1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Hutan Hutan mangro mangrove ve merupa merupakan kan salah salah satu kompon komponen en pentin penting g di wilaya wilayah h pesisir. Keberadaan hutan mangrove dapat mencegah pengikisan pulau akibat arus gelombang laut yang kuat. Mangrove memiliki potensi ekonomi dan ekologi. Ekosistem mangrove bervariasi dari lokasi satu dengan lokasi lainnya tergantung perbedaan topografi, fluktuasi pasang surut dan pola perpindahan sedimen (White ( White et al ., . , !"! !"!#. #. $etr $etrit itus us selan selan%u %utn tnya ya dima dimanfa nfaat atka kan n oleh oleh hewa hewan n akua akuati tik k yang yang mempunyai tingkatan lebih tinggi seperti bivalvia, gastropoda, ikan dan kepiting (&unarto, ')#. *alah satu genus yang merupakan detritivor di ekosistem mangrove adalah Uca (kepiting biola#. Kepiting biola merupakan %enis kepiting dari salah satu kelompok ordo $ecapoda dan termasuk ke dalam famili +cypodidae. +cypodidae adalah salah satu %enis kepiting yang memiliki habitat di daerah pasang surut (Murniati, '!#. ca dalam bahasa -ndonesia disebut sebagai kepiting biola, hidup hidup dengan dengan membua membuatt sarang sarang berupa berupa lubang lubanglub lubang ang tanah tanah pada pada ekosist ekosistem em mangrove (*uprayogi, '/#. Menu Menuru rutt Mura Murama matsu tsu (' ('# # kepi kepiti ting ng biol biolaa (gen (genus us ca# ca# terdi terdiri ri dari dari sekelompok kepiting brachyura yang hidup di dalam liang pada daerah intertidal lumpur dan pasir. ca diketahui sebagai sekelompok kepiting +cypodidae di intertidal berukuran kecil dengan dimorfisme seksual yang %elas dan capit asimetri pada %antan dewasa (Murniati, '!#. 0osenbarg, ' dalam Murniati, '"# menyat menyataka akan n bahwa bahwa nama kepiting kepiting biola biola berasal berasal dari dari
cara makan makan ca %antan %antan..
&erakan capit kecil yang terus menerus dari substrat ke mulut dan kembali lagi ke
2
substrat mirip dengan gerakan pemain biola saat menggerakkan busur ke biola (capit besar#. 1auna bentik sangat mendominasi komposisi fauna dalam ekosistem mangrove. 2enis%enis krustasea sebagai fauna bentik sangat umum ditemukan di wilayah ini dimana %enis dan sebarannya sangat bervariasi. Kepiting adalah %enis krustasea yang telah banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat. *elain fungsi ekonomi, kepiting %uga memiliki fungsi ekologi salah satunya yaitu sebagai pemakan deposit. 3erdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai microhabitat, pupolasi dan kepadatan kepiting biola ( Uca spp# yang terdapat di kawasan hutan Mangrove kawasan konservasi. 1.2.
Rumusan Masalah
3erdasarkan latar belakang tersebut kita dapat membuat perumusan masalah sebagai berikut4 #. 3agaimana cara kepiting biola Uca perplexa untuk berproduksi5 '#. 3agaimana struktur komunitas Uca perplexa di Hutan mangrove5 1.3.
Tujuan dan Manaat
6aper
ini bertu%uan untuk mengenal kepiting dari berbagai aspek, baik
morfologi, daur hidup, habitatnya maupun metode sampling yang digunakan dalam penelitian sedangkan manfaat paper ini kita dapat mengidentifikasi kepiting biola yang ada di indonesia.
3
BAB II. MET!D!L!"I PENELITIAN
2.1. Tem#at dan $aktu Penel%t%an
6enelitian ini dilakukan pada bulan $esember '/ sampai 1ebruari ') di kawasan konservasi hutan mangrove 6antai 6an%ang kota 3engkulu, dan identifikasi dilakukan di laboratorium biologi niversitas Muhammadiyah 3engkulu. 2.2. Alat dan Bahan
7lat yang digunakan dalam penelitian ini adalah4 tali rafia, patok kayu, papan triplek, botol koleksi, kamera digital, kertas label, meteran, skop kecil, sarung tangan, pingset, alat tulis, ember kecil, lakban, gunting, kotak spesimen, termohygrometer, soil tester, refractometer. *edangkan bahan yang digunakan adalah 7lkohol 89. 2.&. Met'de Penel%t%an
6enelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi secara langsung di tempat lokasi penelitian. *ampling dilakukan secara purposive pada empat microhabitat yang terdapat di lokasi penelitian, yaitu area berpasir, area berlumpur, area berlumpur sekitar akar tumbuhan mati dan sekitar akar bakau. 6lot berukuran ( m : m# dibuat sepan%ang %alur transek berukuran m. ntuk masing masing stasiun dibuat sebanyak ' plot pada %alur transek dan %arak masingmasing plot adalah m. $alam penelitian ini a kan dibuat / stasiun, m sehingga seluruhnya terdapat ' plot. 2.(. Tekn%k #engum#ulan data
;angkah pertama yang dilakukan peneliti di lokasi penelitian adalah menentukan area stasiun, dan membagi men%adi / stasiun yaitu4 *tasiun pada
4
area yang ditumbuhi tanaman bakau, *tasiun ' pada area berlumpur dan berpasir yang terdapat vegetasi, *tasiun / pada area pasang surut dan berlumpur. 6ada masingmasing stasiun diberi tanda berupa kayu yang ditancapkan pada titiktitik area yang disampling agar mempermudah proses ker%a dilapangan. 6engambilan sample dilakukan setiap ' minggu pada %am yang sama yaitu pada pukul . sampai pukul <. W-3. 6engambilan sample dilakukan pada s etiap microhabitat pada setiap stasiun. 6lot dibuat berukuran : m dengan menggunakan papan triplek yang pan%angnya berukuran m dan tingginya = > m. ntuk mempermudah pengambilan sample dilakukan dengan cara menggali lubang (digging# pada setiap area plot sedalam = / cm yang telah dilingkupi papan triplek setinggi = < cm dengan menggunakan skop kecil. *ample yang dite mukan di lokasi penelitian dibersihkan terlebih dahulu, kemudian sample difoto dan direndam dengan alkohol 89 selama = < menit. Kemudian spesies diangkat dengan menggunakan pingset dan dimasukkan ke dalam botol koleksi yang bersih. ntuk melengkapi data di lapangan diambil data yang berhubungan dengan lingkungan kepiting biola, seperti suhu dan kelembaban, pH substrat dan alinitas air. 2.). Anal%s%s Data
$ata yang diperoleh dianalisa secara deskriptif sedangkan kepadatan kepiting biola ditentukan dengan menggunakan rumus berdasarkan 1ratiwi ('/#
yaitu
Di=
¿ A
,$imana D%4 Kepadatan untuk spesies i n%4 2umlah total individu untuk spesies i A4;uas total habitat yang disampling
5
BAB III. I*I
&.1. +las%%kas% dan M'r'l'g% Uca perplexa
"am,ar 1. ca perple:a
*usunan taksonomi Uca perplexa menurut Michael (!")# dalam Mulyadi '# adalah4 Kingdom
4 7nimalia
1ilum
4 7rthropoda
Kelas
4 ?rustaceae
+rdo
4 $ecapoda
1amily
4 +cypodidae
&enus
4 Uca
*pesies
4 Uca perplexa
Uca perplexa merupakan salah satu kepiting dari ordo $ecapoda. Kepiting ini termaksud dalam ordo $ecapoda karena memiliki kaki %alan sebanyak sepuluh. Uca perplexa merupakan salah satu marga dari kelompok kepiting, 3rachyura dan termasuk dalam anak suku +cypodinae dari anak filum ?rustacea. Kepiting ini dikenal pula dengan istilah @1iddler ?rabA ataupun @3urrowing ?rabA. Kepiting tersebut merupakan salah satu kelompok organisme yang bersifat
6
semiterestial dengan aktivitas makan dan aktivitas kehidupan lainnya ter%adi pada saat air laut sedang surut. 6ada sat air laut pasang kepiting akan menempati liangnya yang kemudian ditutup dengan semacam sumbatan dari lumpur (Wolfrath,!!' dalam Bimbangnusa, '#. Uca perplexa hidup pada substrat pasir dan umumnya membuat liang disekitar akar vegetasi mangrove. Karapasnya berwarna belang hitam putihCcoklat putih, karapas berbentuk segi empat, dan ukuran pan%ang karapas 8 mm, lebar karapas < mm, capit besar berwarna putih kekuningan C putih kecoklatan, dan ukuran pan%ang propodus (pan%ang capit# / mm, terdapat tangkai mata dan bintik mata yang berwarna hitam, kaki bergarisgaris berwarna putih kecoklatan, thora: berwarna putih, pada u%ung capit berwarna putih dan permukaan capit bergerigi halus, sedikit berlekuk. Memiliki ) pasang kaki dan sepasang capit, abdomen beruasruas, bagian dorsal meman%ang pada bagian atas dan menyempit pada bagian bawah 3entuk karapas, bagian muka (rostrum# melebar, u%ung muka (rostrum# sedikit membulat, dari dorsal tampak seperti terpotong. Bepi anterolateral meruncing dan lurus, kemudian membulat ditepi dorsolateral. 6oleks dan daktilus pan%ang dan pipih. ;ebar daktilus hampir sama dengan poleks, bagian dorsal daktilus cembung, permukaan dilengkapi dengan bintilbintil yang sangat kecil, permukaan luar poleks tanpa alur, dilengkapi dengan bintilbintil yang sangat kecil, bagian tepi pemotong bergerigi kecil dan teratur, bagian u%ung poleks berbentuk lunas lebar. &onopod dengan ton%olan palpus yang sangat %elas, tepi anterior lebih pan%ang dan lebar dari tepi posterior, kedua tepi pendek dan lebar (Murniati, ''#.
7
&.2. Ek'l'g% -D%st%,us% /eed%ng0 Uca perplexa
*truktur suatu komunitas alamiah bergantung dari cara biota tersebut menyebar di dalamnya. 6ola penyebaran bergantung pada sifat fisik kimia lingkungan maupun keistimewaan biologis organisme itu sendiri (0osenberg, '#. Kepiting ca di kawasan hutan mangrove tersebar merata, hal ini menun%ukkan bahwa tidak adanya dominansi %enis kepiting ditemukan. Dulianto ('# menyatakan bahwa keadaan habitat yang berubahubah dapat berpengaruh terhadap kemerataan %enis yang hidup pada habitat tersebut. *alinitas berpengaruh terhadap %enis kepiting sehingga berpengaruh terhadap kemerataan penyebaran %enisnya, yang mendiami satu habitat. Misalnya, Uca perplexa lebih banyak ditemukan pada titik penelitian yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut, sehingga memiliki salinitas yang lebih tinggi di bandingkan dengan Uca tetragonon hanya ditemukan pada beberapa titik penelitian yang %auh dari Fona intertidal. Menurut 3right dan Hogue (!8'# salinitas merupakan faktor lingkungan yang dapat berpengaruh keberadaan mangrove dan kehidupan krustasea. Kisaran salinitas yang diperoleh di daerah penelitian adalah / ) ppt. Kisaran tersebut masih dalam kisaran perairan payau sehingga masih dapat mendukung kehidupan kepiting ca. 6enyebaran kepiting di kawasan hutan mangrove cenderung berkelompok dilihat dari indeks dispersi yang ditemukan. $ispersi merupakan reaksi individu terhadap adanya perbedaan habitat, musim dan daya tarik sosial. Menurut Heddy dan Metty (!!)#, kehidupan berkelompok merupakan sifat dari sebagian besar struktur populasi di alam. 6enyebaran berkelompok %uga mampu mengurangi kematian selama periode kurang baik dibandingkan dengan individu yang
8
hidupnya menyebar. -ndas ('/# %uga menyatakan penyebaran berkelompok kemungkinan disebabkan oleh faktor ketersediaan makanan dan %enis subtrat yang umumnya adalah lumpur halus, lunak dan berpasir. Hal serupa %uga terdapat dalam penelitian kepadatan dan penyebaran kepiting di muara *ungai 3engawan *olo (Dulianto, '# dimana organisme krustasea yang diperoleh semua cenderung menyebar secara berkelompok dan sangat tergantung dari sumber makanan dan subtrat. Bingginya variasi data yang didapat disebabkan oleh tidak ditemukannya %enis%enis kepiting pada beberapa titik pengambilan sampel namun pada beberapa titik pengambilan sampel ditemukan lebih dari individu. Kepiting merupakan fauna yang habitat dan penyebarannya terdapat di air tawar, payau dan laut. 2enis%enisnya sangat beragam dan dapat hidup di berbagai kolom di setiap perairan. *ebagaian besar kepiting yang kita kenal banyak hidup di perairan payau terutama di dalam ekosistem mangrove. 3eberapa %enis yang hidup dalam ekosistem ini adalah Hermit Crab, Uca sp, Mud ;obster dan kepiting bakau. *ebagian besar kepiting merupakan fauna yang aktif mencari makan di malam hari nocturnal (6rianto, '8#. Kepiting Uca perplexa yang hidup dalam lingkungan yang mendukung dapat bertahan hidup hingga mencapai umur /) tahun. Kepiting Uca perplexa yang berusia ') bulan telah dapat melakukan proses perkembangbiakan. Kepiting Uca perplexa memiliki aktifitas kawin yang biasanya ter%adi secara serentak. Musim perkembangbiakan kepiting Uca perplexa biasanya ter%adi antara bulan 2uni7gustus. Kondisi siklus kawin kepiting Uca perplexa tergantung pada kondisi lingkungannya. ;arva kepiting Uca perplexa hasil perubahan biasanya dilepaskan
di
daerah
perairan
laut
yang
secara
bertahap
sesuai
9
perkembangbiakannya dan akan kembali lagi ke daratan mangrove (Murniati, '"4< dalam Wulandari, '/#. Kepiting Uca perplexa merupakan detrivitor. ?apit kepiting Uca perplexa yang kecil mengambil sepotong sedimen dari tanah dan membawanya ke mulut, kemudian menyaringnya. *etelah didapatkan baik itu ganggang, mikroba, %amur, atau detritus membususk lainnya, sedimen dikeluarkan dalam bentuk bolabola kecil. 3eberapa ahli percaya bahwa kebiasan makan kepiting Uca perplexa tersebut memainkan peranan penting dalam pelestarian lingkungan lahan basah, karena tanah men%adi teraduk dan mencegah kondisi anaerobik. &.&. Re#r'duks% Uca perplexa
Kepiting Uca perplexa ini adalah dwimorfisme seksual, diaman kepiting %antan mempunyai satu buah capit besar yang berwarna cerah kontras dengan karapaksnya, dan betina tidak mempunyai capit yang besar. ?apit tersebut berbentuk seperti biola dan mempunyai berat hampir seberat kepiting itu sendiri. ?apit besar tersebut digunakan untuk menarik betina dan untuk mengintimidasi %antan pesaingnya. Kepiting ini menggerakan capit besar dengan gaya dan irama unik dengan upaya untuk menarik betina. Kepiting fiddler mendapat nama mereka untuk perilaku yang menyerupai seorang musisi bermain biolanya. 6ada kepiting %antan, %ika capit yang besar hilang maka setelah moulting capit besar tersebut akan tumbuh lagi di sisi sebelahnya (%ika awalnya capit besar di sebelah kiri putus, maka setelah moulting bagian yang putus di sebelah kiri akan men%adi capit kecil, dan capit kanannya akan membesar#. Kepiting Uca perplexa betina membawa kumpulan telur di sisi bawah tubuhnya dan akan menetap dalam liangnya selama dua minggu. *etelah itu betina akan berusaha
10
keluar untuk melepaskan telurnya ke dalam air pasang surut. Belurnya menetas men%adi larva berenang bebas yang hanyut dengan plankton, namun berubah men%adi bentuk lain sebelum menetap dan berkembang men%adi kepiting Uca perplexa. &.(. Pemanaatan Uca perplexa
*eluruh fauna yang hidup di dalam ekositem pesisir mempunyai peranan yang penting dalam men%aga keseimbangan ekologi. *ekian banyak fauna yang hidup terdapat beberapa spesies Uca perplexa kunci yang memegang peranan yang sangat penting. *alah satu spesies tersebut adalah kepiting yang hidup di dalam ekosistem pesisir. Kepiting diusulkan sebagai keystone species di kawasan pesisir karena setiap aktivitasnya mempunyai pengaruh utama pada berbagai proses paras ekosistem. 6eran kepiting biola di dalam ekosistem diantaranya mengkonversi nutrien dan mempertinggi mineralisasi, meningkatkan distribusi oksigen di dalam tanah, membantu daur hidup karbon, serta tempat penyedia makanan alami bagi berbagai %enis biota perairan (6rianto, '8#.
11
BAB I. PEMBAHA*AN
Uca perplexa merupakan salah satu marga dari kelompok kepiting, 3rachyura dan termasuk dalam anak suku +cypodinae dari anak filum ?rustacea. Kepiting ini dikenal pula dengan istilah @1iddler ?rabA ataupun @3urrowing ?rabA. Kepiting tersebut merupakan salah satu kelompok organisme yang bersifat semiterestial dengan aktivitas makan dan aktivitas kehidupan lainnya ter%adi pada saat air laut sedang surut. 6ada sat air laut pasang kepiting akan menempati liangnya yang kemudian ditutup dengan semacam sumbatan dari lumpur (Wolfrath,!!' dalam Bimbangnusa, '#. Kepiting Uca perplexa merupakan detrivitor. ?apit kepiting Uca perplexa yang kecil mengambil sepotong sedimen dari tanah dan membawanya ke mulut, kemudian menyaringnya. *etelah didapatkan baik itu ganggang, mikroba, %amur, atau detritus membususk lainnya, sedimen dikeluarkan dalam bentuk bolabola kecil. Kepiting Uca perplexa ini adalah dwimorfisme seksual, dimana kepiting %antan mempunyai satu buah capit besar yang berwarna cerah kontras dengan karapaksnya, dan betina tidak mempunyai capit yang besar. *pesies
Uca
perplexa kunci yang memegang peranan yang sangat
penting. *alah satu spesies tersebut adalah kepiting yang hidup di dalam ekosistem pesisir. Kepiting diusulkan sebagai keystone species di kawasan pesisir karena setiap aktivitasnya mempunyai pengaruh utama pada berbagai proses paras ekosistem.
12
BAB . +E*IMPULAN DAN *ARAN
).1. +es%m#ulan
$ari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Kepiting biola merupakan hewan crustacea yang hidup di daerah mangrove yang bersifat detrivor dan memegang peran penting didalam ekosistem diantaranya mengkonversi nutrien dan mempertinggi mineralisasi, meningkatkan distribusi oksigen di dalam tanah, membantu daur hidup karbon, serta tempat penyedia makanan alami bagi berbagai %enis biota perairan. Kepiting biola bersifat dwimorfisme seksual, diamana kepiting %antan mempunyai satu buah capit besar dan betina tidak, mempunyai lima pasang kaki, sepasang kaki yang pertama dimodifikasi men%adi sepasang capit dan tidak digunakan untuk bergerak serta sepasang kaki yang kelima dimodifikasi men%adi pipih dan bulat yang digunakan kepiting dalam berenang. ).2. *aran
6erlu dilakukan kebi%akan pemeliharaan ekosistem mangrove dengan memperhatikan
berbagai
kondisi
sekarang,
sehingga
dapat
melindungi
keanekaragaman %enis kepiting biola dan hewan lain pada ekosistem tersebut.
13
DA/TAR PU*TA+A
Hamidy 0. '. *truktur Keragaman Komunitas Kepiting di Kawasan Hutan Mangrove *tasiun Kelautan niversitas 0iau, $esa 6urnama $umai. Jurnal Ilmu Lingkungan. )('#4 "!. Hasan, 0. ('"#. 6opulasi dan Mikrohabitat Kepiting &enus ca di Kawasan Konservasi Mangrove 6antai 6an%ang, 3engkulu. 2urnal perikanan ( Journal of Fisheries Scinces#. ()# 4 ' G '<. Murniati, $.?. ('#. Keanekaragaman Uca spp $ari *agara7nakan, ?ilacap, 2awa Bengah *ebagai 6emakan $eposit.2urnal perikanan. !(#4 !'/. Murniati, $.?. ('!#. 6erbandingan ;uas Butupan *poon Boped *etae Maksiliped Kedua 6ada Uca spp, (3rachyura4 +cypodidae . %urnal perikanan."(#4 ". Murniati, $.?. ('"#. Uca lactea !$E H77,"/<# ($E?76+$7I?0*B7?E7E# Kepiting 3iola $ari Mangrove.2urnal perikanan. "(#4 )8. 6ratiwi, 0. ('8#. 2enis $an *ebaran Uca spp di daerah mangrove $elta Mahakam, Kalimantan Bimur. 2urnal perikanan. ! ('#4/''/'".