Penempatan pasien dengan penyakit menular/sispek adalah penempatan pasien dalam satu ruangan sendiri (jika tidak tersedia) kelompokan kasus yang telah di konfirmasi secara terpisah di dalam ruangan /bangsaldengan beberapa tempat tidur dari kasus yang belum di konfirmasi /sedang di diagnosa. Bila ditempatkan dalam satu ruangan jarak dari antar tempat tidur harus lebih dari 2 m dan diantara tempat tidur harus ditempatkan mengahalang fisik seperti tirai/sekat.
2. Tujuan
:
Menghindari penularan penyakit melalui kontak langsung,droplet,airbone,da langsung,droplet,airbone,dann vehicle.
3. Kebijakan
:
4. Reerensi 5. Prosedur
: :
Setiap pasien dengan penyakit menular/sispek harus dengan penempatan secara terpisah /kohorting 1. Tempatkan pasien dirungan terpisah bila terdapat kontaminasi luas terhadaplingkungan (misal: dengan cairan keluar,diare,perdarahan massive). 2. Kamarterpisahdengan pintu tertutup,diwaspadai transmisi melalui udara,kekontak atausumber luka( missal luka dengan infeksi kuman gram positif). 3. Kamar terpisah /kohoting,fentilasidi buang keluar dengan ex houst kearahyang tidak di lalui orang (missal: kasus TBC) 4. Kamar terpisah dengan udara terkunci bila diwaspadai transmisi airbone luas(missal kasus varisela) 5. Kamar terpisah bila pasien kurang mampu menjaga kebersihan(anak,gangguan mental). 6. Bila kamar terpisah tidak memungkinkan untuk fasilitasi gunakan system kohorting. 7. Kasus di laporkan ke ruangan dengan telepon sebelumnya.
6.Diagram alir
Mulai
Penempatan pasien
Kamar terpisah dengan pintu tertutup
Kamar terpisah dengan kohorting
Kasus di laporkan keruangan
7.Unit Terkait
1. Ruang rawat inap 2. Ruang rawat jalan 3. Ruang UGD