SO P UNIT LAYANAN PUSKESMAS SITIUNG I 1. Pengertian
2. Tujuan
No. Dokumen
:
No.Revisi
:
Tgl.terbit
:
Halaman
:
dr.Dwinanda Emira NIP.19790724200701 2004 a. Adalah Memberikan pembinaan terhadap jaringan pelayanan puskesmas dan jaringan fasilitas pelayanan kesehatan agar dapat memberikan pelayanan UKM dan UKP yang mudah diakses oleh masyarakat. b. Jaringan dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan kesehatan meliputi antara lain: puskesmas pembantu, puskesmas keliling, bidan didesa dan jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada diwilayah kerja. 1. Untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi di jejaring puskesmas. 2. memberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam hal pemasangan/ instalasi akses jaringan pada jaringan LAN 3. Kegiatan instalasi akses jaringan LAN diharapkan dapat dilaksanakan oleh pengguna secara jelas, efektif, efisien, dan terukur
3. Kebijakan 4. Referensi 5. Alat dan bahan 6. Prosedur
1) Membuat jadwal pelaksanaan pembinaan jaringan dan jejaring. 2) User internal BIG/ unit kerja meminta pemasangan layanan akses jaringan LAN melalui IT Hepldesk dengan menggunakan email/ telepon/surat. 3) IT Helpdesk mencatat permintaan tersebut pada dokumentasi IT Helpdesk dan meneruskannya kepada koordiantor jaringan melalui email. 4) Penanggung jawab jaringan menerima laporan dari IT Helpdesk dan mencatatnya dalam dokumentasi IT Data Center. 5) Penanggung jawab jaringan menginstruksikan teknisi jaringan untuk melakukan survei lokasi dan mencatat semua kebutuhan material supportnya. 6) Teknisi jaringan melakukan survei lokasi dan mencatat estimasi kebutuhan material instalasi jaringan. 7) Teknisi jaringan melaporkan hasil survei lokasi dan kebutuhan material instalasi jaringan kepada koordinator jaringan. 8) Koordinator jaringan menerima laporan hasil survei dari teknisi jaringan serta mereview kebutuhan material perangkat apakah sudah tersedia atau tidak. 9) Jika "Ya", koordinator jaringan menginstruksikan teknisi jaringan untuk melaksanakan instalasi akses jaringan LAN. 10) Teknisi jaringan melaksanakan instruksi dari koordinator jaringan untuk implementasi pemasangan akses jaringan LAN.
11) Teknisi jaringan mencatat semua hasil pekerjaannya dan melaporkannya kepada koordinator jaringan bahwa instalasi akses jaringan LAN sudah selasai. 12) Koordinator jaringan menerima laporan pekerjaan instalasi akses jaringan LAN dari teknisi jaringan dan melaporkan kepada IT Helpdesk perihal instalasi akses jaringan LAN sudah selesai dilaksanakan. 13) IT Helpdesk menerima laporan dari koordinator jaringan dan mengumumkannya kepada user/ unit kerja. 14) Jika "Tidak", koordinator jaringan berkoordinasi dengan kepala bidang dan tim DC untuk melaporkan kondisi serta untuk mendapatkan rekomendasi solusi dari kepala bidang. 15) Kepala bidang memberikan rekomendasi kebijakan teknis terkait keterbatasan stok perangkat jaringan dan kebutuhan material support lainnya. 16) Tim DC melakukan daftar kebutuhan perangkat jaringan/ material pendukung lainnya untuk di anggarkan pada tahun berikutnya. 17) Koordinator jaringan menginstruksikan kepada teknisi jaringan untuk memenuhi permintaan pemasangan akses jaringan LAN/ internet seoptimal mungkin 7. Bagan alir 8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Dokumen terkait 10. Rekaman historis
PEMBINAAN JARINGAN DAN JEJARING
SO P UNIT LAYANAN PUSKESMAS SITIUNG I 11. n
Pengertia
12.
Tujuan
13.
Kebijakan
14.
Referensi
15. Alat dan bahan 16. Prosedur
No. Dokumen
:
No.Revisi
:
Tgl.terbit
:
Halaman
:
dr.Dwinanda Emira NIP.19790724200701 2004 Adalah Memberikan pembinaan kepada petugas pengelola jaringan agar dapat menyimpan dokumen laporan (SP2TP) dan pengiriman laporan melalui akses jaringan LAN 4. Untuk memberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam hal pemasangan/ instalasi akses jaringan pada jaringan LAN 5. Kegiatan instalasi akses jaringan LAN diharapkan dapat dilaksanakan oleh pengguna secara jelas, efektif, efisien, dan terukur
18) User internal BIG/ unit kerja meminta pemasangan layanan akses jaringan LAN melalui IT Hepldesk dengan menggunakan email/ telepon/surat. 19) IT Helpdesk mencatat permintaan tersebut pada dokumentasi IT Helpdesk dan meneruskannya kepada koordiantor jaringan melalui email. 20) Penanggung jawab jaringan menerima laporan dari IT Helpdesk dan mencatatnya dalam dokumentasi IT Data Center. 21) Penanggung jawab jaringan menginstruksikan teknisi jaringan untuk melakukan survei lokasi dan mencatat semua kebutuhan material supportnya. 22) Teknisi jaringan melakukan survei lokasi dan mencatat estimasi kebutuhan material instalasi jaringan. 23) Teknisi jaringan melaporkan hasil survei lokasi dan kebutuhan material instalasi jaringan kepada koordinator jaringan. 24) Koordinator jaringan menerima laporan hasil survei dari teknisi jaringan serta mereview kebutuhan material perangkat apakah sudah tersedia atau tidak. 25) Jika "Ya", koordinator jaringan menginstruksikan teknisi jaringan untuk melaksanakan instalasi akses jaringan LAN. 26) Teknisi jaringan melaksanakan instruksi dari koordinator jaringan untuk implementasi pemasangan akses jaringan
LAN. 27) Teknisi jaringan mencatat semua hasil pekerjaannya dan melaporkannya kepada koordinator jaringan bahwa instalasi akses jaringan LAN sudah selasai. 28) Koordinator jaringan menerima laporan pekerjaan instalasi akses jaringan LAN dari teknisi jaringan dan melaporkan kepada IT Helpdesk perihal instalasi akses jaringan LAN sudah selesai dilaksanakan. 29) IT Helpdesk menerima laporan dari koordinator jaringan dan mengumumkannya kepada user/ unit kerja. 30) Jika "Tidak", koordinator jaringan berkoordinasi dengan kepala bidang dan tim DC untuk melaporkan kondisi serta untuk mendapatkan rekomendasi solusi dari kepala bidang. 31) Kepala bidang memberikan rekomendasi kebijakan teknis terkait keterbatasan stok perangkat jaringan dan kebutuhan material support lainnya. 32) Tim DC melakukan daftar kebutuhan perangkat jaringan/ material pendukung lainnya untuk di anggarkan pada tahun berikutnya. 33) Koordinator jaringan menginstruksikan kepada teknisi jaringan untuk memenuhi permintaan pemasangan akses jaringan LAN/ internet seoptimal mungkin 17. Bagan alir 18. Hal-hal yang perlu diperhatikan 19. Dokumen terkait 20. Rekaman historis
Pengertian Adalah Memberikan pembinaan kepada petugas pengelola jaringan agar dapat menyimpan dokumen laporan (SP2TP) dan pengiriman laporan melalui akses jaringan LAN Tujuan 1. Untuk memberikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam hal pemasangan/ instalasi akses jaringan pada jaringan LAN 2. Kegiatan instalasi akses jaringan LAN diharapkan dapat dilaksanakan oleh pengguna secara jelas, efektif, efisien, dan terukur. Prosedur 1. User internal BIG/ unit kerja meminta pemasangan layanan akses jaringan LAN melalui IT Hepldesk dengan menggunakan email/ telepon/surat. 2. IT Helpdesk mencatat permintaan tersebut pada dokumentasi IT Helpdesk dan meneruskannya kepada koordiantor jaringan melalui email. 3. Penanggung jawab jaringan menerima laporan dari IT Helpdesk dan mencatatnya dalam dokumentasi IT Data Center. 4. Penanggung jawab jaringan menginstruksikan teknisi jaringan untuk melakukan survei lokasi dan mencatat semua kebutuhan material supportnya. 5. Teknisi jaringan melakukan survei lokasi dan mencatat estimasi kebutuhan material instalasi jaringan.
6. Teknisi jaringan melaporkan hasil survei lokasi dan kebutuhan material instalasi jaringan kepada koordinator jaringan. 7. Koordinator jaringan menerima laporan hasil survei dari teknisi jaringan serta mereview kebutuhan material perangkat apakah sudah tersedia atau tidak. 8. Jika "Ya", koordinator jaringan menginstruksikan teknisi jaringan untuk melaksanakan instalasi akses jaringan LAN. 9. Teknisi jaringan melaksanakan instruksi dari koordinator jaringan untuk implementasi pemasangan akses jaringan LAN. 10. Teknisi jaringan mencatat semua hasil pekerjaannya dan melaporkannya kepada koordinator jaringan bahwa instalasi akses jaringan LAN sudah selasai. 11. Koordinator jaringan menerima laporan pekerjaan instalasi akses jaringan LAN dari teknisi jaringan dan melaporkan kepada IT Helpdesk perihal instalasi akses jaringan LAN sudah selesai dilaksanakan. 12. IT Helpdesk menerima laporan dari koordinator jaringan dan mengumumkannya kepada user/ unit kerja. 13. Jika "Tidak", koordinator jaringan berkoordinasi dengan kepala bidang dan tim DC untuk melaporkan kondisi serta untuk mendapatkan rekomendasi solusi dari kepala bidang. 14. Kepala bidang memberikan rekomendasi kebijakan teknis terkait keterbatasan stok perangkat jaringan dan kebutuhan material support lainnya. 15. Tim DC melakukan daftar kebutuhan perangkat jaringan/ material pendukung lainnya untuk di anggarkan pada tahun berikutnya. 16. Koordinator jaringan menginstruksikan kepada teknisi jaringan untuk memenuhi permintaan pemasangan akses jaringan LAN/ internet seoptimal mungkin.