Teorema 2.3 Jika dua garis sejajar dipotong oleh sebuah transversal maka sudut dalam sepihaknya berjumlah 180° (berpelurus) Teorema 3.6 Jika sebuah titik mempunyai jarak yang sama terhadap kaki-...
Teorema 2.3 Jika dua garis sejajar dipotong oleh sebuah transversal maka sudut dalam sepihaknya berjumlah 180° (berpelurus) Teorema 3.6 Jika sebuah titik mempunyai jarak yang sama terhada…Full description
menjelaskan tentang teorema thevenin dan norton serta contoh soalnya masing-masing.Full description
menjelaskan tentang teorema thevenin dan norton serta contoh soalnya masing-masing.Deskripsi lengkap
Descripción: Explica la metodología wilson para la organización.
Alan Wilson Magnificat Choir and OrganFull description
Descripción: sistema de gestion ambiental
Deskripsi lengkap
MatematicaFull description
Full description
cccDeskripsi lengkap
mekanika fluidaFull description
matematikaFull description
Full description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Descripción: guia matematica
Full description
B. Teorema Wilson Teorema Fermat dikemukakan oleh Pierre de Fermat (bangsa Perancis) pada tahun 1640 yang merupakan teorema fundamental dalam mengembangkan teori bilangan pada saat itu. Teorema berikutnya yang terkenal pula adalah Teorema Wilson yang dipublikasikan pertama kali Edward Waring (1770) tanpa mencantumkan buktinya. Sebenarnya Wilson bukanlah orang pertama kali mengemukakan teoremanya, sebab pada tahun 1682 Leibnis juga telah membicarakannya. Bukti Teorema Wilson pertama kali diberikan oleh Lagrange pada tahun 1771 dan menamakan teoremanya dengan sebutan Teorema Wilson. Sebelum membahas Teorema Wilson terlebih dahulu diperkenalkan teorema berikut yang akan membantu untuk membuktikan Teorema Wilson. Teorema 8.5 Jika p suatu bilangan prima, maka perkongruenan x 2 penyelesaian, penyelesaian, yaitu 1 dan p – 1. 1.
≡ 1
(mod p) mempunyai tepat dua
Bukti :
Misalkan r adalah suatu penyelesaian dari pengkongruenan x 2 ≡ 1 (mod p) maka (r 2 – 1) 1) ≡ 1 (mod p) → (r + 1) (r – 1) – 1) ≡ 1 (mod p), berarti p │ (r + 1) (r – 1). 1). Karena p suatu bilangan prima, maka p │ (r + 1) atau p │ (r - 1) yaitu (r + 1) ≡ 0 (mod p) atau (r – 1) – 1) ≡ 0 (mod p) → r ≡ -1 (mod p) atau r ≡ 1 (mod
p) → r ≡ (p – 1) – 1) (mod p) atau r ≡ 1 (mod p). Karena r suatu suatu penyelesaian dari pengkongruenan pengkongruenan x2 ≡ 1 (mod p), maka r adalah sisaan terkecil mod p. Dengan demikian, 1 dan p – 1 1 adalah penyelesaian dari 2 x ≡ 1 (mod p). Teorema 8.6
Misalkan p suatu bilangan prima selain 2 dan a´ adalah penyelesaian dari ax ≡ 1 (mod p) dengan a = – 1) (yaitu aa´ ≡ 1 (mod p), dengan 0
Bukti :