Laporan Praktek Lapangan
Di KANTOR NOTARIS/PPAT RR. BETTY ERNA KUSUMAWATI, S. H. Pemutusan Perjanjian Kerjasama Karena Wanprestasi
Disusun Oleh:
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Praktek Lapangan ini disusun berdasarkan praktek lapangan yang dilakukan oleh penulis mulai dari tanggal 2 Maret 2011 – 27 April 2011 Di Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna Kusumawati, S.H.
Disusun oleh:
Ahmad Thib Faris 07/258943/DHK/00182
Telah diperiksa dan disetujui
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Praktek Lapangan ini disusun berdasarkan praktek lapangan yang dilakukan oleh penulis mulai dari tanggal 2 Maret 2011 – 27 April 2011 Di Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna Kusumawati, S.H.
Disusun oleh:
Ahmad Thib Faris 07/258943/DHK/00182
Telah diperiksa dan disetujui
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktek Lapangan Di Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna Kusumawati, S.H. Pemutusan Perjanjian Kerjasama Karena Wanprestasi Disusun oleh:
Ahmad Thib Faris 07/258943/DHK/00182
Telah dipertanggungjawabkan di depan team terdiri atas: 1. Joko Setiono, Setiono, S.H., M.Hum. (Ketua)
...................
2. R.A. Antari Innaka Turingsih, S.H., M.Hum. M.Hum. (Anggota)
...................
3. Murti Pramuwardhani Pramuwardhani Dewi, S.H.,M.Hum. S.H.,M.Hum. (Anggota)
...................
PRAKATA
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang tiada hentinya melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya mulai dari setiap hembusan nafas kita hingga karunia berupa akal dan pikiran sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan praktek lapangan di Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, S.H. sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tidak lupa pula Shalawat dan Salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W.. Laporan praktek lapangan ini disusun sebagai bahan evaluasi dari praktik lapangan serta untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan jenjang studi di Program Diploma Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Laporan praktek lapangan ini disusun berdasarkan serangkaian kegiatan praktek lapangan yang penulis lakukan di Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, SH.
3. Bapak Joko Setiono, S.H., M.Hum. selaku Ketua Program Diploma Hukum Universitas Gadjah Mada. 4. Ibu R.A. Antari Innaka Turingsih, S.H., M.Hum. selaku dosen pembimbing praktek lapangan. 5. Ibu Rr. Betty Erna K, S.H. selaku pembimbing lapangan di Kantor di Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, S.H. 6. Seluruh Dosen dan Staf Program Diploma Hukum Universitas Gadjah Mada. 7. Seluruh staf dan karyawan di di Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, S.H. 8. Keluarga penulis yang selalu memberikan semangat dan do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. 9. Teman-teman yang tak hentinya memberikan dukungan agar penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
dimiliki. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dan memperbaiki laporan ini akan diterima lapang dada dan disertai dengan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya. Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi para pembaca. Dengan ini penulis mohon maaf jika ada kesalahan kata-kata yang tidak berkenan dihati para pembaca.
Yogyakarta,
Juli 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................iii PRAKATA ............................................................................................................iv DAFTAR ISI ........................................................................................................vii DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................ix BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................1 B. Tujuan .....................................................................................................2 C. Manfaat ...................................................................................................2 BAB II DESKRIPSI TEMPAT PRAKTEK LAPANGAN
4. Buku Klapper.............................................................................15 5. Surat Kuasa ...............................................................................15 6. Buku Daftar Akta Di bawah Tangan..........................................16 B. Diskusi dan wawancara ........................................................................16 C. Kegiatan Luar Kantor............................................................................16 D. Kegiatan Pengetikan..............................................................................17 BAB IV REFLEKSI PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJA SAMA
A. Definisi dan Perngaturan Perikatan.......................................................18 B. Definisi Pada Umumnya........................................................................20 1. Pengertian Perjanjian dan Pengaturannya .................................20 2. Syarat dan Unsus-Unsur Perjanjian ..........................................22 3. Asas-Asas yang Ada Dalam Perjanjian......................................26 a. Asas Kebebasan Berkontrak ...............................................27 b. Asas Konsensualisme.....
......... ...........28
d. Isi Perjanjian ..............................................................................40 e. Pemutusan Perjanjian Kerja Sama Karena Wanprestasi............41 BAB V ..................................................................................................................
A.Kesimpulan ...........................................................................................48 B. Implikasi................................................................................................49 C. Saran .....................................................................................................50 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................52 DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Universitas Gadjah Mada merupakan perguruan tinggi bertaraf nasional yang didirikan pada 19 Desember 1949 dan memiliki visi dan misi untuk menjadi Universitas riset kelas dunia yang unggul, mandiri, bermartabat dan dengan dijiwai Pancasila untuk mengabdi pada kepentingan bangsa. Untuk tercapainya visi dan misi untuk memajukan bangsa dan negara dalam berbagai macam segi kehidupan kemasyarakatan di Indonesia, Universita Gadjah Mada ikut berkontribusi dalam menyiapkan tenaga terampil dan profesional dalam bidangnya masing-masing, yang salah satunya dalam bidang hukum.
Ahli Madya atau biasa disebut dengan Paralegal yang mempunyai kecakapan dan pengetahuan yang mumpuni di bidang hukum. Dengan dasar itulah maka Universitas Gadjah Mada membentuk Program Diploma lll Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada yang diorganisasikan ke dalam manajemen Sekolah Vokasi sebagaimana yang tertera dalam Peraturan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 518/P/SK/HT/2008. Pada kesempatan ini penulis berkesempatan untuk melaksanakan praktek Lapangan di Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum yang beralamat di Jalan MT. Haryono nomor 71, Yogyakarta. Praktek lapangan yang penulis lakukan disusun dan diuraikan dalam bentuk karya tulis yang beserta lampiran catatan harian praktek lapangan. B. Tujuan
Memberikan
tambahan
pengetahuan
dan
pengalaman
nyata
bagi
mahasiswa mengenai situasi lingkungan kerja berikut dengan permasalahan-
profesionalnya sehingga apabila nantinya telah terjun ke dunia profesi, mahasiswa dapat mempertanggung jawabkan integritasnya sebagai seorang profesional. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengetahui permasalahan-permasalahan atau problematika yang ada dalam bidang hukum dan harus ditangani untuk kemudian diberikan solusinya. Terkadang mahasiswa juga dapat menemui hal-hal yang tidak diajarkan dalam suatu perkuliahan, atau bahkan hal-hal yang diajarkan tersebut berbeda dengan realita atau keadaan yang terjadi di lapangan. Karya tulis ini berbentuk deskripsi dan refleksi dari pengalaman melakukan praktek lapangan yang telah dijalankan oleh penulis sesuai dengan format yang telah ditentukan. Karya tulis ini dibuat sebagai pertanggungjawaban penulis terhadap kegiatan praktek lapangan. Khususnya dalam hal keseimbangan antara pengetahuan, keterampilan dan sikap profesi penulis sebagai calon profesional yang telah mendapat pelatihan di Program Diploma Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
BAB II DESKRIPSI TEMPAT PRAKTEK LAPANGAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang tempat kegiatan praktek lapangan serta hal-hal yang berhubungan dengan tempat praktek lapangan yang dilakukan oleh penulis berdasarkan hasil tanya jawab penulis dengan Notaris/PPAT maupun staf/karyawan kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum. Ibu Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum, lahir di Yogyakarta, tanggal 4 Maret 1968. Beliau menempuh pendidikan Strata Petama (S1) di Universitas Islam Indonesia pada tahun 1986 dan menyelesaikannya pada tahun 1992. Beliau kemudian meneruskan pendidikan Strata Dua (S2) program Magister Kenotariatan Universitas Gadjah Mada pada tanggal 31 Agustus 1998.
Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, S.H. pada awal karir beliau sebagai seorang Notaris beralamat di Jl. Sisingamangaraja No.97, Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta. kemudian kantor yang beliau
tempati
pindah
ke
Jalan
MT.
Haryono
nomor
71,
Kelurahan
Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta hingga saat ini. A. Waktu Kerja
Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, S.H. memiliki waktu kerja selama enam hari kerja yakni dari hari Senin hingga hari Sabtu yang setiap harinya dimulai pada jam 08.30 WIB. Untuk hari senin hingga hari Jumat waktu kerja dimulai pada waktu 08.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB yang diselingi waktu istirahat pada puku 13.00 sampai pukul 13.30 WIB. Namun pada hari Jumat waktu istirahat diberikan pada pukul 11.30 hingga pukul 13.00 untuk menghormati karyawan yang ingin melaksanakan sholat Jumat agar dapat menjalankannya. Untuk hari Sabtu dimulai pada waktu yang sama yakni pukul
kantor pelayanan pajak maupun di bank-bank sebagai kelengkapan pembuatan akta yang diminta untuk dibuatkan oleh para pihak, serta proses-prosesnya di Badan Pertanahan Nasional (BPN). Diantara pelayanan-pelayanan dan akta yang dibuat secara Notariil baik itu akta otentik maupun akta yang dibuat dibawah tangan adalah: a. Pendirian Perseroan Terbatas (PT) b. Pendirian Yayasan c. Kuasa untuk menjual d. Perjanjian Sewa-Menyewa e. Perjanjian Jual-Beli f. Keterangan Hak Waris g. Wasiat h. Pendirian CV termasuk perubahannya i.
Pengakuan Hutang, Perjanjian Kredit, Pemberian hak tanggungan
a. Ruang Bagian Depan Ruang bagian depan dipergunakan sebagai ruang penerimaan tamu sekaligus sebagai ruang kerja bagi staff-staff untuk melakukan tugas-tugasnya. Ruang kerja ini di setting layaknya ruang resepsionis yang terdapat pada kantor-kantor pelayanan publik lainnya utuk memudahkan pelayanan bagi klien-klien yang datang. Para klien dapat langsung berkonsultasi dengan staff maupun dengan Notaris/PPAT untuk kemudian permohonan pembuatan suatu akta dapat langsung dikerjakan sesuai dengan keinginan para klien. b. Ruang Bagian Tengah Ruang bagian tengah dari kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, S.H. digunakan sebagai ruang kerja bagi ibu Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, S.H. untuk menerima para klien yang datang untuk berkonsultasi secara langsung dengan beliau dan melaksanakan
d. Ruang Bagian Belakang Ruang bagian belakang kantor digunakan sebagai tempat tinggal bagi keluarga ibu Rr. Betty Erna K, S.H.
D. Inventaris Kantor
Demi menunjang segala aktifitas dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan kantor dan juga untuk memberikan kenyamanan bagi klien serta untuk mengoptimalkan produktifitas para staff dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan-pekerjaannya, kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, S.H. dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas antara lain: Ruang Depan diantaranya terdapat: 1. Meja dan sofa untuk tamu
1 Set
2. Kursi tunggu panjang
1 Unit
3. Kursi untuk staff
5 Unit
13. Mesin Tik
1 Unit
Ruang Tengah terdapat: 1. Kursi kerja Notaris
1 Unit
2. Meja Kerja Notaris
1 Unit
3. Rak Buku
1 Unit
4. Mesin Fax
1 Unit
5. Kursi
2 Unit
6. Meja dan sofa tamu
1 Set
7. Pendingin Ruangan (AC)
1 Unit
Ruang Penyimpanan terdapat: 1. Lemari Penyimpanan Akta
1 Unit
2. Rak buku
1 Unit
1. Nama
: Wira Fitriadi
Umur
: 43 Tahun
Bekerja sejak
: Tahun 2001
2. Nama
: Erna Kurniawati, S.H.
Umur
: 42 Tahun
Bekerja sejak
: Tahun 2001
3. Nama
: Rr. Novita Dhewi, S.H.
Umur
: 36 Tahun
Bekerja sejak
: Tahun 2009
4. Nama
: Kenedi
Umur
: 33 Tahun
Bekerja sejak
: Tahun 2004
BAB III DESKRIPSI KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN
Dalam BAB ini berisi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
penulis saat melaksanakan praktek lapangan selama dua bulan atau delapan minggu yang dimulai pada tanggal 2 Maret 2011 sampai dengan tanggal 27 April 2011 di kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum yang beralamat di Jalan MT. Haryono, No. 71, yogyakarta. Selama melakukan praktek lapangan, kegiatan penulis diantaranya: A. Pengamatan/Observasi
Pengamatan atau observasi adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh penulis dalam rangka untuk mengumpulkan bahan-bahan pembelajaran mengenai praktek profesi pada dunia kerja nyata berdasarkan fakta-fakta yang ada
macam definisi yang dikemukakan oleh para Sarjana Hukum untuk memberikan definisi akta. Diantaranya definisi akta menurut Subekti, yang dinamakan Akta adalah suatu tulisan yang semata-mata dibuat untuk membuktikan sesuatu hal atau peristiwa, karenanya suatu akta harus selalu ditandatangani.
1
Akta yang
dikemukakan oleh A. Pitlo senada dengan akta yang dikemukakan oleh Sudikno Mertokusumo, akta adalah surat yang diberi tandatangan yang memuat peristiwaperistiwa yang menjadi dasar dari pada suatu hak atau perikatan yang dibuat sejak semula dengan sengaja untuk pembuktian.
2
Dari definisi-definisi mengenai akta dari para sarjana-sarjana di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa akta adalah bentuk fisik dari kesepakatankesepakatan yang dibuat dengan sengaja untuk melindungi kepentingankepentingan para pihak tersebut dan bertujuan untuk menjadi alat bukti Pada kenyataanya akta terbagi atas akta otentik dan akta bukan otentik Atau biasa disebut dengan akta dibawah tangan. Akta otentik adalah akta yang
Sedangkan akta di bawah tangan menurut Pasal 101 Undang-undang No.5 tahun 1986 adalah akta yang dibuat dan ditanda tangani oleh para pihak yang bersepakat dalam perikatan atau antara para pihak y ang berkepentingan saja. Untuk membuat suatu akta otentik, para pihak harus bertemu dengan pejabat Notaris untuk diminta membuatkan akta otentik. Para pihak kemudiann dimintakan untuk menyiapkan surat-surat atau dokumen-dokumen yang harus dipenuhi untuk kelengkapan persyaratan dalam membuat akta otentik. Persyaratan kelengkapan pembuatan akta otentik tersebut diantaranya: a. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari para pihak beserta suami atau istri para pihak b. Foto copy akta nikah. Apabila belum menikah maka harus membuat surat pernyataan yang menerangkan bahwa belum menikah. Foto copy sertipikat Tanah Hak Milik penjual namun pada saat
beserta dengan saksi-saksi. Akta yang dibuatkan Notari/PPAT hanya berjumlah satu yang disebut sebagai Minuta Akta. Minuta akta disimpan oleh Notaris/PPAT selama menjabat untuk kepentingan Protokol Notaris. Setiap bulannya Minuta Akta harus selalu dijilid menjadi satu buku yang memuat tidak lebih dari lima puluh akta. Pada sampul setiap buku tersebut kemudian dicatat jumlah minuta akta yang telah dibuat dalam bulan tersebut beserta tahun pembuatannya. Protokol Notaris adalah kumpulan dokumen yang merupakan arsip Negara yang harus disimpan dan dipelihara oleh Notaris. Protokol Notaris diadakan untuk tercapainya fungsi pengawasan dalam pelaksanaan jabatan notaris.yang diadakan oleh menteri dan dilakukan secara berkala setiap satu kali dalam setahun atau setiap waktu yang dianggap perlu. Pelaksana dari pengawasan tersebut dilakukan oleh Majelis Pengawas berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh menteri seperti yang tercantum dalam Pasal 67 UU No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.
memperbolehkan ahli waris, atau orang yang memperoleh hak untuk diberikan, diperlihatkan maupun diberitahukan mengenai isi dari akta yang dibuat tersebut.
3.
Buku Daftar Akta atau Repertorium
Notaris/PPAT berkewajiban untuk membuat satu daftar mengenai pihakpihak yang datang baik yang bertindak untuk diri sendiri maupun sebagai kuasa orang lain dengan tujuan untuk membuat akta yang dibuat dan atau dihadapan Notaris/PPAT baik itu akta otentik maupun akta dibawah tangan yang dibubuhi tanda tangan para pihak tersebut. Buku daftar akta tersebut dibuat masing-masing dalm ruang yang ditutup dengan garis-garis tinta, mencantumkan nomor unit, nomor bulanan, tanggal, dan sifat akta.
4.
Buku Klapper
Buku Klapper adalah buku daftar nama dari penghadap yang disusun
Pengaturan surat kuasa dalam peraturan perundang-undangan merujuk pada Pasal 1792 KUH Perdata mengenai pemberian kuasa yang berbunyi “Pemberian kuasa adalah suatu perjanjian dengan mana seorang memberikan kekuasaan
pada
orang
lain,
yang
menerimanya,
untuk
atas
namanya
menyelenggarakan suatu urusan”
6.
Buku Daftar Akta Di Bawah Tangan
Buku
yang
berisikan
daftar
akta
di
bawah
tangan
yang
penandatanganannya dilakukan di hadapan Notaris maupun akta di bawah tangan yang telah dibuat kemudian didaftarkan pada kantor Notaris
B. Diskusi
Penulis melakukan diskusi-diskusi baik dengan ibu Notaris maupun dengan karyawan kantor sebagai sumber informasi bagi penulis mengenai
kantor Notaris/PPAT yang behubungan langsung dengan kantor-kantor instansi terkait dengan pekerjaan Notaris/PPAT. Kegiatan-kegiatan kantor tersebut diantaranya: 1. Kegiatan ke BPN Yang dilakukan untuk melakukan pengecekan sertifikat tanah, serta pengurusan peralihan-peralihan hak –hak atas tanah. 2. Kegiatan ke Bank Kegiatan yang dilakukan penyusun untuk mengantarkan dokumendokumen yang dimintakan oleh pihak bank maupun pembayaran pajak.
C. Kegiatan Pengetikan
Dalam kegiatan ini penulis diberikan tugas mengetik di computer. Hal-hal yang diketik penyusun antara lain:
BAB IV REFLEKSI PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJA SAMA
Pada bab ini penulis menjabarkan suatu pokok pembahasan yang ditemui oleh penulis pada saat melakukan praktek lapangan di kantor Notaris dan PPAT. Adapun pembahasan yang akan dijelaskan lebih lanjut oleh penulis dalam bab ini adalah mengenai pembatalan perjanjian/kontrak kerja sama antara Management Consultant Hotel dengan Pemilik Hotel Pangeran Emas Yogyakarta.
A. Definisi dan Pengaturan Perikatan
Pengaturan tentang Perikatan terdapat pada buku ketiga Kitab Undangundang Hukum Perdata namun dalam didalamnya tidak terdapat definisi
b. Utrecht menggunakan istilah Perutangan untuk Verbintenis dan Perjanjian untuk Overeenkomst dalam bukunya Pengantar Dalam Hukum Indonesia.
4
c. Dalam bukunya Hukum Perdata IB, Achmad Ichsan menterjemahkan Verbintenis sebagai Perjanjian dan Overeenkomst dengan Persetujuan.
5
Terlepas dari pemberian arti dari para Sarjana Hukum mengenai Verbintenis dan Overeenkomst penulis mencoba untuk memberikan arti dari Verbintenis dan Overeenkomst berdasarkan terjemahan kamus Belanda-Indonesia
Indonesia-Belanda yang ditulis oleh Helen Sugesti, SPd. Verbintenis berasal dari kata kerja yakni Verbinden yang berarti “menghubungkan” atau dapat diartikan juga sebagai “mengikat”. kata Verbintenis itu sendiri memiliki arti sebagai “janji” atau “kewajiban”. Dengan kata lain kesimpulan dari Verbintenis adalah suatu kata kerja dari seseorang yang mengikatkan dirinya untuk memenuhi kewajiban-
kekayaan dua orang atau lebih, atas dasar mana pihak yang satu berkewajban untuk melakukan sesuatu (Debitur) dan pihak lainnya yang berhak atas prestasi (Kreditur) yang telah dipenuhi oleh Debitur.
6
Sedangkan menurut Hofmann, Perikatan adalah suatu Hubungan Hukum antara sejumlah subyek-subyek hukum yang terbatas sehubungan dengan hal tersebut, seseorang atau beberapa orang daripadanya (debitur atau kreditur) mengikatkan dirinya untuk bersikap menurut cara-cara tertentu terhadap pihak7
pihak yang lainnya.
Vollmar berpendapat bahwa Perikatan itu ada selama seseorang harus melakukan suatu prestasi (Debitur) yang mungkin dapat dipaksakan terhadap orang yang berhak atas prestasi tersebut (Kreditur), kalau perlu dengan bantuan 8
hakim.
Berdasarkan pendapat-pendapat dari para Sarjana Hukum tersebut terdapat kesamaan-kesamaan dalam pemberian definisi Perikatan yang ada pada tiap-tiap
B. Perjanjian Pada Umumnya 1. Pengertian Perjanjian dan Pengaturannya
Pengertian dari Perjanjian terdapat dalam Pasal 1313 KUH Perdata yakni “Suatu Persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”. Namun pengertian Perjanjian dalam Kitab Undang-undang tersebut menjelaskan definisi Perjanjian kurang lengkap dan definisinya masih terlalu luas sehingga membuat definisi perjanjian tersebut memiliki kelemahan-kelemahan. Dalam rumusan tersebut terdapat kata-kata “satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”. Arti kata “mengikatkan” adalah kata kerja yang sifatnya hanya datang dari satu pihak, sedangkan pada hakikatnya perjanjian itu merupakan kesepakatan dari kedua belah pihak untuk saling mengikatkan dirinya sehingga perjanjian tersebut menggambarkan adanya kata sepakat antara kedua belah pihak untuk melakukan Perjanjian. Ketidak
a. Subekti berpendapat bahwa perjanjian adalah suatu peristiwa seseorang berjanji kepada seseorang lain atau dua orang itu saling 10
berjanji untuk melakukan suatu hal.
b. Pendapat Sudikno Mertokusumo mengenai perjanjian adalah hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata 11
sepakat yang menimbulkan akibat hukum.
c. Menurut Abdul Kadir Muhammad, perjanjian adalah suatu persetujuan dua orang atau lebih yang saling mengikatkan dirinya untuk melakukan suatu hal dalam lapangan harta kekayaan.
12
2. Syarat dan Unsur-unsur Perjanjian
Dalam membuat suatu perjanjian, para pihak harus memenuhi syaratsyarat dari dibuatnya suatu perjanjian demi keabsahan dari perjanjian itu sendiri. Syarat-syarat perjanjian terdapat dalam Pasal 1320 KUH Perdata yang
b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan Untuk membuat perjanjian, para pihak haruslah cakap untuk melakukan suatu perbuatan hukum dan memiliki wewenang untuk melakukan perbuatan hukum atas objek dari perbuatan hukum tersebut. Orang-orang yang tidak cakap untuk membuat suatu perikatan menurut undang-undang diatur dalam Pasal 1330 KUH Perdata yaitu: a) Orang-orang yang belum dewasa. Pasal 330 KUH Perdata mengatakan bahwa orang yang belum dewasa adalah orang umurnya belum mencapai dua puluh satu tahun atau orang yang belum dua puluh satu tahun yang sebelumnya belum pernah kawin. Apabila perkawinan tersebut dibubarkan sebelum usianya dua puluh satu tahun maka tidak mengembalikan ke keadaan belum dewasa orang tersebut.
dimasukkan sebagai orang yang tidak cakap untuk melakukan suatu perbuatan hukum sebagaimana yang diatur dalam Pasal 433 KUH Perdata. c) Orang-orang perempuan juga tidak dianggap cakap untuk melakukan suatu perbuatan hukum namun peraturan tersebut dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan zaman setelah kemerdekaan Indonesia seperti yang tertulis dalam Surat Edaran Mahkamah Agung Nomer 3 Tahun 1963 y ang menyebutkan bahwa seorang istri (perempuan) dianggap dapat melakukan suatu perbuatan hukum dan untuk menghadap di muka pengadilan tanpa izin atau bantuan dari suami. c. Suatu hal tertentu Suatu hal tertentu dapat juga dikatakan sebagai obyek dari
berlaku dan mempunyai kekuatan apabila terdapat sebab dan sebab tersebut bukan merupakan sebab yang dilarang oleh undang-undang, sebab yang berlawanan dengan kesusilaan maupun ketertiban umum. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa asal muasal dari objek yang diperjanjikan maupun perjanjian yang dibuat tidak bertentangan dengan norma-norma yang hidup di masyarakat.
Syarat-syarat tersebut terbagi menjadi dua bentuk syarat dilihat dari akibat hukum yang timbul apabila syarat tersebut tidak terpenuhi. Syarat pertama dan kedua merupakan syarat-syarat subjektif karena mengatur subjek atau orang-orang yang mengadakan mengadakan perjanjian
yang apabila apabila salah satu atau keduanya tidak
dipenuhi maka perjanjian tersebut dapat dimintakan dibatalkan oleh pihak yang tidak cakap maupun pihak lain yang ada di dalam perjanjian tersebut untuk dibatalkan berdasarkan putusan dari hakim. Akan tetapi apabila tidak ada pihak
Setelah memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut kemudian para pihak dapat mengadakan suatu persetujuan atau perjanjian yang didalam perjanjian tersebut terdapat unsur Essensialia, unsur Naturalia, dan Unsur Aksidentalia. Unsur Essensialia adalah hal-hal pokok yang harus dicantumkan dalam perjanjian dan tidak boleh diabaikan. Unsur Essensialia merupakan dasar yang digunakan untuk membentuk perjanjian dan bentuk hakikatnya agar dapat dibedakan dengan perjanjian-perjanjian lainnya sesuai dengan kehendak dari para pihak yang membuat perjanjian tersebut. Suatu perjanjian tidak pernah ada apabila dalam 13
perjanjian tersebut tidak terdapat unsur Essensialia.
Unsur Naturalia adalah ketentuan hukum umum yang telah diatur dalam suatu rumusan peraturan yang dianggap telah ada dan timbul secara otomatis dalam perjanjian karena merupakan suatu hal yang lazim oleh masyarakat sehingga tidak harus dicantumkan dalam perjanjian. Kecuali dinyatakan sebaliknya oleh para pihak, maka ketentuan tersebut harus dicantumkan agar tidak
3. Asas-Asas Hukum yang Ada Dalam Perjanjian
Asas hukum tidak dapat dikatakan sebagai hukum konkrit karena asas hukum merupakan suatu pikiran dasar yang umum dan abstrak yang digunakan sebagai dasar dibuatnya suatu peraturan hukum. Dalam peraturan hukum konkrit, asas hukum bukan merupakan suatu bentuk fisik karena asas hukum hanya tersirat 14
dalam tiap-tiap rumusan hukum konkrit.
Para ahli hukum berpendapat bahwa sekurang-sekurangnya ada lima asas hukum yang berlaku dalam Hukum Perjanjian yang antara lain adalah asas kebebasan berkontrak, asas konsensualisme, asas pacta sunt servanda atau asas kepastian hukum, asas itikad baik, dan asas kepribadian. Berikut adalah penjelasan dari asas-asas tersebut: a. Asas Kebebasan Berkontrak Asas Kebebasan Berkontrak memiliki sifat terbuka yang artinya para pihak dalam membuat suatu pejanjian diberikan kebebasan untuk
Di dalam Pasal 1338 KUH Perdata yang menjelaskan bahwa “perjanjian yang dibuat secara sah, berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya” juga dapat ditarik kesimpulan selain para pihak dapat membuat suatu perjanjian asal tidak melanggar undang-undang yang ada, pada umumnya para pihak juga dapat mengesampingkan peraturan-peraturan dalam Buku Ketiga KUH Perdata karena peraturan-peraturan yang ada apa Buku Ketiga pada umumnya bersifat sebagai “hukum pelengkap” yang tidak bersifat memaksa selama para pihak bersepakat untuk mengesampingkannya. Sebagai contoh dalam Pasal 1466 KUH Perdata yang intinya menjelaskan bahwa biaya akta jual beli dan biaya-biaya tambahan lainnya ditanggung oleh pembeli namun ketentuan ini tidak berlaku apabila sebelumnya baik pihak pembeli maupun pihak penjual telah bersepakat untuk ketentuan tersebut berlaku sebaliknya dengan kata
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa perjanjian itu lahir setelah diadakan secara formal melainkan perjanjian itu lahir dan sah setelah adanya kesepakatan dari para pihak mengenai isi atau pokok-pokok dari perjanjian tersebut. Namun terdapat pengecualian atas asas konsensualisme ini yang mengharuskan harus adanya suatu formalitas dalam perjanjian mengenai hibah atas benda tidak bergerak yang apabila tidak dilakukan maka perjanjian tersebut dapat batal. Pengaturan dari ketentuan tersebut terdapat dalam Pasal 1682 KUH Perdata yang menjelaskan bahwa “Tiada suatu hibah, kecuali yang disebutkan dalam Pasal 1687 (benda-benda bergerak atau surat-surat penagihan utang), dapat, atas ancaman batal. Dilakukan selainnya dengan suatu akta notaris, yang aslinya disimpan oleh notaris itu”. c. Asas Pacta Sunt Servanda
Asas Pacta Sunt Servanda atau biasa disebut juga disebut dengan
Penjelasan tersebut dapat kita temui dalam Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata yang berbunyi “Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”. Oleh karena hal tersebut maka perjanjian itu hanya dapat ditarik kembali berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak atau karena alasan-alasan yang dibenarkan oleh undang-undang sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1338 ayat (2) KUH Perdata. d. Asas Iktikad Baik Asas Iktikad Baik menjelaskan bahwa dalam membuat suatu perjanjian, para pihak harus jujur, terbuka, saling percaya dan sematamata
hanya
memiliki
maksud
dan
tujuan
yang
baik
tanpa
menyembunyikan suatu maksud yang tidak baik yang dapat menimbulkan kerugian baik secara materiil maupun non-materiil dari pihak lainnya.
Contohnya seseorang menjual buah-buahan dalam jumlah yang sangat besar. Jumlah pembelian yang sangat besar maka pembeli tidak mungkin mengecek kualitas buah-buahan tersebut satu persatu, maka penjual memberikan sampel buah-buahan yang kualitasnya baik kepada pembeli sedangkan buah-buahan lainnya merupakan
buah-
buahan yang kualitasnya jelek. Dalam hal ini penjual tersebut dari awal pembuatan perjanjian sudah berniat untuk melakukan suatu penipuan atau penjual tersebut tidak memiliki iktikad baik dengan melakukan
tipu
daya
dengan
menutup-nutupi
keadaan
yang
sebenarnya. e. Asas Kepribadian Dalam membuat suatu perjanjian pada dasarnya seseorang yang akan membuat pejanjian tersebut melakukannya hanya untuk kepentingan pribadinya agar dapat dilindungi saja. Mengenai asas
sebagai yang membuat perjanjian tersebut. Namun hal tersebut dikecualikan sebagaimana yang terdapat pada Pasal 1317 dan Pasal 1318 KUH Perdata yang dapat ditarik kesimpulan bahwa pihak ketiga dimungkinkan untuk diikutkan dalam suatu perjanjian selama perjanjian tersebut memberikan manfaat terhadapnya (Pasal 1317). Selain itu, pada Pasal 1318 juga mengatur pihak ketiga yakni ahli waris dan orang-orang yang memperoleh hak dari padanya. Dalam mengadakan suatu perjanjian, seseorang dianggap mengadakan perjanjian untuk dirinya sendiri atau untuk para ahli warisnya atau orang-orang yang memperoleh hak dari padanya. Dengan kata lain selain kepada dirinya, hak-hak yang diperjanjikan olehnya tersebut juga dianggap sebagai hak-hak untuk ahli waris atau orang-orang yang memperoleh hak dari padanya kecuali hal tersebut dinyatakan sebaliknya.
pihak dan mengatur tata cara pelaksanaan perjanjian berdasarkan kehendak dan persetujuan dari para pihak.
D. Mengenai Kasus a. Latar Belakang Dibuatnya Perjanjian
Awal mulanya bapak Juni Indrawan dan ibu Wahyuningsih selaku Pihak Pertama sebagai pemilik HOTEL PANGERAN EMAS yang berkedudukan di Jalan Sisingamangaraja Nomor 95 Yogyakarta, ingin meningkatkan pelayanan dan sistem pengelolaan dari HOTEL PANGERAN EMAS. Pemilik hotel tersebut kemudian mempercayakan dan mengangkat bapak Barita Sedih Tumanggor dan ibu Rita Siswanti sebagai pihak kedua yang telah dikenal sebelumnya sebagai pengelola HOTEL PANGERAN EMAS. Agar jelas hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh Kedua belah pihak, maka para pihak membuat Perjanjian Kerjasama yang dibuat
dilegalisir tanda tangannya oleh Notaris tersebut. Ketentuan mengenai Legalisasi yang disahkan oleh Notaris terdapat pada Pasal 15 ayat (2) UU Nomor 30 Tahun 2004 mengenai kewenangan dari seorang Notaris untuk mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus. Dalam pembuatan suatu akta dibutuhkan Bea Materai sebagai pajak atas suatu dokumen yang harus dibayarkan oleh para pihak. Pengertian Bea Materai itu sendiri adalah pajak atas dokumen, termasuk didalamnya surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan. Pengaturan mengenai Bea Materai terdapat pada UU No.13 Tahun 1985.
15
Tidak terdapatnya Materai pada suatu akta tidak akan menyebabkan perbuatan hukumnya tidak sah. Perbuatan hukum yang dilakukan tersebut tetap dianggap sah karena sah atau tidaknya suatu persetujuan bukan karena terdapat
1. Bukti Tulisan 2. Bukti Dengan Saksi 3. Persangkaan 4. Pengakuan 5. Sumpah Tulisan adalah sesuatu yang memuat sesuatu tanda yang dapat dibaca dan 16
yang menyatakan suatu buah pikiran . Namun dalam Hukum Pembuktian tulisan dibagi menjadi tulisan berupa akta dan tulisan yang bukan akta. Tulisan yang berupa akta adalah tulisan yang sengaja dibuat untuk dipergunakan sebagai alat bukti yang ditandatangani oleh para pihak yang membuatnya sebagai tanda bahwa telah tercapai suatu kesepakatan mengenai isi dari akta tersebut. Sedangkan tulisan yang bukan akta adalah tulisan biasa yang dibuat dengan tujuan bukan sebagai alat bukti. Suatu akta pun terdiri dari dua bentuk, yakni akta otentik dan akta dibawah
dipergunakan sebagai alat bukti tentang peristiwa atau peristiwa hukum yang tercantum didalamnya”. Dengan kata lain terdapat perbedaan-perbedan diantara kedua bentuk akta tersebut. Antara lain: 1. Bentuknya Pada akta otentik bentuk dari aktanya sudah ditentukan sesuai dengan undang-undang sedangkan akta dibawah tangan bentuknya bebas sesuai dengan keinginan dari para pihak yang membuatnya 2. Pembuatannya Akta otentik merupakan akta yang dibuat oleh atau dihadapan pejabat yang memiliki wewenang terhadapnya. Oleh karena itu, apabila suatu akta yang tidak dibuat oleh atau dihadapan pejabat yang berwenang maka akta tersebut bukan merupakan akta otentik atau hanya berupa akta di bawah tangan saja. 3. Kekuatan Pembuktiannya
Bahwa apa yang disebut didalam suatu akta itu memang benar apa yang telah diterangkan oleh pihak-pihak yang bersangkutan. dan berlaku bagi siapa saja. c) Kekuatan pembuktian materil Bahwa apa yang dimuat didalam suatu akta itu memang sungguh – sungguh terjadi antara para pihak (jadi tidak hanya diucapkan saja 17
oleh para pihak, tapi juga memang sungguh – sungguh terjadi).
Akta di bawah tangan karena tidak terikat pada suatu bentuk atau bentuknya sesuai dengan keinginan para pihak, maka akta tersebut tidak mempunyai kekuatan pembuktian extern, tetapi akta dibawah tangan berkaitan erat dengan pembuktian formal karena pembuktian formal menyangkut pembuktian yang berdasaarkan atas isi dari suatu akta yang jika itu diakui oleh para pihak terhadap siapa akta itu
Sehubungan
dengan
hal
tersebut
maka
tiap
kali
orang
mempergunakan suatu akta dibawah tangan sebagai alat bukti, maka pihak lawan harus lebih dahulu dengan tegas mengakui atau menyangkal tanda tanganya. Hal ini dimuat dalam Pasal 1876 KUH Perdata yang menjelaskan jika tanda tangan itu disangkal maka hakim harus lebih dahulu memerintahkan penyelidikan tentang kebenaran dari tulisan itu. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kekuatan pembuktian akta otentik adalah sempurna yang oleh hakim akta tersebut dianggap benar kecuali apabila diajukan bukti perlawanan yang kuat yang 18
membuktikan ketidakbenaran akta tersebut dan menggugurkannya. Akta di bawah tangan
kekuatan pembuktiannya tidak
sesempurna akta otentik karena hanya dibuat oleh para pihak saja. Akta dibawah tangan kekuatan pembuktiannya menjadi sempurna
pengesahan maupun tanda tangan yang terdapat dalam akta dibawah tangan tersebut. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa dengan dilegalisasinya akta dibawah tangan itu, surat itu memperoleh kedudukan sebagai akta otentik dengan kata lain surat itu dianggap seolah-olah dibuat
oleh atau dihadapan notaris.
Pendapat tersebut adalah salah, oleh karena surat demikian, sekalipun itu telah dilegalisasi, tetap merupakan surat yang dibuat di bawah t angan. Jadi pengertian legalisasi adalah pengesahan surat yang dibuat dibawah tangan dalam mana semua pihak yang membuat surat tersebut datang dihadapan notaris dan notaris membacakan dan menjelaskan isi surat tersebut untuk selanjutnya surat tersebut diberi tanggal dan ditanda tangani oleh para pihak dan akhirnya baru dilegalisasi oleh notaris. Wewenang untuk legalisasi surat dibawah tangan tidak hanya diberikan kepada notaris akan tetapi juga kepada beberapa pejabat lainnya yaitu ketua
terangkan dengan jelas kepada penghadap, Tn. Juni Indrawan, Nyonya Wahyuningsih, dan Tn. Barita Sedih Tumanggor, Nyonya Rita Siswanti yang telah dikenal oleh saya, Notaris dan setelah itu, maka para penghadap Tn. Juni Indrawan, Nyonya Rita Siswanti yang telah dikenal oleh saya, Notaris dan setelah itu, maka para penghadap Tn. Juni Indrawan, Nyonya Wahyuningsih, dan Tn. Barita Sedih Tumanggor, Nyonya Rita Siswanti membubuhkan tandatangannya pada isi Surat Kuasa Untuk Membeli ini dihadapan saya, Notaris.” Perbedaan surat di bawah tangan yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang dengan surat di bawah tangan yang tidak dilegalisasi adalah, bahwa surat di bawah tangan yang dilegalisasi mempunyai tanggal yang pasti, tanda tangan yang dibubuhkan di bawah surat itu benar berasal dan dibubuhkan oleh orang yang namanya tercantum dalam surat itu dan orang yang membubuhkan tanda tangannya di bawah surat itu, tidak dapat mengatakan, bahwa ia tidak mengetahui apa isi surat itu, oleh karena isinya telah terlebih dahulu dibacakan
membuatnya. Dengan kata lain perjanjian yang dibuat tersebut memiliki kedudukan yang sama dengan undang-undang. Oleh karena itu dalam pembuatan perjanjian diperlukan kecermatan dan ketelitian dari para pihak agar pengaturan mengenai hak dan kewajiban menjadi jelas sehingga kepentingan dari para pihak dapat dilindungi. Pihak pertama selaku pemilik hotel kemudian menegosiasikan dengan pihak kedua selaku pihak yang diangkat untuk menjadi pengelola hotel mengenai isi dari perjanjian yaitu hak-hak dan kewajiban-kewajiban. Kemudian dari hasil negosiasi tersebut dicapai suatu kesepakatan-kesepatan yang terdiri dari pasalpasal yang dituangkan dalam akta perjanjian dibawah tangan untuk dipenuhi oleh para pihak. Akta dibawah tangan yang berisikan kesepakatan-kesepakatan tersebut sebagaimana yang dilampirkan oleh penulis pada bagian “LAMPIRAN” dari Tugas Akhir ini.
Wanprestasi itu sendiri memiliki arti sebagai suatu keadaan yang dikarenakan kelalaian atau kesalahannya, debitur tidak dapat memenuhi prestasi seperti yang telah ditentukan dalam perjanjian dan bukan dalam keadaan memaksa atau diluar kuasa debitur untuk menghindarinya. Ada tiga bentuk tidak terpenuhinya suatu prestasi walaupun sebelumnya prestasi-prestasi tersebut telah disetujui untuk dilakukan. Bentuk-bentuk wanprestasi tersebut antara lain: 1) Wanprestasi berupa debitur yang tidak memenuhi prestasinya sama sekali. 2) Wanprestasi berupa debitur yang melaksanakan prestasi namun tidak sesuai tenggat waktu yang disepakati atau terlambat dalam pemenuhannya. 3) Wanprestasi berupa debitur yang melaksanakan prestasi namun prestasi tersebut tidak sempurna pemenuhannya.
pembayaran
ganti
rugi
akibat
keterlambatan
melaksanakan
prestasinya. 3) Jika perikatan lahir dari perjanjian timbal balik, maka kreditur dapat membebaskan diri dari kewajibannya untuk melakukan 19
prestasi.
Selain bentuk akibat yang diterima oleh debitur seperti yang telah diuraikan sebelumnya, di sisi lain kreditur dapat menuntut debitur dengan salah satu kemungkinan-kemungkinan yang ada. Kemungkinan tersebut adalah: 1) Kreditur dapat menuntut pembatalan/pemutusan perjanjian. 2) Kreditur dapat menuntut pemenuhan perjanjian. 3) Kreditur dapat menuntut penggantian kerugian. 4) Kreditur dapat menuntut pembatalan dan penggantian kerugian sekaligus
Di dalam Pasal 7 ayat 3 perjanjian tersebut para pihak menyepakati mengenai hal-hal yang membuat perjanjian kerjasama ini menjadi batal. Hal-hal tersebut adalah: a) Jangka waktu kerjasama ini berakhir/jatuh tempo. Jangka waktu ini sebagaimana yang tercantum dalam pasal 1 yang menyebutkan bahwa kerjasama ini diselenggarakan untuk jangka 10 tahun yang dimulai pada tanggal satu November tahun dua ribu sembilan dan berakhir pada tanggal satu November dua ribu sembilan belas. b) Berdasarkan persetujuan dan kesepakatan bersama dari kedua belah pihak. c) Pihak kedua gagal atau tidak berhasil mengelola hotel sesuai tolak ukur pasal 4 poin 6.
Selain itu, terdapat juga poin-poin yang menjadi dasar yang digunakan pihak pertama untuk memutuskan perjanjian kerja sama ini antara lain: 1) Timbulnya kerugian yang diderita oleh pihak pertama terhadap operasional hotel dan hutang kepada pihak ketiga dalam hal ini adalah Supplier 2) Tidak tercapainya pendapatan minimal 40% perbulannya sesuai dalam perjanjian kerjasama yang ketentuannya terdapat dalam Pasal 4 point 7. 3) Adanya bencana alam gunung Merapi yang menyebabkan kerugian yang harus ditanggung pihak pertama menjadi bertambah karena anjloknya pemasukan keuangan manajemen hotel.
Atas dasar-dasar hal tersebut, pihak pertama berinisiatif untuk membuat
dipenuhi oleh pihak kedua. Rincian kewajiban-kewajiban tersebut adalah sebagai berikut: 1) Pembayaran 50% hak-hak karyawan Hotel Pangeran Emas, yaitu gaji pokok, uang insentive dan uang makan yang belum terbayar hingga bulan Maret 2011 yaitu sebesar Rp. 7.409.500. 2) Pelunasan hutang-hutang terhadap Pihak Ketiga (Supplier dll) yaitu sebesar Rp. 26.311.200,3) Pembayaran Pajak Pembangunan I (PII) yang masih menjadi tunggakan selama dikelola pihak management yaitu sebesar Rp. 4.974.500,4) Mengenai karyawan dari pihak Management dikembalikan dari segala sesuatunya menjadi tanggung jawab pihak mangement.
Mengenai
kewajiban
pembayaran
50%
hak-hak
karyawan
dan
dikelola pihak management yang seharusnya biaya tersebut sudah termasuk dalam biaya operasional hotel namun tidak dibayarkan oleh pihak kedua.
Hal-hal itulah yang menjadi pokok dari Surat Pemutusan Kerjasama Antara
Management
Hotel
Dengan
Pemilik
Hotel
Pangeran
Emas
Yogyakarta yang dibuat oleh pihak pertama karena pihak kedua selaku debitur
melakukan wanprestasi yang disebabkan tidak terpenuhinya suatu prestasi secara sempurna. Pada akhir Surat Pemutusan Kerjasama tersebut yang sebagaimana akan dilampirkan dihalaman belakang Tugas Akhir ini, membutuhkan tanda tangan dari pihak kedua yaitu bapak Barita Sedih Tumanggor dan ibu Rita siswanti sebagai tanda bahwa pihak kedua sanggup untuk bertanggungjawab untuk menyelesaikan segala kewajiban-kewajiban tersebut. Namun hingga Tugas Akhir ini selesai ditulis oleh penulis, pihak kedua belum bersedia menandatangani Surat
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Selama kurang lebih dua bulan penulis melaksanakan Praktek Lapangan di kantor Notaris dan PPAT, adapun beberapa kesimpulan seperti yang telah diuraikan oleh penulis pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa: a. Kegiatan praktek lapangan dibuat untuk tercapainya kompetensi mahasiswa di dunia kerja dengan pendidikan teori sebagai dasarnya. b. Dengan adanya Praktek Lapangan, mahasiswa Diploma Hukum dapat melihat dan mengetahui keadaan sebenarnya yang dihadapi dalam dunia kerja dan bertujuan agar mahasiswa dapat mengambil suatu pembelajaran dari Praktek Lapangan yang dilaksanakan tersebut c. Penulis dapat memperoleh pengetahuan praktis dan pengalaman
B. Impikasi
Untuk memasuki dunia kerja yang sebenarnya, tidak cukup hanya menguasai teori yang telah penulis dapat dari perkuliahan. Kurang lebih dua bulan praktek lapangan yang dilakukan penuls, terdapat kendala-kendala yang dihadapi penulis selama melakukan kegiatan praktek lapangan. Kendala-kendala tersebut karena ini merupakan pertama kalinya penulis berada dalam dunia kerja nyata sehingga banyak sekali hal-hal baru yang penulis dapatkan selama kegiatan praktek lapangan, diantaranya: a. Kendala pertama yang ditemui oleh penulis adalah proses adaptasi penulis dengan lingkungan tempat praktek lapangan. b. Belum cukup banyaknya teori yang dimiliki oleh penulis yang menyebabkan penulis agak kesulitan ketika membantu pegawai kantor dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan kantor Teori yang diberikan dalam perkuliahan terkadang ada yang
f. Kesulitan dalam menggunakan alat-alat yang sudah tidak asing dalam dunia kerja namun menjadi pertama kali bagi penulis untuk menggunakannya Kesulitan-kesulitan tersebut dapat diatasi oleh penulis dengan cara bertanya baik kepada Notaris maupun kepada karyawan-karyawan maupun dengan cara membiasakan diri terhadap hal-hal yang belum biasa penulis lakukan.
C. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penyusun berikan adalah: a. Bagi Fakultas Hukum UGM Memperbaiki dan mempermudah pelayanan akademik bagi mahasiswa dalam rangka pemberian pelayanan yang baik dan penyebaran informasi agar mudah di akses. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi mahasiswa yang ingin
dalam menjalankan pekerjaan agar dapat memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat..
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Adya Barata, Atep & H.M. Djuhadiat,Jajat., 2005, Tata Cara Pelunasan Bea Materai, PT. Gramedia, Jakarta.
Afandi, Ali, 1986, Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian , PT. Bina Aksara, Jakarta. Ichsan, Achmad, Hukum Perdata IB, PT. Pembimbing Masa, Jakarta. Mertokusumo, Sudikno, 1981, Hukum Acara Perdata di Indonesia, Liberty, Yogyakarta. Mertokusumo, Sudikno, S.H. Prof. Dr., 2003, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Cetakan Kelima, Liberty, Yogyakarta.
Mertokusumo, Sudikno, 2006, Penemuan Hukum Sebuah Pengantat , Liberty,
PERUNDANG-UNDANGAN
Kitab Undang Undang Hukum Perdata (terj. Subekti), PT. Pradnya Paramita, Jakarta Undang Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3344) Undang-Undang no 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, No. 117, 2004 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4432)
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Rabu
Tanggal
: 2 Maret 2011
Jenis Pekerjaan :
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
Catatan
1.
Pertemuan dan perkenalan dengan
08.30
Baik
-
karyawan kantor Notaris
Keterangan
: –
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Kamis
Tanggal
: 3 Maret 2011
Jenis Pekerjaan : Pengetikan
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Membuat salinan akta jual beli
08.30
Baik
sebagai dokumen di komputer
Keterangan
:
–
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30
Catatan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Jumat
Tanggal
: 4 Maret 2011
Jenis Pekerjaan :
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Membuat laporan bulanan akta
08.30
Baik
yang dibuat oleh Notaris/PPAT
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 11.30 – 13.30 WIB
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Sabtu
Tanggal
: 5 Maret 2011
Tempat :
–
Jenis Pekerjaan :
No
Tugas/Pekerjaan
1.
NIHIL
Keterangan
: Libur Hari Raya Nyepi
Waktu istirahat pukul
:
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
Catatan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Senin
Tanggal
: 7 Maret 2011
Jenis Pekerjaan : mempelajari cara pendokumentasian akta ke
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum
komputer
No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Mempelajari cara
08.30
Dapat menerapkannya sendiri
pendokumentasian akta ke komputer
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Selasa
Tanggal
: 8 Maret 2011
Jenis Pekerjaan: Belajar membuat garis tepi akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Mempelajari cara membuat garis
08.30
Penulis dapat memahami
tepi akta
bagaimana cara membuat garis tepi akta dan mengaplikasikannya
Keterangan
: –
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Rabu
Tanggal
: 9 Maret 2011
Jenis Pekerjaan :
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
Catatan
1.
Berdiskusi dengan staf kantor
08.30
Baik
-
Notaris/PPAT 2.
Mempelajari Legalisir Akta
Keterangan
:
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Baik
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Kamis
Tanggal
: 10 Maret 2011
Jenis Pekerjaan :
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
Catatan
1.
Mempelajari mengenai
08.30
Penulis dapat memahaminya
-
pernyataan ahli waris untuk tidak
dan akibat hukum yang timbul
mendapatkan bagian warisan
karenanya
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Jumat
Tanggal
: 11 Maret 2011
Jenis Pekerjaan : Mengamati proses Legalisasi
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No 1.
Tugas/Pekerjaan Mengamati proses Legalisasi
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
Catatan
08.30
Penulis dapat memahami proses
-
legalisasi dari suatu akta dibawah tangan
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 11.30 – 13.30 WIB
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Sabtu
Tanggal
: 12 Maret 2011
Jenis Pekerjaan : Mempelajari cara membuat sampul akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Mempelajari cara membuat
08.30
Penulis dapat mempraktekkan
sampul akta
menjahit dan pengeleman lambang garuda di sampul akta
Keterangan
:
Waktu istirahat pukul
: 10.30 – 11.00 WIB
Catatan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Senin
Tanggal
: 14 Maret 2011
Jenis Pekerjaan : Mengamati wawancara dengan
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum
klien
No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Diskusi dan tanya jawab mengenai
09.00
Syarat-syarat yang dibutuhkan
perjanjian sewa mwnyewa
untuk melakukan perjanjian sewa menyewa yaitu foto copy para pihak, bukti kepemilikan dan kuitansi
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Selasa
Tanggal
: 15 Maret 2011
Jenis Pekerjaan : Mempelajari Renvoy
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No 1.
Tugas/Pekerjaan Mempelajari tentang Renvoy
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
08.30
Penulis dapat mengetahui mengapa renvoy dibuat dan akibat hukumnya
Keterangan
:
–
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Rabu
Tanggal
: 16 Maret 2011
Jenis Pekerjaan : Menyaksikan pembacaan dan penandatanganan akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Pengecapan dan melegalisir akta
08.30
Dapat dilaksanakan dengan baik
Keterangan
:-
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Kamis
Jenis Pekerjaan : Mengamati proses
Tanggal
: 17 Maret 2011
wawancara
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Mengetik Komparisi Akta Jual
08.30
Baik
Beli
Keterangan
:
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Jumat
Tanggal
: 18 Maret 2011
Jenis Pekerjaan : Mempelajari akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Mempelajari Akta Pendirian
09.00
Penulis dapat memahami hal-
Yayasan dan Lembaga
hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pendirian sebuah yayasan dan lembaga
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 11.30 – 13.30 WIB
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Sabtu
Tanggal
: 19 Maret 2011
Jenis Pekerjaan :Mempelajari akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
1.
Mempelajari akta notaris
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
09.15
Penulis dapat memahami akta
Catatan
jual beli tanah -
Keterangan
:
Waktu istirahat pukul
: 10.30 – 11.00 WIB
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Senin
Tanggal
: 21 Maret 2011
Jenis Pekerjaan : Menggaris tepi dan menjahit akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Menggaris tepi dan menjahit akta
08.30
Akta telah tersusun rapi dengan sampul
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Selasa
Jenis Pekerjaan :
Tanggal
: 22 Maret 2011
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1
Beersama dengan seorang pegawai kantor
11.00
Penulis mengetahui prosedur-
pergi ke kantor Badan Pertanahan Nasional
prosedur yang harus dilakukan
untuk mengecek sertipikat tanah yang
di Kantor Badan Pertanahan
didaftarkan
Nasional
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Rabu
Tanggal
: 23 Maret 2011
Jenis Pekerjaan : Mempelajari surat keterangan ahli waris
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Mempelajari surat/dokumen
08.30
Penulis dapat memahami fungsi
keterangan ahli waris
Catatan
dan kegunaan dibuatnya surat keterangan
ahli
waris
yang
dibutuhkan untuk proses balik nama sertifikat tanah
Keterangan
:-
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Kamis
Tanggal
: 24 Maret 2011
Jenis Pekerjaan : Mengamati wawancara dan mempelajari akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
1.
Mempelajari akta notaris
10.00
pendirian PT.
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Hasil yang dicapai Penulis
dapat
Catatan
memahami
syarat-syarat pendirian PT.
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Jumat
Jenis Pekerjaan : Diskusi
Tanggal
: 25 Maret 2011
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
1.
Diskusi dengan karyawan kantor
09.00
Hasil yang dicapai Penulis
dapat
Catatan
mengetahui
Notaris mengenai latar belakang
pendidikan yang telah ditempuh
pendidikan yang ditempuh oleh
oleh
Ibu Rr. Betty Erna Kusumawati
Kusumawati dan sejarah kantor
dan
Notaris/PPAT Rr. Betty Erna
sejarah
berdirinya
kantor
Notaris
ibu
Kusumawati
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Rr
Betty
Erna
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Sabtu
Jenis Pekerjaan : Membuat lambang Garuda
Tanggal
: 26 Maret 2011
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No 1.
Tugas/Pekerjaan Membuat
dan
memotong
lambang-lambang Garuda untuk keperluan Akta Notaris
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 10.30 – 11.00 WIB
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
09.00
Baik
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Senin
Tanggal
: 28 Maret 2011
Jenis Pekerjaan :
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No 1.
Tugas/Pekerjaan Pembayaran Pajak di Bank BNI
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
11.00
Baik
Catatan
-
Keterangan
:
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Selasa
Tanggal
: 29 Maret 2011
Jenis Pekerjaan : Mempelajari surat kuasa
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Mempelajari surat kuasa
09.30
Penulis dapat memahami tujuan dibuatnya suatu surat kuasa
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Rabu
Tanggal
: 30 Maret 2011
Jenis Pekerjaan : Mempelajari akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No 1.
Tugas/Pekerjaan Mempelajari akta Jual Beli
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
09.00
Penulis dapat memahami akta jual beli dan syarat-syarat yang dibutuhkan untuk membuatnya
Keterangan
:-
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Kamis
Jenis Pekerjaan : Mempelajari Legalisasi
Tanggal
: 31 Maret 2011
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No 1.
Tugas/Pekerjaan Mempelajari
Legalisasi
Pelaksanaan Akta
dibawah tangan
08.30
Hasil yang dicapai Penulis
dapat
Catatan
mengetahui
perbedaan antara akta otentik dan legalisasi akta dibawah tangan
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Jumat
Tanggal
: 1 April 2011
Jenis Pekerjaan :
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Membuat laporan bulanan akta
09.00
Baik
yang dibuat oleh Notaris/PPAT untuk dikirimkan ke tiga instansi terkait
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 11.30 – 13.30 WIB
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Sabtu
Tanggal
: 2 April 2011
Jenis Pekerjaan :
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
NIHIL
Keterangan
: Izin Sakit
Waktu istirahat pukul
:
-
Hasil yang dicapai
Catatan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Senin
Jenis Pekerjaan : Mempelajari Akta
Tanggal
: 4 April 2011
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No 1.
Tugas/Pekerjaan Mempelajari Akta
yang
perbedaan dilegalisasi
antara dan
waarmeking
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
09.00
Penulis mengetahui perbedaan diantara keduanya
Catatan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Selasa
Jenis Pekerjaan :
Tanggal
: 5 April 2011
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No 1.
Tugas/Pekerjaan Belajar
untuk
membuat
suatu
Akta Jual Beli
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
10.00
Penulis dapat mempraktekkan pembuatan akta jual beli
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Rabu
Tanggal
: 6 April 2011
Jenis Pekerjaan : Membuat Renvoy
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Membuat Renvoy suatu akta
11.30
Baik
Jual Beli
Keterangan
:
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Kamis
Tanggal
: 7 April 2011
Jenis Pekerjaan : Membuat akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Membuat Akta perikatan jual beli
13.30
Penulis dapat belajar menyusun akta
yang
memahami
baik, alasan
perikatan jual beli
Keterangan
:-
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
dan
Catatan
dapat
dibuatnya
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Jumat
Tanggal
: 8 April 2011
Jenis Pekerjaan : Menjahit Akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Menjahit dan membuat garis tepi
09.00
Akta telah tersusun dengan rapi
akta
Catatan
-
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 11.30 – 13.30 WIB
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Sabtu
Jenis Pekerjaan : Mengamati wawancara
Tanggal
: 9 April 2011
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No 1.
Tugas/Pekerjaan Mengamati proses
dan
Pelaksanaan
mendengar
wawancara
antara
10.00
Hasil yang dicapai Penulis bagaimana
dapat
memahami
cara
memberikan
karyawan kantor notaris dengan
pelayanan yang baik terhadap
klien yang akan mengurus balik
klien yang datang
nama sertifikat tanah
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 10.30 – 11.00 WIB
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Senin
Tanggal
: 11 April 2011
Jenis Pekerjaan : Menggaris tepi dan menjahit akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No 1.
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
Menggaris tepi dan menjahit akta
Menggaris tepi akta yang telah selesai
Akta telah tersusun rapi dengan
disusun
sampul
dengan
tinta
merah
dan
menjahit akta dengan benang merah kemudian dilekatkan dengan lambang garuda
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Selasa
Tanggal
: 12 April 2011
Jenis Pekerjaan :
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
1.
Diskusi dengan karyawan kantor
11.00
Notaris mengenai Perikatan
Hasil yang dicapai Penulis
dapat
unsur-unsur
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
mengetahui
perikatan
sumber-sumbernya
Catatan
dan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Rabu
Tanggal
: 13 April 2011
Jenis Pekerjaan : Membuat salinan akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Membuat Salinan Akta jual beli
11.00
Baik
tanah
Keterangan
:
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Kamis
Jenis Pekerjaan :
Tanggal
: 14 April 2011
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No 1.
Tugas/Pekerjaan Mempelajari
undang-undang
jabatan notaris
Pelaksanaan 11.00
Hasil yang dicapai Penulis
dapat
Catatan
memahami
profesi dan jabatan seorang notaris
seperti
kewajiban,
kewenangan, larangan, dan halhal yang berhubungan dengan profesi notaris
Keterangan
:
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Jumat
Tanggal
: 15 April 2011
Jenis Pekerjaan :
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No 1.
Tugas/Pekerjaan Mengamati
Proses
wawancara
Pelaksanaan 09.00
Hasil yang dicapai Penulis
dapat
mengetahui
dengan klien mengenai pendirian
syarat-syarat yang dibutuhkan
Koperasi
dalam pendirian Koperasi
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 11.30 – 13.30 WIB
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Sabtu
Jenis Pekerjaan :
Tanggal
: 16 April 2011
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No 1.
Tugas/Pekerjaan Berdiskusi kantor
dengan Notaris
karyawan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
11.00.
Penulis mengetahui kesulitan-
mengenai
kesulitan yang sering dihadapi
kesulitan-kesulitan yang sering
dilapangan yang berhubungan
ditemui di lapangan
dengan Kantor BPN
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 10.30 – 11.00 WIB
Catatan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Senin
Jenis Pekerjaan : Menggaris tepi dan
Tanggal
: 18 April 2011
menjahit akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Menggaris tepi akta yang telah
11.00
Akta telah tersusun rapi dengan
selesai disusun dan menjahit akta dengan benang merah kemudian dilekatkan
dengan
lambang
garuda
Keterangan
:
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
sampul
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Selasa
Tanggal
: 19 April 2011
Jenis Pekerjaan : membuat salinan akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Membuat salinan akta jual beli
09.00
Baik
sebagai dokumen di komputer
Keterangan
:-
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Rabu
Jenis Pekerjaan : Mempelajari akta
Tanggal
: 20 April 2011
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No 1.
Tugas/Pekerjaan Mempelajari
Akta
Pelaksanaan Notaris
Pembentukan CV
11.00
Hasil yang dicapai Penulis bentuk
dapat dan
isi
Catatan
memahami dari
Akta
-
pembuatan CV
-
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Kamis
Tanggal
: 21 April 2011
Jenis Pekerjaan : menggaris tepi dan menjahit akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1
Menggaris tepi akta yang telah
09.00
Akta telah tersusun rapi dengan
selesai disusun dan menjahitnya dengan benang merah kemudian dilekatkan
dengan
lambang
garuda.
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
sampul
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Jumat
Tanggal
: 22 April 2011
Jenis Pekerjaan : Mempelajari akta
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No 1.
Tugas/Pekerjaan Mempelajari akta hibah
Pelaksanaan 09.00
Hasil yang dicapai Penulis
dapat
memahami
prosedur hibah dan hal-hal yang dituangkan dalam akta hibah.
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 11.30 – 13.30 WIB
Catatan
-
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Sabtu
Tanggal
: 23 April 2011
Jenis Pekerjaan :
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
1.
Mendata infentaris kantor Notaris
08.30
Baik
sebagai dan bediskusi dengan karyawan Notaris sebagai untuk kepentingan Tugas Akhir penulis
Keterangan
: -
Waktu istirahat pukul
: 10.30 – 11.00 WIB
Catatan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Senin
Tanggal
: 25 April 2011
Jenis Pekerjaan :
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan NIHIL
Keterangan
: Tanggal Merah
Waktu istirahat pukul
:
Pelaksanaan
Hasil yang dicapai
Catatan
CATATAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Hari
: Selasa
Tanggal
: 26 April 2011
Jenis Pekerjaan : Diskusi
Tempat : Kantor Notaris/PPAT Rr. Betty Erna K, Sarjana Hukum No
Tugas/Pekerjaan
Pelaksanaan
1.
Berdiskusi mengenai perjanjian
11.00
pada umumnya
Hasil yang dicapai Penulis
dapat
memahami
tentang syarat dan unsur-unsur perjanjian pada umumnya
Keterangan
:-
Waktu istirahat pukul
: 13.00 – 13.30 WIB
Catatan