1
TEKNIK PENGUMPULAN DATA, ANALISIS DATA, DAN
MENARIK KESIMPULAN
LATAR BELAKANG
Manusia dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, hambatan, tantangan, ancaman, dan kesulitan yang harus diatasinya. Masalah merupakan bagian dari kehidupan manusia dan berkat keberhasilannya mengatasi dan memecahkan masalah-masalah tersebut manusia berkembang lebih pesat, lebih tinggi. Sudah tentu manusia juga mampu memecahkan masalah yang dihadapinya, mampu mengembangkan dan menciptakan hal-hal bau, karena memiliki sejumlah kemampuan, yaitu kemampuan intelektual, sosial, afektif, dan fisik motorik.
Ada empat hal yang melatarbelakangi dalam penelitian, yakni pertama karena ketidakpahaman manusia akan pengetahuan. Kedua, rasa ingin tahu manusia. Ketiga, manusia selalu berhadapan dengan masalah, dan keempat manusia merasa tidak puas. Hal-hal diatas lah yang menjadi pendorong manusia untuk meneliti berbagai hal di sekelilingnya, baik yang berupa fisik dan non fisik.
Masalah yang ada di sekitar manusia langsung dihadapi dan dipecahkannya. Melalui kemampuan otak yang dimiliki manusia, manusia memecahkan masalah yang menyelimutinya. Dalam hal ini diperlukan teknik, metode, ataupun cara untuk memecahkan masalah tersebut. Berbagai banyaknya data yang akan diambil di lapangan dan cara pengambilan, cara penganalisanya, serta penarikan kesimpulan akan dijelaskan lebih rinci dalam tulisan ini.
PEMBAHASAN
Teknik Pengumpulan Data
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Kulaitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan realibilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan data sekunder. Sumber primer yakni sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data kepada pengumpul data.sedangkan bila dilihat dari segi cara pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview, kuesioner, observasi, dan gabungan ketiganya.
Interview (wawancara)
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang mendasrkan diri tentang diri sendiri atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Wawancara dibagi menjadi dua yakni, wawancara terstruktur dan wawancara tidak trstruktur.
Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur dihunakan sebagai teknik pengumulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang diperoleh. Dengan wawancara ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengmpulan data mencatatnya. Dala melakukan wawancara selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpulan data juga dapat menggunkan alat bantu seperti tape recoder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.
Wawancara tidak terstruktur
Wawancara ini adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tdak menggunkan pedoman wawancara yan telah tersusun secar sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara ini sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang responden.
Wawancara baik yang dilakuaka dengan face to face maupun yang menggunkan pesawat telepon, akan terjadi kontak pribadi, oleh karena itu wawancara perlu memahami situasi dan kondisi sehingga dapat memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus melakukan wawancara. Peneliti jangan memberi pertanyaan yang bias. Selanjutnya situasi dan kondisi seperti yang telah dikemukakan diatas, sangat mempengaruhi proses wawancara, yang pada akhirnya akan mempengaruhi validitas data.
Kuesioer (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan denga cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner ini besifat efisien, cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertayaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberika kepaada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, internet.
Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2013) mengemukakan bebrapa prinsip dalam penulisan angket sebagi teaknik pengumpulan data yaitu prinsip, penulisan, pengukuran, dan penampilan fisik.
Prinsip penulisan angket
Isi dan tujuan pertanyaan
Setiap membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus disusu dalam skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.
Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan denga kemampuan berbahasa responden.
Tipe dan bentuk pertanyaan
Tipe pertanyaan dalam angket dapat terbuka atau tertutup. Pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang suatu hal. Setiap pertanyaan angket yang mengharapkan jawaban berbutuk data nominal, ordinal, interval, dan rasio adalah pertanyaan tertutup.
Pertanyaan tidak mendua
Tidak menanyakan yang sudah lupa
Pertanyaan tidak menggiring
Panjang pertanyaan
Urutan pertanyaan
Prinsip pengukuran
Penampilan fisik angket
Observasi
Menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2013), mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologi dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Teknik pengumpulan data observasi digunakan bila, penelitan berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedaan menjadi partisipant obervation, dan non pertisipant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi obersvasi terstruktur dan tdak terstruktur.
Observasi berperan serta (partisipant observation)
Dalam observasi ini, peneliti terlibat denga kegiatan sehari-hari orang yangsedang diamati atau yang digunkan sebagai sumber data penelitian.
Observation non partisipant
Observasi ini terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati, makan dalam observasi non pertisipan enliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.
Observasi terstruktur
Observasi ini observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan diamana tempatnya. Pedoman wawancara terstruktur, atau angket tertutup dapat juga digunakan sebagai pedoman untuk melakukan obsevasi.
Observasi tidak terstruktur
Observasi ini adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sisteatis tentang apa yang diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan penelti tidak menggunaan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.
Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data antara lain mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Ada 2 macam statistik yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris.
Statistik Deskriptif Dan Inferensial
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran dan melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase.
Statistik inferensial (sering disebut statistik induktif atau probabilitas) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. Statistik ini disebut statistic probabilitas karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk prosentase. Bila peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan 1% maka taraf kepercayaan 99%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut taraf signifikasi.
Statistik Parametris dan Nonparametris
Penggunaan statistik parametris dan nonparametris tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu test mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas. Statistik nonparametris tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Oleh karena itu, statistik nonparametris sering disebut "distribution free" (bebas distribusi). Statistik parametris mempunyai kekuatan yang lebih daripada statistik nonparametris, bila asumsi yang melandasi dapat terpenuhi.
Penggunaan kedua statistik tersebut juga tergantung pada jenis data yang dianalisis. Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal ordinal. Jadi, untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik, ada dua hal utama yang harus diperhatikan, yaitu macam data dan bentuk hipotesis yang diajukan.
Macam Data
Macam-macam data penelitian telah diberikan pada bab 1 yaitu : Data Nominal, Ordinal, Interval (Rasio).
Bentuk Hipotesis
Ada 3 yaitu : Hipotesis Deskriptif, Komparatif dan Asosiatif. Dalam hipotesis komparatif, dibedakan menjadi dua yaitu komperatif untuk dua sampel dan lebih dari dua sampel. Hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik parametris merupakan dugaan terhadap nilai dalam satu sampel (unit sampel) dibandingkan dengan standar, sedangkan hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik nonparametris merupakan dugaan dua sampel. Hipotesis komparatif merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan nilai-nilai dua kelompok atau lebih. Hipotesis asosiatif, adalah dugaan terhadap ada tidaknya hubungan secara signifikan antara dua variabel atau lebih.
Hipotesis penelitian yang akan menguji dalam penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang diajukan, tetapi perlu diketahui bahwa setiap penelitian tidak harus berhipotesis, namun harus merumuskan masalahnya. Penelitian yang tersusun dalam paradigma model struktural, pengujian hipotesis menggunakan SEM (Structural Equation Modeling), dimana konsep dasar yang digunakan adalah analisis korelasi dan regresi yang berbentuk path analisis.
Teknik Analisis Data
Didalam penelitian ilmiah kita telah mengenal dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Berikut ini pemakalah akan mencoba untuk menjelaskan teknik analisis data sesuai dengan macam atau jenis penelitian.
1. Analisis Data Kuantitaif.
Dalam penelitian kuantitatif analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik dalam penelitian kuantitatif adalah menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik non parametris.
Statistika deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa mengambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalm analisisnya. Tetapi apabila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif atau statistik inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk pupulasi, maka teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial.
Termasuk dalam statistsik deskriptif adalah penyajian data melalui table, grafiik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase. Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variablel melalui analisis korelasi, membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata sampel atau populasi.
Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel dari populasi tersebut dilakukan secara random. Statistik ini dinamakan statistik probabilitas karena kesimpulan yang dilberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Didalm Statistik inferensial terdapat statistik parametris dan nonparametris. Stitistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel . Dalam statistik pengujian parameter melalui statistik (data sampel) tersebut dinamakan uji hipotesis statistitk. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistik adalah penelitian yang menggunakan sampel. Dalam statistik hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol karena tidak dikehendaki adanya perbedaan antara parameter populasi dan statisti. Hanya dalam kenyataannya nilai parameter jarang diketahui. Statistik nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi.
2. Anlisis Data Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif data yang diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus tersebut mengakibatakan variasi data sangat tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitattif sehingga tekniik analisa yang digunakan belum ada pola yang jelas. Oleh Karen itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis.
Proses analisis dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selam di lapangan, dan setelah selesai dilapangan. Analisis sebelum dilapangn dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data skunder yang akan menentukan fokus penelitian. Namun fokus penelitian ini bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti akan masuk dan selama dilapangan. Mengenai analisis dilapangan, ada dua macam model:
a. Analisis Data di Lapangan Model Miles dan Huberman.
Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013) mengemukakan aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan swecara interaktif dan berlansung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, display, dan conclusion drawing/verification.
Data Reduction
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.semakin lama peneliti di lapangan maka jumlah data yang diperoleh semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera di lakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan.
Data Display
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelittian kulaitatif, penyajian data bisa disajikan dalam uraian singkat, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk penyajian data kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami tersebut.
Conclusion drawing/verification
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal adalah masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak diketemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumplkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
b. Analisis Data di Lapangan Model Spradley
Spradley membagi analisis dalam penelitian kualitatif berdasarkan tahapan dalam kualitatif. Proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudain memfokus dan meluas lagi. Terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalm penelitian kualitatif yaitu analisis domain, taksonomi, komponensial, dan tema cultural.
1. Analisis Domain
Memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari obyek penelitian atau situasi sosial ditemukan berbagi domain dan kategori. Diperoleh dengan pertanyaan garand dan minitour peneliti menetapkan domain tertentu sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya. Semakin banyak domain yang dipilih maka semakin banyak waktu yang perlukan untuk penelitian.
2. Analisis Taksonomi
Domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya. Dilakukan observasi terfokus.
3. Analisis Komponensial
Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan waawancara terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan.
Analisis Tema Kultural
Mencari hubungan diantara domain dan bagaimana dengan keseluruhan dan selanjutnya dinyatakan kedalam tema/judul penelitian.
D. Langkah-Langkah Umum Analisis Data
Langkah-langkah dalam menganalisis data antara lain:
1. Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul dalam tahap pengumpulan data, perlu diolah terlebih dahulu. Pengolahan data tersebut bertujuan untuk lebih menyederhanakan semua data yang terkumpul dan menyajikannya dalam susunan yang baik dan rapi kemudian dianalisis. Tahapan dalam pengolahan data adalah:
a. Penyuntingan (editing)
Kegiatannya adalah memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan responden. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
Kesesuaian jawaban responden dengan pertanyaaan yang diajukan.
Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan .
Konsistensi jawaban responden.
Penynting tidak boleh mengganti atau menafsirkan jawaban responden.
b. Pengkodean (coding)
Setelah diakukan penyuntingan data, kegiatan berikutnya adalah pemberian kode (pengkodean).. Pengkodean dilakukan dengan cara memberikan simbol/tanda berupa angka terhadap jawaban responden yang diiterima. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan jawaban dari responden. Misalnya: 1 untuk jawaban ya/setuju dank ode 0 untuk tidak setuju, atau ditambah kode 99 untuk jawaban yang kosong (responden tidak menjawab). Seluruh kode yang telah ditentukan ditulis dalam buku kode. Buku kode ini selain diperlukan dalam pengkodean, juga digunakan sebagai pedoman untuk analisis data dan penulisan laporan.
Tabulasi (tabulating)
Kegiatan dalam tahap tabulasi adalah menyusun dan menghitung data hasil pengkodean, untuk kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Cara tabulasi ada dua macam:
Tabulasi manual: semua kegiatan dari perhitungan sampai penyajian tabel, dilakukan dengan tangan.
Tabulasi mekanik: Pelaksanaan dengan cara ini dibantu dengan peralatan tertentu, seperti komputer. Semua kegiatan dilakukan dengan bantuan alat yang telah dipilih.
2. Penganalisisan Data
Setelah pengolahan data selesai, proses selanjutnya adalah analisis data. Tujuan dari analisis dsata ini adalah untuk menyederhanakan dan memudahkan data untuk ditafsirkan.
Apabila datanya telah terkumpul, maka diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol. Data kualitatif yang bebentuk kata-kata tersebut disisihkan untuk sementara, karena akan sangat berguna untuk melengkapi gambaran yang diperoleh dari analisis data kuantitatif. Cara yang digunakan ada dua macam, yaitu analisis nonstatistika dan analisis statistika. Ke dua cara tersebut telah dijelaskan dalam poin B, Teknik Analisis Data.
3. Penafsiran Hasil Analisis
Setelah data selesai dianalisis, kegiatan yang harus dilakukan adalah menafsirkan hasil analisis tersebut. Penafsiran hasil analisis ini bertujuan untuk menarik kesimpulan penelitian yang telah dilaksanakan. Penarikan kesimpuulan ini dilakukan dengan cara membendingkan hipotesis yang telah dirumuskan dengan hasil analisis yang didapat. Akhirnya, penaliti dapat manarik kesimpulan apakah menerima atau menolak hipotesis yang telah dirumuskan.
Dalam penafsiran, peneliti juga harus memeriksa kembali langkah-langkah yang telah dilaksanakan dalam penelitian. Langkah ini berguna untuk melihat kesahihan /validitas hasil penafsiran.Apabila semua langkahnya telah tepat, maka hasil penelitian dapat digunakan untuk pemecahan masalah praktis dalam penelitian tersebut. Jika terjadi sebaliknya, maka hasil penelitian tidak dapat dijamin kesahihannya.
E. Judul Penelitian dan Statistik yang digunakan untuk Analisis
Berikut ini diberikan beberapa contoh judul penelitian, bentuk paradigma, rumusan masalah, hipotesis dan teknik statistik yang akan digunakan untuk pengujian hipotesis.
Contoh 1
Judul Penelitian
PENGARUH KECERDASAN EMOTIONAL TERHADAP KECEPATAN MEMPEROLEH PEKERJAAN LULUSAN SMK DI PEMERINTAH PROVINSI MADUKARA
YYXXBentuk Paradigmanya adalah seperti berikut:
Y
Y
X
X
X= Kecerdasan Emosional
Y= Kecepatan Memperoleh
Pekerjaan
Berdasarkan paradigma tersebut, terdiri atas satu variabel independen dan satu variabel dependen, terdapat dua rumusan masalah deskriptif, dan satu masalah asosiatif. Dengan demikian juga terdapat dua hipotesis deskriptif dan satu hipotesis asosiatif.
Untuk mencari pengaruh varians variabel dapat digunakan teknik statistik dengan menghitung besarnya koefisien determinasi. koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadradkan keofisien korelasi yang telah ditemukan, dan selanjutnya dikalikan dengan 100%. koefisien determinasi (penentu) dinyatakan dalam persen.
Misalnya ditemukan korelasi positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi kerja pegawai sebesar 0,70; hal itu berarti koefisien determinasinya= 0,702 = 0,49. Jadi dapat disimpulkan varians yang terjadi pada variabel prestasi kerja pegawai 49% dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel kecerdasan emotional pegawai. Atau dapat dinyatakan bahwa pengaruh kecerdasan emosional terhadap tinggi rendahnya prestasi kerja pegawai sama dengan 49%, sedangkan sisanya 51% ditentukan oleh faktor diluar variabel kecerdasan emotional, misalnya, IQ, kedeiplinan, dll. Korelasi positif dan signifikan antara kecerdasan emotional dengan prestasi kerja pegawai sebesar 0,49, artinya makin tinggi kecerdasan emotional seseorang, maka akan semakin tinggi prestasi kerja pegawai.
Rumusan masalah, hipotesis, dan teknik statistik untuk analisis data (ketiganya sangat berkaitan)
Data yang terkumpul adalah ratio. Bentuk hipotesisnya adalah deskriptif maka teknik uji untuk hipotesis yaitu t-test (untuk satu sampel).
Untuk mengukur terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emotional dan signifikansi menggunakan data kedua variabel adalah data ratio, oleh karena itu teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Korelasi Pearson dan Product Moment.
Untuk mengukur kecerdasan emotional berpengaruh positif terhadap kecepatan memperoleh pekerjaan menggunakan koefisien determinasi dan analisis regresi sederhana.
Contoh 2
Judul Penelitian
PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN BIMBINGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU MURID DI SMA
Bentuk Paradigmanya adalah seperti berikut:
X1=lingkungan tempat tinggal
X2=bimbingan keluarga
Y=perilaku murid
Diasumsikan penelitian menggunakan sampel, yang diambil secara stratified random sampling
Semua instrumen penelitian menggunakan skala interval, sehingga data yang didapat adalah data interval. Oleh karena itu, statistik yang digunakan adalah parametris, setelah asumsi yang mendasari dapat dibuktikan.
Rumusan masalah, hipotesis, dan teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada judul penelitian "Pengaruh Lingkungan Tempat Tinggal Dan Bimbingan Keluarga Terhadap Perilaku Murid di SMA"
X1 = Lingkungan Tempat Tinggal
X2 = Bimbingan Keluarga
Y = Perilaku Murid
Untuk pengujian masalah deskriptif menggunakan t-test
Untuk pengujian masalah asosiatif menggunakan korelasi product moment bisa dilanjutkan dengan regresi tunggal, korelasi ganda, parsial, dilanjutkan regresi ganda.
Untuk pengujian masalah komparatif menggunakan t-test untuk dua sampel indipenden.
Contoh 3 (penelitian eksperimen)
Judul penelitian: pengaruh pembelajaran berbasis internet terhadap kresativitas siswa SMP di Merapi.
Dalam hal ini digunakan true experimental design. dalam model ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dimana pengambilannya dilakukan secara random. Paradigmanya adalah sbb:
R O1 X O2R O3 O4R O1 X O2R O3 O4
R O1 X O2
R O3 O4
R O1 X O2
R O3 O4
R = kelompok eksperimen dan kontrol murid SMP diambil secara random
O1 & O3 = kedua kelompok tersebut diobservasi dengan pretest untuk mengetahui kreativitas awalnya.
O2 = kreativitas murid setelah mengikuti pembelajaran
dengan internet
O4 = kreativitas kelompok kontrol murid yang tidak diberi
pembelajaran dengan internet.
X = treatment. Kelompok atas sebagai kelompok
eksperimen diberi treatmen, yaitu pembelajaran dengan internet, sedangkan Kelompok bawah merupakan kemlompok kontrol, pembelajaran tidak menggunakan internet. Pengaruh pembelajaran dengan internet adalah O2 - O4.
Untuk contoh no. 3 terdapat dua kali analisis. Analisis yang pertama adalah menguji perbedaan kreativitas awal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (O1 : O3) pengujiannya menggunakan t-test.
Analisis kedua menggunakan teknik t-test untuk dua sampel related. Yang diuji adalah O2 dengan O4. Kalau terdapat perbedaan di mana O2 lebih besar dari O4 maka pembelajaran berbasis internet berpengaruh positif terhadap peningkatan kreativitas siswa, dan bila O2 lebih kecil dari O4 maka berpengartuh negatif.
F. Konsep Dasar Pengujian Hipotesis
Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik (data sampel). Lawan dari hipotesis nol adalah hipotesis alternatif, yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan statistik. Hipotesis nol diberi notasi Ho, dan hipotesis alternatif diberi notasi Ha. Sedangkan bentuk hipotesis terdiri atas hipotesis komparatif, deskriptif dan asosiatif. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengujian hipotesis yaitu taraf kesalahan. Dalam menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel kemungkinan akan terdapat dua kesalahan yaitu :
a. Kesalahan tipe 1 adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (H0) yang benar (seharusnya diterima).
b. Kesalahan tipe 2 adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak).
Penarikan Kesimpulan
Generalisasi adalah penarikan suatu kesimpulan umum dari analisa penelitian. Generalisasi yang dibuat harus berkaitan dengan teori yang mendasari penelitian yang dilakukan. Setelah generalisasi dibuat, peneliti perlu pula menarik kesimpulan-kesimpulan dari penelitian. Apakah hasil penelitian memperlihatkan hubungan-hubungan tertentu.
Kesimpulan penelitian adalah pernyataan singkat tentang hasil analisis deskripsi dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis. Tujuan penulisan kesimpulan adalah untuk memberikan kesempatan dan informasi kepada para pembaca guna mengetahu secara cepat tentang apa hasil akhir yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.
Yang disimpulkan dalam penelitian sesuai dengan jawaban permasalahan yang dirumuskan, hipotesis yang diajukan, dan tujuan penelitian. Dengan demikian, kesimpulan merupakan pernyataa atau jawaban pertanyaan dari rumusan masalah atau pertanyaan penelitian atau pernyataan hasil pembuktian hipotesis, apakah hipotesis yang diajukan terbukti atau tidak. Dengan kata lain, kesimpulan penelitian itu merupakan pernyataan pencapaian tujuan, apakah tujuan yang dirumuskan tercapai atau tidak. Menurut Nasution (1987), kesimpulan yang diambil harus benar-benar didasarkan atas hasil penelitian. Hendaknya jangan memasukkan hal-hal yang baru. Kalau ada hal yang ditemukan dalam penelitian di luar tujuan, tetapi sangat relevan, mendukung, dan merupakan informasi yang bermanfaat sebaiknya dimasukkan dalam pembahasan, diinformasikan sedemikian rupa sehingga memperkuat pembahasan hasil penelitian. Akan tetapi, kalau hal-hal yang ditemukan tidak relevan, tidak memperkuat atau mendukung permasalahan penelitian sebaiknya tidak dimasukkan baik dalam kesimpulan maupun dalam pembahasan hasil penelitian.
Pada bagian kesimpulan ini, peneliti dapat menyampaikan ringkasan hasil yang dianggap penting dengan tidak menggunakan bahasa statistik lagi. Kesimpulan dianjurkan menguraikan hasil analisis data dengan bahasa yang mudah dipahami oleh para pembaca maupun oleh orang-orang yang berkepentingan.
Cara merumuskan kesimpulan yang baik adalah disesuaikan atau diserasikan dengan tujuan, rumusan masalah, hipotesis atau pertanyaan penelitian, baik isi maupun jumlah kesimpulan yang dibuat. Jadi, untuk membuat atau merumuskan kesimpulan penelitian lihatlah kembali tujuan, rumusan masalah, hipotesis atau pertanyaan penelitian, apakah sudah sesuaiatau belum.
Kesalahan yang sering ditemui adalah peneliti membuat kesimpulan yang lain yang bukan dari hasil analisis data, tetapi memberikan tafsiran mereka menurut gambaran yang telah ada dalam pikiran peneliti. Peneliti hendaknya jangan mencampuradukkan antara kesimpulan dan rekomendasi atau membuat kesimpulan dalam bentuk rekomendasi. Buatlah kesimpulan dengan menyatakan "apa" dan "apa yang akan terjadi, jika….".
Kesimpulan Penelitian Non-Statistik
Penarikan kesimpulan dilakukan sejalan dengan cara mengolah data.Terhadap data yang bersifat kualitatif, maka pengolahannya dibanding kandengan suatu standar atau kriteria yang telah dibuat oleh peneliti. Apabila analisi datanya berupa persentase, proposi maupun rasio,maka kesimpulan yang dapat diambil, disesuaikan dengan permasalannya.
Kesimpulan Penelitian Statistik
Kesimpulan penelitian yang menggunakan teknik statistik, dapat digenerelisasikan pada populasi apabila dari sampel dapat diketahui bahwa populasinya berdistribusi normal (hal ini dapat dilakukan pemeriksaannya dengan checking normalitas). Apabila populasinya tidak berdistribusi normal maka harus menggunakan statistik non-parametrik. Apabila peneliti melakukan penelitian terhadap sampel, maka ia berharap bahwa kesimpulan dapat berlaku untuk seluruh populasi.
KESIMPULAN
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara, angket, dan observasi. Analisa data yang digunakan dalam pengolahan data 2 macam statistik yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris. Pengolahan data dapat dilakukan dengan penyuntingan (editing), pengkodean (coding), tabulasi (tabulating). Setelah itu data diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol. Setelah data selesai dianalisis, kegiatan yang harus dilakukan adalah menafsirkan hasil analisis tersebut. Proses selanjutnya yakni penarikan kesimpulan yang berfungsi sebagai jawaban permasalahan yang dirumuskan, hipotesis yang diajukan, dan tujuan penelitian.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Tanzeh, Ahmad. 2009. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras.
Wasito, Hermawan. 1995. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka