LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
Penentuan Titik Leleh Asam Salisilat Rabu, 16 April 2014
Disusun oleh : Mudzilatun Nupus 1112016200049 Kelompok 4 : Nurrachmawati Diah Ayu Pertiwi Rahmah Nur Sabrina
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK Asam salisilat merupakan turunan dari senyawa aldehid. Asam Salisilat (C6H7O3) merupakan salah satu contoh dari asam karboksilat. Asam Salisilat ini tidak larut dalam air biasa ataupun air panas karena ia memiliki 6 rantai C. Titik leleh dari asam salisilat memiliki batas antara 153-155 0C dan 125,5 – 154,5 0C.
PENDAHULUAN Tinjauan pustaka
Asam salisilat merupakan turunan dari senyawa aldehid. Senyawa ini juga biasa disebut o-hidroksibensaldehid, o-formilfenol atau 2-formilfenol. Senyawa ini stabil, mudah terbakar dan tidak cocok dengan basa kuat, pereduksi kuat, asam kuat, dan pengoksidasi kuat. Sifat-sifat fisik dari asam salisilat 1
Penampakan
Tidak berwarna menjadi kuning pada larutan dengan bau kenari pahit
2
Titik didih
197 0C
3
Kerapatan
4,2
4
Tekanan uap
1 mmHg pada 33 0C
5
Daya ledak
1,146 g/cm 3
6
Titik nyala
76 0C
(damayuda, 2010)
Asam Salisilat (C6H7O3) merupakan salah satu contoh dari asam karboksilat. Asam Salisilat ini tidak larut dalam air biasa ataupun air panas karena ia memiliki 6 rantai C. Ketika didinginkan terbentuk endapan kristal putih. Dan ketika ditambahkan dengan NaOH kristal ini larut. Ini terjadi karena reaksi dengan Basa Kuat menyebabkan terbentuknya garam dan air. garam karboksilat hasil reaksi ini merupakan sabun. Dan reaksi ini disebut dengan reaksi safonifikasi.(putri diniati, 2013) Titik leleh dari asam salisilat memiliki batas antara 153-155 0C dan 125,5 – 154,5 0
C. (Dedi Irwandi, 2014) Asam salisilat membentuk jarum tak berwarna. Memiliki titik leleh
sebesar 1550 C. Selain itu, asam lebih larut dalam air panas. Zat ini mudah larut dalam lakohol dan ater. (G. Shevla.1979: 401)
MATERI DAN METODE Alat-alat yang digunakan adalah :
Statif dan Klem Thermometer Kaleng bekas Kaki tiga Pembakar spirtus Pipa kapiler Kawat kasa
Bahan yang digunakan meliputi :
Asam salisilat Karet Minyak kelapa
1. 2. 3. 4.
Masukkan asam salisilat ke dalam pipa kapiler, minimal 1 cm Ikat pipa pada thermometer dengan menggunakan karet gelang Masukkan minyak kelapa pada kaleng bekas dan letakkan di atas kaki tiga Panaskan asam salisilat yang telah diikatkan pada thermometer ke dalam minyak kelapa hingga asam salisilat meleleh. 5. Lihat suhu saat asam salisilat tepat meleleh, suhu inilah yang digunakan untuk penentuan titik leleh dari asam salisilat
HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil percobaan
Suhu awal sebelum pemanasan = 29 0C Suhu saat asam salisilat melelah = 158 0C Pembahasan
Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai penentuan titik leleh dari asam salisilat. Asam salisilat yang digunakan merupakan hasil praktikum sebelumnya yaitu pembuatan asam
salisilat dari minyak gandapura. Dalam praktikum ini akan dijelaskan apakah benar nilai titik leleh dari asam salisilat yang kita buat sesuai dengan teori. Berdasarkan teori yang ada di tinjauan pustaka diketahui bahwa titik leleh dari asam salisilat memiliki batas antara 153-155 0C dan 125,5 – 154,5 0C. Hasil yang didapat dari praktikum menunjukan bahwa titik leleh dari asam salisilat adalah 158 0C. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan teori. Namun perbedaan ini dapat terjadi karena beberapa factor. Diantaranya ketelitian dalam melihat thermometer dan terlalu melelehnya asam salisilat. Selain itu, harus diperhatikan pula akan menemukan titik leleh dari minyak kelapa bukan asam salisilat. Minyak kelapa dipilih sebagai larutan yang dipanaskan karena memiliki titik leleh yang lebih tinggi disbanding asam salisilat.
KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Berdasarkan teori, titik leleh dari asam salisilat adalah antara 153-1550C dan 125,5 – 154,5 0
C
2. Berdasarkan percobaan titik leleh asam salisilat didapat sebesar 158 0C 3. Perbedaan nilai titik leleh ini disebabkan karena asam salisilat yang diuji telah melebihi titik lelehnya.
DAFTAR PUSTAKA
Shevla, G. 1979. Analisi Anorganik Kualitatif. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka Irwandi, Dedi. 2014.Experient’s of Organic Chemical. Jakarta : UIN Press. Damayuda. 2010. http://damayuda.kimia-organik.com/2010/12/asam-salisilat-c7h6o2.pdf . Diakses pada senin, 21 April 2014/. 19.23 wib Putridiniati. 2013.http://putridiniati.blogspot.com/2013/03/sifat-keasaman-dan-kebasaan-turunan.pdf. diakses pada senin, 21 April 2014. 19 56 wib