
Keselamatan
Jumlah pelayanan satu hari oleh tenaga kesehatan terlatih dibagi seluruh
2. Ketersediaan peralatan, sarana prasarana dan obat memenuhi standar
Keselamatan dan efektivitas
3.Kelengkapan pengisian informed consent dalam 24 jam setelah selesai pelayanan
Efektifitas
Kesiapan fasilitas , peralatan, sarana prasarana dan obat di pelayanan gawat darurat Informed terisi lengkap 1 x 24 jam
Kesiapan fasilitas (ruang, akses) dan peralatan ( brankar, oksigen, jumlah dan sterilitas alat bedah minor, alat Bantuan Hidup Dasar ), sarana ( ambulans dan kelengakapannya) serta obat emergensi
Kelengkapan pengisian data informed dan consent , meliputi identitas pasien, informasi yang disampaikan dan tanda tangan saksi dan pemberi layanan
Jumlah peralatan sarana prasarana dan obat emergensi yang tidak memenuhi standar standar dibagi jumlah seluruh peralatan, sarana prasarana serta obat emergensi dikali 100% Jumlah informed consent rawat jalan yang diisi lengkap dibagi jumlah informed consent di pelayanan gawat darurat, KB dan persalinan persalinan dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
Register gawat darurat
PJ pelayanan gawat darurat
1 bln
3 bulan
100%
Register
PJ pelayanan gawat darurat , KB, persalinan
2.3.3. Pelayanan Kefarmasian 1.Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas
2.Kesesuaian ketersediaan obat dengan pola penyakit
6
Pemenuhan standar
Efisiensi
Obat terpilih yang sudah disusun dalam Fornas dibutuhkan dan harus tersedia di Puskesmas
Evaluasi kesesuaian item obat dalam resep terhadap Fornas
Jumlah item obat yang termasuk dalam Fornas dibagi jumlah item obat yang tersedia di Puskesmas dikali 100 %
1 bulan
3 bulan
90%
data stok obat
Penanggung Jawab Pelayanan Kefarmasian Puskesmas
Tergambarnya kesesuaian perencanaan dan kebutuhan obat
obat yang disediakan sesuai kebutuhan (dengan pola penyakit yang ada di wilayah Puskesmas)
Jumlah jenis obat yang tersedia dibagi Jumlah Jumlah jenis obat yang dibutuhkan untuk semua kasus sesuai standar pengobatan dikali 100 %
1 bulan
3 bulan
90%
data stok obat
Penanggung Jawab Pelayanan Kefarmasian Puskesmas
Tergambarnya standar pelayanan laboratorium Tergambarnya kecepatan dan ketepatan pelayanan
Jenis pelayanan laboratorium sesuai Permenkes tentang penyelenggaraan lab puskesmas
Jumlah jenis pelayanan yang tersedia dibagi Jumlah standar jenis pelayanan dikali 100 % Jumlah pasien dengan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium < 120 menit
1 bulan
3 Bulan
100%
PJ unit Laboratoriu m
1 bulan
3 Bulan
100%
Analisa jenis pelayana n Survey,R egister
1 bulan
3 Bulan
100%
Hasil pemeriks aan baku mutu internal
PJ unit Laboratoriu m
Pelayanan laboratorium 1.Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar 2.Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan
mutu
efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi kurang/sama dengan 120 menit
PJ unit Laboratoriu m
54
laboratorium 3.Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal (PMI)
laboratorium Keselamatan, efektivitas, efisiensi
dibagi jumlah seluruh pemeriksaan dikali 100% Jumlah pemeriksaan mutu internal yang memenuhi standar dibagi jumlah pemeriksaan dalam 1 bulan dikali 100%
Tergambarnya kualitas pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan mutu pelayanan laboratorium memenuhi +2SD- -2SD (Standar Deviasi) oleh Tenaga Puskesmas yang kompeten, dilakukan evaluasi, analisa dan tindak lanjut
Persalinan yang aman di Puskesmas yang sesuai dengan SOP
Pelayanan satu hari oleh tenaga kesehatan yang terlatih
Jumlah pelayanan satu hari oleh tenaga kesehatan terlatih dibagi seluruh pelayanan satu hari di Puskesmas dikali 100%
1 bulan
3 Bulan
100%
Register Kohort
PJ Ruang persalinan & UGD
Efektifitas dan efisiensi
Tergambarnya efektifitas dan efisiensi penggunaan bed di ruang rawat inap
Pemakaian tempat tidur di Puskesmas rawat inap pada kurun waktu tertentu. BOR dibawah 40% untuk memberikan kesempatan kepada puskesmas agar dapat melaksanakan program-program UKM dan pembersihan sarana prasarana dan mengatur kecukupan ketenagaan
1 bulan
3 Bulan
10 40%
rekam medis
PJ rawat inap
Kompetensi tehnis, kesinambungan pelayanan
pelayanan yang terkoordinasi untuk menjamin kesinambungan pelayanan
Visite pasien rawat rawat inap dilakukan dilakukan oleh dokter
Jumlah hari perawatan di bagi hasil kali jumlah tempat tidur dengan jumlah hari perawatan di Puskesmas rawat inap pada kurun waktu tertentu. Catatan kinerja Puskesmas: 10 - 40% = 100% > 40 - < 45% = 75% > 45 - < 50% = 50% > 50 - < 55% = 25% < 10 atau >55% = 0% Jumlah visite yang dilakukan oleh dokter dibagi jumlah hari rawat inap di Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
1 bulan
3 bulan
100%
Rekam medik
PJ unitrawat inap
Jumlah rekam medis yang lengkap dibagi jumlah seluruh rekam medis di pelayanan rawat inap dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
Register
PJ rawat Inap
Jumlah pertolongan persalingan normal oleh tenaga kesehatan terlatih dan sesuai SOP dibagi
1 bulan
3 Bulan
100%
Register Kohort
PJ Ruang persalinan & Rawat gabung
2.3.5.Pelayanan satu hari ( one day care) Pelayanan satu hari ( One day care ) 0-24 jam jam dilakukan oleh tenaga yang kompeten
Keselamatan
2.3.6.Pelayanan Rawat Inap 1.BOR
2.Visite pasien rawat inap dilakukan oleh dokter
55
3.Kelengkapan pengisian rekam medik dalam 24 jam
Efektifitas
Rekam Medik terisi lengkap
4. Pertolongan persalinan normal oleh nakes terlatih
Keselamatan
Persalinan yang aman di Puskesmas
Rekam medik yang telah diisi lengkap dalam 24 jam setelah selesai pelayanan rawat inap oleh staf medis dan atau perawat (identitas, SOAP, KIE, Asuhan keperawatan, lembar observasi , lembar rujukan, asuhan gizi, resume medis, surat pemulangan, informed concent, monitoring rujukan, monitoring anestesi dan laporan operasi) Pertolongan persalinan normal (Persalinan pervaginam) oleh tenaga kesehatan yang terlatih APN ( Asuhan Persalinan Normal) dan
laboratorium 3.Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal (PMI)
laboratorium Keselamatan, efektivitas, efisiensi
Tergambarnya kualitas pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan mutu pelayanan laboratorium memenuhi +2SD- -2SD (Standar Deviasi) oleh Tenaga Puskesmas yang kompeten, dilakukan evaluasi, analisa dan tindak lanjut
Persalinan yang aman di Puskesmas yang sesuai dengan SOP
Pelayanan satu hari oleh tenaga kesehatan yang terlatih
Efektifitas dan efisiensi
Tergambarnya efektifitas dan efisiensi penggunaan bed di ruang rawat inap
Pemakaian tempat tidur di Puskesmas rawat inap pada kurun waktu tertentu. BOR dibawah 40% untuk memberikan kesempatan kepada puskesmas agar dapat melaksanakan program-program UKM dan pembersihan sarana prasarana dan mengatur kecukupan ketenagaan
Kompetensi tehnis, kesinambungan pelayanan
pelayanan yang terkoordinasi untuk menjamin kesinambungan pelayanan
Visite pasien rawat rawat inap dilakukan dilakukan oleh dokter
dibagi jumlah seluruh pemeriksaan dikali 100% Jumlah pemeriksaan mutu internal yang memenuhi standar dibagi jumlah pemeriksaan dalam 1 bulan dikali 100%
1 bulan
3 Bulan
100%
Hasil pemeriks aan baku mutu internal
PJ unit Laboratoriu m
Jumlah pelayanan satu hari oleh tenaga kesehatan terlatih dibagi seluruh pelayanan satu hari di Puskesmas dikali 100%
1 bulan
3 Bulan
100%
Register Kohort
PJ Ruang persalinan & UGD
Jumlah hari perawatan di bagi hasil kali jumlah tempat tidur dengan jumlah hari perawatan di Puskesmas rawat inap pada kurun waktu tertentu. Catatan kinerja Puskesmas: 10 - 40% = 100% > 40 - < 45% = 75% > 45 - < 50% = 50% > 50 - < 55% = 25% < 10 atau >55% = 0% Jumlah visite yang dilakukan oleh dokter dibagi jumlah hari rawat inap di Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
1 bulan
3 Bulan
10 40%
rekam medis
PJ rawat inap
1 bulan
3 bulan
100%
Rekam medik
PJ unitrawat inap
Jumlah rekam medis yang lengkap dibagi jumlah seluruh rekam medis di pelayanan rawat inap dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
Register
PJ rawat Inap
Jumlah pertolongan persalingan normal oleh tenaga kesehatan terlatih dan sesuai SOP dibagi seluruh persalinan di Puskesmas dikali 100% Jumlah konseling gizi pasien rawat inap dibandingkan jumlah kasus yang dirawat di Puskesmas dikali 100%
1 bulan
3 Bulan
100%
Register Kohort
PJ Ruang persalinan & Rawat gabung
2.3.5.Pelayanan satu hari ( one day care) Pelayanan satu hari ( One day care ) 0-24 jam jam dilakukan oleh tenaga yang kompeten
Keselamatan
2.3.6.Pelayanan Rawat Inap 1.BOR
2.Visite pasien rawat inap dilakukan oleh dokter
55
3.Kelengkapan pengisian rekam medik dalam 24 jam
Efektifitas
Rekam Medik terisi lengkap
4. Pertolongan persalinan normal oleh nakes terlatih
Keselamatan
Persalinan yang aman di Puskesmas
5.Pelayanan konseling gizi
Pemantauan
Tersedianya pelayanan konseling gizi di Puskesmas
Rekam medik yang telah diisi lengkap dalam 24 jam setelah selesai pelayanan rawat inap oleh staf medis dan atau perawat (identitas, SOAP, KIE, Asuhan keperawatan, lembar observasi , lembar rujukan, asuhan gizi, resume medis, surat pemulangan, informed concent, monitoring rujukan, monitoring anestesi dan laporan operasi) Pertolongan persalinan normal (Persalinan pervaginam) oleh tenaga kesehatan yang terlatih APN ( Asuhan Persalinan Normal) dan sesuai SOP Pelayanan konseling gizi untuk ibu hamil, balita/ bayi KEK, Obesitas, Diabetes Melitus, Hipertensi serta masalah gizi lainnya lainnya di Puskesmas rawat inap
1 bln
3 bulan
80%
Rekam medis
Petugas gizi
56
INDIKATOR KINERJA MUTU PENILAIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TUNJUNG TUNJUNG TAHUN 2018
No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
Periode Analisa
Cara penghitungan
Sumber Data
Penanggung Jawab/PJ Pengumpul Data
Target Th 2018
1
2
3
4
5
6
7
10
1
SKM ( Survei Kepuasan Masyarakat)
Pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan di Puskesmas (Permenpan RB no 18 Tahun 2014)
1 tahun sekali
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) dibagi Jumlah total pasien yang disurvei ( n minimal 150) dikali 100%
Survei dengan kuesioner,laporan, analisa dan RTL
Tim mutu Puskesmas
> 80 %
3.Kelengkapan pengisian rekam medik dalam 24 jam
Efektifitas
Rekam Medik terisi lengkap
4. Pertolongan persalinan normal oleh nakes terlatih
Keselamatan
Persalinan yang aman di Puskesmas
5.Pelayanan konseling gizi
Pemantauan
Tersedianya pelayanan konseling gizi di Puskesmas
Rekam medik yang telah diisi lengkap dalam 24 jam setelah selesai pelayanan rawat inap oleh staf medis dan atau perawat (identitas, SOAP, KIE, Asuhan keperawatan, lembar observasi , lembar rujukan, asuhan gizi, resume medis, surat pemulangan, informed concent, monitoring rujukan, monitoring anestesi dan laporan operasi) Pertolongan persalinan normal (Persalinan pervaginam) oleh tenaga kesehatan yang terlatih APN ( Asuhan Persalinan Normal) dan sesuai SOP Pelayanan konseling gizi untuk ibu hamil, balita/ bayi KEK, Obesitas, Diabetes Melitus, Hipertensi serta masalah gizi lainnya lainnya di Puskesmas rawat inap
Jumlah rekam medis yang lengkap dibagi jumlah seluruh rekam medis di pelayanan rawat inap dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
Register
PJ rawat Inap
Jumlah pertolongan persalingan normal oleh tenaga kesehatan terlatih dan sesuai SOP dibagi seluruh persalinan di Puskesmas dikali 100% Jumlah konseling gizi pasien rawat inap dibandingkan jumlah kasus yang dirawat di Puskesmas dikali 100%
1 bulan
3 Bulan
100%
Register Kohort
PJ Ruang persalinan & Rawat gabung
1 bln
3 bulan
80%
Rekam medis
Petugas gizi
56
INDIKATOR KINERJA MUTU PENILAIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TUNJUNG TUNJUNG TAHUN 2018
No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
Periode Analisa
Cara penghitungan
Sumber Data
Penanggung Jawab/PJ Pengumpul Data
Target Th 2018
1
2
3
4
5
6
7
10
1
SKM ( Survei Kepuasan Masyarakat)
Pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan di Puskesmas (Permenpan RB no 18 Tahun 2014)
1 tahun sekali
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) dibagi Jumlah total pasien yang disurvei ( n minimal 150) dikali 100%
Survei dengan kuesioner,laporan, analisa dan RTL
Tim mutu Puskesmas
> 80 %
2
Survei Kepuasan Pasien
Pernyataan puas oleh pelanggan terhadap unit pelayanan di Puskesmas (poli rawat jalan, UGD, Gigi, Lab, Farmasi, Rawat Inap, poli umum)
3 bulan untuk survey koin, 6 bulan untuk survey dengan kuesioner secara internal
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) dibagi Jumlah total pasien yang disurvei dikali 100%
Survei dengan metode koin dan atau kuesioner,laporan, analisa dan RTL
Tim mutu Puskesmas
> 80 %
3
Penanganan Pengaduan Pelanggan
Pernyataan ketidak puasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
sebulan sekali
Catatan Pengaduan Pelanggan, RTL, TL dan evaluasi hasil TL
Tim mutu Puskesmas
100%
4
Tidak terjadi hal yang membahayakan keselamatan pasien ( Sasaran keselamatan pasien)
Jumlah pengaduan pelanggan yang telah ditangani dibagi jumlah seluruh pengaduan dikali 100% Jumlah pasien dalam satu bulan dikurangi jumlah kejadian dalam waktu satu bulan dibagi jumlah pasien dalam satu bulan dikali 100 %
Rekam medis, Laporan keselamatan pasien (KTD, KPC,KNC,KTC) ,Survei, laporan infeksi nosokomial, Daftar tilik kepatuhan SOP komunikasi efektif dan hasil audit internal
PJ rekam medik,PJ masing2 unit layanan dan Tim Mutu
100%
Jumlah petugas yang mematuhi prosedur cuci tangan dibagi jumlah seluruh petugas yang diamati dikali 100% Jumlah petugas yang mematuhi prosedur penggunaan APD dibagi jumlah petugas yang diamati dikali 100%
Daftar Tilik SOP CTPS
Tim mutu dan Tim Audit
100%
Daftar Tilik SOP penggunaan APD
Tim Audit
100%
Jumlah penanggungjawab DTT dan sterilisasi yang mematuhi prosedur Desinfeksi Tingkat Tinggi ( DTT) dan sterilisasi dibagi jumlah seluruh penanggungjawab DTT dan sterilisasi yang diamati dikali 100% Jumlah petugas yang mematuhi prosedur menyuntik dibagi jumlah seluruh petugas yang diamati (sampling) dikali 100%
Daftar Tilik SOP penggunaan DTT dan Sterilisasi
Tim Audit
100%
ceklist menyuntik
Tim audit internal
100%
5
Sasaran Keselamatan Pasien meliputi: Tidak adanya kejadian salah identifikasi pasien,Tidak adanya kesalahan pemberian obat high alert/ perlu kewaspadaan tinggi, Tidak adanya kejadian pasien jatuh, Pencegahan terjadinya resiko infeksi, Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan, Kepatuhan penerapan komunikasi efektif Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) 1. Cuci tangan
2. Penggunaan APD saat melaksanakan tugas
Setiap bulan sekali
Prosedur cuci tangan sesuai dengan ketentuan 6 langkah cuci tangan dan 5 momen
Sebulan sekali
Petugas menggunakan APD ( alat pelindung diri) pada saat melaksanakan tugas khususnya di UGD, persalinan, laboratorium
Tiga bulan sekali
57
3. Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi
Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi adalah menghancurkan/membunuh mikroorganisme patogen pada benda dan instrumen dengan menggunakan zat kimia cair serta pemusnahan semua mikroorganisme termasuk spora bakteri
Sebulan sekali
4. Tindakan asepsis dan aspirasi sebelum menyuntik
Tindakan asepsis dan aspirasi yang dilakukan tenaga medis dan paramedis sebelum menyuntik untuk pasien di ruang tindakan/UGD. KIA. Imunisasi, gigi, laboratorium, rawat inap
Sebulan sekali
INDIKATOR KINERJA MUTU PENILAIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TUNJUNG TUNJUNG TAHUN 2018
No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
Periode Analisa
Cara penghitungan
Penanggung Jawab/PJ Pengumpul Data
Sumber Data
Target Th 2018
1
2
3
4
5
6
7
10
1
SKM ( Survei Kepuasan Masyarakat)
Pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan di Puskesmas (Permenpan RB no 18 Tahun 2014)
1 tahun sekali
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) dibagi Jumlah total pasien yang disurvei ( n minimal 150) dikali 100%
Survei dengan kuesioner,laporan, analisa dan RTL
Tim mutu Puskesmas
> 80 %
2
Survei Kepuasan Pasien
Pernyataan puas oleh pelanggan terhadap unit pelayanan di Puskesmas (poli rawat jalan, UGD, Gigi, Lab, Farmasi, Rawat Inap, poli umum)
3 bulan untuk survey koin, 6 bulan untuk survey dengan kuesioner secara internal
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) dibagi Jumlah total pasien yang disurvei dikali 100%
Survei dengan metode koin dan atau kuesioner,laporan, analisa dan RTL
Tim mutu Puskesmas
> 80 %
3
Penanganan Pengaduan Pelanggan
Pernyataan ketidak puasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
sebulan sekali
Catatan Pengaduan Pelanggan, RTL, TL dan evaluasi hasil TL
Tim mutu Puskesmas
100%
4
Tidak terjadi hal yang membahayakan keselamatan pasien ( Sasaran keselamatan pasien)
Jumlah pengaduan pelanggan yang telah ditangani dibagi jumlah seluruh pengaduan dikali 100% Jumlah pasien dalam satu bulan dikurangi jumlah kejadian dalam waktu satu bulan dibagi jumlah pasien dalam satu bulan dikali 100 %
Rekam medis, Laporan keselamatan pasien (KTD, KPC,KNC,KTC) ,Survei, laporan infeksi nosokomial, Daftar tilik kepatuhan SOP komunikasi efektif dan hasil audit internal
PJ rekam medik,PJ masing2 unit layanan dan Tim Mutu
100%
Jumlah petugas yang mematuhi prosedur cuci tangan dibagi jumlah seluruh petugas yang diamati dikali 100% Jumlah petugas yang mematuhi prosedur penggunaan APD dibagi jumlah petugas yang diamati dikali 100%
Daftar Tilik SOP CTPS
Tim mutu dan Tim Audit
100%
Daftar Tilik SOP penggunaan APD
Tim Audit
100%
Jumlah penanggungjawab DTT dan sterilisasi yang mematuhi prosedur Desinfeksi Tingkat Tinggi ( DTT) dan sterilisasi dibagi jumlah seluruh penanggungjawab DTT dan sterilisasi yang diamati dikali 100% Jumlah petugas yang mematuhi prosedur menyuntik dibagi jumlah seluruh petugas yang diamati (sampling) dikali 100%
Daftar Tilik SOP penggunaan DTT dan Sterilisasi
Tim Audit
100%
ceklist menyuntik
Tim audit internal
100%
ceklist KIE Etika batuk, rekam medis
Poli umum, poli TB, pendaftaran
100%
Cheklist monitoring pembuangan jarum
PJ Mutu
100%
5
Sasaran Keselamatan Pasien meliputi: Tidak adanya kejadian salah identifikasi pasien,Tidak adanya kesalahan pemberian obat high alert/ perlu kewaspadaan tinggi, Tidak adanya kejadian pasien jatuh, Pencegahan terjadinya resiko infeksi, Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan, Kepatuhan penerapan komunikasi efektif Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) 1. Cuci tangan
2. Penggunaan APD saat melaksanakan tugas
Setiap bulan sekali
Prosedur cuci tangan sesuai dengan ketentuan 6 langkah cuci tangan dan 5 momen
Sebulan sekali
Petugas menggunakan APD ( alat pelindung diri) pada saat melaksanakan tugas khususnya di UGD, persalinan, laboratorium
Tiga bulan sekali
57
3. Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi
Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi adalah menghancurkan/membunuh mikroorganisme patogen pada benda dan instrumen dengan menggunakan zat kimia cair serta pemusnahan semua mikroorganisme termasuk spora bakteri
Sebulan sekali
4. Tindakan asepsis dan aspirasi sebelum menyuntik
Tindakan asepsis dan aspirasi yang dilakukan tenaga medis dan paramedis sebelum menyuntik untuk pasien di ruang tindakan/UGD. KIA. Imunisasi, gigi, laboratorium, rawat inap
Sebulan sekali
5. KIE etika batuk
Petugas (medis, non medis, dan loket) melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Etika batuk sesuai dengan SOP kepada pasien yang batuk : pemberian masker pada pasien batuk, ada ruang tunggu/khusus untuk pasien TB, poster
setiap bulan
6. Pembuangan jarum suntik memenuhi standar
Pembuangan jarum suntik memenuhi standar bilan : Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam, tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (recapping), dibuang dalam wadah penampung limbah benda tajam (safety box), wadah ditutup dan diganti setelah 3/4 bagian terisi dengan limbah
1 bulan
Jumlah petugas yang melaksanakan SOP KIE Etika batuk sesuai prosedur dibagi jumlah seluruh petugas (medis, non medis, dan loket) yang diamati dikali 100% Jumlah safety box dengan jarum suntik yang tidak disarungkan kembali dibagi jumlah seluruh safety box dalam 1 bulan dikali 100%
58
INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL ( SPM ) PUSKESMAS TUNJUNG TAHUN 2018
1
No
Indikator SPM
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
Sumber data
(1)
(2)
(3)
(4)
(6)
(8)
Pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester II dan dua kali pada trimester III yang dilakukan Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda Register (STR).
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4 di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta dibagi Jumlah semua ibu hamil di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu
100%
Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar
3. Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi
Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi adalah menghancurkan/membunuh mikroorganisme patogen pada benda dan instrumen dengan menggunakan zat kimia cair serta pemusnahan semua mikroorganisme termasuk spora bakteri
Sebulan sekali
4. Tindakan asepsis dan aspirasi sebelum menyuntik
Tindakan asepsis dan aspirasi yang dilakukan tenaga medis dan paramedis sebelum menyuntik untuk pasien di ruang tindakan/UGD. KIA. Imunisasi, gigi, laboratorium, rawat inap
Sebulan sekali
5. KIE etika batuk
Petugas (medis, non medis, dan loket) melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Etika batuk sesuai dengan SOP kepada pasien yang batuk : pemberian masker pada pasien batuk, ada ruang tunggu/khusus untuk pasien TB, poster
setiap bulan
6. Pembuangan jarum suntik memenuhi standar
Pembuangan jarum suntik memenuhi standar bilan : Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam, tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (recapping), dibuang dalam wadah penampung limbah benda tajam (safety box), wadah ditutup dan diganti setelah 3/4 bagian terisi dengan limbah
1 bulan
Jumlah penanggungjawab DTT dan sterilisasi yang mematuhi prosedur Desinfeksi Tingkat Tinggi ( DTT) dan sterilisasi dibagi jumlah seluruh penanggungjawab DTT dan sterilisasi yang diamati dikali 100% Jumlah petugas yang mematuhi prosedur menyuntik dibagi jumlah seluruh petugas yang diamati (sampling) dikali 100% Jumlah petugas yang melaksanakan SOP KIE Etika batuk sesuai prosedur dibagi jumlah seluruh petugas (medis, non medis, dan loket) yang diamati dikali 100%
Daftar Tilik SOP penggunaan DTT dan Sterilisasi
Tim Audit
100%
ceklist menyuntik
Tim audit internal
100%
ceklist KIE Etika batuk, rekam medis
Poli umum, poli TB, pendaftaran
100%
Cheklist monitoring pembuangan jarum
PJ Mutu
100%
Jumlah safety box dengan jarum suntik yang tidak disarungkan kembali dibagi jumlah seluruh safety box dalam 1 bulan dikali 100%
58
INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL ( SPM ) PUSKESMAS TUNJUNG TAHUN 2018
1
No
Indikator SPM
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
Sumber data
(1)
(2)
(3)
(4)
(6)
(8)
Pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester II dan dua kali pada trimester III yang dilakukan Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda Register (STR).
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4 di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta dibagi Jumlah semua ibu hamil di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%
100%
%ibu bersalin mendapatkan pelayanan pesalinan =Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas kesehatan dibagi mlah semua ibu bersalin yang ada di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun dikali 100%
100%
Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar
Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10 T yaitu a) Timbang berat badan dan ukur tinggi b adan; b) Ukur tekanan darah; c) Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA) d) Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri); e) Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ); f) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) (TT) bila diperlukan; g) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan; h) Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya), pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi); yang pemberian pelayanannya disesuaikan dengan trimester kehamilan. i) Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan; j) Temu wicara (konseling) 2
Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar
persalinan yang dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan ( Polindes, Poskesdes, Puskesmas, bidan praktek swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin, balai kesehatan ibu dan anak, rumah sakit pemerintah maupun swasta) Pemerintah maupun Swasta yang memiliki Surat Tanda Register (STR) baik persalinan normal dan atau persalinan dengan komplikasi. 2
59
3
Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Pelayanan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu kepada Pelayanan Neonatal Esensial sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh Bidan dan atau perawat dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis di fasilitas pelayanan kesehatan (Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Bidan praktek swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin, balai kesehatan ibu dan anak, rumah sakit pemerintah maupun swasta), Posyandu dan atau kunjungan rumah
% bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir = Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan standar dibagi Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun dikali 100%
100%
4
Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
Pelayanan kesehatan kepada anak berusia 0-59 bulan oleh Bidan dan atau Perawat dan Jumlah balita 0 –59 bulan yang atau Dokter/DLP dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki Surat Tanda Register mendapat pelayanan kesehatan balita (STR) di fasilitas fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta, dan UKBM. UKBM. meliputi : sesuai standar dalam kurun waktu a) satu tahun dibagi Jumlah balita 0 –59
100%
Register Kohort Balita
INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL ( SPM ) PUSKESMAS TUNJUNG TAHUN 2018
1
No
Indikator SPM
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Target Th 2018
Sumber data
(1)
(2)
(3)
(4)
(6)
(8)
Pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester II dan dua kali pada trimester III yang dilakukan Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda Register (STR).
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4 di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta dibagi Jumlah semua ibu hamil di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%
100%
%ibu bersalin mendapatkan pelayanan pesalinan =Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas kesehatan dibagi mlah semua ibu bersalin yang ada di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun dikali 100%
100%
Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar
Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10 T yaitu a) Timbang berat badan dan ukur tinggi b adan; b) Ukur tekanan darah; c) Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA) d) Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri); e) Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ); f) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) (TT) bila diperlukan; g) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan; h) Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya), pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi); yang pemberian pelayanannya disesuaikan dengan trimester kehamilan. i) Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan; j) Temu wicara (konseling) 2
Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar
persalinan yang dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan ( Polindes, Poskesdes, Puskesmas, bidan praktek swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin, balai kesehatan ibu dan anak, rumah sakit pemerintah maupun swasta) Pemerintah maupun Swasta yang memiliki Surat Tanda Register (STR) baik persalinan normal dan atau persalinan dengan komplikasi. 2
59
3
Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Pelayanan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu kepada Pelayanan Neonatal Esensial sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh Bidan dan atau perawat dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis di fasilitas pelayanan kesehatan (Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Bidan praktek swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin, balai kesehatan ibu dan anak, rumah sakit pemerintah maupun swasta), Posyandu dan atau kunjungan rumah
% bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir = Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan standar dibagi Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun dikali 100%
100%
4
Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Pelayanan kesehatan kepada anak berusia 0-59 bulan oleh Bidan dan atau Perawat dan atau Dokter/DLP dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki Surat Tanda Register (STR) di fasilitas fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta, dan UKBM. UKBM. meliputi : a) Penimbangan minimal 8 kali setahun, pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali setahun b) Pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun. c) Pemberian imunisasi dasar lengkap
Jumlah balita 0 –59 bulan yang mendapat pelayanan kesehatan balita sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah balita 0 –59 bulan yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%
100%
Register Kohort Balita
5
Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Penjaringan kesehatan anak usia pendidikan dasar, minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yang dilakukan oleh Puskesmas. meliputi : a) Penilaian status gizi (tinggi (tinggi badan, berat badan, tanda klinis anemia); b) Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi dan napas); c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut; d) Penilaian ketajaman indera penglihatan dengan poster snellen; e) Penilaian ketajaman indera pendengaran dengan garpu tala;
Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang ada di wilayah kerja di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun ajaran.
100%
Buku Rapor Kesehatanku
6
Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 19 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Skrining kesehatan usia 15 - 19 tahun dilakukan di puskesmas dan jaringannya serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnnya yang bekerja sama dengan pemerintah daerah minimal 1 tahun sekali meliputi :
Jumlah penduduk usia 15 - 19 tahun yang mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dibagi jumlah penduduk usia 15 - 19 tahun di wilayah kerja puskesmas dikali 100.
100%
Layanan puskesmas dan jaringannya
Jumlah pengunjung berusia 60 tahun ke atas yang mendapat skrining kesehatansesuai standar minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun dibagiJumlah semua penduduk berusia usia 60 tahun ke atas yang ada di wilayah Kabupaten/Kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun perhitungan dikali 100%
100%
1.Pemeriksaan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar perut 2.Pemeriksaan tekanan darah . 3.Pemeriksanaan gula darah bagi usia > 40 tahun dan > 15 tahun dengan obesitas 4. Wawancara dengan SRQ 20 (20 Self Reporting Quessstioner ) 5. Pemeriksaan tajam penglihatan 6. Pemeriksaan tajam pendengaran 7.Pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan Pemeriksaan Payudara KLinis oleh Petugas Kesehatan (SADANIS) bagi wanita usia 30 - 59 tahun (Standar Pelayanan Minimal ke 6)
60
7
Setiap warga negara indonesia usia 60 tahun keatas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Pelayanan skrining kesehatan terhadap penduduk usia 60 th dilakukan sesuai kewenangan oleh : (1) Dokter; (2) Bidan; (3) Perawat; (4) Nutrisionis/Tenaga Gizi; (5) Kader Posyandu lansia/Posbindu diberikan di Puskesmas dan jaringannya, fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, maupun pada kelompok lansia, bekerja sama dengan pemerintah daerah. : (1)Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah. (2)Deteksi diabetes melitus dengan pemeriksaan kadar gula darah. (3)Deteksi kadar kolesterol dalam darah (4)Deteksi gangguan mental
3
Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Pelayanan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu kepada Pelayanan Neonatal Esensial sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh Bidan dan atau perawat dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis di fasilitas pelayanan kesehatan (Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Bidan praktek swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin, balai kesehatan ibu dan anak, rumah sakit pemerintah maupun swasta), Posyandu dan atau kunjungan rumah
% bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir = Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan standar dibagi Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun dikali 100%
100%
4
Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Pelayanan kesehatan kepada anak berusia 0-59 bulan oleh Bidan dan atau Perawat dan atau Dokter/DLP dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki Surat Tanda Register (STR) di fasilitas fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta, dan UKBM. UKBM. meliputi : a) Penimbangan minimal 8 kali setahun, pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali setahun b) Pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun. c) Pemberian imunisasi dasar lengkap
Jumlah balita 0 –59 bulan yang mendapat pelayanan kesehatan balita sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah balita 0 –59 bulan yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%
100%
Register Kohort Balita
5
Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Penjaringan kesehatan anak usia pendidikan dasar, minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yang dilakukan oleh Puskesmas. meliputi : a) Penilaian status gizi (tinggi (tinggi badan, berat badan, tanda klinis anemia); b) Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi dan napas); c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut; d) Penilaian ketajaman indera penglihatan dengan poster snellen; e) Penilaian ketajaman indera pendengaran dengan garpu tala;
Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang ada di wilayah kerja di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun ajaran.
100%
Buku Rapor Kesehatanku
6
Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 19 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Skrining kesehatan usia 15 - 19 tahun dilakukan di puskesmas dan jaringannya serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnnya yang bekerja sama dengan pemerintah daerah minimal 1 tahun sekali meliputi :
Jumlah penduduk usia 15 - 19 tahun yang mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dibagi jumlah penduduk usia 15 - 19 tahun di wilayah kerja puskesmas dikali 100.
100%
Layanan puskesmas dan jaringannya
Jumlah pengunjung berusia 60 tahun ke atas yang mendapat skrining kesehatansesuai standar minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun dibagiJumlah semua penduduk berusia usia 60 tahun ke atas yang ada di wilayah Kabupaten/Kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun perhitungan dikali 100%
100%
1.Pemeriksaan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar perut 2.Pemeriksaan tekanan darah . 3.Pemeriksanaan gula darah bagi usia > 40 tahun dan > 15 tahun dengan obesitas 4. Wawancara dengan SRQ 20 (20 Self Reporting Quessstioner ) 5. Pemeriksaan tajam penglihatan 6. Pemeriksaan tajam pendengaran 7.Pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan Pemeriksaan Payudara KLinis oleh Petugas Kesehatan (SADANIS) bagi wanita usia 30 - 59 tahun (Standar Pelayanan Minimal ke 6)
60
7
Setiap warga negara indonesia usia 60 tahun keatas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Pelayanan skrining kesehatan terhadap penduduk usia 60 th dilakukan sesuai kewenangan oleh : (1) Dokter; (2) Bidan; (3) Perawat; (4) Nutrisionis/Tenaga Gizi; (5) Kader Posyandu lansia/Posbindu diberikan di Puskesmas dan jaringannya, fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, maupun pada kelompok lansia, bekerja sama dengan pemerintah daerah. : (1)Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah. (2)Deteksi diabetes melitus dengan pemeriksaan kadar gula darah. (3)Deteksi kadar kolesterol dalam darah (4)Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku, termasuk kepikunan menggunakan Mini Cog atau Mini Mental Status Examination (MMSE)/Test Mental Mini atau Abreviated Mental Test (AMT) dan Geriatric Depression Scale (GDS).
8
Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
a) Mengikuti Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di FKTP. b) Pelayanan kesehatan sesuai standar diberikan kepada penderita Hipertensi di FKTP. c)Pelayanan kesehatan hipertensisesuai standar meliputi: pemeriksaan dan monitoring tekanan darah, edukasi, pengaturan diet seimbang, aktifitas fisik, dan pengelolaan farmakologis. d)Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan untuk mempertahankan tekanan darah pada <140/90 mmHg untuk usia di bawah 60 th dan <150/90 mmHg untuk penderita 60 tahun ke atas dan untuk mencegah terjadinya komplikasi jantung, stroke, diabetes melitus dan penyakit ginjal kronis. jika tekanan darah penderita hipertensi hipertensi tidak bisa dipertahankan maka penderita perlu dirujuk ke FKTL FKTL yang berkompeten. Sasaran: penduduk usia 15 tahun ke atas
Jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi 100% Jumlah estimasi penderita hipertensi berdasarkan angka prevalensi kab/kota dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama dikali 100%
100%
9
Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Pelayanan kesehatan diberikan oleh: a) Dokter/DLP b) Perawat c) Nutrisionis/Tenaga Gizi
% penyandang DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar = Jumlah penyandang DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi J umlah penyandang DM berdasarkan angka prevalensi DM nasional di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama dikali 100%
100%
Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja kab/kota yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada di wilayah kerja kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100% Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah orang dengan TB yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu satu
100%
kepada penyandang DM di FKTP sesuai standar penatalaksanaan sebagai berikut: a) Edukasi b) Aktifitas fisik c) Terapi nutrisi medis d) Intervensi farmakologis , termasuk pemeriksaan HbA1C.
meliputi
4
(empat)
pilar
61
10
Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Pelayanan kesehatan jiwa diberikan oleh perawat dan dokter Puskesmas pada ODGJ berat, meliputi: a) Edukasi dan evaluasi tentang: tanda dan gejala gangguan jiwa, kepatuhan minum obat dan informasi lain terkait obat, mencegah tindakan pemasungan, kebersihan diri, sosialisasi, kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana, dan/atau b) Tindakan kebersihan diri diri ODGJ berat ,promotif preventif dan mencegah terjadinya kekambuhan dan pemasungan.
11
Setiap ornag dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
Pelayanan kesehatan diberikan kepada seluruh orang dengan TB yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya di FKTP (puskesmas dan jaringannya) dan di FKTL baik pemerintah maupun swasta
100%
Instrumen monev Keswa
7
Setiap warga negara indonesia usia 60 tahun keatas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Pelayanan skrining kesehatan terhadap penduduk usia 60 th dilakukan sesuai kewenangan oleh : (1) Dokter; (2) Bidan; (3) Perawat; (4) Nutrisionis/Tenaga Gizi; (5) Kader Posyandu lansia/Posbindu diberikan di Puskesmas dan jaringannya, fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, maupun pada kelompok lansia, bekerja sama dengan pemerintah daerah. :
Jumlah pengunjung berusia 60 tahun ke atas yang mendapat skrining kesehatansesuai standar minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun dibagiJumlah semua penduduk berusia usia 60 tahun ke atas yang ada di wilayah Kabupaten/Kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun perhitungan dikali 100%
100%
(1)Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah. (2)Deteksi diabetes melitus dengan pemeriksaan kadar gula darah. (3)Deteksi kadar kolesterol dalam darah (4)Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku, termasuk kepikunan menggunakan Mini Cog atau Mini Mental Status Examination (MMSE)/Test Mental Mini atau Abreviated Mental Test (AMT) dan Geriatric Depression Scale (GDS). 8
Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
a) Mengikuti Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di FKTP. b) Pelayanan kesehatan sesuai standar diberikan kepada penderita Hipertensi di FKTP. c)Pelayanan kesehatan hipertensisesuai standar meliputi: pemeriksaan dan monitoring tekanan darah, edukasi, pengaturan diet seimbang, aktifitas fisik, dan pengelolaan farmakologis. d)Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan untuk mempertahankan tekanan darah pada <140/90 mmHg untuk usia di bawah 60 th dan <150/90 mmHg untuk penderita 60 tahun ke atas dan untuk mencegah terjadinya komplikasi jantung, stroke, diabetes melitus dan penyakit ginjal kronis. jika tekanan darah penderita hipertensi hipertensi tidak bisa dipertahankan maka penderita perlu dirujuk ke FKTL FKTL yang berkompeten. Sasaran: penduduk usia 15 tahun ke atas
Jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi 100% Jumlah estimasi penderita hipertensi berdasarkan angka prevalensi kab/kota dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama dikali 100%
100%
9
Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Pelayanan kesehatan diberikan oleh: a) Dokter/DLP b) Perawat c) Nutrisionis/Tenaga Gizi
% penyandang DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar = Jumlah penyandang DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi J umlah penyandang DM berdasarkan angka prevalensi DM nasional di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama dikali 100%
100%
Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja kab/kota yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada di wilayah kerja kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100% Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah orang dengan TB yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%
100%
Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar standar di fasyankes dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%
100%
kepada penyandang DM di FKTP sesuai standar penatalaksanaan sebagai berikut: a) Edukasi b) Aktifitas fisik c) Terapi nutrisi medis d) Intervensi farmakologis , termasuk pemeriksaan HbA1C.
meliputi
4
(empat)
pilar
61
10
Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Pelayanan kesehatan jiwa diberikan oleh perawat dan dokter Puskesmas pada ODGJ berat, meliputi: a) Edukasi dan evaluasi tentang: tanda dan gejala gangguan jiwa, kepatuhan minum obat dan informasi lain terkait obat, mencegah tindakan pemasungan, kebersihan diri, sosialisasi, kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana, dan/atau b) Tindakan kebersihan diri diri ODGJ berat ,promotif preventif dan mencegah terjadinya kekambuhan dan pemasungan.
11
Setiap ornag dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
Pelayanan kesehatan diberikan kepada seluruh orang dengan TB yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya di FKTP (puskesmas dan jaringannya) dan di FKTL baik pemerintah maupun swasta
12
Setiap orang beresiko terinfeksi HIV ( ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar
Pelayanan kesehatan kepada ibu hamil, pasien TB, pasien infeksi menular seksual seksual (IMS), waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan, dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya dan diberikan di FKTP (Puskesmas dan Jaringannya) dan FKTL baik pemerintah maupun swasta serta di lapas/rutan narkotika.
Instrumen monev Keswa
100%
62
INDIKATOR KELUARGA SEHAT PUSKESMAS TUNJUNG TAHUN 2018 Indikator
Definisi Operasinal
Target Tahun 2018 (T) dalam %
10
Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Pelayanan kesehatan jiwa diberikan oleh perawat dan dokter Puskesmas pada ODGJ berat, meliputi: a) Edukasi dan evaluasi tentang: tanda dan gejala gangguan jiwa, kepatuhan minum obat dan informasi lain terkait obat, mencegah tindakan pemasungan, kebersihan diri, sosialisasi, kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana, dan/atau b) Tindakan kebersihan diri diri ODGJ berat ,promotif preventif dan mencegah terjadinya kekambuhan dan pemasungan.
11
Setiap ornag dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
Pelayanan kesehatan diberikan kepada seluruh orang dengan TB yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya di FKTP (puskesmas dan jaringannya) dan di FKTL baik pemerintah maupun swasta
12
Setiap orang beresiko terinfeksi HIV ( ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar
Pelayanan kesehatan kepada ibu hamil, pasien TB, pasien infeksi menular seksual seksual (IMS), waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan, dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya dan diberikan di FKTP (Puskesmas dan Jaringannya) dan FKTL baik pemerintah maupun swasta serta di lapas/rutan narkotika.
Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja kab/kota yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada di wilayah kerja kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100% Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah orang dengan TB yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%
100%
Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar standar di fasyankes dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100%
100%
Instrumen monev Keswa
100%
62
INDIKATOR KELUARGA SEHAT PUSKESMAS TUNJUNG TAHUN 2018 Indikator
1.
Keluarga mengikuti KB
2.
Ibu melakukan persalinan di faskes
3.
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Definisi Operasinal Jika keluarga merupakan pasangan usia subur, suami atau isteri atau keduanya terdaftar secara resmi sebagai peserta/akseptor KB dan/atau menggunakan alat kontrasepsi. Dalam hal ini Tidak termasuk ( N ) : 1. WUS yg merencanakan Punya anak & Jumlah anaknya kurang dari 2 2. WUS sudah menopause pada umur 10-54 tahun 3. WUS mengalami gangguan reproduksi Jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi 0-12 bulan), persalinan ibu tersebut dilakukan di rumah sakit / puskesmas / klinik bersalin / praktik dokter / praktik bidan ( PMK No. 6 Tahun 2013 ) Jika di keluarga terdapat anak (usia 12-23 Bulan), telah mendapatkan imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1, DPT-HB2,DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4 dan Campak pada usia 0-11 bulan
Target Tahun 2018 (T) dalam %
100%
100%
100%
4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Jika di keluarga terdapat bayi >6-18 bulan, bayi tersebut selama 6 ulan pertama (0-6 bulan) hanya diberi air susu ibu (ASI) saja (ASI eksklusif)
100%
5.
Memantau pertumbuhan balita tiap bulan
Jika di keluarga terdapat balita tersebut terdapat balita yang bulan lalu ditimbang berat badannya untuk dicatat di posyandu(Min 8 kali/tahun.
100%
Penderita TB paru berobat sesuai standar
Jika dilkeluarga terdapat anggota keluarga yang menderita batuk sudah 2 (dua) minggu berturut-turut belum sembuh atau didiagnosis sebagai penderita tuberculosis (TB) Paru, penderita tersebut berobat sesuai petunjuk dokter/petugas kesehatan.
100%
Penderita hipertensi
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang berdasar pengukuran adalah penderita tekanan darah tinggi (hipertensi), ia
6.
7.
100%
INDIKATOR KELUARGA SEHAT PUSKESMAS TUNJUNG TAHUN 2018 Indikator
1.
Keluarga mengikuti KB
2.
Ibu melakukan persalinan di faskes
3.
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Definisi Operasinal Jika keluarga merupakan pasangan usia subur, suami atau isteri atau keduanya terdaftar secara resmi sebagai peserta/akseptor KB dan/atau menggunakan alat kontrasepsi. Dalam hal ini Tidak termasuk ( N ) : 1. WUS yg merencanakan Punya anak & Jumlah anaknya kurang dari 2 2. WUS sudah menopause pada umur 10-54 tahun 3. WUS mengalami gangguan reproduksi Jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi 0-12 bulan), persalinan ibu tersebut dilakukan di rumah sakit / puskesmas / klinik bersalin / praktik dokter / praktik bidan ( PMK No. 6 Tahun 2013 ) Jika di keluarga terdapat anak (usia 12-23 Bulan), telah mendapatkan imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1, DPT-HB2,DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4 dan Campak pada usia 0-11 bulan
Target Tahun 2018 (T) dalam %
100%
100%
100%
4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Jika di keluarga terdapat bayi >6-18 bulan, bayi tersebut selama 6 ulan pertama (0-6 bulan) hanya diberi air susu ibu (ASI) saja (ASI eksklusif)
100%
5.
Memantau pertumbuhan balita tiap bulan
Jika di keluarga terdapat balita tersebut terdapat balita yang bulan lalu ditimbang berat badannya untuk dicatat di posyandu(Min 8 kali/tahun.
100%
Penderita TB paru berobat sesuai standar
Jika dilkeluarga terdapat anggota keluarga yang menderita batuk sudah 2 (dua) minggu berturut-turut belum sembuh atau didiagnosis sebagai penderita tuberculosis (TB) Paru, penderita tersebut berobat sesuai petunjuk dokter/petugas kesehatan.
100%
Penderita hipertensi berobat teratur
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang berdasar pengukuran adalah penderita tekanan darah tinggi (hipertensi), ia berobat sesuai dengan petunjuk dokter/petugas kesehatan
100%
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa berat, penderita tersebut mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa dan tidak diterlantarkan dan/atau dipasung
100%
Tidak ada anggota keluarga yang merokok
ika tidak ada seorang pun anggota keluarga yang sering atau kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari tembakau. Termasuk di sini adalah jika anggota keluarga tidak pernah atau sudah berhenti dari kebiasaan menghisap rokok atau produk lain dari tembakau.
100%
10. Keluarga memiliki akses atau memiliki sarana air bersih
Jika keluarga memiliki akses air leding PDAM atau sumur pompa, atau sumur gali, atau mata air terlindung untuk keperluan seharihari.
100%
6.
7.
8.
9.
63
11. Keluarga mempunyai akses atau memiliki jamban sehat 12. Sekeluarga menjadi anggota JKN
Jika keluarga memiliki atau menggunakan sarana untuk membuang air besar (kakus) berupa kloset atau leher leher angsa atau plengsengan. plengsengan.
Jika seluruh anggota keluarga memiliki kartu keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan/atau kartu kepesertaan asuransi kesehatan lainnya.
64
100%
100%