HALAMAN JUDUL
STUDENT STUDENT PROJECT PROJECT
CYCLOTHYMIA
SGD KU A-05 Disusun oleh: A Agung Ayu Ki!ly Ki"#hi
$%50&0050'()
Luh Din*i Ayu Su"y Kn#i
$%50&0050'+)
Agung ,gus Sis# S#y"s
$%50&0050')
.u#u A"i /us*yn .u#"
$%50&0050+0)
K*e Ayu In#n .i#lo
$%50&0050+1)
Ke#u# De2i ."#i2i
$%50&0050+5) $%50&0050+5)
.u#u Gu3# A"y Gu4ilng Gu4iln g
$%50&0050+()
/iy A6g
$%50&0050+')
Asshi**i7ue Chi"6 Se3# .u"8
$%50&0050++) $%50&0050++)
G*e A*i#y .u#" De!
$%50&00500)
Ni 9yn Sin#y8u*i Ku4l 4l3#ni
$%50&00501)
.u#u Se"i"i A48"ini
$%50&005%%)
.u#u / Snis#i Sni S!i#"i
$%50&005%%()
./OG/AM STUDI .;NDIDIKAN DOKT;/
i
KATA .;NGHAN .;NG HANTA/ TA/ O4 S2s#ys#u>
Pertama-tama, penulis ingin memanjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Widhi Wasa, Wasa, karena atas ata s restu dan karunianya penulis dapat menyelesaikan student project deng dengan an tepa tepatt wakt waktu u dan dan lanc lancar ar.. Student Student project project dengan dengan judul judul “Cyclothymia”. Cyclothymia”. Student Student project project ini telah telah disele diselesaik saikan an dengan dengan oser! oser!asi asi dan antua antuan n dari dari eragai pihak untuk dapat menyelesaikan dan melengkapi eragai kekurangan dalam dalam penyel penyelesai esaiann annya ya.. Sehing Sehingga ga penuli penuliss ingin ingin menguc mengucapk apkan an terima terima kasih kasih kepada" #. $r. $r. dr. dr. %oko %okord rdaa &agu &aguss 'aya 'aya (esma (esmana na.. Sp.) Sp.)'' *)+ *)+ seag seagai ai ketu ketuaa lok lok Behavior Changed and Disorder . dr. dr. nak nak yu Sri Sri Wahyun hyuni, i, Sp.) Sp.)'' sea seaga gaii sekr sekret etar aris is lok lok Behavior Changed and Disorder . dr. I /de Haryo ryo /ane anesha sha, S.)ed se seagai 0asil silitator Small Small Group Group Disscussion -12 3. Sert Sertaa dose dosen, n, tema temann-te tema man, n, dan dan semu semuaa piha pihak k yang ang mem meman antu tu dala dalam m menyelesaika menyelesaikan n student project ini ini yang tidak dapat penulis seutkan satu persatu. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam student dalam student project ini. ini. 4leh karena itu, penulis erharap kepada pemaca agar dapat memerikan saran, kritik dan rekomendasi rekomendasi yang dapat memuat student project ini leih aik selanjutnya. khir kata, penulis erharap student erharap student project ini ini dapat memerikan man0aat agi semua orang.
O4 Sn#ih> Sn#ih> Sn#ih> O4
$enpasar, 3 'uni 1#5
Penulis
ii
DA
i
K# .enghn#"??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
ii
D#" Isi???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
iii
D#" T8el??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
i!
,A, I .;NDAHULUAN
#.# (atar &elakang....................................................................................
#
,A, II .;M,AHASAN
.#.$e0inisi ............................................................................................... ..6pidemiologi....................................................................................... ..6tiologi................................................................................................ .3.Pato0isiologi...................................................................................... .. .2.$iagnosis............................................................................................. .5.8ani0estasi )linis............................................................................. .. .7.$iagnosis &anding.............................................................................. .9.Penatalaksanaan dan :paya Pre!enti0................................................. .;.Prognosis.............................................................................................
3 2 7 ## # # #5
,A, III SIM.ULAN
.# Simpulan......................................................................................................
#7
. Saran............................................................................................................
#9
DA
iii
DA
i!
,A, I .;NDAHULUAN %?% L#" ,elng
Pada era gloalisasi ini, semakin anyak orang siuk akan pekerjaan dan akti!itas yang padat, mendapat anyak tuntutan dan permasalahan yang dapat memicu terjadinya stress dan depresi. Pelajar juga terkena dampaknya, seperti pada masalah priadi seperti putus dengan pacar atau saat menghadapi ujian semester, dan masih anyak masalah lainnya, untuk eerapa orang hal terseut akan menimulkan respon yang ereda-eda seperti terjadinya gangguan mood *keadaan emosi+ *Perugi dkk, 1#2+. 8enurut Perugi dkk, *1#2+ gangguan mood sering terjadi dengan eragai macam kasus dan gejala yang eraneka ragam. &erdasarkan American Psychiatric Association’s Diagnostic and Statistical Manual, Fith !dition *$S8->+, pada keadaan yang saling eruah antara keadaan depresi dan senang * manic+ dapat diartikan seagai dua kutu ereda yang diseut ipolar. 'ika episode depresi dalam tingkatan ringan dan episode manic dalam keadaan ringan *hipomanik+, maka akan menyeakan gangguan siklotimik * Cyclothymia" *P, 1#+. /angguan siklotimik atau diseut pula cyclothymia ukan gangguan mood aru. Sejarang cyclothymia didasarkan pada oser!asi 6mil )raepelin dan )urt Schneider ahwa sepertiga sampai duapertiga pasien dengan gangguan mood menunjukan gangguan kepriadian *)aplan, 1#2+. Para peneliti telah anyak mengindenti0ikasi gangguan mood seperti Major Depressive Disorder, Dysthymia, Bipolar #ype $ and $$ secara epidemiologi, psikologi, iologi, dan studi klinis. $engan demikian, gangguan cyclothymia dapat diseut gangguan ipolar yang kronis, gangguan a0ekti0 tempramen, dan gangguan kepriadian *kiskal, #;77? Parker, 1##? Seastian dkk, 1#3+. Pada indi!idu yang mengalami cyclothymia terdapat gejala-gejala depresi yang ringan namun terus menerus dan silih erganti dengan gejala manik yang ringan juga. &erdasarkan data statistik, kejadian cyclothymia ini terjadi pada usia remaja hingga dewasa dengan rentangan usia #5-5 tahun dan terdapat sekitar @-#1@ kasus cyclothymia *Perugi dkk, 1#2? Aelon, 1#2+. 8aka masyarakat dihimau untuk mewaspadai gejala cyclothymia ini dikarenakan pada erpeluang menjadi
Major Depression Disoders %MDD" dan gangguan &ipolar *Ben, 1#2+. $iperlukan
penegakan
diagnosis
yang
pasti
pada
cyclothymia
untuk
memperkirakan prognosis pasien dengan gangguan siklotimik. =enomena ini selanjutnya masuk kriteria diagnosis secara internasional, yang secara khusus di0okuskan pada aspek cyclothymia dari C mood C *misalnya antara episode depresi dan gejala hypomanic dalam entuk dilemahkan+, dengan mempertimangkan aspek-aspek psikologis, gejala perilaku dan 0itur klinis yang penting, seperti reakti!itas suasana hati yang erleihan, impulsi0 dan kecemasan *Aelson, 1#2+. &erdasarkan latar elakang di atas, maka melalui karya tulis ini penulis ingin memerikan in0ormasi tentang cyclothymia dengan tujuan memperjelas tanda dan mani0estasi klinis yang timul, huungan dengan gangguan mental lainnya dan tentu saja jangka panjang dari cyclothymia. $engan demikian, penulis dalam karya tulis ini, dapat merekomendasikan terapi aik secara psikoedukasional e0ekti0 dan manajemen klinis yang spesi0ik dari pasien dengan cyclothymia.
,A, II .;M,AHASAN
&?% Deinisi
%yclothymia atau cyclothymia terdiri dari dua kata yakni “Cycle& yang artinya perputaran
dan “thymic& yang artinya mood atau keadaan perasaan
seseorang. 8aka dapat diartikan ahwa %yclothymia dapat erarti “ mood s'ing& adalah keadaan perasaan seseorang yang eruah-uah sesuai siklus yang erlaku dimana ias dalam episode hipomania dan episode depresi dengan tingkat ringan *)aplan, 1#2+. %yclothymia dapat diseut seagai gangguan cyclothymic adalah entuk ringan gangguan ipolar. Seperti gangguan ipolar, cyclothymia adalah gangguan suasana hati *mood + kronis yang menyeakan naik turunnya emosi.
&?& ;3i*e4iologi
Pasien dengan gangguan siklotimik dapat mencapai @ - #1@ pasien psikiatri rawat jalan, terutama mungkin mereka yang memiliki keluhan ermakna mengenai kesulitan perkawinan dan interpersonal *Perugi dkk, 1#2+. $i dalam populasi umum, diperkirakan
sekitar
pre!alensi seumur hidup gangguan distimik
#@. /amaran ini
mungkin
leih
rendah
daripada
pre!alensi yang seenarnya karena seperti pada pasien gangguan ipolar I, pasien
ini
mungkin tidak
menyadari
ahwa
mereka
memiliki
masalah
psikiatri *)aplan, 1#2? >an 8eter, 1#+. /angguan
siklotimik, seperti
juga
gangguan
distimik,
sering timul
ersamaan dengan gangguan kepriadian amang. Sekitar #1@ pasien rawat jalan dan 1@ dari pasien rawat inap dengan gangguan kepriadian amang juga memiliki diagnosis gangguan siklotimik. Dasio perempuan laki-laki pada gangguan distimik sekitar ", dan 21 sampai 72@ pasien antara usia #2 dan
3
2 tahun. )eluarga orang-orang dengan gangguan siklotimik sering memiliki anggota keluarga dengan gangguan terkait Eat *)aplan, 1#2? Ben, 1#2+.
&?1 ;#iologi
Seperti
gangguan
distimik,
terdapat
kontro!ersi
apakah
gangguan
siklotimik terkait dengan gangguan mood, aik secara iologis ataupun psikologis.
Sejumlah
peneliti
telah
menghipotesiskan
ahwa gangguan
siklotimik memiliki huungan yang leih dekat dengan gangguan kepriadian amang daripada gangguan mood. Walaupun terdapat kontro!ersi ini, data iologis dan genetik menyokong gagasan gangguan siklotimik seagai enar enar gangguan mood *Perugi dkk, 1#2? &irmaher dkk, 1#3+. ..#
=aktor &iologi $ata genetika merupakan pendukung yang paling kuat untuk hipotesis ahwa gangguan siklotimik adalah gangguan mood. )ira-kira 1@ dari semua pasien gangguan siklotimik memiliki riwayat keluarga yang positi0 untuk gangguan ipolar I? angka terseut serupa dengan angka agi pasien dengan gangguan ipolar I *Perugi dkk, 1#2+. Selain itu, silsilah keluarga dengan gangguan ipolar I sering dihuungkan dengan pasien gangguan siklotimik. Pengamatan &ahwa sepertiga persen dengan gangguan siklotimik memiliki gangguan mood utama, ahwa mereka khususnya rentan terhadap hipomania akiat antidepresan, dan ahwa kira-kira sekitar 51@
erespon
terhadap
litium
mendukung
gangguan
siklotimik
merupakan gangguan ipolar I yang dilemahkan *=a!a, 1##+.
..
=aktor Psikososial Seagian esar teori psikodinamika mendalilkan ahwa perkemangan gangguan siklotimik terletak pada trauma dan 0iksasi selama stadium oral dalam perkemangan ayi. 8enurut =reud, keadaan siklotimik adalah usaha ego untuk mengatasi superego yang kuat dan suka menghukum *$el %alro,
1#?
Perugi
dkk,
1#2+.
Hipomania
dijelaskan
secara
psikodinamika terjadi jika orang terdepresi memuang ean superego yang sangat kuat. Sehingga menyeakan tidak adanya kritik diri dan
2
tidak adanya pengekangan. 8ekanisme pertahanan utama pada hipomania adalah penyangkalan *Parker, 1#+.
&? .#oisiologi
Presentasi klinis cyclothymia sangat kaya akan mani0estasi psikopatologis. $alam pengertian ini diagnostik de0inisi dasarnya erdasarkan adanya gejala suasana hati yang sangat sederhana dan menyesatkan. /ejala suasana hati yang dapat dide0inisikan akan dilemahkan dan ahkan mungkin tidak dilaporkan, atau dapat dianggap seagai tidak leih dari perier pada anyak pasien. Pada kenyataannya, cyclothymia dapat dide0inisikan oleh suasana hati dan emosi lail, dan leih reakti!itas untuk rangsangan positi0 atau negati0, aik dalam hal intensitas ataupun durasi *&irmaher dkk, 1#3? >an 8eter, 1#+. Pasien cyclothymia sering tia-tia mengalihkan suasana hati dengan singkat pada episode depresi dan episode hypomanic. )eadaan ini dianggap seagai cyclers ultra-cepat atau ultradian *Perugi dkk, 1#2+. Intensitas, kecepatan dan ketidakpastian peruahan suasana hati adalah penyea utama dari ketidakstailan dalam hal harga diri, kepriadian dan huungan interpersonal. %yclothymia memiliki suasana hati yang tidak teratur, sementara periode stailitas suasana hati jarang terjadi dalam eerapa kasus episode suasana hati utama kedua polaritas mungkin muncul *kiskal dkk, #;77? Perugi dkk, 1#2+. 8enurut teori stress(vulnera)ility model , ada eerapa resiko atau 0aktor penyea gangguan cyclothymia, selain dalam keadaan mental terseut terdapat pato0isologis pada cyclothymia aik secara iologi, secara psikologi, maupun secara sosial, yakni seagai erikut *)aplan, 1#2? Perugi dkk, 1#2+. .3.# &iologi Penderita cyclothymia leih sering dijumpai pada penderita yang mempunyai saudara atau orang tua dengan gangguan ipolar jenis ini. Diwayat pada keluarga dengan cyclothymia ukan erarti anak atau saudara akan pasti menderita gangguan ipolar *>an 8eter, 1#+. Seseorang dengan gangguan cyclothymia ini mempengaruhi kondisi pasien. rtinya ada 0aktor predisposisi terhadap gangguan ipolar. Hanya saja, tanpa adanya 0aktor pemicu maka yang ersangkutan tidak akan terkena
5
gangguan ipolar. =aktor predisposisi gangguan ipolar isa terjadi juga karena anak meniru cara ereaksi yang salah dari orang tuanya yang menderita gangguan ipolar. Secara iologis, terdapat eerapa peruahan kimia di otak yang diduga terkait dengan gangguan cyclothymia *Stone, 1#3? Seastian dkk, 1#3+.
.3. Psikologi Penderita cyclothymia dapat dilihat memiliki gangguan pada psikologi dimana terlihat secara penampilan 0isik yang cenderung eksentrik, menggunakan
pakaian
dengan warna
yang
mencolok,
terdapatpula
penampilan seperti orang pada umunya, dan ertindak apatis dengan apa yang dikatakan dan dipikirkan masyarakat tentang dirinya. )erentanan psikologis * psychological vulnera)ility+ dinilai pada kepriadian dan cara seseorang menghadapi masalah hidup kemungkinan juga erperanan dalam mendorong munculnya gangguan ipolar *Ben, 1#2+.
.3. Sosial Penderita cyclothymia dapat memiliki gangguan secara sosial dimana cenderung apatis, egois, dan cenderung penyendiri. /angguan siklotimik dapat mempengaruhi pula kegiatan sosial seperti gangguan dalam ekerja dan gangguan erakti!itas yang menyeakan kesalahan tindakan dan mengganggu kegiatannya terseut *)aplan, 1#2+.
Psikopatologi gangguan cyclothymia dapat disama artikan dengan gangguan ipolar.
&anyak
teori
telah
diajukan
mengenai
pato0isiologi
gangguan
cyclothymia yang menjadi ipolar, teori yang paling popular erpendapat ahwa gangguan
cyclothymia
diseakan
ketidakseimangan
neurotransmitter
norepine0rin yang diperkirakan menyeakan gejala gangguan ipolar *Stone, 1#3+. Penggunaan dari eerapa sustansi yang mempengaruhi sistem syara0 pusat *misalnya, alkohol, antidepresan, ka0ein, stimulant sistem syara0 pusat, halusinogen atau ganja+ dapat memperuruk gejala mania atau depresi *Perugi, 1#2+. Penyea umum gangguan cyclothymia ersi0at komplek atau multi 0aktor.
7 8aka dapat disimpulkan ahwa gangguan cyclothymic ukan hanya diseakan oleh adanya gangguan keseimangan kimia di dalam otak yang cukup disemuhkan dengan minum oat oatan *Seastian dkk, 1#3+.
&?5 Dignosis
$iagnosis dari cyclothymia dapat ditentukan dari eragai penilaian dan erdasarkan pedoman penggolongan untuk gangguan penyimpangan mental. Selain itu diagnonis cyclothymia diperoleh dengan menilai keadaan dan perasaan pasien dengan eerapa parameter. )linisi harus dipertimangkan diagnosis gangguan siklotimik jika seorang pasien dating dalam permasalahan perilaku sosiopatik *)aplan, 1#2? >an 8eter, 1#+. Walaupun terdapat laporan anecdotal adanya peningkatan produkti!itas dan kreati!itas pada pasien saat episode hipomanik, seagaian esar klinisi melaporkan ahwa pasiennya menjadi kacau dan tidak e0ekti0 dalam ekerja dan sekolah selama periode terseut *Hantouche, 1#+. )riteria diagnosik pada pasien dengan cyclothymia dapat dilakukan dengan Panduan Penggolongan $iagnosis /angguan 'iwa *PP$/'-III+, $S8->, dan /loal ssasment =actor 8ental Scale */=+ atau pada aksis >. $engan demikian diperoleh diagnosis pasti untuk cyclothymia seagai erikut. .2.#
PP$/' F III *=3.1+ &erdasarkan PP$/'-III, ciri esensial ialah ketidak-stailan menetap dari a0ekti0 *suasana perasaan+, meliputi anyak periode depresi ringan dan hipomania ringan, diantaranya tidak ada yang cukup parah atau cukup lama untuk memenuhi kriteria gangguan a0ekti0 ipolar *=#.-+ atau
9
gangguan depresi0 erulang *=.-+. Setiap episode alunan a0ekti0 * mood s'ing + tidak memenuhi kriteria untuk kategori manapun yang diseutkan dalam episode manik *=1.-+ atau episode depresi0 *=.-+ *8aslim, 1#+.
.2.
merican Psychiatric ssociationGs $iagnostic and Statistical 8anual, =i0th 6dition *$S8->+ &erdasarkan $S8-> terdapat eerapa kriteria pada cyclothymia seagai erikut *8aslim, 1#? P, 1#+. . Selama minimal tahun *minimal # tahun pada anak-anak dan remaja+ ada anyak periode dengan gejala hypomanic yang tidak memenuhi kriteria untuk episode hypomanic dan ada anyak periode dengan gejala depresi yang tidak memenuhi kriteria untuk episode depresi mayor. &. Selama periode tahun terseut *# tahun pada anak-anak dan remaja+, terdapat periode hypomanik dan depresi untuk setidaknya setengah waktu dan indi!idu elum atau tanpa gejala selama leih dari ulan pada suatu waktu. %.
gangguan
skiEo0reni0orm,
gangguan
waham,
atau
spektrum skiEo0renia yang tidak spesi0ik atau yang tidak spesi0ik lainnya dan gangguan psikotik lainnya. 6. /ejalanya tidak diseakan oleh e0ek 0isiologis dari suatu Eat *misal" penyalahgunaan oat medikasi+ atau kondisi medis lain *misal" hipertiroidisme+. =. /ejala menyeakan kesulitan atau gangguan klinis yang signi0ikan dalam sosial, pekerjaan, atau idang-idang penting lainnya. =itur penting dari gangguan cyclothymia yaitu kronis, gangguan mood yang 0luktuati0 yang meliatkan eragai periode gejala hipomanik dan periode gejala depresi yang ereda satu sama lain *)riteria + *P, 1#+. /ejala hypomanic dari cyclothymia yaitu tidak mencukupi jumlah,
;
tingkat keparahan, mudah menyear, atau durasi untuk memenuhi kriteria episode hipomanik, dan gejala depresi nya juga tidak mencukupi jumlah, tingkat keparahan, mudah menyear, atau durasi untuk memenuhi kriteria untuk episode depresi erat *8aslim, 1#? )aplan 1#2+. Selama periode tahun pertama *# tahun untuk anak-anak atau remaja+, gejala harus terusmenerus, dan apaila gejala hilang erlangsung tidak leih dari ulan *)riteria &+. $iagnosis gangguan cyclothymia ditegakkan hanya jika kriteria untuk depresi erat, manik, atau episode hipomanik tidak ditemukan *)riteria %+. 'ika seorang indi!idu dengan gangguan cyclothymia *setelah tahun pertama pada orang dewasa atau # tahun pada anak-anak atau remaja+ kemudian mengalami depresi erat, manik, atau episode hipomanik, maka diagnosis akan eruah menjadi gangguan depresi erat, gangguan ipolar I, atau gangguan iplar spesi0ik atau tidak spesi0ik lainnya dan gangguan terkait *disuklasi0ikasikan seagai episode hipomanik episode depresi erat+ *8aslim, 1#? =a!a, 1##+. $iagnosis gangguan cyclothymia tidak ditegakkan jika pola peruahan suasana hati *mood s'ing + leih merujuk pada gangguan skiEoa0ekti0, skiEo0renia, gangguan schiEo0rreni0orm, gangguan waham, atau spektrum skiEo0renia yang tidak spesi0ik atau yang tidak spesi0ik lainnya dan gangguan psikotik lainnya *)riteria $+, di mana gejala a0ekti0 dianggap 0itur terkait dari gangguan psikotik. /angguan a0ekti0 juga harus tidak diseakan oleh e0ek 0isiologis dari suatu Eat atau kondisi medis *)riteria 6+. 8eskipun eerapa indi!idu dapat erakti!itas dengan aik selama eerapa periode hipomanik, namun selama terjadi hipomanik pasti terdapat gangguan yang signi0ikan pada kondis sosial, pekerjaan, atau lainnya seagai akiat dari gangguan a0ekti0 terseut *)riteria =+. /angguan pada kondis sosial, pekerjaan terseut terjadi seagai hasil dari peruahan mood dalam siklus jangka waktu yang lama dan sering tidak terduga *misal" indi!idu dapat dianggap seagai temperamental, moody, tak terduga, tidak konsisten, atau tidak dapat diandalkan+ *$el %arlo, 1#? 8aslim, 1#+.
#1
.2. Parent General Behavior $nventory %P(GB$" Pada diagnosis P-/&I ini menunjukan ahwa terdapat kriteria dalam menegakkan diagnosis pasien dari orang tuanya. Penilain dengan P-/&I ini telah lama ditemukan untuk menilai mood dan gangguan tidur. Pada pasien cyclothymia keadaan mood s'ing sering terjadi. 8aka dierikan kuesioner dan wawancara terhadap orang tua pasien. )eluhan yang spesi0ik dapat menjadi acuan dalam menegakkan diagnosis cyclotymia *Aelson, 1#2+.
.2.3 Family $nde* o +is or Mood %F$+M" Pada diagnosis dengan =ID8 ini menunjukan ahwa terdapat kriteria dalam cyclothymia sama halnya dengan P-/&I namun peredaanya kepada indeks keluarga pasien. Pada pemeriksaan =ID8, pasien cyclothymia dierikan tes kuesioner yang mengacu permasalahan dalam kegiatan sehari-hari yang erhuungan dengan keluarga. =ID8 dapat mendiagnosis terjadinya cyclothymia dari penurunan dan peningkatan dari indeksnya *&irmaher dkk, 1#3+.
.2.2 -al)erstadt Mania $nventory %-M$" Pada diagnosis H8I ini menunjukan ahwa terdapat kriteria dalam menegakkan diagnosis pasien dengan cyclothymia. Penilaian cyclothymia dengan melakukan tes wawancara dan tes kuesioner. Pada hasil diagnosis dengan H8I ini dapat memedakan antara gangguan siklotimik dengan gangguan ipolar *=rancis-Daniere, 115? >an 8eter, 1#+.
.2.5
Patologi )linis Secara patologi klinis dapat pula mendiagnosis dan menunjukan ahwa pasien dengan gangguan siklotimik. $imana pemeriksaan sel darah, urine, kadar glukosa, dan (6$ memiliki keterkaitan dalam menegakkan diagnosis pada pasien dengan gangguan siklotimik *>an 8eter, 1#+.
## &?( Mnies#si Klinis
8ani0estasi klinis pada %yclothymia diketahui pada PP$/'-III dan $S8 > dapat diklasi0ikasi gejala pada penderita gangguan siklotimik. Penerangan dari pasien juga diperlukan untuk menunjang keakuratan terhadap mani0estasi klinis yang spesi0ik pada penderita gangguan siklotimik ini *)aplan, 1#2? 8aslim, 1#+. /ejala gangguan siklotimik identik dengan gejala gangguan ipolar II. kecuali ahwa gejala gangguan siklotimik umumnya leih ringan. 8eskipun demikian, kadang-kadang keparahan gejala dapat setara tetapi dengan durasi yang leih singkat daripada yang ditemukan pada gangguan ipolar II *Aelson, 1#2+. Sekitar
setengah
dari
semua
pasien
dengan
gangguan
siklotimik memiliki geiala depresi seagai gejala utama, dan pasien seperti ini paling cenderung mencari antuan psikiatri ketika sedang depresi, &eerapa pasien dengan gangguan siklotimik terutama memiliki gejala hipomanik dan cenderung leih jarang erkonsultasi dengan psikiater daripada pasien depresi *(andaas, 1#+. Hampir semua pasien dengan gangguan siklotimik memiliki periode gelala campuran dengan iritailitas yang nyata. Seagian esar pasien dengan gangguan siklotimik yang ditemui oleh psikiater tidak erhasil di dalam kehidupan pro0esional maupun sosial karena gangguan mereka tetapi sejumlah kecil pasien erhasil, terutama mereka yang ekerja
untuk
waktu
yang lama dan
tidur
hanya sedikit.
)emampuan
sejumlah orang mengendalikan gejala gangguan ergantung pada eragai atriut indi!idual, sosial, dan udaya *)aplan, 1#2+. )ehidupan seagian esar pasien dengan gangguan siklotimik sulit. Siklus gangguan cenderung jauh leih singkat daripada siklus di dalam gangguan ipolar I.
$i dalam gangguan siklotimik, peruahan mood terjadi tidak tentu dan
mendadak serta kadang-kadang terjadi dalam eerapa jam. Periode mood normal dan si0at peruahan mood yang tidak dapat diduga menimulkan stres yang heat *Perugi dkk, 1#2+. Pasien sering merasa mood mereka tidak dapat dikendalikan. Pada periode iritael dan campuran, mereka dapat terliat di dalam perseteruan tanpa pencetus dengan teman, keluarga, atau pekerja *Ben, 1#2+.
# Pada pasien yang memiliki episode selama dua tahun seelumnya mengalami eerapa gejala yang karakteristiknya untuk episode depresi dan hipomanik *$el %alro, 1#+. Pasien cyclothymia mempercayai terdapat karakteristik hari aik dimana itu pada episode hipomanik dan hari uruk pada episode depresi. Selain itu, siklus singkat adalah saling ergantian dengan iregularitas intermiten atas dasar erulang. $engan demikian diagnosis yang tepat adalah gangguan siklotimik *=a!a, 1##? )aplan, 1#2+.
&?' Dignosis ,n*ing
'ika suatu diagnosis gangguan siklotimik dipertimangkan, semua penyea medis dan erhuungan Eat yang mungkin untuk depresi dan manic yang perlu dipertimangkan *Parker, 1#+. &erdasarkan diagnosis dan mani0estasi klinis cyclothymia di atas, maka terdapat diagnosis anding yang menyerupai mani0estasi klinis dari cyclothymia yakni seagai erikut *)aplan, 1#2+. .7.#
/angguan 0ekti0 &ipolar dan /angguan $epresi0 &erulang %yclothymia meliputi anyak periode depresi ringan dan hipomania ringan sehingga tidak memenuhi kriteria a0ekti0 ipolar dan depresi0 erulang.
.7.
/angguan &ipolar II %yclothymia harus diedakan dari gangguan ipolar II atas gejalanya yang leih ringan. Selain itu gangguan 0ungsi pada gangguan siklotimik tidak seerat yang diderita penderita gangguan ipolar II. /angguan cyclothymia dapat menjadi 0aktor risiko kuat terjadinya gangguan ipolar tipe II ini *Aelson, 1#2? Perugi dkk, 1#2+.
.7.
/angguan kiat at
# sterois+. Penyalahgunaan alkohol dan Eat lain sering ditemukan pada pasien dengan gangguan siklotimik, yang menggunakan Eat *alcohol, enEodiaEepine, dan marijuana+ untuk mengoati dirinya sendiri tanpa rekomendasi dokter psikiatri. Sekitar 2-#1@ penderita cyclothymia mengalami ketergantungan dalam Eat aditi0 *Perugi dkk, 1#2? )aplan, 1#2+.
&?+ .en#lsnn *n U3y ."e!en#i
)ompleksnya penatalaksanaan pasien gangguan cyclothymia yakni upaya kurati0 atau medikasi dengan oat-oatan dan dengan psikoterapi. Jamun dari eragai upaya dalam men-treatment pasien, terdapat pula upaya pre!enti0 dalam menekan terjadinya kejadian hipomanik dan depresi ringan pada pasien cyclothymia. dapun medikasi dalam upaya terapi pasien cyclothymia yakni seagai erikut *Perugi dkk, 1#2? =a!a, 1##+.
.9.#
:paya )urati0 $alam menangani pasien dengan gangguan siklotimik diperlukan upaya leih dan erhati-hati pada peruahan mood yang mendadak. 8aka upaya kurati0 dapat dilakukan dengan metode psiko0armakoterapi dan metode psikoterapi seagai erikut. a. Psiko0armakoterapi $alam psiko0armakoterapi pada pasien cyclothymia tidak jauh eda dengan gangguan mood pada ipolar. 4at antimanik merupakan pengoatan lini pertama untuk pasien dengan gangguan siklotimik *8aslim, 1#3+. Walaupun data percoaan teratas pada panggunaan lithium, oat antimanik lainnya, contohnya caramaEepine dan !alproate *$epakene+ juga e0ekti0 *&aldessarini, 1##+. $osis dan konsentrasi plasma dari oat terseut harus sama seperti dengan gangguan ipolar I. Pengoatan pasien dengan gangguan siklotimik yang mengalami depresi dengan antidepresan harus erhati-hati, karena dapat terjadi peningkatan kepekaannya terhadap episode hipomanik atau manic. $ikarenakan sekitar 31-21@ pasien cyclothymia yang dierikan antidepresan mengalami
#3 episode terseut *Perugi dkk, 1#2+. Pada
T8el %? $a0tar 4at direkomendasikan, $osis 4at, lternati0 4at, $urasi 4at, dan 4nset 4at yang dapat $irekomendasikan pada %yclothymia. O8# D;.AKOT; Li#hiu4
T;G/;TOL
N4 Al#e"n#i $e!alproeA Sodium 6skalith (ithoid (ithonate %aramaEepine %aratrol 6pitol
D;.AK;N;
>alproic cid
HALO.;/IDOL
H(4P6DI$4( H($4( S6D6J%6
Dosis An@u"n
A 21 mgKh #-A 211 mgKh 11-211 mgKh
11-511 mgKh - A perhari
9#u ."uh O8# #-3 jam
e0ek 7-#1 hari dan - ulan lanjutan # jam Selama A Khari
Onse#
7-#1 hari -9 8inggu =ase kut #- minggu
A 21 mgKh
# jam 7-#1 hari Selama A Khari 2-1 mgKh 2 mgKml #- 2mg K*#K+h i.m selama L jam minggu 8aA. 1 mg
21-#21 mgKh SS/I $Sele6#i!e Sertraline #1-31 mgKh Se"o#onin /e- =louAetine u3#e Inhi8i#o") %italopram #1-51 mgKh * Dipilih salah satu sesuai ondisi+
#-39 jam *Pemerian #-AKhari+
-3 minggu
Penatalaksanaan dengan upaya kurati0 harus diperlukan pengawasan aik dari pihak keluarga pasien dan pihak tenaga medis. $alam penggunaan oat-oat erdasarkan tale #, dilakukan upaya kurati0 dengan oat yang sesuai dengan gejala yang menonjol, agar memperoleh hasil yang maksimal yakni dengan mengurangi gejala gangguan siklotimik. :ntuk mencegah recurrent clothymia dan mengurangi dosis hingga tereas dari penggunaan oat-oatan dan perlu imingan * onseling +. Selain itu, makanan ergiEi dapat menjadi salah satu upaya kurati0 untuk penderita gangguan siklotimik.
#2 . Psikoterapi Psikoterapi
untuk
pasien gangguan siklotimik paling aik
diarahkan kepada meningkatkan kondisi kesadaran pasien tentang kondisinya dan memantu mereka mengemangkan mekanisme mengatasi pergeseran moodnya. hli terapi iasanya perlu memantu pasien memperaiki tiap kerusakan yang dilakukan selama episode hipomanik. )erusakan
terseut dapat
termasuk masalah
yang
erhuungan dengan pekerjaan dan eruungan dengan keluarga *Perugi dkk, 1#2+. 8enurut &aldessarini *1##+ dan Hantouche *117+ yakni pada penderita
gangguan
siklotimik
dilakukan
terapi
dengan
psychoeducational aective dimana kondisi pasien dihuungkan dengan
pengemangan
a0ekti!e
pasien
cyclothymia
dengan
mendengarkan audioterapi dan !isualterapi untuk mementuk alam awah sadar yang aik yang menimulkan e0ek positi0 dimana terjadi peningkatan kualitas mood secara signi0ikan dan masih dilakukan terapi lanjutan untuk mempertahankan kondisi terseut. Pasien cyclothymia juga memerlukan penanganan secara intrapersonal *=a!a, 1##+. Si0at gangguan siklotimik yang jangka panjang, pasien sering kali memerlukan terapi seumur hidup.
#5
.9.
:paya Pre!enti0 dapun upaya pre!enti0 yang dapat dilakukan untuk menekan terjadinya cyclothymia dengan cara 28 yakni seagai erikut *)aplan, 1#2+? >an 8eter, 1#+. a. 8engetahui sejak dini *seelum onset tahun+ peruahan interaksi sosial dengan melakukan konseling dengan psikolong ataupun psikiater. . 8eningkatkan keterukaan dengan keluarga dan lingkungan sosial. c. 8engurangi ean pikiran dan melakukan interaksi sosial. d. 8engetahui peruahan episode depresi dan hipomanik secara dini dan melakukan terapi didukung oleh tenaga medis idang psikiatri. e. 8elakukan kegiatan positi0 seperti melakukan hoi yang disukai dengan keluarga ataupun sahaat.
&? ."ognosis
&eerapa pasien dengan gangguan cyclothymia ditandai dengan peka, hiperakti0, atau murung pada saat masih kecil. 4nset gangguan yang jelas gangguan cyclothymia sering kali terjadi secara samar-samar dalam usia elasan tahun dan awal usia 1-an.
,A, III SIM.ULAN 1?% Si43uln
%yclothymia adalah gangguan mood yang ersiklus antara episode depresi dan episode hipomanik diseut seagai mood s'ing . Proporsi pasien yang dapat diklasi0ikasikan seagai cyclothymia naik secara signi0ikan jika aturan diagnostik yang diusulkan oleh $S8-> dan PP$/'-III yang dipertimangkan kemali dan pendekatan yang leih luas. )arena suasana hati yang ekstrim, reakti!itas emosional, konsekuensi psikologis dan perilaku yang terkait menyeakan anyak pasien cyclothymia dapat didiagnosis seagai dipengaruhi oleh gangguan kepriadian, terutama mereka yang sering kamuh, impulsi0 parah dan ketidakstailan suasana hati yang ekstrim. $engan demikian, cyclothymia seagai sindrom klinis dengan onset awal dan erlarut-larut tentu saja, dapat dianggap seagai common denominator dari komoriditas kompleks dengan kecemasan, kontrol impuls dan gangguan adikti0. lkohol dan penyalahgunaan Eat dapat diartikan
seagai
terkait
nasi
sendiri
stimulasi
dan
mencari
sensasi.
Penyalahgunaan terseut kemungkinan akan leih memperuruk impulsi0 dan suasana hati ketidakstailan. Penatalaksanaan dan manajemen klinis cyclothymia merupakan tantangan esar. Penggunaan antidepresan mungkin menjadi masalah agi sejumlah esar pasien yang menderita gangguan siklotimik. Stailisator suasana hati adalah pilihan pertama, dengan penamahan antidepresan hanya dalam kasus yang sulit. ntipsikotik atipikal harus dipertimangkan dalam kasus dimana impulsi0 atau campuran 0itur yang parah yang hadir. Seuah pendekatan psikologis dan psikoedukasi yang 0okus tidak hanya pada pencegahan episode suasana hati tetapi juga pada komoriditas kompleks dan disregulasi temperamental dasar, harus dikaitkan dengan 0armakoterapi dari awal. Ini harus menunjukkan ahwa e!aluasi yang enar dari peran dan e0ekti!itas dari jenis inter!ensi 0armakologis dan non0armakologis. $isamping keteratasan ini, deteksi dini 0aktor risiko dan pengoatan cyclothymia dapat menjamin peruahan yang signi0ikan dalam prognosis jangka panjang, jika sesuai suasana hati menstailkan 0armakoterapi, pendekatan psikologis yang spesi0ik dan menerapkan psychoeducation.
#9
1?& S"n
dapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam student project ini adalah seagai erikut. ..#
Perlu adanya perkemangan teraru untuk artikel dan jurnal-jurnal khusus pada penatalaksanaan gangguan siklotimik.
..
Perlu adanya penelitian leih lanjut kepada spesi0ikasi keadaan mental dan gangguan mood yang dapat memerikan pandangan yang jelas tentang mani0estasi klinis pada pasien cyclothymia.
DA
kiskal, H., $jenderedjian, ., Dosenthal, D., )hani, 8., #;77. %yclothymic disorder" !alidating criteria 0or inclusion in the ipolar a00ecti!e group. aEMueE, /., ., 117. Psychoeducation in /roup
(andaas, 6.<., Halmoy, ., 4edegaard, ).'., =asmer, 4.&., Haa!ik, '., 1#. annucchi, /iulia., Pinto, 4la!o., 1#2. %yclothymia reloaded" reappraisal o0 the most misconcei!ed a00ecti!e disorder. 'ournal o0 00ecti!e $isorders #9 *1#2+ ##;F#. Pompili, 8., Innamorati, 8., Dihmer, ., /onda, Q., SeraOni, /., kiskal, H., more, 8., Jiolu, %., Sher, (., an 8eter, ., Boungstrom, 6.., $emeter, %., =indling, D.(., 1#. 6Aamining the !alidity o0 cyclothymic disorder in a youth sample" replication and eAtension. '. norm. %hild Psychol. 3#, 57F79. >an 8eter, ., Boungstrom, 6.., =indling, D.(., 1#. %yclothymic disorder" a critical re!iew. %lin. Psychol. De!. , ;F3. Ben, S., =raEier, 6., Hower, H., Weinstock, (.8.,
