PENGUKURAN SUHU, PENGUKURAN TEKANAN dan KALIBRASI INSTRUMENTASIFull description
Deskripsi lengkap
SOP PENGUKURAN PENGUKURA N TEKANAN INTRAKRANIAL (TIK) MENGGUNAK MENGGUNAKAN AN KATETER INTRAVENTRIKULA INTRAVENTRIKULAR R
1. Tujuan: a. Untuk Untuk memanta memantau u teka tekanan nan intrak intrakran ranial ial b. Pengambilan CSS untuk biakan biakan dan spesimen laboratorium c. Pengambilan Pengambilan CSS untuk untuk mengendal mengendalikan ikan dan menurun menurunkan kan TIK TIK 2. Indikasi: Cedera kepala, hematoma intraserebri, hemoragi subanakroid, infeksi sistem saraf
pusat, edema serebri, dan hidrosefalus. 3. Kn! Kn!"a "ain indi dika kasi si:: Abnorm Abnormalit alitas as koagu koagulasi lasi dan edema edema serebri serebri umum umum yang yang mengak mengakiba ibatka tkan n entri entrikel kel mengalami kompresi. #. P$"s P$"sia ia%a %an n A&a A&a!: !: a. Pencukur b. Sikat scrubbetadine atau !adah spons dengan larutan poidon poidon iodin c. "idoka "idokain in dengan dengan atau atau tanpa tanpa epinef epinefrin rin untuk untuk in#ek in#eksi si d. Spuit $ sampai sampai %& cc dan dengan dengan #arum ukuran ukuran berbeda berbeda untuk untuk in#eksi in#eksi e. Pengga Penggantu ntung ng I' yang yang disamb disambung ung ketem ketempat pat tidur tidur f. (odu (odull dan dan moni monito torr tek tekan anan an g. Stopcock h. Tranduser i. Slang )&,$ cm #. % botol salin normal nonbakteriostatik k. Spuit %& ml ml dengan dengan #arum #arum %*+ untuk mengambil mengambil S l. "uer-"ok m. Salep betadine, betadine, tameng tameng mata steril, steril, dan plester plester * cm untuk balutan balutan diatas tempat tempat insersi n. Kateter intraentriku intraentrikular lar dan sistem penampung penampung drainase drainase eksterna. eksterna. Troli insersi TIK meliputi/
• • • • • • • •
(angkuk iodin 0or ulir Pemengang #arum +unting tumpul dan ta#am Pegangan pisau dan skalpel Spons 121 3arum entrikular %4 dan %*+ Spuit %& ml
'. Tindakan K$%$"aa!an Aa&: a. Isi spuit %& ml dengan S nonbakteriostatik steril untuk in#eksi. b. Sambungkn u#ung terbuka tranduser kebagian lubang stopcock. c. Sambungkan slang tekanan %5 inci kesisi lain kelubang stopcock. d. (atikan stopcock yang ke tranduser dan bilas slang tekanan. e. (atikan slang stopcock yang ke slang tekanan dan bilas tranduser, #alankan
stopcock yang ke tranduser dan slang. f. "epaskan spuit dan pasang "uer-"ok pada u#ung terbuka stopcock. Teknik aseptik harus digunakan ketika memasang dan membilas sistem. 3angan pernah menggunakan tranduser dengan sistem pembilas. g. Sambungkan tranduser ke kabel tekanan. Kabel tekanan harus disambulkan ke modul tekanan pada monitor. h. Plester tranduser ke gulungan handuk untuk mempertahankan posisi tranduser pada ketinggian yang tepat. i. Tinggikan kepala tempat tidur. "eher harus dipertahankan tetap pada posisi netral.
#.
Tempatkan barier pelindung diba!ah kepala. 6okter akan mencukur rambut sekitar insersi dan mengusapkan betadine atau spons yang direndam larutan poidon iodin pada larutan tersebut. 6okter harus menggunakan masker dan sarung tangan steril. 0ergantung pada kondisi pasien dan urgensi situasi, lidokain dapat di in#eksikan untuk menganastesi tempat insersi. 6engan menggunakan bor ulir, suatu bor lubang dapat dibuat anterior terhadap sutura koronal. Kateter dengan ka!at pemandu dimasukkan, diarahkan ke kantus mata dalam. Ka!at pemandu ditarik, dengan menggunakan teknik aseptik, u#ung sistem penampung drainase eksternal disambungkan ke kateter melalui suatu lubang atau katup. Sambungkan slang tekanan dari tranduser ke
u#ung lain lubang tersebut. U#ung distal kateter di#ahit ke kulit kepala. k. Catat tekanan pembukaan. l. Pertahankan tranduser pada tingkat foramen (onro. m. 7leskan salep betadine 8sesuai dengan petun#uk dokter9 diatas tempat insersi. Tutup tempat insersi dengan tameng mata steril atau kasa dan plester tameng tersebut atau kasa ditempatnya.
n. 6engan menggunakan tali yang tersedia, sokong sistem penampungdrainase eksternal dari penggantung I' yang dipasang di tempat tidur. :uang tetesan biasanya diposisikan %& sampai 5& cm diatas tinggi foramen (onro. o. CSS harus dialirkan secara intermitten atau kontinu sesuai dengan ketentuan. 6engan drainase intermitten, sistem drainase dihidupkan ketika TIK mencapai tingkat tertentu. 6okter biasanya memprogramkan drainase CSS ketika TIK sebesar 5& mm;g atau lebih. p. Sistem ini harus dimatikan yang ke arah drainase saat pembacaan TIK telah diperoleh untuk dokumentasi. Tekanan yang dikeluarkan ke arah
sistem
penampung dan men#auh dari tranduser dapat menyebabkan TIK rendah buatan. 4. P$na!a&aksanaan P$"aa!an Pasi$n a. ;indari lipatan pada sistem drainase. b. <aluasi dan dokumentasikan ke#erbihan, !arna, dan #umlah drainase. c. 0eri tahu dokter bila tidak ada drainase CSS saat ter#adi hipertensi intrakranial. d. Pastikan integritas sistem untuk mencegah masuknya udara dan infeksi. e. =ol> kan tranduser setiap pergantian tugas, setelah perubahan posisi atau ketika ada perubahan tiba-tiba pembacaan TIK atau bentuk gelombang. f. Antibiotik profilaktik dapat diberikan oleh dokter untuk mencegah infeksi otak g. Pantau bentuk gelombang pada monitor. 0entuk gelombang terdiri dari sedikitnya ) puncak. 0ila TIK meningkat , P5 ealuasi. 0ila P5 lebih tinggi dari P% curigai penurunan komplians. h. 0ertahu dokter bila bentuk gelombang abnormal
terlihat gelombang A
8gelombang plateau9 terlihat pada peningkatan transien tiba-tiba $&-%&& mm;g yang berlangsung $ samoai 5& menit. +elombang 0 8bentuk gigi gerga#i9 terlihat pada peningkatan TIK sampai $& mm;g dan ter#adi setiap )& detik sampai 5 menit. +elombang 0 menun#ukkan TIK tidak stabil. R$$"$nsi / Kidd, Pamela S. 5&%&. Pedoman Kepera!atan