Tanggal Terbit 27 Mei 2017 Dr. dr. Rina Previana Amiruddin, Sp.OG
. Pengertian
Mengelola limbah infeksius.
Tujuan
Mencegah terjadinya infeksi..
Kebijakan
Petugas IPSRS di RSIA Kartini
Prosedur
1. Masing – masing ruangan yang menghasilkan limbah medik infeksius seperti Instalasi Rawat Inap, Kamar Bersalin, dan Laboratorium Klinik harus memiliki: a. Tempat / bak sampah khusus limbah medik infeksius volume 100 -200 L (merah). b. Bak harus tertutup dan dilengkapi kantong plastik. c. Kereta dorong untuk mengangkut limbah infeksius. 2. Pengangkatan limbah medik dari masing – masing ruangan kepusat pemusnah limbah infeksius. a. Dilakukan oleh tenaga / pramu rumah tangga atau tenaga lain yang ditunjuk. b. Pengangkutan dilakukan minimal 1 kali dalam 24 jam. c. Waktu
pengiriman
limbah
medik
kelokasi
pusat
pemusnahan (Inecerator) jam 08.00 s/d 16.00 WIB. WIB. 3. Pemusnahan limbah medis Infeksius. a. Pengoperasian Inecerator dilakukan oleh tenaga instalasi
sanitasi. b. Panas pembakaran Inecerator dilakukan oleh tenaga instalasi sanitasi, c. Hasil akhir dari pembakaran limbah medik yang berupa abu dan padatan kering dimasukkan / ditanam kedalam yang telah dipersiapkan. 4. Pengawasan lapangan / infeksi dimasing – masing ruang penghasil limbah medik dilakukan secara berkala minimal 1 minggu sekali. 5. Pencatatan
/
inventarisasi
limbah
medik
yang
akan
dimusnakan dilakukan setiap hari. 6. Rekapitulasi jumlah limbah medik yang akan dimusnahkan inecerator minimal setiap bulan.