TUGAS AKHIR PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PRAKTIKUM MK. PEMBIAYAAN AGRIBISNIS
“Analisis Pembiayaan Kelembagaan KUD Sumber Alam, Desa
Oleh : Sarastika Tiastiningsih (H34100015) Rara Tama Putri (H34100047) Dwi S Putri (H34100078) Tri Budiarto (H34100154)
Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Insitut Pertanian Bogor 2013
Dramaga, Bogor “
LEMBAR PENGESAHAN
“Analisis Pembiayaan Kelembagaan KUD Sumber Alam, Desa
Dramaga, Bogor “
Nama Ketua Kelompok
: Sarastika Tiastiningsih
(H34100015)
Anggota
: 1. Rara Tama Putri
(H34100047)
Dosen Praktikum
2. Dwi S Putri
(H34100078)
3. Tri Budiarto
(H34100154)
: Tintin Sariantin
“Tugas akhir ini merupakan bagian dari syarat Mata Kuliah Pembiayaan Agribisnis”
Bogor, 31 Maret 2013 Mengetahui, Dosen Praktikum
Ketua Kelompok
(Maryono, SP, M.Si)
(Sarastika Tiastiningsih)
Mengetahui, Kordinator Matakuliah Pembiayaan Agribisnis Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
(Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si)
RINGKASAN
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Pembiayaan Agribisnis dengan judul Analisis Pembiayaan Kelembagaan KUD Sumber Alam, Desa Dramaga, Bogor dengan baik . Diharapkan tugas akhir ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang penggunaan dana Kelembagaan Koperasi. Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata, kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Bogor, 31 Maret 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................
…………………………..
RINGKASAN ....................................................................................................................................................... KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... .......................................................... 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................................... 1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................................................................... 1.2. Tujuan Penellitian ........................................................................................................................................ 1.3. Manfaat Penelitian ....................................................................................................................................... 1.4. Ruang Lingkup ............................................................................................................................................... II. KERANGKA TEORI......................................................................................................................................... III. METODE PENELITIAN......................................................................................................................................... 3.1. Lokasi Penelitian......................................................................................................................................... 3.2. ......................................................................................................................................... 3.3. ......................................................................................................................................... IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... .................................................................... 1. Kesimpulan............................................................................................................................................................. 2. Saran........................................................................................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................... LAMPIRAN................................................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pola-pola pembiayaan berdasarkan sumbernya dapat dibedakan berdasarkan asal diperolehnya modal tersebut. Sumber-sumber tersebut diantaranya yaitu tabungan perusahaan, warisan, hadiah, modal luar perusahaan, modal dari sewa-menyewa, modal dari kontrak produksi, modal dari leasing companies, SUKUK, PUAP, LKM, PIR, ORI, resi gudang, contract farming, dan sebagainya. Salah satu yang menjadi andalan perusahaan agribisnis khususnya ialah pengajuan melalui kredit perbankan. Kredit tersebut termasuk dalam kategori Kredit Investasi yang terbagi menjadi kredit jangka menengah dan panjang untuk investasi barang modal seperti pembangunan pabrik atau pembelian mesin. Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit perbankan sebesar 23,1% hingga akhir Desember 2012, naik dibandingkan sebelumnya 22,3%. Kredit modal kerja tumbuh cukup tinggi sebesar 23,2% ( year on year/yoy ) dan kredit investasi tumbuh stabil pada level yang tinggi sebesar 27,4% (yoy), dan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas perekonomian nasional (www.liputan6.com). Dengan cara meminjam, pengusaha mendapat modal dengan perjanjian bahwa pada waktu yang akan datang pengusaha harus mengembalikan modal pinjaman tersebut berdasarkan syarat-syarat yang telah disetujui kedua belah pihak, yaitu pengusaha sebagai penerima pinjaman dan pihak bank sebagai pemberi pinjaman. Rumusan Masalah Bisnis merupakan kegiatan yang memberikan return yang fluktuatif, terlebih lagi bagi suatu bisnis yang bergerak dalam bidang pertanian (agribisnis) yang memiliki risiko dan ketidakpastian yang tinggi, sehingga menimbulkan risiko keuangan perusahaan yang tinggi pula. Pemberian kredit tidak hanya sekedar pemberian kepercayaan saja akan tetapi perusahaan tersebut harus mampu menunjukkan performa keuangan yang baik pula. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dianalisis beberapa permasalahan yang diantaranya sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi keseluruhan kelembagaan KUD Sumber Alam? 2. Bagaimana kinerja dan performa keuangan KUD Sumber Alam dilihat dari laporan keuangan tahun 2012? 3. Bagaimana pola pembiayaan dan pengelolaan yang diterapkan KUD Sumber Alam? Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan laporan ini diantaranya sebagai berikut : 1. Menambah wawasan penulis dan pembaca akan pola pembiayaan kelembagaan Agribisnis (koperasi) 2. Mengetahui kondisi keuangan KUD Sumber Alam 3. Mampu menganalisis keputusan pola pembiayaan yang dilakukan KUD Sumber Alam yang dikaji.
KERANGKA TEORI Pengertian Pembiayaan Pembiayaan menurut Kasmir (2008:96) adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Unsur - unsur Pembiayaan Dalam pembiayaan mengandung berbagai maksud, atau dengan kata lain dalam pembiayaan terkandung unsur – unsur yang direkatkan menjadi satu. Adapun unsur - unsur ysng terkandung dalam pembiayaan menurut Kasmir (2008:98) adalah sebagai berikut: 1. Kepercayaan Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bahwa pembiayaan yang diberikan benar – benar diterima kembali dimasa yang akan datang sesuai jangka waktu yang sudah diberikan. Kepercayaan yang diberikan oleh bank sebagai dasar utama yang melandasi mengapa suatu pembiayaan berani dikucurkan. Oleh karena it u sebelum sebelum pembiayaan dikucurkan harus dilakukan penyelidikan dan penelitian terlebih dahulu secara mendalam tentang kondisi nasabah, baik secara intern maupun ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi pemohon pembiayaan sekarang dan masa lalu, untuk menilai kesungguhan dan etika baik nasabah terhadap bank. 2. Kesepakatan Kesepakatan antara si pemohon dengan pihak bank. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing - masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing masing. Kesepakatan ini kemudian dituangkan dalam akad pembiayaan dan ditandatangani kedua belah pihak. 3. Jangka Waktu Setiap pembiayaan yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian pembiayaan yang telah disepakati. Jangka waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran yang sudah disepakati kedua belah pihak. Untuk kondisi tertentu jangka waktu ini bisa diperpanjang sesuai dengan kebutuhan. 4. Risiko Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian pembiayaan akan memungkinkan suatu risiko tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu pembiayaan. Semakin panjang jangka waktu pembiayaan maka semakin besar risikonya, demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko disengaja, maupun risiko yang tidak disenga. 5. Balas Jasa Dalam Bank konvensional balas jasa dikenal dengan nama bunga. Disamping balas jasa dalam bentuk bunga bank juga membebankan kepada nasabah biaya administrasi yang juga
merupakan keuntungan bank. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya dikenal dengan bagi hasil. Jenis –jenis Pembiayaan Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak – pihak yang merupakan defisit unit. Pembiayaan menurut sifat penggunaan dapat dibagi menjadi 2 hal, sebagai berikut: (Antonio, 2001:160) a. Pembiayaan Produkti. Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi. b. Pembiayaan Konsumsi. Yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kousumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua hal berikut: a. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan: - Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atu mutu hasil produksi. - Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang. b. Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal (capital goods). Kredit Kata kredit berasal dari bahasa latin credere yang berartikepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperolehkredit, berarti mereka memperoleh kepercayaan. Sedangkan bagi sipemberi kredit artinya memberikan kepercayaan kepada seseorangbahwa uang yang dipinjamkan pasti kembali. Kredit berartimemperoleh barang dengan membayar cicilan
atau
angsuran
dikemudian
hari
atau
memperoleh
pinjaman
uang
yang
pembayarannyadilakukan dikemudian hari dengan cicilan atau angsuran sesuaidengan perjanjian (Kasmir, 2008). Menurut Pasal 1(11) UU No.10/1998 tentang Perubahan Atas UU No. 7/1992 tentang Perbankan (UU Perbankan) sebagai berikut : Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kemudian yang dimaksud dengan Perjanjian Kredit adalah perjanjian pemberian kredit antara pemberi kredit dan penerima
kredit”. setiap kredit yang telah disetujui dan disepakati antara pemberi kredit dan penerima kredit wajib dituangkan dalam bentuk perjanjian kredit. Pasal 1313 Kitab UU Hukum Perdata (KUHPer) menyebutkan perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.
hubungan kredit adalah hubungan kontraktual (hubungan yang berdasar pada perjanjian) yang berbentuk pinjam-meminjam. Perjanjian kredit itu sendiri mengacu pada perjanjian pinjam-meminjam. Di sisi lain, walaupun perjanjian kredit berakar dari perjanjian pinjam-meminjam tetapi ia berbeda dengan perjanjian pinjam-meminjan seperti tercantum dalam KUHPer. Pasal 1754 KUHPer Perjanjian pinjam-meminjam ialah perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang yang habis karena pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan mengembalikan sejumlah yang sama dari macam dan keadaan yang sama pula. Penggunanan Dana 1). Penggunanan Dana Jangka Pendek
Kas Adalah sejumlah dana yang ada dalam perusahaan diwujudkan dalam bentuk kas, terutama untuk membayar gaji dan rekening-rekening lainnya. Kas tidak seluruhnya berwujud uang tunai, tetapi berwujud cek yang setiap saat dapat diuangkan di bank.
Surat-surat berharga Dengan
menginvestasikan
kas
ke
dalam
surat-surat
berharga
karena
dapat
menghasilkan bunga dan mudah dijualbelikan juga ditukarkan ke dalam uang tunai.
Piutang Terjadi dari adanya penjualan kredit kepada pembeli.
Persediaan Dengan memelihara sejumlah persediaan barang akan dapat memenuhi permintaan pembeli secara cepat.
2). Penggunaan Dana Jangka Panjang
Tanah
Bangunan
Peralatan
Sumber Dana 1). Berasal dari dalam perusahaan Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan yang disebut pembelanjaan intern , yang meliputi ;
Penggunaan laba perusahaan
Penggunaan cadangan
Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahanPengantar Bisnis
2). Berasal dari luar perusahaan Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ini disebut pembelanjaan ekstern, yang meliputi :
Dana
dari
pemilik/peserta,
biasanya
diwujudkan
dalam
bentuk
saham
dan
pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
Dana dari utang /pinjaman yang dapat berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang . Pembelanjaan ini disebut pembelanjaan asing.
Unsur-unsur Kontinuitas/Daya Tahan Kelembagaan Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan maka pimpinan harus menjaga unsurunsur berikut : 1). Soliditas, ialah besarnya kepercayaan masyarakat pada perusahaan karena mau dan mampu menepati segala kewajibannya. Ada 3 macam soliditas yaitu: a.
Soliditas finansial yaitu kepercayaan dalam bidang keuangan
b. Soliditas komersil yaitu kejujuran para pimpinan dalam menepati perjanjian dagang c.
Soliditas moral yaitu kepercayaan masyarakat terhadap pimpinan , apakah ada cacat dalam perilakunya.
Jadi untuk memperoleh kepercayaan bank terutama dalam permohonan kredit diadakan penilaian yang mencakup tiga hal : (1) Unsur pribadi dari para pimpinan perusahaan (2) Unsur yuridis, yang menyangkut status perusahaan dan surat-surat izin usahanya (3) Unsur materiil menyangkut segi-segi jaminan keselamatan kredit. 2). Likuiditas, pengertian likuiditas mencakup :
Likuiditas badan usaha berarti kemampuan badan usaha melunasi utang-utang yang jatuh tempo
Likuiditas perusahaan berarti kemampuan perusahaan untuk melakukan pengeluaran atau menyediakan alat-alat lancar tepat pada waktunya.
Likuiditas suatu aktiva yaitu kemampuan suatu aktiva atau asset untuk dijadikan uang tunai pada waktu tertentu. Jumlah aktiva lancar
Ratio likuiditas =
x 100% Jumlah utang jangka pendek
3). Solvabilitas, ialah kemampuan suatu perusahaan untuk dapat membayar semua utangutangnya jika pada saat itu perusahaan dibubarkan. Nilai jual aktiva Solvabilitas =
x 100% Jumlah seluruh utang
4). Credietwaardigheid (credit standing), ialah kemampuan perusahaan untuk memperoleh kredit karena dipercaya. 5). Rentabilitas, adalah kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder diperoleh dari arsip, dokumen, dan laporan tahun lalu KUD Sumber Alam. Selain itu, pencarian data juga dilakukan melalui literatur dari jurnal, buku, artikel, majalah, koran, makalah, dan internet yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan penulusuran literatur. Informasi atau keterangan diperoleh melalui data sekunder yang kemudian diolah. Adapun teknik pengumpulan datanya adalah dengan menggunakan studi kepustakaan. Studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh teori-teori yang diperlukan serta untuk dapat membahas sekaligus menjawab mengenai permasalahan yang penulis teliti. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca, mempelajari, mengkaji, meneliti, serta menelaah buku-buku referensi, jurnal serta literatur lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode Pengolahan dan Analisis Data Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi tiap bagian pada pembiayaan agribisnis dari data yang diperoleh. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk mengidentifikasi data yang diperoleh dalam bentuk angka berupa laporan tahun lalu atau data lainnya.. Data sekunder adalah data yang sudah diolah perusahaan yang kemudian digunakan penulis untuk diproses lebih lanjut. Selain itu penulis juga melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan landasan teori.
PEMBAHASAN Identifikasi bentuk kelembagaan KUD Sumber Alam di Desa Dramaga. Bogor Koperasi Unit Desa Sumber Alam berdiri pada tanggal 1 Agustus 1980 dan memperoleh hak badan hukum dari Kantor Wilayah Departemen Koperasi dengan nomor 720/BH/DK.10/9 pada tanggal 5 Desember 1980.
Yang menjadi inisiator terbentuknya Koperasi Sumber Alam ialah bapak Alm. Amat Ojan , Pak Sogir, Pak H. Ace, Pak Ading dan Pak Solahudin, atas dasar keinginan untuk tergabung dalam satu wadah perekonomian. Salah satu latar belakang berdirinya KUD Sumber Alam dikarenakan kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat khususnya petani dan para pedagang untuk mendapatkan bantuan kredit usaha, kesulitan dalam memperoleh sarana produksi pertanian, serta kesulitan akses penjualan gabah atau komoditi hasil pertanian lainnya. Keberadaan KUD Sumber Alam diharapkan dapat mengatasi kesulitan - kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat desa. Unit usaha yang dikelola KUD Sumber Alam adalah unit usaha perdagangan, unit usaha jasa dan unit usaha simpan pinjam. Bentuk Kelembagaan Yang terdapat di desa dramaga bogor pada KUD Sumber Alam :
Kelembagaan
Uraian lembaga
Sosial
Poktan. Gapoktan
Ekonomi
Perdagangan, Kewirausahaan
Sosial Ekonomi
KUD Sumber Alam
Tujuan pembentukan dari Koperasi dimana sasaran strategis yang hendak dicapai oleh KUD Sumber Alam adalah kesejahteraan anggota melalui peningkatan kepuasan anggota dan peningkatan SHU. Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut, KUD Sumber Alam berupaya meningkatkan pendapatan KUD, menghasilkan rasio keuangan yang baik, dan meningkatan permodalan KUD. Pendapatan KUD diperoleh dari pendapatan dari unit usaha dan hasil penjualan saprotan kepada anggota dan non anggota. Peningkatan pendapatan ini didukung dengan pengembangan usaha dan pembinaan terhadap usaha anggota. Pengembangan usaha dan pembinaan dapat terwujud dengan adanya karyawan yang berkompeten dan berkualitas serta didukung dengan penguasaan teknologi dan budaya kerja yang kondusif. Koperasi Sumber Alam dalam kepengurusannya sering melakukan rapat dan pertemuan, dimana biasanya rapat dan pertemuan pengurus sebanyak 3 kali, rapat kerja dengan manajer dan Kepala Unit Sebanyak 5 Kali, serta rapat dengan seluruh karyawan sebanyak 3 kali. Materi yang dibahas dalam pertemuan tersebut biasanya membahas mengenai rencana – rencana pokok program kerja seperti bidang organisasi, keanggotaan dan bidang usaha. Identifikasi Potensi-Potensi Kelembagaan Dalam suatu kelembagaan, pasti terdapat suatu hal positif yang diartikan sebagai potensi dari kelembagaan tersebut untuk dapat berkembang lebih lanjut disamping memenuhi visi dan misi yang ingin dituju. Begitupun dengan Koperasi Sumber Alam yang kami kunjungi ini. Dalam
Koperasi ini, terdapat beberapa aspek yang dapat dikaji untuk mengindikasikan potensi dari Koperasi Sumber Alam untuk berkembang lebih lanjut. Jika dilihat dari bentuk kegiatan, koperasi ini memiliki kegiatan rutin untuk bertemu dan bersosialisasi baik diantara manajer, pengurus, karyawan, maupun anggota (meskipun tidak keseluruhan, tetapi diwakilkan 20 orang melalui 1 perwakilan) untuk bertukar fikiran tentang hal-hal apa saja yang dapat meningkatkan kualitas koperasi dilihat dari sudut pandang masingmasing pihak, bukan hanya pengurus atau manajemen saja. Dilihat dari jumlah anggota dan partisipasi anggota, koperasi ini memiliki sekitar 1625 anggota pada tahun 2011 dan 966 anggota pada tahun 2012, dimana dari angka tersebut dapat terlihat bahwa jumlah anggota yang bernaung atau bergabung dalam koperasi ini terbilang cukup banyak, meskipun faktanya tedapat penurunan jumlah anggota dari tahun 2011 ke tahun 2012 namun tingkat partisipasi anggota relatif stabil dan hal itu mengindikasikan bahwa koperasi memiliki potensi untuk menyejahterakan anggotanya. Dari aspek unit usaha, Koperasi Sumber Alam memiliki beberapa unit usaha yang dapat dijadikan indikator atau acuan seberapa jauh perkembangan koperasi mampu membuat atau menjalankan unit usaha dari aliran keuangan anggota secara intern. Unit usaha yang dimiliki ialah perdagangan saprotan, air mineral, dan gas elpiji ; simpan pinjam ; sewa/kontrak pertokoan dan lapangan ; kelistrikan atau telepon ; BSP2S ; PLIK. Dari beberapa unit bisnis tersebut, yang paling banyak memberikan kontribusi penerimaan pada koperasi ialah simpan pinjam dan kelistrikan atau telepon dan h al itu bisa dilihat sebagai potensi dari koperasi Sumber Alam untuk terus berkembang, karena koperasi telah mendapatkan persetujuan dari PLN untuk menjadi semacam loket pembayaran listrik di daerah Kecamatan Dramaga dan hal itu menunujukkan koperasi ini memiliki potensi yang bagus. Dan yang terakhir dilihat dari aspek program kerja, Koperasi Sumber Alam sering mengadakan pelatihan-pelatihan yang ditujukan untuk semua anggotanya untuk menggali dan memfasilitasi akan kebutuhan informasi dan pengetahuan softskill para anggotanya dengan harapan agar adanya pelatihan ini mampu meningkatkan daya saing SDM Koperasi Sumber Alam sehingga implikasinya nanti mampu meningkatkan kesejahteraan koperasi. Permasalahan-Permasalahan yang dihadapi Kelembagaan Pada dasarnya setiap kelembagaan, swasta maupun non swasta, pasti memiliki permasalahannya masing-masing, mulai dari permasalahan keuangan, administrasi, sumber daya manusia hingga partisipasi anggota. Begitu pula pada koperasi Sumber Alam ini. Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh koperasi yang mungkin hal itu bisa menjadi penghambat bagi perkembangan dan keberlangsungan kelembagaan ini. Permasalahan pertama ialah banyak diantara anggota yang melakukan kredit macet atau kesulitan melunasi pinjaman yang telah jatuh tempo. Hal ini mungkin biasa terjadi dalam dunia
perpinjaman di koperasi, karena biasanya anggota yang melakukan pinjaman merupakan anggota dengan skala bisnis atau usaha yang relatif kecil sehingga return yang didapatkan juga relatif rendah sehingga untuk pengembalian pinjaman agak sedikit tersendat pelunasannya. Permasalahan kedua ialah jumlah anggota dan tingkat partisipasi anggota yang relatif atau semakin berkurang dari tahun ketahun, namun penurunan tingkat partisipasi anggota masih relatif kecil dibanding penurunan jumlah anggota. Hal ini jika dilihat dari hukum kausalitas, merupakan akibat dari permasalahan point pertama diatas. Ilustrasinya, ketika seorang anggota meminjam modal kepada koperasi untuk keberlanjutan usaha mikronya, return yang dihasilkan tidak seberapa bagus, dan terjadi kesulitan pelunasan pinjaman modal kepada koperasi. Saai itu, anggota tersebut dengan kendala pelunasan yang dihadapi, timbullah rasa malas untuk berpartisipasi dalam koperasi dengan alasan malu karena terdapat hutang yang belum dapat dilunasi dan implikasi dari hal tersebut ialah menurunnya tingkat partisipasi anggota bahkan ada beberapa orang yang lebih memilih untuk keluar dari keanggotaan koperasi dengan harapan hutang tersebut akan dianggap hilang oleh koperasi. Dengan permasalahan yang dihadapi oleh koperasi Sumber Alam tersebut, pihak pengurus telah melakukan tindakan solusi yang mungkin dapat meminimalisir angka permasalahan yang akan terjadi pada periode kepengurusan yang akan datang. Solusi ini terbilang solusi sosial, karena solusi yang dilakukan oleh pengurus ialah dengan mendatangkan anggota yang mengalami kredit macet tersebut dan menanyakan serta menginterogasi apa penyebab dari ketidaksanggupan anggota tersebut untuk melunasi pinjaman yang diberikan, tetapi pendekatan yang dilakukan ialah pendekatan kekeluargaan, bukan penagihan layaknya yang dilakukan oleh rentenir. Jika alasan yang diberikan masuk akal (misal produktivitas menurun) maka pengurus akan memberikan tambahan pinjaman agar usaha tersebut dapat terus berjalan dan sedikit demi sedikit mampu membayar cicilan. Pihak pengurus juga memberikan tenggang waktu untuk melunasi pinjaman tersebut, kurang lebih selama tiga bulan, yang berarti pengurus memberikan keluangan waktu untuk anggota dapat terus berusaha melunasi pinjaman. Dengan cara itu, pengurus berharap kredit macet tidak menyebabkan tingkat partisipasi anggota menjadi turun bahkan menyebabkan keluarnya anggota dari koperasi. Identifikasi perkembangan organisasi dan unit bisnis yang dimiliki, berdasarkan hasil observasi dan diskusi identifikasi aspek yang lebih menonjol Koperasi Sumber Alam merupakan koperasi yang sudah berdiri sejak tahun 1980. Koperasi ini sudah mengalami beberapa kali pergantian pengurus dan fluktuasi jumlah anggota. Koperasi ini dapat dikatakan mengalami perkembangan yang cukup baik. Koperasi Sumber Alam ini awalnya merupakan bagian dari koperasi yang berpusat di Ciomas, namun karena beberapa kebijakan akhirnya koperasi Sumber Alam dipisah dan ditgaskan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di Desa Darmaga. Itulah sebabnya mengapa anggota koperasi Sumber Alam ini ada yang berasal dari daerah Ciomas. Koperasi Sumber Alam ini sudah berumur sekitar 20an tahun. Selama itu pula banyak unit bisnis yang pernah dijalani oleh koperasi ini. Ada yang bisnisnya masih berjalan sampai sekarang dan ada pula yang dihentikan karena beberapa hal. Saat ini untuk unit bisnisnya, koperasi Sumber Alam mengunggulkan unit usaha Koperasi Simpan Pinjam dan Unit usaha Listriknya. Berdasarkan hasil observasi, koperasi Sumber Alam ini menyatakan bahwa mereka memfokuskan kepada KSP dan listrik tersebut karena dari semua unit bisnis yang pernah dilaksanakan hanya KSP dan listrik ini lah yang memberikan keuntungan dan sanggup meningkatkan SHU koperasi Sumber Alam. KSP koperasi Sumber Alam sama dengan unit simpan pinjam lainnya, dimana disini anggota dapat menabung ataupun meminjam modal untuk keperluan usaha mereka. Sedangkan untuk listriknya, koperasi Sumber Alam menyediakan fasilitas untuk warga terutama anggota koperasi desa Darmaga yang ingin membayar ataupun membeli listrik (pulsa listrik). Potensi ekonomi KUD Sumber Alam Jika dilihat dari lingkungan tempat koperasi ini berada, yaitu di Desa Darmaga, banyak sekali potensi ekonomi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan di desa ini. Pak Asep Hidayat selaku sekretaris umum koperasi Sumber Alam ini mengakui potensi tersebut, selain itu ada juga buah pala yang menjadi komoditi yang cukup diunggulkan di Bogor juga menjadi salah satu hasil panen petani yang disalurkan ke distributor untuk dijual demi memenuhi kebutuhan petani. Koperasi Sumber Alam pun sempat menyediakan fasilitas bagi petani-petani berupa pelatihan hingga peminjaman modal baik berupa input maupun modal cair (uang). Awalnya kegiatan ini cukup berjalan baik, namun perlahan-lahan jumlah petani yang ikut pelatihan mulai berkurang. Selain itu para petani pun sudah sedikit yang menyalurkan produk-produknya melalui koperasi. Hal ini menurut Pak Asep, disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adanya keinginan petani untuk menjual atau menyalurkan produknya langsung ke distributor yang ada di daerah pusat. Pak Asep menambahkan hal ini mungkin karena keuntungan yang diterima oleh petani lebih jelas dan tinggi serta produk mereka pun bisa langsung terjual dengan cepat dibanding melalui koperasi Sumber Alam. Ini menjadi bahan pemikiran bagi koperasi Sumber Alam saat itu, sehingga mereka memilih untuk meniadakan pelatihan bagi petani dan memberhentikan fasilitas penyaluran atau pemasaran produk pertanian oleh koperasi karena berkurangnya petani yang datang untuk meminta produknya disalurkan melalui koperasi Sumber Alam. Namun hal ini bukan berarti bahwa koperasi berhenti untuk mensejahterakan masyarakat sekitar. Koperasi Sumber Alam tetap memberikan pinjaman berupa modal kepada para petani anggota yang membutuhkan melalui KSP sehingga kebutuhan petani desa Darmaga tetap terpenuhi.
Potensi non ekonomi yang terdapat dalam KUD Sumber Alam a.
Jumlah anggota Pada akhir 2011 jumlah anggota tercatat sebesar 1625, sementara pada akhir 2012 berkurang menjadi sebesar 966.
b.
Bentuk keanggotaan Keanggotaan KUD Sumber Alam terdiri dari anggota tetap dan anggota tidak tetap.
c.
Bentuk kerjasama antar anggota Anggota-anggota KUD Sumber Alam bekerja sama untuk mengadakan bisnis seperti bisnis yang bergerak dalam bidang jasa yang meliputi penyewaan kios, penyewaan lapangan futsal, dan jasa pembayaran listrik (PLN).
d.
Bentuk kerjasama dengan pihak lain Anggota maupun non anggota KUD Sumber Alam di Desa Dramaga bekerja sama untuk memproduksi manisan pala.
e.
Bentuk pendidikan/pelatihan/pendampingan yang dilakukan Peran KUD Sumber Alam dalam memberikan pendidikan/pelatihan/pendampingan diantaranya:
-
Pemberian beasiswa kepada anggota.
-
Pemberian latihan kewirausahaan.
-
Pendidikan peningkatan keterampilan berorganisasi.
-
Pendidikan ekonomi.
Aspek Pembiayaan / Finansial
Pengelolaan keuangan di KUD Sumber Alam
Sebagai koperasi, tentu saja KUD sumber alam memiliki iuran dalam koperasi tersebut. seperti pengelolaan keuangan koperasi pada umumnya, para anggota KUD ini pun melakukan iuran atau simpanan. Baik itu simpanan wajib, pokok dan sukarela. Para anggota melakukan iuran sebulan sekali. Selain itu, sebagai koperasi yang berbadan hukum, KUD ini juga mempunyai pembukuan mengenai keuangan yang jelas. Laporan keuangan yang umum digunakan yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi. Saat ini, menurut pengurus koperasi, modal koperasi seluruhnya berasal dari anggota. Koperasi sudah tidak lagi melakukan pinjaman modal ke lembaga keuangan pemerintah maupun swasta. Sehingga koperasi tidak ketergantungan terhadap pihak ketiga atau pihak lain. Koperasi tidak mendapat intervensi dari pihak manapun dan dapat beroperasi secara mandiri. Masalah yang dihadapi oleh koperasi saat ini adalah pengembalian pinjaman anggota yang seringkali tersendat atau macet. KUD Sumber Alam ini juga melayani unit simpan pinjam bagi anggotanya. Namun terkadang dalam pengembalian pinjaman, anggota koperasi seringkali menghadapi masalah. Jika peminjam telat mengembalikan uang pinjaman kepada koperasi, maka koperasi akan memberikan tenggat waktu terlebih dahulu untuk dapat membayar pinjaman tersebut. namun, jika masih tidak dapat mengembalikan pinjaman, maka terpaksa koperasi mendatangi peminjam tersebut untuk menagih utangnya. Aspek pemasaran KUD Sumber Alam Hingga saat ini, koperasi mempunyai unit usaha simpan pinjam, kelistrikan, jasa dan perdagangan. KUD juga melakukan unit sewa kios dan usaha sewa lapangan futsal juga. Namun, KUD ini belum memiliki komoditi khas yang menjadi andalan untuk dipasarkan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dahulu daerah sekitar dramaga adalah produsen pala atau manisan buah pala. Awalnya, para produsen menggunakan jasa koperasi untuk memasarkan produk manisan pala mereka. Namun, saat ini koperasi sudah tidak membantu para produsen manisan pala lagi dalam hal pemasaran. Bukan karena KUD Sumber Alam yang menolak. Hal tersebut adalah keputusan para produsen manisan pala sendiri. Mereka cenderung memasarkan manisan mereka kepada salah satu pedagang yang sudah mempunyai link di pasar. Jadi, koperasi sudah tidak ikut campur lagi.
PENUTUP Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA Firdaus, R.A dan M Ariyanti. 2003. Manajemen Perkreditan Bank Umum.Alfabeta, Bandung. Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi keenam. Cetakankedelapan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Laporan Keuangan KUD Sumber Alam [LIPUTAN6]. 2013. Kredit Perbankan Tumbuh 2,31% di 2013. [terhubung berkala] http://bisnis.liputan6.com/read/510415/kredit-perbankan-tumbuh-231-di-2013 [Diakses tanggal 30 Maret 2013].