TUGAS MAKALAH
PENTINGNYA BAHASA INGGRIS DALAM DUNIA MEA
(MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)
Disusun oleh :
NAMA : AMIN
NIM : 105731133516
KELAS : Ak. 9
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bahasa Inggris merupakan bahasa international yang digunakan dalam berkomunikasi terutama dalam dunia usaha, salah satu contohnya adalah komunikasi dalam bisnis. Dalam sektror tersebut bahasa Inggris merupakan bahasa yang mempersatukan perbedaan-perbedaan antar Negara. Oleh karena itu untuk memasuki suatu usaha ataupun kegiatan perekonomian sangat dituntut untuk menguasai bahasa international terutama bagi usaha yang mempunyai aktivitas berhubungan dengan perusahaan-perusahaan dinegara-negara lain. Seperti halnya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).
Bahasa inggris dalam dunia MEA sangat penting, karena dalam perkembangan ekomomi asean, indonesia harus bekerja sama atau bahkan bersaing dengan negara lain untuk perkembangan ekonomi internasional, dalam hal ini tentunya sangat penting adanya komunikasi yang baik, dan bahasa dalam komunikasi tersebut adalah bahasa inggris.
Mengapa bahasa inggris, dan mengapa tidak menggunakan bahasa lokal saja. dalam MEA kita di hadapkan dengan persaingan ekonomi internasional dengan negara negara lain yang berarti kita juga harus mengerti bahasa mereka, tetapi tidak mungkin kita harus bisa mengerti banyak bahasa, hanya orang yang memiliki IQ tinggi yang dapat mengerti banyak bahasa. Makadari itu digunakan nya satu bahasa yang dapat di mengerti untuk semua negara yaitu bahasa inggris yang menjadi bahasa internasional.
Hasil penelitian EF (Education First) terbaru EF EPI (EF English Proficiency Index) 2015 tentang tes bahasa Inggris pada 910.000 orang dewasa di 70 negara menunjukkan Indonesia berada di urutan ke-32 di bawah Malaysia dan India dengan level kemampuan menengah di mana tingkat rata-rata kemampuan wanita lebih tinggi dibanding pria.
Director of Educational Research & Development EF, Steve Crooks mengatakan jika EF EPI mampu memberikan gambaran dan menganalisis hubungan antara kemampuan bahasa Inggris dengan daya saing ekonomi suatu negara. "Data yang ditunjukkan oleh EF EPI mampu menunjukkan kebijakan pendidikan, kualitas sumber daya manusia, hingga tingkat perekonomian suatu negara. Hal ini terus dikaji mengingat di era sekarang ini, kompetensi bahasa Inggris menjadi sangat krusial untuk menghadapi persaingan global yang mencakup persaingan SDM, pendidikan, dan perekonomian,"
Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan Kemdikbud, Yusuf Muhyiddin mengatakan, bahasa Inggris menjadi pengantar memasuki era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ditambah dukungan dari kemajuan teknologi. Mengapa bahasa inggris menjadi bahasa internasional, sekitar 100 negara di dunia mengakui bahasa inggris sebagai bahasa utama atau kedua di negara mereka. Lalu Amerika Serikat yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia, karena kekuatan ekonomi mereka sangat kuat membuat semua negara di paksakan menggunakan dolar yang sangat berpengaruh bagi ekonomi negara mereka yang berarti kita harus mengerti bahasa mereka yaitu bahasa inggris. dan India yang di prediksi akan menjadi negara dengan populasi penduduk terbanyakdi dunia mengalahkan republik tiongkok, hingga kini india menjadikan bahasa hindi dan bahasa inggris sebagai bahasa resmi negaranya. itu semua memperkuat alasan pentingnya bahasa inggris dalam dunia MEA.
RUMUSAN MASALAH
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Adapun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain :
a. Apa itu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ?
b. Peran bahasa inggris di Masyarakat Ekonomi Asean
c. Pengaruh MEA terhadap kondisi ekonomi nasional maupun regional Indonesia
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menjelaskan betapa pentingnya bahasa inggris dalam dunia MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) bagi Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi.
1.3 METODE PENELITIAN
Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode Studi Kepustakaan baik dari buku ataupun referensi lain yang mendukung.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)
Pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN menurut ASEAN.ORG Halaman resmi organisasi internasional ASEAN menyatakan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan tujuan dari integrasi ekomoni regional kawasan Asia Tenggara yang diberlakukan pada tahun 2015. Karakteristik MEA sendiri meliputi: (1) berbasisi pada pasar tunggul dan produksi, (2) kawasan ekonomi yang sangat kompetitif, (3) wilayah pembangunan ekonomi yang adil, dan (4) kawasan yang begitu terintegrasi dalam hal ekonomi global.
Pengertian Pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN menurut Wikipedia Halaman Wikipedia memberikan pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN sebagai sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas yang berlaku diantara negara-negara anggota ASEAN. Hal tersebut karena para pemimpin negara ASEAN telah menyepakati perjanjian ini. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dirancang untuk mewujudkan Vision ASEAN ditahun 2020.
Secara umum, Masyarakat Ekonomi ASEAN diartikan sebagai sebuah masyarakat yang saling terintegrasi satu sama lain (maksudnya antara negara yang satu dengan negara yang lain dalam linhgkup ASEAN) dimana adanya perdagangan bebas diantara negara-negara anggota ASEAN yang telah disepaki bersama antara pemimpin-pemimpin negara-negara ASEAN untuk mengubah ASEAN menjadi kawasan yang lebih stabil, makmur dan kompetitif dalam pembangunan ekonomi.
Ciri-Ciri Masyarakat Ekonomi ASEAN
Kawasan ekonomi yang kompetitif
Memiliki wilayah pembangunan ekonomi yang merata
Daerah-daerah akan terintegrasi
Basis dan pasar produksi tunggal
2.2 PERAN BAHASA INGGRIS DI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)
Hasil survei Paul Lewis (2009) yang menunjukkan bahwa Bahasa Inggris menempatkan peringkat ke-3 sebagai bahasa yang paling banyak digunakan di negara-negara di dunia dari total 172 bahasa yang tercatat. Bahasa Inggris diketahui telah digunakan oleh kurang lebih 112 negara di dunia termasuk di dalamnya negara-negara kawasan ASEAN dan 328 juta pengguna bahasa.
Dari hasil survei tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa yang paling banyak digunakan oleh negara-negara di dunia. Meskipun jumlah pengguna bahasa Inggris lebih sedikit dari jumlah pengguna bahasa Spanyol dan Mandarin yang menduduki peringkat pertama dan kedua, namun bahasa Inggris mempunyai jumlah negara pengguna bahasa paling banyak dari 172 bahasa dunia.
Alasan inilah yang mendasari bahasa inggris digunakan sebagai bahasa di masyarakat ekonomi Asean.
2.3 Hambatan dan risiko bagi Indonesia dengan adanya MEA?
Dengan adanya perdagangan bebas, kita mampu meningkatkan ekspor akan tetapi kita juga harus waspada akan resiko kompetisi (competition risk) yang muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Indonesia sendiri.
Dari sisi investasi, Indonesia masih memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat sehingga dapat menimbulkan tindakan eksploitasi dalam skala besar terhadap ketersediaan sumber daya alam oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.
2.4 Bagaimana MEA akan mempengaruhi dunia ketenagakerjaan?
Dari aspek ketenagakerjaan, terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para pencari kerja karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan akan keahlian yang beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam rangka mencari pekerjaan menjadi lebih mudah bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu. MEA juga menjadi kesempatan yang bagus bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Tapi perlu diingat bahwa hal ini dapat memunculkan risiko ketenagakarejaan bagi Indonesia. Dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas, Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand serta fondasi industri yang bagi Indonesia sendiri membuat Indonesia masih berada pada peringkat keempat di ASEAN.
Permasalahan yang ada dari sisi tenaga kerja tidak terlepas dari kualitas yang rendah, seperti tingkat pendidikan dan keahlian yang belum memadai. Dari data yang dilansir Tempo, jumalah tenaga kerja Indonesia pada Februari 2014 sebesar 125,3 juta orang dengan jumlah pekerja 11,2 orang. Namun, ini tidak dapat diimbangi dengan kualitas pendidikan yang dimiliki oleh pekerjanya. Mayoritas tenaga kerja Indonesia masih berpendidikan sekolah dasar dan lebih banyak bekerja di sektor informal.
2.5 PENGARUH MEA TERHADAP KONDISI EKONOMI NASIONAL MAUPUN REGIONAL
MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) merupakan salah satu tantangan bagi bangsa indonesia untuk menghadapi MEA adalah antisipasi melalui optimalisasi pengembangan sumber daya alam yang akan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat nasional maupun regional, memanfaatkan lahan yang ada dengan kondisi iklim yang mendukung dengan berbagai tanaman yang dibutuhkan masyarakat dan tidak terlalu berorientasi ekspor.
Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat menjadi kekuatan untuk menghadapi serangan produk luar masuk. Mekanisme pasar domestik akan mampu menghidupkan dan memperkuat kondisi ekonomi dalam negeri, kultur dan budaya yang konsumtif merupakan anugrah yang perlu disyukuri karena kebutuhan untuk meningkatkan daya beli akan timbul dan merupakan dorongan alami dari masyarakat dan menjadi kekuatan pasar domestik.
Rempah-rempah adalah prospek yang paling menguntungkan untuk dijual ke luar negeri, orientasi ekspor harus bersumber dari potensi yang dihasilkan oleh dukungan alam, kekuatan kondisi alam yang harus dicermati, pola tanam rempah-rempah tidak terlalu sulit dan tidak terlalu banyak memerlukan pemeliharaan yang intens, karena dengan mudahnya berkolaborasi dengan kondisi alam dan iklim yang ada.
Pengembangan pola tanam rempah-rempah dengan didasarkan kepada identifikasi jenis/perkluster jenis rempah-rempah akan memudahkan dalam menghitung besaran kemampuan pemenuhan kebutuhan pasar. Pasar rempah-rempah tidak akan pernah berkurang karena sangat dibutuhkan dan pasarnya tersebar luar.
Pemanfaatan lahan tidur yang tersebar luas, perlu dimanfaatkan dengan tenaga kerja yang ada (masyarakat), menerjunkan penyuluh pertanian dan akademisi selaku tenaga profesional, fasilitasi bibit rempah-rempah dari pemerintah, dengan pola pengawasan dan pengendalian masa panen dan pemasaran sangat efektif untuk memicu masyarakat berperan aktif meningkatkan dan memperkuat ekonomi negara.
Kejayaan dan kekuatan ekonomi tidak selamanya harus dengan menggali potensi yang baru tetapi memperkuat potensi yang ada/yang tersedia melalui pengembangan mutu dan jumlah dan mempelajari kondisi pasar dan mekanisme pemasaran melalui perluasan pasar produk dan segmentasi pasar.
Memakmurkan masyarakat dengan kekuatan potensi yang ada yang bersumber dari alam negeri kita sendiri, karena kebutuhan pokok adalah kebutuhan yang intens dibutuhkan masyarakat dan itu bukan kendaraan atau jenis industri lainnya, tetapi pangan sebagai kekuatan untuk memenuhi kelangsungan hidup yang paling mendasar.
Infrastruktur, sebagai sarana pendukung distribusi hasil-hasil rempah-rempah maupun pangan dari dan ke masyarakat hal pokok yang dibutuhkan dan perlu diprioritaskan.
Pasar pangan mayoritas ada di dalam negeri, sehingga ketahanan pangan dengan pola pengembangan pertanian mutlak diperlukan melalui pemanfaatan lahan tidur. Pasar rempah-rempah ada di luar negeri, sebagai sumber untuk ekspor. Sumber daya alam lainnya seperti minyak bumi dan gas atau batu bara, tidak perlu dieksploitasi besar-besaran dan harus segera dibatasi karena akan merusak alam, akan habis seiring waktu dan merusak sumber hayati lainnya.
Mengembalikan negara industri menjadi negara agraris sangat sulit, tetapi merubah negara agraris menjadi negara industri sangat mudah. Memperkecil hal yang mudah dengan menghindari hal sulit harus dilakukan sehingga terjadi keseimbangan yang dapat mensejahterakan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bahasa Inggris adalah alat komunikasi wajib untuk menghadapi pasar bebas khususnya MEA 2015 yang sudah di depan mata. Globalisasi menyebabkan dunia menjadi semakin terasa tanpa ada batas negara. Memasuki era pasar bebas ASEAN MEA 2015 menuntut setiap individu untuk mempersiapkan sumber daya yang handal terutama dalam bidang komunikasi. Dalam hal ini peranan bahasa Inggris sangat diperlukan baik dalam menguasai komunikasi berbasis teknologi maupun dalam berinteraksi secara langsung. Namun sayangnya, sebagian masyarakat masih memiliki paradigma bahwa dengan adanya bahasa Inggris maka akan lahirlah generasi-generasi penerus bangsa yang hilang akan jati dirinya terutama dalam aspek bahasa. Dalam konteks tersebut, perlu adanya perubahan paradigma tentang pentingnya kemampuan berbahasa Inggris, yaitu persepsi baru bahwa dalam era globalisasi menghadapi MEA 2015 nanti, daya saing tiap individu dari berbagai negara saling berlomba dalam mendominasi berbagai macam lapangan kerja/usaha, selain bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu (bahasa nasional) yang wajib dikuasai, bahasa internasional pun menjadi bahasa kedua yang patut dan wajib dikuasai. Untuk mempersiapkan SDM yang handal dan mahir berbahasa Inggris secara aktif dan komunikatif pada semua elemen masyarakat tidak lepas dari peran serta pemerintah yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan program dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berbahasa Inggris.
Berangkat dari konsep Kampung Inggris di Pare, pemerintah daerah harus ikut andil dalam peningkatan infrastruktur pembangunan Indonesia salah satunya peningkatan sumber daya manusia dalam bidang bahasa karena infrastruktur tidak hanya fisik melainkan juga skill. Mendirikan lembaga kursus bahasa Inggris yang menyebar di kota-kota besar Indonesia dengan dukungan pemerintah. Berdirinya Wisdomnesia English atau Saung Inggris di Bandung yang merupakan salah satu kota besar Indonesia diharapkan menjadi tonggak awal revolusi pembangunan infrastruktur skill bahasa yang murah merakyat namun tetap berkualitas sehingga menjadi pemicu dan motivasi bagi kota-kota besar lainnya untuk mendirikan lembaga kursus seperti ini di Indonesia. Berdirinya Saung Inggris ini juga merupakan contoh nyata kesadaran masyarakat akan pentingnya kemampuan berbahasa Inggris dalam persaingan MEA dan membina serta membimbing masyarakat untuk dapat aktif dalam berbahasa inggris guna meningkatkan skill komunikasi dalam skala ASEAN maupun Internasional.
DAFTAR PUSTAKA
http://sukasosial.blogspot.com/2015/08/masyarakat-ekonomi-asean.html
http://www.ekonomiplanner.com/2016/08/pengertian-mea-dan-ciri-ciri-masyarakat-ekonomi-asean.html
http://rezazafik.blogspot.co.id/2016/03/pentingnya-bahasa-inggris-dalam-dunia.html
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2015/09/23/188242/peran-bahasa-inggris-menghadapi-mea/#.V_sTIPnhC1s
https://www.linkedin.com/pulse/peluang-dan-tantangan-dalam-menghadapi-masyarakat-asean-muh-yusuf