Struktur Eritrosit
Sel darah merah (eritrosit) adalah suatu sel bikonkaf dengan diameter sekitar 7-8 mikron, ketebalan 2 mikron di tepi luar dan 1 mikron di bagian tengah (Aryulina et al., al., 2004; Sherwood, 2011). Bentuk ini sangat efisien dalam menjalankan fungsinya. Bentuk sel yang bikonkaf menyediakan luas permukaan yang besar untuk difusi O 2 menembus membran dan lebih efektif dibandingkan bentuk bulat penuh. Selain itu, it u, bentuknya tipis membuat O 2 dapat berdifusi secara cepat antara bagian paling dalam dan eksterior sel (Sherwood, 2011). Dalam menjalankan fungsinya, eritrosit memiliki komposisi 61% air, 32% protein, 7% karbohidtat dan 0,4% lipid (Weiss & Vardrop, 2010) Komponen eritrosit terdiri atas membran, sistem enzim (enzim G6PD) dan hemoglobin (Handayani & Haribowo, 2008) Membran eritrosit sangat menunjang fungsi eritrosit sebagai penyalur darah ke jaringan perifer dengan bermacammacam bentuk dan kondisi pembuluh darah. Eritrosit normalnya berukuran 8 mikron, akan tetapi dapat menyempit hingga 3 mikron jika dibutuhkan untuk menyalurkan darah ke jaringan perifer tanpa membuat pecahnya pembuluh darah (Sherwood, 2011). Membran eritrosit terdiri atas karbohodrat, protein dan lipid. Membrane
lipid
eritrosit
disusun
oleh
posphatidylcholine
(PC),
posphatidylethanolamine (PE), sphingomyelin (SM) dan posphatidylserine, posphatidylserine, dan lain-lain (Weiss & Wardrop, 2010) Eritrosit memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan sel lainnya. Eritrosit tidak memiliki organel sel seperti mitokondria, lisosom dan apparatus
golgi. Sel darah manusia tidak berinti tapi tidak bersifat inert (Murray et al., 2009). Adapun gambaran eritrosit antara lain adalah sebagai berikut
Gambar 1. Struktur eritrosit (Martini, Nath & Bartholomew, 2012)
Gambar 2. Hasil pengamatan preparat sel eritrosit (Martini, Nath & Bartholomew, 2012)
Gambar 3. Gambaran histologis eritrosit dalam kapiler yang sempit (Martini, Nath & Bartholomew, 2012) Fungsi Eritrosit
Fungsi utama sel darah merah (eritrosit) adalah mentransfer darah ke seluruh tubuh. Ertirosit melakukan transfer oksigen dari jantung ke seluruh tubuh atau ke paru lalu membawa karbondioksida dari jaringan ke jantung untuk dikeluarkan lewat hembusan napas (Warni, 2012). Fungsi eritrosit tersebut tidak lepas dengan substansi penyusun utamanya, yaitu hemoglobin. Hemoglobin dapat mengikat oksigen sehingga membentuk oksihemoglobin di pembuluh kapiler. Hemoglobin membawa oksigen dalam ikatan dengan Fe dalam cincin porfirin dalam hem. Hem adalah senyawa besi protoporfirin yang membentuk bagian pigmen atau bagian bebas protein dalam hemoglobin dan berperan mengangkut oksigen (Dorland, 2011). Adapun gambaran hemoglobin dan molekul hem adalah sebagai berikut.
Gambar 4. Hemoglobin dan hem (Martini, Nath & Bartholomew, 2012) Selain fungsi dasarnya, hemoglobin pun berperan dalam memberi warna merah pada darah (Saktiyono, 2004). Tanpa hemoglobin, darah tidak akan terlihat berwarna merah dan hanya akan terlihat seperti cairan tubuh biasa. Fungsi lain hemoglobin adalah sebagai buffer , yaitu pengatur keseimbangan asam basa (Haws, 2007).
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina et al., 2004. Biologi 2. Jakarta: Penerbit Erlangga Sherwood, L. 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Weiss, D.J., & Wardrop, K.J. 2010. Schalm's Veterinary Hematology. Iowa : Wiley-Blackwell Handayani, W., & Haribowo, A.S. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika Murray, et al . 2009. Biokimia Harper . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Martini, F.H., Nath, J.L., & Bartholomew, E.F. 2012. Fundamentals of Anatomy and Physiology. 9th ed. San Fransisco: Pearson Edic ation Inc. Warni, E. 2009. Penentuan Morfologi Sel Darah Merah (Eritrosit) Berbasis Pengolahan Citra Dan Jaringan Syaraf Tiruan. Jurnal Ilmiah “Elektrikal Enjiniring” UNHAS . Vol. 7 No. 3 Saktiyono, 2004. IPA Biologi 2. Jakarta: Penerbit Erlangga Haws, P.S. 2007. Asuhan Neonatus Rujukan Cepat . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Dorland, W.A.N. 2011. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 28. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC