ABSTRAK
Standarisasi larutan dilakukan untuk mengetahui konsentrasi yang sesungguhnya dari suatu senyawa asam maupun basa dengan melakukan titrasi. Larutan standar juga digunakan dalam menetapkan konsentrasi suatu senyawa, misalnya dalam praktikum ini adalah asam asetat, yang juga dilakukan dengan prinsip titrasi. Percobaan ini dilakukan untuk membuat dan men-standarisasi larutan NaOH dengan larutan asam oksalat .! N kemu kemudi dian an untu untuk k mene meneta tapk pkan an kons konsen entr tras asii asam asam aset asetat at deng dengan an laru laruta tan n NaOH NaOH terstandarisasi. Pada percobaan ini dilakukan standarisasi NaOH dengan cara memasukkan ! mL laruta larutan n asam oksalat oksalat yang yang telah telah dibuat dibuat,, menetes meneteskan kan " tetes tetes indika indikator tor PP, PP, dan melakukan titrasi dengan NaOH sebagai titrannya. Setelah didapatkan larutan standar NaOH, barulah konsentrasi asam asetat dapat ditentukan dengan cara mentitrasi ! mL asam asetat yang ditambah " tetes indikator PP dengan larutan NaOH terstandarisasi. #erdasarka #erdasarkan n percobaan percobaan yang dilakukan didapat NaOH terstandari terstandarisasi sasi sebesar ,!"$ N. %an diperoleh kadar asam asetat sebesar !,& '. #erdasarkan percobaan ini dapat diketahui kadar sesungguhnya dalam asam asetat perdagangan yang beredar di pasaran.
(ata kunci ) standarisasi, ) standarisasi, titrasi, kadar, kadar, NaOH, NaOH, asam oksalat, asam asetat
PERCOBAAN 3 STANDARISASI NAOH DAN PENGGUNAANNYA UNTUK MENENTUKAN KONSENTRASI ASAM ASETAT PERDAGANGAN
3.1 PENDAHULUAN
".!.!
*ujuan Percobaan *ujuan dari percobaan ini adalah untuk )
!. +embuat dan menstandarisasi larutan naoh dengan asam oksalat ,! &. +enetapkan konsentrasi asam asetat dengan larutan naoh terstandarisasi
".!.& Latar #elakang Standarisasi merupakan penentuan ukuran yang harus diikuti dalam memprokduksikan sesuatu, sedangkan pembuatannya banyak macam ukuran barang yang akan diprokduksikan merupakan usaha simplikasi. Standarisasi adalah proses pembentukan yang bisa menjadi standar, prosedur standar atau praktek dan lain-lain. stilah standarisasi berasal dari kata standar yang berarti satuan ukuran sebagai pembanding kuantitas. Pada percobaan ini dilakukan / tahapan untuk melarutkan larutan yaitu dengan pembuatan larutan naoh, pembuatan asam asetat,standarisasi larutan naoh, dan penetapan konsentrasi asam oksalat. ndikator yang digunakan dalam percobaan ini adalah indikator pp. prinsipnya larutan harus dititrasikan dua kali sehingga larutan rata-rata Percobaan ini berman0aat untuk mahasiswa1mahasiswi teknik lingkungan. (arena mahasiswa mampu membuat dan membakukan larutan baku basa menggunakan senyawa padatan. Selain itu juga mampu menetapkan konsentrasi asam cuka perdagangan
3.2 DASAR TEORI
#erdasarkan pelarut, larutan dapat dibagi menjadi " bagian, yaitu larutan gas,larutan cair, dan larutan padat. %alam larutan gas tidak banyak interaksi atau pengaruh suatu komponen terhadap yang lain, karena partikelnya sangat berjauhan. Si0at larutan gas telah dibahas dalam hukum tekanan parsial %alton. Syukri, !222 Standarisasi merupakan suatu proses yang digunakan untuk menentukan secara teliti konsentrasi suatu larutan. Larutan standar kadang-kadang dapat dibuat dengan menimbang secara teliti sejumlah contoh 3at terlarut solute yang digunakan untuk melarutkannya ke dalam 4olume larutan yang secara teliti telah diukur 4olumenya. 5ara ini biasanya tidak dapat dilakukan, karena relati0 sedikit pereaksi kimia yang dapat diperoleh dalam bentuk murni untuk memenuhi permintaan analis akan ketelitiannya. #eberapa 3at tadi yang memadai dalam hal ini disebut standar primer. Suatu larutan lebih umum distandarisasikan dengan cara titrasi yang pada proses itu ia beraksi dengan sebagian berat dari standar primer. 6ntuk titrasi asam basa biasanya dibuat larutan-larutan asam atau basa dengan konsentrasi yang diinginkan dan kemudian distadarisasikan salah satu larutan dengan suatu standar primer. Larutan yang telah distandarisasikan dapat dipakai sebagai suatu standar sekunder untuk memperoleh normalitas larutan yang lainnya %ay, !227 8at yang digunakan untuk larutan standar primer, harus memenuhi persyaratan berikut) !. 8at yang digunakan untuk larutan standar primer, harus memenuhi persyaratan berikut) +udah diperoleh dalam bentuk murni maupun dalam keadaan yang diketahui &. (emurniannya harus stabil. ". 8at ini mudah dikeringkan, tidak higroskopis , sehingga tidak menyerap uap air dan 5O& pada waktu penimbangan Sukmariah, !22.
%alam larutan cair, antara partikel komponen larutan terdapat interaksi yang relati4e kuat. Partikel 3at terlarut bergerak bersama pelarut ke segala arah
dalam bejana. Oleh sebab itu, dua jenis 3at terlarut dapat bertabrakan dan menimbulkan reaksi. 9eaksi kimia dapat terjadi dalam larutan cair. 5ontohnya dalam air laut,sungai, dan dalam organisme. #anyak 3at kimia dapat direaksikan dengan 3at lain setelah dalam bentuk larutan cair. %alam hal ini pelarut ber0ungsi sebagai medium reaksi. Oleh sebab itu mempelajari tentang larutan cair sangat penting dalam ilmu kimia.Syukri, !222 Larutan- larutan yang mempunyai normalitas yang diketahui sangat berguna walaupun hanya satu diantara pereaksi itu yang terlarut. %alam hal ini jumlah gram ekui4alen atau miliekui4alen peraksi yang tidak terlarut dapat dihitung dengan cara biasa, yaitu dengan membagi massa contoh dalam gram atau miligram dengan bobot ekui4alennya. :umlah g-ek atau mek satu pereaksi tetap harus sama dengan g-ek atau mek 3at yang lain #rady, !222 (imia analitik bisa dibagi menjadi menjadi bidang-bidang yang disebut analisis kualitati0 dan
analisis
kuantitati0. ;nalisis kuantitati0 berkaitan
denganidenti0ikasi 3at<3at kimia dan mengenali unsur atau senyawa apa yang ada dalam suatu sampel. Sedangkan analisis kuanlitati0 berkaitan dengan penetapan berupa banyak suatu 3at tertentu yang terkandung dalam suatu sampel. 8at yang ditetapkan tersebut seringkali dinyatakan sebagai analit, yang menyusun entah sebagian kecil atau sebagian besar sampel yang dianalisis %ay, !227 ;ir yang dipakai sehari-hari bukanlah air murni, tetapi mengandung berbagai 3at terlarut yang tidak diketahui dengan pasti. #ila mengandung senyawa elektrolit, kemungkinan air akan bersi0at asam atau basa, yang dapat ditentukan dengan kertas lakmus. :ika setelah kertas lakmus dicelupkan menjadi merah, menandakan air bersi0at asam, dan bila biru bersi0at basa. (ertas lakmus adalah kertas yang mengandung suatu senyawa yang disebut indicator, yaitu yang mempunyai warna khusus pada ph tertentu. %engan mengubah ph larutan , warna indikator juga dapat berubah dengan sendirinya Syukri, !222 #ila beberapa indikator dicampur akan menghasilkan perubahan warna dalam berbagai daerah ph. ndikator campuran ini disebut indikator uni4ersal karena dapat menentukan ph larutan dalam berbgai nilai. ndikator jenis ini telah dibuat dengan dalam bentuk kertas agar praktis memakainya. Setelah dicelupkan
ke dalam larutan, akan timbul warna tertentu dan kemudian dicocokkan dengan warna yang tertera pada kotaknya Syukri, !222 *itrasi adalah penambahan secara cermat suatu larutan yang mengandung 3at yang konsentrasinya diketahui, kepada larutan kedua yang mengandung 3at yang konsentrasinya tidak diketahui, yang akan mengakibatkan reaksi antara keduanya secara kuantitati0. Selesainya reaksi yaitu pada titik akhir ditandai dengan semacam perubahan si0at 0isis, misalnya warna campuran yang bereaksi O=toby, &! 9eaksi asidi
!. 9eaksi harus berlangsung cepat, sehingga titrasi dapat dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama. &. 9eaksi harus sederhana dan diketahui dengan pasti, sehingga didapat kesetaraan yang pasti dalam reaktan. ". 9eaksi harus berlangsung secara sempurna. /. +empunyai massa ekui4alen yang besar Sukmariah, !22 (on4ersi dari suatu kemolaran ke normalitasan adalah mengalikan 4alensi n asam atau basa dengan kemolaran. Sebaliknya dari suatu kenormalan ke satuan kemolaran adalah membagi kemolaran dengan 4alensi asam atau basa. (on4ersi ini dapat dirumuskan sebagai berikut) +
N
%engan rumus ) >; . +; . n; ? ># . +# . n# (eterangan ) >; ? >olume sebelum pengenceran +; ? +olaritas sebelum pengenceran ># ? >olume setelah pengenceran +# ? +olaritas setelah pengenceran n; ? >alensi asam n# ? >alensi basa (eenan, !22!. Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya telah diketahui. Larutan standar biasanya diteteskan dari buret kedalam suatu erlemeyer yang mengandung 3at yang akan ditentukan kadarnya sampai reaksi selesai. Proses ini dinamakan titrasi. *itik dimana reaksi telah selesai disebit titik akhir teoritis Sukmariah, !22 )
3.3 METODOLOGI PERCOBAAN
".".! ;lat ;lat < alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah ) - Neraca analitik - Aelas beker - Hotplate - Labu takar - Aelas ukur - #uret - Aelas arloji
- @rlenmeyer - Pipet gondok - Pipet tetes - 5orong - Propipet - Sudip
9angkaian ;lat
Aambar ".! 9angkaian ;lat *itrimetri
(eterangan) !. Stati0 &. #uret ". @rlenmeyer
".".& #ahan #ahan < bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah ) - Naoh - ndikator pp - Aquadest - ;sam aseton - ;sam oksalat "."." Prosedur (erja
".".".! Pembuatan larutan Naoh ,! N !. %itimbang & gram Naoh &. %imasukkan ke dalam gelas bekker dan larutkan B ml aCuadest ". %imasukkan larutan Naoh ke dalam labu ukur B ml /. %itambahkan aquadest sampai tanda batas B. %ikocok hingga homogen ".".".& Pembuatan larutan ;sam Oksalat !. %itimbang !,!" gram oksalat, gerus kalau perlu &. %imasukkan ke dalam gelas bekker, dan tambahkan aCuadest secukupnya, aduk dan larutkan ". %imasukkan larutan asam oksalat ke dalam labu ukur &B ml /. %itambahkan aquadest sampai tanda tera B. %ikocok dan homogenkan "."."." Standarisasi larutan Naoh ! %imasukkan ! ml larutan asam oksalat ke dalam @rlenmeyer & %itambahkan " tetes indikator pp " %ititrasi dengan larutan naoh yang dibuat pada langkah ! sampai larutan berwarna merah muda / %icatat 4olume larutan Naoh yang diperlukan B %ilakukan titrasi dua kali , sehingga didapatkan 4olume naoh rata-rata
"."."./ Penetapan konsentrasi ;sam ;setat ! %imasukkan asam asetat perdagangan atau asam cuka sebanyak ! ml ke & "
dalam labu takar ! ml %itambahkan aquadest sampai tanda batas , kocok dan homogenkan %iambil ! ml larutan asam cuka yang telah diencerkan dan masukkan ke
/ B
dalam erlenmeyer %itambahkan " tetes indikator pp %ititrasi dengan larutan naoh yang telah distandarisasi sampai larutan
berwarna merah muda D %icatat 4olume larutan naoh yang diperlukan $ %ilakukan titrasi dua kali, sehingga didapatkan 4olume naoh rata-rata
3.4 HASIL DAN PEMBAHASAN
"./.! Hasil Pengamatan *abel ".! Pembuatan larutan Naoh ,! N No ! &
Langkah Percobaan Hasil Pengamatan +enimbang naoh pekat dengan menggunakan - +olaritas naoh ? & gram neraca analitik +emasukkan aCuadest ke dalam gelas bekker, -Larutan yang hangat menjadi kemudian panaskan dengan hotplate, ketika
"
lebih panas , suhu larutan
larutan hangat masukkan naoh +emindahkan larutan yang ada di gelas
meningkat - >olume labu
bekker ke labu takar , menambahkan aCuadest hingga tanda tera
*abel ".& Pembuatan larutan ;sam Oksalat No ! &
Langkah Percobaan +enimbang asam oksalat dengan neraca analitik +emasukkan asam oksalat ke dalam gelas bekker, menambahkan aCuades dan aduk, memindahkan ke dalam labu ukur dan menambahkan aCuadest sampai tanda tera
-
Hasil Pengamatan +olaritas asam oksalat ? !,!" gram >olume labu takar ? &B ml
"
+engocok larutan agar homogen
-
Larutan homogen
*abel "." Standarisasi Naoh No ! & "
Langkah Percobaan +emasukkan asam oksalat ke dalam @rlenmeyer &B ml +enambahkan ndikator pp " tetes +entitrasi larutan asam oksalat sampai terjadi perubahan warna, hitung 4olume naoh
/
yang diperlukan untuk titrasi +entitrasi larutan asam oksalat sampai
-
Hasil Pengamatan >olume asam oksalat ? ! ml
-
>! naoh ? ! ml >! asam oksalat ? ! ml
-
>! naoh yang diperlukan ?
terjadi perubahan warna, hitung 4olume naoh B
yang diperlukan untuk titrasi +elakukan titrasi sekali lagi agar
D
mendapatkan 4olume rata-rata +enghitung 4olume rata-rata
$",& ml -
>& naoh yang diperlukan ? $&,/ ml
Volume rata−rata=
V 1 + V 2 2
73,2 ml + 72,4 ml
-
?
-
? $&,7 ml
Langkah Percobaan +emasukkan asam asetat ke dalam gelas
-
bekker +emindahkan ke dalam labu takar,
Hasil Pengamatan >olume asam asetat ? ! ml
-
2
*abel "./ Penetapan konsentrasi ;sam ;setat No ! &
>olume labu takar ? ! ml
"
tambahkan akuades hingga tanda tera +engambil ! ml larutan asam asetat yang
-
>olume asam asetat ? ! ml
-
>! naoh yang diperlukan ?
-
!$,! ml Larutan berwarna pink
telah diencerkan, masukkan ke dalam / B
erlenmeyer +enambahkan " tetes indikator pp +elakukan titrasi terhadap asam asetat dengan larutan naoh pada langkah ! sebagai titrat dan asam asetat sebagai titran , amati perubahan warna dan catat 4olume naoh yang
D
diperlukan +elakukan titrasi yang kedua kali
-
$
+elakukan titrasi yang ketiga
-
7
+enghitung 4olume naoh rata-rata
-
>& naoh yang diperlukan ? !$,& ml >" naoh yang diperlukan ? !$ ml >olume rata-rata ? V 1 + V 2 + V 3
3 17,1 + 17,2 + 17
-
?
-
? !$,! ml
3
"./.& Pembahasan "./.&.! Pembuatan Larutan Naoh ,! N Pada percobaan ini, didapatkan naoh teoritis adalah ,! N. Si0at reaksi yang terjadi adalah ketika aCuadest diangkat dari hot plate dan dimasukkan naoh, larutan bertambah panas. Hal ini karena 5O & mempengaruhi hasil reaksi yang terjadi. Naoh digunakan sebagai bahan baku karena 3at yang mudah terkontaminasi dan ketika dilarutkan menjadi panas. Si0at naoh yaitu higroskopis yang mudah menarik uap air dari udara dan juga mudah bereaksi dengan 5O & dalam udara. 9eaksi yang terjadi adalah ) Naoh"EH&O!
NaOHeC
F..".!
"./.&.& Pembuatan Larutan ;sam Oksalat Pada percobaan ini didapatkan konsentrasi asam oksalat teoritis adalah sebesar ,! N. Si0at asam oksalat adalah dalam keadaan murni asam oksalat senyawa (ristal , larut dalam air. ;sam oksalat digunakan sebagai larutan primer karena larutan ini tidak bersi0at higroskopis dan memiliki berat ekui4alen yang tinggi sehingga mengurangi kesalahan dalam penimbangan 3at. 9eaksi yang terjadi adalah )
5&H&O/sEH&Oe
5&H&O/aC
F..".&
"./.&." Standarisasi Larutan NaOH Sebelum digunakan untuk mentitrasi asam cuka, larutan naoh harus distandarisasi karena naoh merupakan 3at yang mudah terkontaminasi, hal ini mengakibatkan konsentrasi naoh yang dihasilkan juga tidak tepat. ;sam oksalat berguna sebagai larutan standar primer karena asam oksalat memiliki berat ekui4alen yang tinggi sehingga tidak berpengaruh kemurniannya. ndikator pp digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi sehingga larutan yang tidak berwarna menjadi larutan berwarna merah muda. 9ange indikator pp adalah 7,22,D. Perubahan warna akan terjadi pada saat mencapai titik ekui4alen, yaitu titik dimana jumlah larutan standar naoh sama dengan larutan asam oksalat. >olume naoh yang digunakan pada titrasi pertama sebesar $",& ml, dan pada titrasi kedua $&,/ ml sehingga didapat 4olume rata-rata naoh $&,7 dan konsetrasi naoh sebesar ,!"$ N. 9eaksi yang terjadi adalah ) 5&H&O/E&H&OE&NaOH
Na&5!O/E/H&O
"./.&./ Penetapan (onsentrasi ;sam Oksalat
F.."."
*ujuan dilakukan
percobaan
ini
adalah
menetapkan
asam
cuka
perdagangan untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan kadar yang sebenarnya. ;nalisis yang digunakan untuk secara alkalimetri yaitu dengan cara menitrasi larutan asam cuka perdagangan dengan larutan baku. Naoh yang digunakan sebagai titrat dan dan asam asetat sebagai titrannya. ndikator pp digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi dengan perubahan larutan menjadi merah muda yang berarti larutan tersebut bersi0at basa. %alam larutan asam indikator pp tidak mengubah warna. (onsentrasi asam cuka yang didapatkan sebesar !,&. 9eaksi yang terjadi adalah ) Naoh E 5H"5OOH
5H"5OONaEH&O
F.."./
Perubahan angka terjadi pada saat titrasi pertama sebesar !$,! ml, titrasi kedua!$,& ml dan titrasi ketiga !$ ml. %an 4olume Naoh rata- rata yang diperoleh sebesar !$,! m
3.5 PENUTUP
".B.! (esimpulan (esimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah !. Normalitas NaOH pada pembuatan larutan standar adalah ,! N &. >olume rata-rata naoh pada standarisasi dengan asam oksalat adalah $&,7 ml dan normalitas naoh sebesar ,! N ". (onsentrasi asam asetat perdagangan adalah !,& N
".B.! Saran %iharapkan praktikum teliti saat melakukan titrasi, agar dicapai hasil yang akurat serta perlu memperhatikan kebersihan alat dan bahan agar larutan benar benar steril dan bebas dari endapan
%;G*;9 P6S*;(;
#rady, :. @. !22. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid 1. :akarta ) @rlangga Day, R. A. dan A. . Under!ood. !227. Kimia Analisis Kuantitati" . :akarta ) @rlangga (eenan, 5harles . dkk. !22!. #lmu Kimia Untuk Universitas. :akarta ) @rlangga. O=toby, %a4id, . dkk, &!. $rinsip Dasar Kimia %odern &disi Keempat :akarta ) @rlangga Petrucci, 9alph H. !27$. Kimia Dasar $rinsip dan 'erapan %odern. :akarta ) @rlangga Sukmariah. !22. Kimia Kedokteran &disi (. :akarta ) #inarupa ;ksara Syukri, S. !222. Kimia Dasar Jilid (, #andung ) *#
L;+P9;N %;*; H;SL P@9H*6NA;N ! Pembatan larutan naoh %ik ) + naoh
? & gram
>olume akuades
? B ml ? ,B L
#+ naoh
? / g1mol
#.eC
?!
%it ) N naoh
?I
:awab
M / BM X B .eq L
? N naoh ? 2
?
40 0,5
X ! ? ,! N
& Pembuatan larutan asam oksalat %ik ) + asam oksalat
? !,!" gram
> akuades
? &B mL ? ,&B L
#+ asam oksalat
? 2 g1mol
# ekui4alen
?&
%it ) N asam oksalat
?I M
:awab ) N
asam oksalat =
BM V
= # ekui4alen
1,13
¿
90 0,25
= &
¿ 0,05 = & ? ,! N
" Standarisasi larutan naoh %ik ) >olume naoh rata-rata
V 1 + V 2 2
=
73,2 + 72,4 2
=
145,6 2
=72,8 Ml =0,0728 L
N asam oksalat
? ,!
> asam oksalat
? ! +l ? L
%it ) N Naoh standar
?I
( V . N ) asamoksalat :awab )
>.N NaOH ?
V NaOH
( 0,1 ) ( 0,1 ) ?
0,0728
= 0,01 =0,137 N 0,0728
/ Penetapan (onsentrasi asam asetat %ik ) N naoh standar
? ,!" V 1 + V 2
=
17,1 + 17,2 + 17
> naoh
?
> asam asetat
? !$,! +l ? ,!$! L
%it ) N asam asetat :awab J
N asam asetat =
?I
( N .V ) NaOH standar V asam oksalat
( 0,13 ) ( 0,0171 ) ¿ 0,01
2
2
0,002
?
'5
H 3
5OOH #1> ? N 5
0,01
H 3
= 0,2 N
5OOH = n = #+ asam asetat = !L1!
mL = !' 1 L
? ,& = ! = D = ? !,& '
1000 Ml
= !'