TIPE MIKROORGANISME PENYEBAB INFEKSI
Penyebab Penyebab infeksi dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:
Bakteri Bakteri merupakan penyebab terbanyak dari infeksi. Ratusan spesies bakteri dapat menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan dapat hidup didalamnya, bakteri bisa masuk melalui udara, air, tanah, makanan, cairan dan jaringan tubuh dan benda mati lainnya.
Virus Virus terutama berisi asam nukleat (nucleic acid, karenanya harus masuk dalam sel hidup untuk diproduksi.
Fungi !ungi terdiri dari ragi dan jamur
Parasit Parasit hidup dalam organisme hidup lain, termasuk kelompok parasit adalah proto"oa, cacing dan arthropoda.
TIPE INFEKSI
Kolonisasi #erupakan suatu proses dimana benih mikroorganisme menjadi $ora yang menetap%$ora residen. #ikroorganisme bisa tumbuh dan berkembang biak tetapi tidak dapat menimbulkan menimbulkan penyakit. &nfeksi terjadi ketika mikroorganisme mikroorganisme yang menetap tadi sukses mengin'asi%menyerang bagian tubuh host%manusia yang sistem pertahanannya tidak efektif dan patogen menyebabkan kerusakan jaringan.
Infeksi lokal : spesik dan terbatas pada bagain tubuh dimana mikroorganisme tinggal.
Infeksi sistemik : terjadi bila mikroorganisme menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menimbulkan kerusakan.
Bakterimia : terjadi ketika dalam darah ditemukan adanya bakteri
Setikemia : multiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil dari infeksi sistemik
Infeksi akut : infeksi yang muncul dalam )aktu singkat
Infeksi kronik : infeksi yang terjadi secara lambat dalam periode yang lama (dalam hitungan bulan sampai tahun
RANTAI INFEKSI Proses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkait antar berbagai faktor yang mempengaruhi, yaitu agen infeksi, reser'oir, portal of e*it, cara penularan, portal of entry dan host% pejamu yang rentan.
AGEN INFEKSI #icroorganisme yang termasuk dalam agen infeksi antara lain bakteri, 'irus, jamur dan proto"oa. #ikroorganisme di kulit bisa merupakan $ora transient maupun resident. +rganisme transient normalnya ada dan jumlahnya stabil, organisme ini bisa hidup dan berbiak di kulit. +rganisme transien melekat pada kulit saat seseorang kontak dengan obyek atau orang lain dalam akti'itas normal. +rganisme ini siap ditularkan, kecuali dihilangkan dengan cuci tangan. +rganisme residen tidak dengan mudah bisa dihilangkan melalui cuci tangan dengan sabun dan deterjen biasa kecuali bila gosokan dilakukan dengan seksama. #ikroorganisme dapat menyebabkan infeksi tergantung pada: jumlah microorganisme, 'irulensi (kemampuan menyebabkan penyakit, kemampuan untuk masuk dan bertahan hidup dalam host serta kerentanan dari host%penjamu.
RESERVOAR (umber #ikroorganisme
-dalah tempat dimana mikroorganisme patogen dapat hidup baik berkembang biak atau tidak. ang bisa berperan sebagai reser'oir adalah manusia, binatang, makanan, air, serangga dan benda lain. /ebanyakan reser'oir adalah tubuh manusia, misalnya di kulit, mukosa, cairan maupun drainase. -danya microorganisme patogen dalam tubuh tidak selalu menyebabkan penyakit pada hostnya. ehingga reser'oir yang di dalamnya terdapat mikroorganisme patogen bisa menyebabkan orang lain menjadi sakit (carier. /uman akan hidup dan berkembang biak dalam reser'oar jika karakteristik reser'oarnya cocok dengan kuman. /arakteristik tersebut yaitu oksigen, air, suhu, p0, dan pencahayaan.
PORTA! OF E"IT (1alan /eluar #ikroorganisme yang hidup di dalam reser'oir harus menemukan jalan keluar (portal of e*it untuk masuk ke dalam host dan menyebabkan infeksi. ebelum menimbulkan infeksi, mikroorganisme harus keluar terlebih dahulu dari reser'oarnya. 1ika reser'oarnya manusia, kuman dapat keluar melalui saluran pernapasan, pencernaan, perkemihan, genitalia, kulit dan membrane mukosa yang rusak serta darah.
#ARA PEN$!ARAN (2ransmission /uman dapat menular atau berpindah ke orang lain dengan berbagai cara seperti kontak langsung dengan penderita melalui oral, fekal, kulit atau darahnya3kontak tidak langsung melalui jarum atau balutan bekas luka penderita3 peralatan yang terkontaminasi3 makanan yang diolah tidak tepat3 melalui 'ektor nyamuk atau lalat.
PORTA! MAS$K (Port de ntry ebelum seseorang terinfeksi, mikroorganisme harus masuk dalam tubuh. /ulit merupakan barier pelindung tubuh terhadap masuknya kuman infeksius. Rusaknya kulit atau ketidakutuhan kulit dapat menjadi portal masuk. #ikroba dapat masuk ke dalam tubuh melalui rute atau jalan yang sama dengan portal keluar. !aktor5faktor yang menurunkan daya tahan tubuh memperbesar kesempatan patogen masuk ke dalam tubuh.
%AYA TA&AN &OSPES (#-67&- eseorang terkena infeksi bergantung pada kerentanan terhadap agen infeksius. /erentanan bergantung pada derajat ketahanan tubuh indi'idu terhadap patogen. #eskipun seseorang secara konstan kontak dengan mikroorganisme dalam jumlah yang besar, infeksi tidak akan terjadi sampai indi'idu rentan terhadap kekuatan dan jumlah mikroorganisme tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerentanan tubuh terhadap kuman yaitu usia, keturunan, stress (sik dan emosional, status nutrisi, terapi medis, pemberian obat dan penyakit penyerta.
PROSES INFEKSI &nfeksi terjadi secara progresif dan beratnya infeksi pada klien tergantung dari tingkat infeksi, patogenesitas mikroorganisme dan kerentanan penjamu. 8engan proses pera)atan yang tepat, maka akan meminimalisir penyebaran dan meminimalkan penyakit. Perkembangan infeksi mempengaruhi tingkat asuhan kepera)atan yang diberikan. Berbagai komponen dari sistem imun memberikan jaringan kompleks mekanisme yang sangat baik, yang jika utuh, berfungsi mempertahankan tubuh terhadap mikroorganisme asing dan sel5sel ganas. Pada beberapa keadaan, komponen5komponen baik respon spesik maupun nonspesik bisa gagal dan hal tersebut mengakibatkan kerusakan pertahanan hospes. +rang5orang yang mendapat infeksi yang disebabkan oleh desiensi dalam pertahanan dari segi hospesnya disebut hospes yang melemah. edangkan orang5orang dengan kerusakan mayor yang berhubungan dengan respon imun spesik disebut hospes yang terimunosupres. fek dan gejala nyata yang berhubungan dengan kelainan pertahanan hospes ber'ariasi berdasarkan pada sistem imun yang rusak. 9iri5ciri umum yang berkaitan dengan hospes yang melemah adalah: infeksi berulang, infeksi kronik, ruam kulit, diare, kerusakan pertumbuhan dan meningkatnya kerentanan terhadap kanker tertentu. ecara umum proses infeksi adalah sebagai berikut:
Perio'e( Masa Inku)asi
&nter'al antara masuknya patogen ke dalam tubuh dan munculnya gejala pertama. 9ontoh: $u 5; hari, campak <5; minggu, mumps%gondongan = hari
Ta*a Pro'romal &nter'al dari a)itan tanda dan gejala nonspesik (malaise, demam ringan, keletihan sampai gejala yang spesik. elama masa ini, mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak dan klien lebih mampu menyebarkan penyakit ke orang lain.
Ta*a Sakit /lien memanifestasikan tanda dan gejala yang spesik terhadap jenis infeksi. 9ontoh: demam dimanifestasikan dengan sakit tenggorokan, mumps dimanifestasikan dengan sakit telinga, demam tinggi, pembengkakan kelenjar parotid dan sali'a.
Pemuli*an &nter'al saat munculnya gejala akut infeksi
PERTA&ANAN TER&A%AP INFEKSI 2ubuh memiliki pertahanan normal terhadap infeksi. !lora normal tubuh yang tinggal di dalam dan luar tubuh melindungi seseorang dari beberapa patogen. etiap sistem organ memiliki mekanisme pertahanan terhadap agen infeksius. !lora normal, sistem pertahanan tubuh dan in$amasi adalah pertahanan nonspesik yang melindungi terhadap mikroorganisme.
Flora Normal ecara normal tubuh memiliki mikroorganisme yang ada pada lapisan permukaan dan di dalam kulit, sali'a, mukosa oral dan saluran gastrointestinal. #anusia secara normal mengekskresi setiap hari trilyunan mikroba melalui usus. !lora normal biasanya tidak menyebabkan sakit tetapi justru turut berperan dalam memelihara kesehatan. !lora ini bersaing dengan mikroorganisme penyebab penyakit unuk mendapatkan makanan. !lora normal juga mengekskresi substansi antibakteri dalam dinding usus.
!lora normal kulit menggunakan tindakan protektif dengan meghambat multiplikasi organisme yang menempel di kulit. !lora normal dalam jumlah banyak mempertahankan keseimbangan yang sensitif dengan mikroorganisme lain untuk mencegah infeksi. etiap faktor yang mengganggu keseimbangan ini mengakibatkan indi'idu semakin berisiko mendapat penyakit infeksi.
istem Pertahanan 2ubuh ejumlah sistem organ tubuh memiliki pertahanan unik terhadap mikroorganisme. /ulit, saluran pernafasan dan saluran gastrointestinal sangat mudah dimasuki oleh mikroorganisme. +rganisme patogen dengan mudah menempel pada permukaan kulit, diinhalasi melalui pernafasan atau dicerna melalui makanan. etiap sistem organ memiliki mekanisme pertahanan yang secara siologis disesuaikan dengan struktur dan fungsinya.
Berikut ini adalah mekanisme pertahanan normal terhadap infeksi: #ekanisme pertahanan !aktor pengganggu pertahanan
+, Kulit a. Permukaan, lapisan yang utuh b. Pergantian lapisan kulit paling luar c. ebum >uka abrasi, luka pungsi, daerah maserasi #andi tidak teratur #andi berlebihan
-, Mulut a. >apisan mukosa yang utuh b. ali'a >aserasi, trauma, cabut gigi 0igiene oral yang tidak baik, dehidrasi
., Saluran ernafasan
a. >apisan silia di jalan nafas bagian atas diselimuti oleh mukus b. #akrofag #erokok, karbondioksida ? oksigen konsentrasi tinggi, kurang lembab, air dingin #erokok
/, Saluran urinarius a. 2indakan pembilasan dari aliran urine b. >apisan epitel yang utuh +bstruksi aliran normal karena pemasangan kateter, menahan kencing, obstruksi karena pertumbuhan tumor. #emasukkan kateter urine, pergerakan kontinyu dari kateter dalam uretra.
0, Saluran gastrointestinal a. /easaman sekresi gaster b. Peristaltik yang cepat dalam usus kecil Pemberian antasida #elambatnya motilitas karena pengaruh fekal atau obstruksi karena massa
1, Vagina a. Pada puberitas, $ora normal menyebabkan sekresi 'agina untuk mencapai p0 yang rendah -ntibiotik dan kontrasepsi oral mengganggu $ora normal
In2amasi &n$amasi merupakan reaksi protektif 'askular dengan menghantarkan cairan, produk darah dan nutrien ke jaringan interstisial ke daerah cidera. Proses ini menetralisasi dan mengeliminasi patogen atau jaringan mati (nekrotik dan memulai cara5cara perbaikan jaringa tubuh. 2anda in$amasi termasuk bengkak, kemerahan, panas, nyeri%nyeri tekan, dan hilangnya fungsi bagian tubuh yang terin$amasi. Bila in$amasi menjadi sistemik akan muncul tanda dan gejala demam, leukositas, malaise, anoreksia, mual, muntah dan pembesaran kelenjar limfe.
Respon in$amasi dapat dicetuskan oleh agen sik, kimia)i atau mikroorganisme. Respon in$amasi termasuk hal berikut ini:
a. respon seluler dan 'askuler -rteriol yang menyuplai darah yang terinfeksi atau yang cidera berdilatasi, memungkinkan lebih banyak darah masuk dala sirkulasi. Peningkatan darah tersebut menyebabkan kemerahan pada in$amasi. @ejala hangat lokal dihasilkan dari 'olume darah yang meningkat pada area yang in$amasi. 9idera menyebabkan nekrosis jaringan dan akibatnya tubuh mengeluarkan histamin, bradikinin, prostaglandin dan serotonin. #ediator kimia)i tersebut meningkatkan permeabilitas pembuluh darah kecil. 9airan, protein dan sel memasuki ruang interstisial, akibatnya muncul edema lokal. 2anda lain in$amasi adalah nyeri. Pembengkakan jaringan yang terin$amasi meningkatkan tekanan pada ujung syaraf yang mengakibatkan nyeri. ubstansi kimia seperti histamin menstimuli ujung syaraf. ebagai akibat dari terjadinya perubahan siologis dari in$amasi, bagian tubuh yang terkena biasanya mengalami kehilangan fungsi sementara dan akan kembali normal setelah in$amasi berkurang.
b. pembentukan eksudat in$amasi akumulasi cairan dan jaringan mati serta 8P membentuk eksudat pada daerah in$amasi. ksudat dapat berupa serosa (jernih seperti plasma, sanguinosa (mengandung sel darah merah atau purulen (mengandung 8P dan bakteri. -khirnya eksudat disapu melalui drainase limfatik. 2rombosit dan protein plasma seperti brinogen membentuk matriks yang berbentuk jala pada tempat in$amasi untuk mencegah penyebaran.
c. perbaikan jaringan el yang rusak akhirnya digantikan oleh sel baru yang sehat. el baru mengalami maturasi bertahap sampai sel tersebut mencapai karakteristik struktur dan bentuk yang sama dengan sel sebelumnya
Reson Imun
aat mikroorganisme masuk dalam tubuh, pertama kali akan diserang oleh monosit. isa mikroorganisme tersebut yang akan memicu respon imun. #ateri asing yang tertinggal (antigen menyebabkan rentetan respon yang mengubah susunan biologis tubuh. etelah antigen masuk dala tubuh, antigen tersebut bergerak ke darah atau limfe dan memulai imunitas seluler atau humural.
+, Imunitas selular -da kelas limfosit, limfosit 2 (9842 dan limfosit B (sel B. >imfosit 2 memainkan peran utama dalam imunitas seluler. -da reseptor antigen pada membran permukaan limfosit 9842. Bila antigen bertemu dengan sel yang reseptor permukaannya sesuai dengan antigen, maka akan terjadi ikatan. &katan ini mengaktifkan limfosit 9842 untuk membagi diri dengan cepat untuk membentuk sel yang peka. >imfosit yang peka bergerak ke daerah in$amasi, berikatan dengan antigen dan melepaskan limfokin. >imfokin menarik ? menstimulasi makrofag untuk menyerang antigen
-, Imunitas *umoral timulasi sel B akan memicu respon imun humoral, menyebabkan sintesa imunoglobulin%antibodi yang akan membunuh antigen. el B plasma dan sel B memori akan terbentuk apabila sel B berikatan dengan satu antigen. el B mensintesis antibodi dalam jumlah besar untuk mempertahankan imunitas, sedangkan sel B memori untuk mempersiapkan tubuh menghadapi in'asi antigen.
., Anti)o'i #erupakan protein bermolekul besar, terbagi menjadi imunoglobulin -, #, 8, , @. &munoglobulin # dibentuk pada saat kontak a)al dengan antigen, sedangkan &g@ menandakan infeksi yang terakhir. Pembentukan antibodi merupakan dasar melakukan imunisasi.
/, Komlemen #erupakan senya)a protein yang ditemukan dalam serum darah. /omplemen diaktifkan saat antigen dan antibodi terikat. /omplemen
diaktifkan, maka akan terjadi serangkaian proses katalitik.
0, Interferon Pada saat tertentu diin'asi oleh 'irus. &nterferon akan mengganggu kemampuan 'irus dalam bermultiplikasi.
Infeksi Nosokomial 6osokomial berasal dari kata unani nosocomium, yang berarti rumah sakit. #aka, kata nosokomial artinya Ayang berasal dari rumah sakitA kata infeksi cukup jelas artinya, yaitu terkena hama penyakit.#enurut Patricia 9 Paren, pasien dikatakan mengalami infeksi nosokomial jika pada saat masuk belum mengalami infeksi kemudian setelah dira)at selama 4=5< jam klien menjadi terinfeksi &nfeksi nosokomial bisa bersumber dari petugas kesehatan, pasien yang lain, alat dan bahan yang digunakan untuk pengobatan maupun dari lingkungan Rumah akit 7nit pera)atan intensif (7P& merupakan area dalam R yang berisiko tinggi terkena &nos. -lasan ruang 7P& berisiko terjadi infeksi nosokomial: C /lien di ruang ini mempunyai penyakit kritis C Peralatan in'asif lebih banyak digunakan di ruang ini C Prosedur in'asif lebih banyak dilakukan C eringkali prosedur pembedahan dilakukan di ruang ini karena kondisi darurat C Penggunaan antibiotik spektrum luas C 2untutan tindakan yang cepat membuat pera)at lupa melakukan tehnik aseptik
&nfeksi iatroigenik merupakan jenis inos yg diakibatkan oleh prosedur diagnostik (e*:infeksi pada traktus urinarius yg terjadi setelah insersi kateter. &nos dapat terjadi secara eksogen dan endogen. &nfeksi eksogen didapat dari mikroorganisme eksternal terhadap indi'idu, yang bukan merupakan $ora normal. &nfeksi endogen terjadi bila sebagian dari $ora normal klien berubah dan terjadi pertumbuhan yang berlebihan.
!aktor yang berpengaruh pada kejadian infeksi klien:
C 1umlah tenaga kesehatan yang kontak langsung dng pasien C 1enis dan jumlah prosedur in'asif C 2erapi yang diterima C >amanya pera)atan
Penyebab infeksi nosokomial meliputi:
Traktus urinarius3 Pemasangan kateter urine istem drainase terbuka /ateter dan selang tdk tersambung +bstruksi pada drainase urine 2ehnik mencuci tangan tidak tepat
Traktus resiratorius3 Peralatan terapi pernafasan yang terkontaminasi 2dk tepat penggunaan tehnik aseptif saat suction Pembuangan sekresi mukosa yg kurang tepat 2ehnik mencuci tangan tidak tepat
!uka )e'a*(traumatik3 Persiapan kulit yg tdk tepat sblm pembedahan 2ehnik mencuci tangan tidak tepat 2dk memperhatikan tehnik aseptif selama pera)atan luka #enggunakan larutan antiseptik yg terkontaminasi
Aliran 'ara*3 /ontaminasi cairan intra'ena saat penggantian #emasukkan obat tambahan dalam cairan intra'ena Pera)atan area insersi yg kurang tepat 1arum kateter yg terkontaminasi 2ehnik mencuci tangan tidak tepat
Asesis -sepsis berarti tidak adanya patogen penyebab penyakit. 2ehnik aseptik
adalah usaha yang dilakukan untuk mempertahankan klien sedapat mungkin bebas dari mikroorganisme. -sepsis terdiri dari asepsis medis dan asepsis bedah. -sepsis medis dimaksudkan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme. 9ontoh tindakan: mencuci tangan, mengganti linen, menggunakan cangkir untuk obat. +byek dinyatakan terkontaminasi jika mengandung%diduga mengandung patogen. -sepsis bedah, disebut juga tehnik steril, merupakan prosedur untuk membunuh mikroorganisme. terilisasi membunuh semua mikroorganisme dan spora, tehnik ini digunakan untuk tindakan in'asif. +byek terkontaminasi jika tersentuh oleh benda tidak steril.
Prinsip5prinsip asepsis bedah adalah sebagai berikut: egala alat yang digunakan harus steril -lat yang steril akan tidak steril jika tersentuh -lat yang steril harus ada pada area steril -lat yang steril akan tidak steril jika terpapar udara dalam )aktu lama -lat yang steril dapat terkontaminasi oleh alat yang tidak steril /ulit tidak dapat disterilkan
Te*nik Isolasi #erupakan cara yang dibuat untuk mencegah penyebaran infeksi atau mikroorganisme yang bersifat infeksius bagi kesehatan indi'idu, klien dan pengunjung. 8ua sistem isolasi yang utama adalah: 9enters for disease control and pre'ention (989 precaution Body ubtance &solation (B& ystem
989 meliputi prosedur untuk: 9ategory5pecic &solation precaution 8isease5pecic &solation 7ni'ersal precaution
9ategory5pecic &solation precaution meliputi:
+, Stri4t isolation
7ntuk )abah dipteri pneumonia, 'aricella 7ntuk mencegah penyebaran le)at udara Perlu ruangan khusus, pintu harus dalam keadaan tertutup etiap orang yang memasuli ruangan harus menggunakan gaun, cap dan sepatu yang direkomendasikan 0arus menggunakan masker 0arus menggunakan sarung tangan Perlu cuci tangan setiap kontak #enggunakan disposal
-, #onta4t isolation 7ntuk infeksi pernafasan akut, in$uensa pada anak5anak, infeksi kulit, herpes simple*, rubela scabies #encegah penyebaran infeksi dengan membatasi kontak Perlu ruangan khusus 0arus menggunakan gaun jika ada cairan 0arus menggunakan masker jika kontak dengan klien #emakai sarung tangan jika menyentuh bahan5bahan infeksius Perlu cuci tangan setiap kontak #enggunakan disposal
., Resirator5 isolation 7ntuk epiglotis, meningitis, pertusis, pneumonia dll 7ntuk mencegah penyebaran infeksi oleh tisu dan droplet pernapasan karena batuk, bersin, inhalasi Perlu ruangan khusus 2idak perlu gaun 0arus memakai masker 2idak perlu menggunakan sarung tangan Perlu cuci tangan setiap kontak #enggunakan disposal
/, Tu)er4ulosis isolation 7ntuk 2B9
7ntuk mencegah penyebaran acid fast bacilli Perlu ruangan khusus dengan tekanan negatif Perlu menggunakan gaun jika pakaian terkontaminasi 0arus memakai masker 2idak perlu menggunakan sarung tangan Perlu cuci tangan setiap kontak Bersihkan disposal dan disinfektan meskipun jarang menyebabkan perpindahan penyakit
0, Enteri4 re4aution 7ntuk hepatitis -, gastroenteritis, demam tipoid, kolera, diare dengan penyebab infeksius, encepalitis, meningitis 7ntuk mencegah penyebaran infeksi melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan feces Perlu runagn khusus jika kebersihan klien buruk Perlu gaun jika pakaian terkontaminasi 2idak perlu masker Perlu sarung tangan jika menyentuh bahan5bahan infeksius Perlu cuci tangan setiap kontak #enggunakan disposal
1, %rainage( se4retion re4aution 7ntuk drainasi lesi, abses, infeksi luka bakar, infeksi kulit, luka dekubitus, konjungti'is #encegah penyebaran infeksi, membatasi kontak langsung maupun tidak langsung dengan material tubuh 2idak perlu ruangan khusus kecuali kebersihan klien buruk Perlu gaun jika pakaian terkontaminasi 2idak perlu masker Perlu sarung tangan jika menyentuh bahan5bahan infeksius Perlu cuci tangan setiap kontak #enggunakan disposal
6, Bloo'( )o'5 2ui' re4aution
7ntuk hepatitis b, sipilis, -&8, malaria #encegah penyebaran infeksi, membatasi kontak langsung maupun tidak langsung dengan cairan tubuh 2idak perlu ruangan khusus kecuali kebersihan klien buruk Perlu gaun jika pakaian terkontaminasi 2idak perlu masker Perlu sarung tangan jiak menyentuh darah dan cairan tubuh Perlu cuci tangan setiap kontak #enggunakan disposal
%isease7Se4i84 Isolation 7ntuk pencegahan penyakit specik 9ontoh tuberkulosis paru /amar khusus @unakan masker 2idak perlu sarung tangan
Bo'5 Su)tan4e Isolation 9BSI: S5stem 2ujuan #encegah transmisi silang mikroorganisme #elindungi tenaga kesehatan dari mikroorganisme dari klien
Elemen BSI 9uci tangan #emakai sarung tangan bersih #enggunakan gaun, masker, cap, sepatu, kacamata #embuang semua alat in'asif yg telah digunakan 2empat linen sebelum dicuci 2empatkan diposibel pada sebuah plastik 9uci dan sterilkan alat yang telah digunakan 2empatkan semua specimen pada plastik sebelum ditranport ke laboratorium
Pen4ega*an infeksi 'i ruma*3
9uci tangan 1aga kebersihan kuku @unakan alat5alat personal 9uci sayuran dan buah sebelum dimakan 9uci alat yang akan digunakan >etakkan alat5alat yang terinfeksi pada plastik Bersihkan seprei 9egah betuk, bersin, bernapas langsung dengan orang lain Perhatian pada tanda dan gejala infeksi Pertahankan intake (dari berbagai sumber)
emoga Bermanfaat