DIREKTUR Tanggal Terbit dr. H. SULTAN, M.Kes Nip 19710206 200312 1 011
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL(SPO) PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
HALAMAN 1/3 Ditetapkan oleh
Merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab kesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan dan kematian yang akan datang 1. Umum
Meningkatkan mutu pelayanan KIA diseluruh wilayah dalam rangka penurunan angka kematian ibu dan perinatal 2. Khusus
Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal secara teratur dan berkesinambungan berkesinambungan Menetukan intervensi dan pembinasaan untuk masing-masing pihak yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam pembahsan kasus. Pelayan obstetric neonal emergency komprehensif di RSUD Prof.H.M. Anwar Makkatutu Makkatutu A. Persiapan bahan dan alat Materi kasus kematian maternal perinatal B. Langkah-langkah Langkah-langkah prosedur 1. persiapan a. Penelusuran dan melengkapi melengka pi data yang telah dilengkapi dil engkapi puskesmas b. Menentukan penyebab kematian c. Kesakitan Factor kondisi dan kesehatan bayi Factor sosial dan lingkungan Faktor pelayanan kesehatan kematian/kesakitan Pengisian format analisa penyebab kematian/kesakitan Menentukan rencana tindak lanjut masalah Menentukan lokasi audit perinatal Menentukan bentuk dan materi pengkayaan Menentukan narasumber Menyiapkan format yang akan dipakai Menyiapkan dan mengirim undangan Output dari persiapan AMP adalah sebgai berikut : Format otopsi format verbal perinatal yang sudah lengkap terisi Materi presentasi kasus analisa penyebab penyebab kematian atau kesakitan kesakitan ibu ibu dan Format analisa perinatal (format AMP 1) yang sudah lengkap
HALAMAN 2/3 Format analisa penyebab masalah dan upaya pemecahan masalah (format AMP 2) yang sudah diisi lengkap Jenis AMP :Medis atau Sosial Waktu dan tempat pelaksanaan AMP Kerangka acuan dan jadwal pertemuan Materi pengkayan (sesuai dengan penyebab masalah pada analisis kasus dengan format AMP1) Alat bantu pengkayaan Presentan Narasumber Moderator Peserta yang akan diundang Fasilitator Notulis dan buku notulen Format evaluasi pelaksanaan AMP (format AMP 3) Daftar hadir RTL dan rekomendasi AMP yang lalu Undangan 2. Pelaksanaan Pelaksanaan audit perinatal hendaknya mengikuti hal-hal berikut : Peserta pertemuan sebaiknya untuk kabupaten/kota dan provinsi paling banyak adalah 40 orang paling sedikit 30 orang. Tempat pertemuan sebaiknya tempat yang nyaman dengan ventilasi dan penerangan yang sesuai AVA dan alat bantu untuk penyajian dan pengkayaan sudah dipersiapkan dengan rapih Makalah dan materi sudah diperbanyak sesuai dengan jumlah peserta yang hadir Presentasi kasus sebaiknya oleh tim pengkaji (tidak langsung oleh tenaga kesehatan atau individu yang terkena kasus) menyajikan kronologis kejadian secara lengkap Pelaksanaan diskusi Pembahasan rencana tindak lanjut Pengkayaan oleh narasumber Pelaksanaan dan pengkayaan evaluasi Lama pertemuan sebaiknya 3-4 jam …… …
…… …
Output a) b) c) d) e)
dari pelaksanaan AMP adalah : Notulen dan pertemuan Daftar hadir pertemuan Format AMP 1 yang diisi lengkap Format AMP 2 yang diisi lengkap Format AMP 3 yang diisi lengkap
3. Pemantauan dan evaluasi AMP 1) Pemantauan Pemantauan dilakukan secara berjenjang dengan tujuan menilai apakah kegiatan rencana tindak lanjut AMP dilaksanakan atau tidak dan apakah ditindak lanjuti dengan upya peningkatan kualitas pelayanan dan pengelolaan program KIA di wilayah Kabupaten Bantaeng Pemantauan evaluasi AMP Kabupaten puskesmas Pelaporan dari puskesmas diolah dan dianalisis untuk digunakan sebagai masukan dalam pencegahan program KIA Pertemuan konsultasi rutin dikabupaten dapat dipakai untuk saling bertukar informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan audit atau upaya peningkatan kualitas pelayanan dan pengelolaan program KIA, umpan balik tentang hasil audit dan kasus yang dirujuk ke RS Supervise dipuskesmas Bila ada keterbatasan tenaga, dana, sarana, maka supervise dilakukan secara acak, disesuaikan dengan permasalahan atau peluang yang dipeskesmas, supervise inibertujuan memberikan bimbingan teknis yang menilai : Administrasi, misalnya merujuk dengan memakai formulir Teknis, yaitu persiapan terhadap pasien-pasien untuk dirujuk dan tata laksana kasus dilapangan Pelaksanaan proses, misalnya pelaksanaan otopsi verbal 2) Evaluasi Pencatatan dan pelaporan AMP a) Pencatatan i. Tingkat Puskesmas ii. RS Kabupaten Form MP (formulir maternal dan perinatal) Formulir ini dicatat data dasar ibu bersalin/ nifas/ perinatal yang masuk ke RS Form MA (formulir medical audit) Maternal atau perinatal yang mengisi formulir ini adalah dokter yang bertugas dibagian kandungan dan anak. b) Pelaporan Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang, yaitu : i. Laporan dari RS Kabupaten ke Dinkes ii. Laporan dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lain.
UNIT TERKAIT
Unit Gawat Darurat, Rawat Inap, Kamar Bersalin, Ruang Operasi