Pengolahan Limbah Perikanan di Industri Perikanan
“ FRESH FISH”
Anggota Kelompok Zulfikar Ramadhan
(12273)
Brigitta Laksmi Paramita
(12375)
Theodora Linggaryati
(12406)
Yusuf Kalingga Murda
(12415)
Rinto Felly Hartana
(12488)
Fitria Meilia
(12520)
Restu Restu Yulia Yulia
(12531)
Rizky Wana Pradipta
(12594)
Ulfa Khoirun Nisa
(12622)
Pendahuluan
Indonesia kaya akan olahan hasil perikanan (laut / tawar) Olahan ikan menghasilkan limbah yang cukup tinggi sekitar 20-30% dari berat total Produksi olahan ikan 6.5 juta ton pertahun, Berarti sekitar 2 juta ton ikan
limbah
olahan
Teknologi pengolahan limbah
Mengetahui sejauh mana indusri dalam mengolah limbah
Tujuan 1. Mengetahui jenis-jenis limbah yang ada di industri perikanan Freshfish 2. Mengetahui pengelolaan limbah di industri perikanan Freshfish 3. Mengetahui perbandingan pengelolaan limbah pada industri perikanan Freshfish dan secara teori
Limbah terbagi menjadi tiga:
a. Limbah Padat Limbah padat hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Sumber-sumbernya pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau daging. Limbah padat perikanan limbah padat yang tidak menimbulkan zat-zat beracun bagi lingkungan namun merupakan limbah padat yang mudah membusuk sehingga menyebabkan bau yang sangat menyengat. Limbah padat perikanan kepala, kulit, tulang ikan, potongan daging ikan, sisik, insang atau saluran pencernaan (Sugiharto, 1987).
Tulang ikan sebagai tepung untuk bahan pangan. Tulang ikan banyak mengandung garam mineral dari garam fosfat, seperti kalsium fosfat (Elfauziah, 2003). Kulit ikan sebagai bahan pangan maupun non pangan. Kulit ikan banyak digunakan sebagai bahan baku dalam proses pembuatan kerupuk kulit ikan, gelatin, kulit olahan, tepung ikan, serta sumber kolagen untuk kosmetik.
b. Limbah Cair
LIMBAH CAIR PERIKANAN
Limbah organik
Dekomposisi bahanbahan organik
Senyawa amina, diamina dan amoniak yang mudah menguap
Parameter Pengukuran Kualitas Air Limbah 1. Total Solid Suspended (TSS) 2. BOD (Biochemical Oxygen Demand) 3. Kandungan Zat Anorganik 4. Gas 5. Kandungan Bakteriologis 6. Derajat keasaman (pH) 7. Suhu
Sejarah & Cerita singkat tentang Fresh Fish
Agus Widyanto adalah pemilik dari Usaha Pengelolaan Ikan (UPI) Fresh Fish. Sebelum membuka bisnis ini, beliau adalah karyawan di sebuah perusahaan swasta yang kemudian menjadi korban PHK akibat krisis yang dialami Indonesia saat itu. Kesuksesannya saat ini sebagai penyuplai berbagai produk seafood terutama ikan tuna di wilayah DIY, Jateng, dan Jatim. Agus yang semula tidak begitu mengenal Yogyakarta memutuskan melakukan survei kecil-kecilan ke warung-warung atau resto di Yogyakarta. Ia melihat daging ikan tuna belum banyak dikenal kemudian mencoba menawarkan sampel daging tuna dan Ia kemudian menggandeng kawan akrabnya sejak SMA yang juga sama-sama korban PHK, Wuryanto. Kemudian ia mendirikan UPI Fresh Fish yang menyediakan berbagai olahan ikan tuna khususnya. Sampai saat ini UPI Fresh Fish yang didirikannya tetap bertahan dan semakin berkembang dalam pengembangan produk-produk perikanan
Jenis olahan produk
Abon ikan
Risol ikan
Baso tahu ikan
Stick daging ikan
bakso ikan tuna Abon ikan
Otak-otak ikan
Nugget ikan
Rolade tuna
Pengelolaan limbah cair
Pengelolaan Limbah Cair
Fisika
•
Pengolahan ini terutama ditujukan untuk air limbah yang tidak larut (bersifat tersuspensi)
•
Pengolahan secara kimia adalah proses pengolahan yang menggunakan bahan kimia untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar dalam air limbah
•
Pengolahan air limbah secara biologis, antara lain bertujuan untuk menghilangkan bahan organik, anorganik, amoniak, dan posfat dengan bantuan mikroorganisme
Kimia Biologi
5 Tahap pengolahan Air Limbah Pengolahan Awal ( Pretreatment ) - melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam l imbah. - proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit removal, equalization and storage,serta oil separation.
Pengolahan Tahap Pertama ( Primary Treatment ) -tujuan sama dengan pengolahan awal. -letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi ialah neutralization, chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration.
Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment ) -tujuannya untuk menghilangkan zat terlarut dari limbah yg tak dapat dihilangkan dgn proses fisik -Peralatan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic lag oon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization basin, rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter .
Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment ) -Proses-proses yang terlibat tahap ketiga ialah coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation, serta thickening gravity or flotation -pada proses ini dilakukan pemisahan secara kimia untuk lebih memurnikan air yang belum sepenuhnya bersih.
Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment) Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment): Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.
Pengolahan Limbah Cair UPI Fresh Fresh •
•
•
Industri ini menghasilkan limbah cair yang berasal dari sisa pencucian ikan dan sisa rebusan ikan Industri pengolahan ikan ini tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Limbah cair yang dihasilkan hanya dibuang ke tempat pembuangan limbah cair Tempat pembuangan ini sudah memiliki saringan yang berfungsi untuk mencegah limbah padat masuk ke dalamnya. Tempat pembuangan ini berbentuk seperti wastafel yang memiliki saluran menuju tempat penampungan limbah.
•
•
Penampungan limbah berada di bawah tanah yang berupa sumur resapan. Limbah cair dalam sumur resapan ini secara tidak langsung meresap ke tanah dan mengalir ke sawah yang berada di samping industri Jika dibandingkan dengan teknik pengolahan limbah cair secara teori, pengolahan limbah cair di industri ini masih belum sesuai teori karena limbah cair hanya disalurkan ke sumur resapan tanpa ada pengolahan khusus seperti yang ada pada teori. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengolahan limbah cair pada industri “Fresh Fish” ini masih minim.
Gambar Sumur resapan UPI Fish Fresh
Pengelolaan limbah padat
Secara umum sampah organik dapat diolah menjadi pakan ternak (khususnya sapi) dan kompos (Zubair et al., 2012). Limbah dari industri fillet tuna dan marlin dimanfaatkan sebagai pakan hewan dan produksi tepung ikan. Limbah padat di industri pengolahan ikan “Fresh Fish” tulang, jeroan, dan kulit.
Limbah tulang diolah menjadi tepung tulang ikan non food grade. Proses pengolahan:
Tulang
Dijemur
Direbus
Presto
Digiling dengan mesin
Tepung
Proses Penjemuran Tulang Ikan
Mesin Penggiling Tulang Ikan menjadi Tepung
Tepung Tulang Ikan
Dimanfaatkan sebagai pakan bebek Pecahan daging sisa fillet dikumpulkan dan dikemas kembali dan dijual (Rp 30.000,/kg) Daging merahnya
sebagai
pakan kucing.
Telur dari bebek yang diberi pakan jeroan dan kulit tuna
Kesimpulan Jenis-jenis limbah yang ada di industri perikanan Freshfish, yaitu limbah cair (sisa pencucian ikan dan sisa rebusan ikan) dan limbah padat (tulang, jeroan, kulit, dan sisa daging). Pengelolaan limbah di industri perikanan Freshfish untuk limbah cair dibuang di pembuangan limbah yang terdapat penyaringan (tidak ada IPAL), sedangkan untuk limbah padat dimanfaatkan menjadi tepung ikan dan pakan ternak. Pengelolaan limbah pada industri perikanan Freshfish dibandingkan dengan teori, untuk pengelolaan limbah cair belum sesuai, sedangkan untuk pengelolaan limbah padat sudah sesuai.
Saran Sebaiknya UPI Fresh Fish melakukan pengembangan cara pengolahan limbah cair, sehingga tidak menimbulkan pencemaran ketika dibuang kelingkungan Sebaiknya pengolahan limbah tulang ikan dilakukan secara food grade juga
TERIMA KASIH ^_^