LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I
I.
NOMOR NOMOR PERCOBAAN PERCOBAAN : V
II. NAMA AMA PERCO ERCOBA BAA AN
: Penetapan Massa Molar Berdasarkan Penurunan
Titik Beku III. TUJUAN TUJUAN PERCOBAAN: PERCOBAAN :
3.1. Menentukan titik beku cairan murni dan larutan 3.2. Menetapkan massa massa molar dari senyawa yang tidak diketahui berdasarkan penurunan titik beku. IV. IV. DASAR TEORI
Titik didih normal adalah suhu dimana tekanan uap dari cairan sama dengan 1 atm. Titik beku normal adalah suhu dimana garis kesetimbangan padat-cair akan berpotongan dengan garis tekanan 1 atm. ni dapat dilihat dengan menggunakan diagram !ase untuk air.
"ari diagram !ase untuk air dapat diketahui bahwa larutan mempunyai titik tripel baru yang terbentuk pada perpotongan kur#a tekanan uap larutan dengan kur#a tekanan uap padatan untuk pelarut murni. $mumnya% partikel &at terlarut tidak sesuai untuk masuk ke dalam kisi kristal yang terbentuk ketika pelarut memb membek eku% u% sehi sehing ngga ga &at &at pada padatt yang yang terb terben entu tuk k meru merupa pakan kan pela pelarut rut murn murni. i. 'kibatnya% tidak ada pemisahan kur#a tekanan uap padat untuk larutan. (aris kesetimbanga kesetimbangan n padat-cair padat-cair )yang )yang menyatakan menyatakan bahwa titik beku adalah !ungsi dari tekanan* naik dari titik tripel. +leh karena titik tripel yang baru dari larutan terletak di sebelah kiri dari titik tripel pelarut murni berarti titik beku larutan lebih
rendah rendah diband dibanding ingkan kan titik titik beku beku pelaru pelarut. t. ,elisi ,elisih h dari dari berkur berkurang angnya nya titik titik beku beku )penurunan titik beku* ditunukkan pada diagram sebagai Tb. 'danya suatu &at terlaru terlarutt dalam dalam cairan% cairan% akan akan menaik menaikkan kan titik titik didih didih dan menuru menurunka nkan n titik titik beku beku larutannya. ,alah satu penggunaan praktis dari !enomena ini adalah digunakannya larutan anti pembekuan dalam radiator mobil. /at terlarut yang biasa digunakan etil etilen enaa glik glikol ol%% 02)+*2% yang ang berc bercam amp pur meny enyelur eluruh uh den dengan gan air air dan dan mempunyai tekanan uap yang rendah serta tidak menguap. 'pabila dilarutkan dalam dalam air maka maka akan akan menu menuru runk nkan an titi titik k beku beku serta serta mena menaik ikka kan n titi titik k didi didih h larutannya. Pada musim dingin% etilena glikol akan melindungi mobil dengan mencegah air pada radiator membeku. $ntuk larutan encer% besarnya kenaikan titik didih dan penurunan titik beku bergantung pada molalitas dalam larutan. Td 4d . m "an Tb 4b . m 4d dan 4b masing-masing adalah konstanta kenaikan titik didih molal dan konstanta penurunan titik beku molal. Besaran 4d dan 4b tidak sama. Berikut beberapa da!tar pelarut dengan harga 4d dan 4b-nya 4b-nya )Brady%2556*. )Brady%2556*.
Pelarut ' ir Ben&ena 4am!er 'sam asetat
Titik didih
4d
Titik didih
4b
)70* 155%5 65 116%2
)708m* 5%91 2%93 2%<3
)70* 5 %5 9 %9 1;< 1;
)708m* 1%6: 9%12 3<%; 3%<5
,uatu larutan mempunyai dua enis si!at-si!at larutan yang sama% yaitu si!atsi!at larutan yang tergantung tergantung pada enis. ,edangkan si!at yang kedua adalah si!at yang yang tidak tidak bergan bergantun tung g pada pada enis enis &at terlaru terlarutt namun namun hanya hanya tergan tergantun tung g pada pada kons konsen entr tras asii &at &at terl terlar arut ut saa saa.. ,ehi ,ehing ngga ga sema semaki kin n besa besarr kons konsen entr tras asii yang ang ditambahkan dalam larutan% maka penurunan titik bekunya semakin besar. al ini menandakan bahwa larutan yang memiliki konsentrasi sama akan memberikan si!at yang sama. ,i!at larutan yang termasuk golongan ini disebut si!at = si!at koligati! koligati! larutan. ,i!at koligati! koligati! terdiri dari empat enis% yaitu penurunan penurunan tekanan uap% kenaikan titik didih% penurunan titik beku% dan tekanan osmotik. ,i!at = si!at
larutan tersebut memiliki peranan penting dalam menentukan berat molekul )BM* dan pengembangan teori. >amun% dari keempat enis si!at koligati! larutan tersebut yang digunakan dalam percobaan kali ini hanya penurunan titik beku saa. Titik beku larutan yaitu temperatur pada saat larutan setimbang dengan pelarut padatannya. ?arutan akan membeku pada temperatur lebih rendah dari pada pelarutnya. 'lat yang biasa dipakai untuk menetapkan harga T ! ialah alat dari Beckam. Titik beku adalah suhu pada perpotongan garis tekanan tetap pada 1 atm dengan kur#a peleburan. ,edangkan titik didih adalah suhu pada perpotongan garis tekanan tetap pada 1 atm dengan kur#a penguapan. Penurunan titik beku dan peningkatan titik didih% sama seperti penurunan tekanan uap sebanding dengan konsentrasi !raksi molnya. @ika &at terlarut bersi!at tidak mudah menguap% maka tekanan uap dari larutan selalu lebih kecil daripada pelarut murninya. @adi hubungan tekanan uap larutan dan tekanan uap pelarut bergantung pada konsentrasi &at terlarut dalam larutan. ubungan itu dimasukkan dalam ukum Aault% yang menyatakan bahwa tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam larutan sama dengan tekanan uap yang menguap murni yang dikalikan dengan !raksi mol komponen yang menguap dalam larutan pada suhu yang sama. ?arutan yang mengikuti ukum Aault disebut larutan ideal. ,yarat ?arutan ideal adalah molekul &at terlarut dan molekul pelarut tersusun sembarang% pada percampuran tidak teradi e!ek kalor dan umlah #olume sebelum percampuran sama dengan #olume campurannya. ?arutan yang tidak memenuhi ukum Aoult disebut larutan tidak ideal. "imana T! adalah titik beku larutan ) o0*. 4! adalah tetapan penurunan titik beku molal ) o08mol*% m adalah molalitas )mol.?-1*. Masalah yang akan dipecahkan dalam percobaan kali ini yaitu bagaimana menentukan berat molekul &at tidak mudah menguap dan mengetahui bagaimana pengaruh penambahan &at terlarut ke dalam pelarut murni. "ari dua masalah tersebut% praktikum ini dilakukan dengan tuuan untuk mengetahui pengaruh penambahan &at terlarut ke dalam pelarut murni dan menentukan berat molekul &at terlarut ke dalam pelarut murni dan menentukan berat molekul &at pelarut yang tidak mudah menguap ),a!itri dan Aohayati% 2515*. ?arutan adalah campuran antara dua atau lebih komponen atau &at yang homogen yang saling melarutkan masing-masing penyusunnya sehingga tidak
dapat dibedakan secara !isik. ,i!at koligati! larutan adalah si!at !isis yang hanya bergantung pada umlah atau kuantitas partikel dalam larutan dan tidak bergantung pada enis &at atau komponen yang ada dalam larutan. 'da empat enis si!at koligati! larutan% yaitu penurunan tekanan uap% penurunan titik beku% kenaikan titik didih% dan tekanan osmosis. ,i!at 4oligati! larutan merupakan konsep dalam kimia !isika yang banyak digunakan dalam industri% misalnya untuk membuat cairan in!us yang mana harus isotonik dengan cairan darah. ubungan si!at koligati! larutan dalam dunia banyak dilakukan pembuatan cairan !isiologis seperti obat tetes mata dan in!us. ubungan penurunan titik beku adalah pada sediaan padat suppositoria yaitu obat yang diberikan melalui rektal% #agina% atau uretra. Basis dari suppositoria tersebut meleleh pada suhu tubuh sehingga teradi penurunan titik beku yang tergantung pada basisnya )&at yang membawa &at akti! pada suatu sediaan*. "ari perannya saa% maka dilakukanlah percobaan si!at koligati! larutan untuk menunukkan pengaruh tonisitas terhadap sel dan menunukkan penurunan titik beku )T ! * serta memperoleh konstanta penurunan titik beku ) k ! * )ikri% 2512*. Pada ?arutan nonelektrolit% si!at = si!at koligati! berbanding lurus dengan molalitas larutan. ?arutan elekrolit memperlihatkan penurunan titik beku lebih besar. "alam larutan elektrolit terurai menadi ion = ion sehingga molalitas partikel menadi bertambah. Meskipun umlah partikel dalam larutan elektrolit bertambah besar% tetapi perubahan si!at = si!at koligati! larutan tidak sebanding dengan perhitung umlah partikel. al ini disebabkan teradinya gaya tarik menarik antar ionik. on-ion yang bermuatan positi! tidak sepenuhnya merupakan satuan-satuan bebas. ,etiap ion positi! dari larutan akan dikelilingi oleh ion negati!% begitu pula sebaliknya )Maulana% 251*. Pada tiap temperatur% tekanan uap larutan lebih rendah daripada uap pelarut murni. Pada titik didih normal% tekanan uap larutan terletak di bawah 1 atm. 'gar larutan ini mendidih% larutan harus dipanasi ke temperatur diatas titik didih normal. Perubahan temperatur titik didih disebut Tb. Pada titik beku normal% tekanan uap larutan uga lebih rendah daripada tekanan uap pelarut padat murni. 'gar larutan membeku% maka didinginkan ke temperatur yang terletak
dibawah titik beku normal. Pada temperatur ini% tekanan uap pelarut padat murni. Perubahan temperatur titik beku disebut T! )4eenan% 1<6*.
V. ALAT DAN BAHAN
9.1. 'lat 1. (abus 2. (elas piala :55 m? 3. Thermometer . Tabung reaksi besar 9. 4awat pengaduk
9.2. Bahan 1. 'ir 2. Cs batu 3. (aram "apur . ?arutan P-Dylena 9. (ula
VI. PROSEDUR PERCOBAAN
'. Penetapan titik beku pelarut 1. 'kuades
'kuades
E "imasukkan kedalam tabung reaksi E "iukur suhu awal E "imasukkan kedalam gelas beker berisi es batu "iukur penurunan suhu tetap 19 detik sampai 57 0
2. 'kuades F (ula 'kuades E "itambahkan
1 g (ula E "imasukkan ke dalam tabung Aeaksi E "iukur suhu awal E "imasukkan ke dalam beker glass yang berisi es batu "iukur penurunan suhu setiap 19 detik sampai -270
B. Penetapan massa senyawa yang tidak diketahui 1. P-Dylena P-Dylena
E "imasukkan ke dalam tabung reaksi E "iukur suhu awal E "imasukkan kedalam beker glass yang berisi es batu "iukur penurunan suhu setiap 19 detik sampai -170 2. P-Dylena F (ula P-Dylena E "itambahkan
1 gr (ula E "imasukkan ke dalam tabung reaksi E "iukur suhu awal E "imasukkan ke dalam beker glass yang berisi es batu
"iukur penurunan suhu setiap 19 detik -170
VII. PERTANYAAN PRAPRAKTEK
1. "alam 55 g air dilarutkan < g glukosa dan seumlah urea. Bila titik beku larutan = 5%<370% tentukan berat urea yang ditambahkan G @awab H "iketahui H Massa pelarut H 55 g Massa glukosa H < g Mr glukosa
H 165 g8mol
Mr urea
H :5 g8mol
T! larutan
H - 5%<370
T! pelarut
H 570
"itanya
H Massa urea yang ditambahkan G
"iawab
H T!
T! pelarut = T! larutan
T!
5 = )- 5%<370*
T!
5%<370
T!
k!. m m glukosa+ murea mr glukosa. mr urea
9 g + murea
5%<3
g g 180 .60 mol mol
1000 P
. k!
1000
D
400
. 1%6:
0,93 4,65
D 165
3:
< F 3 g urea
< F 3 g urea 9
(ram urea (ram urea
3: -
3
2. ,ebanyak 1%2 g senyawa rumus 0 66+ dilarutkan dalam 19%5 m? sikloheksana )I 5%;<< g8m?*. itunglah molaritas larutan ini. @awab H "iketahui H m 066+ 1%2 g V
19%5 m?
I
5%;<< g8m?
"itanya H Molaritas G "iawab
H M
g Mr D
1000
V
1,2 g
M
M
120 g / mol
1000
D
5%:5:1 Molar
VIII. DATA HASIL PENGAMATAN
1. 'kuades 9 m? No
Waktu (!t"k#
1,51 mL
Su$u (%C#
. 1 2 3 9 : ; 6 < 15 11 12 13 1 19 1: 1; 16 1<
5 19 35 9 :5 ;9 <5 159 125 139 195 1:9 165 1<9 215 229 25 299 2;5
32 25 25 19 12 15 < 6 ; 9 3 2 2 1 1 5 5 5
2. 'kuades 9 m? F 1 g gula NO.
Waktu (!t"k#
Su$u (%C#
1 2 3 9 : ; 6 < 15
5 19 35 9 :5 ;9 <5 159 125 139
2; 12 15 < 6 6 ; : 9 9
11 12 13 1 19 1: 1; 16 1< 25 21 22 23 2 29 2: 2; 26 2<
195 1:9 165 1<9 215 229 25 299 2;5 269 355 319 335 39 3:5 3;9 3<5 59 25
3 3 3 2 2 2 1 5 5 5 5 5 5 -1 -1 -1 -1 -2
3. P-Dylena 9 m? F 1 g gula No
Waktu (!t"k#
Su$u(%C#
. 1 2 3 9 : ; 6 < 15 11 12 13 1 19 1: 1; 16
5 19 35 9 :5 ;9 <5 159 125 139 195 1:9 165 1<9 215 229 25 299
16 1: 1 6 : 9 3 2 1 1 1 5 5 -1 -1 -1 -1
. P-Dylena 9 m? No
Waktu (!t"k#
Su$u(%C#
. 1 2 3 9 : ; 6 < 15 11 12 13 1 19 1: 1;
5 19 35 9 :5 ;9 <5 159 125 139 195 1:9 165 1<9 215 229 25
31 22 13 < : 9 3 2 1 1 1 5 5 -1 -1 -1 -1
I&. REAKSI DAN PERHITUNGAN
Massa molekul relati! akuades V akuades
H 9 m?
m glukosa
H 1g
I air
H 1 g8m?
massa akuades I akuades J V akuades 1 g8m? D 9 m? massa akuades 9 g T!
T! pelarut - T! larutan 5 - )-2*
T!
270
T!
m . k!
T!
massa Mr
1000
D
1g
2
Mr
ρ 1000
D
5 mL
372 g
2
Mr
16: g8mol
Mr
Aumus molekul )02+*n
Mr
)12 F 2 F 1: *n 16: 35 n 16: n :%2 n : )02+*n
)02+*: 0:12+:
GRA'IK
'. Penurunan Tititk Beku 'ir Murni
Akua! 35 30 25 20
Su$u (%C#
15 10 5 0
Waktu (!t"k#
B. Penurunan Titik Beku 'ir Murni F (ula
Akua! ) Gu*a 30 25 20 15
Su$u (%C# 10 5 0 -5
Waktu (!t"k#
0. Penurunan Titik Beku P-Kylena F (ula
P+&,*!-a ) Gu*a 20
15
10
Su$u (%C# 5
0
-5
Waktu (!t"k#
". Penurunan Titik Beku P-Kylena
P+&,*!-a 35 30 25 20
Su$u (%C#
15 10 5 0 0 -5
15 30 45 60 75 90 105120135150165180195210225240
Waktu (!t"k#
&. PEMBAHASAN
,i!at koligati!% si!at !isis larutan yang hanya tergantung pada umlah partikel &at terlarut dan tidak tergantung pada enis &at terlarut. Penurunan titik beku yang dilakukan pada percobaan ini salah satu dari si!at-si!at koligati!. Pada percobaan ini menggunakan bahan-bahan diantaranya air sebagai &at pelarut% gula sebagai &at terlarut% dan P-Dylena sebagai sampel. ?arutan P-Dylena yang dicampurkan dengan gula tidak dapat larut dikarenakan larutan P-Dylena termasuk senyawa non polar dan gula termasuk senyawa polar. 4elarutan itu umlah maksimal &at terlarut yang larut dalam suatu pelarut. aktor-!aktor yang mempengaruhi kelarutan itu diantaranya pengadukan membuat &at terlarut semakin cepat larut% ?uas penampang% karena semakin luas suatu penampang maka semakin cepat larut larutannya. ,emakin tinggi konsentrasi &at terlarut atau &at pelarutnya maka semakin cepat larut dan yang terakhir prinsip like dissolved like. Prinsip like dissolved like itu larutan yang hanya dapat larut dengan pasangannya. 0ontohnya larutan polar hanya dapat larut dengan larutan polar saa% begitu uga sebaliknya.
Cs batu sebagai penurunan suhu dan garam sebagai stabilitasator suhu agar es tidak dapat meleleh. (aram sebagai stabilisator suhu disebabkan karena butiran butiran garam tersebut masuk kedalam pori-pori es batu dan menutupinya sehingga menghambat proses pencairan es. Pada pelarut murni air dan P-Dylena penurunan titik beku ke dua larutan relati! cepat ke titik stabil. Berbeda dengan larutan campuran air murni dan larutan gula yang melarut% untuk mencapai penurunan titik beku memerlukan waktu yang lebih lama. Pada larutan pelarut PDylena dan gula penurunan titik beku relati! cepat stabil akibat perbedaan enis larutan kedua senyawa. $ntuk mendapatkan penurunan titik beku dengan suhu rendah di perlukan pencampuran larutan seenis% polar dengan polar% non polar dan non polar% tapi untuk mencapai penurunan titik beku diperlukan waktu lama dibandingkan dengan pelarut murni. Pada saat proses pengukuran ada tiga !aktor yang menyebabkan kesalahan diantaranya pengukuran% alat ukur% benda ukur dan orang yang melakukan pengukuran. ?arutan dibagi dua diantaranya larutan homogen dan larutan heterogen. ?arutan homogen% larutan yang tercampur sempurna dan terdiri dari satu !ase. ,edangkan larutan heterogen% larutan yang tidak tercampur sempurna sehingga larutannya terpisah. &I. KESIMPULAN
1. 4elarutan dipengaruhi oleh !aktor-!aktor diantaranya pengadukan% luas penampang% konsentrasi &at pelarut dan &at terlarut dan prinsip like dissolved like. 2. (aram ber!ungsi sebagai stabilitator suhu pada es agar tidak mudah mencair. 3. ,enyawa polar hanya dapat larut dengan senyawa polar dan senyawa non polar hanya dapat larut dengan senyawa non polar. . ?arutan terdiri dari larutan homogen dan larutan heterogen. 9. Titik beku larutan akan lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut murninya.
DA'TAR PUSTAKA
Brady% @. C.% 2556. Kimia Universitas. Bina Aupa 'ksara H Tangerang. ikri% M. A.% 2512. ,i!at 4oligati! larutan. Skripsi. 4M. $ni#ersitas slam negeri 'lauddin Makassar. "iakses 13 >o#ember 2519 Pukul 1:.35 LB. 4eenan% P.% 2556. Kimia Dasar Prinsip – Prinsip & Aplikasi Modern . Crlangga H @akarta. Maulana% '.% 2513. Penentuan Titik Beku Larutan. )httpH88achmadunmaulana. wordpress.com*. "iakses pada tanggal 13 no#ember pukul 1.55 LB. ,a!itri Aohayati% 2515. Penurunan Titik Beku ?arutan. Jurnal Sains Kimia% 2)2* H 2-3.
LAMPIRAN GAMBAR
1. Tabung reaksi besar
3. gelas piala :55 m?
2. Thermometer
. 4awat pengaduk
9. (abus
LITERATUR
Titik didih normal adalah suhu dimana tekanan uap dari cairan sama dengan 1 atm. Titik beku normal adalah suhu dimana garis kesetimbangan padatcair akan berpotongan dengan garis tekanan 1 atm. ni dapat dilihat dengan menggunakan
"ari diagram !ase untuk air dapat diketahui bahwa larutan mempunyai titik tripel baru yang terbentuk pada perpotongan kur#a tekanan uap larutan dengan kur#a
tekanan uap padatan untuk pelarut murni. $mumnya% partikel &at terlarut tidak sesuai untuk masuk ke dalam kisi kristal yang terbentuk ketika pelarut membeku% sehingga &at padat yang terbentuk merupakan pelarut murni. 'kibatnya% tidak ada pemisahan kur#a tekanan uap padat untuk larutan. (aris kesetimbangan padat-cair )yang menyatakan bahwa titik beku adalah !ungsi dari tekanan* naik dari titik tripel. +leh karena titik tripel yang baru dari larutan terletak di sebelah kiri dari titik tripel pelarut murni berarti titik beku larutan lebih rendah dibandingkan titik beku pelarut. ,elisih dari berkurangnya titik beku )penurunan titik beku* ditunukkan pada diagram sebagai Tb. 'danya suatu &at terlarut dalam cairan% akan menaikkan titik didih dan menurunkan titik beku larutannya. ,alah satu penggunaan
praktis
dari
!enomena
ini
adalah
digunakannya
larutan
antipembekuan dalam radiator mobil. /at terlarut yang biasa digunakan etilena glikol% 02)+*2% yang bercampur menyeluruh dengan air dan mempunyai tekanan uap yang rendah serta tidak menguap. 'pabila dilarutkan dalam air maka akan menurunkan titik beku serta menaikkan titik didih larutannya. Pada musim dingin% etilena glikol akan melindungi mobil dengan mencegah air pada radiator membeku. $ntuk larutan encer% besarnya kenaikan titik didih dan penurunan titik beku bergantung pada molalitas dalam larutan. Td
4d . m
Tb
4b . m
"an
,uatu larutan mempunyai dua enis si!at-si!at larutan yang sama% yaitu si!at-si!at larutan yang tergantung pada enis.sedangkan si!at yang kedua adalah si!at yang tidak bergantung pada enis &at terlarut namun hanya tergantung pada konsentrasi &at terlarut saa. ,ehingga semakin besar konsentrasi yang ditambahkan dalam larutan% maka penurunan titik bekunya semakin besar. al ini menandakan bahwa larutan yang memiliki konsentrasi sama akan memberikan si!at yang sama. ,i!at larutan yang termasuk golongan ini disebut si!at = si!at koligati! larutan. ,i!at koligati! terdiri dari empat enis% yaitu penurunan tekanan uap% kenaikan titik didih% penurunan titik beku% dan tekanan osmotik. ,i!at = si!at larutan tersebut memiliki peranan penting dalam menentukan berat molekul ) BM * dan pengembangan teori. >amun% dari keempat enis si!at koligati! larutan tersebut
yang digunakan dalam percobaan kali ini hanya penurunan titik beku saa. Titik beku larutan yaitu temperatur pada saat larutan setimbang dengan pelarut padatannya. ?arutan akan membeku pada temperatur lebih rendah daripada pelarutnya. 'lat yang biasa dipakai untuk menetapkan harga T ! ialah alat dari Bekam. Titik beku adalah suhu pada perpotongan garis tekanan tetap pada 1 atm dengan kur#a peleburan. ,edangkan titik didih adalah suhu pada perpotongan garis tekanan tetap pada 1 atm dengan kur#a penguapan. Penurunan titik beku dan peningkatan titik didih% sama seperti penurunan tekanan uap sebanding dengan konsentrasi !raksi molnya. @ika &at terlarut bersi!at tidak mudah menguap% maka tekanan uap dari larutan selalu lebih kecil daripada pelarut murninya. @adi hubungan tekanan uap larutan dan tekanan uap pelarut bergantung pada konsentrasi &at terlarut dalam larutan. ubungan itu dimasukkan dalam !ukum "ault % yang menyatakan bahwa tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam larutan sama dengan tekanan uap yang menguap murni yang dikalikan dengan !raksi mol komponen yang menguap dalam larutan pada suhu yang sama. ?arutan yang mengikuti !ukum "ault disebut larutan ideal. ,yarat ?arutan ideal adalah molekul &at terlarut dan molekul pelarut tersusun sembarang% pada percampuran tidak teradi e!ek kalor dan umlah #olume sebelum percampuran sama dengan #olum campurannya. ?arutan yang tidak memenuhi ukum Aoult disebut larutan tidak ideal. "imana T! adalah titik beku larutan ) o0*. 4! adalah tetapan penurunan titik beku molal ) o08mol* m adalah molalitas larutan )mol.?-1 *. ?arutan adalah campuran antara dua atau lebih komponen atau &at yang homogen yang saling melarutkan masing-masing penyusunnya sehingga tidak dapat dibedakan secara !isik. ,i!at koligati! larutan adalah si!at !isis yang hanya bergantung pada umlah atau kuantitas partikel dalam larutan dan tidak bergantung pada enis &at atau komponen yang ada dalam larutan. . ,i!at 4oligati! larutan merupakan konsep dalam kimia !isika yang banyak digunakan dalam industri% misalnya untuk membuat cairan in!us yang mana harus isotonik dengan cairan darah. Pembuatan cairan isotonik ini menggunakan konsep tekanan osmosis. Peran si!at koligati! larutan dalam industri uga dapat ditemukan pada pembuatan obat herbal. ubungan si!at koligati! larutan dalam dunia banyak dilakukan pada pembuatan cairan !isiologis seperti obat tetes mata% dan in!us
harus isotonik dengan darah dan aringan pada tubuh manusia. ubungan penurunan titik beku adalah pada sediaan padat suppositoria yaitu obat yang diberikan melalui rektal% #agina% atau uretra. Basis dari suppositoria tersebut meleleh pada suhu tubuh sehingga teradi penurunan titik beku yang tergantung pada basisnya )&at yang membawa &at akti! pada suatu sediaan*. Pada ?arutan nonelektrolit% si!at = si!at koligati! berbanding lurus dengan molalitas larutan. ?arutan elekrolit memperlihatkan penurunan titik beku lebih besar. "alam larutan elektrolit terurai menadi ion = ion sehingga molalitas partikel menadi bertambah. Meskipun umlah partikel dalam larutan elektrolit bertambah besar% tetapi perubahan si!at = si!at koligati! larutan tidak sebanding dengan perhitung umlah partikel. 'gar larutan ini mendidih% larutan harus dipanasi ke temperatur diatas titik didih normal. Perubahan temperatur titik didih disebut Tb. Pada titik beku normal% tekanan uap larutan uga lebih rendah daripada tekanan uap pelarut padat murni. 'gar larutan membeku% maka didinginkan ke temperatur yang terletak dibawah titik beku normal. Pada temperatur ini% tekanan uap pelarut padat murni. Perubahan temperatur titik beku disebut T!.
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN (MSDS# MSDS NATRIUM CLORIDA (NaCL#
>a0l atau bisa disebut dengan >atrium 4lorida mempunyai M,", dibawah ini H SI'AT 'ISIKA a- SI'AT KIMIA
4eadaan !isik dan penampilanH ,olid )Bubuk kristal padat*. BauH ,edikit. AasanyaH (aram. Berat MolekulH 96% g 8 mol LarnaH Putih. p )1N soln 8 air*H >etral ; Titik "idihH 113 7 0 )29;9% 7 * Melting PointH 651 7 0 )1;3%6 7 * ,pesi!ik (ra#ityH 2.1:9 )'ir 1*
Properti "ispersiH ?ihat kelarutan dalam air. kelarutanH Mudah larut dalam air dingin% air panas. ?arutdalam gliserol% danamonia. ,angat sedikit larut dalam alkohol. Tidak larut dalam 'sam klorida. PENANGANAN :
4ontak MataH Periksa dan lepaskan ika ada lensa kontak. "alam kasus teradi kontak% segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 19 menit. 'ir dingin dapat digunakan. "apatkan perawatan medis dengan segera. 4ontak 4ulit H "alam kasus teradi kontak% segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 19 menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan. 'ir dingin mungkin dapat digunakan pakaian.cuci sebelum digunakan kembali. benar benar bersih sepatu sebelum digunakan kembali. "apatkan perawatan medis dengan segera. 4ulit ,erius H 0uci dengan sabun desin!ektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Mencari medis segera nhalasiH @ika terhirup% pindahkan ke udara segar. @ika tidak bernapas% berikan pernapasan buatan. @ika sulit bernapas% berikan oksigen. "apatkan segera perhatian medis. ,erius TerhirupH C#akuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. ?onggarkan pakaian yang ketat seperti kerah% dasi% ikat pinggang atau ikat pinggang. ika sulit bernapas% beri oksigen. @ika korban tidak berna!as% lakukan perna!asan dari mulut ke mulut. PCA>('T'>H ni mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan bantuan lewat mulut ke mulut )resusitasi* bila bahan dihirup adalah racun% in!eksi atau korosi!.0ari bantuan medis segera.
TertelanH @'>('> mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh personel medis. @angan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada korban yang sadar. ?onggarkan pakaian yang ketat seperti kerah% dasi% ikat pinggang atau ikat pinggang. "apatkan bantuan medis ika geala muncul.