Pada hakekatnya, setiap manusia selalu dan harus terus belajar untuk mempertahankan hidupnya. Dengan belajar dapat menghasilkan perubahan pada diri individu, yaitu didapatkannya kemampuan baru yang berlaku untuk waktu yang relatif lama. Salah satu bentuknya melalui pendidikan dan pelatihan. Sebagai farmasi, salah satunya mempunyai tugas dan peran penting dalam uapaya menekan terjadinya infeksi di rumah sakit. Oleh karenanya, sebagai calon farmasis yang berminat pada bidang ilmu perumahsakitan, perlu menambah ilmu dan ketrampilan dalam bidang pelayanan pela yanan CSSD. umah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan, berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah sakit. untuk mencapai keberhasilan tersebut, perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit. Salah satu bentuk bentuk pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit dilakukan dilakukan dengan proses sterilisasi terhadap bahan dan alat medik yang digunakan untuk pelayanan pada pasien. Sterilisasi adalah proses pengelolaan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba, termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika. !egiatan proses sterilisasi dilakukan oleh instalasi Sterilisasi atau unit yang terkait dengan pelayanan tersebut. Sebagai tenaga kesehatan, diharapkan dapat berperan dalam pengendalian infeksi di umah Sakit. Central Sterile Supply Department "CSSD# "CSSD# adalah unit yang bertanggung berta nggung jawab atas pencucian dan distribusi alat yang telah disterilkan disterilkan di di rumah sakit. !onsep dan peranan Central Sterile Supply Department "CSSD# "CSSD# telah berkembang dari hanya suatu departemen di rumah sakit menjadi menjadi koordinator dari suatu sistem kerja supply dan alat alat steril, hal ini dapat dianalogikan seperti satu unit autoclave autoclave untuk untuk sterilisasi menjadi sistem infe infecti ction on cont control rol di di rumah sakit. Secara ideal, CSSD adalah satu departemen yang independen dengan fasilitas untuk menerima,men desinfect, membersihkan, mengemas, mensteril, menyimpan dan mendistribusikan alat alat "baik yang dapat dipakai berulangkali dan alat
sekali pakai#, sesuai dengan standar prosedur. $eban kerja untuk CSSD berbeda antara rumah sakit satu dibandingkan dengan rumah sakit lainnya. Dengan CSSD independent yang terpisah, kita dapat menghemat pengeluaran pembelian alat sterilisasi dengan memusatan alat%alat di satu departemen. &al ini juga memastikan bahwa proses steril akan diawasi oleh staff khusus dan berjalan sesuai dengan standar prosedur operasi "SOP#. CSSD memerlukan kemampuan teknis khusus, hal ini dapat diartikan bahwa departemen ini mengontrol semua kegiatan dan manajemen aset yang secara tidak langsung juga memengaruhi pembelian alat%alat operasi umum dan khusus serta inventaris lainnya. CSSD di satu rumah sakit mencerminkan satu layanan berkualitas yang langka. $ertambahnya jumlah penderita yang mengalami infeksi di rumah sakit "nosocomial infection#, telah membuka mata akan pentingnya CSSD. 'ika CSSD tidak ada, maka ada kemungkinan peningkatan terjadinya infeksi nosocomial. !emungkinan terjadinya infeksi nosocomial yang menyebabkan peningkatan angka kematian, peningkatan jangka waktu rawat inap dan pengeluaran dapat diturunkan dengan membangun CSSD yang baik. Secara umum CSSD dilihat sebagai bagian penting dari sebuah Operating (heatre "O(# karena pengguna terbanyak dari alat%alat steril adalah O(. (etap hal ini telah berubah, CSSD adalah bagian tak terpisahkan dari berbagai departemen seperti Out Patient Departemen, Dental, dan lain lain. Salah satu faktor penting dalam menjalankan CSSD adalah sistem kerja yang baik. )ntuk memiliki sistem kerja yang baik, proses sterilisasi membutuhkan fungsional dan kordinasi yang baik dari * area+ area kotor "soiled one#, yang juga dikenal sebagai area pencucian, area bersih "clean one# yang juga dikenal sebagai area assembly atau area packing, dan area steril "sterile one# yang juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat alat steril. umah sakit yang dibangun tanpa CSSD pada awalnya, akan mengalami kesulitan untuk design dan perencanaan di tahap selanjutnya untuk mengintegrasikan CSSD departemen.
-alaupun teknologi ini telah tersedia tetap konsep CSSD belum terlalu popular di ndonesia. Salah satu penyebab mengapa CSSD tidak popular di rumah
sakit adalah absennya sistem akreditasi standar. 'urang yang memisahkan konsep CSSD dan implementasinya di rumah sakit juga dikarenakan langkanya dana dan kurangnya know%how di bidang ini. /agipula, manajemen rumah sakit sering kali tidak menganggap penting CSSD karena CSSD dianggap sebagai cost center yang tidak menghasilkan laba. Perkembangan CSSD di ndonesia telah di implementasikan oleh umah Sakit $erakreditasi $ sampai 0, contohnya umah Sakit (arakan 'akarta. Saat ini, alat sterilisasi telah dikontrol secara otamatis dengan computer dengan sistem backup yang tidak meninggalkan celah untuk kesalahan. Secara teori, kita dapat mencapai 122 persen sterilisasi, tapi dalam kenyataan di lapangan untuk mencapai hal tersebut sangatlah sulit. 3enurut guideline dari $40 "4erman 3inistry of &ealth#+ Disinfecting Levels for Washer Disinfectors
/evel 0
52 6C71 min
/evel
5* 6C712
$
min
Destruction of vegetative bacteria forms including mycobacterium, fungi and their spores. rreversible inactivation of all virus Disinfecting Level for Autoclaves
/evel
128 6C78
Destruction of bacterial spores up to the resistant level of
C
min
bacillus anthracis
/evel
191 6C792
Destruction of all bacterial spores "e.g. clostridium tetani
D
min
and perfringens#
:aktor%faktor lainnya yang memengaruhi hasil sterilisasi adalah+ % Proses ;acuum Proses vacuum sangat penting dalam pre%treatment proses sterilisasi, dikarenakan udara yang tersisa dapat membentuk kantong udara pada saat sterilisasi dan menghalangi penetrasi uap panas7at kimia sehingga tinggi kemungkinan permukaan alat yang terhalang tersebut tidak steril. % Positive Pulse Positive pulse merupakan kelanjutan dari proses vaccum dan merupakah bagian yang penting karena proses ini meng%
optimisasikan penetrasi uap panas pada saat proses steril juga memungkinkan pencapaian temperature steril yang lebih cepat "energy effecient #. (rend yang popular pada saat ini adalah dengan menggunakan alat sekali pakai dan alat CSSD yang telah di automasi.
disetarakan dengan standar nternasional. )paya%upaya itu haruslah diarahkan untuk meningkatkan kinerja unit CSSD /aundry di umah Sakit dengan meningkatkan kompetensi SD3 yang terampil, pemenuhan sarana dan prasarana, alokasi anggaran serta sistem manajemen yang dapat menjamin pelaksanaan kerja yang tepat dan berhasil guna untuk mencapai hasil yang optimal. 3aka training secara berkala adalah kata kunci yang paling tepat.