KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji Puji dan syuku syukurr kami kami Samp Sampaik aikan an ke Hadir Hadirat at Tuhan uhan Yang Maha Maha Esa, Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai trans!"rmat"r# Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan lap"ran ini. $leh karena itu, penulis mengu%apkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan lap"ran ini yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah teknik manu!aktur. &ami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada lap"ran ini. $leh karena itu, penulis berharap pemba%a untuk memberikan saran serta serta yang dapat memberi memberi semangat semangat lebih lebih bagi kami. &ritik &ritik k"nstruk k"nstrukti! ti! dari pemba%a sangat kami harapkan harap kan untuk penyempurnaan pen yempurnaan makalah selanjutnya. selanju tnya. 'khir kata sem"ga makalah makalah ini dapat memberi man!aat bagi semua "rang.
Padang, juni ()*+
Penulis
BAB I
1.1 Pendahuluan
Trans! ans!"r "rma mat" t"rr atau atau bias biasaa dike dikena nall deng dengan an tra! tra!" " bera berasa sall dari dari kata kata trans!"rmatie yang berarti perubahan.Trans!"rmer adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energilistrik dari satu atau lebih rangkaian list listrik rik ke rangka rangkaia ian n listr listrik ik yang yang lain lain,, melal melalui ui suat suatuga ugande ndenga ngan n magn magnet et dan berdasarkan prinsip induksi elektr"magnetik, dimana perbandingan tegangan antara sisi primer dan sisi sekunder berbanding lurus dengan perbandingan jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.
Tra!" banyak digunakan antara lain untuk *. andeng andengan an impedans impedansii input input impedan%e impedan%e// antara antara sumber sumber dan beban (. Mengham Menghambat bat arus searah searah atau D0 Dire% Dire%tt 0urrent/ 0urrent/ dan melewat melewatkan kan arus b"lak-balik 1. Menaikk Menaikkan an atau atau menurun menurunkan kan tegangan tegangan '0 2ntuk keperluan apa tegangan atau arus suatu tras!"rmat"r diubah, ada beberapa alasan antara lain 3
Digunakan untuk pengiriman tenaga listrik
3
2ntuk menyesuaikan tegangan
3
2ntuk mengadakan pengukuran dari besaran listrik
3
2ntuk memisahkan rangkaian yang satu dengan yang lain
3
2ntuk memberikan tenaga pada alat tertentu
1.2 Rumusan Masalah
4umusan masalah untuk makalah ini adalah sebagai berikut 3
Pengertian trans!"rmasi
3
Sejarah trans!"rmat"r
3
&"ntruksi trans!"rmat"r
3
'plikasi trap"
BAB II TRANSFORMATOR
2.1 Pengertian Trans!rmat!r
Trans!"rmat"r atau biasa dikenal dengan tra!" berasal dari kata trans!"rmatie yang berarti perubahan. Trans!"rmat"r atau lebih dikenal dengan nama trans!"rmer atau tra!" sejatinya adalah suatu peralatan listrik yang mengubah daya listrik '0 pada satu le5el tegangan yang satu ke le5el tegangan berdasarkan prinsip induksi elektr"magnetik tanpa merubah !rekuensinya. Tran!"rmat"r biasa digunakan untuk mentrans!"rmasikan tegangan menaikkan atau menurunkan tegangan '0/. Selain itu, trans!"rmat"r juga dapat digunakan untuk sampling tegangan, sampling arus, dan juga mentrans!"rmasi impedansi. Trans!"rmat"r terdiri dari dua atau lebih kumparan yang membungkus inti besi !er"magnetik. &umparan-kumparan
tersebut
biasanya
satu
sama
lain
tidak
dihubungkan se%ara langsung. &umparan yang satu dihubungkan dengan sumber listrik '0 kumparan primer/ dan kumparan yang lain mensuplai listrik ke beban kumparan sekunder/. 6ila terdapat lebih dari dua kumparan maka kumparan tersebut akan disebut sebagai kumparan tersier, kuarter, dst.
Trans!"rmat"r bekerja
berdasarkan prinsip elektr"magnetik.
&etika
&umparan
primer
dihubungkan dengan
sumber
tegangan
b"lak-balik,
perubahan
arus
listrik pada
kumparan
primer
menimbulkan perubahan medan magnet. Medan magnet yang berubah diperkuat "leh adanya inti besi. 7nti besi ber!ungsi untuk mempermudah jalan !luksi yang ditimbulkan "leh arus listrik yang melalui kumparan, sehingga !luks magnet yang timbulkan akan mengalir ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. E!ek ini dinamakan induktansi timbal balik mutual inductance/. 6ila pada rangkaian sekunder ditutup rangkaian beban/ maka akan mengalir arus pada kumparan sekunder. 8ika e!isiensi sempurna *))9/, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.
Tra!" banyak digunakan antara lain untuk *. gandengan impedansi input impedan%e/antara sumber dan beban (. menghambat arus searah atau D0 dire%t %urrent/ dan melewatkan arus b"lak-balik 1. menaikkan atau menurunkan tegangan '0 Tujuan mengubah tegangan atau arus "leh tra!" * ( 1 : +
digunakan untuk pengiriman tenaga listrik untuk menyesuaikan tegangan untuk mengadakan pengukuran dari besaran listrik untuk memisahkan rangkaian yang satudengan yang lain untuk memberikan tenaga pada alat tertentu
dalam bidang teknik listrik pemakaian trans!"rmat"r dikel"mp"kan menjadi * ( 1
trans!"rmat"r daya trans!"rmat"r distribusi trans!"rmat"r pengukuran yang terdiri dari trans!"rmer arus dan trans!"rmer tegangan.
2.2 "u#um "u#um $asar Trans!rmat!r a
"u#um Ma%&ell
Persamaan Ma;well apabila disedehanakan akan menjadi Hl= I N
Dimana H
< kuat medan magnet
l
= panjang jalur
7
< arus listrik
N
= jumlah lilitan
Hl=7 N adalah aya erak Magnet M/ yang merupakan penghasil !lu; '
"u#um indu#si Farada(
Hukum utama yang digunakan pada prinsip kerja tra!" adalah Hukum 7nduksi =araday. Menurut Hukum 7nduksi =araday, maka integral garis suatu gaya listrik melalui garis lengkung yang tertutup adalah berbanding lurus dengan perubahan tersebut. 4umus Hukum =araday adalah sebagai berikut
Dimana E
< aya listrik yang disebabkan induksi >?m/
dl
< 2nsur panjang m/
6
< 7nduksi magnetik? kerapatan !lu; weber?m(/
d'
< 2nsur luasm(/
Sedangkan arus induksi !lu;/ adalah integral permukaan dari pada induksi magnit melalui suatu luas yang dibatasi "leh garis lengkung tersebut diatas. 4umus arus induksi adalah
∫
φ = B.dA s
Dimana @
< 'rus induksi ? !lu; weber/
6
< 7nduksi magnet weber ? m(/
d'
<2nsur luas m(/
'pabila rumus hukum induksi disederhanakan
e = − N
d φ dt
Dimana e
< aya erak Aistrik
B
< jumlah lilitan
@
< arus induksi ?!lu; weber/
2.). K!nstru#si Trans!rmat!r
Pada dasarnya tra!" terdiri dari kumparan primer dan sekunder yang dibelitkan pada inti !err"magnetik. &"ntruksi Trans!"rmat"r daya ada dua tipe yaitu tipe %"re type/ dan tipe %angkang shell type/. &edua tipe ini menggunakan inti berlaminasi yang teris"lasi satu sama lainnya, dengan tujuan untuk mengurangi rugi-rugi arus eddy.
Ti*e inti +,!re !rm-
Tipe ini dibentuk dari lapisan besi beris"lasi berbentuk persegi dan kumparan trans!"rmat"rnya dibellitkan pada dua sisi persegi. Pada k"nstruksi tipe inti, kumparan mengelilingi inti besi, seperti yang ditunjukkan pada gambar (.*
Sedangkan k"nstruksi inti pada umumnya berbentuk huru! A, huru! E, huru! =, atau gabungan 2 atau A, E C 7 / dapat kita lihat pada gambar *
P e l a t y a n g d i g u lu n g
In ti b e n tu k E - I
Ti*e ,ang#ang +shell !rm-
8enis k"nstruksi Trans!"rmat"r yang kedua yaitu tipe %angkang yang dibentuk dari lapisan inti beris"lasi dan kumparan dibelitkan dipusat inti, dapat dilihat pada gambar *
Pada Trans!"rmat"r ini, kumparan atau belitan Trans!"rmat"r dikelilingi "leh inti. Sedangkan k"nstruksi inti pada umumnya
berbentuk huru! E, huru! 7, atau huru! = seperti terlihat pada gambar (.:
Bagian'agian Tra! &"mp"nen trans!"rmat"r terdiri dari beberapa bagian yang
mempunyai !ungsinya masing-masing, yaitu Peralatan utama transformator terdiri dari: a/ &umparan Tra!" kumparan tra!" terdiri dari beberapa lilitan kawat tembaga yang dilapisi dengan bahan is"lasi kart"n, pertina;, dll/ untuk mengis"lasi baik terhadap inti besi maupun kumparan lain. . 2ntuk tra!" dengan daya besar lilitan dimasukkan dalam minyak tra!" sebagai media pendingin.6anyaknya lilitan akan menentukan besar tegangan dan arus yang ada pada sisi sekunder. &adang
kala
trans!"rmat"r
memiliki
kumparan
tertier.
&umparan tertier diperlukan untuk memper"leh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. 2ntuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta. &umparan tertier sering juga untuk dipergunakan penyambungan peralatan bantu seperti k"ndensat"r syn%hr"ne, kapasit"r shunt dan rea%t"r shunt.
b/ 7nti 6esi
dibuat dari lempengan-lempengan !er"magnetik tipis yang berguna untuk mempermudah jalan !luksi yang ditimbulkan "leh arus listrik yang melalui kumparan. 7nti besi ini juga diberi is"lasi untuk mengurangi panas sebagai rugi-rugi besi/ yang ditimbulkan "leh arus eddy Eddy 0urrent#.
%/ Minyak Tra!" ber!ungsi sebagai media pendingin dan is"lasi. Minyak tra!" mempunyai si!at media pemindah panas disirkulasi/ dan mempunyai daya tegangan tembus tinggi. Pada p"wer trans!"rmat"r, terutama yang
berkapasitas
besar,
kumparan-kumparan
dan
inti
besi
trans!"rmat"r direndam dalam minyak-tra!". Syarat suatu %airan bisa dijadikan sebagai minyak tra!" adalah sebagai berikut &etahanan is"lasi harus tinggi F*)k>?mm / *
6erat jenis harus ke%il, sehingga partikel-partikel inert di dalam minyak dapat mengendap dengan %epat
(
>isk"sitas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan kemampuan pendinginan menjadi lebih baik
1
Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat membahayakan
:
Tidak merusak bahan is"lasi padat
+
Si!at kimia yang stabil
d/ 6ushing sebuah k"ndukt"r p"rselin/ yang menghubungkan kumparan trans!"rmat"r dengan jaringan luar. 6ushing diselubungi dengan suatu is"lat"r dan ber!ungsi sebagai k"ndukt"r tersebut dengan tangki trans!"rmat"r. Selain itu juga bushing juga ber!ungsi sebagai pengaman hubung singkat antara kawat yang bertegangan dengan tangki tra!".
e/ Tangki dan &"nse5at"r khusus untuk trans!"rmat"r basah/ khusus untuk trans!"rmat"r basah/G pada umumnya bagian bagian dari tra!" yang terendam minyak tra!" ditempatkan di dalam tangki baja. Tangki tra!"-tra!" distribusi umumnya dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin %""ling !in / yang ber!ungsi memperluas permukaan dinding tangki, sehingga penyaluran panas minyak pada saat k"n5eksi menjadi semakin baik dan e!ekti! untuk menampung pemuaian minyak tra!", tangki dilengkapi dengan k"nser5at"r.
/enis0enis Trans!rmat!r
a
Trans!"rmat"r Daya Step 2p Trans!"rmat"r/
Tra!" ini ber!ungsi untuk menaikan tegangan. Disebut sebagai tra!" daya karena tra!" ini digunakan untuk menaikan daya pada energi listrik dari pembangkit untuk kemudian disalurkan ke gardu induk. 0iri-%iri tra!" daya yaitu ⦁
jumlah lilitan primer lebih sedikit dari pada jumlah lilitan
sekunder. tegangan primer lebih ke%il dari pada tegangan sekunder.
⦁
kuat arus primer lebih besar dari pada kuat arus sekunder.
⦁
b
Trans!"rmat"r Distribusi step d"wn/
Tra!" ini ber!ungsi untuk menurunkan tegangan. Disebut tra!" distribusi karena tra!" ini digunakan untuk mendistribusikan energi listrik dari gardu induk ke k"nsumen. 0iri-%irinya yaitu ⦁
jumlah lilitan primer lebih banyak dari pada jumlah lilitan
sekunder tegangan primer lebih besar dari pada tegangan sekunder
⦁
kuat arus primer lebih ke%il dari pada kuat arus sekunder
⦁
%
Tra!" Pengukuran 2ntuk pemasangan alat-alat ukur dan pr"teksi pada jaringan tegangan tinggi diperlukan Trans!"rmat"r pengukuran. Trans!"rmat"r pengukuran terdiri dari Tra!" arus %urrent Trans!"rmat"r/
⦁
Tra!" arus digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan amper lebih yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi. 8ika arus hendak diukur mengalir pada tegangan rendah dan besarnya dibawah + amper, maka pengukuran dapat dilakukan se%ara langsung sedangkan arus yang besar tadi harus dilakukan se%ara tidak langsung dengan menggunakan tra!" arus sebutan tra!" pengukuran arus yang besar. Disamping untuk pengukuran arus, tra!" arus juga dibutuhkan untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak jauh dan rele
pr"teksi. &umparan primer tra!" arus dihubungkan se%ara serie dengan jaringan atau peralatan yang akan diukur arusnya, sedangkan kumparan sekunder dihubungkan dengan peralatan meter dan rele pr"teksi. Tra!" arus bekerja sebagai tra!" yang terhubung singkat. &awasan kerja tra!" arus yang digunakan untuk pengukuran biasanya ),)+ sampai *,( kali arus yang akan diukur. Tra!" arus untuk tujuan pr"teksi baisanya harus mampu bekerja lebih dari *) kali arus pengenalnya.
Tra!" tegangan p"tensial Trans!"rmat"r/
⦁
6er!ungsi untuk menurunkan besarnya tegangan tinggi menjadi tegangan rendah yang diperlukan untuk alat ukur dan pengaman pr"teksi.
2.. Prinsi* Ker0a Tra!
Trans!"rmat"r atau tra!" adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik b"lak-balik dari satu le5el ke le5el tegangan yang lain melalui kinerja satu gandengan
magnet
dan
berdasarkan
prinsip
induksi
elektr"magnetik.
Trans!"rmat"r digunakan se%ara luas baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektr"nika. Penggunaan trans!"rmat"r dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai dan ek"n"mis untuk tiap-tiap keperluan misalnya, kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya jarak jauh. Trans!"rmat"r
terdiri
atas
dua
buah
kumparan
primer
dan
sekunder / yang bersi!at indukti!. &edua kumparan ini terpisah se%ara elektrik namun berhubungan se%ara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi reluctance / rendah. 'pabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan b"lak-balik maka !luks b"lak-balik akan mun%ul di dalam inti yang
dilaminasi, karena kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer. 'kibat adanya !luks di kumparan primer maka di kumparan primer terjadi induksi sendiri self induction / dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari kumparan primer atau disebut sebagai induksi bersama mutual induction / yang menyebabkan timbulnya !luks magnet di kumparan sekunder, maka mengalirlah arus sekunder jika rangkaian sekunder di bebani, sehingga energi listrik dapat ditrans!er keseluruhan se%ara magnetisasi /. e
d φ N dt
=−
Dimana e < gaya gerak listrik ggl / 5"lt I B <
jumlah lilitan
dφ dt < perubahan !luks magnet
2.. Tra! tan*a 'e'an
6ila sebuah tra!" dialiri arus b"lak-balik mis i < 7 sin Jt/, mak !luks yang dihasilkan juga b"lak-balik. Hal ini menyebabkan timbulnya tegangan induksi baik pada belitan penghasil !luks primer/ maupun pada belitan lain yang dilingkupi "leh medan bersama medan yang dihasilkan belitan primer. gl induksi tersebut dituliskan e* = − N * d Φ = − d λ * dt dt
KKKKKKKKKKKK..
:.*
KKKKKKKKKKKK..
:.(
e( = − N ( d Φ = − d λ ( dt dt
tegangan e* selalu berlawanan arah dengan penyebabnya yakni 5*! sehingga e* biasa disebut juga ggl lawan. e* bersama im 4 S harus mengimbangi tegangan >* , jadi >* < im 4 S L e*
KKKKKKKKKKKK..
:.1
Pada keadaan tanpa beban dr"p tegangan pada 4 S besarnya %ukup ke%il sehingga e* >* Dengan >* sinus"idal, maka !luks bersama @ @ < @ma; sin Jt Tegangan induksi e* = N * d Φ = ω N *Φ ma; %"s ω t dt
KKKKKKKKK
e( = N ( d Φ = ω N (Φ ma; %"s ω t dt
KKKKKKKKK
:.:
:.+
Dimana J < (N! sehingga nilai arus masing-masing adalah E * =
(π (
fN *Φ ma; = :.:: fN *Φ ma;
...........KKKKK E ( =
(π (
:.O
fN (Φ ma; = :.:: fN (Φ ma;
...........KKKKK
:.
&arena tegangan induksi e* selalu melawan >* , e * selalu mengikuti bentuk >* namun dalam arah yang berlawanan. &arena si!at magneti% inti tidak linear, dan e* selalu mengikuti >* maka arus peneralan arus yang menghasilkan
medan/ harus memberikan !luks sesuai yang dibutuhkan e*. 'kibat arus peneralan tidak lagi sinus"idal akibat ketiaklinearan inti. &"mp"ne !undamental dari arus peneralan dapat diuraikan menjadi ( k"mp"nen, yang satu se!asa dengan e* dan yang lain ketinggalan )Q dari e*. &"mp"nen yang se!asa e* menyebabkan rugi histerisis dari arus pusar, yang t"talnya disebut rugi inti. &"mp"nen yang kesu disebut arus magnetisasi arus yang e!ekti! menimbulkan !luk bersama/
i% < arus rugi inti se!asa e*/ im < arus magnetisasi ketinggalan )Q dari e*/ i" < im L im
......................................... :.
4ugi inti P% < E* i" %"s θ %
......................................... :.
2.3. Tra! Ideal Ber'e'an
8ika tra!" dianggap ideal, yakni tahanan kumparan diabaikan dan semua !luks yang dihasilkan terkurung dalam inti, dan dirangkum "leh kesua belitan, rugirugi diabaikan, dan permeabilitas inti yang sangat tinggi, sehingga arus peneralan i" %ukup ke%il sehingga dapat diabaikan. Sengan asumsi tersebut persamaan :.1 dapat ditulis kembali V*
=
e*
=
N
d φ dt
KKKKKKKKKK :.*(
Semua !luk lingkage R juga dirangkum "leh belitan B( sehingga Dari persamaan :.*) C :.** diper"leh perbandingan
>* >(
=
N * N (
KKKKKKKKKKKKK :.*(
6ila pada terminal sekunder diberi beban, maka dalam rangkaian sekunder akan mengalir arus i( dan terdapat ggm B( i( , ggm ini akan melawan ggm dari primer sehingga !luks bersama %enderung berkurang. 'kibatnya seimbang
antara tegangan yang diberikan dan ggl lawan e* terganggu berkurang/. &arena itu mengalir i* untuk men%apai keseimbangan, sehingga B*i*< B( i(
KKKKKKKKKKKKKKK :.*1
Selanjutnya dapat dinyatakan
= N
i* i(
(
N
*
KKKKKKKKKKKKKKK :.*:
8adi suatu tra!" ideal mengubah arus dalam perbandingan terbalik terhadap jumlah lilitannnya.
Dari persamaan :.*( C :.*: diper"leh >*i*< >( i(
KKKKKKKKKKKKKKK :.*+
yang berarti daya masuk < daya keluaran rugi-rugi diabaikan G asumsi tra!" ideal/.
Dari persamaan :.*: C :.*+ diper"leh V*
N *
=
N (
>(
V(
=
N * >* N (
dan
KKKKK :.*O
Dari persamaan :.*1 C :.*: diper"leh i*
=
N ( i( N *
i(
V * i*
=
*
N
i*
(
dan
Dari persamaan
= N
KKKKK :.*
:.*O C :.* diper"leh
(
N ( N *
)
2
V ( i(
=
(
N ( N *
)
2
Z (
KKKKK :.*
Dimana ( adalah impedansi k"mpleks beban. Dengan demikian impedansi ( dalam rangkaian sekunder dapat digantikan dengan impedansi * yang dinyatakan ? ditempatkan dalam rangkaian primer.
Kesim*ulan 4
Dalam suatu tra!" ideal •
Tegangan ditrans!"rmasikan berbanding lurus dengan lilitannya.
•
'rus ditrans!"rmasikan berbanding terbalik dengan lilitannya.
•
7mpedansi
ditrans!"rmasikan
berbanding
lurus
dengan
kuadarat
perbandingan lilitannya. •
Daya dan 5"ltampere tidak berubah.
2.5. Tra! Real
Dalam kenyataan suatu tra!" yang di"perasikan akan terdapat !luks b"%"r baik pada sisi primer maupun pada sisi sekunder tidak semua dirangkum "leh semua belitan/. 8uga terdapat rugi-rugi tembaga belitan dan rugi inti. 2ntuk mendapatkan hasil analisa yang lesih mendekati kenyataan, maka semua rugirugi dan !luks b"%"r harus diperhitungkan !luks b"%"r primer dan sekunder ditunjukkan dengan reaktansi * dan ( . 4ugi tembaga primer dan sekunder ditunjukkan dengan 4 * dan 4 (. Sementara rugi G karena rugi inti berkaitan dengan arus tanpa beban i" , dimana arus tersebut terdiri dari dua k"mp"nen i% dan im, keduanya ditunjukkan dengan 4 % dan m, i%( 4 % akan menjadi rugi histerisis dan rugi arus pusar.
Sementara m menunjukkan reaktansi magnetisasi. 2ntuk memudahkan dalam analisanya kedua k"mp"nen 4 % dan m dipandang paralel dimana arusnya masing-masing i% dan im.
Dengan demikian m"del rangkaiannya dapat digambarkan sebagai berikut
Dari m"del rangkaian seperti gambar :.: dapat diturunkan persamaan sebagai berikut >* < E* L i* 4 * L i* *
KKKKK :.*
E( < >( L i( 4 ( L i( (
KKKKK :.()
>( < i( A E* E(
=
N * N (
=
a
a perbandingan belitan/ E* < a E ( Sehingga
E* < a i( A L i( 4 ( L i( (/ I (' I(
=
N ( N *
* =
→
I
(
=
aI
(
U
a
&arena
Maka
E* < a( i(V A L a( i( 4 ( L i(V (
Dan
>* < a( i(V A L a( i(V 4 ( L i(V ( L i* 4 *L i* * K :.()
Persamaan :.() menyatakan pengertian bahwa apabila parameter sekunder dinyatakan sebagai bagian dari rangkaian primer dinyatakan dalam harga rangkaian primer/. Maka parameter sekunder tersebut harus dikalikan dengan a, sekarang m"del rangkaiannya dapat digambarkan sebagai berikut
6ila dr"p tegangan pada 4 * dan ( akibat i) dapat diabaikan maka m"del rangkainnya dapat disederhanakan menjadi
BAB III PEN6T6P
).1 Kesim*ulan
Trans!"rmat"r atau yang lebih dikenal dengan tra!" adalah alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui gandengan magnit dan menggunakan prinsip induksi elektr"magnetik,dimana perbandingan tegangan antara sisi primer dan sisi sekunder berbanding lurus dengan perbandingan jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya. 6eberapa alasan digunakannya trans!"rmat"r, antara lain * (
&ebutuhan pemakai ? beban memerlukan tegangan yang ber5ariasi 6iasanya sumber jauh dari pemakai sehingga perlu tegangan tinggi
1
Pada jaringan transmisi/ Tegangan yang dihasilkan sumber tidak sesuai dengan tegangan pemakai.