Standar Nasional Indonesia
1. Nomor SNI : SNI 03-1750-1990
Judul : Mutu dan cara uji agregat beton
Ruang lingkup :
Standar ini menguraikan cara pemeriksaan agregat, dimaksudkan untuk mendapatkan bahan-bahan campuran beton yang memenuhi syarat, sehingga beton yang dihasilkan nantinya sesuai dengan yang diharapkan.
2. Nomor SNI : SNI 03-1968-1990
Judul : Metode pengujian analisis saringan agregat kasar dan halus
Ruang lingkup :
Metode ini digunakan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.
Menjadi Acuan Normatif untuk SNI :
1. SNI 03-6388-2000 Spesifikasi agregat tanah lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.
2. SNI 03-6474-2000 Metode uji penentuan indeks kuat tekan-bebas dari tanah yang digraut dengan bahan kimia.
3. SNI 03-6474-2000 Metode uji penentuan indeks kuat tekan-bebas dari tanah yang digraut dengan bahan kimia.
4. SNI 13-6790-2002 Metode penyiapan benda uji dari contoh tanah terganggu.
5. SNI 03-6797-2002 Tata cara klasifikasi tanah dan campuran tanah agregat untuk konstruksi jalan.
6. SNI 03-6811-2002 Spesifikasi bahan pencampur untuk beton semprot.
7. SNI 03-6821-2002 Spesifikasi agregat ringan untuk batu cetak beton pasangan dinding.
8. SNI 03-6877-2002 Metode pengujian kadar rongga agregat halus yang tidak dipadatkan.
9. SNI 03-6888-2002 Tata cara pemeriksaan pengolah campuran aspal.
10 SNI 03-6894-2002 Metode pengujian kadar aspal dari campuran beraspal dengan cara sentrifus.
3. Nomor SNI : SNI 03-1969-1990
Judul : Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar
Ruang lingkup :
Metode ini digunakan untuk menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu dari agregat halus serta angka penyerapan dari agregat kasar.
4. Nomor SNI : SNI 03-1970-1990
Judul : Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat halus
Ruang lingkup :
Metode ini digunakan untuk menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu, dan angka penyerapan dari pada agregat halus.
SNI revisi :
SNI 1970:2008 (Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus)
Lingkup standar menetapkan cara uji berat jenis kering dan berat jenis semu (apparent) serta penyerapan air agregat halus. Agregat halus adalah agregat yang ukuran butirannya lebih kecil dari 4,75 mm (No.4). Dalam standar dibahas penggunaan bahan, pelaksanaan dan peralatan yang berbahaya, dan tidak memasukkan masalah keselamatan yang berkaitan dengan penggunaannya. Dalam perhitungan berat jenis curah kering, berat jenis curah, berat jenis semu dan perhitungan penyerapan air, menggunakan rumus yang telah ditetapkan. Laporan hasil perhitungan berat jenis dibuat dengan ketelitian 0,01 yang terdekat dan penyerapan dengan ketelitian 0,1%. Perkiraan ketelitian yang digunakan dalam cara uji ini berdasarkan AASHTO T 84 (2004) Material Reference Laboratory Reference Sample Program.
Menjadi Acuan Normatif untuk SNI :
1. SNI 03-6877-2002 Metode pengujian kadar rongga agregat halus yang tidak dipadatkan.
2. SNI 03-6889-2002 Metode pengambilan contoh agregat.
3. SNI 13-6717-2002 Prosedur persiapan berat contoh sebanyak 1 kg.
5. Nomor SNI : SNI 03-1971-1990
Judul : Metode pengujian kadar air agregat
Ruang lingkup :
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar agregat.
6. Nomor SNI : SNI 03-1972-1990
Judul : Metode pengujian slump beton
Ruang lingkup :
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya slump beton (concrete slump).
SNI revisi :
SNI 1972:2008 (Cara uji berat slump beton).
Cara uji ini meliputi penentuan nilai slump beton, baik di laboratorium maupun di lapangan. Nilai-nilai yang tertera dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan digunakan sebagai standar. Standar ini tidak memasukkan masalah keselamatan yang berkaitan dengan penggunaannya. Pengguna standar ini bertanggung jawab untuk menyediakan hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan serta peraturan dan batasan-batasan dalam menggunakan standar ini. Catatan dalam tulisan standar ini memuat materi penjelasan. (tidak termasuk apa yang tercantum dalam tabel- tabel dan gambar-gambar) tidak boleh dipertimbangkan sebagai persyaratan dari standar.
Menjadi Acuan Normatif untuk SNI :
1. SNI 03-6818-2002 Spesifikasi bahan kering bersifat semen, cepat mengeras, dalam kemasan untuk perbaikan beton.
2. SNI 03-2834-2000 Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal.
7. Nomor SNI : SNI 03-1973-1990
Judul : Metode pengujian berat isi beton
Ruang lingkup :
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai berat isi agregat agar mempermudah para pengguna mengetahui proporsi yang sesuai dalam pencampuran beton.
8. Nomor SNI : SNI 03-1974-1990
Judul : Metode pengujian kuat tekan beton
Ruang lingkup :
Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan (compressive strength) beton dengan benda uji berbentuk silinder yang dibuat dan dimatangkan (curring) di laboratorium maupun di lapangan.
Menjadi Acuan Normatif untuk SNI :
1. SNI 03-6429-2000 Metode pengujian kuat tekan beton silinder dengan cetakan silinder di dalam tempat cetakan
2. SNI 03-2492-2002 Metode pengambilan dan pengujian beton inti.
3. SNI 03-6805-2002 Metode pengujian untuk mengukur nilai kuat tekan beton pada umur awal dan memproyeksikan kekuatan pada umur berikutnya
4. SNI 03-6809-2002 Tata cara estimasi kekuatan beton dengan metode maturity.
5. SNI 03-6818-2002 Spesifikasi bahan kering bersifat semen, cepat mengeras, dalam kemasan untuk perbaikan beton.
6. SNI 06-6867-2002 Spesifikasi abu terbang dan pozolan lainnya untuk digunakan dengan kapur.
7. SNI 03-6898-2002 Tata cara pelaksanaan pengambilan dan pengujian kuat tekan beton inti.
9. Nomor SNI : SNI 03-2417-1991
Judul : Metode pengujian keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles.
Ruang lingkup :
Metode ini digunakan untuk mengetahui angka keausan yang dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus lolos saringan No. 12 terhadap berat semula (%).
SNI revisi :
SNI 2417:2008 (Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles).
Metode pengujian ini meliputi prosedur untuk pengujian keausan agregat kasar dengan ukuran 75 mm (3 inci) sampai dengan ukuran 2,36 mm (saringan No.8) dengan menggunakan mesin abrasi Los Angeles.
Menjadi Acuan Normatif untuk SNI :
1. SNI 03-6388-2000 Spesifikasi agregat tanah lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.
2. SNI 03-2494-2002 Spesifikasi agregat beton penahan radiasi
3. SNI 03-6750-2002 Spesifikasi bahan laburan aspal satu lapis (burtu) dan bahan laburan aspal dua lapis (burda).
4. SNI 03-6751-2002 Spesifikasi bahan lapis penetrasi makadam.
10. Nomor SNI : SNI 03-2493-1991
Judul : Metode pembuatan dan perawatan contoh uji beton di laboratorium
Ruang lingkup :
Metode ini digunakan untuk pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium agar memenuhi syarat.
Menjadi Acuan Normatif untuk SNI :
1. SNI 03-6430.1-2000 Metode pengujian kuat tekan graut untuk beton dengan agregat praletak di laboratorium.
2. SNI 03-6431-2000 Metode pengujian waktu alir beton berserat dengan kerucut uji slump yang dibalik.
3. SNI 03-6451-2000 Metode pengujian kuat lentur adukan semen hidrolik.
4. SNI 03-6468-2000 Tata cara perencanaan campuran beton berkekuatan tinggi dengan semen portland dan abu terbang.
5. SNI 03-2491-2002 Metode pengujian kuat tarik belah beton.
6. SNI 03-6805-2002 Metode pengujian untuk mengukur nilai kuat tekan beton pada umur awal dan memproyeksikan kekuatan pada umur berikutnya.
7. SNI 03-6809-2002 Tata cara estimasi kekuatan beton dengan metode maturity.
8. SNI 03-6813-2002 Tata cara pembuatan silinder dan prisma uji untuk menentukan kekuatan dan densitas beton agregat praletak di laboratorium
9. SNI 03-6818-2002 Spesifikasi bahan kering bersifat semen, cepat mengeras, dalam kemasan untuk perbaikan beton
10 SNI 03-6880-2002 Spesifikasi beton struktural
11. Nomor SNI : SNI 03-2458-1991
Judul : Metode pengambilan contoh campuran beton segar
Ruang lingkup :
Metode ini digunakan untuk mendapatkan contoh beton segar yang dapat mewakili seluruh adukan beton.
SNI revisi :
SNI 2458:2008 (Tata cara pengambilan contoh uji beton segar).
Tata cara ini mencakup prosedur pengambilan contoh uji beton segar yang mewakili produk beton untuk menentukan kualitas beton sesuai persyaratan. Pengambilan contoh uji mencakup beton segar yang diproduksi dengan mesin pengaduk (mixer) stasioner, paving-mixer (penghampar) dan truk pencampur, serta pengambilan dari peralatan pengangkut (agitator dan non-agitator truck) yang digunakan untuk mengangkut beton yang dicampur secara terpusat.
Menjadi Acuan Normatif untuk SNI :
1. SNI 03-6431-2000 Metode pengujian waktu alir beton berserat dengan kerucut uji slump yang dibalik.
2. SNI 03-6868-2002 Tata cara pengambilan contoh uji secara acak untuk bahan konstruksi.
3. SNI 03-6880-2002 Spesifikasi beton struktural.
12. Nomor SNI : SNI 03-2816-1992
Judul : Metode Pengujian Kotoran organik dalam pasir untuk campuran mortar
dan beton
Ruang lingkup :
Metode ini digunakan dalam pekerjaan pengendalian mutu agregat.
13. Nomor SNI : SNI 03-3416-1994
Judul : Metode pengujian partikel ringan dalam agregat
Ruang lingkup :
Metode ini untuk menentukan besarnya kadar partikel ringan dalam agregat.
14. Nomor SNI : SNI 03-4142-1996
Judul : Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan
No. 200 (0,075 MM)
Ruang lingkup :
Metode ini digunakan untuk menghitung besarnya presentase jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan No. 200 (0,075 mm). Banyaknya bahan yang lolos saringan nomor 200 sesudah agregat dicuci sampai air cucian jernih. Identitas benda uji ditulis. Benda uji ditimbang dicuci di lewatkan di saringan, dihitung yang lolos dan yang tertahan.
Menjadi Acuan Normatif untuk SNI :
1. SNI 03-6388-2000 Spesifikasi agregat tanah lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.
2. SNI 03-6417-2000 Spesifikasi semen-tanah untuk bendungan urugan.
3. SNI 03-6877-2002 Metode pengujian kadar rongga agregat halus yang tidak dipadatkan.
15. Nomor SNI : SNI 03-4433-1997
Judul : Spesifikasi beton siap pakai
Ruang lingkup :
Persyaratan dan ketentuan teknis beton siap pakai dalam bentuk beton segar. Persyaratan bahan, peralatan produksi, cara memproduksi, pengangkutan dan penyerahan beton siap pakai, informasi yang perlu diberikan oleh produsen, persyaratan pengambilan contoh dan pengujian..
Menjadi Acuan Normatif untuk SNI :
1. SNI 03-6880-2002 Spesifikasi beton struktural.
16. Nomor SNI : SNI 03-2834-2000
Judul : Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal
Ruang lingkup :
Standar ini menetapkan tata cara pembuatan rencana campuran beton normal yang meliputi persyaratan umum dan persyaratan teknis perencanaan proporsi campuran beton untuk digunakan sebagai salah satu acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam merencanakan proporsi campuran beton tanpa menggunakan bahan tambah untuk menghasilkan mutu beton sesuai dengan rencana. Dalam standar ini dijelaskan persyaratan-persyaratan dan cara pengerjaan rencana campuran beton normal.
SNI ini merevisi :
SNI 03-2834-1992 (Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal).
Tata cara ini digunakan untuk merencanakan proporsi campuran beton tanpa menggunakan bahan tambahan. Tujuannya untuk mendapatkan proporsi campuran yang dapat menghasilkan mutu beton sesuai dengan rencana.
Acuan Normatif SNI :
1. SNI 03-1750-1990 Mutu dan cara uji agregat beton.
2. SNI 03-1972-1990 Metode pengujian slump beton.
3. SNI 03-2914-1992 Beton bertulang kedap air, Spesifikasi.
Menjadi Acuan Normatif untuk SNI :
1. SNI 03-3449-2002 Tata cara perancangan campuran beton ringan dengan agregat ringan.
2. SNI 7392:2008 Tata cara perencanaan dan pelaksanaan bangunan gedung menggunakan panel jaring kawat baja tiga dimensi (PJKB-3D) las pabrikan.
17. Nomor SNI : SNI 03-6369-2000
Judul : Tata cara pembuatan benda uji silinder beton
Ruang lingkup :
Standar ini menetapkan peralatan, bahan dan prosedur untuk pembuatan kaping silinder beton segar dengan semen murni, adukan semen dan silinder keras serta beton inti dengan adukan gypsum berkekuatan tinggi atau adukan belerang (dalamSI). Tata cara tidak mengatur hal-hal yang berkaitan dengan keamanan, bila ada maka harus dihubungkan dengan pemakaiannya.
SNI revisi :
SNI 6369:2008 (Tata cara pembuatan kaping untuk benda uji silinder beton).
18. Nomor SNI : SNI 03-2492-2002
Judul : Metode pengambilan dan pengujian beton inti
Ruang lingkup :
Standar ini menetapkan metode pengambilan dan pengujian betin inti yang meliputi cara pengambilan beton inti, persiapan pengujian dan penentuan kuat tekannya, metode ini tidak memberikan panduan penentuan pemboran beton inti atau lokasi pengeboran, dan tidak dilengkapi prosedur interpretasi hasil kuat tekan beton inti. Standar ini menjelaskan pengambilan beton inti, pemeriksaan, uji kuat tekan, hasil dan pelaporan hasil pengujian.
SNI ini merevisi :
SNI 03-2492-1991 (Metode pengambilan contoh benda uji beton inti).
Acuan Normatif SNI :
1. SNI 03-1974-1990 Metode pengujian kuat tekan beton
2. SNI 03-2491-1991 Metode pengujian kuat tarik - belah beton
19. Nomor SNI : SNI 03-6414-2002
Judul : Metode pengujian alat laboratorium
Ruang lingkup :
Dalam standar ini dibahas penggunaan bahan, pelaksanaan dan peralatan yang berbahaya, dan tidak memasukkan masalah keselamatan yang berkaitan dengan penggunaannya. Peralatan yang digunakan: 1) Timbangan, 2) Piknometer, 3) Cetakan, terbuat dari baja tebal 0,8 mm berbentuk frustum kerucut, 4) Batang penumbuk, 5) Oven yang mampu memanaskan sampai temperature 110º±5ºC, 6) Alat pengukur temperature, dengan ketelitian pembacaan 1ºC, dan 7) Alat bantu lain.
20. Nomor SNI : SNI 03-6815-2002
Judul : Tata cara mengevaluasi hasil uji kekuatan beton
Ruang lingkup :
Standar ini menetapkan tata cara mengevaluasi kekuatan beton meliputi, variasi-variasi dalam kekuatan beton, perilaku beton, metode pengujian, analisa data kekuatan dan kriteria. Contoh uji beton tergantung pada mutu material, pembuatan dan kontrol dalam pengujiannya, perbedaan kekuatan dapat ditemukan dari dua penyebab utama yang berbeda. Perbedaan dalam perilaku kekuatan yang terbentuk dari campuran beton dan bahan penyusunnya.
21. Nomor SNI : SNI 03-6820-2002
Judul : Spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan plesteran dengan
bahan dasar semen
Ruang lingkup :
Standar ini membahas tentang : bentuk dan ukuran, unsur perusak, sifat fisis, dan fungsi agregat halus dalam adukan dan plesteran yang digunakan untuk dinding luar maupun dalam. Agregat halus adalah agregat dengan besar butir maksimum 4,76 mm berasal dari alam atau hasil olahan. Agregat halus dalan plesteran dan adukan berfungsi sebagai : bahan pengisi, penahan penyusutan, dan penambah kekuatan.
22. Nomor SNI : SNI 03-6868-2002
Judul : Tata cara pengambilan contoh uji secara acak untuk bahan konstruksi
Ruang lingkup :
Standar ini menetapkan tata cara pengambilan contoh uji secara acak untuk bahan konstruksi, yang meliputi penentuan lokasi atau waktu yang tepat dalam pengambilan contoh. Bahan contoh yang diambil mencakup bahan dari ban berjalan atau aliran bahan, bahan perkerasan terpasang ditempat, bahan dari truk bermuatan. Deskripsi alat pengambilan contoh uji, ukuran contoh uji, atau penambahan contoh uji harus merujuk pada metode standar yang sesuai yang disebutkan dalam standar ini. Ketentuan dalam standar ini tidak dimaksudkan untuk menyelesaikan semua masalah keselamatan. Pemakai standar ini bertanggung¬jawab untuk menerapkan cara-cara keamanan dan kesehatan tertentu, dan menentukan terlebih dahulu batas-batas penerapan aturan yang digunakan.
American Standard Testing and Material
23. No. ASTM : ASTM C29
Title : Unit weight and voids in aggregate
(Metode pengujian berat volume agregat)
Scope :
Test method ASTM C29 covers the determination of unit weight in a compacted or loose condition and calculated voids in fine, coarse, or mixed aggregates based on the same determination. This test method is often used to determine unit weight values that are necessary for use for many methods of selecting proportions for concrete mixtures.
References :
1. ASTM C127 Specific Gravity and Absorption of Coarse Aggregate
2. ASTM C12 Specific Gravity and Absorption of Fine Aggregate
3. ASTM C125 Terminology Relating to Concrete and Concrete Aggregates
4. AASHTO T19 Unit Weight and Voids in Aggregates
24. No. ASTM : ASTM C33
Title : Standard Specifications for Concrete Aggregates
(Mutu dan cara uji agregat beton)
Scope :
This test method covers the determination of standard specifications for concrete aggregates. This test method is often used to determine the quality from aggregates and to get proportions for concrete mixtures.
25. No. ASTM : ASTM C39
Title : Compressive strength of cylindrical concrete specimens
(Pengujian kuat tekan beton dengan benda uji berbentuk silinder)
Scope :
This ASTM test method covers the determination of the unconfined compressive strength of cylindrical concrete specimens. The test method consists of applying a compressive axial load to molded cylinders (or cores) at a rate which is within a prescribed range until failure occurs. The compressive strength of the specimen is calculated by dividing the maximum load attained during the test by the cross-sectional area of the specimen..
References :
1. ASTM C617 Capping Cylindrical Concrete Specimens
2. ASTM C192 Making and Curing Concrete Test Specimens in the Laboratory
26. No. ASTM : ASTM C78
Title : Flexural strength of concrete
(Metode pengujian kuat tekan beton)
Scope :
This ASTM test method covers the determination of the flexural strength of concrete using a simple beam with third-point loading. The results are calculated and reported as the modulus of rupture.
References :
1. ASTM C496 Splitting Tensile Strength of Cylindrical Concrete Specimens
2. ASTM C39 Compressive Strength of Cylindrical Concrete Specimens
3. ASTM C192 Making and Curing Concrete Test Specimens in the Laboratory
27. No. ASTM : ASTM C117
Title : Materials finer than 75 mm (No. 200) sieve in mineral aggregates by
washing (Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan No. 200)
Scope :
This test method covers the determination of the particle size distribution of finer than 75 mm (No. 200).
References :
1. AASHTO T 11 Materials finer than 75 mm (No. 200) sieve in mineral aggregates by washing
28. No. ASTM : ASTM C127
Title : Specific gravity and absorption of coarse aggregate
(Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar)
Scope :
Test method ASTM C127 covers the determination of specific gravity and absorption of coarse aggregate. The specific gravity may be expressed as bulk specific gravity, saturated-surface-dry bulk specific gravity (SSD), or apparent specific gravity.
References :
1. ASTM C566 Total Moisture Content of Aggregate by Drying
29. No. ASTM : ASTM C128
Title : Specific gravity and absorption of fine aggregate
(Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat halus)
Scope :
Test method ASTM C128 covers the determination of bulk, SSD specific gravity, and apparent specific gravity, and absorption of fine aggregate. The bulk and apparent specific gravity are defined according to ASTM E12, while absorption is defined in ASTM C125.
References :
1. ASTM E12 Definitions of Terms Relating Density and Specific Gravity of Solids, Liquids, and Gases
2. ASTM C125 Terminology Relating to Concrete and Concrete Aggregates
3. ASTM C566 Total Moisture Content of Aggregate by Drying
30. No. ASTM : ASTM C131
Title : Resistance to degradation of small-size coarse aggregate by abrasion and
impact in the Los Angeles machine
(Metode pengujian keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles)
Scope :
This test method covers a procedure for testing sizes of coarse aggregate smaller than 1-1/2 inch (37.5 mm) for resistance to degradation using the Los Angeles testing machine.
References :
1. ASTM C535 Resistance to Degradation of Large-Size Coarse Aggregate by Abrasion and Impact in the Los Angeles Machine
2. ASTM E11 Specification for Wire-Cloth Sieves for Testing Purposes
31. No. ASTM : ASTM C136
Title : Sieve analysis of fine and coarse aggregates
(Metode pengujian analisis saringan agregat kasar dan halus)
Scope :
This test method covers the determination of the particle size distribution of fine and coarse aggregates by sieving. A weighed sample of dry aggregate is separated through a series of sieves of progressively smaller openings for determination of particle size distribution.
References :
1. ASTM E11 Specification for Wire Cloth Sieves for Testing Purposes
2. ASTM C33 Standard Specifications for Concrete Aggregates
3. ASTM C125 Standard Terminology Relating to Concrete and Concrete Aggregates
4. AASHTO T27 Sieve Analysis of Fine and Coarse Aggregates
32. No. ASTM : ASTM C143
Title : Slump of hydraulic cement concrete
(Metode pengujian slump beton)
Scope :
Test method ASTM C143 covers the determination of slump of hydraulic cement concrete. This test used to determine and measure how hard and consistent a given sample of concrete is before curing. The concrete slump test is, in essence, a method of quality control. For a particular mix, the slump should be consistent. The slump test has witnessed many technological advances, and some countries even perform the test using automated machinery.
References :
1. ASTM C 1362 The K-Slump Test
2. ASTM C 1170 The Vebe consistometer for roller-compacted concrete
3. AASHTO T 119 Standard Test Method for Slump of Hydraulic-Cement Concrete
4. BS EN 12350-4 The British compacting factor test
5. DIN 1048-1 The German flow table test
33. No. ASTM : ASTM C192
Title : Making and curing concrete test specimens in the Laboratory
(Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium)
Scope :
This ASTM practice covers procedures for making and curing test specimens of concrete in the laboratory under accurate control of materials and test conditions using concrete that can be consolidated by rodding or vibration. This practice also makes reference to typical plastic concrete tests such as the a) slump test, b) the unit weight, yield, and air content by gravimetric means, and c) the air content by pressure meter.