TERAPI KOGNITIF : Aaron Beck
Disusun Oleh: Awalia Maharani (1!"11#$% Diah A&u As'arani As'arani (1!"11##% Noia Dwi Pra)an*ari (1!"11$#1%
PROGRAM +T,DI GI-I DEPARTEMEN GI-I KE+E.ATAN MA+/ARAKAT FAK,0TA+ FAK,0TA+ KE+E. K E+E.AT ATAN AN MA+/ARAKAT MA +/ARAKAT ,NIER+ITA+ INDONE+IA DEPOK2 !13
TERAPI KOGNITIF Terapi kognitif adalah terapi yang menggunakan pendekatan terstruktur, aktif, direktif dan dan berj berjan angk gkaa wakt waktu u singk singkat at untu untuk k meng mengha hada dapi pi berb berbag agai ai gang ganggu guan an,, teru terutam tamaa untu untuk k gangguan depresif (Gunarsa, 2007). ara seseorang berpikir dapat menentukan perasaan dan tindak tindakan an mereka mereka.. !ikira !ikiran"p n"piki ikiran ran yang yang ada dalam dalam diri diri seseora seseorang ng biasany biasanyaa mun#ul mun#ul tanpa tanpa disada disadari ri (otoma (otomatis) tis).. !ikiran !ikiran buruk buruk atau negatif negatif yang yang terus terus meneru meneruss mun#u mun#ull dalam dalam diri diri seseorang seseorang akan menimbulkan menimbulkan depresi berat. $leh karena itu terapi kognitif kognitif dilakukan dilakukan untuk memperbaiki kebiasaan berpikir seseorang yang keliru dengan mempelajari #ara"#ara yang lebih realistis untuk memproses informasi.
A4 Teori ori Asu Asu's 'sii 14 +ke'a
%kema %kema didefin didefinisik isikan an sebaga sebagaii sebuah sebuah struktu strukturr kognit kognitif if yang yang dapat dapat mengen mengendal dalika ikan n perilaku dan pemrosesan informasi (&e#k, '). %kema berisi keyakinan dan aturan diri sendiri yang dapat menentukan isi pemikiran dan mempengaruhi perilaku atau pola pikir yang menentukan bagaimana pengalaman akan dianggap atau diinterpretasikan. %kema bisa adapti adaptiff (positi (positif) f) atau malada maladapti ptiff (negat (negatif) if).. %kema %kema dapat dapat diakti diaktifka fkan n melalu melaluii suatu suatu stimuli stimuli khusus. *ika telah diaktifkan, skema siap untuk menggabungkan berbagai informasi dan menolak informasi yang kontradiktif. %ebagai #ontoh, jika seorang indi+idu memandang dirin dirinya ya depr depres esi, i, maka maka ia akan akan mene menerim rimaa sema sema info inform rmasi asi nega negati tiff tent tentan ang g dirin diriny ya dan dan mengabaikan informasi positif.da kategori skema• • • • •
ognitif- menafsirkan, mengingat dan menge+aluasi diri dan orang lain. fektif- bertanggung jawab untuk menghasilkan perasaan /oti+asi- berkaitan dengan keinginan dan hasrat nstrumental- mempersiapkan seseorang untuk melakukan tindakan ontrol- kategori ini melibatkan pemantauan diri dan penghambat, memodifikasi dan mengarahkan tindakan elima kategori skema ini saling bertanggung jawab dalam proses menerima stimulus
hingga menanggapinya. /isalnya stimulus bahaya memi#u skema bahaya dan menghasilkan informasi. informasi. %kema kognitif akan menginterpre menginterpretasika tasikan n informasi informasi ini dan memutuskan memutuskan apakah bahaya tersebut nyata. emudian skema afektif diaktifkan dengan perasaan #emas. %elanjutnya mengaktifkan skema moti+asi yang mendorong indi+idu untuk melarikan diri.
%elanjutnya skema instrumental mempersiapkan tindakan. 1amun skema kontrol berperan mengarahkan atau menghambat aksi melarikan diri tersebut.
4 Pikiran56ikiran o7o'a7is
!ikiran otomatis merupakan bagian dari skema berupa monolog indi+idu dari stimulus gambar, kata, atau keduanya. !ikiran otomatis ini berlangsung #epat dan men#apai tepi kesadaran. !ikiran otomatis terjadi mendahului emosi, perasaan dan hambatan, serta upaya untuk menghindarinya. !ikiran obsesif (mengganggu) mendasari terjadinya pikiran otomatis.!ikiran otomatis menjembatani situasi dan emosi. rtinya, dari situasi tertentu dapat mun#ul pikiran otomatis tertentu dan membangkitkan emosi tertentu. mosi tidak disebabkan oleh situasi tetapi oleh pikiran otomatis atau pemaknaan situasi.
3. Primal and higher cognitive processing
/anusia memiliki proses kognitif primal yang menjadi perantara antara reaksi normal dan patologis. !emikiran dengan pengolahan primer primitif melihat situasi dengan #ara global dan kasar. 3istorsi kognitif meliputi-
esimpulan sewenang"wenang- membuat kesimpulan tertentu tanpa bukti yang jelas. /isalnya seseorang berpikir bahwa teman"temannya tidak menyukainya karena #ara
-
mereka berdahak. bstraksi %elektif- berfokus pada hal diluar konteks detil dengan mengorbankan
-
informasi yang lebih rele+an !ersonalisasi- berkaitan dengan peristiwa eksternal untuk diri sendiri tanpa bukti yang
-
#ukup. !embesaran dan minimalisasi- menge+aluasi peristiwa lebih banyak atau lebih sedikit
-
dari yang sebenarnya, menghasilkan distorsi yang serius dari fakta"fakta yang ada. Generalisasi yang berlebihan- menggunakan sebuah insiden untuk membentuk aturan
-
umum terlalu luas dan dalam situasi yang tidak terkait. 3ikotomi, pemikiran absolut- terpolarisasi, berpikir hitam"putih yang menempatkan
-
semua pengalaman pada salah satu dari dua kategori yang berlawanan !enjelasan bias- pasangan yang membuat penilaian negatif tentang satu sama lain ketika hubungan mereka melalui masa buruk. /ereka menganggap ada menjadi motif
-
jahat dibalik apa yang dilakukan pasangannya. 4isi Tunnel- per#aya apa pun yang #o#ok dengan pikiran kita ketika pada kenyataannya itu hanya bagian dari situasi yang lebih luas.
-
/emba#a pikiran- dibagi menjadi dua kesalahan- 5ku tahu apa yang dia pikirkan
-
6dan6 dia harus tahu apa yang saya pikir 6 abel negatif- penjelasan bias, di mana seseorang memberi label terhadapsuatu tindakan dengan #ara yang kritis. 8al ini menyebabkan reaksi terhadap label
-
diberikan. !enalaran %ubyektif- jika emosi dirasakan #ukup kuat untuk dipertanggungjawabkan.
ognisi dikaitkan dengan emosi dalam beberapa #ara. Tema kognitif dasar yang mengandung empat emosi dasar diantaranya-
esedihan yang dirasakan ketika indi+idu gagal men#apai tujuan yang positif, pengalaman hilangnya status atau seseorang yang dekat, atau gagal men#apai harapan. 8al ini umum bagi orang"orang dalam situasi tersebut untuk menarik energi dan
-
komitmen mereka dari penyebab keke#ewaan mereka. ebahagiaan dirasakan ketika kita mengalami keuntungan, seperti men#apai tujuan
-
yang diinginkan. 8al ini juga dapat dihasilkan dari ekspresi kasih sayang. e#emasan dapat disebabkan oleh an#aman. 8al ini dapat menyebabkan penarikan
-
diri karena memfokuskan perhatian pada bahaya fisik dan kerentanan emosional. emarahan dapat disebabkan oleh kualitas an#aman yang menyerang dan dapat menyebabkan serangan balik dan9atau pembelaan diri se#araagresif.
#4 Eolusi +7ra7e8i
/enurut &e#k, strategi yang menyertai gangguan kepribadian diwariskan dari nenek moyang kita. %uatu keadaan dapat mempengaruhi strategi menjadi adaptif (positif) atau maladaptif). *ika strategi yang yang mun#ul adalah maladaptif, maka inilah yang menyebabkan gangguan kepribadian yang berlebihan. /isalnya, gangguan kepribadian penghindaran yang men#erminkan rasa takut dan gangguan kepribadian ketergantungan yang men#erminkan perasaan ketidakmampuan diri. Tempramen dan perbedaan perilaku yang relatif stabil mungkin mun#ul saat lahir. !engalaman hidup dapat memperkuat atau melemahkan ke#enderungan bawaan tersebut. /isalnya anak yang pemalu dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang per#aya diri karena kualitas interaksinya dengan orang lain. da juga mungkin saling menguatkan, misalnya seorang indi+idu dengan kebutuhan bawaan untuk perawatan mungkin mendapatkan respon dari orang lain dengan kebutuhan bawaan untuk memberikan perawatan.
B4 Keren7anan
Terapis kognitif melihat banyak faktor ketika men#ari penyebab disfungsi psikologis. :aktor"faktor ini dapat dikelompokkan dalam empat, yaitu e+olusi9genetik, biologi, lingkungan dan pembangunan yang meliputi-
/asalah fisik seperti hipertiroidisme Trauma perkembangan yang menyebabkan kerentanan tertentu, misalnya kehilangan
-
orang tua di masa ke#il dapat menyebabkan depresi dalam kehidupan dewasa. !engalaman pribadi yang tidak memadai yang menyebabkan kurangnya mekanisme
-
coping , misalnya orang tua mungkin gagal untuk mengajar anak"anak mereka -
-
bagaimana mengatasi penolakan. !ola kognitif yang tidak memadai dengan nilai"nilai dan tujuan yang tidak s esuai serta mempelajari asumsi dari orang lain. %tres eksternal, misalnya kehilangan pasangan atau bahaya fisik. %tres eksternal yang tersembunyi
14 Trau'a 'asa kecil
nsiden masa ke#il dapat mempengaruhi disfungsi keyakinan, misalnya-
%eorang anak ke#il yang hewan peliharaannya meninggal ketika dia pergi sekarang per#aya bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada orang"orang yang berarti jika ia
-
jauh dari mereka %eorang pria ketakutan ketika 1atal karena ketika ia masih muda ayahnya mengalami
-
serangan jantung selama liburan 1atal %eorang gadis ke#il yang ayahnya meninggalkan rumah selama"lamanya setelah bertengkar dengan ibunya per#aya bahwa jika ia membuat orang lain marah mereka akan meninggalkannya.
4 Pe')ela9aran sosial
%alah satu alasan dalam pengembangan gangguan kepribadian adalah penguatan strategi oleh orangtua dan tokoh"tokoh lainnya. /isalnya aturan tentang apa yang harus dan tidak harus dilakukan
dalam
lakukan.!engalaman
pernikahan hidup
mungkin
negatif
juga
didasarkan dapat
pada
membuat
apa
yang
ke#enderungan
orang
tua
gangguan
kepribadian, misalnya pengalaman negatif dapat menyebabkan seorang anak malu ketika dewasa.
$4 Treatment ne8a7i *i 'asa kecil
Treatment negatif pada anak"anak memiliki efek buruk pada harga diri mereka dan membuat mereka rentan terhadap tekanan psikologis pada tahun kemudian. &ahaya lain adalah anak" anak meniru dan melakukannya pada orang lain di kemudian hari.
#4 Coping &an8 7i*ak 'e'a*ai2 'en&a7akan *iri2 *an ke'a'6uan ko'unikasi
%alah satu faktor penting dalam penilaian ke#emasan seseorang dalam sebuah situasi yang mengan#am adalah kemampuan mereka untuk mengatasinya (coping ). %ebuah #ontoh yang baik adalah dalam situasi bullying - seseorang yang memiliki kemampuan coping untuk menangani pengganggu merasa kurang #emas. %edangkan orang"orang tidak tegas #enderung lebih rentan terhadap depresi karena dua alasan- tindakan orang lain merusak harga diri mereka, dan mereka meremehkan dirinya sendiri, merasa tidak mampu untuk menonjolkan diri.
;4 De6resi *an Kece'asan
etika pergeseran kognitif terjadi, energi dialihkan dari normal ke tingkat yang lebih tinggi melalui skema primal patologis. nergi digunakan untuk mengaktifkan dan menghambat pola sadar. 8al ini terjadi ketika kondisi panik menyerang, depresi dan gangguan ke#emasan umum, kondisi depresif dan kondisi bahaya yang akan memberikan perintah pada energi tersebut. ondisi men#erminkan #ara di mana skema dinyatakan. /isalnya ketika kondisi depresi terjadi, putus asa dan menyalahkan diri sendiri mendominasi kognisi. &iasanya ada keseimbangan antar kondisi, jadi ketika suatu kondisi aktif untuk waktu yang lama, kondisi kebalikan bisa terjadi sewaktu"waktu. /isalnya kondisi ke#emasan dapat diaktifkan untuk mengimbangi permusuhan. !ada gangguan psikopatologis kondisi dominan di#egah agar hilang.%e#ara sistematis hal ini menyebabkan ke#enderungan interpretasi kondisi bahaya pada gangguan ke#emasan dan kejadian buruk pada depresi. /enurut hipotesis kontinuitas, gangguan depresi, ke#emasan dan kepribadian adalah mekanisme berlebihan terhadap fungsi normalnya. $rang dapat mengembangkan disfungsi skema, pikiran"pikiran otomatis, aturan dan perilaku tanpa perlu segera, tetapi jika kepentingan +ital mereka teran#am akan memi#u pergeseran kognitif. esalahan kognitif dari disfungsi skema termasuk dibesar"besarkannya peluang terjadin ya an#aman, dibesar"besarkan besarnya an#aman tersebut, #atastrophising (pembesar) konsekuensi negatif, meremehkan kapasitas seseorang dalam menghadapi an#aman.
!sy#opathology awalnya disebabkan oleh krisis besar dalam hidup, tetapi seiring berjalannya waktu, juga dapat dipi#u oleh stres yang lebih ke#il. /isalnya mendengar per#eraian saudara perempuan yang nantinya menyebabkan arti berlebihan terhadap pengalaman tersebut. Terdapat dua tipe orang yang rentan terhadap depresi. !ertama, so#iotropu# (ketergantungan sosial) orang yang mengandalkan kedekatan dan berbagi. erentanan kognitif mereka disebabkan oleh penolakan, hubungan terganggu dan perampasan sosial. edua, orang"orang otonom yang tidak tergantung penerimaan, kesendirian dan mobilitas. erentanan dapat terjadi karena kegagalan, kekalahan, dan tidak adanya mobilisasi. da ; penyebab utama gangguan ke#emasan-
peningkatan tuntutan, misalnya hasil promosi (kenaikan pangkat), kelahiran anak dan
-
sebagainya bertambahnya an#aman dalam satu atau lebih bidang kehidupan, misalnya
-
permusuhan besardi tempat kerja peristiwa stres dan tidak sesuai harapan, seperti gagal ujian atau kegagalan pernikahan dapat menyebabkan ke#emasan tentang prospek karir atau kehilangan status sebagai pria berkeluarga.
&eberapa indi+idu memiliki kesiapan dalam menerima disfungsi keyakinanketika kondisi depresi dan ke#emasan karena informasi mereka berjalan berdasarkan disfungsi keyakinan saat skema berlangsung. tupun diresapi oleh pikiran otomatis yang dipenuhi oleh kesalahan kognitif.esalahan kognitif dapat menghambat kemampuan orang untuk menguji realitas proses berpikir mereka, dan sebagai akibatnya mereka berpikir kaku, istilahnya adalah stereotip. Tidak dapat mendeteksi perbedaan antara fakta dan kesimpulan dan juga tidak melihat isi pikiran mereka sebagai rangkaian hipotesis yang perlu diuji. %ebaliknya, justru langsung membuat kesimpulan berdasarkan bukti yang tidak memadai dan menganggap kesimpulan ini sebagai fakta. /ereka tidak memasukkan feedback yang dapat memperjelas persepsi dan pikiran mereka, jadi bukan sistem pengolahan informasi yang terbuka untuk penilaian data baru. :aktor"faktor lain yang rele+an adalah orang lain yang memberikan pengalaman negatif, model berfikir dan perilaku tidak efisien, gagal memberikan mereka kesempatan yang #ukup untuk belajar keterampilan coping , stres eksternal seperti tetangga antisosial atau bermusuhan dengan superior di tempat kerja, dan interaksi timbal balik dimana oran"orang yang mengalami depresi dan #emas memi#u perilaku negatif orang lain karena mereka menghindari kumpulan masyarakat yang memberikan kritik dan penolakan. D4 Mo*el Ko8ni7i De6resi 14 Tria* Ko8ni7i
3epresi adalah keadaan kognitif seperti suasana hati (mood ). Terdapat tiga pola kognitif utama yang disebut triad kognitif'. !andangan negatif indi+idu yang berasal dari diri mereka sendiri, misalnya mereka menganggap bahwa mereka tidak berdaya, tidak di#intai, tidak berharga, dan tidak mampu men#apai kebahagiaan 2. !andangan negatif indi+idu dari pengalaman merekasekarang dan masa lalu ;. !andangan negatif indi+idu tentang masa depan mereka yang tidak memberikan prospek perbaikan dan tidak adanya harapan, sehingga timbul dorongan untuk melakukan bunuh diri. eputusasaan tersebut menyebabkan gejala depresi, termasuk gejala seperti kelumpuhan keinginan, gejala perilaku seperti inersia, dan gejala fisik seperti kelelahan 4 Presdisposing schemas
!redisposisi skema terbentuk pada awal kehidupan. 3epresi dapat dipi#u oleh kejadian masa lalu yang merugikanyang sudah tertanam dalam skema. %erangkaian episode traumatik juga dapat menyebabkan depresi, dan depresi yang memperburuk skema dapat menyebabkan indi+idu tidak dapat menganggap pikiran negatif mereka se#ara objektif dan menjadi benar"benar sibuk dengan diri mereka sendiri. %kemadepresi indi+idu yang berkeyakinan seperti
%kema dan keyakinan depresi menghambat proses kognitif yang normal dan merusak beberapa hal sebagai berikut- memori jangka panjang, persepsi, mengingat, menyimpulkan, menginterprestasiperistiwa, dan peme#ahan masalah. Terjadi kesalahan kognitif sistematis seperti abstraksi selektif dankesimpulan yang sewenang"wenang. 8al ini berasal dari skema dan keyakinan yang mendasari berkembangnya disfungsi pikiran otomatis. arakteristik berpikir depresi adalah-
•
3e+aluasi diri untuk menjatuhkan standar pribadi !enekanan pada aspek"aspek negatif dari peristiwa hidup Generalisasi kekurangan tertentu !enilaian diri padarasa tanggung jawab untuk masalah"masalah dalam segala
•
situasi eyakinan bahwa masalah tidak dapat dihilangkan atau dikurangi
• • •
E4 Mo*el Ko8ni7i Gan88uan Kece'asan
$rang dengan gangguan ke#emasan akan memaksimalkan kemungkinan bahaya dan meminimalkan kemampuan mereka untuk menghadapinya. e#emasan merupakan respon terhadap an#aman. /ekanisme bertahan hidup se#ara normal pada ke#emasan menjadi gangguan ketika gagal dan menjadi berlebihan. Beck membuat perbedaan antara penilaian primer dan sekunder. !enilaian primer terjadi ketika situasi yang berpotensi berbahaya mun#ul dan melibatkan penilaian dari an#aman fisik atau psikologis. %edangkan penilaian sekunder melibatkan penilaian sifat an#aman. 3isfungsi skemadan keyakinan, seperti depresi, dapat mempengaruhi indi+idu untuk merasa #emas. 3isfungsi keyakinan dapat disebabkan oleh an#aman, tekanan, dan tuntutan baru yang berhubungan dengan masalah sebelumnya. F4 .u)un8an &an8 Ter7ekan
%esuatu yang menarik pasangan satu sama lainuntuk pertama kalinya, tidak#ukup untuk menjaga hubungan yang sedang berjalan menjadi tetap baik"baik saja. 8ubungan dapat dirusak oleh komunikasi yang buruk atau harapan hubungan yang tidak terpenuhi. &anyak perilaku didalam pernikahanyang memiliki keistimewaan, seperti makna simbolis yang sudah melekat, yang berkaitan dengan simbol #inta atau penolakan, keamanan atau ketidakamanan. 8al ini kemudian dapat membantu melepaskan emosi mereka. >eaksi para pasangansering tidak didasarkan pada apa yang sebenarnya terjadi, tetapi pada harapan atau ekspetasi, ketakutan mengenai keadaan internal, dan kemudian memi#u disfungsiskema sehingga dapat menyebabkan satu set kognitif negatif tentang pasangan nya. 8asil pemikiran otomatis mengarahpada kesalahan kognitif dan terjadi perubahan penekanan yang lebih menekankan pada apa yang salah dalam hubungan daripada pada hal baik yang sedang terjadi. !ikiran mereka tentang satu sama lain #enderung dalam label negatif, seperti egois, ugal"ugalan dan sebagainya, dan kemudian mereka bereaksi terhadap label ini. 8al ini dapat menyebabkan ke#enderungan untuk per#aya bahwa label tersebut adalah #iri"#iri yang tidak dapat diubah. /ereka juga mungkin salah menafsirkan dan salah paham terhadap kata"kata dan tindakan satu sama lain. /ereka menolak untuk memeriksa ketepatan kesimpulan yang logis dan penjelasan negatif. %elanjutnya pasangan saling memberikan komentar tajam lain yang dibuat untuk menyakiti pasangannya dan dipenuhi dengan kemarahan. 8al ini menyebabkan mereka
merasa marah dan ingin melawan. einginan untuk melawan dapat menghan#urkan hubungan karena meningkatkan an#aman, yang pada gilirannya menyebabkan pasangan menjadi kaku dan tidak berpikir se#ara akurat. 8al ini dapat men#egah upaya perbaikan pada hubungan. Gangguan psikopatologis dapat mempengaruhi hubungan dengan #ara berikut•
• • • •
!asanganmengabaikan sifat mementingkan kepentingan orang laindan mendukung perilaku dan sikap egois %alah satu atau keduanya mengembangkan satu set kognitif negatif tentang orang lain /elibatkan bias harapan, obser+asi, dan kesimpulan %emua pikiran , perasaan, dan tindakandiinterpretasikan negatif *ika satu atau keduanya memiliki harga diri yang rendah mereka dapat menjadi bias terhadap diri mereka sendiri, yang akan mendorong untuk mengambil kesimpulan negatif yang dianggap benar mengenai bagaimana pasangan mereka dari sudut pandangmereka sendiri.
da banyak keyakinan, sering dinyatakan dalam bentuk pikiran"pikiran otomatis, yang melemahkan keinginan untuk mengatasi hubungan yang tertekan. da empat kelompok utama keyakinan•
eyakinan tentang tidak akan ada perubahan- 6tidak ada lagi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hubungan6? 6pasangan saya tidak memiliki kemauan untuk
•
mengubah keadaan6? 6eadaan hanya akan semakin memburuk6. eyakinan membenarkan diri sendiri- 6perilaku saya normal6? 6pikiran saya benar6?
•
6pasangan saya telah menyakiti saya6. rgumen timbal"balik, 6saya menolak untuk melakukan upaya ke#uali pasangan saya juga melakukannya6? 6ini tidak adil karena saya telah melakukan semua pekerjaan6?
•
6pasangan saya telah menyakiti saya, jadi saya harus membuat dia tersakiti@ !asangan terlalu menyalahkan? 5saya tidak punya masalah sampai saya menikah dengan pasangan saya 6? 6pasangan saya tidak memiliki ketertarikan dalam meningkatkan hubungan kami=.
G4 Gan88uanKe6ri)a*ian
Gangguan kepribadian men#erminkan e+olusi strategi yang tidak #o#ok untuk masyarakat modern. %etiap gangguan ditentukan oleh predisposisi genetik dan latar belakang
pembelajaran dan ditandai oleh keyakinan dasar dan strategi yang jelas untuk menangani hal tersebut•
• • •
• • • • •
Gangguan obsesif"kompulsif. eyakinan dasar- kesalahan merupakan sesuatu yang buruk. %aya harus tidak membuat kesalahan. %trategi- perfeksionisme Schizoid disorder . eyakinan- saya memerlukan banyak ruang. %trategi- isolasi Gangguan kepribadian dependen. eyakinan- saya tak berdaya. %trategi- pendekatan Gangguan paranoid. eyakinan- orang adalah lawan yang potensial. %trategikewaspadaan Avoidant disorder . eyakinan- saya mungkin akan terluka. %trategi- penghindaran Gangguan narsisistik. eyakinan- saya brilian. %trategi- membesarkan diri Passive aggressive disorder . eyakinan- saya bisa berada di atas. %trategi- resistensi Histrionic disorder . eyakinan- saya harus mengesankan. %trategi- dramatis Gangguan antisosial. eyakinan- orang lain ada untuk dikalahkan. %trategi- serangan
%etiap gangguan melibatkan overdeveloped dan underdeveloped strategi, misalnya dalam gangguan kepribadian dependen pendekan adalah overdeveloped dan kemandirian adalah underdeveloped . da juga pergeseran kognitif dalam yang dialihkan dari proses kognitif normal menjadi berbagai skema yang terhambat. .4 Tera6i Ko8ni7i
Terapi kognitif berbeda dengan bentuk"bentuk psikoterapi, terapi kognitifberorientasi pada masalah. Tujuan utamanya adalah membantu klien untuk meme#ahkan masalah yang diinginakan klien untuk berubah. lien diajarkan untuk memperbaiki proses kognitif yang salah dan untuk memperkuat asumsi yang memungkinkan mereka untuk mengatasinya. !roses singkatnya adalah pertama mlakukan latihan pembelajaranpada proses meredakan gejala dan pada proses penghapusan bias sistematis dalam pola pikir klien. eterampilan perilaku juga penting. ontoh umum meliputi keterampilan berbi#ara bagi orang"orang pemalu dan keterampilan komunikasi pada hubungan yang tertekan. Terdapat proses belajar• • •
• •
!emantauan pikiran otomatis yang negatif /engakui hubungan antara kognisi, pengaruh, dan perilaku /enguji dan pembuktian uji realistasserta melawan pikiran"pikiran otomatis yang terdistorsi /engganti interpretasi yang lebih realistis untuk bias kognisi /engidentifikasi dan mengubah keyakinan yang menyebabkan klien mengubah pengalaman mereka
Terapi kognitif berfokus pada menghilangkan gejala gangguan dengan #ara konseling atau bersama dengan obat"obatan, dan mengurangi kemungkinan kambuh ketika pengobatan telah berakhir. :okus lainnya adalah kesulitan psikososial, seperti rendah diri dan kesulitan menikah, dan skema yang menyebabkan perilaku disf ungsional dan psikopatologi. Terapi kognitif bekerja dengan baikpada orang"orang yang mampu fokus pada pikiran"pikiran otomatis dan mampu menolong diri sendiri. 8al ini tidak dianjurkan untuk orang"orang dengan kemampuan uji realitas yang berkurang, seperti mereka yang menderita delusi atau halusinasi, atau orang"orang dengan gangguan kemampuan penalaran. !engobatan yang sangat terstruktur dan jangka pendek- untuk gangguan ke#emasan ada "20 sesi selama A menit, dan untuk depresi ada '"20 sesi selama '2 minggu. onseling berkurang se#ara bertahap dan klien memiliki sesi tambahan satu bulan atau dua bulan setelah mengakhiri kontrak. Gangguan kepribadian memakan waktu lebih lama untuk diobati dan dapat memakan waktu satu tahun atau lebih. 14 Men*einisikan Masalah
lien menjalani proses induksi yang meliputi wawan#ara klinis dan tes psikologi. Bawan#ara ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor"faktor di balik masalah klien, gejala yang menonjol pada mereka, dan harapan yang mereka harapkan dari konseling. 8al ini juga memberikan kesempatan untuk membangun hubungan antara klien dan konselor. Tes psikologi meliputi Beck depression inventory, anxiety checklist dan skala sikap disfungsional. %elama analisis fungsional diajukan pertanyaan mengenai komponen dari masalah, bagaimana masalah diwujudkan, situasi yang membuat masalah tersebut terjadi, seberapa sering masalah terjadi, seberapa intens, berapa lama masalah tersebut berlangsung dan sifat konsekuensinya. nalisis kognitif mengidentifikasi gambaran dan pikiran pengalaman yang dialami oleh klien ketika emosi mereka terangsang, sejauh mana mereka berada dalam kendali dari gambaran dan pikiran mereka, dan ketakutan akan kemungkinan masalah itu terjadi. 2. Working in the Sessions
lien diajarkan untuk memantau perasaan, pikiran, dan perilaku mereka, serta untuk mengidentifikasi bagaimana hal tersebut saling berhubungan. /ereka juga diminta untuk men#atat pikiran"pikiran otomatis mereka pada saat kesusahan.
3alam rangka membangun prioritas pengobatan, dianjurkan menuliskan daftar yang disusun dari perilaku, masalah yang membekas dan gejala spesifik. !rioritas diberikan tergantung pada beratnya gejala, tingkat keparahan klien dan seberapa mengakar masalah tersebut. onselor mengambil setiap masalah pada gilirannya dan memilih terapi kognitif dan perilaku yang sesuai. /ereka menjelaskan kepada klien alasan mereka untuk memilih metode tertentu, dan memperhatikan respon klien pada metode tersebut. etika menyusun ren#ana perawatan pribadi selama tahap konseptualisasi kasus, sangat penting untuk memahami profil kognitif gangguan klien dan keyakinan mereka yang unik. 8ipotesis yang dimodifikasi sebagai informasi yang baru mun#ul, kemudian masalah ini dibahas dengan klien. onselor dapat menggunakan flip #hart atau papan tulis untuk menunjukkan kepada klien bahwa keyakinan mereka telah menyebabkan salah tafsir. &erkenaan dengan keyakinan, Beck memberi #ontoh seorang pria dengan gangguan kepribadian narsistik yang mengarahkan kekerasan pada rekannya yang terus mengomel kepadanya karena tidak melakukan pekerjaan rumah. eyakinannya terdiri dari Cseharusnya@ " dia harus menunjukkan rsa lebih menghormati kepadanya " dan Charus@ " ia harus mengendalikan perilaku orang lain. 3ia memiliki keyakinan kondisional bahwa orang akan mengambil keuntungan dari dia jika ia memberi mereka kesempatan, dan ketakutan bahwa ia akan membebani, yang disebabkan oleh inti skema Csaya penge#ut@. I4 Peran Konselor 14 .u)un8an Konselor5;lien7 8ubungan konselor"#lient adalah sarana yang penting untuk perbaikan. Tujuan
konselor adalah untuk memberikan pemahaman kepada #lient se#ara indi+idual, dan untuk men#iptakan suasana yang emosional dengan pendekatan non !udgemental dan keramahan yang sungguh"sungguh. onselor menggunakan bahasa yang mudah dipahami #lient sehingga proses konseling bisa berjalan lan#ar ("ill not be a mystery to them). #espect sangat penting, sehingga konselor dapat menjelaskan pemikiran rasionalnya dari segi pendekatan keseluruhan dan penggunaan teknik. !ertanggungjawaban untuk treatment diberitahukan dengan mendiskusikan kasus konseptualisasi dan bersama"sama menetapkan tujuan dan agenda9jadwal sesi. lient dianjurkan untuk memberikan tanggapan terhadap saran dari konselor dan kebiasaan mereka. onselor memonitor proses pemindahan (transference) dan mendorong klient untuk mengungkapkan reaksinya. !emindahan berfungsi
untuk menyoroti pemikiran otomatis dan distorsi interpersonal sehingga dapat berpengaruh. 8ubungan yang lebih hangat dan dekat biasanya dapat berpengaruh dengan klient yang mengalami gangguan kepribadian dari pada klient dengan gangguan akut seperti anDiety (kegelisahan) dan depresi. 1amun masih kemungkin untuk terjadi masalah kerja sama (non"#ollaboration) dengan semua klient. 4 E'6iris'e Kola)ora7i : ;oines7i8asi *en8an ;lien7 lient adalah partner yang aktif dalam proses konseling. 8ipotesis pada
kesadaran
klient
dikembangkan
oleh
konselor
dengan
tujuan
untuk
mengidentifikasi kesalahan kognitif dan keyakinan dasar klient. lient kemudian diminta untuk mendiskusikan apakah hipoteesis ini sesuai fakta atau tidak. Tujuannya disini adalah untuk melihat pemikiran klient sebagai personal konstruktor ( personal construcs) yang realistis, dan untuk mengajari mereka bagaimana menge+aluasi +aliditas. $4 Dialo8 +ocra7es : Konselor se)a8ai Penan&a !ertanyaan berisi proporsi terbesar dari komunikasi +erbal oleh konselor.
/ereka merefleksikan orientasi empiris dari pendekatan kognitif dan lebih menyukai untuk melakukan perdebatan dan indoktrinasi. Tujuan langsung mereka adalah untuk mengubah keper#ayaan klient dari sistem tertutup menjadi sistem terbuka. onselor biasanya menanyakan pertanyaan yang meningkatkan kesadaran seperti C pa yang terjadi pada pikiran nda saat iniE@. !ertanyaan %o#rates membantu klient untuk menge+aluasi dan memperluas #ara pemikiran mereka, dan hal ini dibantu dengan pengkondisian atmosfer yang hangat dan mudah diterima. !ada bagian yang lebih spesifik, pertanyaan bertujuan untuk membantu klient dalam menyadari apa yang mereka pikirkan, melatih pemikiran mereka pada distorsi
kognitif,
menggantikan
pemikiran
yang
lebih
seimbang
dan
mengembangkan pola pikir baru. Tipikal pertanyaannya adalah Cpakah logikanyaE@,
Cpa
yang
bisa
nda
raihE@,
Cpa
yang
harus
nda
hilangkan9lepaskanE@, Cpa yang nda pelajari dari pengalaman iniE@, dan Cpa hal terburuk yang dapat terjadiE@. Tipikal pertanyaan diberikan pada klient untuk menanyakan +aliditas pemikiran mereka, antara lain yaitu C pakah ada bukti untuk mendukung penafsiran sayaE@, Cpakah ada bukti untuk melawan penafsiran sayaE@, Cpakah logis untuk mengikuti tindakan seseorang dengan
moti+asi bahwa %aya memiliki hubungan dengan merekaE@, Cpakah penjelasan alternatif dari kebiasaan iniE@ #4 Pene'uan &an8 Ter6an*u : Konselor se)a8ai Pe'an*u lient meningkatkan skillnya dengan menggunakan dan menilai informasi dan
peluang untuk men#apai perspektif yang lebih realistis. onselor tidak terlibat dalam proses indoktrinasi, perdebatan, atau pembujukan. !roses penemuan yang terpadu terdiri atas membantu klient dalam menemukan tema yang men#akup pikiran otomatis dan keyakinan mereka, serta menghubungkan keyakinan pada pengalaman yang sebanding di masa lalu untuk men#o#okkan sejarah dengan keper#ayaan. !enemuan yang terpadu juga digunakan ketika konselor berperan sebagai pemandu untuk membantu klient pada tes realitas untuk menemukan kesalahan logis dengan men#oba pada kebiasaan yang berbeda. <4 Teknik Ko8ni7i 14 Men8eluarkan *an Men8i*en7iikasi Pe'ikiran O7o'a7is Terdapat F metode untuk mendapatkannya, a4 Me')erikan 6e'ikiran rasional onselor memberikan pemikiran rasional untuk meneliti hubungan antara
bagaimana klient merasakan, berpikir, dan bertindak. /ereka akan membawa konsep pada pemikiran otomatis dan memberikan #ontoh tentang bagaimana perasaan terpengaruh oleh persepsi dasar. %ebagai #ontoh, reaksi seseorang pada keributan malam hari mungkin tergantung pada apakah itu disebabkan oleh suara derit pintu atau suara penyusup yang masuk rumah. onselor dapat menginformasikan pada klient bahwa prinsip utama dari terapi kognitif adalah mereka memiliki kesulitan tes realitas terhadap +aliditas dari penafsiran9 interpretasi mereka. )4 Men8a9ukan 6er7an&aan onselor menanyakan kepada klient tentang pemikiran otomatis yang
dihasilkan ketika mengalami insiden yang merepotkan. *ika klient mengalami kesulitan dalam mengingat pemikiran ini, maka roleplay dan perumpamaan (imagery) akan dipergunakan. lient diobser+asi se#ara hati"hati selama proses pengajuan pertanyaan tentang tanda"tanda pengaruh yang akan mengungkap ke pertanyaan lebih lanjut. c4 Men88unakan Black)oar* a7au Fli6char7 /elihat pemikiran awal mereka se#ara tertulis dapat membantu klien untuk
mengungkapkan pikiran yang kurang jelas dan #ukup mengganggu.
*4 Peker9aan Ru'ah: un7uk Pe'ikiran Self Monitoring lient diminta untuk melengkapi log pemikiran otomatis harian, yang akan
merekam situasi dan membimbing mereka pada emosi negatif, emosi tersebut dirasakan dan dinilai pada skala 0"'00, kemudian berbagai pemikiran otomatis dan keper#ayaan pada pemikiran ini akan diskala dari 0"'00. lat bantu hitung pada pergelangan tangan dipakai oleh seorang klient untuk merekam pemikiran otomatis segera setelah terjadi. e4 Men*oron8 Klien7 Terli)a7 *ala' Ke8ia7an &an8 Di7aku7i %elama sesi konseling, klient didorong untuk terikat pada akti+itas yang
menimbulkan ke#emasan. ontohnya seperti menulis surat atau menelpon seseorang yang mereka hindari, kemudian konselor menanyakan pada mereka apakah yang terjadi pada pikiran mereka. Teknik yang sama digunakan pada situasi kehidupan yang sebenarnya, seperti pergi ke tempat dengan situasi yang padat kemudian membi#arakan mengenai apa yang mereka pikirkan, seperti apa perasaan mereka saat disana. 4 Fokus 6a*a Peru'6a'aan ( Imagery% ara tepat untuk mengetahui tentang pemikiran otomatis adalah dengan
mengumpulkan
informasi
dari
perumpamaan.
$bser+asi
klinis
telah
menunjukkan bahwa walaupun perbedaan indi+idual itu ada, banyak orang yang mem+isualisasikan respon mereka menganggap seolah"olah itu nyata. 4 Pen8u9ian Reali7as *an Koreksi 7erha*a6 Pe'ikiran O7o'a7is &erikut ini terdapat upaya untuk melakukannya, antara laina4 Per7an&aan +ocra7ic 3engan #ara memberikan pertanyaan, klient diarahkan untuk menghadapi
tantangan tentang +aliditas dari pemikiran mereka dan untuk mengungkapkan bahwa terdapat tingkatan dari alternatif terbaik yang dapat dipilih untuk diinterpretasikan sesuai dengan kenyataan9 fakta. )4 Men8i*en7iikasi Kesalahan Ko8ni7i lient mempelajari tentang magnitude (perbesaran), kesimpulan sembarang,
dan kesalahan pemikiran kognitif lainnya. /ereka ditantang untuk mengenali kesalahan pada pemikiran mereka selama sesi konseling dan pada saat menjadi pekerjaan rumah. !ada tabel tiga kolom, klient mendeskripsikan ') %kenario yang menimbulkan emosi negati+e 2) !emikiran otomatis mereka
;) Tipe kesalahan pada pemikiran mereka c4 Penci7raan ( Reattri!tion% !emikiran otomatis dan keper#ayaan dasar diuji dengan mempertimbangkan
upaya
alternati+e
dalam menetapkan
tanggungjawab.
Tingkatan
rasa
responsibilatas pada klient untuk kejadian negati+e dan ketakutan diukur dengan skala 0"'00. onselor menuntun klient agar santai dengan menawarkan dan mengoreksi penjelasan alternati+e. d. "ecatastrophising !ertanyaan dasarnya adalah sebagai berikut C &agaimana jika hal itu terjadi E@.
real tertutup meliputi peluang terhadap kemungkinan suatu kejadian dan keparahannya, kapasitas klient untuk meniru dan faktor pendukung, dan kemampuan klient untuk menerima dan sepakat dengan kemungkinan yang terburuk. e. "ecentring lient dibantu untuk menantang keper#ayaannya yang setiap orang fokuskan
daripada untuk menge+aluasi apa yang orang lain benar"benar lakukan. /ereka juga didukung untuk mengobser+asi tentang seberapa sering mereka menurut orang lain. 8al ini menyatakan batasan dari obser+asi mereka dan menuntun mereka untuk melihat bahwa obser+asi yang dilakukan oleh orang lain menghasilkan hal yang sama. f.
Redefining &agian ini melibatkan penjelasan pada bagian apa yang dapat klient lakukan
tentang mereka. ontohnya orang yang merasa terabaikan dan kesepian dapat mendefinisikan kembali masalah ini dengan menentukan bahwa diri mereka harus menjadi lebih peduli untuk menjangkau orang lain. 84 Res6on Rasional lient diajarkan untuk merumuskan respon rasional pada pemikiran otomatis
mereka. %elama proses pengajuan pertanyaan, klient diajarkan untuk lebih menggunakan monolog pada diri mereka se#ara postif dari pada melawannya. ontohnya seorang wanita mungkin akan marah karena suaminya memilih pergi keluar untuk menjual asuransinya pada malam hari dari pada tinggal di rumah. >espon rasionalnya akan berupa - kebetulan hal tersebut adalah bagian dari pekerjaan karena banyak klient yang berada di kantor sepanjang hari, dan
oleh karena itu waktu yang hanya bisa digunakan oleh mereka untuk bertemu adalah setelah mereka sampai di rumah pada malam hari. h4 Teknik Peru'6a'aan &agian ini termasuk dalam membantu klient untuk menerima lebih banyak
perspektif melalui +isualisasi fantasi yang berulang"ulang, membesar"besarkan gambaran mereka, #ontohnya yaitu saat merugikan orang lain, dan membayangkan mereka di masa depan kemudian melihat kembali pada saat masa mereka saat ini. i4
Pereka'an .arian un7uk Res6on Rasional !ada log pemikiran otomatis mereka, #lient menilai ulang keper#ayaan
mereka
pada
pemikiran
otomatis
mereka
dalam
skala
0"'00,
dan
mengklasifikasi emosi"emosi mereka berikutnya dan menilainya dengan skala 0"'00. $4 I*e7iikasi Ke&akinan Men*asar eyakinan mendasar lebih sulit di#apai dari pada pemikiran otomatis namun
lebih diungkapkan melalui tema pada pemikiran otomatis klient, pengkopian strategi, kebiasaan dan sejarah personal. lient se#ara normal menemukan kesulitan untuk meletakkan keper#ayaannya pada rangkaian kata"kata, sehingga konselor memberikan mereka hipotesis"hipotesis untuk melakukan penerimaan atau penolakan. *ika hipotesis ditolak, konselor dan klient bekerja sama untuk meningkatkan lebih banyak akurasi dalam mendeskripsikan keper#ayaan. #4 Mo*iikasi Ke&akinan Men*asar &agian ini terdiri dari proses, antara laina4 Per7an&aan +ocra7ic ontoh pertanyaannya
adalah
Cpakah
keper#ayaan
menunjukkan
rasionalitasE@, Cpakah nda bisa memeriksa bukti untuk kasus iniE@, Cpakah keuntungan dan kerugian dalam memegang keper#ayaan iniE@ )4 Perco)aan Ko8ni7i &agian ini diperlukan untuk mengetes +aliditas pada keper#ayaan klient.
%ebagai #ontoh, seorang perempuan merasa takut untuk membuat komitmen jiwa dengan partnernya disebabkan karena ketakuannya bahwa mungkin partnernya tidak bisa diper#aya. eyakinan mendasar perempuan tersebut adalah bahwa dia tidak boleh menempatkan dirinya pada posisi yang salah.
!emikiran terdistorsi ini menimbulkan jarak dalam suatu hubungan. !er#obaan yang sesuai akan digunakan untuk menguji hipotesis, jika dia meberikan total komitmen pada hubungan dan lebih memilih hal positif dibandingkan hal negati+e yang dia rasa lebih aman. c4 Peru'6a'aan !enggunaan perumpamaan akan membantu klient untuk mengingat kembali
kejadian traumati# dan untuk menyusun ulang pengalaman dan keper#ayan yang telah dihasilkan dari mereka. *4 Men8hi*u6kan ke')ali In8a7an Masa Kecil &agian ini penting ketika berhadapan dengan kelainan kepribadian kronik,
seperti untuk membantu klient untuk mere+iew dan mengungkapkan keyakinan dasar mereka. %ituasi pengembangan patogenik dibuat ulang selama role play dan perubahan peran (role reversal ), yang memungkinkan klient untuk memodifikasi atau bahkan meran#ang ulang bentuk keper#ayaan sebagai hasil dari situasi ini. e4 Me')en7uk ,lan8 Ke&akinan
lient dengan firasat yang kuat terhadap kekurangan dan penolakan menjadikan dia sebagai yang terbaik dalam segala sesuatu yang dia lakukan. 8al ini dapat dimodifikasi untuk mengetahui bahwa hal ini akan menjadi sangat sukses, tapi kesuksesa yang lebih ke#il ini juga bermanfaat dan tidak ada hubungannya dengan ke#ukupan atau ketidak#ukupan. K4 Teknik Ke)iasaan Teknik keyakinan membentuk dasar dari kinerja kognitif lanjut, walaupun
dalam konseling yang berpasangan tekanan awalnya ada pada perubahan keyakinan karena hal ini lebih mudah dari pada mengubah pola pikir. %elain itu, partner mendapat penghargaan satu sama lain untuk perubahan keyakinan yang positif. &eberapa teknik digunakan pada tahapan awal untuk memberikan gejala dan meningkatkan moti+asi. %ebagai #ontoh, klient yang depresi akan terbujuk untuk melaksanakan tugas yang ke#il dibandingkan dengan mengatasi tuntukan mereka, melibatkan mereka pada kepuasan dari akti+itas mereka sebelumnya. 1amun perlu diingat bahwa klient yang mengalami depresi, tidak seperti orang normal, mungkin tidak dapat mengubah pemikiran negatifnya walaupun mereka telah mengubah kebiasaannya.
Teknik lain didesign untuk membantu klient dalam tes realitas terhadap pemikiran otomatis dan keyakinan mereka, untuk membantu mereka menghdapi akti+itas yang ditakuti, dan untuk melatih mereka pada kemampuan kebiasaan khusus, 14 Pen9a*walan ak7ii7as e#enderungan depresi mengurangi tingkat akti+itas dan menghabiskan waktu
yang #ukup untuk merenungkan pikiran negati+e. egiatan yang terjadawal adalah timetable per jam yang menjelaskan apa yang harus klient lakukan. 8al ini dijelaskan se#ara detail dan dengan pemberian pemikiran rasional yang jelas. *adwal memungkinkan klient untuk menyadari bahwa mereka bisa mengontrol waktunya. 8al ini juga sebagai eksperimen apakah akti+itas tertentu akan meningkatkan mood klient. !enekanan terdapat pada akti+itas dimana klient bersedia untuk terlibat daripada pada seberapa banyak yang dapat mereka #apai, sehingga klien dapat menghabiskan satu jam untuk berkebun setiap hari daripada men#oba untuk mengerjakan seluruh taman dalam satu kali kerja.Baktu diatur setiap malam untuk menggambarkan ren#ana pada hari berikutnya. spek penting pada pekerjaan ini adalah untuk memonitor pemikiran dan perasaann yang menyertainya. 4 Menilai 6en8uasaan *an kesenan8an lient menilai setiap kenangan pada skala 0"'" sesuai dengan tingkatan
derajad penguasaan dan tingkat kesenangan yang berasal dari itu. 8al tersebut memberikan wawasan kepada klient yang ingin mengurai disporia pada diri mereka. (disporia adalah tingkat pemikiran yang ditandai dengan kegelisahan (anDiety), depresi, dan keresahan (restlessness). $4 Mela7ih ke)iasaan *an role6la& 8al ini ditujukan untuk emningkatkan skill yang sesuai dengan kondisi so#ial
khusus. 3emonstrasi dan tanggapan terhadap +ideo sangat disarankan, dan klient dilatih dengan beberapa respon. #4 Perilaku Meneli7i (ehavio!ral e#periments% &agian ini didesign untuk memperoleh informasi yang berkontradiksi dengan
pemikiran otomatis klien, keper#ayaan dasar, dan kesalahan prediksi, khususnya pada konseling tahapan selanjutnya. %ebagai #ontoh, seorang pemuda yang ingin menunda ken#an karena dia takut karena dia takut tidak tahu apa yang dia katakana terdorong untuk memeperlakukan ini sebagai sebuah hipotesis eksperimental ketika ken#an. !ada kasus ini hipotesis tidak diterima, namun jika
klient tidak berhasil maka eksperimen masih berharga karena akan menyediakan informasi tentang apa yang menghambat akti+itas mereka. 34 Tu8as &an8 Dinilai ( graded tasks% 8al ini berguna untuk menantang semua atau tidak sama sekali. %ebagai
#ontoh klient berpikir bahwa mereka telah sukses pada semua hal yang telah mereka lakukan, atau gagal total. onselor pertama"tama membuat pekerjaan rumah yang mudah , dilanjutkan dengan meningkatkan kesulitan. lient sering gagal karena mereka men#oba dengan terburu"buru, sehingga hirarki dari rasa takut dan situasi yang sulit disusun untuk menagani se#ara progresif dan pada saat tersebut klient dapat melangkah. "4 Teknik 6en8alihan (diversion techni$!es% &agian ini dimaksudkan untuk mengalihkan klient dari pemikiran negati+e
dan emosi, serta termasuk sosialisasi dan kegiatan fisik. =4 Peker9aan Ru'ah (home%ork % Tujuan dari pekerjaan rumah adalah untuk mengurangi penggunaan waktu saat
konseling dan untuk mempromosikan pengembangan kognitif dan dan skill kebiasaan yang akan dibutuhkan ketika konseling berakhir. !ekerjaan rumah terdir atas selfmonitoring , keterlibatan dalam kegiatan yang memungkinkan untuk tes realitas pada keyakinan dasar dan pemikiran otomatis, mempraktikan prosedur untuk menghadapi situasi khusus, dan terikat dengan akti+itas yang bertujuan untuk mengembangkan skill kognitif, termasuk menyorot kesalahan kognitif, membuat respon rasional dan membentuk ulang keyakinan. >4 Relaksasi 8al ini membantu klient dengan masalah terkait kegelisahan. 8al ini
diberitahukan selama sesi dan atau rekaman instruksi dibawa ke rumah. Tekniknya termasuk pengontrolan napas, menilai relaksasi otot, mediasi dan +isualisasi suasana yang menyenangkan. Tujuan dari relaksasi adalah untuk memberikan teknik #oping agar mengurangi kegelisahan, mempromosikan kewaspadaan diri, dan monitoring status jasmani, untuk memberikan perasaan menguasai terhadap symptom dan untuk memberikan mekanisme #oping yang dibantu oleh eksekusi pada eksperimen kebiasaan. Teknik lain adalah role play sebagai teknik perubahan kognitif, serta kognitif dan membiasakan latihan untuk pekerjaan rumah yang sulit. Teknik kebiasaan berdasar pada metode latihan skill yang digunakan ketika klient memiliki masalah
pada praktik, sebagai #ontoh latihan ketegasan atau latihan kemampuan so#ial bisa disajikan untuk klient dengan kemampuan interpersonal yang kurang. 04 Penilaian Ke'a9uan emajuan ditunjukkan dengan pembebasan dari symptom, sebuah perubahan pola
pikir dari dalam dan di luar konseling, perubahan yang dilaporkan dan perilaku yang diamati, kinerja pekerjaan rumah, kemampuan untuk melakukan uji realitas dan kemampuan untuk memodifikasi dan atau meninggalkan interpretasi distorsi. M4 Men8akhiri Konselin8 &agian ini ditetapkan pada awal konseling karena pendekatan kognitif merupakan
jangka pendek dan terstruktur. !enghentian dilakukan se#ara bertahap dari sesi mingguan kemudian direduksi menjadi dua minggu sekali sebelum pemberhentian terakhir. %esi penyokong
(booster )
diadakan
satu
dan
dua
bulan
setelah
pemberhentian. N4 Pence8ahan Ka')uh (relaps% lien diajarkan kemampuan untuk menolong diri pada tes realitas yang menguji
interpretasi mereka, dan tugas pekerjaan rumah yang telah ditetapkan selama konseling dijadikan sebagai tambahan yang ditujukan untuk mempersiapkan mereka untuk mengelolanya tanpa konselor mereka setelah kontrak konseling berakhir. 3i samping itu, klient terbantu dalam mengantisipasi dan mengembangkan strategi untuk menangani masalah yang mungkin terjadi di masa depan, dan sesi penyokong $booster session% yang dilakukan akan mendorong penggunaan dan pemeliharaan peningkatan kemampuan mereka . O4 Kesi'6ulan ekurangan pada pendekatan ini adalah sama seperti bentuk psikoterapi lain. %ebagai
#ontoh, membi#arakan terapi tidak bisa diterapkan pada orang dengan kelainan mental, khususnya mereka yang terserang delusi dan halusinasi. 8al penting yang diperlukan untuk membangun adalah moti+asi untuk berubah, namun hal ini mungkin tidak dapat dilakukan sehingga dinilai tidak mengalami kemajuan. lient lain akan menemukan tekanan pada pekerjaan rumah dan pembatasan bantuan pada diri. !ada saat mengatasi depresi, klient yang mampu mendukung ide mengenai #ontrol diri akan mendapat manfaat pada pendekatan ini, sebaliknya pengobatan akan lebih #o#ok. !endekatan ini juga lebih mudah dilakukan bila kesulitan bisa diartikan sebagai masalah. /anfaat besar dari terapi kognitif adalah bahwa hal itu tertanam
dalam #ara ilmiah, jadi sekarang digunakan untuk menghilangkan pertumbuhan berbagai jenis kelainan.
DAFTAR P,+TAKA
olledge, >ay. 2002. &astering 'ounseling Theory. 1ew ork- !algra+e /a#millan Gunarsa, %inggih 3. 2007. (onseling dan Psikoterapi. *akarta- Gunung /ulia &e#k, . T. '. 'ognitive Therapy- &asi# and &eyond. )e" *ork - Guilford