STERILISASI UAP Kelompok 1 Farmasi VI B Annisa Nurul
1111102000029
Rian Destiyani
1111102000035
Ati Maryanti
1111102000037
•
Ririn Astri
1111102000040
•
Hardi Mozer
1111102000049
•
Syaima
1111102000056
•
•
•
PENDAHULUAN Proses sterilisasi termal menggunakan uap jenuh di bawah tekanan berlangsung di suatu bejana yang disebut autoklaf, dan merupakan proses sterilisasi yang paling banyak digunakan.
Farmakope Ed.4
KEUNTUNGAN 1. Adanya uap air dalam sel mikroba menimbulkan kerusakan pada temperatur yang relatif rendah daripada tidak ada kelembaban (Ansel: 412). 2. Metode ini digunakan untuk sediaan farmasi dan bahan-bahan yang dapat tahan terhadap temperatur yang digunakan dan penembusan uap tetapi tidak timbul efek yang tidak dikehendaki akibat uap air (Ansel : 413). 3. Sel bakteri dengan kadar air besar umumnya lebih mudah dibunuh (Ansel : 413). 4. Dipergunakanuntuk larutan jumlah besar, alat-alat gelas, pembalut operasi dan instrument (Ansel :413). 5. Dapat membunuh semua bentuk mikroorganisme vegetatif (Scoville`s : 408)
KEKURANGAN •
•
Tidak digunakan untuk mensterilkan minyakminyak lemak, sediaan berminyak dan sediaan yang tidak dapat ditembus oleh uap air atau pensterilan serbuk terbuka yang mungkin rusak oleh uap jenuh (Ansel : 413). Spora-spora yang kadar airnya rendah, sukar dihancurkan (Ansel : 413).
CARA KERJA ALAT
Bejana dipanaskan. Uap panas yang berasal dari pemanasan air dialirkan ke dalam kamar (chamber) sehingga mendesak udara yang ada di dalam kamar.
Tekanan di dalam autoklaf naik sampai melebihi tekanan normal.
Kenaikan tekanan uap ini akan menyebabkan air mendidih di atas 1000C.
Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai,maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur. Bila durasi/waktu untuk sterilisasi telah berakhir, katup pengatur tekanan dibuka sehingga tekanan uap akan turun dan selanjutnya akan diikuti
APLIKASI dekontaminasi pembuangan laboratorium dan sterilisasi peralatan kaca, medium, dan reagen dalam laboratorium
sterilisasi untuk alat dan medium kultur jaringan. Alatalat berupa glass ware maupun dissecting kit serta medium yang sudah dimasukkan ke dalam botol medium harus disterilkan
DAFTAR PUSTAKA •
•
•
•
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV . Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Ansel, H. C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi keempat. Jakarta: UI- Press, 1989. Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial. Jakarta : Salemba medika Hendaryono, D.P.S. dan Wijayani A., 1994. Teknik Kultur Jaringan ; Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman secara Vegetatif Modern. Yogyakarta : Kanisius