03.06 Oleh : Dhita Ivanka NPM : 1501010250 Telaah Pustaka Pada kesempatan kali ini saya akan membahas artikel tentang telaah pustaka untuk membuat laporan penelitian. Telaah pustaka juga sering disebut dengan literature review. Pada dasarnya telaah pustaka dibutuhkan dari sejak awal pertama kali seseorang berencanaakan membuat sebuah penelitian. Telaah pustaka adalah kajian yang mendalam atas pembahasan suatu topik yang sudah ditulis oleh para peneliti atau ilmuwan yang telah diakui kepakarannya. Kepakaran diakui bila penelitian dipublikasikan melalui jurnal/seminar yang tingkatannya sudah nasional/internasional atau dalam bentuk cetakan buku yang representatif. Telaah pustaka juga dapat diartikan sebagai bagian dari proses penelitian yang memberikan beban mental paling berat dalam seluruh rangkaian penelitian ilmiah. Telaah pustaka berfungsi untuk mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan, baik pada judul, masalah, dan hasil temuannya. Telaah pustaka bertujuan menyampaikan kepada pembaca pengetahuan dan ide apa saja yang sudah dibahas dalam suatu topik penelitian. Telaah pustaka memberi gambaran kepada pembaca sejauh mana penelitian sudah dilakukan, berbagai sudut pandang yang mungkin saling bertentangan (kontroversi) mengenai topik penelitian. Peneliti harus menetapkan batas-batas permasalahan dengan jelas, yang memungkinkan untuk diidentifikasikannya faktor mana saja yang masuk kedalam lingkup permasalahan. Didalam kenyataannya, sukar sekali untuk membatasi ruang lingkup perubahan yang direncanakan, pada satu atau dua bidang kehidupan tertentu.1 Oleh karena itu apabila tidak ada batasan dalam lingkup permasalahan yang akan diteliti maka lingkup permasalahan akan menjadi rancu dan susah untuk dimengerti. Dalam prakteknya Telaah Pustaka seringkali disama-samakan dengan tinjauan pustaka atau landasan teori. Pada kenyatannya telah pustaka berbeda dengan tinjauan pustaka atau landasan teori, dimana telaah pustaka ini menjelaskan tentang pembahasan penelitian sebelumnya yang sejenis, kerangka pemikiran atau hipotesis penelitian dan telaah pustaka juga tidak hanya untuk judul dan isi bab II dalam laporan penelitian saja tapi juga dapat digunakan untuk melakukan penelitian, untuk semua bagian laporan penelitian. Tinjauan pustaka mungkin sama dengan landasan teori, peneliti mengumpulkan teori/data/informasi yang menjadi dasar identifikasi, penjelasan dan pembahasan masalah penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan mahasiswa dalam menyusun sebuah karya tulis.2 Sebelum membahas lebih lanjut lagi, kita pahami terlebih dahulu apa itu laporan penelitian. Laporan ilmiah atau laporan penelitian merupakan salah satu sarana para cendikiawan untuk menghubungkan karya tulis ilmiah yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan. Oleh karena itu, laporan ilmiah mempunyai bentuk atau sifat yang formal karena isinya harus mengikuti persyaratan yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.3 Maka apabila isi laporan ilmiah itu tidak mengikuti persyaratan yang sesuai dengan kaidah-kaidah, laporan itu tidak bisa dikatakan sebagai laporan ilmiah. Ada dua tahapan penting dalam penelitian yang harus dilalui yaitu, tahapan study literature dan tahap penulisan laporan.4
1
Azmi Siradjuddin, “Hukum Dan Gejala Sosial Serta Perubahan Yang Direncanakan” Vol. 16 No. 01 Januari-Juni 2011 (n.d.): 79. 2 Amanuddin, “Kesulitan Penelitian Mahasiswa Pada Karya Ilmiah Skripsi,” n.d. 3 Yuentie Sova Puspidalia, “Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam Laporan Penelitian Dosen STAIN Ponorogo Tahun Anggaran 1011,” n.d., 108. 4 Yudi Prayudi, “Aplikasi Cloud Computing Untuk Mendukung Collaborative Research Pada Pembimbingan Tugas Akhir Di Jurusan Teknik Informatika FTI UII,” n.d., 106.
Apabila kita ingin menulis sebuah karya tulis ilmiah dibutuhkan kemampuan berbahasa dan tata tulis yang baik serta pemahaman yang matang terhadap pengetahuan sesuai topik karya ilmiah tersebut. Pengertian karya tulis ilmiah yang diikuti oleh widyaiwara, Dr. Asropi salah satu pemateri dalam diklat tersebut menyatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper) dalam bentuk tulisan cetak atau non cetak yang disusun secara perorangan ataupun kelompok mengenai penelitian/pengkajian suatu pokok bahasan atau pengembangan gagasan tertentu, dengan cara melakukan identifikasi, deskripsi, analisis, dan memberikan konklusi ataupun rekomendasi.5 Menulis itu sendiri adalah kegiatan yang seharusnya dibudayakan dalam kehidupan masyarakat. Sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ide dan gagasan dalam rangka meningkatkan kualitas bangsa dan negara tersebut. Semakin banyak kita menulis maka semakin banyak pula pengetahuan yang kita dapatkan.dalam rangka penyusunan karya ilmiah, dalam hal ini laporan penelitian, ragam bahasa yang tepat digunakan adalah ragam baku, yaitu ragam bahasa Indonesia yang tunduk pada kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang dianggap baku, baik dari segi tata tulis, tata bentukan, tata kalimat, maupun tata makna. Namun pada kenyataannya, kegiatan menulis dikalanyan mahasiswa Indonesia belum membudaya. Hal tersebut Nampak pada kecenderungan mereka dimana mereka lebih senang berbicara daripada menulis.6 Terlepas dari semua itu penulisan karya ilmiah harus ditulis sesuai dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau yang telah ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan tinggi. Penulisan karya ilmiah ini sangat membutuhkan ide yang kreatif sehingga karya ilmiah layak untuk diperhitungkan. Tentunya ada banyak masalah ketika kita sedang membuat suatu karya ilmiah.Salah satu contohnya, mahasiswa yang sedang menyusun laporan tugas akhir dan skripsi.Untuk mempermudah para mahasiswa dalam mencari referensi yang sah, dan juga mengecek daftar pustaka tidak dilakukan secara manual lagi. Google scholar yang di support oleh google mempermudah mahasiswa dalam menyusun laporan Tugas Akhir (TA) dan skripsi untuk mencari sumber referensi karya ilmiah dari sumber yang sah. Dan untuk mempermudah para penguji saat siding Tugas Akhir dan Skripsi pun bisa menggunakan system google scholar ini untuk dimanfaatkan sebagai system pencari kata plagiarism pada tugas akhir dan skripsi yang dibuat oleh mahasiswa tingkat akhir.7 Memang ada aturan yang ketat sehubungan dengan penulisan rujukan karena hal ini erat kaitannya dengan penjiplakan, pengambilan pendapat orang lain dan menjadikan pendapat sendiri atau pelanggaran hak cipta orang lain (plagiasi).8 Melakukan suatu penelitian yang baik, konsisten, terstruktur, selain harus didukung oleh kemampuan metodologi penelitian yang baik juga harus mendukung referensi yang relevan dan uptodate dan tentunya harus disertai dengan kreatifitas yang ada didalam diri kita. Kreatifitas tersebut dapat dipandang sebagai bentuk intelligensi yang ada pada setiap individu atau bisa disebut dengan multiple intelligences.9 Multiple Intelligences yaitu kecerdasan yang beragam yang sudah dimiliki oleh seorang individu.10 Dalam hal ini, salah satu kelemahan dosen dalam melakukan penelitian yang baik adalah dalam hal menejemen referensi/sitasi. Sebenarnya dengan ketersediaan koneksi internet dan kemajuan teknologi informasi memungkinkan setiap dosen untuk melakukan akses pada berbagai sumber referensi. Salah satu teknologi komunikasi yang banyak digunakan saat ini adalah internet. 5
Meyke Alie, “Motivasi Widyaiswara Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Studi Kasus Pada Peserta Diklat Karya Tulis Ilmiah Di LAN 8 s/d 12 Juni 2015)” Vol. 11 No. 1 Juni 2015 (n.d.): 102. 6 Rahmiati, “Problematika Mahasiswa Dalam Menulis Karya Ilmiah” Vol. XIII No 2/2013 (n.d.): 161. 7 Khanna Tiara, Untung Raharja, & Iis Ariska Rosalinda, “Pemanfaatan Google Scholar Dan Citation Dalam Memenuhi Kebutuhan Pembuatan Skripsi Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi” Vol. 1 No. 1 Edisi Oktober 2016 (n.d.): 95. 8 Shinta Aulia Fannies, “Analisis Kesulitan Menulis Karya Ilmiah Sederhana Siswa Kelas IX SMPN 3 SINGOSARI” Vol. 10 No. 1, April 2016 (n.d.): 24. 9 Dedi Wahyudi, “Pengembangan Multimedia pembelajaran Interaktif Pendidikan Akhlak Dengan Program Frezi,” n.d., 9. 10 Wahyudi, Dedi, and Tuti Alafiah. "Studi Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam." MUDARRISA: Jurnal Kajian Pendidikan Islam 8.2 (2016): 260.
Teknologi internet modern saat ini sangat banyak berkembang luas dan pesat dimasyarakat seluruh dunia khususnya yaitu dalam bidang telekomunikasi dan system informasi internet saat ini tidak lagi menjadi sesuatu informasi.11 Teknologi juga merupakan produk dari ilmu pengetahuan bahkan hingga saat ini tiak ada tandatanda bahwa perkembangan teknologi telah sampai ke titik jenuh, malah justru sebaliknya. Teknologi dapat meningkatkan kualitas belajar apabila digunakan secara bijak untuk pendidikan.12 Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta hal tersebut terasa pada saatnya nanti seseorang akan terjun langsung dalam dunia kerja dan masyarakat karena diharapkan bahwa setiap orang akan mampu menerapkan apa yang telah ia peroleh dari apa yang ia pelajari ketika berada pada jenjang pendidikan formal.13 Kesadaran akan pentingnya sistem informasi membuat orang berlomba-lomba untuk membangun sistem informasi yang lebih baik lagi.14 Karena internet merupakan sumber informasi yang tiada batasan dan jumlah informasi yang semakin lama semakin bertambah. Tetapi internet juga mempunyai kekurangan yaitu kebenaran yang belum tentu benar. Dengan kata lain, tidak semua informasi yang ada pada internet itu merupakan informasi yang dapat dipercaya begitu saja. Maka dari itu, kita sebagai pengguna harus pintar dalam memanfaatkan teknologi untuk membantu kita dalam pembuatan suatu karya ilmiah. Oleh karena itu demi untuk mengimbangi laju kehidupan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan, sehingga pada akhirnya manusia tidak dapat hidup tanpa kebudayaan yang didalamnya terdapat teknologi.15 Informasi yang digunakan untuk rujukan tersebut juga harus merupakan informasi yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan sehingga dalam menulis sebuah karya ilmiah dan sebuah rujukan informasi yang di dapat dari internet maka sumber tersebut harus betul-betul di evaluasi sebelum di kutip dan dituliskan kedalam daftar pustaka. Apabila data yang digunakan untuk menulis karya ilmiah itu merupakan informasi yang tidak valid maka, tulisan tersebut tidak bisa dikatakan sebagai suatu karya ilmiah. Perlu digarisbawahi terkait pengalaman spirit pendidikan yang ada didalam Al-Quran, yaitu semua ilmu harus dipelajari, selama itu membawa kebaikan bagi manusia. Karena pada dasarnya semua ilmu pengetahuan itu dari Allah dan bertujuan untuk membawa kemaslahatan manusia, baik di dunia maupun di akhirat.16 Para peneliti diharapkan agar lebih meningkatkan kualitas pemakaian bahasa Indonesia dalam menyusun laporan penelitian melalui berbagai upaya antara lain melalui pelatihan pemakaian bahasa Indonesia dalam penulisan karya ilmiah.17 Sebagai penutup saya berharap artikel ini bisa memberikan manfaat serta inspirasi bagi yang membacanya. Sekian terimakasih..
11
Adi Sucipto, R. Hadapiningradja Kusumodestoni, Akhmad Khanif Zyen, “Pengenalan Cara Merancang Voice IP (VOIP) Pada Siswa Siswi SMK Wali Songo Pecangaan,” n.d. 12 Yuberti, “Peran Teknologi Pendidikan Islam Pada Era Global,” P3M STAIN Jurai Siwo Metro Vol. 20, No. 01 Januari-Juni 2015 (n.d.): 137. 13 Dedi Wahyudi, Habibatul Azizah, “Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Konsep Learning Revolution” Vol. 26, 2016 (n.d.): 9, doi:10.18326. 14 Muhartoyo, “Laporan Penelitian Hasil Survey Kebutuhan Informasi Di Kalimantan Timur” Vol. 17, No. 5-6, 1992 (n.d.): 9. 15 Ahmad Zumaro, “Urgensi Moral Dalam Menghadapi Arus Teknologi,” P3M STAIN Jurai Siwo Metro Vol. 16 No. 02 Juli-Desember 2011 (n.d.): 111. 16 Mokhtaridi Sudin, “Spirit Pendidikan Dalam Al-Quran: Upaya Transformasinya Dalam Kehidupan Umat Di Era Global,” P3M STAIN Jurai Siwo Metro Vol. 16 No. 02 Juli-Desember 2011 (n.d.): 188. 17 I Nengah Suandi, “Analisis Pemakaian Bahasa Indonesia Pada Laporan Penelitian Dosen Di Lingkungan Universitas Pendidikan Ganesha” Vol. 3, No. 2, Oktober 2014 (n.d.): 445.