1. Tanaman Belimbing Wuluh Pohon belimbing bisa tumbuh dengan ketinggian mencapai 5-10 m. utamanya
pendek,
berbenjol-benjol,
cabangnya
rendah
dan
sedikit.
Batang
Batangnya
bergelombang atau tidak rata (Masripah, 2009). Bentuk daunnya majemuk menyirip ganjil dengan 21-45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai pendek, berbentuk bulat telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 2-10 cm, lebarnya 1-3 cm, berwarna hijau, permukaan bawah hijau muda (Dalimartha, 2008). Perbungaan berupa malai, bunganya kecil, berkelompok, keluar langsung pada batang dan cabang-cabangnya dengan tangkai bunga berambut, menggantung, panjang 5-20 cm, mahkota bunga biasanya berjumlah 5, panjang kelopak bunga 5-7 mm; helaian mahkota bunga berbentuk elips; panjang 13-20 mm, berwarna ungu gelap dan bagian pangkalnya ungu muda;
benang sari semuanya subur subur (Masripah, (Masripah, 2009; Mario, 2011). Buah Buah
belimbing wuluh berbentuk elips hingga seperti torpedo dengan panjang 4-10 4 -10 cm. Warna buah ketika muda hijau, dengan sisa kelopak bunga menempel diujungnya. Jika masak buahnya berwarna kuning pucat. Daging buahnya berair dan sangat asam. Kulit buah berkilap dan tipis. Bijinya kecil
(6 mm) berbentuk pipih dan berwarna coklat, serta
tertutup lendir (Mario, 2011). Sistematika tumbuhan belimbing wuluh (Heyne, 1987) sebagai berikut: Divisi
:Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Bangsa
: Geraniales
Suku
: Oxalidaceae
Marga
: Averrhoa
Spesies
: Averrhoa bilimbi L
Kandungan Kimia
Kandungan kimia pada tanaman belimbing wuluh secara lebih rinci yaitu pada daunnya mengandung tanin, sulfur, asam format, kalium sitrat dan kalsium oksalat. Sedangkan ibu tangkai daunnya mengandung alkaloid dan polifenol. Batang pada tanaman belimbing mengandung senyawa saponin, tanin, glukosida, kalsium oksalat,
sulfur, asam format, peroksidase, dan buahnya mengandung senyawa flavonoid dan triterpenoid (Permadi, 2006). Menurut Ardananurdin (2004), bunga belimbing wuluh mengandung golongan senyawa kimia yang bersifat antibakteri seperi saponin, flavonoid dan polifenol.
Manfaat
Bunga belimbing wuluh dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengobati batuk, flu dan sariawan pada anak-anak. Bunga belimbing wuluh juga dapat digunakan untuk mengobati demam tifoid (Ardananurdin, 2004).
Cara Pengolahannya
a. Untuk mengobati batuk pada anak-anak dapat dibuat ramuan dengan
cara, tim
segenggam bunga belimbing wuluh, beberapa butir adas, gula secukupnya dan 1 cangkir air selama setengah jam. Setelah dingin disaring. b. Untuk mengobati sariawan dibuat ramuan dengan cara segenggam bunga belimbing wuluh, gula jawa secukupnya, dan 1 cangkir air. Direbus sampai kental, setelah dingin disaring. Dipakai untuk membersihkan mulut dan dioleskan pada sariawan. 2. Tanaman Kana Tanaman kan adalah sejenis tanaman perdu, tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 2 meter. Bunga kana tumbuh keluar di ujung pucuk mempunyai daun tunggal, bulat telur memanjang, bertangkai pendek menjadi pelepah, ujung dan pangkal runcing, menyirip jelas, dan memiliki lapisan lilin. Bunga majemuk tumbuh bercabang, tersusun dalam rangkaian, mahkota bunga besar dengan warna-warna cerah seperti merah, kuning dan jingga (Dalimartha, 2003). Sistematika tanaman kana di Universitas Sumatera Utara sebagai berikut Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Cannaceae
Genus
: Canna
Herbarium Medanense
Spesies
: Canna indica L.
Kandungan Kimia
Kandungan kimia yang terdapat dalam bunga kana ini antara lain adalah substansi phenol, dua terpene, empat coumarin, pati, glukose, lema alkaloid dan getah. Bagian yang dapat dimanfaatkan adalah rimpang, daun, bunga dalam keadaan segar maupun kering. Menurut Sunaryanti (2012), daun tanaman kana mengandung senyawa tanin dan sulfur.
Manfaat
Rimpang rasanya manis dan berkhasiat penyejuk, pereda demam (antipiretik), peluruh kencing (diuretik), penenang (tranquilizer), dan menurunkan tekanan darah (hipotensif), disentri kronis, wasir (hemoroid), keputihan (lekore), dan radang hati akut disertai kuning. Bunganya berkhasiat hemostatis, darah haid yang banyak (metrorrhagia), dan batuk darah. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah rimpang segar atau kering dan bunga keringnya.
Cara Pengolahannya
Untuk obat hepatitis : Menuci dan membersihkan rimpangnya, kemudian memotong rimpangnya hingga tipis, lalu merebus dengan 3 gelas air hingga airnya tersisa 1 1/2 gelas. Biarkan dingin terlebih dahulu, dan menyaring air rebusan tersebut sebanyak. Minum 2x dalam sehari, sekali minumnya 3/4 gelas.
3. Tanaman Jahe Merah Tanaman
rumput - rumputan
tegak
dengan ketinggian 30 -75 cm, berdaun sempit
memanjang menyerupai pita, dengan panjang 15 – 23 cm, lebar lebih kurang dua koma lima sentimeter, tersusun teratur dua baris berseling, berwarna hijau bunganya kuning kehijauan dengan bibir bunga ungu gelap berbintik-bintik putih kekuningan dan kepala sarinya berwarna ungu. Akarnya yang bercabang-cabang dan berbau harum, berwarna kuning atau jingga dan berserat. Sistematika Tanaman Rimpang Jahe : Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledonae
Ordo
: Musales
Family
: Zingiberaceae
Genus
: Zingiber
Spesies
: Zingiber Officinale Roscoe
Kandungan Kimia dan Manfaat
Dalam rimpang jahe merah terkandung zat gingerol, oleoresin, dan minyak atsiri yang tinggi, sehingga lebih banyak digunakan sebagai bahan baku obat (Lantera, 2002).Jahe banyak digunakan dalam ramuan obat tradisional yang be rfungsi sebagai obat pencernaan dan perut kembung, sakit kepala, kerongkongan, mulas dan batuk kering (Rukmana, 2001).
Cara Pengolahannya:
Cara pengolahannya sangat sederhana yakni cukup dengan mengambil beberapa ruas jahe merah dan dipotong tipis-tipis dan kemudian direbus dengan air. Setelah air rebusan susut hingga kira-kira seperduanya, ambil air rebusan tersebut dan campurkan bersama bahan yang lainnya seperti jeruk nipis, madu, atau pun gula jawa.
4. Tanaman Serai Serai merupakan tumbuhan yang masuk ke dalam family rumput rumputan. Dikenal juga dengan nama serai (Indonesia), dan sereh (Sunda). Tanaman ini dikenal dengan istilah Lemongrass karena memiliki bau yang kuat seperti lemon, sering ditemukan tumbuh alami di negara-negara tropis (Wijayakusumah, 2005). Sistematika dari tanaman ini sebagai berikut Kingdom
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta Super Divisio : Spermatophyta Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Subkelas
: Commelinidae
Ordo
: Poales
Famili
: Poaceae
Genus
: Cymbopogon
Spesies
: Cymbopogon nardus
Kandungan Kimia Kandungan kimia yang terdapat di dalam tanaman sereh antara lain, sitronelal, geraniol, sitronelol dan sisa hasil destilasi mengandung sekitar 2 % nitrogen.
Manfaat
Manfaat sereh untuk kesehatan seperti dapat membantu mengurangi gangguan lambung, insomnia, gangguan pernafasan, demam, nyeri, infeksi, dan rematik. Pertahanan antioksidan ramuan sereh akan membantu untuk mempertahankan tingkat kolesterol, kesehatan selular, sistem saraf, kulit yang sehat dan sistem kekebalan tubuh. Sereh juga efektif dalam mengobati diabetes tipe 2, kanker, obesitas dan membantu detoksifikasi. Hal ini banyak digunakan dalam aromaterapi dan membantu untuk mengurangi kelelahan, kecemasan dan bau badan.
Cara Pengolahannya
Batang serai dicuci dengan air terlebih dahulu sampai bersih, setelah dicuci mememarkan semua batang serai dengan cara digeprek lalu diikat membuat simpul. Memasukkan air kedalam panci kemudian direbus bersama batang serai yang sudah dimemarkan dan gula batu. Menunggu sampai mendidih sambil diaduk-aduk sampai gula batu ben ar-benar larut dan tercampur rata.
5. Tanaman Bugenvil Tanaman bugenvil termasuk dalam habitus perdu, menahun dengan tinggi 5-15 m. Memiliki batang tegak atau sedikit memanjat, bersegi, percabangan simpodial, berduri yang berbentuk kait, batang yang masih muda berwarna hijau setelah tua berwarna hitam. Berdaun tunggal, berhadapan, lonjong, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 4-10 cm, lebar 2-6 cm, pertulangan menyirip dan berwarna hijau. Memiliki
bunga majemuk, bentuk malai, berkelompok tiga di ketiak daun, bentuk seperti terompet, berwarna putih, memiliki daun pelindung tiga helai berwarna merah keunguan. Nama Ilmiah: Bougainvillea glabra Choisy. Famili:Nyctaginaceae
Kandungan Kimia dan Manfaatnya Bagian yang bermanfaat adalah bunga dan batang. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam bugenfil di antaranya betanidin, saponin, polifenol, isobetanidin, 6-oP-saphoroside, dan 6-o-rhamnosysophoroside. Penyakit yang bisa diobati adalah hepatisis, bisul, keputihan, mengobati resistensi insulin. Cara Pengolahannya Untuk resistensi insulin: bunga bougenvilla yang sudah dikeringkan (dibuat dalam bentuk simplisia) dapat dikonsumsi dalam bentuk the. Untuk hepatitis : mencici 15 gram batang bugenfil sampai bersih lalu merebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Menyaring air rebusannya lalu minum saat hangat sebanyak 1 gelas sehari. Untuk keputihan dan nyeri haid : Mencuci bersih 9-15 gram bunga bugenfil sampai bersih lalu merebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring air rebusannya lalu minum sekaligus 1 gelas sehari. 6. Tanaman Sambung Nyawa Sambung nyawa merupakan tanaman perdu tegak jika masih muda, dan merambat jika sudah cukup tua, berperawakan herba berdaging. Batang segiempat beruas-ruas berwarna hijau dengan bercak ungu. Daunnya berupa daun tunggal berbentuk elips memanjang, tersebar, tepi daun bertoreh, berambut halus, panjang tangkai 0,5-3,5 cm, helaian daun 3,5-12,5 cm dengan bagian atas berwarna hijau muda mengkilat, tulang daun menyirip, dan menonjol pada permukaan daun bagian bawah, dan lebar daunnya 1,5-5 cm. Susunan bunga majemuk cawan berwarna orange-kuning, mahkota bertipe tabung berwarna hijau atau jingga, benang sari berbentuk jarum berwarna kuning dengan kepala sari berlekatan menjadi satu, dan brachtea involucralis berbentuk garis berujung runcing atau tumpul (van Steenis dkk., 1975 ; Backer dan van den Brink, 1965). Sistematika dari tanaman sambung legi sebagai berikut: Kerajaan
: Plantae
Divisi
:Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledoneae
Bangsa
: Asterales
Suku
: Asteraceae
Marga
: Gynura
Jenis
: Gynura procumbens (Lour.) Merr.
Kandungan Kimia Daun sambung nyawa mengandung flavonoid, saponin, tanin, terpenoid, steroid, triterpenoid, asam klorogenat, asam kafeat, asam vanilat, asam para kumarat, dan asam phidroksi benzoate. Manfaat Tanaman sambung nyawa dapat digunakan untuk mengobati kanker . Kandungan sitotastik yang terdapat pada daun sambung nyawa ini mampu mencegah dan memperlambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Selain itu juga dapat mengobati diabetes melistus, sebagai mana sudah di jelaskan di awal daun sambung nyawa memiliki kandungan zat yang bersifat hipoglikemin. Fungsi utama dari hipoglikemin tersebut ialah sebagai penangkal dan menurunkan kadar gula dalam darah yang menjadi faktor pemicu utam penyakit diabetes. Cara Pengolahannya: Cara pengobatan diabetes melistus dengan daun sambung nyawa yakni dengan mencuci daun sambung nyawa sebanyak 7 helai dengan air hangat yang sudah di rebus sampai matang. 7. Tanaman Pule Pandak Tanaman pule pandak merupakan tanaman perdu tegak dan tanaman tahunan, tinggi mencapai 1 meter. Bentuk batang silindris, daun tunggal bertangkai pendek, bentuk ujung daun runcing, pangkal daun runcing runcing dan hamper menyempit. Pertulangan daun menyirip. Bunga pule pandak termasuk bunga majemuk, bunga berbentuk payung. Buah pule pandak termasuk buah batu dan berbentuk bulat telur. Akar pule berwarna coklat. Sistematika darai tanaman pule pandak sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta Superdivisi
: Spermatophyta
Divis
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Gentianales
Famili
: Apocynaceae
Genus
: Rauvolfia
Spesies
: Rauvolfia sepentina
Kandungan Kimia Mengandung alkaloid, terdiri dari 3 group yaitu alkaline kuat : quarterary ammonium compound serpentine, sarpagine dan samantine, penyerapan jelek jika digunakan per-oral ; tertiary amine derivate yohimbine, ajmaline, ajmalicine, tetraphylline dan tetraphyllicine ; alkaline lemah secondary amines reserpine, rescinnamine, deserpidine, raunesine dan canescine. Manfaat Bagian tanaman yang digunakan yakni akar, karena memiliki kandungan kimia: Alkaloid ajmalina; Serpentina; Alstonina; Reserpina; Sarpagina; Yohimbina; Alkaloid sehingga berkhasiat Antiinflamasi; Hipotensif; Sedatif; Analgesik; Antipiretik. Cara pengolahan Untuk Tekanan darah tinggi : Akar pule pandak 0,7 g; Air 110 ml, Direbus sampai mendidih selama 15 menit, Diminum 1 kali sehari 100 ml