Pendahuluan
Transformasi dapat diartikan sebagai perubahan bentuk yaitu perubahan bentuk dari deep structure yang merupakan struktur mata terdalam sebagai isi struktur tersebut ke surface structure yang merupakan struktur tampilan berupa struktur material yang terlihat. Menrut Josef Prijotomo dalam Rahmatia 2002, apabila di indonesiakan kata Transformasi dapat disepadankan dengan kata pemalihan, yang artinya perubahan dari benda asal menjadi benda jadiannya. aik perubahan yang sudah tidak memiliki atau memp memper erli lihat hatka kan n
kesam kesamaa aan n
atau atau keser keserup upaan aan dengan dengan bend benda a
asal asalny nya, a, maup maupun un
perubahan yang benda jadiannya masih menunjukan petunjuk benda asalnya. !dapun kategori transformasi dalam desain yaitu " a. b. c. d.
#coni conic c des design ign $ano $anoni nic c desi design gn Prag Pragma mati tic c des desig ign n !nal !nalog ogic ic desi design gn
Pembahasan
a. Iconic Design %etelah suatu bentuk & dimensional berhasil dikembangkan secara pragmatis dan memenuhi kebutuhan ataupun selera pembuatnya , bentukan ini biasanya akan hadir secara terus'menerus dalam rentang (aktu yang sangat lama , dan tidak jarang hadir pula diberbagai daerah dan bahkan sangat berjauhan. #stilah arsitektur tradisional dan )ernacular atau arsitektur rakyat *
folk arsitektur
+, sebenarnya menunjuk pada
pemahaman ini. engan kata lain , disini kita berhadapan dengan suatu metode yang -baru dalam hal penciptaan bentuk.
alam hal ini bentuk tidak lagi diciptakan
secara pragmatis *coba'coba+, tetapi dengan cara mengacu * meniru / menciplak + bentukan yang telah ada sebelumnya . Peniruan yang berulang'ulang pada akhirnya akan mengakibatkan terbentuknya image dalam masyarakat yang bersangkutan bah(a bentukan tersebut adalah bentukan yang ideal bagi mereka yang perlu dipertahankan . $ara seperti inilah yang disebut dengan proses desain secara ikonis.
Phinisi to(er, makassar
b. Canonic Design esain canonic *geometri+ didasari dari grid'grid dan ais dari gambaran desain a(al. 1al ini menjadikan usaha untuk menyamai atau melebihi pekerjaan'pekerjaan besar dari system'sistemproporsi. Tinjauan bentuk'bentuk mengenai seni dan desain yang dapat disokong oleh system'sistem proporsional ini diterima dari eometri reek *Phytagoras+ dan filsuf klasik *seperti Plato+. Pada abad kedua puluh ini banyak desain yang berdasar pada persepsi serupa, seperti system modular, koordinasi dimensional, bangunan bersistem fabrikasi. 3amun teknik baru matematikal bnayak disukai oleh para desainer untuk mendorong lebih lanjut ketertarikan ini. %ehingga suatu desain akan mengalami transformasi canonic ketika desain tersebut menggunakan pendekatan geometrical sebagai ra( materialnya baik itu dalam system kon)ensional maupun system komputasi. Pendekatan perancangan yang didasarkan pada berbagai aspek tertentu seperti aspek geometrika objek, sistem proporsi, modul , tatanan massa yang semuanya mengarah pada keteraturan sebagai dasar perancangan. Pendekatan ini lebih bernuansa intelektual *bandingkan dengan pendekatan analogis yang lebih bersifat intuitif +
auha Temple, #ndia
c.
Pragmatic Design esain pragmatic menggunakan bahan dasar material, seperti tanah, batu,
batang pohon, ranting'ranting, bambu kulit binatang atau kadang salju. Proses yang dilakukan dengan cara trial and error hingga memunculkan suatu bentuk yang terlihat melayani tujuan desainer. 4ebanyakan bentuk bangunan sepertinya dimulai dari cara ini. esain ini digunakan dalam desain dengan material baru. 5saha besar'besaran adalah contoh yang sangat baik dan usaha ini masih digunakan ketika akan menggunakan bahan material baru, seperti plastic air houses dan struktur suspension. aru pada akhir'akhir ini, setelah dua decade desain pragmatic, dasar'dasar teori untuk desain struktur semacam mulai muncul. engan demikian suatu desain akan mengalami transformasi pragmatic ketika desain tersebut memiliki kriteri dengan menggunakan bahan material sebagai dasar pengolahan bentuk desainnya atau sebagai ra( materialnya. $ontoh desain pragmatik
$ultural center %(allo(6s nest, Tai(an
d.
Analogical Design esain analogical menggambarkan )isual analogi ke dalam solusi permasalahan
desain seseorang. !da alas an simbolik untuk ini, analogi juga memperlihatkan
mekanisme arsitektur yang kreatif. Pada abad ke'20 sangat banyak arsitektur yang digambarkan pada lukisan dan sculpture sebagai sumber analogi, tetapi analogi dapat juga menjadi gambaran seseorang *personal analogy+ dan konsep abstract filosophical *sebagai sebuah hadirnya keasyikan yang tidak ditentukan+. esain analogi memerlukan penggunaan beberapa medium sebagai sebuah gambaran untuk menerjemahkan keaslian kedalam bentuk'bentuk barunya. eberapa desain analogi seperti gambar, model atau program computer akan mengambil alih dari desainer dan mempengaruhi jalan desainnya. engan demikian suatu desain akan mengalami
transformasi
analogical
ketika
desain
tersebut
memiiki
kriteria
penggambarantentang sesuatu hal. 1al ini dapat berupa benda, (atak atau kejadian.
Menara !pi, ubai
Kesimpulan
emikianlah keempat cara dasar yang dikenal para designer didalam melakukan kegiatan perancangan , khususnya dalam upaya menciptakan bentukan'bentukan & dimensional. 5rutan penyebutan keempat tipe desain ini juga mengisyaratkan sikuens
historiknya dalam perkembangan peradaban manusia. 7ebih dari itu, urutan ini juga mengisyaratkan
adanya
perkembangan
dari
intelektualitas
yang
terkandung
didalamnya. %ekalipun demikian ini bukan berarti, salah satu atau tipe yang terakhir lebih baik ketimbang yang lain . ukti historis ini menunjukkan bah(a keempat cara ini sering dilakukan secara kombinatif oleh para arsitek profesional, sekalipun memang salah satu pendekatan cenderung lebih dominan dibandingkan dengan yang lain.
Daftar Pustaka
https"//(((.academia.edu/89&08:;/;.<4onsep