Pada syok kardiogenik, jantung bekerja kurang baik (kontraksi otot kurang baik, katup bekerja kurang baik, denyut terlalu cepat atau terlalu lambat, irama jantung bukan berasal dari SA node). Payah jantung adalah salah satu bentuk syok kardiogenik. Unsur lain akan melakukan kompensasi untuk mengatasi penyusutan cardiac output , misalnya dengan retensi natrium dan air untuk meningkatkan preload. Dengan preload lebih tinggi, otot miokard yang sakit dan lemah akan dapat me nghasilkan cardiac output lebih tinggi. Tetapi sampai suatu saat, korelasi ini berbalik menjadi depresi ( counter-productive) dan terjadilah edema jaringan, hepatomegali atau edema paru. Umumnya pembuluh darah juga mengalami vasokonstriksi. Etiologi Lab/SMF Anestesiologi FKUA/RSUP Dr. M. Djamil, Padang mengklasifikasikan penyebab syok kardiogenik sebagai berikut : a.Penyakit jantung iskemik (IHD) b.Obat-obatan yang mendepresi jantung c.Gangguan Irama Jantung
Manifestasi klinis Syok
kardiogenik
ditandai
oleh
gangguan
fungsi
ventrikel
kiri
yang
mengakibatkan
gangguanmengakibatkan gangguan fungsi ventrikel kiri yaitu mengakibatkan gangguan berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigen ke jaringan yang khas pada syok kardiogenik yangdisebabkan oleh infark miokardium akut adalah hilangnya 40% atau lebih jaringan otot padaventrikel kiri dan nekrosis vocal di seluruh ventrikel karena ketidakseimbangan antara kebutuhandan suplai oksigen miokardium. Gmbaran klinis gagal jantung kiri : a.Sesak napas dyspnea on effert, paroxymal nocturnal dyspnea b.Pernapasan cheyne stokes c.Batuk-batuk d.Sianosis e.Suara serak f.Ronchi basah, halus tidak nyaring di daerah basal paru hydrothorax
g.Kelainan jantung seperti pembesaran jantung, irama gallop, tachycardia h.BMR mungkin naik patofisologi Tanda dan gejala syok kardiogenik mencerminkan sifat sirkulasi patofisiologi gagal jantung.Kerusakan jantung mengakibatkan penurunan curah jantung, yang pada gilirannya menurunkantekanan darah arteria ke organ-organ vital. Aliran darah ke arteri koroner berkurang, sehinggaasupan oksigen ke jantung menurun, yang pada gilirannya meningkatkan iskemia dan penurunanlebih lanjut kemampuan jantung untuk memompa, akhirnya terjadilah lingkaran setan.Tanda klasik syok kardiogenik adalah tekanan darah rendah, nadi cepat dan lemah, hipoksia otak yang termanifestasi dengan adanya konfusi dan agitasi, penurunan haluaran urin, serta kulit yangdingin dan lembab.Disritmia sering terjadi akibat penurunan oksigen ke jantung.seperti pada gagal jantung, penggunaan kateter arteri pulmonal untuk mengukur tekanan ventrikel kiri dan curah jantungsangat penting untuk mengkaji beratnya masalah dan mengevaluasi penatalaksanaan yang telahdilakukan. Peningkatan tekananakhir diastolik ventrikel kiri yang berkelanjutan (LVEDP = LeftVentrikel End Diastolik Pressure) menunjukkan bahwa jantung gagal untuk berfungsi sebagai pompa yang efektif. Pemeriksaan diagnostik Faktor-faktor pencetus test diagnostik antara lain :a.Electrocardiogram (ECG) b.Sonogram c.Scan jantung d.Kateterisasi jantung e.Roentgen dadaf.Enzim hepar g.Elektrolit oksimetri nadih.AGD i.Kreatinin j.Albumin / transforin serumk.HSD
penatalaksanaan Tindakan umum. Ada berbagai pendekatan pada penatalaksanaan syok kardiogenik. Setiapdisritmia mayor harus dikoreksi karena mungkin dapat menyebabkan atau berper an padaterjadinya syok. Bila dari hasil pengukuran tekanan diduga atau terdeteksi terjadi hipovolemiaatau volume intravaskuler rendah. Pasien harus diberi infus IV untuk menambah jumlah cairandalam sistem sirkulasi. Bila terjadi hipoksia, berikan oksigen, kadang dengan tekanan positif bilaaliran biasa tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan jaringan.Farmakoterapi. Terapi medis dipilih dan diarahkan sesuai dengan curah jantung dan tekanandarah arteri rerata. Salah satu kelompok obat yang biasa digunakan adalah katekolamin yangdapat
meningkatkan
tekanan
darah
dan
curah
jantung.
Namun
demikian
mereka
cenderungmeningkatkan beban kerja jantung dengan meningkatkan kebutuhan oksigen.Bahan vasoaktif seperti natrium nitroprusida dan nitrogliserin adalah o bat yang efektif untuk menurunkan tekanan darah sehingga kerja jantung menurun. Bahan-bahan ini menyebabkanarteri dan vena mengalami dilatasi, sehingga menimbulkan lebih banyak pintasan volume intravaskuler keperifer dan menyebabkan penurunan preload dan afterload. Bahan vasoaktif ini biasanya diberikan bersama dopamin, suatu vasopresor yang membantu memelihara tekanandarah yang adekuat. Pompa Balon Intra Aorta. Terapi lain yang digunakan untuk menangani syok kardiogenik meliputi penggunaan alat bantu sirkulasi. Sistem bantuan mekanis yang paling sering digunakanadalah Pompa Balon Intra Aorta (IABP = Intra Aorta Baloon Pump). IABP menggunakancounterpulsation internal untuk menguatkan kerja pemompaan jantung dengan cara pengembangan dan pengempisan balon secara teratur yang diletakkan di aorta descendens. Alatini dihubungkan dengan kotak pengontrol yang seirama dengan aktivitas elektrokardiogram.Pemantauan hemodinamika juga sangat penting untuk menentukan status sirkulasi pasien selama penggunaan IABP. Balon dikembangkan selam diastole ventrikel dan dikempiskan selama sistole dengan kecepatanyang
sama
dengan
frekuensi
jantung.
IABP
akan
menguatkan
diastole,yang
mengakibatkan peningkatan perfusi arteria koronaria jantung. IABP dikempiskan selama sistole, yang akanmengurangi beban kerja ventrikel.Penatalaksanaan yang lain : a.Istirahat b.Diit, diit jantung, makanan lunak, rendah garam
c.Pemberian digitalis, membantu kontraksi jantung dan memperlambat frekuensi jantung. Hasilyang diharapkan peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena, dan volume darah dan peningkatan diuresis akan mengurangi edema. Pada saat pemberian ini pasien harus dipantauterhadap hilangnya dispnea, ortopnea, berkurangnya krekel, dan edema perifer. Apabila terjadikeracunan ditandai dengan anoreksia, mual dan muntah namun itu gejala awal selanjutnya akanterjadi perubahan irama, bradikardi kontrak ventrikel premature, bigemini (denyut normal dan premature saling bergantian), dan takikardia atria proksimal. d.Pemberian diuretik, yaitu untuk memacu ekskresi natrium dan air melalui ginjal. Bila sudahdiresepkan harus diberikan pada siang hari agar tidak menganggu istirahat pada malam hari,intake dan output pasien harus dicatat mungkin pasien dapat mengalami kehilangan cairansetelah pemberian diuretik. Pasien juga harus menimbang badannya setiap hari turgor kulit untuk menghindari terjadinya tandatanda dehidrasi. e.Morfin, diberikan untuk mengurangi sesak napas pada asma cardial, hati-hati depresi pernapasan. f.Pemberian oksigeng.Terapi vasodilator dan natrium nitropurisida, obat-obatan vasoaktif merupakan pengobatanutama untuk mengurangi impedansi (tekanan) terhadap penyemburan darah oleh ventrikel.
Sumber 1. Sunatrio. Terapi cairan pada syok hipofolemik. Dalam: resusitasi cairan. Jakarta, 2000: 1-42 2. Ery laksana. Terapi cairan dan nutrisi parenteral. Smf/bagian anestesi dan terapi intensif RSUP dr.kariadi/fak.kedokteran univ.diponegoro semarang. Oktober 2007 3.