SUMBANGAN ISLAM DALAM FISIKA Islam sebagai agama aqidah dan kumpulan ajaran, telah melapangkan jalan bagi revolusi ilmu pengetahuan universal dari segala segi kehidupan. Pikiran Rasulullah SAW yang tertuang dalam Sunnah, seperti “Barangsiapa yang menyukai ilmu dan orang yang berilmu, Alloh akan mengaruniainya di akhirat kelak” telah menjiwai semua golongan untuk belajar. Untuk menciptakan metode pembahasan masalah agama dan pemecahan masalah sosial keagamaan agar tidak terseret arus politik liberal para ulama salaf menciptakan sistem dan metode ilmiah yang didasarkan pada penelitian dan percobaan.Metode ilmiah yang menjadi tiang pokok ilmu pengetahuan sekarang, dan kelak dijadikan dasar oleh orang Eropa untuk pembangunan kebudayaan mereka adalah berasal dari Arab (islam).Jabir bin Hayyan telah memproklamirkan Metode ilmiah atau Scientific Method 500 tahun sebelum Galileo dan Bacon mengungkapnya pada abad 16. Metode pembahasan seperti itulah yang kemudian dijadikan metode oleh ilmuwan-ilmuwan Islam dalam membahas keilmuan dalam bidang kedokteran, astronomi,fisika,kimia dll Banyak buku-buku diterjemahkan dari bahasa asing (Karya-Karya Yunani) ke bahasa arab pada masa khalifah Bani Abbas kedua (136 H/754 M), masa pemerintahan Abu Jakfar Al Manshur.Fenomena ilmu mulai berkembang di dunia islam. Menurut Sejarawan Mas’udi:Athena memiliki zaman keemasan pada saat munculnya PERICLES Roma memiliki zaman keemasan pada saat Kaisar Agustus Islam mempunyai zaman keemasan pada masa pemerintahan ABBASSIYAH (dari masa Al Manshur hingga masa Al Makmum). TOKOH-TOKOH TERNAMA AL-KHAWARIZMI (846M) Ia dilahirkan di Bukhara dan hidup pada awal pertengahan abad ke-9 M. Dia merupakan cendekiawan Islam yang berpengetahuan luas.Dia tidak hanya ahli di bidang geometri tetapi sejumlah ilmu lainnya seperti bidang falsafah, logika, aritmatika, musik, kimia, maupun sejarah Islam. Ketika masih muda, al-Khawarizmi bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun di Bait alHikmah di Baghdad. Dia juga bekerja dalam sebuah observatori guna mempelajari matematika dan astronomi di era kekuasaan Dinasti Abbasiyah.Al-Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan Khalifah al-Ma’mun. Sejawaran Sains George Sarton mengatakan, “Pencapaian-pencapaian yang tertinggi telah diperoleh oleh orang-orang Timur(maksudnya adalah Al-Khawarizmi).' Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi ialah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas.Pengetahuan dan kemahiran beliau bukan sahaja meliputi bidang syariat tapidi dalam bidang falsafah, logika, aritmetika, geometri, kesusastraan, sejarah Islam dan kimia. Al-Khawarizmi sebagai guru aljabar di Eropah. Beliaulah yang mula-mula mengguanakn istilah algebra atau “al-jabar” dalam bahasa Arab. Kata aljabar berasal dari judul kitab matematikawan terkenal Persia abad ke-9 ‘Kitab al-Jabr Wal-Mugabala’, yang diterjemahkan ke dalam buku ‘The Book of Reasoning and Balancing’. Membangun akar sistem Yunani dan Hindu, aljabar adalah sistem pemersatu untuk nomor rasional, nomor tidak rasional dan gelombang magnitudo. Matematikawan lainnya Al-Khwarizmi juga yang pertama kali memperkenalkan konsep angka menjadi bilangan yang bisa menjadi kekuatan.
Al-Khawarizmi menciptakan istilah secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dia juga menemukan Sistem Nomor yang sangat penting bagi sistem nomor modern. Dalam Sistem Nomor itu, al-Khawarizmi memuat istilah Cosinus, Sinus dan Tangen untuk menyelesaikan persamaan trigonometri, teorema segitiga sama kaki, perhitungan luas segitiga, segi empat maupun perhitungan luas lingkaran dalam geometri. Masaalah pecahan dan sifat nomor perdana dan teori nomor juga diperkenalkan. Banyak lagi konsep dalam matematik yang telah diperkenalkan al-khawarizmi sendiri. Beliau juga memperkenalkan sistem angka India kepada orang Arab dan Barat. Istilah matematik, “logaritma” telah dicipta oleh orang Barat untuk mengenang jasa-jasa beliau. Konsep geometri dalam matematika yang diperkenalkan oleh al-Khawarizmi juga sangat penting dalam bidang astronomi. Pasalnya Astronomi merupakan ilmu yang mengkaji tentang bintang-bintang termasuk kedudukan, pergerakan, dan penafsiran yang berkaitan dengan bintang. Guna menghitung kedudukan bintang terhadap bumi membutuhkan perhitungan geometri. Bidang astronomi juga membuatkan al-Khawarizmi dikenali pada zaman tamadun Islam. Astronomi dapat ditakrifkan sebagai ilmu falaq [pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang]. Sumbangan hasil karya beliau sendiri, antaranya.ialah Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematik dan telah mengemukakan 800 buah soalan yang sebahagian daripadanya merupakan persoalan yamng dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi. Sistem Nomor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ini penting dalam sistem nomor pada zaman sekarang. Dalam bahasa Latin iaitu De Numero Indorum.
THABIT IBNU QURRA . (901) Thabit lahir di Harran, Mesopotamia yang sekarang merupakan wilayah Turki. Thabit belajar di Bait alHikmah yang berada di kota Baghdad. Di pusat keunggulan sains Islam pada era Dinasti Abbasiyah itu, Thabit mempelajari berbagai bidang keilmuan termasuk geometri, astronomi, astrologi, mekanik, pengobatan,danfilsafat.Thabit berbahasa Syiria, namun dia juga mahir berbahasa Yunani. Dia banyak melakukan penerjemahan karya-karya ilmuwan Barat seperti Apollonius, Archimedes, Euclid, dan Ptolemy. Thabit juga dekat dengan Kalifah Abbasiyah Al-Mu'tadid yang memerintah pada tahun 892–902 M.Matematikus Muslim yang dikenal dengan panggilan Thebit itu juga merupakan salah seorang ilmuwan Muslim terkemuka di bidang Geometri. Dia melakukan penemuan penting di bidang matematika seperti kalkulus integral, trigonometri, geometri analitik, maupun geometri non-Eucledian. Salah satu karya Thabit yang fenomenal di bidang geometri adalah bukunya yang berjudul The composition of Ratios ( Komposisi rasio). Dalam buku tersebut, Thabit mengaplikasikan antara aritmatika dengan rasio kuantitas geometri. Pemikiran ini, jauh melampaui penemuan ilmuwan Yunani kuno dalam bidang geometri. Sumbangan Thabit terhadap geometri lainnya yakni, pengembangan geometri terhadap teori Pitagoras di mana dia mengembangkannya dari segi tiga siku-siku khusus ke seluruh segi tiga siku-siku. Thabit juga mempelajari geometri untuk mendukung penemuannya terhadap kurva yang dibutuhkan untuk
membentuk
bayangan
matahari
beliau
juga
menemukan
teori
tentang
getaran/trepidasi.
AL-BATTANI (929M) Ilmu falak menjadi ilmu yang sangat diminati pada zaman kebangkitan Islam. Ilmu ini berbicara tentang pergerakan bintang dan kaitannya dengan bumi. Al Battani ahli astronom terbesar Islam, mengetahui jarak bumi dengan matahari, alat ukur gaya gravitasi, alat ukur garis lintang dan busur bumi pada globe dengan ketelitian sampai 3 desimal, menerangkan bahwa bumi berputar pada porosnya, mengukur keliling bumi. ( jauh sebelum Galileo), table astronomi, orbit planet-planet. Sumbangan alBattani yang dapat dilihat dalam ilmu geometri,fisik, dan kaji bintang.Ia mengoreksi dan memperbaiki system astronomi Ptolomeus mengenai orbit bulan, orbit matahari dan planet tertentu. Ia membuktikan kemungkinan gerhana matahari tahunan, mendisain catalog bintang, merancang jam matahari dan alat ukur murai quadrant. Karyanya De scientiastellarum.dipakai sebagai rujukan oleh Kepler, Copernicus, Regiomantanus, dan Peubach. Copernicus mengungkapkan hutang budinya terhadap al-Battani. AlBattani juga mengembangkan metode untuk menghitung gerakan dan orbit planet-planet. Ia berhasil menentukan perkiraan awal bulan baru, dan perkiraan panjang matahari.Al-Batanni menghitung sangat akurat mengenai lamanya setahun matahari 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Ia juga berhasil mengubah sistem perhitungan sebelumnya yang membagi satu hari ke dalam 60 bagian (jam) menjadi 12 bagian (12 jam), dan setelah ditambah 12 jam waktu malam sehingga berjumlah 24 jam Salah satu karyanya yang paling populer adalah al-Zij al-Sabi. Kitab itu sangat bernilai dan dijadikan rujukan para ahli astronomi Barat selama beberapa abad, selepas Al-Battani meninggal dunia.
AL-KINDI (801 M - 873 M). Ilmuwan Muslim pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji ilmu optik adalah Al-Kindi. Hasil kerja kerasnya mampu menghasilkan pemahaman baru tentang refleksi cahaya serta prinsip-prinsip persepsi visual. Secara lugas, Al-Kindi menolak konsep tentang penglihatan yang dilontarkan Aristoteles. Menurut Al-Kindi penglihatan justru ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke obyek dalam bentuk kerucut radiasi yang padat.
IBN AL-HAITHAM (1021M) Fisikawan ternama ini bernama lengkap Abu Ali Al-Hasan Ibn Al-Hasan (atau al-Husain) Ibn Al-Haitham. Ia lahir tahun 965 di Basrah (Irak). Al-Haitham pun sempat mengenyam pendidikan di Universitas alAzhar. Setelah itu, secara otodidak, ia mempelajari hingga menguasai beragam disiplin ilmu seperti ilmu falak, matematika, geometri, pengobatan, fisika, dan filsafat. Dialah orang pertama yang menulis dan menemukan pelbagai data penting mengenai cahaya. Al-Haitham memecahkan misteri tentang lintasan cahaya melalui serangkaian percobaan dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Namun namanya mulai masyhur di Mesir, saat pemerintahan Islam dipimpin oleh Khalifah Al-Hakim (996-1020). Fisikawan Muslim terbesar dan salah satu pakar optik terbesar sepanjang masa, itu wafat di Kairo sekitar tahun 1039. Selain fisikawan, Al-Haitham juga dikenal sebagai astronom dan matematikawan.Sepanjang hidupnya, Al-Haitham telah menulis sekitar 70 kitab. Salah satu kitabnya, AlManazir, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dengan tajuk Opticae Thesaurus. Dalam kitabnya Al-
Haitham mengatakan, proses melihat adalah jatuhnya cahaya ke mata. Bukan karena sorot mata sebagaimana diyakini orang sejak zaman Aristoteles. Dalam kitab itu ia juga menjelaskan berbagai cara untuk membuat teropong dan kamera sederhana (kamera obscura) atau "pinhole camera". Kata "kamera" sendiri, konon berasal dari kata "qamara", yang bermakna "yang diterangi". Kamera al-Haitham memang berbentuk bilik gelam yang diterangi berkas cahaya dari lubang di salah satu sisinya.Dukunya tentang teori optic, al-Manazir banyak dikutip ilmuwan Eropa. Selama abad ke-16 sampai 17, Isaac Newton dan Galileo Galilei, menggabungkan teori al-Haitham dengan temuan mereka. Juga teori konvergensi cahaya tentang cahaya putih terdiri dari beragam warna cahaya yang ditemukan oleh Newton, juga telah diungkap oleh alHaitham abad ke-11 dan muridnya Kamal ad-Din abad ke-14.Dalam teori pembiasan yang dikemukakan dalam kitabnya, diadopsi oleh Snell dalam bentuk yang lebih matematis.Kitab tentang optika ini telah menginspirasi para ilmuwan Barat seperti Roger Bacon dan Johann Kepler. Dalam alat optik, ilmuwan Inggris, Roger Bacon (1292) menyederhanakan bentuk hasil kerja al-Haitham, tentang kegunaan lensa kaca untuk membantu penglihatan, dan pada waktu bersamaan kacamata dibuat dan digunakan di Cina dan Eropa.Tak heran jika Al-Hazen, demikian Barat menyebut nama Al-Haitham, mendapat gelar ”Bapak Optika Modern”.Keberhasilannya yang lain adalah ditemukannya teori pembiasan cahaya. Al-Haitham pun sukses melakukan eksperimen pertamanya tentang penyebaran cahaya terhadap berbagai warna. Dalam kitab yang ditulisnya, Al-Haitham menjelaskan tentang ragam cahaya yang muncul saat matahari terbenam. Ia pun mencetuskan teori tentang berbagai macam fenomena fisik seperti bayangan, gerhana, dan juga pelangi. Keberhasilan lainnya yang terbilang fenomenal adalah kemampuannya menggambarkan indra penglihatan manusia secara detail.Hasil penelitian Al-Haitham itu lalu dikembangkan Ibnu Firnas di Spanyol dengan membuat kaca mata. Dalam buku lainnya yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris berjudul Light dan On Twilight Phenomena Al-Haitham membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana. Al-Haitham juga mencetuskan teori lensa pembesar. Teori itu digunakan para saintis di Italia untuk menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia. Al-Haitham juga dinilai telah memberikan sumbangan besar bagi kemajuan metode penelitian. Ia telah memulai suatu tradisi metode ilmiah untuk menguji sebuah hipotesis, 600 tahun mendahului Rene Descartes yang dianggap Bapak Metode Ilmiah Eropa di zaman Rennaisance. Metode ilmiah Al-Haitham diawali dari pengamatan empiris, perumusan masalah, formulasi hipotesis, uji hipotesis dengan melakukan penelitian, analisis hasil penelitian, interpretasi data dan formulasi kesimpulan, serta diakhiri dengan publikasi. AL-KHAZINI (1121) Ia merupakan saintis Muslim serba bisa yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika dan filsafat. Sederet buah pikir yang dice-tuskannya tetap abadi sepanjang zaman.Temuan ilmuwan kelahiran Bizantium ini antara lain: metode ilmiah eksperimental dalam mekanik; perbedaan daya, masa dan berat; jarak gravitasi; serta energi potensial gravitasi.Sumbangan penting Al-Khazini dalam bidang fisika terangkum dalam kitab Mizan al-Hikmah yang ditulisnya pada tahun 1121. Dalam buku ini ia menjelaskan tentang teori keseimbangan hidrostatika.Teori ini telah mendorong penciptaan peralatan ilmiah. Tak mengherankan jika Robert E. Hall dalam tulisan bertajuk ''Al-Khazini'' yang dimuat dalam A Dictionary of Scientific Biography Volume VII (1973) menyebutkan, ”Al-Khazini adalah salah seorang saintis terbesar sepanjang masa.'' Sedangkan editor Dictionary of Scientific Bibliography, Charles C. Jilispe, menjuluki Al-Khazini sebagai ''Fisikawan terbesar sepanjang sejarah.”
Dalam bukunya, Al-Khazini menerangkan prinsip keseimbangan hidrostatika dengan tingkat ketelitian obyek sampai ukuran mikrogram. Tingkat ketelitian seperti ini, menurut K. Ajram dalam The Miracle of Islamic Science, baru dapat tercapai pada abad ke-20 M.Al-Khazini juga menjelaskan definisi ''berat''. Menurutnya, berat merupakan gaya yang inheren dalam benda-benda padat yang menyebabkan mereka bergerak dalam satu garis lurus terhadap pusat bumi (gravitasi) dan terhadap pusat benda itu sendiri. Besaran gaya ini tergantung dari kerapatan benda.Ia juga menerangkan pengaruh suhu (temperatur) terhadap kerapatan benda. Hal ini ia lakukan sebelum Roger Bacon menemukan dan membuktikan suatu hipotesis tentang kerapatan air saat ia berada dekat pusat bumi. Sebagaimana para ilmuwan Muslim lainnya yang hidup di era keemasan Islam, Al-Khazini merupakan ilmuwan multidisiplin. Selain pakar fisika, ia juga ahli di bidang biologi, kimia, matematika, astronomi, dan filsafat. MUHAMMAD TARGAI ULUGH-BEGH (1393-1449), Seorang pangeran Tartar yang merupakan cucu dari Timur Lenk, diberi kekuasaan sebagai raja muda di Turkestan, berhasil mendirikan observatorium yang tidak ada tandingannya dari segi kecanggihan dan ukurannya. Observatorium ini adalah yang terbaik dan paling akurat pada masanya, sehingga menjadikan kota Samarkand sebagai pusat astronomi terkemuka.Ketika itu sudah terbit Katalog dan tabel-tabel bintang berjudul Zijd-I DjadidSultani yang memuat 992 posisi dan orbit bintang.Tabel ini masih dianggap akurat sampai sekarang, terutama table gerakan tahunan dari 5 bintang terang yaitu Zuhal (Saturnus), Mustary (Jupiter), Mirikh (Mars), Juhal (Venus), dan Attorid (Merkurius).Kitab ini sudah mengkoreksi pendapat Ptolomeus atas magnitude bintang-bintang. Banyak kesalahan perhitungan Ptolomeus. Hasil koreksi perhitungan terhadap waktu bahwa satu tahun adalah 365 hari, 5 jam, 49 menit dan 15 detik, suatu nilai yang cukup akurat. AL-BIRUNI (973-1050 M) Nama lengkap al-Biruni ialah Abu al-Raihan Muhammad Ibn Ahmad al-Biruni. Dilahirkan di Birun, Turkistan pada tahun 937M, meninggal pada tahun 1050M di India. Dengan ilmu yang diperolehi daripada Abu Nasr Mansur Ibn Ali Ibn Iraqin beliau berutus surat dengan Ibn Sina. Gemar merantau menambahkan pengalamannya.Ditawan oleh Sultan Mahmood dan sentiasa mengiringi baginda dalam peperangan.Pengetahuan yang dalam mengenai falsafah Yunai dan juga bagus dalam bahasa Hebrew dan Syria. Sumbangannya yang utama ialah mencipta penggunaan angka-angka India menggunakan angka kosong. Menyelesaikan berbagai persoalan matematik dan geometri. berhasil menentukan garis bujur dan lintang bumi serta pergerakan cahaya yang jauh lebih cepat daripada pergerakan bumi. Al-Biruni juga merupakan penemu persamaan sinus. Ia juga telah menyatakan bahwa bumi berputar pada porosnya. Pada zaman itu, Al-Biruni juga telah memperkirakan ukuran bumi dan membetulkan arah kota Makkah secara saintifik dari berbagai arah di dunia. Dari 150 hasil buah pikirnya, 35 diantaranya didedikasikan untuk bidang astronomi.
IBN BAJJAH (1138M) Ibn Bajjah lahir di Saragossa pada tahun 1082M. Hidup dan bergiat sebagai penyair bagi golongan al-
Murabbitin pimpinan Abu Bakr Ibrahim Ibn Tawalfit. Dilantik menjadi menteri. Raja Argou menyerang dan beliau meninggalakannya pada tahun 1117M. Singgah di Valencia dan kemudian menetap di Seville dan mengamalkan ilmu kedoktoran dan ilmu logik.Meninggal dunia setelah diracuni akibat hasad dengki orang2 Morocco. Sasterawan unggul, ahli bahasa dan hafiz al-Qur’an, juga mahir pengobatan, pemain gambus yang baik, berkemampuan dalam falsafah. Mewariskan buku Risalah al-Wida’ yang mengandungi pandangannya tentang falsafah kepada tamadun manusia. Karya-karya beliau yang lain berkenaan ilmu logik, psikologi, pemikiran, keturunan, politik dan pengobatan.Sebagaimana Al-Haitham, karya Ibnu Bajjah dalam bidang fisika banyak mempengaruhi fisikawan Barat abad pertengahan seperti Galileo Galilei. Ibnu Bajjah menjelaskan tentang hukum gerakan. Menurutnya, kecepatan sama dengan gaya gerak dikurangi resistensi materi. Prinsip-prinsip yang dikemukakannya ini menjadi dasar bagi pengembangan ilmu mekanika modern. Karena itu tidak mengherankan jika hukum kecepatan yang dikemukakan Galilei sangat mirip dengan yang dipaparkan Ibnu Bajjah.Karya-karya Ibnu Bajjah mengenai analisis gerakan juga sangat mempengaruhi pemikiran ThomasAquinas. IBN TUFAIL(1185M) Dilahirkan di lembah Asya, dekat Granada pada 1106M. Ibn Tufail menjadi pemerintah negeri Morocco yang disegani. Pandai bergaul dan menekuni diri dalam pendidikan, pengobatan, pengadilan dan politik. Salah satu bukunya adalah Hay Ibn Yaqzan yang menerangkan satu falsafah dalam diri manusia. Buku ini menunjukkan bagaimana beliau menganalisis hubungan antara manusia, akal dan Tuhan. Dalam bidang fisika, beliau menjelaskan tiga cara pemanasan yaitu melalui pergerakan, geseran dan pencahayaan. Dalam metafisik, beliau menerangkan bahawa alam ini baru dan berpenghujung.
ABDUS SALAM (1926-1996) Seorang tokoh dunia Islam yang harus disebut secara khusus adalah Abdus Salam (1926-1996), seorang fisikawan asal Pakistan, karena dialah praktisi ilmuwan Muslim terpenting di abad ini. Sebagai ilmuwan, ia adalah satu-satunya Muslim yang mendapat penghargaan Nobel pada 1979 di bidang Fisika Teori untuk kajian elektroweak. Ia sering mengungkapkan keyakinannya bahwa kerjanya dalam ilmu pengetahuan memiliki landasan normatif yang cukup kuat dalam al-Qur’an.Beberapa artikel pendek yang ditulisnya mengangkat tema tak adanya pertentangan antara ilmu pengetahuan dengan iman, khususnya Islam. Dengan penguasaannya atas teori-teori astro-fisika mutakhir ia bahkan berusaha menunjukkan kesesuaian ilmu pengetahuan dengan agama misalnya, pandangan tentang asal usul alam semesta Yang juga cukup menarik, dalam argumennya ia sempat pula menyebut ahli bedah Perancis Maurice Bucaille.Kebanyakan usaha keilmiahan di Pakistan ditimbulkan oleh imajinasi Abdus Salam dan bobot pengaruh pribadinya. Abdus Salam adalah simbol kebanggaan dan gengsi bangsa Pakistan dalam dunia keilmiahan.Memoar sebelum penyakit stroke merenggutnya di Oxford, Inggris:”Saya banyak melibatkan diri pada pemikiran kesimetrian alam, yang datang dari konsep Islam, karena dalam Islam kita merenungkan universum ciptaan Allah dengan ide keindahan dan kesimetrian serta keharmonisan, dan diperoleh kepuasan dapat melihat sebagian kecil dari rahasia alam ini”.
IBNU SAHL (940 M - 100 M). Ibnu Sahl menemukan hukum refraksi (pembiasan) yang secara matematis setara dengan hukum Snell. KAMALUDDIN AL-FARISI Kamal al-Din Abu'l-Hasan Muhammad Al-Farisi lahir di Tabriz, Persia (sekarang Iran) pada tahun 1267 dan wafat pada 1319 M. Al-Farisi terkenal dengan kontribusinya tentang optik. Dalam bidang optik, ia berhasil merevisi teori pembiasan cahaya yang dicetuskan para ahli fisika sebelumnya. Al-Farisi membedah dan merevisi teori pembiasan cahaya yang telah ditulis oleh Al-Haitham. Hasil revisi itu ia tulis dalam.kitab Tanqih al-Manazir (Revisi tentang Optik).Menurut Al-Farisi, tidak semua teori optik yang dikemukakan Al-Haitham benar. Karena itulah ia berusaha memperbaiki kelemahan dan menyempurnakan teori Al-Haitham. Tak cuma itu, teori Al-Haitham soal pelangi juga ia perbaiki. Bahkan Al-Farisi mampu menggabungkan teori Al-Haitham ini dengan teori pelangi dari Ibnu Sina. Dia mampu menjelaskan fenomena pelangi. Melalui penelitian yang dilakukannya, ia berhasil mengungkapkan bagaimana cahaya matahari direfraksi melalui hujan serta terbentuknya pelangi primer dan sekunder. Al-Farisi mampu menjelaskan fenomena alam ini dengan menggunakan matematika
NASIRUDDIN Nasiruddin mendedikasikan hidupnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan, Nasiruddin Al-Tusi telah menulis beragam kitab yang mengupas bermacam ilmu pengetahuan. Di antara kitab yang berhasil ditulisnya itu antara lain; kitab Tajrid-al-'Aqaid (sebuah kajian tentang ilmu kalam); serta Al-Tadhkirah fi'ilm al-hay'ah (sebuah memoar tentang ilmu astronomi). Selain itu, Nasiruddin juga menulis kitab berjudul Akhlaq-i-Nasri yang mengupas tentang etika. Kitab lainnya yang terbilang populer adalah AlRisalah Al-Asturlabiyah (Risalah Astrolabe).Kitab ini mengupas tentang peralatan yang digunakan dalam astronomi.Pencapaian mengagumkan yang berhasil ditorehkan Nasiruddin dalam bidang matematika adalah pembuatan rumus sinus untuk segitiga, yaitu : a/sinA = b/sinB = c/sinC Nasiruddin membangun observatorium yang mampu menghasilkan tabel pergerakan planet secara akurat. Model sistem plenaterium yang dibuatnya diyakini paling maju pada zamannya. Dia juga berhasil menemukan sebuah teknik geometrik yang dikenal di barat dengan a Tusi-couple. Sejarah juga mencatat, Nasiruddin sebagai astronom pertama yang mengungkapkan bukti observasi empiris tentang rotasi Bumi. Nasiruddin juga berhasil memodifikasi model semesta episiklus Ptolomeus dengan prinsip-prinsip mekanika untuk menjaga keseragaman rotasi benda-benda langit. IBNU YUNUS (1900 M) Salah satu kawah di permukaan bulan ada yang dinamakan Ibn Yunus. Ia menghabiskan masa hidupnya selama 30 tahun dari 977-1003 M untuk memperhatikan benda-benda di angkasa. Dengan menggunakan astrolabe yang besar, hingga berdiameter 1,4 meter, Ibnu Yunus telah membuat lebih dari 10 ribu catatan mengenai kedudukan matahari sepanjang tahun.
AL-FARGHANI Nama lengkapnya Abu'l-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani. Ia merupakan salah seorang sarjana Islam dalam bidang astronomi yang amat dikagumi. Beliau adalah merupakan salah seorang ahli astronomi pada masa Khalifah Al-Ma'mun. Dia menulis mengenai astrolabe dan menerangkan mengenai teori matematik di balik penggunaan peralatan astronomi itu. Kitabnya yang paling populer adalah Fi Harakat Al-Samawiyah wa Jaamai Ilm al-Nujum tentang kosmologi. AL-ZARQALI (1029-1087 M) Wajah Al-Zarqali diabadikan pada setem di Spanyol, sebagai bentuk penghargaan atas sumbangannya terhadap penciptaan astrolabe yang lebih baik. Beliau telah menciptakan jadwal Toledan dan juga merupakan seorang ahli yang menciptakan astrolabe yang lebih kompleks bernama Safiha. JABIR IBN AFLAH (1145 M) Geber, begitu orang barat menyebutnya, adalah ilmuwan pertama yang menciptakan sfera cakrawala mudah dipindahkan untuk mengukur dan menerangkan mengenai pergerakan objek langit. Salah satu karyanya yang populer adalah Kitab al-Hay'ah. MUHAMMAD TARAGAI ULUGH BEG (1393-1449 M) Ahli astronomi Barat, Kevin Krisciunas mengungkapkan, observatorium termegah yang dibangun sarjana Muslim adalah Ulugh Beg.Observatorium itu dibangun seorang penguasa keturunan Mongol yang bertahta di Samarkand bernama Muhammad Taragai Ulugh Beg (1393-1449).Menurut Kriscunas, berdasarkan laporan yang ditulis ahli astronomi pada saat itu, Al-Kashi aktivitas pengkajian astronomi di Observatorium Ulugh Beg didukung oleh tujuh puluh sarjana. Observatorium ini beroperasi selama 50 tahun. Sayangnya, setelah Ulugh Beg meninggal, obeservatorium itu pun mengalami kehancuran. TAQI AL-DIN Selain dikenal sebagai pakar fisika, Taqi al-Din Muhammad ibnu Ma'ruf al-Shami al-Asadi (1526-1585 M) adalah pakar matematika, pakar botani, astronom, astrolog, dan ahli teknik. Taqi al-Din juga teolog, filsuf, ahli hewan, ahli obat-obatan, hakim, guru, dan imam masjid. Sebagai ahli teknik, ia misalnya membuat jam dinding dan jam tangan.Taqi al-Din menulis sekitar 90 kitab. Salah satunya bertajuk AlTuruq al-Samiyya fi al-Alat al-Ruhaniyya. Kitab yang ditulis pada 1551 ini menjelaskan kerja mesin dan turbin uap air. Karya ini mendahului penemuan Giovanni Branca (1629) tentang mesin uap air. Kitabkitab lainnya antara lain menerangkan tentang optik, matematika, mekanika, astronomi, dan astrologi. ABBAS IBN FIRNAS Adalah orang pertama yang mencoba membuat konstruksi sebuah pesawat terbang dan menerbangkannya. Di abad ke-9 dia mendesain sebuah perangkat sayap dan secara khusus membentuk layaknya kostum burung. Dalam percobaannya yang terkenal Cordoba Spanyol, Firnas terbang tinggi untuk beberapa saat sebelum kemudian jatuh ke tanah dan mematahkan tulang belakangnya. Desain yang dibuatnya secara tidak terduga menjadi inspirasi bagi seniman Italia Leonardo da Vinci ratusan tahun kemudian.
TAQIYYUDDIN Ahli astronomi telah berhasil membuat jam mekanik di Istanbul Turki.
ZAINUDDIN ABDURRAHMAN IBN MUHAMMAD IBN AL-MUHALLABI AL-MIQATI Adalah ahli astronomi masjid (muwaqqit -penetapwaktu) Mesir, dan penemu jam matahari. AHMAD BIN MAJID PADA TAHUN 9 H ATAU 15 MASEHI, Seorang ilmuwan yang membuat kompas berdasarkan pada kitabnya berjudul Al-Fawaid. ABDURRAHMAN AL-JAZARI Nama lengkapnya al-Shaykh Ra’is al-A’mal Badi’ al-Zaman Abu al-‘Izz ibn Isma’il ibn al-Razzaz alJazari merupakan ahli mekanik (ahli mesin) yang hidup tahun 1.100 M, membuat mesin penggilingan, jam air, pompa hidrolik dan mesin-mesin otomatis yang menggunakan air sebagaipenggeraknya. IBNU SHATIR, Ilmuwan Muslim yang mempelajari gerak melingkar planet Merkurius mengelilingi matahari. Karya dan persamaan Mate-matikanya sangat mempengaruhi Nicolaus Copernicus yang pernah mempelajari karyakaryanya. AL-FARGANI ATAU AL-FARAGNUS Pengarang buku tentang pergerakkan benda-benda langit dan ilmu astronomi dan dipakai oleh Dante jauh kemudian. pengungkit/tuas, teori gaya gravitasi (jauh 900 thn dari Newton). ZIAUDDIN SARDAR (1951) Beliau adalah doktor di bidang fisika asal Pakistan , yang dibesarkan di Inggris. Sejak awal tahun 1980-an ia cukup rajin menulis di beberapa majalah ilmu pengetahuan terkemuka.Sardar menekankan pembahasannya pada penciptaan suatu ilmu pengetahuan Islam kontemporer,yaitu sistem ilmu pengetahuan yang sepenuhnya didasarkan pada nilai-nilai Islam. AL TUSI (W.THN 1274); Astronom kawakan dari Damaskus yang melakukan penelitian tentang gerakan planet-planet, membuat model planet (planetarium) jauh sebelum Copernicus.