1
BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g Terapi kognitif merupakan salah satu terapi yang dilakukan terhadap klien
dengan berbagai gangguan kejiwaan. Terapi ini berorientasi terhadap masalah yang seda sedang ng diha dihada dapi pi oleh oleh klie klien n dan dan peme pemeca caha hann nny ya, agar agar klie klien n dapa dapatt meng mengub ubah ah pemikirannya secara adaptif. Bencana alam dan peristiwa traumatik yang dialami dalam waktu yang lama dapat menimbulkan menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran kekhawatiran tinggi yang dialami dialami oleh sebagian besar masyarakat. Tekanan Tekanan yang terus – menerus, tuntutan hidup, dan masalah yang terja terjadi di dalam dalam kehi kehidu dupa pan n sehari sehari – hari hari meru merupa paka kan n bebe beberap rapaa fakto faktorr yang yang dapa dapatt menyebabkan seseorang membentuk perilaku maladaptif. Aplikasi terhadap terapi ini sangat luas. Sehingga dalam perkembangannya, terapi kognitif dapat dilakukan pada individu, kelompok, maupun bersamaan dengan pemakaian obat. Terapi Terapi kognitif menjadi salah satu opsi disamping pemakaian obat terhadap terhadap klien dengan gangguan jiwa. a alaupu laupun n beberapa beberapa obat anti depressan depressan lebih terjangkau dibandingkan dengan psikoterapi, namun tidak semua klien memberikan respon positif terhadap pengobatan tersebut. Berdasarkan data klien depresi yang mendapatkan mendapatkan terapi obat, hanya !" – !# $ yang mengalami mengalami perkembang perkembangan. an. Sebesar %" – &" $ klien dengan dengan gangguan gangguan depresi depresi tidak bereaksi bereaksi positif positif pada percobaan percobaan pertama konsumsi obat anti depresan. 'sikoterapi yang dilakukan secara s ecara efektif lebih menunjukkan manfaat dibandingkan dengan penggunaan obat jangka panjang. Terapi kognitif membantu klien berpikir dan bertindak secara realistis dan adaptive terhadap masalah psikologisnya serta mengurangi gejala yang ditimbulkan. B. Tujuan uan (. Tujuan um umum )engetahui teori konsep terapi kognitif *. Tujuan juan khus khusus us a. )enget )engetahu ahuii defi definisi nisi teori teori kognit kognitif if b. )engetahui jenis dan klasifikasi teori kognitif c. )engetahui )engetahui indikasi indikasi dilakuk dilakukanny annyaa teori teori kogniti kognitiff pada pada klien klien d. )enget )engetahu ahuii prosedu prosedurr terapi terapi kogniti kognitiff pada klien klien
BAB II TINJAUAN1PUSTAKA
A. Defi Defini nissi
2
Terapi kognitif merupakan terapi struktur
jangka pendek
teratur yang
menggunakan kolaborasi aktif antara pasien dan terapis untuk mencapai tujuan terapeutiknya yaitu memberikan dasar berpikir pada klien untuk mengekspresikan perasaan negatifnya dan memahami masalahnya, sehingga mampu mengatasi perasaan negatifnya tersebut dan memecahkan masalahnya. B. Jenis / Klasifikasi (. Teknik +estrukturisasi ognisi -+estructuring ognitive/ Teknik ini digunakan untuk membantu klien untuk mengamati perasaan dan
pemikiran yang mungkin muncul dengan cara memperluas kesadaran diri. Biasanya digunakan pendekatan # kolom, dimana masing0masing kolom terdiri dari perasaan dan pikiran yang muncul saat menghadapi masalah. ontoh1 Tanggal Tanggal
Situasi 2mosi •
ejadian nyata
'ikiran 3tomatis 'ikiran •
+espon +asional •
+espon
4asil •
Tulis
masalah
yang
otoma0
rasional
kembali
dirasakan
menimbul0kan
tis yang
terhadap
tingkat
ketidak0
muncul,
pemikiran
keperca0
nyamanan
khusus0
otomatis
yaan
emosi 'okok pikiran
nya
yang muncul 'ersentase
terhadap
dan khayalan
cemas,
kepercaya0
tase
yang
marah Skala
annya dalam
pikiran
rentang "0
otomatis
ketidak0
emosi
(""$
nyamanan
dalam
(0(""$ 'ersen0
emosi
rentang
tase
"0(""$
emosi
•
menimbul0kan
sedih,
•
•
persen0
•
secara khusus saat ini dalam
2
rentang (" 5opember
•
Teman kelompok tidak
•
'ikiran otoma0
•
)ungkin ada kejadian
•
(0(""$ emas (#$
3
*"(% 'ukul **."" 6B
ada yang datang
tis yang
untuk
muncul1
mengerjakan
cemas,
masih
tugas, padahal
marah,
menger0
sudah janjian
kecewa,
jakan hal
akan mengerja0 •
takut emas
lain )ungkin
•
*#$ )arah
•
&"$ ecewa
•
*"$ Takut
kan bersama0 sama pukul (7."" 6B. Tugas harus dikumpul besok pagi. Tidak ada yang memberi
•
•
•
*"$ ecewa
•
("$ Takut #$
tidak sempat •
telepon. Tidak mungkin
("$
teman sengaja membo0
dihubungi. 8angan0jangan
hongi saya karena tidak
mereka sengaja
pernah
membiarkan
terjadi
saya mengerja0
sebelum0
kan tugas •
nya. Tim kami
mereka kerja
adalah tim
kelompok tanpa
yang
mengajak saya.
)arah
pulsa dan
ada yang bisa
sendirian atau
•
tidak punya
kabar dan tidak
•
darurat )ungkin
kompak.
*. Teknik 'enemuan 9akta0fakta -:uestioning the 2vidence/ Teknik ini bertujuan untuk mencari fakta yang mendukung keyakinan dan kepercayaan klien, termasuk sumber0sumber data yang berkaitan. 6ni dilakukan karena klien yang mengalami distorsi kognitif seringkali memberi bobot yang sama terhadap semua data dan sumber data tanpa disadarinya, sehingga mendukung pemikiran buruknya. )isalnya saat klien tidak mendapat beasiswa tugas belajar, maka akan muncul perasaan bahwa dirinya tidak dihargai, tidak
4
berprestasi dan atasannya tidak menyukai dirinya. 9aktanya adalah dana tugas belajar dibatasi untuk % orang sehingga untuk mencapai target 86 +S memprioritaskan tugas belajar kepada pegawai dengan usia diatas *# tahun, masa kerja lebih dari # tahun dan pegawai yang menduduki jabatan fungsional, tanpa memandang suka atau tidak suka. %. Teknik 'enemuan Alternatif -2;aming Alternatives/ )asalah terasa sangat berat karena akumulasi berbagai masalah dan klien tidak melihat adanya solusi alternatif bagi masalahnya. Teknik ini akan membantu klien menguraikan masalahnya dan menemukan alternatifnya dengan cara menuliskan dan mengurutkan masalah dari yang paling ringan. )isalnya1 biaya kuliah belum dibayar, uang tabungan habis, sakit kepala, tugas kuliah menumpuk, berselisih paham dengan teman kos, putus cinta. Sebagai contoh alternative biaya kuliah belum dibayar klien boleh memikirkan tentang1 mungkin perlu surat keterangan tidak mampu, meminta keringanan biaya dari fakultas, mencari pekerjaan free0 time yang tidak mengganggu waktu kuliah, membuka bisnis baju online, bermusyawarah dengan keluarga yang lebih mampu, dan sebagainya. 'erawat harus merangsang klien berpikir
ekatastropik ->ecatastropi?ing/ Teknik ini disebut juga teknik bila dan apa -the what0if then/ yang meliputi upaya menolong klien melakukan evaluasi terhadap situasi dimana klien mencoba memandang masalahnya lebih dari situasi alamiah agar beradaptasi dengan hal0hal buruk yang mungkin terjadi. 6ni bertujuan untuk
menolong klien melihat
konsekuensi dari kehidupan, dimana tidak selamanya sesuatu itu terjadi atau tidak terjadi. Sebagai contoh klien yang hidup merantau untuk kuliah harus berani berpikir1 engan memahami aspek positif dan negatif suatu masalah maka klien akan memperluas kesadaran dirinya dan memicu kesempatan untuk mengubah dan menemukan makna baru, sebab begitu makna berubah maka akan mengubah perilaku klien. )isalnya, kuliah di luar daerahnegeri dapat dipandang sebagai stressor, tetapi setelah klien mengubah maknanya maka dia dapat berpikir bahwa kuliah di luar daerahnegeri merupakan
5
kesempatan untuk mengupgrade ilmu dan keterampilan, menambah teman dan pengalaman baru, memperluas wawasan tentang daerah lain dan memperkenalkan daerah kita kepada orang lain. !. Thought Stopping Teknik berhenti memikirkannya -thought stoping/ sangat baik digunakan pada saat klien mulai memikirkan sesuatu sebagai masalah, karena kesalahan berpikir seringkali berdampak seperti bola salju dimana awalnya masalah tersebut kecil tetapi lama kelamaan menjadi besar dan sulit dipecahkan. lien dapat menggambarkan bahwa masalahnya sudah selesai, bahwa bel berhenti berbunyi. Cntuk memulainya klien diminta untuk menceritakan masalahnya dan membuat rangkuman masalahnya dalam khayalan
perawat mengatakan keras0keras
lien mencoba melakukan sendiri tanpa
selaan dari perawat klien mencoba menerapkannya dalam situasi keseharian. D. Eearning 5ew Behavior ith )odelling )odelling adalah strategi mengubah perilaku baru dalam meningkatkan
kemampuan dan mengurangi perilaku yang tidak dapat diterima. Sasaran perilakunya adalah memecahkan masalah0masalah yang disusun dalam beberapa urutan kesulitan
klien melakukan observasi pada seseorang yang berhasil
mengatasi masalah serupa dengan cara modifikasi dan kontrol lingkungan
klien
meniru perilaku orang yang dijadikan model. Awalnya klien mengatasi masalah bersama
dengan
fasilitator,
selanjutnya
dia
mencoba
mengatasi
sendiri
berdasarkan pengalamannya bersama fasilitator. )isalnya klien memiliki stressor kesulitan ekonomi, maka klien bisa ikut magang dulu dengan orang lain sambil belajar bisnis dan berdagang, setelah berpengalaman maka klien bisa melakukan sendiri. F. )embentuk 'ola -Shaping/ )embentuk pola perilaku baru dengan perilaku yang diberikan reinforcement. )isalnya anak yang suka terlambat ke sekolah berniat untuk bangun pagi dan berangkat cepat sehingga bila tidak terlambat maka klien akan diberi pujian. 7. Token 2conomy Token economy merupakan bentuk reinforcement positif yang sering digunakan pada kelompok anak atau klien yang mengalami masalah psikiatrik. )isalnya bila berbuat baik akan mendapat permen dan bila mengganggu temannya mendapat gambar wajah menangis. egiatan ini dilakukan terus menerus sampai suatu saat jumlahnya akan diakumulasi. (". +ole 'lay
6
+ole play membuat klien belajar menganalisa perilaku salahnya melalui kegiatan sandiwara yang dapat dievaluasi oleh klien dengan memanfaatkan alur cerita dan perilaku orang lain. lien akan menilai dan belajar membuat keputusan berdasarkan konsekuensi0konsekuensi yang ada didalam cerita dan melihat akibat0 akibat yang terjadi melalui cerita yang disajikan. )isalnya klien melihat role play tentang pasien yang suka menunda0nunda pekerjaan, tidak mau belajar dan suka bermain game online. ((. Social Skill Training >asar teknik ini adalah keyakinan bahwa keterampilan apapun diperoleh sebagai hasil belajar. Beberapa prinsip memperoleh keterampilan baru bagi klien adalah bimbingan, demonstrasi, praktik dan feedbackumpan balik. )isalnya bagi klien pemalas -abulia/ dapat diajarkan keterampilan merapikan baju di lemari. Awalnya perawat mendemostrasikan cara melipat dan meletakkan pakaian di lemari agar rapi, selanjutnya klien harus mempraktikkan sendiri. 9eedback diberikan untuk menilai dan memperbaiki kegiatan yang belum memennuhhi harapan. (*. Aversion Therapy Tujuan aversion therapy adalah untuk menghentikan kebiasaan buruk klien dengan cara mengaversikannya dengan sesuatu yang tidak disukai. )isalnya kebiasaan merokok dengan cara membayangkan bahwa rokok tersebut adalah kotoran kambing yang menjijikkan. (%. ontingency ontracting 9okus contingency contracting adalah pada perjanjian dengan punishment dan reward yang dibuat antara therapist dan klien. )isalnya bila klien berhasil tidak berbohong maka pada saat bertemu dengan therapist akan diberikan reward. Begitu juga sebaliknya bila klien masih berbohong maka akan mendapat hukuman berat yang telah disepakati sebelumnya. C. Inikasi (. ecemasan -an;iety/ *. Gangguan afek -affective/ %. )asalah makan -eating/ &. Schi?ofrenia #. etergantungan ?at -substance abuse/ !. Gangguan kepribadian -personality disorder/ D. Pr!seur Tera"i Terapi kognitif lebih menekankan masa kini daripada masa lalu, meski bukan berarti
mengabaikan masa lalu, karena fokusnya adalah status kognitif masa kini untuk mengubah hal negatif menjadi positif. Terapi kognitif berusaha untuk menerima masa
7
lalu klien sebagai bagian dari hidupnya dan mencoba membuat klien menerima masa lalunya, untuk tetap berusaha melakukan perubahan pada pola pikir masa kini demi mencapai perubahan di masa yang akan datang. 'elaksanaan terapi kognitif terdiri dari 1 Sesi 6 Tujuan1 mengungkap pikiran otomatis a. b. c. d. e.
8elaskan tujuan terapi kognitif 6dentifikasi masalah 1 iskusikan sumber masalah >iskusikan pikiran dan perasaan atat pikiran otomatis, klasifikasikan dalam distorsi kognitif
Sesi 66 Tujuan1 mencari alasan a. b. c. d. e. f. g.
+eview ulang >iskusikan pikiran otomatis Tanya penyebab Beri respon Tanyakan tindakan klien Anjurkan menulis perasaan +TE 1 hasil tulisan klien akan dibahas
Sesi 666 Tujuan1 memberi tanggapan a. b. c. d. e. f. g. h. i.
>iskusikan hasil tulisan >orong untuk beri pendapat Beri umpan balik >orong untuk ungkap keinginan Beri persepsi perawat terhadap keinginan Beri reinforcement positif 8elaskan metoda tiga kolom >iskusikan cara menggunakan metoda tiga kolom Anjurkan menuliskan pikiran otomatis dan cara penyelesaiannya
Sesi 6H Tujuan1 )enuliskan masalah a. b. c. d. e.
Tanya perasaan saat menulis buku harian >orong untuk mengomentari tulisan Beri respon dan umpan balik Anjurkan untuk lakukan +TE 1 hasil tulisan akan didiskusikan
Sesi H Tujuan1 emampuan menyelesaikan masalah a. b. c. d. e.
>iskusikan kembali prinsip terapi % kolom Tanyakan stressormasalah baru dan respon penyelesaian Tanyakan kemampuan menanggapi pikiran otomatis negatif Beri reinforcement positif Anjurkan tulis pikiran otomatis dan tanggapan rasional saat menghadapi masalah
Sesi H6 Tujuan1 )anfaat dari tanggapan a. >iskusikan perasaan setelah menggunakan tanggapan rasional b. Beri umpan balik
8
c. d. e. f. g. h. i.
>iskusikan manfaat tanggapan rasional Tanyakan apakah dapat menyelesaikan masalah Tanyakan hambatan yang alami Beri persepsi perawat >iskusikan cara mengatasi hambatan Anjurkan untuk mengatasi sesuai kemampuan Beri reinforcement positif
Sesi H66 Tujuan1 )engungkap hasil a. b. c. d. e. f. g. h.
>iskusikan perasaan setelah menggunakan terapi kognitif Beri reinforcement positif dan pendapat perawat >iskusikan manfaat yang dirasakan Tanyakan apakah dapat menyelesaikan masalah Beri persepsi terhadap hambatan yang dihadapi >iskusikan hambatan yang dialami dan cara mengatasi Anjurkan untuk mengatasi sesuai kemampuan Beri reinforcement positif
Sesi H666 Tujuan1 )embuat catatan harian a. b. c. d. e.
Tanya apakah selalu mengisi buku harian Beri reinforcement positif >iskusikan manfaat buku harian Anjurkan membuka buku harian bila menghadapi masalah yang sama Tanyakan kesulitan dan diskusikan cara menggunaan yang efektif
Sesi 6I Tujuan1 )embuat support system a. b. c. d.
8elaskan kepada keluarga tentang terapi kognitif Eibatkan keluarga >iskusikan dengan keluarga kemampuan yang telah dimiliki klien Anjurkan keluarga untuk siap mendengarkan dan menanggapi masalah klien
9
BAB III KESI#PULAN DAN SA$AN A. Kesi%"ulan Terapi kognitif merupakan terapi struktur
kolaborasi aktif antara
jangka pendek
teratur dengan cara
pasien dan terapis yang bertujuan mengganti pikiran dan
keyakinan buruk klien dengan konstruksi pola pikir yang lebih baik, sehingga bisa memecahkan masalahnya. Beberapa teknik kognitif terapi yang harus dikuasai oleh perawat jiwa adalah teknik restrukturisasi kognisi, teknik penemuan fakta0fakta, teknik penemuan alternatif, dekatastropik, reframing, thought stopping, learning new behavior with modelling, membentuk pola, token economy, role play, social skill training, aversion therapy dan contingency contracting. Teknik kognitif terapi dapat bermanfaat secara efektif terhadap berbagai masalah klinik untuk semua rentang usia yang meliputi kecemasan, gangguan afek, masalah makan, schi?ofrenia, ketergantungan ?at dan gangguan kepribadian. B. Saran (. Sebaiknya perawat dalam melakukan terapi kognitif pada klien gangguan kognitif
harus memperhatikan semua aspek secara komprehensif, tidak terbatas pada jiwanya saja tetapi juga aspek fisiologi dan psikososial agar hasil yang dicapai optimal. *. 'erawat jiwa memiliki peran sebagai leader, fasilitator, evaluator dan motivator dalam pemberian teknik kognitif terapi, sehingga harus mengetahui berbagai teknik kognitif terapi agar bisa berfungsi secara optimal.
TINJAUAN PUSTAKA
10
Adrian, ).A -*""F/. 2fek terapi kognitif dalam mengurangi kecenderungan perilaku histrionik pada transeksualis. >iakses dari eprints.unika.ac.id(*#! pada (! September *"(% eltner, E. 5., Bostron. . 2., )c.Guiness. ). T -*"((/. 'sychiatric 5ursing !th 2dition 5asi,. A., )uhith. A -*"((/. >asar – dasar keperawatan jiwa. 8akarta 1 salemba medika Selvera, 5.+ -*"(%/. Teknik restrukturisasi kognitif untuk menurunkan keyakinan irasional pada remaja dengan gangguan somatisasi vol.( -(/, !%0D!. >iakses dari ejournal.umm.ac.idinde;.phpjspparticleviewfile(%&7(&&& pada (! September *"(% Setyono, T., Sumarwati. )., Astuti. ). -*"("/. 'engaruh terapi kognitif rekonstrukturisasi terhadap penurunan skor depresi pada pasien gangguan jiwa. Hol. * 5o. %. >iakses dari jks.fkik.unsoed.ac.idinde;.php.jksarticleview%(" Suryaningrum, -*"(%/. ognitive behavior therapy -cbt/ untuk mengatasi gangguan obsesif kompulsif vol. (, no.(. diakses dari ejournal.umm.ac.idinde;.phpjiptarticleview(%#* pada (! September *"(% Harcarolis and 4alter -*"("/. 9oundation of psychiatric nursing mental health1 a clinical approach !th edition. St.louis1 2lsevier saunders Josep, 6yus -*"("/. eperawatan jiwa. Bandung1 'T. +efika aditama
#AKALAH KEPE$A&ATAN JI&A
11
TE$API K'(NITI)
>6SCSC5 3E24 1 2E3)'3 # 5oviani 5astiti S Achmad Euky A. 9 Agida >e Argarinta Siti 4idayati Al 6ndasah Jeny +achmawati Thurfah ustiati A?mi risna 2ka urniawan
(%(% (((* %"%& (%(% (((% %"%# (%(% (((* %"%D (%(% (((* %"%7 (%(% (((* %"&( (%(% (((* %" (%(% (((* %"
Eina jumeida
(%(% (((* %"
P$'($A# PENDIDIKAN P$')ESI NE$S )AKULTAS KEPE$A&ATAN UNI*E$SITAS AI$LAN((A SU$ABA+A ,-